Anda di halaman 1dari 7

Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat

http://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/btj/index
ISSN: 2722-3043 (online) ISSN: 2722-2934 (print)
Vol 4 No 4 2022
Hal 1694-1700

Edukasi Aktivitas dan Latihan Fisik dalam Mendukung


Kesehatan Lanjut Usia di Yayasan Al Aziz Kendari

Waode Syahrani Hajri*, Saida, dan Ida Mardhiah Afrini


Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia
*syahrani.hajri@gmail.com

Abstrak: Aktivitas dan latihan fisik telah terbukti memiliki manfaat dalam mewujudkan
penuaan yang sehat pada lansia. Namun disayangkan, masih banyak lansia yang kurang
menyadari dan menerapkan pola hidup aktif dikesehariannya. Pengabdian masyarakat ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada lansia tentang aktivitas dan latihan fisik
yang dapat dilakukan secara mandiri dalam mendukung kesehatannya. Kegiatan
pengabdian masyarakat dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2021 oleh kelompok dosen
keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo dengan mitra pengabdian yaitu
kelompok lansia pada Yayasan Al Azis Kendari. Pengabdian menggunakan metode
pendidikan masyarakat melalui penyuluhan dan simulasi yang bertujuan meningkatkan
pemahaman dan partisipasi kelompok lanjut usia. Hasil evaluasi pengabdian masyarakat
menunjukkan adanya pemahaman lansia tentang aktivitas dan latihan fisik yang dapat
dilakukan sehari-hari yang ditujukan dengan kemampuan lansia dalam mempraktikan
ragam gerak latihan fisik secara mandiri. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan
dapat memberikan manfaat berkelanjutan untuk dilakukannya praktik aktivitas/latihan
fisik oleh lansia dengan pendampingan oleh pengurus Yayasan Al Aziz.
Kata kunci: Aktivitas Fisik; Lanjut Usia; Latihan Fisik

Abstract: Physical activity and exercise have been shown to promote healthy ageing in
ageing. However, unfortunately, there are still many older people who are not aware of
and apply an active lifestyle in their daily life. This community service aims to provide an
understanding to the elderly about activities and physical exercises that can be done
independently to support their health. Community service activities were carried out on
October 9, 2021, by a group of lecturers from the Faculty of Medicine, Halu Oleo
University, with service partners, namely a group of older people at the Al Azis Kendari
Foundation. The service uses community education methods through counselling and
simulations to increase the understanding and participation of the elderly group. The
evaluation results of community service show that there is an understanding of the elderly
regarding activities and physical exercises that can be carried out daily, which are aimed
at the ability of the elderly to practice a variety of physical exercise movements
independently. This community service activity is expected to provide ongoing benefits for
the practice of physical activities/training by the elderly with assistance from the
management of the Al Aziz Foundation.
Keywords: Physical Activity; Elderly; Exercise
© 2022 Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Received: 3 November 2022 Accepted: 9 Desember 2022 Published: 31 Desember 2022


DOI : https://doi.org/10.20527/btjpm.v4i4.6763

How to cite: Hajri, W. S., Saida, S., & Afrini, I. M. (2022). Edukasi aktivitas dan latihan
fisik dalam mendukung kesehatan lanjut usia di yayasan al aziz kendari. Bubungan
Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(4), 1694-1700.

This is open access article under the CC-BY-SA license


Hajri et al/Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4 (4) 2022 1694-1700

PENDAHULUAN Terdapat beberapa masalah


Lanjut usia atau lansia menurut kesehatan pada lansia seiring penuaan.
Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor Proses penuaan berdampak pada
43 Tahun 2014 ialah seseorang yang perubahan fungsi jantung dan sistem
telah mencapai usia 60 tahun ke atas. arteri tubuh yang mengarah ke
Saat ini, komposisi penduduk lansia peningkatan penyakit kardiovaskular
mengalami peningkatan pesat baik di seperti aterosklerosis, hipertensi, infark
negara maju maupun di negara miokard, dan stroke (Costantino et al.,
berkembang. Pada tahun 2050 2016; North & Sinclair, 2012). Penuaan
diperkirakan jumlah lansia mencapai 2 juga mempengaruhi perubahan struktur
miliar di seluruh dunia. Jumlah ini dan fungsi otot. Seiring penuaan terjadi
meningkat hampir dua kali lipat dari penurunan masa dan kekuatan otot,
12% menjadi 22% dibanding tahun 2015 mempengaruhi penampilan fisik, yang
(WHO, 2018). selanjutnya dapat terjadi hambatan
Data Kementerian Kesehatan RI mobilitas, peningkatan resiko jatuh,
(2017) menunjukkan bahwa sejak tahun hambatan fungsi seperti perlambatan
2015, Indonesia telah memasuki era gerak dan kelemahan otot, serta
penduduk menua karena persentase beberapa penyakit muskuloskeletal dan
jumlah penduduk lansianya melebihi 7 neuromuskuler spesifik (Distefano &
persen. Di Indonesia, presentasi Goodpaster, 2018; Lakhani, 2019).
penduduk lansia meningkat sekitar dua Penyakit metabolik seperti diabetes
kali lipat dalam kurun waktu hampir melitus juga sering dikaitkan dengan
lima dekade. Pada tahun 2019, lansia di proses penuaan. Penurunan masa otot
Indonesia mencapai 25,64 juta jiwa atau dan peningkatan lemak tubuh yang
setara dengan 9,6 persen dari total sering menyertai penuaan dapat memicu
jumlah penduduk. Lansia muda (60-69 perkembangan resistensi insulin.
tahun) mendominasi dengan persentase Penuaan juga berhubungan dengan
mencapai 63,82% dari total jumlah penurunan sensitivitas insulin,
lansia yang ada di Indonesia, selanjutnya perubahan fungsi sel beta, dan
diikuti oleh lansia madya (70-79 tahun) penurunan fungsi mitokondria yang
sebesar 27,68% dan lansia tua (>80 berkontribusi terhadap terjadinya
tahun) dengan persentase 8,50%. resistensi insulin pada lansia (Suastika et
Kondisi ini menunjukkan fenomena al., 2011; Cartee et al., 2016). Beberapa
meningkatnya usia harapan hidup penyakit metabolik lainnya yang juga
penduduk Indonesia (Maylasari, et al, sering dikaitkan dengan penuaan ialah
2019). penyakit arteri koroner, penyakit
Peningkatan usia harapan hidup keganasan, gangguan kognitif, dan
dapat berkontribusi positif terhadap defisiensi vitamin D (Suastika et al.,
pembangunan nasional, namun juga 2011).
memiliki konsekuensi masalah Sustainable Development Goals
kesehatan yang berpotensi dialami lansia (SDGs) memiliki target untuk
seiring penuaan. Hal ini disebabkan mewujudkan kehidupan yang sehat pada
karena secara biologis terjadi penurunan semua kelompok usia termasuk lansia.
struktur dan fungsi sel, jaringan serta Salah satu strateginya ialah dengan
sistem organ pada tubuh lansia sebagai mewujudkan penuaan yang sehat bagi
proses penuaan. Tahapan siklus hidup lansia. Penuaan yang sehat memastikan
ini ditandai dengan adanya penurunan lansia untuk dapat mempertahankan
kapasitas fisik dan mental secara kemampuan fungsional yang
bertahap, meningkatnya resiko penyakit, memungkinkannya untuk melakukan
dan akhirnya kematian (WHO, 2018). hal-hal yang diinginkan, dengan

1695
Hajri et al/Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4 (4) 2022 1694-1700

mempertahankan kapasitas fisik dan fisik pada lansia yang telah


mental seiring bertambahnya usia dikemukakan, dan dengan melihat
(WHO, 2019). kondisi pola aktivitas fisik lansia di
Aktivitas dan latihan fisik memiliki Yayasan Al Azis Kendari berdasarkan
manfaat dalam mewujudkan penuaan hasil penelusuran awal, maka dianggap
yang sehat pada lansia. Aktivitas fisik penting untuk dilakukannya edukasi
dan olahraga dapat menjadi tindakan dengan topik Aktivitas & Latihan Fisik
pencegahan terhadap penuaan otot dan Untuk Mendukung Kesehatan Lanjut
telah terbukti mengurangi penurunan Usia. Khalayak sasaran atau mitra
massa otot, kekuatan otot rangka dan pengabdian masyarakat ini ialah
kapasitas regeneratif yang berkaitan kelompok lanjut usia di Yayasan Al Aziz
dengan lanjut usia, serta memperlambat Kendari
atau mencegah gangguan metabolisme
otot selama proses penuaan (Distefano METODE
& Goodpaster, 2018; Cartee et al., Kegiatan pengabdian kepada
2016). Beberapa studi menunjukkan masyarakat ini dilaksanakan di Yayasan
bahwa latihan fisik teratur tiap Al Aziz Kendari, yaitu yayasan
minggunya dapat menurunkan kejadian pelayanan sosial bagi kelompok lanjut
insomnia dan meningkatkan kualitas usia. Adapun sasaran pelaksanaan
tidur lansia (Hartescu et al., 2016; Inoue kegiatan ialah Lanjut Usia berusia diatas
et al., 2013), berkontribusi pada 60 tahun sejumlah 70 orang.
peningkatan kesehatan lansia termasuk Metode yang digunakan pada
fungsi fisik, status keseimbangan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
hormonal pada wanita lanjut usia (Im et ini berupa pendidikan masyarakat
al., 2019), dapat sebagai pencegahan melalui penyuluhan yang bertujuan
terhadap kejadian jatuh dan meningkatkan pemahaman dan
meningkatkan keseimbangan lansia partisipasi kelompok lanjut usia di
(Setyoadi, Utami YW, 2013; Vincent et Yayasan Al Aziz Kendari dalam
al., 2012), serta memberi manfaat pada melakukan aktivitas dan latihan fisik
peningkatan kualitas hidup baik fisik rutin secara mandiri. Kegiatan
maupun mental bagi lansia (Kell & pengabdian dilakukan selama 1 hari
Rula, 2019). dengan aktivitas penyuluhan terdiri dari
Berdasarkan studi pendahuluan beberapa kegiatan, diantaranya: 1)
yang dilakukan di Yayasan Al Aziz Pemberian materi tentang aktivitas dan
Kendari sebagai yayasan pembina latihan fisik dan manfaatnya bagi
kelompok Lanjut Usia, ditemukan bahwa kesehatan lansia. Materi diberikan
sebagian besar lansia memiliki pola dengan media presentasi melalui power
hidup kurang bergerak, lansia belum point. 2) Pemberian booklet berisi materi
menyadari pentingnya aktivitas dan aktivitas dan latihan fisik bagi lansia
latihan fisik secara teratur dalam yang disertai dengan gambar peragaan
mendukung kesehatannya. Banyak lansia tiap latihan fisik yang dianjurkan. 3)
mengungkapkan kekhawatiran untuk Simulasi atau peragaan secara langsung
melakukan latihan aktif atau olahraga latihan/aktivitas fisik yang dianjurkan
ringan, dan tidak mengetahui jenis-jenis kepada lansia. Peragaan dilakukan oleh
latihan fisik yang dianjurkan bagi usia tim pengabdian masyarakat, untuk
lanjut. selanjutnya dipraktikan langsung oleh
Berdasarkan studi fenomena peserta lansia. 4) Tanya-jawab terkait
konsekuensi masalah kesehatan akibat materi yang disajikan
penuaan dan bukti-bukti studi penelitian
tentang manfaat aktivitas dan latihan HASIL DAN PEMBAHASAN

1696
Hajri et al/Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4 (4) 2022 1694-1700

Yayasan Al Aziz Kendari “Latihan Gerak Lansia” dapat dilhat


merupakan lembaga yang bergerak pada Gambar 1 dan Gambar 2.
dibidang sosail, yang berkedudukan di
Mandonga Kota Kendari Sulawesi
Tenggara. Yayasan Al Aziz Kendari
membina lansia sebanyak 70 orang,
terdiri laki-laki dan perempuan.
Kegiatan pengabdian masyarakat
yang dilaksanakan di yayasan Al Aziz
Kendari ini merupakan bentuk
pengabdian yang dilakukan oleh tim Gambar 1 Pemberian Materi dan
sebanyak 4 orang yang dibantu oleh 2 Simulasi
orang mahasiswa. Dua orang bertugas
sebagai pemateri dan peraga senam, 2
orang lainnya bertugas sebagai
fasilitator dalam kegiatan pengabdian, 1
orang mahasiswa bertugas sebagai
observer jalannya kegiatan pengabdian,
dan 1 orang mahasiswa bertugas sebagai
dokumenter kegiatan.
Kegiatan pengabdian masyarakat
dilaksanakan berupa pemberian materi
latihan gerak bagi lansia sekaligus
memperagakan langsung latihan gerak Gambar 2 Booklet Latihan Gerak bagi
kepada lansia sebagai peserta kegiatan Lansia
pengabdian masyarakat. Adapun
kegiatan pengabdian ini ditujukan untuk Setelah sesi materi dan peragaan
meningkatkan kekuatan tulang dan otot latihan gerak, dilanjutkan dengan sesi
bagi lansia, mempertahankan tanya jawab dan evaluasi. Para peserta
keseimbangan tubuh dan mencegah lansia antusias menanyakan tentang
resiko jatuh pada lansia, beberapa hal diantarnya, kontra-indikasi
mempertahankan dan meningkatan dalam melakukan latihan gerak, kapan
kebugaran dan kesehatan jantung saja waktu yang dianjurkan untuk
(Distefano & Goodpaster, 2018; Cartee melakukan latihan gerak, gerakan apa
et al., 2016; Setyoadi, Utami YW, 2013; saja yang memungkinkan dilakukan
Vincent et al., 2012) walaupun dengan kondisi kelemahan,
Pemberian materi dan peragaan dan apa saja manfaat dari tiap latihan
Pemberian materi dan peragaan latihan gerak yang dianjurkan. Sesi tanya jawab
gerak berlangsung sekitar 45 menit. berlangsung sekitar 15 menit, dengan
Adapun latihan gerak yang diperagakan situasi seperti yang ditampilkan pada
pada lansia berjumlah 14 gerakan Gambar 3.
dimana masing-masing gerakan
membutuhkan waktu kurang lebih 1-2
menit. Pemberian materi latihan rentang
gerak menggunakan media presentasi
power point dengan disertai pembagian
booklet “Latihan Gerak Lansia” yang
dibagikan kepada peserta. Aktivitas
pemberian materi dan latihan rentan
gerak serta contoh tampilan Booklet Gambar 3 Diskusi Bersama Lansia

1697
Hajri et al/Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4 (4) 2022 1694-1700

Total peserta yang hadir pada Evaluasi proses


kegiatan pengabdian masyarakat ini Berdasarkan evaluasi yang
sebanyak 50 orang, (71%) dari total 70 dilakukan selama proses kegiatan
orang lansia yang berada di bawah disimpulkan bahwa selama pelaksanaan
binaan Yayasan Al Azis Kendari, pemberian materi latihan rentang gerak,
dimana laki-laki sebanyak 3 orang dan peserta lansia memperhatikan dengan
perempuan sebanyak 47 orang. seksama serta beberapa diantaranya
Berdasarkan kategori usia, terdapat menandai gambar-gambar latihan
sebanyak 14 orang pada kelompok umur rentang gerak yang terdapat pada
50 – 60 tahun; 32 orang pada kelompok booklet yang dibagikan. Selama proses
umur 61-70 tahun; serta sebanayak 4 peragaan latihan rentang gerak, semua
orang pada kategori usia >70 tahun. lansia berpartisipasi aktif dan
Kategori umur tersebut telah memenuhi memeragakan langsung latihan gerak
target sasaran peserta lansia dengan yang dicontohkan. Pada sesi Tanya
kategori usia menurut Kementerian jawab, beberapa pertanyaan diajukan
Kesehatan RI (2017) pada kelompok diantaranya tentang urutan pelaksanaan
umur lansia muda dan lansia madya. latihan rentang gerak yang seharusnya,
Selama pelaksanaan kegiatan, fasilitator berapa jenis latihan gerak yang wajib
dari Yayasan Al Asis kendari turut dilakukan setiap hari, serta waktu
mendampingi lansia untuk dapat pelaksanaan paling bagus untuk
berpartisipasi aktif dalam peragaan melakukan latihan rentang gerak.
latihan gerak yang diberikan oleh
pemateri dari Tim Pengabdian Evaluasi hasil
Masyarakat UHO. Dokumentasi dapat Berdasarkan evaluasi yang
dilihat pada Gambar 4. dilakukan pada akhir pelaksanaan
kegiatan disimpulkan bahwa lansia
dapat mengingat kembali materi latihan
gerak yang diberikan dengan menjawab
pertanyaan dari pemateri tentang
manfaat latihan gerak bagi lansia serta
dapat memeragakan ulang 3-4 latihan
gerak sesuai dengan permintaan
pemateri. Pada akhir sesi, lansia
mengungkapkan akan memeragakan
Gambar 4 Tim Pengabdian Masyarakat secara mandiri latihan gerak di rumah
dan Pengurus Yayasan Al sesuai dengan kemampuan masing-
Azis Kendari masing.
Penuaan pada lansia merupakan
Hasil wawancara singkat pada dampak jangka panjang dari akumulasi
lansia peserta pengabdian masyarakat berbagai kerusakan molekuler dan
diketahui bahwa sebagaian besar lansia seluler dari waktu ke waktu (WHO,
belum mengetahui tentang manfaat dan 2018). Pada lansia, adanya proses
pentingnya melakukan latihan gerak degeneratif sel-sel menyebabkan
dalam kehidupan sehari-hari, dan hilangnya massa dan kekuatan otot
hampir seluruh lansia mengakui jarang secara substansial (sarcopenia),
bahkan tidak pernah melakukan latihan penurunan kapasitas regeneratif, dan
gerak yang diperagakan. kinerja fisik yang terganggu sebagai ciri
Hasil evaluasi yang dapat disimpulkan dari penuaan otot rangka. Tantangan di
dari kegiatan ini terdiri dari evaluasi bidang penuaan otot adalah untuk
proses dan evaluasi akhir hasil kegiatan. memisahkan efek penuaan kronologis

1698
Hajri et al/Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4 (4) 2022 1694-1700

pada karakteristik otot dari pengaruh namun dapat berkelanjutan untuk


sekunder gaya hidup dan proses dilakukan secara mandiri oleh lansia di
penyakit. Hebatnya, aktivitas fisik dan rumah maupun oleh pendampingan dari
olahraga adalah tindakan pencegahan pengurus Yayasan Al Azis Kendari..
yang mapan terhadap penuaan otot, dan
telah terbukti mengurangi penurunan DAFTAR PUSTAKA
massa otot, kekuatan, dan kapasitas Cartee, G. D., Hepple, R. T., Bamman,
regeneratif yang berkaitan dengan usia, M. M., & Zierath, J. R. (2016).
dan memperlambat atau mencegah Exercise promotes healthy aging of
gangguan metabolisme otot (Distefano & skeletal muscle. Cell Metabolism,
Goodpaster, 2018). Beberapa studi telah 23(6), 1034-1047.
membuktikan adanya pengaruh aktivitas CDC - Centers for Disease Control and
fisik yang dilakukan lansia seperti senam Prevention. (2021). How much
terhadap kesehatan fisik dan kebugaran physical activity do older adults
jasmani lansia (Raharjo & Kumaat, need ? Physical Activity is Essential
2013; Mardius & Astuti, 2017; Dewi, to Healthy Aging. CDC
2018). Government.
Aktivitas dan latihan fisik Costantino, S., Paneni, F., & Cosentino,
merupakan hal fundamental yang F. (2016). Ageing, metabolism and
dibutuhkan lansia untuk cardiovascular disease. Journal of
mempertahankan kesehatannya. Dalam Physiology, 594(8), 2061-2073.
pedoman WHO disebutkan bahwa lansia Dewi, S. K. (2018). Level aktivitas fisik
dianjurkan untuk melakukan latihan fisik dan kualitas hidup warga lanjut
sedang setidaknya 150 menit per minggu usia. Media Kesehatan Masyarakat
atau latihan fisik berat 75 menit dalam Indonesia, 14(3), 241-249.
seminggu serta melakukan latihan otot Distefano, G., & Goodpaster, B. H.
minimal 2 kali dalam seminggu. Jika (2018). Effects of exercise and
lansia tidak dapat melakukan aktivitas aging on skeletal muscle. Cold
sedang dikarenakan kondisi kronik Spring Harbor Perspectives in
kesehatannya, lansia dianjurkan untuk Medicine, 8(3), 1-15.
setidaknya tetap aktif secara fisik sesuai Hartescu, I., Morgan, K., & Stevinson,
kemampuan dan kondisi fisiknya (Mirtha C. D. (2016). Sleep quality and
et al., 2021; CDC, 2021; Kemenkes RI, recommended levels of physical
2018). Anjuran ini menjadi landasan activity in older people. Journal of
materi edukasi yang diberikan pada Aging and Physical Activity, 24(2),
kegiatan pengabdian masyarakat yang 201–206.
dilakukan. Im, J. Y., Bang, H. S., & Seo, D. Y.
SIMPULAN (2019). The effects of 12 weeks of
Simpulan dari kegiatan a combined exercise program on
pengabdian kepada masyarakat ini yaitu physical function and hormonal
kegiatan pengabdian masyarakat yang status in elderly Korean women.
dilaksanakan melalui edukasi International Journal of
penyuluhan dan simulasi telah Environmental Research and
meningkatkan pemahaman dan Public Health, 16(21), 1-11.
kemampuan lansia dalam berpartisipasi Inoue, S., Yorifuji, T., Sugiyama, M.,
mempraktikan ragam latihan gerak bagi Ohta, T., Ishikawa-Takata, K., &
lansia untuk mendukung kesehatannya. Doi, H. (2013). Does habitual
Manfaat kegiatan ini diharapkan physical activity prevent insomnia?
tidak hanya berlangsung saat A cross-sectional and longitudinal
pelaksanaan kegiatan pengabdian, study of elderly Japanese. Journal

1699
Hajri et al/Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4 (4) 2022 1694-1700

of Aging and Physical Activity, cardiovascular disease. In


21(2), 119–139. Circulation Research, 110(8),
Kell, K. P., & Rula, E. Y. (2019). 1097-1108.
Increasing exercise frequency is Raharjo, R. D., & Kumaat, N. A. (2013).
associated with health and quality- Pengaruh senam lansia terhadap
of-life benefits for older adults. kebugaran lansia di panti werdha
Quality of Life Research, 28(12), majapahit mojokerto. Journal of
3267–3272. Chemical Information and
Kemenkes RI. (2018). Aktivitas fisik Modeling, 53(9), 1689–1699.
untuk lansia. Direktorat Promosi Setyoadi, S., & Utami, Y. W. (2013).
Kesehatan dan Pemberdayaan Senam dapat meningkatkan
Masyarakat. keseimbangan tubuh lansia di
Kementerian Kesehatan RI. (2017). yayasan gerontologi kecamatan
Analisis Lansia di Indonesia. Pusat wajak kabupaten malang. Jurnal
data dan informasi Kementerian Ilmu Keperawatan: Journal of
Kesehatan RI (pp. 1–2). Pusat data Nursing Science, 1(1), 35-40.
dan Informasi Kementerian Suastika, K., Dwipayana, P., Ratna
Kesehatan RI. Saraswati, I. M., Kuswardhani, T.,
Lakhani, C. M. (2019). The Astika, N., Putrawan, I. B.,
Microvasculature and skeletal Matsumoto, K., Kajiwara, N., &
muscle health in aging. Physiology Taniguchi, H. (2011). Relationship
& Behavior, 176(3), 139–148. between age and metabolic
Mardius, A., & Astuti, Y. (2017). disorders in the population of Bali.
Pengaruh senam lansia terhadap Journal of Clinical Gerontology
kebugaran jasmani warga and Geriatrics, 2(2), 47–52.
perumahan pondok pinang Vincent, H. K., Raiser, S. N., & Vincent,
kelurahan lubuk buaya kecamatan K. R. (2012). The aging
koto tangah kota padang. Journal of musculoskeletal system and
Education Research and obesity-related considerations with
Evaluation, 1(3), 147-156. exercise. In Ageing Research
Maylasari, Ika; Rachmawati, Yeni; Reviews (Vol. 11, Issue 3, pp. 361–
Wilson, Hendrik; Nugroho, Sigit 373).
Wahyu; Sulistyowti, Nadya Putri; WHO. (2018). Ageing and health.
Dewi, F. W. R. (2019). Statistik https://www.who.int/news-
Penduduk Lanjut Usia 2019. Badan room/fact-sheets/detail/ageing-and-
Pusat Statistik. health
Mirtha, L. T., Tulaar, A., & Pramantara, WHO. (2019). Ageing and life-course.
I. D. P. (2021). Towards healthy Healthy Ageing and the Sustainable
aging with physical activity and Development Goals.
nutrition. Amerta Nutrition, 4(1SP), https://www.who.int/ageing/sdgs/en
1-15. /
North, B. J., & Sinclair, D. A. (2012).
The intersection between aging and

1700

Anda mungkin juga menyukai