Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

PENYAKIT JANTUNG KORONER


A.    DEFINISI PJK

Penyakit Jantung Koroner (pjk) adalah keadaaan dimana terjadi ketidak seimbangan antara
kebutuhan otot jantung atas oksigen dengan penyediaan yang di berikan oleh pembuluh darah
koroner. Ketidakmampuan pembuluh darah koroner untuk menyediakan kebutuhan oksigen
biasanya diakibatkan oleh penyumbatan athroma (plak) pada dinding bagian dalam pembuluh darah
koroner. (Abdul Majid, 2007).

B.    ETIOLOGI PJK

Penyebab utama PJK :

a.       Merokok

b.      Darah tinggi (Hipertensi)

c.       Kencing manis (Diabetes Mellitus)

d.      Kolesterol tinggi

e.       Keturunan Mine

C.    PATOFISIOLOGI

Penyakit Jantung Koroner sering terjadi pada orang yang memiliki satu atau lebih faktor resiko
seperti: obesitas, merokok, hipertensi, dll. Faktor-faktor ini menyebabkan interaksi fibrin dan patelet
sehingga menimbulkan cidera endotel pembuluh darah koroner. Interaksi tersebut menyebabkan
invasi dan akumulasi lipid yang akan membentuk plak fibrosa. Timbunan plak menimbulkan lesi
komplikata yang dapat menimbulkan tekanan pada pembuluh darah dan apabila rupture dapat
terjadi thrombus. Thrombus yang menyumbat pembuluh darah menyebabkan aliran darah
berkurang, sehingga suplai O2 yang diangkut darah kejaringan miokardium berkurang yang
berakibatpenumpukan asam laktat. Asam laktat yang meningkat menyebabkan nyeri dan perubahan
PH endokardium yang menyebabkan perubahanelektro fisiologi endokardium, yang pada akhirnya
menyebabkan perubahan sistem konduksi jantung sehingga jantung mengalami disritmia.Iskemik
yang berlangsung lebih dari 30 menit menyebabkan kerusakan otot jantung yang ireversibel dan
kematian otot jantung (infark). Miokardium yang mengalami kerusakan otot jantung atau nekrosis
tidak lagi dapat memenuhi fungsi kontraksi dan menyebabkan keluarnya enzim dari intrasel ke
pembuluh darah yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium. Otot jantung yang infark
mengalami perubahan selama penyembuhan. Mula-mula otot jantung yang mengalami infark
tampak memar dan siarotik karena darah di daerah sel tersebut berhenti.             Dalam jangka waktu
2-4 jam timbul oedem sel-sel dan terjadi respon peradangan yang disertai infiltrasi leukosit.Infark
miokardium akan menyebabkan fungsi vertrikel terganggu karena otot kehilangan daya kontraksi.
sedang otot yang iskemik disekitarnya juga mengalami gangguan dalam daya kontraksi secara
fungsional infark miokardium akan mengakibatkan perubahan-perubahan pada daya kontraksi,
gerakan dinding abnormal, penurunan stroke volume, pengurangan ejeksi peningkatan volume akhir
sistolik dan penurunan volume akhir diastolik vertrikel.Keadaan tersebut diatas menyebabkan
kegagalan jantung dalam memompa darah (jatuh dalam dekompensasi kordis) dan efek jantung ke
belakang adalah terjadinya akumulasi cairan yang menyebabkan terjadinya oedem paru-paru
dengan manifestasi sesak nafas. Sedangkan efek ke depan terjadinya penurunan COP sehingga
suplay darah dan oksigen sistemik tidak adekuat sehingga menyebabkan kelelahan. Bila terjadi
peningkatan kebutuhan jaringan aliran yang tadinya mencukupi menjadi berkurang. Hal ini akan
menyebabkan hipoksia jaringan yang akan menghasilakan peningkatan hasil metabolisme misalnya
asam laktat. Akan menimbulakan manifestasi klinis nyeri dada, rasa berat, rasa tertekan, panas, rasa
tercekik, tak enak dada, capek kadang – kadang seperti masuk angin. Manifestasi angina yang timbul
setelah aktivitas fisik disebut effort angina.

D.    MANIFESTASI KLINIS

Semua Semua pasien PJK memiliki pengalaman dan tanda-tanda secara fisik dan gejala PJK dari
waktu ke waktu yaitu mengalami perasaan nyeri di dada, kegelisahan atau perasaan sakit pada kaki,
pinggang, perut, tulang rusuk, rahang, sendi, tulang belakang, tenggorokan dan tulang leher
belakang, merasa lemah, lelah, dan kehilangan energi, nafas pendek, pusing, sakit kepala, tidak
mampu untuk melakukan pekerjaan dengan normal sebagai akibat dari obesitas. Semua pasien PJK
yang mendapat pengobatan atau perawatan fisik sebelumnya sudah melakukan pengobatan
mengenai asma, kegemukan, tidak menentunya detak jantung, penyakit perdarahan jantung, paru-
paru, ginjal atau masalah pada spinal, rasa sakit pada kaki, diabetes atau arthritis. Sebagian besar
dari pasien PJK telah aktif dengan kehidupan mereka sehari-hari, tetapi serangan jantung koroner
membuatnya tidak aktif, tidur, lemah, tidak berdaya, dan tergantung pada pengobatan-pengobatan
dan keluarga maupun tetangga untuk mendapatkan dukungan. Secara psikologi, pasien PJK
mengalami ketakutan yang luar biasa, kegelisahan, khawatir dan depresi, sementara beberapa yang
lain menjalani keadaan normal pikiran dan mendengarkan berita-berita baru dari statusnya yang
positif terkena PJK. Sebagian besar dari pasien PJK merasa bosan dengan kehidupannya, berlebihan
dan di bawah emosional, mudah marah dan bermusuhan. Pemeriksaan laborat CPK-MB/CPK
Isoenzim yang ditemukan pada otot jantung meningkat antara 4-6 jam, memuncak dalam 12-24 jam,
kembali normal dalam 36-48 jam. LDH/HBDH Meningkat dalam 12-24 jam dam memakan waktu
lama untuk kembali normal. AST/SGOT Meningkat ( kurang nyata/khusus ) terjadi dalam 6-12 jam,
memuncak dalam 24 jam, kembali normal dalam 3 atau 4 hari. Perubahan EKG yang terjadi pada
fase awal adanya gelombang T tinggi dan simetris. Setelah ini terdapat elevasi segmen ST.
Perubahan yang terjadi kemudian ialah adanya gelombang Q/QS yang menandakan adanya nekrosis.
(Elizabeth and Braunwald Journal, www.nejm.org)
E.    PEMERIKSAAN POLA FUNGSI, FISIK DAN DATA PENUNJANG

1.      Fokus pengkajian

a.  Anamnesa riwayat kesehatan klien dan keluarga dahulu apakah mempunyai riwayat penyakit
jantung

b.  Nutrisi dan metabolic

Gejala: mual. Kehilangan nafsu makan, nyeri ulu hati

Tanda: penurunan turgor kulit, kulit atau berkeringat, muntah, perubahan berat badan.

c.   Nyeri dan ketidaknyamanan

Gejala:

v  Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tak berhubungan dengan aktivitas),
tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin.

v  Lokasi: tipikal pada dada anterior, substernal, prekordia dapat menyebar ke tangan,
rahang, wajah. Tidak tertentu lokasinya seperti epigastrum, siku, rahang, abdomen,
punggung, leher.

v  Kualitas: chrushing, menyempit, berat, menetap, tertekan, seperti dapat dilihat.

v  Intensitas: biasanya 10 pada skala 1-10, mungkin pengalaman nyeri paling buruk yang
pernah di alami. Tanda: wajah meringis, perubahan postur tubuh, menangis, merintih,
meregang, menggeliat, menarik diri, kehilangan kontak mata, respon otomatis perubahan
frekuensi atau irama jantung, tekanan darah, pernafasan, warna kulit atau kelembaban,
kesadaran.

d.  Integritas ego

Gejala: menyangkal gejala penting atau adanya kondisi, takut mati, perasaan ajal sudah
dekat, marah pada penyakit atau perawatan yang tak perlu, kuatir tentang keluarga,
kerja dan keuangan.

Tanda: menolak, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah, marah, perilaku
menyerang, focus pada diri sendiri atau nyeri.

e.  Pernafasan

Gejala: dispnea dengan atau tanpa kerja, dispnea nocturnal, batuk dengan atau tanpa
produksi sputum, riwayat merokok, penyakit pernafasan kronis.

Tanda: peningkatan frekuensi pernafasan, nafas sesak atau kuat, pucat atau sianosis, bunyi
nafas bersih atau krekels atau mengi, sputum bersih merah muda kental.

f.  Aktivitas dal latihan Gejala atau tanda: kesulitan melakukan tugas perawatan diri. g.     
Neurosensori Gejala : pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk atau istirahat) h.     
Sirkulasi dan TTV

v  Tekanan darah: dapat normal atau tidak, perubahan postural dicatat dari tidur sampai duduk atau
berdiri.
v  Nadi: dapat normal, penuh atau tidak kuat atau lemah atau kuat kualitasnya dengan pengisian
kapiler lambat, tidak teratur ( disritmia ).

v  Bunyi jantung: bunyi jantung ekstra : S3 atau S4 mungkin menunjukkan gagal jantung atau
penurunan kontraktilitas atau complain ventrikel.

v  Murmur: Bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot jantung.

v  Irama jantung dapat teratur atau tidak teratur

v  Edema: distensi vena juguler, esema dependent, perifer, edema umum, krekles mungkin ada
dengan gagal jantung atau ventrikel.

v  Warna: Pucat atau sianosis, kuku datar, pada membran mukosa dan bibir.

2.      Data Penunjang

a.       Elektrokardiografi (EKG) Adanya elevasi segmen ST pada sadapan tertentu

v  Lead II, III, aVF : Infark inferior

v  Lead V1-V3 : Infark anteroseptal

v  Lead V2-V4 : Infark anterior

v  Lead 1, aV L, V5-V6 : Infark anterolateral

v  Lead I, aVL : Infark high lateral

v  Lead I, aVL, V1-V6 : Infark anterolateral luas

v  Lead II, III, aVF, V5-V6 : Infark inferolateral Adanya Q valve patologis pada sadapan tertentu b.      
Ekokardiogram Digunakan untuk mengevaluasi lebih jauh mengenai fungsi jantung khususnya fungsi
vertrikel dengan menggunakan gelombang ultrasoouns.

c.      Laboratorium Peningkatan enzim CK-MB, CK 3-8 jam setelah sernagan puncaknya 10-30 gram
dan normal kembali 2-3 hari- Peningkatan LDH setelah serangan puncaknya 48-172 jam dan kembali
normal 7-14 hari- Leukosit meningkat 10.000 – 20.000 kolesterol atau trigliserid meningkat sebagai
akibat aterosklerosis.

d.       Foto thorax roentgen Tampak normal, apabila terjadi gagal jantung akan terlihat pada
bendungan paru berupa pelebaran corakan vaskuler paru dan hipertropi ventrikel.

e.      Tes Treadmill Uji latih jantung untuk mengetahui respon jantung terhadap aktivitas.       

F.    PENATALAKSANAAN DAN PENGOBATAN

1.      Penyakit Jantung Koroner a.       Terapi Farmakologi v  Analgetik morfin v  Antikoagulan v 
Antilipemik: Cholestyramin, lovastatin, simvastatin, asam nikotinik, gemfibrozil, colestipol v  Betha
bloker adrenergik v  Calcium channel blocker v  Therapi aspirin dosis rendah v  Nitrates b.      Non
Farmakologi v  Perubahan aktivitas: penurunan BB jika perlu v  Atherectomy v  Pembedahan bypass
arteri koroner v  Coronary artery stent placement v  Perubahan diet: rendah garam, kolesterol,
lemak, peningkatan diet serat rendah kalori v  Mengganti estrogen pd wanita post menopause v 
Pola hidup: berhenti merokok v  Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTSA) 2.     
Angina Pectoris a.       Terapi Farmakologi v  Antikoagulan: heparin, aspirin v  Betha Blocker
adrenergic: propranolol, nadolol, atenolol, metoprolol v  Calcium channel Blocker: verapamil,
diltiazem, nifedipin, nicardipin v  Terapi Aspirin dosis rendah v  Nitare: nitrogliserin, isosorbid
dinitrat, topical nitrogliserin, transdermal nitrogliserin b.      Non Farmakologi v  DIET : rendah lemak,
rendah garam, rendah kolesterol, rendah kalori v  Coronary artery bypass grafting v  Terapi oksigen
2-4 liter v  Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTSA), Stent placement v  Posisi semi
fowler 3.      Akut Miocard Infark a.       Terapi Farmakologi v  Analgetik morfin IV v  ACE inhibitor:
Captopril, enalapril v  Antiaritmia: Amiodaron, lidocain, procainamid v  Antikoagulan: aspirin,
dalteparin, enoxaparin, hepain IV setelah terapi trombolitik v  Anti hipertensi: hidralazin v  Betha
bloker adrenergik v  Calcium channel bloker v  Atropin IV atau Pacemaker jika ada gejala bradikardi
atan block jantung. v  Nitrat: Nitrogliserin IV v  Trombolitik therapi: alteplase, streptokinase,
anistreplase, reteplase, biasa diberikan dlm 6 jam pertama tetapi lebih efektif pd 3 jam awal
serangan b.      Non Farmakologi v  Bed rest di “Bedside commode” v  Coronary artery bypass graft. v 
IABP (Intraaortic Ballon Pump) v  Left Ventricular assist device v  Diet rendah kalori, rendah lemak, &
rendah kolesterol v  Monitoring TTV, output urine, EKG, & status hemodinamik v  Pemeriksaan
laboratorium lanjut : Analisa gas darah (AGD), CK dgn isoenzim, kadar elektrolit, troponin jantung. v 
Therapi oksigen v  PTCA atau coronary stent placement v  Kateterisasi arteri pulmonal (untuk deteksi
kegagalan jantung)       G.    DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN APLIKASI NOC DAN NIC No Diagnosa
Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi 1 Penurunan curah jantung b/d respon fisiologis
otot jantung, peningkatan frekuensi, dilatasi, hipertrofi atau peningkatan isi sekuncup NOC : ·        
Cardiac Pump effectiveness ·         Circulation Status ·         Vital Sign Status Kriteria Hasil: v  Tanda
Vital dalam rentang normal (Tekanan darah, Nadi, respirasi) v  Dapat mentoleransi aktivitas, tidak
ada kelelahan v  Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites v  Tidak ada penurunan
kesadaran NIC : Cardiac Care v  Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi, durasi) v  Catat adanya
disritmia jantung v  Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput v  Monitor status
kardiovaskuler v  Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung v  Monitor abdomen
sebagai indicator penurunan perfusi v  Monitor balance cairan v  Monitor adanya perubahan
tekanan darah v  Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia v  Atur periode
latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan v  Monitor toleransi aktivitas pasien v  Monitor
adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu v  Anjurkan untuk menurunkan stress Vital Sign
Monitoring v  Monitor TD, nadi, suhu, dan RR v  Catat adanya fluktuasi tekanan darah v  Monitor VS
saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri v  Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan v 
Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas v  Monitor kualitas dari nadi v  Monitor
adanya pulsus paradoksus v  Monitor adanya pulsus alterans v  Monitor jumlah dan irama jantung v 
Monitor bunyi jantung v  Monitor frekuensi dan irama pernapasan v  Monitor suara paru v  Monitor
pola pernapasan abnormal v  Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit v  Monitor sianosis perifer
v  Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) v 
Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign 2 Perfusi jaringan tidak efektif b/d menurunnya curah
jantung, hipoksemia jaringan, asidosis dan kemungkinan thrombus atau emboli Definisi : Penurunan
pemberian oksigen dalam kegagalan memberi makan jaringan pada tingkat kapiler NOC : § 
Circulation status §  Tissue Prefusion : cerebral Kriteria Hasil : v  mendemonstrasikan status sirkulasi
yang ditandai dengan : §  Tekanan systole dandiastole dalam rentang yang diharapkan §  Tidak ada
ortostatikhipertensi §  Tidak ada tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial (tidak lebih dari 15
mmHg) v  mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang ditandai dengan: §  berkomunikasi dengan
jelas dan sesuai dengan kemampuan §  menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi § 
memproses informasi §  membuat keputusan dengan benar v  menunjukkan fungsi sensori motori
cranial yang utuh : tingkat kesadaran mambaik, tidak ada gerakan gerakan involunter NIC :
Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi perifer) v  Monitor adanya daerah tertentu
yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul v  Monitor adanya paretese v  Instruksikan
keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lsi atau laserasi v  Gunakan sarun tangan untuk proteksi
v  Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung v  Monitor kemampuan BAB v  Kolaborasi
pemberian analgetik v  Monitor adanya tromboplebitis v  Diskusikan menganai penyebab perubahan
sensasi 3 Gangguan pertukaran gas b/d kongesti paru, hipertensi pulmonal, penurunan perifer yang
mengakibatkan asidosis laktat dan penurunan curah jantung. Definisi : Kelebihan atau kekurangan
dalam oksigenasi dan atau pengeluaran karbondioksida di dalam membran kapiler alveoli NOC : § 
Respiratory Status : Gas exchange §  Respiratory Status : ventilation §  Vital Sign Status Kriteria Hasil :
v Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat v Memelihara kebersihan
paru paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasan v Mendemonstrasikan batuk efektif dan
suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu
bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips) v Tanda tanda vital dalam rentang normal NIC :
Airway Management v  Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu v 
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi v  Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat
jalan nafas buatan v  Pasang mayo bila perlu v  Lakukan fisioterapi dada jika perlu v  Keluarkan sekret
dengan batuk atau suction v  Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan v  Lakukan
suction pada mayo v  Berika bronkodilator bial perlu v  Barikan pelembab udara v  Atur intake untuk
cairan mengoptimalkan keseimbangan. v  Monitor respirasi dan status O2 Respiratory Monitoring v 
Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi v  Catat pergerakan dada,amati
kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal v  Monitor
suara nafas, seperti dengkur v  Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi,
cheyne stokes, biot v  Catat lokasi trakea v  Monitor kelelahan otot diagfragma ( gerakan paradoksis )
v  Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan v 
Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas utama v 
Uskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya AcidBase Managemen v  Monitro
IV line v  Pertahankanjalan nafas paten v  Monitor AGD, tingkat elektrolit v  Monitor status
hemodinamik(CVP, MAP, PAP) v  Monitor adanya tanda tanda gagal nafas v  Monitor pola respirasi v 
Lakukan terapi oksigen v  Monitor status neurologi v  Tingkatkan oral hygiene 4 Kelebihan volume
cairan b/d berkurangnya curah jantung, retensi cairan dan natrium oleh ginjal, hipoperfusi ke
jaringan perifer dan hipertensi pulmonal Definisi : Retensi cairan isotomik meningkat NOC : § 
Electrolit and acid base balance §  Fluid balance Kriteria Hasil: v  Terbebas dari edema, efusi,
anaskara v  Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu/ortopneu v  Terbebas dari distensi vena jugularis,
reflek hepatojugular (+) v  Memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung
dan vital sign dalam batas normal v  Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau kebingungan v 
Menjelaskanindikator kelebihan cairan NIC : Fluid management v  Timbang popok/pembalut jika
diperlukan v  Pertahankan catatan intake dan output yang akurat v  Pasang urin kateter jika
diperlukan v  Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin  ) v 
Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP v  Monitor vital sign v  Monitor
indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena leher, asites) v  Kaji lokasi dan
luas edema v  Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian v  Monitor status
nutrisi v  Berikan diuretik sesuai interuksi v  Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi
dengan serum Na < 130 mEq/l v  Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk
Fluid Monitoring v  Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminaSi v  Tentukan
kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan (Hipertermia, terapi diuretik, kelainan
renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll ) v  Monitor berat badan v  Monitor serum dan
elektrolit urine v  Monitor serum dan osmilalitas urine v  Monitor BP, HR, dan RR v  Monitor tekanan
darah orthostatik dan perubahan irama jantung v  Monitor parameter hemodinamik infasif v  Catat
secara akutar intake dan output v  Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem perifer dan
penambahan BB v  Monitor tanda dan gejala dari odema 5 Cemas b/d penyakit kritis, takut kematian
atau kecacatan, perubahan peran dalam lingkungan social atau ketidakmampuan yang permanen.
Definisi : Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon
autonom (sumner tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan
disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang
akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap
tindakan NOC : §  Anxiety control §  Coping §  Impulse control Kriteria Hasil : v  Klien mampu
mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas v  Mengidentifikasi, mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas v  Vital sign dalam batas normal v  Postur tubuh,
ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan NIC :
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan) v  Gunakan pendekatan yang menenangkan v  Nyatakan
dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien v  Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan
selama prosedur v  Pahami prespektif pasien terhdap situasi stres v  Temani pasien untuk
memberikan keamanan dan mengurangi takut v  Berikan informasi faktual mengenai diagnosis,
tindakan prognosis v  Dorong keluarga untuk menemani anak v  Lakukan back / neck rub v 
Dengarkan dengan penuh perhatian v  Identifikasi tingkat kecemasan v  Bantu pasien mengenal
situasi yang menimbulkan kecemasan v  Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan,
persepsi v  Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi v  Barikan obat untuk mengurangi
kecemasan 6 Intoleransi aktivitas b/d curah jantung yang rendah, ketidakmampuan memenuhi
metabolisme otot rangka, kongesti pulmonal yang menimbulkan hipoksinia, dyspneu dan status
nutrisi yang buruk selama sakit Definisi : Ketidakcukupan energu secara fisiologis maupun psikologis
untuk meneruskan atau menyelesaikan aktifitas yang diminta atau aktifitas sehari hari. NOC : § 
Energy conservation §  Self Care : ADLs Kriteria Hasil : v  Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa
disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR v  Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs)
secara mandiri NIC : Energy Management v  Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan
aktivitas v  Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan v  Kaji adanya factor
yang menyebabkan kelelahan v  Monitor nutrisi  dan sumber energi tangadekuat v  Monitor pasien
akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan v  Monitor respon kardivaskuler  terhadap
aktivitas v  Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien Activity Therapy v  Kolaborasikan
dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalammerencanakan progran terapi yang tepat. v  Bantu klien
untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan v  Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
yangsesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social v  Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan v  Bantu untuk mendpatkan
alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek v  Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukai v 
Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang v  Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas v  Sediakan penguatan positif bagi yang aktif
beraktivitas v  Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan v  Monitor respon
fisik, emoi, social dan spiritual 7 Kurang pengetahuan b/d keterbatasan pengetahuan penyakitnya,
tindakan yang dilakukan, obat obatan yang diberikan, komplikasi yang mungkin muncul dan
perubahan gaya hidup Definisi : Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan
topic spesifik. Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti
instruksi, perilaku tidak sesuai. Faktor yang berhubungan : keterbatasan kognitif, interpretasi
terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui
sumber-sumber informasi. NOC : §  Kowlwdge : disease process §  Kowledge : health Behavior
Kriteria Hasil : v  Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis
dan program pengobatan v  Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan
secara benar v  Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya. NIC : Teaching : disease Process v  Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan
pasien tentang proses penyakit yang spesifik v  Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana
hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. v  Gambarkan tanda dan
gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat v  Gambarkan proses penyakit,
dengan cara yang tepat v  Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat v  Sediakan
informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat v  Sediakan bagi keluarga atau SO
informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat v  Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit v  Diskusikan pilihan terapi atau penanganan v  Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan v 
Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat v  Rujuk pasien pada grup
atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat BAB III PENUTUP PENYAKIT JANTUNG
KORONER A.    KESIMPULAN Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan antara lain: 1.      Penyakit
Jantung Koroner (pjk) adalah keadaaan dimana terjadi ketidak seimbangan antara kebutuhan otot
jantung atas oksigen dengan penyediaan yang di berikan oleh pembuluh darah koroner.
Ketidakmampuan pembuluh darah koroner untuk menyediakan kebutuhan oksigen biasanya
diakibatkan oleh penyumbatan athroma (plak) pada dinding bagian dalam pembuluh darah koroner
2.      Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada yang
khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri
yang timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti. 3.      Infark miokard akut
terjadi ketika iskemia miokard,yang biasanya timbul sebagai akibat penyakit aterosklerosis arteri
koroner, cukup untuk menghasilkan nekrosis inversibel otot jantung. 4.      Penyebab PJK adalah
merokok, hipertensi, diabetes mellitus,kolesterol tinggi dan factor keturunan. 5.      Penyebab angina
adalah arteriosklerosis, spasme arteri koroner, anemia berat, arthritis dan aorta insufisieansi. 6.     
Penyabab AMI adalah merokok, obesitas, stress, lemak tinggi, keturunan dan usia. 7.      Diagnosa
keperwatan yang mungkin muncul adalah: a.       Penurunan curah jantung Noc: cardiac pump
effectiveness, circulation status dan vital sign status Nic: cardiac care, vital sign monitoring b.     
Gangguan pertukaran gas Noc: Respiratory Status : Gas exchange, Respiratory Status : ventilation
dan Vital Sign Status Nic: Airway Management, respiratory Monitoring dan Acis Base Management
c.       Kelebihan volume cairan Noc: Electrolit and acid base balance dan Fluid balance Nic: Fluid
management dan fluid Monitoring d.      Cemas Noc: Anxiety control, Coping dan Impulse control Nic:
Anxiety Reduction e.       Intoleransi aktivitas Noc: Energy conservation dan Self Care : ADLs Nic:
Energy Management dan Activity Terapi f.       Kurang pengetahuan Noc: Kowlwdge : disease process
dan Kowledge : health Behavior Nic: Teaching : disease Process B.     SARAN 1.      Bagi mahasiswa
a.       Persiapan diri sebaik mungkin sebelum melaksanakan tindakan asuhan keperawatan pada klien
PJK, Angina dan AMI. b.      Hendaklah jangan segan untuk bertanya kepada dosen instruktur atau
membaca buku tentang hal-hal yang belum jelas tentang penyakit PJK, Angina dan AMI. c.       Selalu
semangat ketika berdiskusi dan selalu bekerjasama ketika dalam belajar kelompok. d.      Bagi
mahasiswa di harapkan bisa melaksaikanakan tindakan asuhan keperawatan sesuai dengan prosedur
yang ada. 2.      Bagi kampus/Dosen pembimbing a.       Mohon bimbingannya supaya kami lebih
memahami tentang konsep Penyakit Jantung Koroner. b.      Kami harapkan tidak bosan untuk
memperhatikan dan mendengarkan konsultasi dari mahasiswa. DAFTAR PUSTAKA Anonym, Cara
Kerja Jantung, tersedia di www.wikipedia.org,
http://id.wikipedia.org/wiki/Jantung#Cara_Kerja_Jantung, (diakses 23 Maret 2012) Corwin Elizabeth
J. Buku saku pathofisiologi. Edisis 3, alih bahasa Nike Budi Subekti, Egi Komara Yuda, Jakarta: EGC,
2009. Docterman dan Bullechek. Nursing Invention Classifications (NIC), Edition 4, United States Of
America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004. Elizabeth G. Nabel, M.D., and Eugene Braunwald,
M.D, A Tale of Coronary Artery Disease and Myocardial Infarction, tersedia di The New England
Journal of Medicine www.google.co.id, http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMra1112570,
(diakses 23 Maret 2012) Guyton, Arthur C, Fisiologi Manusia dan Mekanisme Panyakit, Edisi 3,
Jakarta: EGC, 1997. Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. Nursing Out Comes (NOC), United States
Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004. Taufik, Maulana, penyakit Jantung Koroner,
tersedia di www.scribd.com, http://www.scribd.com/doc/3161769/JANTUNG-KORONER, (diakses 23
Maret 2012) Nanda International. Diagnosis Keperawatan: Defenisi dan klassifikasi, Jakarata: EGC,
2009. By: Arifuddin, S.Kep | Gomezz Mezz Alumni STIKes Madani Yogyakarta angkatan 2010 Met Co-
Pass,, semoga sedikit tulisan ini bermanfaat..... EMAIL THIS BLOGTHIS! SHARE TO TWITTER SHARE TO
FACEBOOK YOGYAKARTA 7:17 AM REACTIONS:  LABELS: LAPORAN PENDAHUAN 10 COMMENTS:
Unknown said... Tugas dari RSP Hardjolukito ya mas???? JANUARY 15, 2013 AT 3:18 PM
TheLostaMasta said... Hohohooo bukan mas broo.. Ini tugas diskusi PKD I sem IV kemaren.. Semoga
sedikit tulisan ini bermanfaat.. JANUARY 16, 2013 AT 8:10 AM muhammad zaky maulani said...
thanks atas info nya :) onlymaulani.blogspot.com JUNE 11, 2013 AT 5:28 PM Obat Herbal Jantung
Koroner said... terimakasih banyak, sangat membantu sekali... JUNE 3, 2015 AT 7:50 PM Unknown
said... jasa seo jasa seo indonesia jasa seo terpercaya seo indonesia jasa seo web judi jasa buat
website jasa pembuatan website Sbobet Agen Sbobet Agen IBcbet agen MAXBET bandar bola judi
bola judi online taruhan bola agen resmi sbobet agen bola agen bola terpercaya agen sbobet
terpercaya agen poker poker online pagen poker terbaik agen poker terpercaya poker uang asli situs
poker agen poker terbaik agen poker terpercaya poker uang asli situs bandarq situs dominobet qq
sabung ayam adu ayam ngadu ayam laga ayam permainan adu ayam ayam petarung ayam sabung
ngadu ayam jago adu ayam online taruhan ayam sabung ayam terbaik judi online ayam ayam sabung
online judi adu ayam situs sabung online judi sabung online permainan laga ayam sabung online
sbobet agen sbo agen sbobet agen sbobet terbaik agen sbobet terpercaya sbobet asia ibcbet agen
ibcbet agen ibcbet terbaik agen ibcbet terpercaya ibcbet online sbobet online LK21 JANUARY 29,
2018 AT 9:28 AM Unknown said... agen casino indonesia agen judi sbobet agen sbobet indonesia
agen sbo agen sbobet terpercaya agen sbobet agen sbo terpercaya agen judi terpercaya sbosports
agent sbobet agen sbobet indonesia bandar judi terpercaya agen judi bola terpercaya agen judi
ibcbet sbobet indonesia agen bola online bandar judi bola master agen betting online bandar bola
sbobet terpercaya judi online BANDARQ Agen Poker situs poker poker online Judi Poker Online situs
poker online terpercaya Poker Online Terpercaya poker uang asli Domino QQ Domino Poker Capsa
Online QQ Online Ceme Online Blackjack Online Poker Online Indonesia Agen poker online poker
online asli agen poker terbaik agen poker terpercaya situs poker uang asli BANDARQ Agen Poker
situs poker poker online Judi Poker Online situs poker online terpercaya Poker Online Terpercaya
poker uang asli Domino QQ Domino Poker Capsa Online QQ Online Ceme Online Blackjack Online
Poker Online Indonesia Agen poker online poker online asli agen poker terbaik agen poker
terpercaya situs poker uang asli JANUARY 29, 2018 AT 9:28 AM Unknown said... Agen togel judi togel
bandar togel online bandar togel togel singapura togel online bandar judi togel agen togel online judi
togel online togel sydney togel hongkong Agen togel judi togel bandar togel bandar togel online
togel singapura togel online bandar judi togel agen togel online judi togel online togel sydney togel
hongkong agen poker agen poker terbaik agen poker terpercaya poker uang asli situs poker
JANUARY 29, 2018 AT 9:31 AM Belajar Manfaat Tanaman Obat Herbal Jamu bagi Penderita Penyakit
said... Artikelnya bagus, terima kasih. JUNE 17, 2019 AT 10:08 PM Belajar Manfaat Tanaman Obat
Herbal Jamu bagi Penderita Penyakit said... Artikelnya bagus, terima kasih. JUNE 17, 2019 AT 10:08
PM Naurah Rasendriya Dahayu said... Penatalaksanaan keperawatan ga ada ya?:( OCTOBER 17, 2020
AT 8:37 AM POST A COMMENT Newer PostOlder PostHome SELAMAT DATANG... Ini blog kubuat
untuk untuk nebeng corat coret di internet. Isi dari blog ini sangat lah sederahana & semoga
bermanfaat bagi pembaca .... IG: @rifmez Twitter: @gomeeezzz ABOUT SAYA THELOSTAMASTA Tulis
apa yang akan dikerjakan, dan kerjakan apa yang sudah ditulis. Selamat berselancar di dunia maya...
VIEW MY COMPLETE PROFILE MY FACEBOOK Gomezz Mezz Buat Lencana Anda Boost Your Traffic
Powered by Blogger. WAKTU INDONESIA BARAT Free Clock CATEGORIES/LABELS Artikel Kesehatan
(18) Askep (15) Cerita Pengalaman (8) Dunia ISLAM (7) Kumpulan Makalah (4) Laporan Pendahuan
(14) Serba-Serbi (14) Serba-Serbi Obat-Obatan (5) Tips Dunia Pekerjaan (16) MENU POSTINGAN/
BLOG ARCHIVE ►  2015 (1) ►  2014 (2) ►  2013 (6) ▼  2012 (70) ►  December (5) ►  October (4)
▼  September (2) Laporan Pendahuluan Penyakit Jantung Koroner Lengkap Laporan Pendahuluan
Hemoptisis atau Batuk Darah ►  July (13) ►  June (17) ►  May (29) ►  2010 (1) BERITA SEARCH
PENGUNJUNG ANDA, PENGUNJUNG KE... 0 31 1 81 2 77 3 84 4 99 5 26 6 27 7 52 8 47 9 46 10 28 11
39 12 40 13 20 14 27 15 44 16 53 17 37 18 35 19 27 20 28 21 21 22 30 23 32 24 17 25 26 26 39 27 29
28 38 29 31 1,321,905 BLOGROLL FOLLOWERS ENTRI POPULER Laporan Pendahuluan Kebutuhan
Rasa Aman dan Nyaman Hadist Dan Ayat Al-Qur'an Yang Menganjurkan Untuk Menikah Laporan
Pendahuluan Kebutuhan Dasar Cairan dan Elektrolit Laporan Pendahuluan Gagal Jantung Kongestif /
CHF Laporan Pendahuluan Penyakit Jantung Koroner Lengkap Jenis Obat Yang Sering Digunakan Di
Rumah Sakit Penjelasan Mengenai Asidosis dan Alkalosis Contoh Format Asuhan Keperawatan
Dokumentasi Pola Fungsi Kesehatan Gordon Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Eliminasi Urin  
Arifuddin, S.Kep Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger Sambung t   Mine coins - make
money: http://bit.ly/money_crypto

Mine coins - make money: http://bit.ly/money_crypto

DAFTAR PUSTAKA

Anonym, Cara Kerja Jantung, tersedia di www.wikipedia.org,


http://id.wikipedia.org/wiki/Jantung#Cara_Kerja_Jantung, (diakses 23 Maret 2012)

Corwin Elizabeth J. Buku saku pathofisiologi. Edisis 3, alih bahasa Nike Budi Subekti, Egi Komara
Yuda, Jakarta: EGC, 2009.

Docterman dan Bullechek. Nursing Invention Classifications (NIC), Edition 4, United States Of
America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004.

Elizabeth G. Nabel, M.D., and Eugene Braunwald, M.D, A Tale of Coronary Artery Disease and
Myocardial Infarction, tersedia di The New England Journal of Medicine www.google.co.id,
http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMra1112570, (diakses 23 Maret 2012)

Guyton, Arthur C, Fisiologi Manusia dan Mekanisme Panyakit, Edisi 3, Jakarta: EGC, 1997.

Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. Nursing Out Comes (NOC), United States Of America: Mosby
Elseveir Acadamic Press, 2004.

Taufik, Maulana, penyakit Jantung Koroner, tersedia di www.scribd.com,


http://www.scribd.com/doc/3161769/JANTUNG-KORONER, (diakses 23 Maret 2012)

Nanda International. Diagnosis Keperawatan: Defenisi dan klassifikasi, Jakarata: EGC, 2009. Mine
coins - make money: http://bit.ly/money_crypto

Mine coins - make money: http://bit.ly/money_crypto


Klaudikasio intermiten, suatu perasaan nyeri dan keram di ekstremitas bawah, terjadi
selama atau setelah olah raga Peka terhadap rasa dingin

Anda mungkin juga menyukai