Anda di halaman 1dari 75

BADAN PUSAT STATISTIK

PE;RATURANKEPALA BADAN PUSAT STATISTIK


NOMOR 59 TAHUN 2014

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENILAIANANGKA KREDIT


JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA

KEPAtA BADAN PUSAl' STATlSTIK,

Menim bang bahwa untuk menjamin kesamaan pengertian ten tang unsur-
un sur kegiatan statistisi dan penilaian angka kredit bagi
Pejabat Fungsiorial Statistisi perlu rnenetapkan Petunjuk
Teknis Penilaian Angka Kredit .Jabatan Fungsional Statiatisi
dengan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor ]6 Tahun 1997 tentang Statistik


(Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
1997, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3683);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara (Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nornor 54(4);

3. Peraturan Pernerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang


Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nornor 3547)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tarnbahan Lernbaran
Negara Repu blik Indonesia Nornor 5121);
-2-

4. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang


Keriaikan Pangkat Pegawai Negeri 'Sipil ~I.-embaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017),
sebagairnana telah diubah dengan Peraturan Pernerintah
Nomor 12 Tahun 2002 (Lernbaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4193);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 ten tang


Perididikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil
(Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nornor
~98, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nornor 4019);

6. Peraturan Pernerintah Nomor 9 Tahun 2003 ten tang


Wewenang Pengangkatan, Pernindahan dan Pernberhentian
Pegawai Negeri Sipil [Lernbaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4263) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pernerintah Nomor 63 Tahun 2009
~Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
164);

7. Keputusan Presiden Nornor 87 li'ahun 1999 ten tang


Rurnpun Jabatan Fungsicnal Pegawai Negeri Sipil;

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 19 Tahtm
2013 tanggal 29 April 20i13 tentang Jabatan Fungsional
Statistisi dan Angka Kredetnya;

9. Peraturan Bersama Kepala Badan Pusat Statistik dan


Kepala Badan Kepegawaian Negara Nornor 27 Tab un 2014
dan Nomor ] Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendayagunaaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik ~ndonesia Nomor 19 Tahun
2013 tentang Jabatan Fungsional Statistisi dan Angka
Kreditnya;
-3-

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT Sl'ATISTIK 1fENTANG


PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN
FUNGSIONAL STATISTISI.

Pasal 1

Setiap Penilaian Angka Kredit .Jabatan Fungsional Statistisi


harus mengacu pada Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit
.Jabatart Fungsional Statistisi.

Pasal 2

Sisternatika Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit .Jabatan


Fungsional Statistisi sebagairnana cllimaksud dalam Lampiran
Peraturan ini disusun sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN
II. KEG1ATAN YANG DAPAT DIiNILAIDAN OIBERlKAN ANGKA
KREDIT UNTUK STATISTISI TERAMPIL
III. KEGIATAN YANG DAPAT D1NH.AI DAN DIBERlKAN ANGKA
KR'EDIT UNTUK STATISTISI AHLl
IV. KOMPOS~SI PERSENTASE ANGKA KREDIT
V. PENUTUP

tPasal3

Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional


Statistisi sebagaimana tercanturn dalam Lampiran dan
merupakan bagian yang tidak terpjsahkan dari Peraturan
Kepala Badan Pusat Staristik ini.

PasaI4

Dengan berlakunya Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini


maka Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 15 Tahun
2008 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Statistisi,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
-4-

Pasa15

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini mulai berlaku pad a


tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, mernerintahkan


pengundangan Peraturan Kepala Badan Pusat Staristrk ini
dengan penempatarmya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 1~ ~ret 1.01~
MENTERl HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLI . INDONESIA,

Pt. .. IR SVAMSUDI
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 3'5'1
LAMPIRAN
PERATURANKEPALABADAN PUSAT STATISTIK
NOMOR 59 TAHUN 2014
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENILAIANANGKA
KREDIT JABATAN FUNGSIQNAL STATiSTISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum
1. Berdasarkan Keputu san Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nornor 37/KEP/M.PAN/4/2003 tentang .Jabatan Fungsional Statistisi
dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Peridayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nornor 19 Tahuri 2013 tentang J abatan Furrgsionai Statistisi dan Angka
Kreditnya.
2. Sesuai Kepunusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 147 Tahun 2003
tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Statistisi sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pusat Sta tistik Nornor 15
Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Statistisi.
3. Bahwa dalam rangka pengernbangan karier Statistisi, menjamin
obyektifitas, kualitas, trarisparansi, tuntutan kompetensi Statistisi dan
kelancaran pelaksanaan kegiatan penyediaan data dan inforrnasi
statistik serta analisis dan pengembangan statistik, maka perlu
ditetapkan Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional
Statistisi.

B. Maksud dan Tujuan


Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nornor 19 Tahun 20 il3 tentang .Jabatan Fungsional Statistisi dan
Angka Kreditnya, mengatur rincian butir kegiatan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Perunjuk Teknis ini merupakan tolok ukur butir kegiatan
Statistisi sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan
Pusat Statistik ini.
Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit .Jabatan Fungsional Statistisi ini
sebagai pedoman bagi Pejabat Statistisi, Tim Penilai, Pejabat yang
menetapkan angka kredit serta Pejabat lain dalam melaksanakan kegiatan
penyediaan data dan informaei statistik serta analisis dan pengcmbangan
statistik.
-2-

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional
Statistisi ini meliputi butir kegiatan, rincian teknis kegiatan, dan nilai
angka kredit Jabatan Fungsional Statistisi.

D. Pengertian
Dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini yang dimaksud dengan:
1. Analisis adalah periguraian suatu pokok/ropik atas berbagai bagiannya
dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pernahaman arti keseluruhan.
2. Analisis Statistik adalah analisis yang menggunakan metode statistik.
3. Analisis Statistik Sederhana adalah penelaahan dan penguraian suatu
pokok persoalan dengan menggunakan metode statistik deskriptif.
4. Analisis Statistik Mendalam adalah penelaahan dan penguraian suatu
pokok persoalan dengan menggunakan metode statisnik inferens.
5" Data Primer adalah data yang diperoleh dari objek penelitian baik
individu, rurnah tangga, perusahaan, atau institusi melalui kegiatan
sensus" survei, atau observasi.
6. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia di pihak lain dan dapat
langsung dimanfaatkan.
7,. In-depth interview adalah cara pengumpulan data yang dilakukan
rnelalui wawancara langsung (tatap muka, telepori, atau media audio
visual) dengan meriggunakan daftar pertanyaan terbuka dan harus
dikernbangkan sendiri oleh pewawancara.
8. Karya Tulis Ilmiah adalah tulisan ihasil penelitian dan atau
pengembangan dan atau pernikiran yang disetujui olen
referee/ penelaab / penyunting yang kcrnpeten dengan. mengikuti norma
penulisan ilmiah yang sistematik dan objektif.
a. Norma penulisan ilmiah yang sistematik dan objektif sebagai
beriku.t:
ill. Melakukan iden tifikasi permasalahan berdasarkan metode
yang direncanakan;
2. Menyusun hipotesis bila perlu;
3. Menyusun rancangan penelitian dan/ atau pengembangan;
4. Melaksanaka_n penelitian dan/ atau pengernbangan
berdasarkan metode yang direncanakan;
5. Melaksanakan pengamatan dan/ atau rnengumpulkan data
dan/ atau melakukan percobaan;
6. Menganalisis dan menginterpretasi data;
7. Merumuskan kesimpulan dan Zatau teori; dan,
8. Melaporkan hasilnya.
-3-

b. Ketentuan penilaian kegiatan penulisan karya tulis ilmiah yang


dilakukan secara tim adalah sebagai berikut:
1. apabila terdiri dad 2 orang penulis, 60% bagi penulis utama
dan 40% untuk penulis pembantu;
2. apabjlaterdiri dad 3 orang penulis, 50% bagi penulis utama,
dan masing-rnasmg 25% untuk penulis pernbantu: dan
3. apabida terdiri dari 4 orang perrulis, 40% bagi penufis utama
dan masing-rnasmg 20% untuk penulis pembantu.

c. Ketentuan penilaian pada huruf b di atas, berlaku juga untuk


kegiatan penyusunan publikasi dan penulisan analisis.

9. Kegiatan statistik adalah kegiatan penyediaan data dan informasi


statistik, serta analisis dan pengernbangan statistik,
10. Kerangka sampel adalah daftar yang berisi nama wilayah
kerja/ perusahaarr/ kepala rumah tanggaj objek statistik lainnya dengan
beberapa identitas pokok yang djgamakan sebagai dasar penarikan
sampel.
11. Konsultasi statistik adalah kegiatan rmernberikan masukan dan
bimbingarr/ asistensi dalam penerapan ilmu statistik yang meliputi
antara lain penyiapan pengumpulan data, pengumpulan data,
pengolahan data dan analisis data dengan tujuan penyempumaan dan
pengembangan statistik kelembagaan.
12. Kuesioner adalah suatu instrurnen pengumpulan data pada kegiatan
statistik yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh
keteranganj jawaban dari responden.
13. Kualifikasi kuesioner :
a. Kuesioner sederhana : terdiri dari 1 - 5 halaman
b. Kuesioner sedang : terdiri dari 6 ~ 10 halaman
c. Kuesioner kompleks : terdiri lebih dari 10 halarnan
14. Makalah adalah jenis karya ilmiah dalam bentuk artikel atau
paper,biasanya dituliskan 8 - 12 halarnan.
15. Objek Statistik adalah sa saran dari suatu kegiatan pengurnpulan data.
16.0bservasi adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung
pada suatu objek tertentu dengan melakukan pengamatan,
pengukuran , dan penghitungan.
17. Pete adalah penggambaran unsur-unsur di perrnukaan bumi pada
suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan meliputi empat kelompok
infomasi yaitu titik, garis, area, dan nama yang direpresentasikan
dalam wujud: liputanjtutupan, CITl, pola, bentuk, ukuran, ketebalan
simbol, warna,. dan lain-lain.
a. Peta Analog adalah peta yang dibuat secara man ua~ dengan
menaarnati langsung suatu wilayah yang akan digambar dengan
-4-

presisi yang tepat at au peta digital yang dicetak dalam bentuk


hardcopy.
b. Sketsa peta wilayah adalah peta yang dibuat secara manual derigan
rnengamati langsung suatu wilayah yang akan digambar tanpa
rnemperhatikan tingket presisinya baik menggunakan peta dasar
ataupun tidak.
c. Peta Digital adalah peta yang dibuat dalam berituk digital dan
rnempunyai georeference pada media komputer.
d. Peta Indeks adalah peta yang menampilkan urutan sisternatik
wilayah sesuai dengan karakteristik tertentu misalnya kode atau
nama wilayah adrninistrasi.
e. Peta Ternatik adalah peta yang menyajikan informasi dari hasil
kegiatan statistik menurut tema tertentu berupa gradasi warna,
grafik, pola, dan sebagainya,
Misalnya: peta sebaran penduduk Indonesia, peta daerah rawan
bencana, peta sebaran penduduk miskin.
18. Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui
pendataan semua unit populasi untuk memperoleh karakteristik
populasi tersebut pada saat tertentu.
19. Statistik tingkat dasar adalah kegiatan statistik dengan teknikJmetode
sederhana seperti konsep dasar metode penelitian kuantitatif,
pengenalan paket program pengolahan data, peringkasan dan penyajian
data, ukuran-ukuran numerik data, dan statistik deskriptif.
20. Statistik tingkat menengah adalah kegiatan statistik dengan
teknikJ metode yang lebih kompleks dari statistik tingkat dasar seperti
estimasi selang kepercayaan, ujti!hipotesa, an ova, dian regresi bivariate.
21. Statistik tingkat lanjutan adalah kegiatan statistik dengan
teknikJmetode yang lebih kompleks dari statistik tingkat menengah
seperti time series, regresi multivariate, analisis multivariate dan
ekonornetrik.
22. Statistik tingkat khusus adalah kegiatan statistik dengan
teknik./rnetode yang lebih kompleks dari statistik tingkat lanjutan
seperti Structural Equation Models rSEM, Lisrel), Bayesian Model, dan
Neural Network.
23. Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui
pendataan sampel untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi
pada saat terten tu.
24., Wilayah objek statistik adalah wilayah yang mernuat objek statistik dan
mempunyai batas- batas jelas yang dipakai sebagai dasar dalam
kegiatan statistik. Wilayah ini bisa berupa wilayah dalam pengertian
administratif, seperti RT ataupun RW rriaupun wilayah yang dibentuk
untuk keperluan kegiatan statistik, seperti segmen atau ibloksensus.
~4!4~

BABII]

KEGIATANYANGDAPATDINILAIDAN O]BERlKAN
ANGKAKREDITUNTUKSTATISTISIAHLI

I. PENDIDlKAN

A.Pendidikan Sekolah dan Memperoleh Ijazah z Gelar

Pendidikan sekolah dirnaksud untuk statistisi ah li adalah perididikan


formal pada perguruan tinggi dalam negeri yang diakreditasi oleh
kernertterian yang berwenang atau perguruan tinggi luar negeri yang
ijazahnya diakui oleh kementerian yang berwenang.

Angka kredit yang diberikan kepada statistisi yang memperoleh


gelar /ijazah jurusan statistik dengan jenjang lebih tinggi adalah selisih
antara angka kredit gelar /ijazah yang lebih tinggi dengan ijazah yang
pernah dinilai sebelumnya. Dalam hal jurusan non statistik yang, mata
kuliah statistikanya 2: 9 SKS, maka dapat dianggap sebagai jurusan
statistik.

Apabila mernperoleh gelar atau ijazah di luar bidang statistik dan


bidang lain di luar kualifikasi yang ditetapkao olen Kepala laPS, make
pendidikannya diperhituugkan sebagai 'unsur periunjang.

Satuan Hasil : Ijazah

Angka Kredit: 1. Doktor / Spesialis II (83) : 200

2. Magister / Spesialis 1 (82): 150

3. Sarjana {Sl)/DipFoma IV: 100

Pelaksana : Semua .Jenjang

Bukti Fisik : Fotokopi ijazah dan transkrip nilai yang sudah dilegalisir
serta surat ijin/ tugas belajar.

Contoh:

1. Budi Prawoto, 8.8i., Statistisi Muda, memperoleh ijazah 82 Statistik,


maka Budi Prawoto memperoleh tarnbahan angka kredit dad
pendidikan sebesar ~50 ~ 100 :;:50.

2. Daryanto, S.Si., Statistisi Muda, mernperoleh ijazah 82 program


Magister Manajemen dengan gelar M.M. Karena ijazah yang
-45-

diperoleh bukan Jurusan Statistika maka Daryanto memperoleh


tam bah an angka kredit sebesar 10 sebagai penunjang.

3. Yulianti, S.8i., Statistisi Muda, mernperoleh ijazah 81 Sarjana


Ekonomi dan S2 program Magister Sains. Ijazah S1 (S.E) diperoleh
karena mengikuti program penyesuaian untuk rnasuk program
Magister Sains yang merniliki 10 SKS mata kuliah bidang ilmu
Statistik. maka Yulianti mernperoleh tam bah an angka kredit diarli
'urrsur perididikan sebesar 50. Sedangkan perolchari gelar S1 I(S.E}.
tidak diniIai karena program tersebut merupakan bagian dari
program S2.

B. Perididikan dan pelatihan fungsional di bidang statistik serta


memperoleh Surat Tanda Tamar Pendidikan dan Pelatiharr/ sertifikat,

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Fungsional di bidang statistik


bertujuan untuk meningkatkan kompetensi di bidang Statistik, antara
lain Diklat Statistik demografi, kornputasi statistik, penghitungan
PDBjPDRB, Statistik Pertanian, Statistik Perhubungan, Statistik
Marga.

Satuan Hasi] : Sertifikat

Angka Kredit

1. Lamanya lebih dari 960 jam rnernperoleh angka kredit sebesar ] 5;

2. Lamanya an tara 641 - 960 jam rnemperoleh angka kredit sebesar 9;

3. Lamanya antara 461 - 640 jam memperoleh angka kredit sebesar 6;

4. Lamanya aritara 161 - 460 jam rnernperoleh a ngka kredit sebesar 3;

5. Lamanya arrtara 81 - 160 jam memperoleh angka kredit sebesar 2;

6. Larnanya antara 3] - 80 jam mernperoleh angka kredit sebesar 1;

7. Lamanya antara 10 ~ 30 jam memperoleh angka kredit sebesar 0,5.;

Yang dirnaksud Jam adalah Jam pelajaran (JP). 1 (satu) JP = 45' menit

Apabila dalam STIPP lamanya pendidikan hanya tertulis dalam satuan


hari, maka satu hari diperhitungkan 8 (delapan) Jam Pelajaran.

Pelaksana : Semua jenjang

Bukti fisik : STIPP yang dikeluarkan oleh penyeleriggara diklat dan


-46-

surat periugasan mengikuti diklat.

Contoh:

Dewi, S.:8os, Statistisi Pertama, telah mengikuti kursus Anajisis


Multivariat selama 200 jam dan memperoleh sertifikat, maka Dewi
mernperoleh angka kredit sebesar 1x 3 = 3.

C. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan In

Perididikan dan pelatihan prajabatan golongan III adalah diklat yang


dipersyaratkan dalam pengangkatan PNS golorigan Ifl. Diklat ini
dimaksudkan untuk pemberitukan sikap mental, kemampuan fisik
dan disiplin serta urituk mernerruhi kebutuhan pengetahuan, keahlian
dan ketrampilan yang diperlukan untuk menduduki suatu jabatan
tertentu.

Satuan Hasil : Sertifikat

Angka Kredit :2

Pelaksana i Semua jenjang

Bukti fisik : STIPP yang dikeluarkan oleh penyelenggara diklat


terakreditasi dan sur at penugasan mengikuti diklat
prajabatan.

Contoh:
Thomas, S.S,T lulusan S,],IS tahun 2,011, diangkat menjadi CPNS
tahun 20 [2 dan telah mengikuti Diklat Prajabatan golongan III. Pad a
tahurs 2013, Thomas, S.S.T diangkat menjadi PNS kernudian diangkat
menjadi Statistisi Pertama, Maka pada pengangkatan pertama Thomas
mernperoleh angka kredit dari pendidikan sekolah sebesar 100 dan
dari diklat prajabatan sebesar 2 serta angka kredit dari urisur lainnya.

II. PENYED1AAN DATA DAN ~NFORMASI Sl'ATISTIK

A. PERSIAPAN

1. Mengumpulkan bahan/ inforrnasi pendukung un tuk kegia tan s tatistik

Kegiatan pengumpulan bahan /Informasi pendukung untuk kegiatan


statistik meliputi kegiatan pengumpulan iiteratur atau pustaka,
website, kornpilasi hasil pengamatan, opini atau hasil penelitian
serupe se belurnnva. Ha~il keeiatan ini beruoa.dokumen, Iiteratur atau
-47-

pustaka terkait kerangka kerja konseptual, kerangka kerja


operasional, kcnsep j konstruk, definisi, dan pengukuran statistik.
Penilaian angka kredit dihjtung menurut banyaknya kegiatan bukan
berdasarkan banyaknya dokumen, literatur atau pustaka.

Satuan Hasil : Bahan Acuan

Angka Kredit : 0,5

Pelaksana : Statistisi Pertarna

Bukti F[sik : Laporan berisl jumlah dokumen, Iiteraeur atau pustaka


yang dikumpulkan terkait dengan kegiatan statistik
dan surat tugas dari atasan

Contoh:
Hendro, S.Si., Statietisi Pertarna, rnengumpulkan literat'ur atau
pustaka dan diperoleh 20 dokumen. Literatur atau pustaka terse but
dipakai urituk kegiatan Studi Modal Sosial 2012, rnaka Hendro
memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,5 = 0,5.

2. Menelaah bahan/Informasi pendukung untuk kegiatan statistik

Kegiatan penelaahan bahan j informasi pendiukung untuk kegiatan


statistik meliputi kegiatan penelaahan terhadap literatur j pustaka,
kornpilasi hasil pengamatan, opini, atau hasil penelitian serupa
sebelumnya. Hasil kegiatan ini berupa dokurnen berisi ringkasan

telaah terkait kerangka kerja konseptual, kerangka kerja operasional,


kon sepy korrstruk, definisi, dan pengukuran statistik. Angka kredit
dihitung menurut banyaknya kegiatan bukan berdasarkan banyaknya
dokumen, literatur, at au pustaka yang ditelaah.

Jika Statistisi yang menelaaih sekaligus mengumpulkan


baharr/Informasi pendukung untuk kegiatan statistik maka yang
dinilai hanya kegiatan penelaahan.

Satuan Hasil : Bahan Acuan

Angka Kredit ': 1,5

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fiaik : Ringkasan hasil telaah untuk kegiatan statistik


tertentu yang telah dilegalisasi oleh atasan
~48-

Contoh:

Eko, S.S.T., Statistisi M-UGa, mengumpulkan dan menelaah 50


dokumen, Iiteratur, atau pus taka. Hasil telaah berupa ringkasan
digunakan untuk penyusunan instrumen Indeks Rawan Bencana,
maka Eko mernperoleh angka kredit sebesar il x 1,,5 = 1,5.

3. Membuat rencana tabulasi kegiatan statistik

Membuat rencana tabulasi kegiatan statistik adalah kegiatan


merancang struktur tabel hasil kegiatan statistik. Angka kredit
dibitung menurut banyaknya dummy tabel untuk suatu kegiatan
statistik.

Satuan Hasil : Dummy Tabel

Angka Kredit : 0,016

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan berupa jumlah dummy tabet untuk kegiatan


statistik yang dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Yuyun, S.S.T., Statistisi Pertama, merancang dan mernbuat 10


rencana tabel dua arah pacta Survei Dampak Krisis tahun 2012, rriaka
Yuyun mernperoleh angka kredit sebesar 10 x 0,016 = 0,16.

4. Mengikuti pembahasan kuesioner dan instrumen lainnya pada


kegiatan statistik

Kegiatan pembahasan kuesioner dan matrumen lainnya pada kegiatan


statistik adalah kegiatan yang melibatkan beberapa orang untuk
bekerja bersama-sama dalam bentuk rapat atau konsinyering dalam
rangka mernbahas dan menyusun kuesioner dan instrumen lain
(daftar sampel, peta blok sensus, dan lain-lain). Kegiatan rapat atau
korrsinyering yang tidak membahas materi kuesioner clan instrumen
kegiatan statistik tidak termasuk dalam penilaian angka kredit.

Satu pertemuan eetara dengan 8 (delapan) jam.

Satuan Hasil : Perternuan

Angka Kredit : 0,1


-49-

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Surat undangan, laporan hasil rapat (notulensi hasil


rap at) dan fotokopi daftar hadir yang dilegafisasi
atasan

Contoh:

1. Aulia, S.E." Statistisi Pertama, diundang dart mengikuti kegiatan


konsinyering untuk pembahasan instrumen SUSENAS selama 4
hari dengan lama pembahasan 8 jam setiap hari, maka Aulia
memperoleh angka kredit sebesar 4 x 0,1 == 0,4.

2. Ambar, S.E., Statistisi Pertarna, diundang dan mengikuti rap at


untuk membahas kuesioner SAKERNASsebanyak 4 kali. Masing-
masing pertemuan selama 3 jam, maka Ambar rnemperoleh angka
kredit sebesar (4x3) : 8 x 0, r = 0,15.

5. Merigikuti pernbahasan penyusunan pedornan kegiatan statistik

Kegiatan pembahasan penyusunan pedoman kegiatan statistik adalah


kegiatan yang melibatkan beberapa orang untuk bekerja bersama-
sarna dalam bentuk rap at atau konsinyering dalam rangka rnernbahas
dan menyusun buku pedoman bagi kegiatan statistik tertentu yang
direncanakan. Kegiatan rapat atau konsinyering yang tidak membahas
materi buku pedoman kegiatan statistik tidak termasuk dalam
penilaian angka kredit.

Satu pertemuan setara dengan 8 .(delapan):jam.

Satuan Hasil : Pertemuan

Angka Kredit : 0,1

Pelaksana : Statistiei Pertama

Bukti Fisik : Surat undangan, laporan hasil rapat (notulensi hasil


rapat) dan fotokopi daftar hadir yang dilegahsasi
atasan
Contoh:

1. Sela, S.E., Statistisi Pertama, diundang dan mengikuti kegiatan


konsinyering pembahasan buku pedoman pendataan SUSENAS
selama 4 hari dengan lama pembahasan 8 jam setiap hari, maka
-50-

Sela mernperoleh angka kredit sebesar 4 x 0,1 = 0,4.

2. Tiara, SST, Statistisi Pertama, diundang dan mengikuti rapat untuk


membahas buku pedoman pendataan SA_KERNAS sebanyak 4 kali.
Masing-masing pertemuan setama 3 jam, maka Tiara mernperoleh
angka kredit sebesar (4x3) : 8 x 0,1 == 0,15.

6. Melaksanakan kegiatan sampling

a. Menyusun kerangka sampel

Kegiatan penyusunan kerangka sampel adalab kegiatan untuk


membuat daftar unit populasi untuk suatu kegiatan survei tertentu.
Daftar unit populasi tersebut merupakan kerangka sampel yang
nantinya dijadikan acuan dalam pemilihan sampel menurut kaidah
sampling terteritu. Angka kredit dihitung menurut banyaknya
kegiatan dan bukan berdasarkan banyaknya unit sam.pel.

Satuan Hasil : Kerangka sarnpe]

Angka Kredi t: 0,55

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Coritoh daftar kerangka sampel yang dilegalisasi oleh


atasan.

Contoh:

Ghofar. S.Si.,. Statistisi Pertama rnenyusun kerangka sampel dalam


rangka Survei Tingkat Kesejahteraan Guru 2013, maka Ghofar
rnemperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,55 = 0,'55.

b. Menyusun metode pemilihan sarnpel

Kegiatan penyusurian metode pemilihan sampel adalah kegiatan


statietik untuk menentukan tata cara pemilihan sampel dari
kerangka sampel dan rnernbuat prosedur estimasi yang sestrai
dengan metode sampling yang digunakan pada suatu survei. Angka
kredit dinilai berdasarkan banyaknya kegiatan dan bukan
berdasarkan banyaknya metode yang digunakan.

Menyusun metode pemilihan sampel diperhitungkan angka


kreditnya apabila merupakan metode baru atau ada perubahan dari
metode yang digunakan sebelumnya.
-51-

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 1,5

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Naskah metode pemilihan sampel dan prosedur


estirnasi yang dilegalisasi oleh atasan.

Conteb:

Ir. Habibie, Statistisi Muda, beserta Kasubdit dan Kepala Seksiriya


menyusun metode pernilihan sampel beserta prosedur estimasi pada
Survei Korisumsi Daging, maka Habibie se bagai anggota
mernperoleh angka kredit sebesar 25% x !l,5 = 0,375.

c. Membuat program pemilihan sampel

Kegiatan pernbuatan program pemilihan sam pel adalah membuat


aplikasijprogram komputer untuk memilih sampel dari kerangka
sampel yang telafu disusun untuk suatu kegiatan survei tertentu
sesuas rancangan pernilihan sampel yang telah ditetapkan. Angka
kredit dihiturig berdasarkan banyaknya aplikasiJ program yang
dihasilkan dan bukan berdasarkan banyaknya sampel yang dipilih.

Satuan Hasil : Program

Angka Kredit : 1,25

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Dokurnennasi program (spesifikasi program, tampilan


aplikasi, dan petunjuk penggunaan) pernilihan
sarnpel yang dilegalisasi oleh atasan.

Contoh:

Karmaji, M.A, Statistisi Muda, membuat aplikasi Zprogram pemilihan


sampel untuk Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan 2013, maka
Karmaji rnemperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,25 ;: 1,25.

d. Memilih sam pel

Kegiatan pemilihan eampel adalah kegiatan untuk memilih sampel


dari kerangka sampel menggunakan aplikasiy program pemilihan
sampel ataupun SeCa_F"Cl!
manual. Hasil kegiatan ini berupa daftar
sampel yang nantinya akan digunakan untuk pendataan lapangar».
-52-

Angka kredit dinijai berdasarkan banyaknya kegiatan dan bukan


berda sarkan banyaknya sam pel yang dipilih.

Dailam kegiatan ini termasuk memilih sam pel dengan cera


mengalokasikan sampel.

Satuan Hasil : Daftar sarnpel

Angka Kredit : 0,05

Pclaksana ; Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan berisi daftar sampel yang dilegalisasi oleh


atasan.

Coritoh:

Kahar, S.Si., Statistisi Pertama, melakukan pemilihan sampel bagi


Survei Tingkat Keamanan 2013. Hasil kegia tan iberupa daftar
sampel rumah tangga, maka Kahar mernperoleh angka kredit
sebesar 1 x 0,05 ;;;;;
0,05.

e. Mernperbaharui (updating) kerangka sampel

Kegiatan mernperbaharui kerangka sampel adalah kegiatan updating


kerangka sarnpel yang dilakukan secara berkala dan sewaktu-
waktu. Pembaharu an kerangka sarnpel dilakukan untuk menjarnin
diperolehnya kerangka sarnpel menurut koridisi terkini sehingga
sampel yang akan dipilih akan merepresentasikan kondisi terkini.
Angka kredit dihitung berdasarkan banyaknya unit sampling pada
kerangka sarnpel yang telah dimutakhirkan (rnengalarni perubahan).

Satuan Hasil : unit ter-update

Angka Kredit : 0,00 1

Pelaksana : Statistisi Pertarna

Bukti Fisik : Laporan berisi kerangka sampel terbaharui yang


dilegalisasi oleh atasan.

Contoh:

Marzuki, 8.S.T., Statistisi Pertama, memperbaharui kerangka


sampel rumah tangga SUSENAS 2012, dirnana sebanyak 20 rumah
tangga mengalami perubahan, maka Marzuki memperoleh angke
-53-

kredit sebesar 20 x 0,001 = 0,020.

7. Melaksanakan kegiatan dalam lingkup observasi

a. Penyusurian kerangka sampel

Kegiatan penyusunan kerangka sampel adalah kegiatan untuk


mernbtiat daftar unit populasi untuk suatu kegiatan observasi.
Daftar unit populasi terse but merupakan kerangka sampel yang
dijadikan acuan dalam pemilihan sarnpe! menurut kaidah sampling
tertentu. Angka kredit dihitung menurut banyaknya kegiatan dan
bukan berdasarkan banyaknya unit sampel.

Satuan Hasil : Kerangka sampel

Angka Kredit: 0,5

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Contoh daftar kerangka sampel yang dilegalisasi oleh


atasan

Contoh:

Iskandar, S.S.T., Statistisi Pertama, rnenyusun kerangka sampel


observasi dalam rangka Uji Coba Studi Pengiskuran Tingkat
Kebahagiaan 2013, maka Iskandar memperoleh angka kredit
sebesar 1 x 0,5 = 0,5.

b. Monitoring dan evaluasi penerimaan daftar sampel

Kegiatan monitoring dan evaluasi penerirnaan daftar sampel adalah


pemantauan penerimaan dan evaluasi daftar sampel beserta
permasalahan dari lapangan. Laporan kegiatan berupa hasil
monitoring dan evaluasi beserta perrnasalahannya berdasarkan
bahan acuan dari lapangan.

Satuan Hasil : Bahan acuan

Angka Kredit : 0,2

Pelaksane : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan hasil monitoring dan evaluasi penerimaan


daftar sampel yang dilegalisasi oleh atasan.
-54-

Contoh:

Nia, S.Si., Statistisi Pertarna, telah rnelakukan kegiatan monitoring


dan evaluasi serta membuat laporan perrnasalahan penerimaan
daftar sarnpel dari 200 kabupatenykota untuk SUSENAS 2013,
maka Nia memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,2 = 0,2.

c. Pengelolaan dan penyempurnaan master file


Kegiatan persgelolaan dan penyemptrrrraan master file adalah
kegiatan statistik untuk merigelola sekaligus menyernpurnakan
master file wilayah. Master file wilayah meliputi berbagai jenjang
wilayah adrninistrasi pemerintahan seperti provmsi,
kabupaten Zkota, kecamatan, desa Zkelurahan dan bahkan blok
sensus. Perigelojaan master file dilakuken secara berkala dan
sewaktu-waktu. Angka kredit dihitung bsrdasarkan banyaknya
kegiatan dan bukan berdasarkan banyaknya master file wilayah
ataupun banyakriya wilayah.

Yang dimaksud dengan desa ter-update adalah master file desa yang
mengalami perubahan baik nama desa maupun muatannya
(misalnya jumlah blok sensus, jumlah rurnah tangga, dsb).

Dalam kegiatan ini termaeuk pengelolaan dan penyernpurnaan


master me dalam lingkup sensus/ survei.

Satuan Hasil : Desa ter-update (termasuk unit populasi lain)

Angka Kredit : 0,03

Pelaksana : Statietisi Pertarna

Bukti Fisik : Laporan terkait hasil pengelclaan dan


penyempurnaan master file yang dilegalisasi oleh
atasan.

Contoh:

Zulkarnaen, SST, Statistisi Pertama, telah melaksanakan kegiatan


pengelolaan master file desa pada 2012. Jumlah desa/ kelurahan
pada master file desa tercatat sebanyak 78.000 desa. Kegiatan
pengelolaan master file desa mengalami perubahan dan dilaporkan
setiap bulan Juni dan Desernber untuk dipantau perkembangannya,
maka Zulkarnaen memperoleh angka kredit sebesar 2 x 0,03 = 0,06.
-55~

d. Penentuan metode periarikan sarnpel

Kegiatan penentuan metode penarskan sampel adalah kegiatan


statistik untuk menentukan tata cara penarikan sampel dari
kerangka sarnpel dan memlbuat prosedur estimasi yang sesuai
dengan metode sampling yang digunakan pada suatu observasi.
Angka kredit d'inilai berdasarkan banyaknya kegiatan dan bukan
berdasarkan banyaknya metode yang digunakan.

Merientukan metode penarikan sampel diperhitungkan angka


kreditnya apabila merupakan metode baru atau ada perubahan dari
metode yang digunakan sebelumnya.

Satuan Hasil : Metode

Angka Kredit : 0,55

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Naskah metode pemilihan sampel dan prosedur


estimasi yang dilegatisasi oleh atasan.

Contoh:

Diana, S.Si, Statistisi Pertarna, telah melaksanakan kegiatan


penentuan metode penarikan sampel rumah tangga bagi setiap
wilayah tugas pada Observasi Penghitungan Produktivitas Padi
dengan Metode Rumpun Counting, maka Diana mernperoleh angka
kredit sebesar 1 X 0,55 = 0,55.

8. Menghitung sampling error kegiatan statistik

Menghitung sampling error kegiatan statistik adalah menghitung dan


menelaeh sampling error (tingkat kesalahan estimasi yang disebabkan
oleh metode pemilihan sarnpel) sesuai dengan metode sampling yang
digunakan pad a suatu kegiatan statistik.

Satuan Hasil : Kegiatan

Angka Kredit : 1,2

Pelaksana : Statistisi Madya

Bukti Fisik ; Naskah hasil penghitungan dan. telaah sampling error


yang dilegalisasi oleh atasan
-56~

Contoh:

Priyono, M.A., Statistisi Madya, telah melaksanakan kegiatan


penghitungan dan menelaah sampling error un tuk Survei Industri
Mikro dan Kecil tahun 2013, maka Priyono memperoleh angka kredit
sebesar 1 x 1,2 = 1,2.

9. Menghitung penimbang dalam rangka estimasi kegiatan statistik

Menghitung penimbang dalam rangka estimasi kegiatan statistik


adalah merighitung bobot bagi setiap sampel berdasarkan rancangan
survei dan metode sampling yang digunakan dan rnengevaluasi
hasilnya. Bobotypenirnbang/faktor pengali yang dimaksud adalah
suatu bilangan yang digunakan sebagai pengali untuk memperkirakan
nilai parameter tertentu sesuai dengan metode pemilihan sam.pel yang
digunakan. Angka kredit dihitung berdasarkan banyaknya kegiatan
statistik.

Satuan Hasil : Oaftar penimbang

Angka Kredit : 1,3

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Naskab penghitungan penimbang dan evaluasinya


yang dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Hermawan, 8.8i., Statistisi Muda, telah menghitung dan


mengevaluasi besarnya penimbang yang dipakai pada Survei
Konsumsi Daging, maka Hermawan mernperoleh angka kredit sebesar
1x1,3=],3.

10. Merigatur alokasi dokurnen Zperalatan sensus/ surveil observasi tingkat


nasional

Kegiatan pengalokasian dokurnerr/ peralatan sensus I surveil observasi


tingkat nasional adalah kegiatan membuat rancaIiligan jadwal yang
disusun oleh pejabat statistisi untuk melakukan kegiatan
seris'us / surveil observasi yang akan dilakukan, rneliputi uraian
kegiatan dan waktu pelaksanaan dalam periode sernesteran (semester
I: Januari - Juni, semester 11:Juli - Desember).
Satuan Hasil : Jenis kuesioner / peralatan

Angka Kredit : 0,06

[Pelaksana :' Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan berssi jadwal kegiatan dan alokasi surnber


daya untuk kegiatan sensus, survei, atau observasr
yang dilegalisasi oleh atasan.

Contoh:

Ir. Sutjiptc.Statistisi Pertama, telah merancang dan membuat jadwal


kegiatan Survei Konsumsi Betas 2012. Dengan laporan rencana
kegiatan ini maka Ir. Sutjipao mernperoleh angka kredit sebesar
1 x 0,06 = 0,06.

11. Mengikuti pelatihan pengurnpulan data

Mengikuti pelatihan baik sebagai instruktur (trainer) ataupun


pelaksana [petugasi dalam rangka kegiatan proses pengumpulan data
seperti pelaksanaan iapangan/ pencacah, perneriksaarr/ pengawasan
lapangan, petugas monitoring kualitas dan sejenisnya. Termasuk
disini adalah mengikuti pelatihan dalam rangka proses pengolahan
dan analisisnya

Penentuan angka kredit berdasarkan jumlah jam pertemuan selarna


mengikuti pelatihan, setiap jamnya diberikao angka kredit 0,015.

Satuan Hasil : Jam

Angka Kredit : 0,015

Pelaksana : Statsstisi Pertama

Bukti Fisik : Fotocopy sertifikat mengikuti pelatihan yang


dilegalisasi atasan atau surat tugas

Contoh:

Lani Amaliah, S.Si., Statistisi Pertarna di Subdit Statistik Industri


Besar dan Sedang rnengikuti pelatihan Survei Unit Perigolahan Ikan
yang nantinya akan dijadikan sebagai instruktur selama 2 hari
(rnisalkan ill hari ada sebanyak 10 jam perternuan}, rneka Lani Arnaliah
mernperoleh angka kredit sebesar 2 x 10 x 0,015 = 0,3.
-58-

12. Memberikan pelatihan pengumpulan data bagi petugas

Mernberikan pelatihan pengumputan data bagi petugas adalah rnelaeih


petugas baik petugas pelaksana, pemeriksa/ pengawas, petugas
moni toring, at au pelatih / trainer j instruktur dalam rangka kegiatan
perigumpulan data,

Dalam butir kegiatan ini terrnasuk kegiatan mernberikan pelatihan


dalarn rangka pengolahan data dan analisis.

Satuan Hasil : Jam

Angka Kredit : 0,02

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Fotocopy sertifikat mernberikan pelatihan yang


dilegalisasi atasan atau surat tugas.

Contoh:

Nurhacli, S.E., Statistjsi Pertama, melatih petugas pelaksana lapangan


survei Persepsi Konsurnsi Kopi di Larnpung selama 2 had derigan
jumlah jam pertemuan 8 jam per hari, maka Nurhadi mernperoleh
angka kredit sebesar 2 x 8 x 0,02 = 0,32.

13. Membuat peta indeks kegiatan statistik

Peta Indeks adalah peta yang menampilkan urutan eistematik wilayah


sesuai derigan kode wilayah adrninistrasi.

Membuat peta indeks kegiatan statistik adalah membuat peta yang


menampilkan urutao sjsternatik wilayah sesuai dengan kode wilayah
administrasi dari hasil kegiatan statistik.

Satuan Hasil: Peta

Angka Kredit : 0,06

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fiaik : Laporan ~anyaknya peta indeks yang dibuat yang


dilegalisasi atasan dan surat tugas

Contoh:

1) Sodikin , S.8i, Statistisi Muda pada BPS Provinsi Sumatera Selatan


menyelesaikan pernbuatan peta indeks desa miskin 20 kecamatan
~59-

di Kab Musi Banyu Anget, maka Sodikin mernperoleh angka kredit


sebesar 20 x 0,06 = 1,2.

2) Ir. David Mulahela, Statistisi Muda BPS Provinsi Maluku Utara,


mernbuat 10 peta indeks hasil pengamatan dampak konflik antar
warga di provinsi Maluku Utara, maka David Mulahela memperoleh
angka kredit sebesar 1()x 0,06 = 0,6.

14. Meneliti peta analog observasi (manuan

Sketsa peta wilayah 0 bjek statistik (Peta Analog) adalah peta yang
dibuat secara manual dengan mengamati langsung ke objek yang akan
digambar, baik menggunakan peta dasar ataupun tidak.

Meneliti peta analog observasi l(manuaij adalah meneliti batas-batas


dan legenda dari peta yang dibuat secara manual apakah sudah benar
atau belum.

Satuan Hasil : Peta

Angka Kredit : 0,03

Pelaksana : Statistisi Pertarna

Bukti Fisik : Surat tugas dan laporan meneliti peta yang dilegalisasi
atasan

Contoh:

Dwi Harrncko, S.Si., Statistisi Pertarna, meneliti dahulu batas-batas


dan legenda peta yang akan dipakai sebagai petunjuk jalan dalam
rangka 0 bservasi dampak jumlah kendaraan terhadap polusi udara di
kota Berigkuhr. Dari hasil pekerjaan ini Dwi Harrnoko mernperoleh
angka kredit sebesar 1 x 0,03 = 0,03 untuk setiap peta yang diperiksa.

]5. Meneliti peta indeks kegiatan statistik

Menehti peta indeks kegiatan statistik adalah kegiatan meneliti


termasuk merneriksa urutan kade wilayah, batas-batas dan legenda
dari peta indcks apakah sudan benar sesuai dengan keadaan terkini
yang dibuat berdasar- kan hasil kegiatan statistik.

Satuan Hasil : Beta

Angka Kredit : O!005


-60-

Pelaksaria : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Surat tugas dan laporan banyaknya peta indeks yang
diteliti yang dilegalisasi atasan

Contoh:

.Juanda Karta, S.Si. Statistisi Muda, rneneliti 100 (seratus) peta indeks
kegiatan Sensus Penduduk 2010 Provinsi Sumatera Selatan, maka
Juanda Karta memperoleh angka kredit sebesar ~OO x 0,005 = 0,5.

]6. Mcmbuat peta digital

Peta Digital adalah peta yang terdiri dari sekumpulan file yang
memuat unsur- dasar pembuatan peta, yaitu titik, garis, serta ruang
dimana masing-rnasing unsur dasar pembuatan peta tersebut sudah
ditandai sesuai dengan kode wilayah administrasi yang tersimpan
dalam media komputer,

Satuan Hasil : Peta

Angka Kredit : 0,0]

Pelaksana : Statistisi Pertama

18ukti Fisik : Surat tugas dan laporan banyaknya peta digital yang
dibuat yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Drs. Sumartoyo, statistisi pertama 8PS Provinsi Lampung, membuat


peta digital hasil pendataan hewan ternak dan luas tanaman padi di
Kabupaten Lampung Utara.Jumlah peta digital yang berhasil dibuat
ada sebanyak 10 peta, rnaka Sumartoyo mernperoleh angka kredit
sebesar l O x 0,01 = 0,1.

17. Mengelola peta degital

Mengelola peta adalah kegiatan mernelihara, mendokumentasikan


(mernbuat katalog, rnencatat penggunaan peta oleh berbagai pihak]
dalam media tertentu, dan melakukan pemutakhiran (update) peta
dalam periode 1 tahun.

Peta yang dinilai adalah peta yang dimutakhirkan.

Satuan Hasil : Peta


-61-

Angka Kredit : 0',06

Peiaksana :,Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan pengelolaan peta digital suatu wilayah yang


dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Stevanus, S.S1'., Statistisi Pertarna, rnelakukan pengelolaan peta


digital. Stevarius telah rnengelola sebanyak 3 jenis peta clad 20
provinsi selarna 1 [saru) tahun, rnaka Stevanus rnernperoleh angka
kredit sebesar 3 x 0,06 ::::;
0,18.

18. Melakukan pengawasan pemetaan

Melakukan pengawasan pemetaan adalah kegiatan mengawasi,


mencocokkan an tara peta yang, sudan dibuat (terrnasuk legenda,
batas-batas yang sudah dibuat dipeta dan unsur-unsur di dalam peta)
dengan keadaan yang sesungguhnya dilapangan dalarn rangka
kegiatan statistik.

Satuan Hasil : Peta

Angka Kredit: 0,03

Pelaksana : Statistisi Pertarna

Bukti Fisik : Surat tugas dan laporan banyaknya peta yang di awasi
yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Diran, 8.Si., Statistisi Pertama, melakukan pengawasan peta yang


sudah dibuat oleh Andi ~KSKCengkareng] sebanyak 30 peta desa,
maka Diran rnemperoleh angka kredit sebesar 30 x '0,03 = 0,9.

19. Memeriksa hasil periarikan sarnpel kegiatan observasi berdasarkan:

a. Wilayah Kerja

Wilayah kerja adalah wilayah adrninistrasi atau wilay:ah yang


diberituk untuk keperluan penelitian yang batasnya sudah
ditentukan.
Penarikan sampel berdasarkan wilayah kerja adalah kegiatan
penarikan sam pel yang objek observasinya didasarkan pada wilayah
keria,
-62-

Merneriksa hasil penarikan sampel kegiatan observasi berdasarkan


wilayah kerja adalah merneriksa kebenaran hasil pemilihan sampel
(daftar sampel) se suai batas wilayah kerja dan metode yang sudah
ditentukan, seperti kelengkapan, kebenaran nama dan alamat serta
indikator lamnya.

Yang meridapatkan penilaian angka kredit adalah petugas


pcrneriksa yang bukan petugas penarik sam pel tersebua.

Satuan Hasil : Daftar Sampel

Angka Kredit : 0,04

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Laporan hasii pemeriksaan penarikan sampel yang


dilegalssasi oleh atasan

Contoh:

Badri, M.Si., Statistisi Muda, metakukan pemeriksaan hasil


pengambitan sampel sejumlah rumah tangga pada survei kesehatan
pada de sa terpilih yang dilakukan Statistisr Pertama, maka Badri
memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,04 ""'0,04.

b. Non Wilayah Kerja

Periarikan sampel berdasarkan non wilayah kerja adalah kegiatan


penarikan sampel yang objek observasinya tidak didasarkan pada
wilayah kerja tetapi langsung didasarkan pada daftar/ direktori
objek observasi.
Memeriksa penarikan sarnpel obyek observasi berdasarkan non
wilayah kerja yang dimaksud adalah memeriksa kebenaran
penarikan sampel sesuai metode yang sudah ditentukan, seperti
kelengkapan, kebenaran nama dan alamat serta indikator lainnya
yang diperIukan sebagai dasar pernilihan sampel berdasarkan non
wilayah kerja.

Yang mendapatkan penilaian angka kredit adatah petugas


perneriksa yang bukan petugas penarik sampel tersebut.

Obyek observasi berdasarkan non wilayah kerja yang dimaksud


adalah obyek observasi yang didasarkan tidak pada batasan wilayah
[bisa antar wilayah) yang pada umumnya sudah ditentukan
-63-

sebelumnya.

Dalam kegiatan 101 termasuk perneriksaan hasil penarikan sarnpel


kegiatan survei.

Satuan Hasi] : Daftar Sarnpel

Angka Kredit : 0,0 I

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan hasil pemeriksaan penarikan sampel yang


dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Hamdani, S.Si., Statistisi Pertama, melakukan perneriksaan hasil


penarikan sampel rumah makanj restoran. Kerangka sam pel yang
digunakan sebagai dasar pemilihan objek observasi adalah daftar
nama dan alamat rumah makanjrestoran dari Sub Dinas Pariwisata
Daerah. Dari kegiatan ini, dihasilkan 1 (satu) daftar sarnpel rumah
makanyrestoran, maka Hamdani mernperoleh angka kredit sebesar
1 x 0,01 = 0,01.
B. Pengumpulan Data

1. Melakukan pengumpulan data pada kegiatan statistik objek rumah


tangga

Melakukan pengumpu1an data pada kegiatan statistik objek rumah


tangga adalah melakukan kegiatan pengurnpulan data rurnah tangga
dengan menggunakan kuesioner (daftar pertanyaan].

Kuesioner adalah suatu instrumen pengumpulan data pada kegiatan


statistik yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh
keterangarr/ jawaban dari responden.

Satuan Hasil: Rumah tangga

Angka Kredit: a. Kuesioner sederhana : 0,005

b. Kuesioner sedang : 0,011

c. Kuesioner kompleks : 0,027

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan jumlah rumah tangga yang disurvei yang


-64-

dilegalisasi atasan

Contoh:

Tri Harsana, S.Sos., Statistisi Pertama, melakukan pengumpulan data


primer pada Survei Mobilitas Pangan Antal' Wilayah dengan kualifikasi
kuesioner kompleks. Tri Harsana melakukan pendataan sebanyak illO
rumah tangga, maka Tri Harsana memperoleh angka kredit sebeser
20 x 0,027 = 0.,54.

2. Melakukan pengurnpulan data pada kegiatan statistik objek non


rumah tangga

Melakukan pengumpulan data pada kegiatan statistik objek non


rumah tangga adalah rnelakukan kegiatan pengumpulan data
perusahaarr/ usaha/Jembaga dengan menggunakan kuesioner (daftar
pertanyaan) .

Satuan Hasil : Objek

Angka Kredit : a. Kuesioner sederhana : 0,01

b. Kuesioner sedang : 0,021

c. Kuesioner kompleks: 0,035

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan jumlah perusahaanyusaha./Iembaga yang


disurvei yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Juibaidah, S.Si., Statistisi Pertama, melakukan pengumpulan data


prim.er dengan kualifikasi kuesiorier sederharia pada Survei Khusus
Sektoral. .Jtnbaddah telah rnelakukan pendataan sebanyak 10
perusahaari, maka Jubaidah mernperoleh angka kredit sebesar
10. x 0,0] == O,L

3. Melakukan pengawasan pad a kegiatan statistik objek rumah tangga

Melakukan pengawasan pada kegiatan statistjk olbjek rumah tangga


adalah rnelakukan kegiatan pengawasan pada pendataan rumah
tangga. JumIah objek rumah tangga yang diawasi pada urnumnya
sekitar 20 persen dari total rumah tangga yang dicacah.
-65-

Satuan Hasil: Rumah tangga

Angka Kredit : a. Kuesioner sederhana : 0,001

b. Kuesioner sedang: 0,002

c. Kuesioner kompleks: 0,005

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan hasil pengawasan pelaksanaan sensus atau


survei yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Agus Setiawan, S.E., Statistisi Pertama, melakukan pengawasan


terhadap pelaksariaan survei dengan kualifikasi kuesioner sedlang
pad a Survei Biaya Hidup di Kota Bandung. Agus Setiawan telah
melakukan pengawasan sebanyak 20 rumah tangga, maka Agus
Setiawan mernperoleh angka kredit sebesar 20 x 0,002 = 0,04.

4. Melakukan pengawasan pada kegiatan statistik objek non rumah


tangga

Melakukan pengawasan pada kegiatan statistik objek rumah tangga


adalah melakukan kegiatan pengawasan pada perusahaany useha/
lembaga yang, menjadi wilayah pendataan. Jumlah perusahaan/
usaha/Iembaga yang diawasi pada umumnya sekitar 20 perseri dari
total perusahaanj usaha/Iernbaga yang dicacah.

Satuan Hasil Objek

Angka Kredit a. Kuesioner sederhana : 0,002

b. Kuesioner sedang : 0,003

c. Kuesioner kompleks : 0,006

Pelaksana Statistjsi Pertama

Bukti Fisik : Laporan Hasil Pengawasan pelaksanaan sensus atau


survei yang dilegalisasi oleh atasan.

Contoh:

Marwoto, M.A., Statistisi Pertama, melakukan pengawasan


pelaksanaan survei dengan kualifikasi kuesiorier sedang di wilayah
Jakarta Selatan. Marwoto telah mengawasi sebanyak 20 perusahaan
-66~

dari total 50 perusahaan yang dicacah petugas, maka Marwoto


mernperoleh angka kredit sebesar 20 x 0,003 = 0,06.

5. Melakukan perneriksaan hasil pengurnpulan data objek rumah tangga:

Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data objsk rumah tangga


adelah rnelakukan kegiatan pemeriksaan (editing dan coding)
terhadap hasil pendataan untuk mengetahui kewajarari dan
konsistensi isian serta kebenaran cara pengisian daftar hasil
pendataan rumah tangga yang telah dilakukan oleh pencacah dalam
satu kegiatan. Pemeriksa adalah bukan petugas yang rnelakukan
pendataan.

Satuan Hasil : Kuesioner

Angka Kredit: a.Kuesioner sederhana : 0,002

b.Kuesioner sedang : 0,003

c. Kuesioner kompleks : 0,008

Pelaksana : Statistisi Pertarna

Bukti PiSFk : Laporan hasil perneriksaan pengurnpulan data sensus


atau survei yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Harsendo, S.Si., Statistisi Pertama, rnelakukan perneriksaan hasil


pengumpulan data survei dengan kualifikasi kuesioner kompleks.
Harsendo telah memeriksa sebanyak 25 rurnah tangga, maka
Harsendo memperoleh angka kredit sebesar 25 x 0,008 = 0,20.

6. Melakukan perneriksaan hasil' pengumpulan data objek non rumah


tangga

Melakukan perneriksaan hasil pengumpulan data objek non rumah


tangga adalah meiakukan kegiatan perneriksaan (editing dan coding)
terhadap has ill pendataan untuk mengetahui kewajaran clan
konsistenei isian serta kebenaran cara penglslan daftar hasil
pendataan perusahaanjusahaj lembaga yang telah dilakukan oleh
pencacah dalam satu kegiatan.

Satuan Hasil: Kuesioner

Angka Kredit: a. Kuesioner sederhana : 0,002


-67-

b. Kuesioner sedang: 0,003

c, Kuesioner kompleks: 0,008

Pelaksana Sta tistisi Pertarna

Bukti Fisik Laporan hasil perneriksaan perigurnpulan data.

Contoh:

Atik Heriyandani, S.E., Statistisi Pertama, melakukan pemeriksaan


hasil pengumpulan data survei dengan kualifikasi kuesioner
sederhana di Kota Bandar Lampung. Atik Heriyandani telah
memeriksa kuesioner haail pendataan se banyak 20 perusahaan, maka
Atik Heriyaridani mernperoleh angka kredit sebesar 20 x 0,002 = 0,04.

C. PENGOLAHAN

1. Merancang dan rnernbuat pedoman pengolahan kegiatan statistik


untuk:

a, Tabulasi

Pedoman pengolahan tabulasi adalah pedoman tentang tata cara


pengolahan mulai dari entri data sampai dengan rnenghasilkan
tabel.

Saruan Hasil : Pedoman

Angka Kredit : 0,5

PeLaksana 8tatistisi Pertama

Bukti Fisik Buku Pedoman pengolahan entri dan tabulasi yang


dilegalisasi atasan

Contoh:

Herrnawansyah 8.S.T., Statistisi Pertama, membuat pedoman


pengolahan entri dan tabulasi data hasil registrasi penduduk
Kecamatan .Jatiasih Bulan April-Oktober 2012, maka
Herrnawansyah mernperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,5 == 0,5.

b. Penyuntingan dan penyandian hasil pengumpulan data

Penjelasan:

Pedoman penyuntingan dan penyandian adalah pedoman ten tang


-68~

[coding~ pada kuesioner hasil pengumpulan data kegiatan statistik.

Satuan Hasil : Pedoman

Angka Kredit: 0,72

Pelaksaria : Statistisi Muda

lBukti Fisik : Buku pedoman penyuntingan (editing~ dan


penyandian (coding) yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Rudi Hartono, S.Si., Statistisi Muda, telah rnerancang dan membuat


pedoman editing dan coding data Survei Pertrsahaan Konstruksi,
rnaka Rudi Hartone memperoleh angka kredit sebesa_r
1 x 0,72 = 0,72.

c. Validitas data

Penjelasan:

Pedoman validasi kegiatan statistik adalah pedornan tentang tata


cara validasi data sehingga menghasilkan data yang beriar dan
berkualitas.

Satuan Hasil ,: Pedoman

Angka Kredit : 1,08

Pelaksana Statis'tisi Madya

Bukti Fisik Buku pedornan validasi yang dilegalisasi atasan

Contoh:

M.Qadarian, S.Si., M.E., Statistisi Madya, telah merancang dan


mernbuat pedoman untuk validitas data hasil Survei Industri Mikro
dan Kecil, maka M.QadaIiian memperoleh angka kredit sebesar
1 x 1,08 = 1,08,

2. Mernbuat program entri data tanpa validasi

Mem.buat program eritri data ta np a validasi adalah


membuatjmemodifikasi aplikasi eritri data uotuk mernindahkan
(rnernasukkan] data dari hardcopy ke dalarn media kornputer yang
dilengkapi dengan batasan isian (range check), alur liflow}, dan pcsan
kesalahan.
-69-

Satuan Hasil: Paket program

Angka Kredit : 1,4

Pelaksana : Statistisi Pertarna

Bukti Fisik : Print out tampilan aplikasi, source program dan panduan
pengoperasian yang dilegalisasi oleh atasan.

Contoh:

Handini, S.S]', Statistisi Pertama, membuat aplikasi entri data


pend'idikan tanpa validasi, maka Haridjni mernperoleh angka kredit
sebesar 1 x 1,4 = 1,4.

3. Membuat program e ntri data dengan validasi basil kegiatan statistik

Membuat program entri data dengan validasi adalah


membuatjmemodifikasi aplikasi entri data untuk memindahkan
(mernasukkan) data dari hardcopy ke dalarn media komputer dengan
validasi yang dilengkapi dengan pesan kesalaban.

Validasi adalah aturan untuk pengecekan batasan isian (range check),


alur (flow), konsistensi antar isian variabel, melakukan update isian
sesuai aturan kewajaran isian (imputasi).

Satuan Hasil : Paket program

Angka Kredi t : 2,2

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Print out tampilan aplikasi, source program dan


panduan pengoperasian yang dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Desi Darnayan ti, s.s:r., Statistisi Muda, membuat aplikasi entri data
dengan validasi pada kegiatan Survei Triwulanan Kegiatan Usaha
(STKU) Terintegrasi, maka IDesi Damayanti memperoleh angka kredit
sebesar 1 x 2,2 = 2,2.

4. Melakukan penyuntingan {editing), hasil kegiatan in depth interview

Melakukan penyuntingan (editing), hasil kegiatan in depth interview


adalah kegiatan penyuntingan secara manual terhadap hasil kegiatan
in depth interview yang mencakup minimal kelengkapan, konsistensi,
-70-

dan kewajaran isian untuk mernperoieh data yang valid.

Angka kredit yang diperhitungkan hanya halaman yang terisi data.

Satuan Hasil : Halaman

Angka Kredi.t: 0,,'005

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan yang berisi jumlah halaman dokumen yang


disunting dan ringkasan hasil penyuntingan, serta
fotokopi 1 (satu) dokumen yang dilcgalisasi oleh atasan

Contoh:

Hartono, S.E., Statistisi Pertama, melakukan editing sebanyak 50


dokurnen hasil in depth interview yang masing-masing terdiri dari 2
halaman , maka Hartono memperoleh angka kredit sebesar 50 x 2 x
0,005 = 0,5.

5. Membuat program tabulasi pada kegiatan statistik

Membuat program tabulasi pada kegiatan stacistik adalah kegiatan


membuat/memodifikasi program, yang digunekan untuk menghasilkan
tabel dari kegiatan statistik.

Jika dalam satu kegiatan terdapat lebih dari satu me program


tabulasi, maka tetap dihitung sebagai satu program.

Perribuatan tabel dengan paket program dengan mem baca raw data
langsung yang sudah ada (contoh SPSS, excel, SAS, STATA,dan lain-
lain), dinilai sebagai berikut:

a) < 50 tabel : 25%

b] 50 - 100. tabel : 50%

c) > 100 tabel : 75%

Menjalankan program tabulasi dengan aplikasi khusus yang sudah


ada dinilai sebesar 5 (lima) persen dari 1 untuk setiap kegiatan.

Satuan Hasil : Paket program

Angka Kredit: 1

Pelaksaria : Statistisi Pertama


-71-

Bukti Fisik:

1. Pembuat program: Print out tampilan program tabulasi, source


program dan panduan pengoperasian yang dilegalisasi oleh atasan

2. Pembuat tabel (grafik): Laporan pembuatan tabel yang dilampiri


dengan syntax program tabulasi yang dilegalisasi oleh atasan

3.. Pelaksana runrunq program: Laporan melaksanakan runrung


program tabulasi dan dilampiri dengan daftar tabel yang dilegalisasi
oleh atasan.

Contoh:

1. Gussetiyo, S.S.T., Statistisi Pertama, membuat program tabulasi


data keridaraan bermotor menggunakan visual foxpro, maka
Gussetiyo mernperoleh angka kredit sebesar 1 x 1 = 1.

2. Rini, S.S.T., Statistisi Pertarna, membuat tabel merigguriakan SPSS


sebanyak 99 tabel, maka Rini mernperoleh angka kredit sebesar 1 x
50% x 1 = 0,5.

3. Buana, S.Si., Statistisi Pertarna, menjalankan program tabulasi


kegiatan statistik pertanian hortikultura dan menghasilkan 33 tabel,
maka Buana mernperoleh angka kredit sebesar 1 x 5% x 1 = 0,05.

6. Melakukan reformat data sensus/ survei dari satu format ke format


lairmya dalam media komputer

Melakukan reformat data sensus/ survei dari satu format ke format


lainnya dalam media komputer adalah mengubah auatu format data
menjadi format data lain (misalkan dalam ibentuk database MS Acces
menjadi bentuk MS. Excel)'.

Jika dalam satu kegiatan terdapat lebih dari satu fife yang csreformat,
maka ketentuannya sebagai berikut:

a) Bagi Statistisi Pusat, yang dimaksud satu file adalah file satu
provmsi
b) Bagi Statistisi Provinsi, yang dimaksud satu file adalah file satu
kabupateri/ kota
c) Bagi Statistisi Kabupaten/Kota, dihitung sebagai satu file.

Satuan Hasil : File


-72-

Angka Kredit: 0,003

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan jumlah me yang dire format ke format lain yang
dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Abid Zahidi, M.Si., Statistisi Pertama, me re format data SUfVei


Triwulanan Kegiatan Usaha (STKU) Triwulan I dari 33 provinsi, maka
Abid Zahidi memperoleh angka kredit sebesar 33 x 0,003 = 0,099.

B. Penyajian dan Publikasi

l . Membuat peta ternatik digital kegiatan statistik

Membuat peta tematik digital kegiatan statistik adalah rnembuat peta


yang menyajikan informasi hasil kegiatan sensus atau survei. Informasi
yang ditampilkan pad a peta antara lain jumlah atau simbol dari
penduduk, hewan, hasil pertanian atau lainnya dan pembuatannya
dilakukan melalui media komputer (digital).

Satuan Hasil: Tema tampilan

Angka Kredit : 0,03

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan banyaknya peta yang dibuat berdasarkan


temanya dan dilegalisasi oleh atasan.

Contoh:

Suprapti, M.Sc." Statistisi Pertama, membuat peta ternatik digital hasil


pendataan hewan ternak di kabupaten Larnpurig Utara. Jumlah peta
yang dihasilkan sebanyak 5 buah, maka Suprapti memperaleh angka
kredit sebesar 5 x 0,03 == 0, i5.

2. Memeriksa tabel./grafik hasil kegiatan statistik

Merneriksa tabel/ grafik hasil kegiatan statistik adalah memeriksa


kelengkapan dan konsistensi isian an tar sel dalam tabel atau antar tabel,
yang dibuat oleh petugas lain, yang akan disajikan untuk publikasi
kabupateny kota, provinsi, dan nasional.

Satuan Hasil : 'Fabel


-73-

Angka Kredit : 0>02

Pelaksana : a. Tingkat Kabupaten /Kota : Statistisi Pertarna

b. Tingkat Provinsi : Statistisi Muda

c. Tingkat Nasional : Statistisi Madya

Bukti Fisik : Laporan jumlah tabel yang diperiksa dan daftar tabel
yang dilegalieasi a tasan

Coritoh:

Hatta, 8.8i' l Statistisi Pertama, melekukan perneriksaan tabel-tabel yang


akan disajikan pada pu blikasi akaraa
.j Pusat Dalam Angka, Dengan
laporan yang terdiri dari 10 tabel, maka Hatta rnernperoleh angka kredit
sebesar 10 x 0,02 = 0,2.

,3. Menyusun publikasi statistik

Menyusun publikasi statistik adalah kegiatan ml5nyusun tata letak tabel,


ulasan, dan grafik secant sistematis yang akan dipublikasikan dalam
~@ntuk buku pada tingkat kabupateny kota, provinsi, dan nasional, baik
hardcopy maupun softcopy.

a. Tingkat Kabupaterr/Kota
Angka Kredit : 1,5
Pelaksana : Statistisi Pertama

h. Tingkat Provinsi
Angka Kredi t: 2
Pefaksana : Statistisi Muda
c. Tingkat Nasicnal
Angka Kredit : 2,5
Pelaksana : Statistisi Madya

Satuan Hasil: Buku

Bukti Fisik : Potokopi cover publikasi dan daftar isi buku yang dibuat
dan telah dilegalisasi olen atasan

Contoh:

Anang, 8.8i., Statistisi Muda, menyusun publikasi Statiatik


Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI .Iakarta, maka Anang memperoleh
angka kredit sebesar 1 x 2 = 2.
-74-

4. Menyusun ringkasan eksekutif

Menyusun ringkasan eksckutif adalah adalah kegiatan membuat dan


menyusun ulasan ringkas hasil kegiatan statistik di tingkat
kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional.

a. Tingkat Kabupaterr/Kota
Angka Kredit : 0,2
Pelaksana : Statistisi Pertarna

b. Tingkat Provinsi
Angka Kredjt : 0,3
Pelaksana : Statistisi Muda
c. Tingkat Nasional
Angka Kredit: 0,4-
Pelaksana : Statistisi Madya

Satuan Hasil : Buku (termasuk dalam benruk naskah)

Bukti Fisik : Foto kopi naskah yang dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

.Jaka .Juwana, S.Si., adalah Statistisi Pertama di BBS Kota Surabaya,


ditugaskan urituk mernbuat ringkasan eksekutif publikasi Penduduk
Kota Suraibaya, hasil pengumptrlan Sensus Penduduk tahun 2010. Dari
laporan kegiatan tersebut, maka .Jaka .Juwana mernperoleh angka kredit
sebesar 1 x 0,2 = 0,2.

5. Menyusun publikasi digital dari kegiatan statistik

Menyusun publikasi digital dari kegiatan ssatistik adalah kegiatan


mengernas pubhkasi digital yang di publish dalam bentuk e-book
(misalnya bookmark dan polaris office) sehingga para pengguna dapat
Iebih mudah mernperoleh, mengakses, dan menggunakannya rnelalui
media elektroriik. Kegiatan ini harus ditugaskan oleh pejabat yang
berwenang.

Satuan Hasil :,Buku (Buku digital)

Angka Kredit : 0',2

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan pekerjaan berisi minimal judul buku dan alarnat
website yang mernuat buku digital atau CD yang berisi
-75-

buku digital, yang dilegalisasi atasan.

Contoh:

.Joko Siswono, S.Si., Statistisi Pertama, mengemas publikasi hasil Sensus


Pertanian 2013 rnenjadi pisblikaei dalam bentuk digital dan diupload di
website instansi, maka .Joko SiSWGllOmernperoleh angka kredit sebesar
1 x 0,2 = 0,2.

6. Menyajikan metadata statistik

Metadata adalah inforrnasi terstruktur yang rnendeskripsikan,


menjelaskan, menerriukan, atau setidaknya memibuat menjadikan suatu
mforrnasj mudah untuk diternukan kembali, digunakan atau dikelola.

Menyajikan metadata statistik adalah kegiatan membuat tnetadata


dalam kegiatan statistik di suatu institusi dan dipublikasikan (misalnya
metadata iridikator, metadata konsep dan definisi, metadata publikasi,
metadata kegiatan survei, dan sebagainya).

Satuan Hasil: Buku

Angka Kredit: 1,5

Pelaksana : Statiatisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan kegiatan penyusunan metadata disertai cover dan


daftar isi yang dilegalisasi atasan

COD~oh:

Widyo, M.S,i, Statistisi Pertama, ditugaskan untuk menyusun metadata


kegiatan survei di Badan Pusat Statistik, maka Widyo memperoleh angka
kredit sebesar 1 x 1,5 = 1,5.

HI. Analisis dan Pengembangan Statistik

A. Analisis Statistik

1. Mengkaji Kegiatan Statistik

Mengkaji kegiatan statistik adalah menelaah proses kegiatan statistik


secara mendalam, dengan tujuan mendapatkan atau menemukan suatu
kesimpulan dan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas data dan
inforrnasi statistik. Naskah kajian minimum mernuat latar belakang,
perrnasalahan, metcdologi, pembahasan, kesimpulan, rekomendasi, dan
-76~

claftar pustakayreferensi.

Satuan Hasil : Naskah

Am:gka Kredi t : 1,6

Pelaksana : Statistisi Utama

Bukti Fisik : Naskah hasil kajian statistik berupa hardcopy dan


softoopu yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Ir. Arianto, M.E., Statistisi Utama, mengkaji hasil Survei Triwulanan


Kegiatan Usaha (STKU]. Naskah yang dihasilkan berupa kajian hasil
survei serta rekornendasi untuk peningkatan mutu has ill pelaksanaan
STKU. Dari kegiatan mi, maka Ir. Arianto mernperoleh angka kredit
sebesar 1 x 1,6 = 1,6.

2. Membuat inovasi statistik dalam rangka penyusunan kegiatan statistik

Membuat tnovasi statistik dalarn rangka penyusunan kegiatan statistik


merupakan penemuan, penyernpurnaan, atau pernbaharuan suatu
metode atau teknik statistik yang telah diakui dan atau digunakan
dalam kegiatan statistik. Inovasi tersebut dituangkan dalam bentuk
naskah ilmiah yang berisi latar belakang, permasalahan, studi literatur,
metodologi, pembahasan inovasi, kesirnpulan, rekomendasi, dan dafta:r
pustaka/ referensi.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 7)9

Pelaksana : Statistisi Utarna

Bukti Fisik : Naskah hasil inovasi statistik berupa hardcopy dan


softcopy yang dilegalisasi oleh atasan dan surat
keterangan pengakuan hasU inovasi oleh instansi
pernbina jabatan fungsional statistisi.

Contoh:

Dr. .Joko, Statistisi Utarna, berhasil menyusun metode statistik yang


baru berupa Indeks Paasche yang telah diakui sebagai alternatif
pengganti lndeks Laspeyres dalam penghitungan inflasi. Dengan laporan
kegiatan ini maka .Joko rnernperoleh angka kredit sebesar 1 x 7,9 ;;;;7,9.
-77-

3. Membuat estimasi parameter dalam rarigka penyusunan statistsk


kelembagaan

Mernbuat estimasi parameter dalam rangka penyusunan statistik


kelembagaan adalah menyusun estimasi karakteristik populasi
(parameter) berdasarkan hasil survei Zobservaai dan mengevaluasi
hasilnya. Terrnas uk kegiatan ini adalah estirnasi PDB/PDRB datil
membuat angka ramatan data statistik.

Satuan Hasi] : Paket estimasi

Angka Kredit : 0,6

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Laporan estimasi parameter berisi ringkasan metode,


hasil dan evaluasi estirnasi yang dilegalisasi oleh atasan.

Contoh:

Dr. Arifin, Statistisj Madya, menghitung estimasi parameter hasil Survei


Sosial Ekonomi Nasioria] 2012 untuk rnenyusun Statistik Kesejahteraan
Rakyat 20]2, maka Arifin rnemperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,6 ;;;;.0,6.

4. Mernbuat outline untuk publikasi

Outline adalah inti dad sebuah tulisan atau rencana psnulisan.

Membuat outline untuk publikasi adalah menyusun rencana perrulisan


untuk sebuah publikasi hasil kegiatan statistik.

Satuan Hasil : Buku (naskah outline)

Angka Kredit : 0,36

Pelaksana : Statistisi Muda

I3ukti Fisik : Laporan penyuaunan outline dan dilarnpiri outline yang


dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Rini, M.Si, Statistisi Muda, menyusun outline publikasi prom gender di


Provinsi Sumatera Selatan, maka Rini rnemperoleh angka kredit sebesar
1 x 0,36 = 0,36.

5. Mengumpulkan Iiteraturey referensi untuk publikasi

Literature] referen si adalah sumber acuan atau rujukan, ber upa buku
-78-

atau laman resmi suatu institusi.

Mengurnpulkan literature/ referensi untuk publikasi adalah


mengurnpulkan sumber acuan at au rujukan yang terkait dengan topik
publikasi dan dituliskan dalam daftar pustaka,

Satuan Hasil : Buku (daftar pustaka)

Angka Kredit : 0,36

Pelaksana : Statistisi Mudla

Bukti Fisik : Laporan pengumpulan literaturef teietetvei dan dilampiri


daftar pustaka yang djlegalisa.si oleh atasan

Corrtoh:

Evi, SST, Statistisi Muda, mengumpulkan beberapa bahan kajian untuk


digunakan dalarn penyusunan publikasi Indeks Pernbangunan Manusia
(rPM),maka Evi memperoleh angka kredit sebesar iJ. x 0,36 =:; 0,36.

6. Melakukan analisis sederhana lintas sektor

Analisis statietik sederhana lintas sektor adalah penguraian lebih dari


satu sektor atas berbagai bagian dan penelaahan yang saling rerkait
untuk memperoleh gambaran yangjelas,

Yang dimaksud dengan sektor adalah lingkup permasalahan yang


dianalisis. Contoh: sektor pendidikan, sektor ;tenaga kerja, sektor
perdagangan, sektor pertanian, dan lain-lain.

Sistematika penulisan analisis mernuat minimal abstraksi, pendahuluan,


permasalahan, metodologi, pembahasan, kesimpulan, dan daftar
pustakaj referensi dengan jumlah halaman minimal 25 halaman.

iJ.. Jika analisis sederhana lintas sektor berupa buku dengan


sistematika penulisan anal-isis tidak sesuai ketentuan di atas maka
diberikan nilai sebesar 50 (lima puluh) persen dari 1,9.
2. Jika analisis sederhana lintas sektor merupakan bagian dari buku
atau berupa ulasan singkat minimal 3 halaman rnaka dliberikan nilai
sebesar 10 (sepuluh) persen dari 1,9.

Satuan Hasil : Buku (Naskah)

Angka Kredit : 1,9

Pelaksana : Statistisi Pertama


-79-

Bukti Fisik : Laporan penyusunan analisis statistik sederhana lintas


sektor dan: dilampiri dengan fotocopy buku (naskah) yang,
dilegalisasi oleh atasan
Contoh:
1. Owi, 8.Si., Statistisi Pertama, menyusun publikasi analisis jendee
dikaitkan derigan ketenagakerjaan, kesehatan dan pendidikan
sebanyak 35 halaman dan memenuhi keterituan sistematika penulisan
analisis, maka Dwi memperoleh angka kredit sebesar [ x 1,,9 = 1,9.

2. Suryana, SST',. Statistisi Pertama, ditugaskan menyusun analisis


deakriptif hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 sebanyak 30
halaman dan tidak rnemeriuhi ketentuan sistematika perrulisan
analisis, maka Suryana memperoleh angka kredit sebesar 500/0 x 1 x
1,9 = 0,95.

3. Hatta, M.A, 'Statistisi Pertarna, ditugaskan rnembuat Analisis singkat


perturnbuhan ekonorni dihubungkan dengan tingkat pengangguran
sebagai bahan rapat Kepala Bappeda, rnaka Hatta mernperoleh nilai
sebesar 10% x 1 x 1,9 = 0,19.

7. Melakukan analisis rnendalam

a. Satu sektor

Analisis Statistik Mendalarn Satu Sektor adalah penelaahan dan


penguraian secara mendalam dengan menggunakan metode statistik
inferens atas data satu sektor hingga menghasilkan simpulan-
simpulan.

Sietematika penulisan analisis memuat minimal abstraksi,


pendahuluan, permasalahan, metodologi, pernbahasan, kesimpulan,
dan daftar pustaka z refererisi dengan jurnlah halarnan minimal 40
halarnan.

Satuan Hasil : Buku

Angka Kredit : 3,2

Pelaksana : Statistisi M ucla

Bukti Fisik : Laporan penyusunan analisis statistik mendalam satu


sektor dan dilampiri derigan fotocopy buku yang
dilegalisasi oleh atasan
-80-

Coritoh:

Ahmad" S.Si, Statistisi Muda, menyusun analisis secara mendalam


hasil Survei Kebahagiaan 2012 dan mernerruhi ketentuan sistematika
penulisan analisis sebanyak 58 halaman, maka Ahmad memperoleh
angka kredit sebesar 1 x 3,2' == 3,2.

h. Lintas Sektor

Analisis Statistik Mendalam Lintas Sektor adalah penelaahan dan


penguraian secara mendalarn dengan menggunakan rnetode statistik
inferens atas data lintas sektor hingga menghasilkan simpulan-
sirnpulan.

Sistematika penulisan analisis memuat minimal abstraksi,


pendahuluan, permasalahan, metodologi, pembahasan, kesimputan,
dan daftar pustaka/ referensi dengan jaarnlah halaman minima! 50
halaman.

Satuan Hasil : Buku

Angka Kredit : 4,8

Pelaksana : Statistisi Madya

Bukti ~isi!k : Laporan penyusurian analisis statistik mendalam


lintas sektor dan dilarnpiri dengan fotocopy buku yang
dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Dr. Ali Suwarno, Statistisi Madya, membuar analieis secara mendalam


Keparahan Kemiskinan 2012 dan memenufui ketentuan sisternatika
penulisan analisis sebanyak 65 halaman, maka Ali Suwarno
memperoleh angka kredit sebesar 1 x 4,8 == 4,8.

8. Melakukan kajian lengkap terhadap organisasi dan rningkungan


organisasi dalarn rangka menentukan kebutuhan organisasi terhadap
data statistik

Kajian lengkap merupakan suatu kajian terhadap kebutuhan data


statistik suatu organisasi dilihat dari beberapa aspek meliputi jenis data,
sumber daya manusia, sistem, organisasi, dan sebagainya.

Satuan Hasil : Naskah


-81-

Angka Kredit : 25

Pelaksana ; Stafistisi Utarna

Bukti Fisik : Naskah final hasil kajian lengkap berupa hardcopy dan
soJtcopy yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Dr. Thoman Pardosi, Statistisi Utarna, bersarna 3 (tiga) anggota tim


lainnya mernbuat kajian akademis dalarn rangka penyusunan Rericana
Strategis (Renstra) 2015-2019, maka Dr.Thoman Pardos! memperoleh
angka kredit sebesar 1 x:40% x2!3 ;: 10. Sedangkan ketiga anggota lainnya
masing-rnasing mernperoleh angka kredit sebesar 1 x 20% x 25 = 5.

B. Pengembangan Statistik

1. Mengembangkan metcdologi kegiatan statistik

Mengernbangkan metodologi kegiatan statistik ad allah upaya


meningkatkan ' rnenyempucnakan rnetodologi kegiatan statistik rnelalui
suatu kajian secara mendalam dengan tujuan mendapatkan atau
menernukan suatu kesimpulan dan rekomerrdasj metodologi yang lebih
tepat disertai derigan rencana aksi.

Naskah pengernbangan metodologi rrnrumum memuat latar belakang,


perrnasalahan, metodologi, pernbahasan, kesirnpulan, rekomendasi, dan
daftar pustaka / refererssi.

Satuan Hasi] : Naskah metode

Angka Kredit : 4,5

Peiaksana : Statistisi Madya

Bukti Fisik : Laporan penyusunan pengernbangan metcdologi dan


dilampiri dengan naskah yang dilegalisaai oleh atasan

Contoh:

Aryago, M.Si, Statistisi Madya, melakukan pengembangan metodologi


penetapan rurnah tangga miskin dari metode yang se belumnya
rnenggunakan 14 variabel menjadi 20 variabel, maka Aryago mernperoleh
angka kredit sebesar 1 x 4,5 = 4,5.
-82-

2. Memberikan korusultasi statistik dalam rangka penyusunan statistik


kelem bagaan

Memberikan konsultasi statistik dalam rangka penyusunan statistik


kelernbagaan adalah kegiatan memberikan masukan clan
bimbingarr/ asistensi dalam penerapan ilmu statistik yang meliputi
an tara main penyiapan pengumpulan data, pengumpulan data,
pengolahan data dan analisis data dengan tujuan penyernpurnaan dan
pengernbangan statistik kelernbagaan.

a. Menerigah
Angka Kredit : 0,2
Pelaksana : Statistisi Pertama

b. Lanjutan
Angka Kredrt : 0,3
Pelaksaria ; Statistisi Muda
c. Khusus
Angka Kredit : 0,45
Pe1aksana : Statistisi Madya

Satuart Hasil : Pertemuan (Paket konsultasi)

Bukti Fisik : Laporan pemberian konsultasi statistik kelemlbagaan


tingkat menengah Zlanjutarr/ khuaus yang dslegalieasi
atasan

Contoh:

1. Handayani, 8.S.T., Statistisi Pertama, melayani konsuItasi pegawai


Dinas Tenaga Kerja di Kabupaten 'regal. Tujuan konsultasi adalah
untuk rnendapatkan masukan terhadap rencana penelitian terhadap
calon TKJ yang akan di kirrrn keluar negeri yang akan dilaksanakan
Dinas Tenaga Kerja seternpat. Materi yang diberikan oleh ybs adalah
bagaimana cara mernbuat kuesioner sederhana, cara pengarnbilan
sampel dan cara rnengolah serta menyajikannya. Untuk setiap
pertemuan, maka Handayani memperoleh angka kredit sebesar '1 x
0,2 = 0,2.

2. Sri Astuti, M.Si., Statistisi Muda, memberikan konsultasi statistik


lanjutan dalam rangka penyusunan Statistik Pertanian di
Departemen Pertanian. Dengan Iaperan 101, maka Sri Astuti
-83-

memperoleh angka Kredit sebesar 1 x 0,3 = 0,3.

3. Menyiapkan materi pengarahan statistik

a. Dasar

Menyiapkan materi pengarahan statistik dasar adalah kegiatan


membuat atau menyusun naskah materi statistik tingkat dasar.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit ; 0,05

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan tentang penyusunan rnateri pengarahan


statistik tingkat dasar dan: dilampiri dengan naskah
pengarahan yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Surnarsono S.S.T., Statistisi Pertama, menyiapkan naskab /materi


pengarahan yang, berisi tentang tata cara pengumpulan data dengan
kuesioner sederhana, cara pengolahan manual, dan cara rnenyajikan
hasil pengumpulan data yang digunakan pada pengarahan tentang
kegiatan statiatik, maka 8umarsono mernperoleh angka kredit sebesar
1 x 0,05 = 0,05.

b. Menengah

Menyiapkan materi pengarahan statistik menengah adalah kegiatan


membuat atau rnenyusun naskah materi statistik tingkat menengah.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 0,1

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan tentang periyusunan mated perigarahan


statistik tingkat menengah dan dilampirs dengan
naskah pengarahan yang dilegalisasi atasan

Ccntoh:

Sugiyanto 8.S.1'., 8tatistisi Pertarna, menyiapkan materi pengarahan


tentang metode penghitungan angka ramalan produksi padi
menggunakan regresi bivariate, maka 8ugiyanto memperoleh angka
-84-

kredit sebesar l x 0,1 = 0,1.

c. Lanjutan

Menyiapkan materi pengarahan staristik Ianjutan adalah kegiatan


membuat atau menyusun naskah materi statistik tingkat lanjutan.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 0,3

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Pisik : Laporan tentang penyusunan materi pengarahan


statistik tingkat lanjutan dan dilampiri dengan naskah
pengarahan yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Rahmat, M.Sc, Statistisi Muda, menyiapkan materi pengarahan


statistik tingkat lanjutan dalam rangka penyusunan estimasi
pertumbuhan kendaraan berrnotor di Dinas Perhubungan dengan
metode time series, maka Rahmat mernperoleh arigka kredit sebesar
1 x 0,3 = 0.3.

d. Khusus

Menyiapkan rnateri pengarahan statistik khusus adalah kegiatan


membuat atau menyusun naskah mated statistik tingkat khusus.

Satuan Hasil: Naskah

Angka Kredit: 0,54

Pelaksana : Statistisi Madya

Bukti Fisik : Laporan ten tang penyusunan materi pengarahan


statistik tingkat khusus dan dilampiri dengan naskah
pengarahan yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Karrnaji, M.Sc., Statistisi Madya, menyiapkan materi pengarahan


staaistik tingkat khusus dalam rangka penyusunan indeks
kebahagiaan dengan menggunakan metode Structural Equation Model,
maka Karrnaji mernperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,54 = 0,54.
-85-

4. Memberikan pengarahan statistik dalam rangka penyusunan statistik


kelembagaan

Yang dimaksud memberikan pengarahan statistik adalah menyarnpaikan


rnateri tentang kegiatan statistik.

a. lDasar

Memberikan perigara.han statistik dasar adalah kegiatan


menyarnpaikari materi statistik tingkat dasar.

Satuan Hasil: Perternuan [hari pertemuan)

Angka Kredit: 0,04

Pelaksana : Statiatisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan tentang penyampaian materi statistik tingkat


dasar yang dilegalisasi ataaan

Contoh:

]. Dodi Hermawan, S.S.T., Statistisi Pertarna, menyarnpaakan mater i


statistik ten tang metode pengumpulan data jurnlah ternak di
Kabupaten Ternanggung, maka Dodi Herrnawan memperoleh angka
kredit sebesar 1 x 0,04 = 0,04.

2. Veri, S.Si" Statistisi Pertama, menyampaikan materi statistik


tentang metode pengurnpulan data jumlah ternak kepada 5 orang
dari instansi yang berbeda pada hari yang sarna, maka Veri
memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,04 = 0,04.

b. Menengah

Mernberikan pengarahan statistik menengah adalah kegiatan


menyampaikan materi statistik tingkat menengah,

Satuan Hasil : Pertemuan

Angka Kredit : 0,05

Pelaksana : Statistisi Pertama

B1"lktiFisnc ; Laporan tentang penyampaian materi statistik tingkat


menengah yang dilegalisasi a tasan

Contoh:

Dinata, 8.S.T., Statistisi Pertarna; menyarnpaikan mated pengarahan


~86-

tentang metode penghitungan angka ramalan produksi padi


menggunakan regresi bivariate, maka Dinata memperoleh angka kredit
sebesar 1 x 0,05= 0,05.

c. Lanjutan

Memberikan pengarahan statistik lanjutan adalah kegiatan


menyampaikan mated statistik tingkat lanjutan,

Satuan Hasil : Pertemuan

Angka Kredit : 0,,06

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Laporan ten tang penyampaian mated statistik tingkat


lanjutan yang dilegaliaasi atasan

Contoh:

Haryati, M.Sc, Statistisil Muda, menyampaikan mated pengarahan


statistik tingkat lanjutan dalam rangka penyusurian estimasi
pertumbuhan kendaraan bermotor di Dinas Perhubungan dengan
metode time series, maka Haryati memperoleh angka kredit sebesar
1 x 0,06 ';;i 0,06.

d.Khus1,ls

Memberikan pengarahan statistik lanjutan adalah kegiatan


menyampaikan materi statistik tingkat khusus.

Satuan Hasil : Perterrruan

Angka Kredit : 0,09

Pelaksana : Statistisi Madya

Bukti Eisik : Laporan ten tang penyarnpaian materi statistik tingkat


khusus yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Fahri, M.Sc., Statistisj Madya, menyarnpaikan materi pengarahan


statistik tingkat khusus dalam rangka penyusunan indeks
ke bahagiaan dengan menggunakan metode Structural Equation Model,
maka Fahri memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,09 = 0,09.
-87-

5. Melakukan periyebarluasan hasil pengumpulan data saatisuk dalam


rangka evaluasi kegiatan kelernbagaan dalam bidang statistik

Melakukan penyebarluasan hasil pengurnpulan data statistik dalam


rangka evaluasi kegiatan kelembagaan dalam bidang statistik adalah
suatu kegiatan yang bertujuan untuk mensosialisaslkan hasil suatu
kegiatan statistik dengan tingkat statistik dasar yang berguria untuk
lernbaga yang bersangkutan.

a. Menengah
Angka Kredit : 0,04
Pelaksana : Statistisi Pertama

b. Lanjutan
Angka Kredit: 0,06
Pelaksaria : Statistisi Muda
c. Khusus
Angka Kredit : 0,09
Pelaksana :Statistisi Madya

Satuan Hasil: Pertemuan

Bukti Fesik : Laporan penyebarhrasan hasil pengumpulan data statistik


kelernbagaan tingkat menengah zlanjutan Zkhusus yang
dilegalisasi atasan

Contoh:

1, Dalam rangka sosialisasi hasil psngumpulan data perhotelan,


Sumanto, Statistisi Pertama di Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta,
menyampaikan sosialisasi ini kepada Diparda DKI dan Bappeda
seternpat. Materi yang disampaikan antara lam teritang tingkat
penghunian kamar 'hotel (TPK) dikaitkan dengan siauasi pariwisata di
Yogyakarta. Dengan laporan kegiatan ini, maka Sumanto mernperoleh
angka kredit sebesar 1 x 0,04 = 0,04,

2. Robert, M,Sc., Statistisi Madya di BPS, melakukan penyebarluasan


data Angkutan Darat di Dinas Perhubungan Riau dalam rangka
evaluasi Kegiatan Perhubungan Darat. Dengan laporan ini, maka
Robert mernperoleh angka kredit sebesar l x 0,090 = 0,09.
-88-

6. Membuat indikator statistik baru

Indikator statistik adalah ukuran kuantitatif yang, merepresentasikan


data statrstik untuk waktu, aernpat dan karakteristik lain yang spesifik
clan dapat diperbendingkan.

Contoh:

I. .Jumlah pendapatan rurnah tangga bukan rnerupakan indikator, tetapi


rata-rata peridapatan rumah tangga merupakan indikator

2. .Jumlah kelahiran bukan merupakan indikator, tetapi jumlah


kelahiran per 1000 penduduk wanita merupakan indikator.

Indikator statistik bam adalah indikator statistik yang sebelurnnya


belum ada atau belum. digunakan dalam rangka analisis hasil kegiatan
statistik. Indikator statistik baru tersebut dituangkan dalam suatu
kertas kerja (working papery yang memuat pedoman penyusunan dan
eontoh terapan indikator statistik baru tersebut.

Satuan Hasil : Pedornan

Angka Kredit : 1,5

Pelaksana : Statistisi Utama

Bukti Fisik : Naskah kertas kerja (working paper) berupa hardcopy dan
softcopu.

Contoh:

1JDr. Adi Nugroho, Statistik Utama, melakukan penyusunan indikator


kesejahteraan petani yang belurn pernah disuaun sebelumnya, maka Dr.
Adi Nugroho rnernperoleh angka kredit sebesat 1 x 1,5 = 1,5.

7. Menyusun rencana irrduk (mGl.sterplan) Sistern Statistik Nasional (SSN)

Sistem Statistik Nasional (SSN) adalah suatu tatanan yang terdiri atas
unsur-unsur kebutuhan data statistik, surnber daya, metode (sensus,
survei, observasi, kompilasi, dad sebagainyal, sarana dan prasarana,
ilrnu pengetahuan dan teknologi, perangkat hukum, dan fO'FUm
masyarakat statistik yang secara teratur saling berkaitan sehingga
membentuk totalitas penyelenggaraan statistik. SSN adalah dokurnen
resmi. Dalam SSN, BPS bertirrdak selaku inisiator dalam rangka
Koordinasi, Integrasi, £~nkliQnisasi, dan Standardisasi (KISS)' di
~89-

Indonesia.

Menyusun rencana induk adalah menyusun rencana pokok/ dasar secara


menyeluruh suatu kegiatan dalam waktu tertentu. Misajlnya Sigma Plan
BPS tahun 20'10-2015.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredi t : 25

Pelaksana : Statistisi Utama

Bukti Fisik : Naskah rencana induk berupa hardcopy dan softeopy.

Contoh:

Dr. Purnomo, Statistisi Utama, sebagai koordinator penyusunan rencana


induk kebutuhan statistik eli bidang pertanian bersama 3 orang anggota,
maka Dr. Purnomo memperoleh angka kredit sebesar 1 x 40% x 25 :::::10.
Sedangkan ketiga anggota la:innya masing-masing memperoleh angka
kredit sebesar 1 x 20% x 25 :::5.

8. Melakukan revitalisasi rencana induk SSN sesuai kemajuan teknologi


dan ilrnu pengetahuan

Revitaljsasi adalah upaya untuk menghidupkan atau menggiatkan


kembali suatu program kegiatan yang sebelumnya kurang terberdaya
atau kurang rnengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kegiatan yang dilakukan rneliputi merancang revitalisasi dan m.enyusun
naskah yang memuat gagasan serta terlibat langsung dalam kegiatan
revitalisasi tersebut.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 10

Pelaksana : Statistisi Utama

Bukti Fisik : Naskah revitalisasi dan surat keterangan keterlibatan


statistisi dalam kegiatan revitafisasi dari atasan

Contoh:

Dr. Aliktipo, Statistisi Utama, bersama dengan 3 orang anggota dalam


rangka revitalisasi SSN, merancang pengembangan pengurnpulan data
pertrsahaan melalui e-survey dan menyusun naskah serta terlibat
Iangsung dalam pelaksanaannya, maka Dr. Aliktipo memperoleh angka
-90-

kredit sebesar 1 x 40%. x 10 = 4. Sedangkan ketiga anggota lainnya


masing-rnasing mernperoleh angka kredit sebesar 1 x 20% x 10 ;;;;2.

9. Melakukan evaluasi SSN yang sedang berjalan

Melakukan evaluasi SSN yang sedang berjalan adalah melakukan


penilaian urituk meneritukan kualitas SSN yang sedang berjalan
terhadap berbagai faktor yang berperigaruh (penghambat, peluang,
kelernahan, kelebihan] sehingga hasilnya dapat digunakan untuk
melakukan penyern purnaarr/ revitalisasi.

Satuan Hasil : Naakah

Angka Kredi t : 10

!Pelaksana : Statistisi Utarna

Bukti Fisik : Naskah evaluasi dan surat trugas dari atasan

Contoh:

Rusanti, Phd., Statistisi Utama, bersama dengan 3 orang anggota dalam


rangka evaluasi komponen SSN, mengkaji kegiatan survei harga melalui
e-survey yang telah berjalan, maka Rusarrti, Phd. memperoleh angka
kredit sebesar 1 x 40% x 10 = 4. Sedangkan ketiga anggota lainnya
masing-masing memperoleh angka kredit sebesar 1 x 20% x 10 = 2.

10. Melakukan kajian terhadap perkernbangan dan pemanfaatan statistik


secara in ternasiorial

Melakukan kajian terhadap psrkembangan dan pemanfaatan statistik


secara internasiona] adalah melakukan kajian yang mencakup aspek
metodologi dan aspek penggunaarr/pernanfaatan data statistik dalam
lingkup beberapa negara.

Kajian tersebut dituangkan dalam ben tuk naska_h yang berisi latar
belakarig, perrnasalahan , studi literatur, metodologi, pembahasan,
kesimpulan, rekomendasi, dan daftar pustaka/ referensi.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredi t : 5

Pelaksana : Statisrisi Utama

Bukti Fisik : Naskah kajian berupa hardcopy dan softcopy


-91-

Contoh:

Dr. Azhari, Statistisi Utama, mengkaji rnetode pengurnpulan data harga


kon surnen di beberapa negara ASEAN, maka Azh ari mernperoleh angka
kredit sebesar 1x 5 = 5.

IV. PENGEMBANGAN PROFESI STATISTISI

A. Pernbuatan karya tulis / karya ilrniah di bidang statisitik

Penilaian urnurn

a. Karya tulis/karya ilrniah yang ditulis oleh 2 (dua) orang, pembagian


angka kreditnya adalah 60% (enam puluh persen) untuk penulis
utama dan 40% (empat puluh persen) un tuk perruli s pernbaritu.

b. Karya tulis/ karya ilmiah yang ditulis oleh 3 (tiga) orang, pembagian
angka kreditnya adalah 50% (lima puluh persen) untuk penulis
utama dan masing-rnasing 25 % (dua puluh lima persen) untuk
penulis pembantu.

c. Karya tulis Zkarya ilmiah yang ditulis oleh 4 (empat) orang,


pembagian angka kreditnya adalah 40% (ernpat puluh persen)
untuk perrulis utama dan 20% untuk masing-rnasing penulis
pernbantu dibagi sama rata,

1. Membuat karya tulis rkarya ilrniah, hasil penelitian, pengkajian, survei


dan atau evaluasi di bidang statistik yang dipublikasikan:

Bagian ini terdiri dari:

a. Dalam bentuk buku terbitan internasional

Satuan Hasil Buku

Angka Kpedit 40

Pelaksana Sernua .Ienjang

Bukti Fisik Buku yang sudah diterbitkan

b. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Satuan Hasil Tiap buku

Angka Kredi t 1.2,5

Pelaksana Semua .Jenjang


-92-

Bukti Fisik Buku yang sudan diterbitkan

C. Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

Satuan Hasil llap naskeh

Angka Kredi t 6

Pelaksana Semua .Jenjang

Bukti Fisik Fotocopy cover, daftar isi dan artikel yang dimuat
di majalah yang diakui oleh LIPI

d. Karya tu lis zkarya ilmiah diterbitkan lewat internet

Satuan Hasil Tiap naskah

Angka Kredit 6

Pelaksana Semua .Jenjang

Bukti Fisik Karya tulis yang audah diterbitkan

Contoh:

1. Anton, M.Si., Stati.sti.si Muda sebagai perrulis utarna dan Heridri,


Statistisi Pertam.a sebagai perrulis pernbantu, membuat karya ilmiah
dalam ben tuk buku berjudud "Pengaruh Suku Bunga Terhadap
Investasi", sudah diterbitkan, dan diedarkan secara nasionaL
Sebagaj perrulis istama, Anton mernperoleh angka kredit sebesar
60% x 12,5 = 7,5 dan Hendri sebagai penulis pembantu
rnendapatkan angka kredit sebesar 40% x 12,5 = 5,0.

2. Sekelompok statistisi Pertama, terdiri dari .3 (tiga) orang dari


Bappeda P-rovinsi Sulawesi Barat melakukan penelitian rnengenai
'Pola Migrasi di Sutawesi Barat' Kareria sangat baik, hasil
penelitiannya diterbitkan majalah yang diakui oleh LIPI. Dalarn ha]
ini penulis utama mendapatkan angka kredit sebesar 50% x 6 = 3,0,
sedangkan penulis pembantu masing-rnasing mendapatkan angka
kredit sebe sar 25°/0 x 6 = 1,5.

2. Membuat karya tulia/ karya ilmiah, hasil penelitian , pengkajian survei


dan atau evaluasi di bidang statistik yang tidak dipublikasikan

Yang dimaksud dengan tidak dipublikasikan adaiah karya tulis/karya


ilmiah yang tidak dipublikasikan secara nasional, tetapi
dipublikasikan hanya pada lingkup internal. Karya tulis Zkarya ilmiah
-93-

tersebut digunakan sebagai salah satu referensi atau acuan dalam


pengambilan kebijaksanaan terutama internal suatu instansi.

a. lDalam bentuk buku

Satuan Hasil : Tiap buku

Angka Kredit : 8

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Buku dan surat pernyataan dari pejabat minimal


Eselon II bahwa buku terse but digunakan sebagai
referensi

b. Dalam ben tuk makalah

Satuan Hasil : Makalah

Angka Kredit : 4

Pelaksana : Sernua Jenjang

Bukti Fisik : Makalah yang sudah disaj ikan

Dalam kegiatan im terrrrasuk karya tulis zkarya ilmiah da lam berituk


buku yang tidak digunakan untuk kebuttrhan instansi harus
dipresentasikan dan dinyatakan layak oleh tim penguji,

Contoh:

l , Bianca, SST., Statistisi Pertama, mernbuat karya tulis yang berjudul


'Pemilihan Petugas SensusjSurvei yang Efektif. Hasil karya tulis ini
diperguriakan BPS sebagai acuanjreferensi dalarn rekrutmen
petugas sensus/ survei, maka Bianca mernperoleh angka kredit
sebesar 1 x 8 = 8.

2. Farhan, Statistisi Penyelia, telah mernbuat karya tulis dalarn bentuk


rnakalah berjudul 'Pengaruh Musim pada Pola Perdagangan
Komoditas Pertanian '. Karya tulis dimaksud telah dipresentasikan d1ii
lingkurigan Kemendag dan dinyatakan layak oleh tim, maka Farhan
mernperoleh angka kredit sebesar 1 x 4 == 4.

3. Memlbuat karya tulis zkarya ilmiah atau ulasan ilrniah hasil gagasan
sendiri di bidang statistik yang dipublikasikan:

a, Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional


-94-

Satuan Hasil Tiap buku

Angka Kredi t 8

Pelaksana Semua Jenjang

Bukti Fieik Buku yang sudah diterbitkan

b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

Satuan Hasil Tiap naskah

Angka Kredit 4

Pelaksana Sernua .Jenjang

Bukti Fisik Artikel dan majalah yang mernuat artikel dimaksud

Contoh:

1. Habibie, Statistisi Madya (penulis utama] dan Asep, Statistisi Muda


(penulis kedua)., rnerrulis tinjauan ilmiah mengenai "Teknik
Pemilihan Metode Sampel dalam Berbagai Ciri Populasi",
diterbitkan dalam bentuk buku, dan dipublikasikan secara
nasional. Sebagai penulis utama, Habibie mernperoleh angka kredit
sebesar 60% x 8,0 = 41,8 sedangkan Asep sebagai penulis pembantu
mernperoleh angka kredit sebesar 40% x 8,0 = 3,2.

2. Divya, M.Si., Statistisi Muda pada Direktorat Analisa Statistik


Sosial (perrulis utarna] dan Tanzila, Statistisi Pertama (penulis
kedua) merrulis tinjauan singkat dalam bentuk artike] mengenai
"Tingkat Pendidikan Penduduk Daerah Pedesaan Berdasarkan
Hasil Susenas 2012" serta dimuat dalarn Majalah Stati stik (diakui
oleh LIPI). Sebagai penulis utama, Divya, M.Si. rnemperoleh angka
kredit sebesar 60% x 4 = 2,4 dan Tanzila sebagai penulis pembantu
memperoleh angka kredit sebesar 40% x 4 = 1,6

3. Sekelornpok Statistisi Pertama (terdiri dari 3, orang) pada Dinas


Pariwisata Provinsi Bali, mengulas tentang "Kinerja Industri
Pariwisata Bali Pasca Wabah SARS" dan dirnuat dalam salah satu
jurnal ekonomi Universitas Udayana yang sudah diakui oleh LIPI.
Dalam hal ini, penuhs utama mendapatkan angka kredit 50% x 4! =

2,0; sedangkan penulis pembantu masing-rnasing mendapatkan


angka kredit sebesar 25% x 4 = 1,0.
-95-

4. Membuat karya tulis zkarya ilmiab berupa tinjauan atau ulasan ilrniah
hasil gagasan seridiri di bidang statistik yang tidak dipublikasikan:

a. Dalam bentuk buku

Karya tulisfilmiah berupa tinjauan atau tuhsan ilrniah hasil


gagasan seridiri dalam bidang statistik dalam bentuk buku yang
tidak dipublikasikan hanya dapat dinilai apabila buku tersebut
digunakan untuk kebutuhan instansi.

Satuan Hasil: Tiap buku

Angka Kredit: 7

Pelaksana : Semua .Jenjang

Bukti Fisik : Buku dan surat pernyataan dari pejabat minimal


Eselon II ibahwa buku tersebut digunakan sebagai
referensi untuk kebutuhan instansi

b. Dalam bentuk makalah

Makalah yang tidak dipublikasikan dapat dinilai apabila makalah


tersebut digunakan untuk kebutuhan instansi dan telah
dipreseritasikan serta dinyatakan layak oleh tim penguji.

Dalarn kegiatan ini termasuk karya tllhs/karya ilmiah dalam


bentuk buku yang tidak digunakan untuk kebutuhan instansi
harus dipresentasikan dan dinyatakan layak oleh tim penguji yakni
tim penilai yaitu tim iPenjlaidan atasannya minimal eselon 3.

Satuan Hasil : Makalah

Angka Kredit : 3,5

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Makalah dan surat pemyataan dari pejabat minimal


Eselon II bahwa makalah tersebut digunakan
sebagai referensi untuk kebutuhan instansi.

Contoh:

Davina (penulis utama] dan Alkesha (penulis pernbantu}, Statistisi


Pertarna pada Bappeda Provinsi Surnatera Selatan, menulis makalah
mengenai "Statistik Sosial Provinsi Sumatera Selatan". makalab
tersebu t digunakan se bagai salah satu bahan mata kuliah diktat
-96-

statistik di Palembang, Sebagai penulis utama, Davina mernperoleh


angka kredit sebesar 60% x 3,5 = 2,1 dan Alkesha sebagai perrulis
pernbantu mernperoleh arigka kredit sebesar 40% x 3,5 = 1,4.

5. Membuat karya tulis /karya ilmiah po puler di bidang statistik yang


disebarIuaskan melalui media massa

Yang termasuk media massa an tara lain surat kabar, majalah, tabloid
dan website yang dikelola lembaga resrn.i dan ada dewan redaksinya
seperti detik.com, tempo.corn., kornpas.com, vrvanews.eorn,
okezone.com, dan lain-lain.

Angka kredit sebesar 2,5 diberikan 'urrtuk setiap karya tulis ilmiah
populer yang dimuar dalam media massa, baik media dengan
jangkauan lokal maupun nasional.

Satuan Hasil

Angka Kredi t 2,5

Pelaksana Semua Jenjang

Bukti Fisik Artikel yang dimuat di media massa

Coritoh:

Reza, Statistisi Muda, menulis artikel populer mengeriai "Dampak


Inflasi pada Peridapatar; Buruh Sektor Industri" dan dimuat dalam
harian umum Kompas tanggal 5 Juli 2013. Sebagai penulis, rnaka
Reza mernperoleh angka kredit sebesar 1 x 2,5 = 2,5.

6. Membuat karya tulis / karya ilmiah berupa tinjauan, atau ulasan


ilmiah hasil gagasan sendiri di bidarrg statistik yang disampaikan
dalam pertemuan ilmiah

Perternuan ilmiiah dimaksud adalah pertemuan yang melibatkan


beberapa instansi terkait dan mernbahas suatu perrnasalahan secara
ilmiah dimana beberapa peserta mempresentasikan naskabnya, Angka
kredit sebesar 2,5 diberikan untuk setiap naskah yang disampaikan
dalam pertemuan ilmiah di bidang statistik.

Satuan Hasil : Tiap naskah

Angka Kredit : 2,5

Pelaksana : Sernua .Jenjang


-97-

Bukti Fisik : Naskah yang dipreseritasikan yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Rorie, Statistisi Pertarna, mernpunyai gagasan mengenai "Pola


Penyirnpangan Subsjdi BBM Sektor Incfustri" yang dituangkan dalam
naskah, kernudian mengutarakannya dalam perternuan ilrniah yang
rnelibatkan beberapa inssansi terkait. Sebagai periggagas naskah,
Rorie mernperoleh angka kredit sebesar 1 x 2,5 = 2,5.

B. Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan statistik

Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan perigelolaan kegiatan stat.istik

Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan statistik


adalah mernb'uat petunjuk tata cara pengelelaan kegiatan atatistik;
meliputi beberapa tahapan yang diperlukan.

Petunjuk teknis iui dapat dinilai apabila telah diaplikasikari dan atau
dipreseritasikan serta dinyatakan layak oleh tim penguji.

Satuan Hasil : Tiap naskah (makalah]

Angka Kredit :3

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Naskah [makalah] yang dilegalisasi oleb eselon II

Contoh:

Sapriyati, M.Sc., Statistisi Muda, mernbuat Petunjuk Teknis


Pengelolaan Survei Perusahaan Industri Besar Sedang. Sebagai
penyusun Sapriyati, M.Sc. mernperoleh angka kredit sebesar 1x 3 = 3.

C. Penerjemahanj penyaduran buku atau karya ilrniah di bidang statistsk

1. Menerjemahkan zmenyadur buku atau karya ilmiah dibidang statistik


yang dipublikasikan

Menerjemahkany menyadur buku atau karya ilmiah di bidang


statistik yang dipublikasikan adalah melakukan penerjernahan atau
penyaduran buku atau karya ilmiah di bidang statistik yang hasil
terjemaharr/ sadurannya dipublikasikan.

Terjernahan adalah mengalihbahasakan suatu tulisan dari satu


bahasa ke bahasa yang lain.
-98~

Saduran adalah terjernahari secant bebas dengan mermgka.skan atau


menyederhanakan tulisan tanpa mengubah intisari tulssan asal.

a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara


nasional

Satuan Hasil : Tiap buku

Angka Kredit: 7

Pelaksaria : Semua .Jenjang

Bukti Pisik : Buku saduran yang telah diterbitkan dan diedarkan


secara nasional

Contoh:

Ir. Setya Utomo (penulis utama) dan Ir. Bambang Nugraha (penulis
pembantu), Statististi Muda pada BPS Provisrsi Sulawesi Selatan,
menyadur buku "Population Growth Of Indonesia" dalam dua
volume (I dan ]1). Untuk setiap vohrmenya, Ir. Setya Utomo sebagai
penulis utama mempercleh angka kredit sebesar 60% x 7 = 4,2;
sedarigkan Ir. Bambang Nugraha sebagai penulis pernbantu
mernperoleh angka kredit sebesar 40% x 7 = 2,8.

b. Dalam majalah ilrniah yang diakui oleh LIPI

Satuan Hasit: Tiap naskah (makalah)

Angka Kredit: 3,5

Pelaksana : Sernua Jenjang

Bukti Fisik : Fotocopy cover, daftar isi dan artikel


terjernahan/ saduran yang dimuat di majalah yang
diakui oleh LIPI

Coritoh:

Indra Kurniawan, S.Si. (penulis utama) dan Ir. Dyah Rahayu


(penulis pembantul, Statististi Muda pada BPS DKI Jakarta,
menyadur makalah mengenai "The Sociology Of Human Fertil.ity"
dan dirnuat dalam jurnal SosiaJ Ekonomi Universitas Indonesia
yang diakui oleh LIP], Sebagai penulis utama, Indra Kurniawan
S.Si. mem.peroleh angka kredit sebesar 60% x 3,5 = 2,1; sedangkan
Ir. Dyah Rahayu sebagai penulis pembantu memperoleh angka
-99-

kredit sebesar 40% x 3,5 = 1,4.

2. Menerjernahkarr/rnenyadur buku atau karya ilmiah di bidang


statistik yang tidak dipublikasikan

Menerjemahkanjmenyadur buku atau karya ilmiah di bidang


statistik yang tidak dipublikasikan adalah melakukan penerjemahan
atau penyaduran buku atau karya ilmiah di bidang statistik yang
hasil terjemaharr/ sadurannya tidak dipublikasikan.

Buku terjernaharr/ saduran yang tidak dipublskasskan hanya dapat


dinilal apabila buku tersebut digunakan urituk kebutuhan instansi.

a. Dalam ben tuk buku

Satuan Hasil: Tiap buku

Angka Kredit: 3,5

Pelaksana : Semua Jenj ang

Bukti Fisik ; Buku saduran yang dilegalisasi oleh eselon II

Contoh:

h. Maria Sitorus, Statististi Muda, menerjernahkan buku


"Experimental Design" tidak diterbitkan, tetapi digunakan sebagai
bahan kuliah pad a salah satu Universitas d] Medan, maka Ir.
Maria Sitorus mernperoleh angka kredit sebesar 1 x 3,5 = 3,5.

b. Dalarn bentuk makalah

Satuan Hasil : Tiap naskah

Angka Kredit: 1,5

Pelaksarra : Sernua Jenjang

Bukti Fisik : Makalah saduran yang dilegalisasi olen eselon II

Contoh:

Bagas Herwano, S.E., Statistisi Muda, menyadur makalah


mengenai kon sep "Education and Life Expectation In The Health of
Nation" dan memaparkannya dalam seminar internal, maka Bagas
Herwano memperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,5"" 1,5.
-100-

3. Membuat abstrak tulisan yang dirrruat dajarn majalah ilmiah

Abstrak tulisan ilmiah dimaksud adalah tulisan yang berisi ten tang
rangkuman atau uraian singkat dari suatu tufisan ilmiah dengan
tujuan untuk memperkenalkannya, Abstraksi ini harus dimuat
dalam majalah ilmiah.

Satuan Hasil: Tiap judul

Angka Kredit : 1

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Fotokopi artikel abstraksi yang dfimuat dalam majalah


ilmiah yang dilegalisasi atasan

Coritoh:

Drs. Putra Pratikno, Statrnsbsi Madya,. menulis abstraksi dari buku


"Partisipasi Angkatan Kerja di Indonesia Hasil SAKERNAS 2012" yang
dimuat dalam majalah ekonorni. Sebagai penulis abstraksi Putra
Pratikno mernperoleh angka kredit sebesar !1. x 1 = 1.

V. PENUNJANG KEGIATAN STATISTISI

A. Memberikan bimbingan penuh kader statistisi

Statistisi mernberikan birnbingan mahasiswa d'alam penyelesaikan tugas


akhir( skripsi pada tingkat D-3, D-EV atem Sl, thesis pada tingkat S2
dan Disertasi untuk rnahasiswa S3. Bimbingan diberikan sampai dengan
mahasiswa berhasil menyelesaikan studinya. Angka kredit diberikan
maksimal 5 birnbingan dalam satu tahun.

1. Mernberikan birnbingan penuh kader statlstisi sampai rnencapai


tingkat doktor per orang, sebagai pernbimbing pendamping

Satuan Hasil Disertasi

Angka Kredit 3

Pelaksana Statistisi Madya

Bukti Fisik Surat tugas atau surat keterangan rnembimbing dari


sekurang-kurangnya pejabat eselon II

Contoh:

Dr. Wirjawan, M.S.E. (pembimbing pendamping) adalah seorang


-101-

Statistisi Madya yang diberi tugas untuk membimbing statistisi ahli di


lirigkungan Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat sampai
mencapai tmgkat doktor, maka Dr. Wirjawan, M.S.E. mernperoleh
angka kredit sebesar 1 x 3 == 3.

2. Memberikan bimbingan penuh kader statistisi sampai mencapai


tingkat Pascasarjana per orang

a. Pernbimbing Utama

Satuan Hasil : Tesis

Angka Kredit : 3

Pelaksana : Statistisi Madya

Bukti Fisik : Surat tugas atau surat keterangan membirnbing dari


sekurang-kurangnya pejabat eselon II

Coritoh:

Dr. Kuswardani, M.A. (pembimbing utama) adalah seorang Statistisi


Madya yang diberi tugas untuk membimbing statistisi ahli lainnya
di lingkungan Direktorat Neraca Produksi sampai mencapai tingkat
Pascasarjana, rnaka Kuswardani memperoleh angke kredit sebesar
1x 3 = 3.

b. Pembimbing Pendamping

Satuan Hasil : Tesis

Angka Kredit : 2

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik ~Surat tugas atau surae keterangan membimbing dari


sekurang-kurangnya pejabat eselon n
Contoh:

Fathiya, SST. (pembimbing pendamping) adalah seorang Statistisi


Muda yang diberi tugas untuk membimbing statistisi ahli lainnya di
Iingkungan Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat sampai
rnencapai tingkat Pascasarjana, maka Fathiya mernperoleh angka
kredit sebesar 1 x 2 = 2.
-102-

c. Memberikan bimbingan penuh kader statistisi sarnpai rnencapai


tmgkat Pascasarjana per orang, sebagai penguji

Satuan Hasfl : Surat pernyataan

Angka Kredit : 1

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Surat tugas atau surat keterangan mernbimbing dad


sekurang-kurangnya pejabat eselon II

Coritoh:

Dr. Alvaro, M.A., adalah seorang Statistisi Muda yang diberi tugas
untuk mernbimbing statistisi ahli lainnya di lingkungan Direktorat
Neraca Produksi sampai mencapai tingkat Pascasarjana, rriaka
Alvaro mernperoleh angka kredit sebesar 1 x 3 = 3.

3. Memberikan bimbingan penuh kader statistisi sarnpai mencapai


tingkat Sarjarra/Diploma IV per orang

Satuan Hasil: Skripsijtugas akbir

Angka Kredit : a. Pernbimbing utama : '2

b. Pembimbing pendamping : l

Pelaksana Statistisi Muda

Bukti Fisik Surat tugas atau surat keterangan membimbing dari


sekurang-kurangnya pejabat eselon II
Contoh:
Nataliza, M.Si (pembimbing utama) dan Gustiyanti, SST (pernbimbing
pendamping], Statistisi Muda yang diberi tugas untuk membimbing
statistisi ahli lainnya di lingkungan Direktorat Statistik lndustri.
Sebagai pernbimbing utama, Nataliza, M.Si. mernperoleh angka kredit
sebesar 2 x 2 ;;;;;2 dan Gustiyanti, SST sebagai pembimbing
pendarnping memperoleh angka kredit sebesar 1x 1 = ].
4. Mernberikan bimbingan penuh k;ader statietrsi sampai rnencapai
tingkat Diploma III per orang, sebagai pernbimbing

Satuan Hasill Tugas Akhir

Angka Kredi t 1

Pelaksana Semua Jenjang


-103-

Bukti Fisik Surat tugas atau surat keterangan membimbing dari


sekurang-kurangnya pejabat eselon II
Coritoh:
Rachrnayani, SST adalah seorang Statistisi Muda yang diberi Dugas
untuk membimbing statistisi ahli lairmya di lingkungan Direktorat
Statistik Harga, maka Rachrnayani rnernperoleh angka kredit sebesar 1
x 1 = 1.

B. Pengajaran Zpelatihan di bidang statistik

1. Melaksanakan tugas m.engajar pad a kursu s ypenataran statistik

Kegiatan dimaksud adalah mengajar / melatih pada kegiatan


kursus Zpenataran atau pada pendidikan dan pelatihan dalam bidang
statistik statistik yang diseleriggarakan oleh instansi pemerintah

Satuan Hasil Tiap jam (Jam Pelajaran)

Angka Kredit 0,03

Pelaksana Semua .Jenjang

Bukti Fisik Surat tugas atau surat keterangan mengajar dari


penyelenggara diklat.

Contoh:

Rudianto, Statistisi Pertarna, ditugaskan mengajar tentang Statistik


Deskriptif pada suatu diklat teknis fungsional di Kernenkes sebanyak
4 jam pelajaran. Dengan menunjukkan surat tugas mengajar dan
surat keterangan mengajar dari penyelenggara diklat, Rudianto
rnemperoleh angka kredit sebesar 4 x 0,03;;;;;:0,12.

2. Melaksanakan tugas mengajar pacla perguruan tinggi, tiap SKS


(rnaksimurn 6 SKS), per semester.

Kegiatan dimaksud adalah mengajar pada perguruan tinggi atau


universitas dalam bidang statistik.

Satuan Hasil : SUFat keterangan

Angka Kredit : a.Strata 2 atau strata 3 : 1;


b.Strata IjDiploma IV : 0,5;
c. Diploma III : 0,3;
Pelaksaria : Sernua .Jenjang
-104-

Bukti fis ik : Surat tugas mengajar dari atasan langsung dan surat
keterangan mengajar dari perguruan tinggi atau
universitas

Contoh:

1) Fadlan, M.Si., Statistisi Pertama, ditugaskan mengajar mata kuliah


Statistik Deskriptif untuk mahasiswa Diploma UI pada perguruan
tinggi sebanyak 3 SKS dalam 1 semester, maka Fad1an mernperoleh
angka kredit sebesar 3 x 0,3 = 0,9.

2) Dr. Anggi, M.Sil., Statistisi Madya, ditugaskan mengajar mata kuliah


Ekonometrika untuk program doktoral pacta universitas selama 2
semester masing-rnasing sebanyak 4 SKS, maka Anggi memperoleh
angka kredit sebesar 4. x 2 x 1 = 8.

C. Peran serta datam seminar Ilokakarya/konferensi

Statistisi yang mengikuti seminar diberikan angka kredit apabila yang


bersangku tan berperan sebagai pemrasaran / pem bahas / narasum ber I
moderator atau peserta. Khusais sebagai peserta seminar /lokakacya yang
bisa dinilai dibatasi hanya 3 (uga) kali dalarn satu tahun.

Satuan Hasil : Kali

Angka Kredit : 1. Pemrasaran :3

2. Moderator Zpembahas Znara surnber: 2

3. Peserta: 1

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fieik : Sertifikat dari Penyelsnggara seminar

Coritoh:

1. Dr. Sri. Mulyani, M.Se, Statistisi Utama, diundang sebagai pembicara


pada seminar nasional "Iklim Investasi Perusahaan Industri Besar
Sedang di Indonesia Periode 20G2/2:012"di Universitas Indonesia.
Dengan merrunjukkan surat keterangan dari penye1enggara, Sri
Mulyani memperoleh angka kredit sebesar Lx 3 = 3.

2. Seminar Kesehatan Ibu dan Anak yang diselenggarakan oleh R.S.


Cipto Mangunkusurno rnengundang Ir. Hadi, M.Sc., Statistisi Madya
pada Kernenterian Kesehatan sebagai moderator. Dengan
~105~

menunjukkan surat keterangan dad panitia semmar, Hadi


memperoleh angka kredit sebesar [x 2 = 2.

3. Wiyanti, S.S~., Statistisi Pertama, diundang oleh Direktorat Jenderal


Perguruan Tinggi sebagai peserta workshop di Unibraw Malang pada
2012 dan Seminar di ITB Bandung, Pada Tahun 2013, Wiyanti
rnenghadiri Seminar Ketahanan Sosial di Bandung. Dengan
menunjukkan sertifjkat sebagai peserta pada beberapa seminar dan
workshop tersebut, Wiyanti mernperoleh angka kredit sebesar 3 x ] =
3 , yaitu angka kredit yang berasal dari 2 seminar pada 2012 dan 1
seminar pad a 2013"

D. Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Statistisi

Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Statistisi

Kriteria penilaian :

Statistisi yang menjadi anggota Tim Penilai Angka Kredit pada


instansinya dapat mernperoleh angka kredit sebesar 1 untuk setiap
tahun masa keanggotaan.

Satuan Hasil: Tah un

Angka Kredit : 1

Pelaksana : Semua .Jenjang

Bukti Fisik : Surat Keputusan Pejabat Yang Berwenang menetapkan


angka kredit tentang pembentukan dan penetapan Tim
Penilai Angka Kredit ..
Contoh :

Ir. Yezua, Statistisi Muda, ditunjuk menjadi wakil ketua merangkap


anggota Tim Penilai Provinsi, maka Yezua memperoleh angka kredit
sebesar 1 untuk setiap tahun masa keanggotaan.

E. Keanggotaan dalam organisasi profesi

Yang dimaksud dengan keanggotaan dalam organisasi profesi adalah


menjadi pengurus atau anggota aktif suatu organisasi profesi dalarn
bidang statistik, seperti Forum Masyarakat Statistik (FMS), Ikatan
Statistika Indonesia (lSI), dan lain-lain.
1. Pada tingkat nasional/ in ternasional

Satuan Hasil: Tahun

Angka Kredit: a. Pengurus aktif: 1


b. Anggota aktif : 0,5
Pelaksana : Semua .Jenjang

Bukti Fisik : Surat keterangan keanggotaan pen gurus organisasi


profesi

Contoh:

Himawan, Statistisi Muda, diangkat sebagai wakil ketua Forum


Masyarakat Statistik (FMS), Dengan menunjukkan surat
keanggotaan sebagai pengurus dari pimpinan FMS Pusat, maka
Himawan rnemperoleh angka kredit sebesar 1x 1 = 1.

2. Pada tingkat provineiy kabupatenykcta

Satuan Hasil : Tahun


Angka Kredit : a. Pengizrus aktif : 0,25
lb. Anggota aktif: 0,15

Pdaksana : Semua .Jenjang

Bukti Fisjk : Surat keterangan keanggotaan pengurus organisasi


profesi

Contoh:

Gantini, S.E., Statistisi Pertarna, ddangkat sebagai ariggota Ikatan


Statistisi Indonesia (lSI). Dengan menunjukkan surat keanggotaan,
maka Gantini mernperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,15 = 0,15.

F. Perolehan piagam kehorrnatan

1. Mernperoleh penghargaany tanda jasa satya lencana

Satuan Hasil : Tanda Jasa


Angka Kredit : a. 30 (tiga puluh) tahun :3

b. 20 (dua puluh) tahun :2

c. 10 (sepuluh) tahun : 1

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Frsik : Fotokopi Sertifikat


-i07-

Contoh:

Rania, memperoleh penghargaan Satya Lencana Karya Satya 30


tahun. Kernudian mengajukannya untuk penilaian angka kredit, maka
Rania memperoleh angka kredit sebesar 1 x 2 = 2.

2. Gelar kehormatan akadernis

Angka Kredit : 15

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Surat keterangan atau surat keputusan dari perguruan


tinggi yang mengeluarkan penghargaan dan dilegalisasi
oleh atasan

Contoh:
Maritza, mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (HC)
dari Universitas Indonesia. Apabila gelar kehormatan tersebut
diajukan untuk penilaian angka kredit maka Maritza mernperoleh
angka kredit sebesar 1 x 15 = 15.

G.Perolehan gelar kesarjanaan lainnya

Memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak sesuai dengan bidang


tugasnya:

Gelar kesarjanaan lainnya adalah gelar kesarjanaan yang diperoleh oleh


fungsicnal statistisi yang tidak sesuai dengan bidang tugasnya.

1. Apabila suatu inetansi/ unit statistik memiliki kualifikasi pendidikan


(jurusan) yang secara spesifik ditetapkan sebagai '[urusan yang
diperlukan' bagi dan ' sesuai dengan ibidang tugas' statistisi di
lingkungan instansi Zunit statistisi yang bersangkutan, maka yang
dimaksud dengan 'mernperoleh gelar kesarjanaan lainnya' adalah
perolehan gelar yang tidak sesuai dengan bidang tugas statistisi.

2. Apabila suatu instansi runit statistisi tidak rnenetapkan kualifikasi


pendidikan (jurusan) tertenru sebagai 'jurusan yang diperlukan' bagi
dan 'sesuai dengan bidang tugas' statistisi, maka angka kredit yang
diberikan untuk perolehan gelar kesarjanaan mengacu kepada
keterituan penilaian untuk unsur pendidikan sebagai bagian Kegiatan
Utama.
~108-

8atuan Hasil : Gelar / ijazah

Angka Kredit : a. Doktor : 15


b. 82 : 10
c. 81 : 5
Pelaksana : Serrrua Jenjang

Bukti Fisik : Fotocopy ijazah kesarjanaan dan transkrip yang telah


dilegalisir instansi yang berwenang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku serta surat tugaa/ ijin belajar.

Contoh:

Anto Ifl , S.Si., Statistisi Pertarna, memperoleh gelar Magister Manajemen,


maka Anto n.SiBi., memperoleh angka kredit sebagai urrsur penunjang
sebesar lli x 10 = 10.
-109-

BABlV
KOMPOSlSl PERSENTASE ANGKA KREDIT

1. Sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 12 dan Larnpiran m sampai


dengan Lampiran VIII Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reforma.si Birokrasi Nomor 19 Tah un 2013 ten tang J abatan
Fungsicnal Statistisi dan Angka Kreditnya, jumlah angka kredit kurnulatif
minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk
kenaikan pangkat./ jabatan statistisi, harus berasal dari unsur utama
sekurang-kurangnya 80% dan dari uns'ur penunjang sebanyak-banyaknya
20%.

2. Angka kredit yang berasal dari unsur utama sebesar 80% terse but, harus
mengandung angka kredit yang berasal dari urrsur kegiatan statistik dan
pengembangan profesi bagi statistisi dengan jabatan Statistisi Madya
yang naik pangkat menjadi Pembina Tingkat I, golongan ruang IVI b dan
Pembina Utama Muda, Golorigan ruang IV ic dengan komposrsi sebagai
berikut:

a. Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Statistik serta Analisis dan


Pengernbangan Stat.istik sekurang-kurangnya 25%,

b. Kegiatan Pengembangan Profesi sekurang-kurangnya 75% dan sekurang-


kurangnya 12 angka kredit

3. Apabila hasil penilaian angka kredit tidak memenuhi kornposisi angka


kredit sebagaimana butir 1 dan 2 di atas, proses penetapan angka
kreditnya ditangguhkan sampai kornposisi terse but dipenuhi,
-1m 0-

BABV
PENUTUP

Derigan ditetapkannya Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ten tang


Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Stetistisi ini,
maka seluruh kegiatan Penilaian tersebut wajib merrgacu kepada Peraturan
Inl.

Anda mungkin juga menyukai