Anda di halaman 1dari 18
PT. MESITECHMITRA PURNABANGUN Pusat Niaga Duta Mas Blok D-2 No.16 JI. RS. Fatmawati No.39 Jakarta 12150 esiTECHMITRA Indonesia Telp. +62-21-72790103 a Z Website: www.mesitechmitra.co.id SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA, DAN LINGKUNGAN (SMK3L) PROSEDUR MANAJEMEN KESELAMATAN PERJALANAN (BERKENDARA) Revisi 200 Dikeluarkan tanggal_: 19 September 2016 ‘Nomor Dokument PKSL-O1-QHSE-07 [Status Dok: MASTER [COPYNo: | KRONOLOGIS DOKUMEN Tanggal Catatan Revisi Dibuat oleh 05 Sep 2016 Prosedur Baru APH ‘angga Eka P. HSE Mgr. :[09 September 2016 Diperiksa oleh : Ivan Prasada (MAST ijul oleh: Jabatan : HSE Officer Jabatan Tanggal :07 September 2016 anggal A | ta Disahkan oleh : Hertriantoro K. Jabatan : Direktur Operasi Tanggal 15 September 2016 Sistem Manajemen K3L. MANAJEMEN KESELAMATAN PERJALANAN (BERKENDARA) DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN DAFTAR IST 1. TUJUAN 2, RUANG LINGKUP 3. REFERENSI 4, DEFINISI 5. KETENTUAN DAN TATA CARA 5.1, BERKENDARA YANG EFEKTIF, EFISIEN DAN AMAN PENGOPERASIAN KENDARAAN PENGELOLAAN BAHAYA SAAT BERKENDARA, 5.3. 6. WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB 6.1. SUPERINTENDENT SUPERVISOR |. DRIVER 7. LAIN ~LAIN 7.1. HAL KHUSUS 7.2, KETENTUAN PERALIHAN 8. LAMPIRAN 8.1. FLOW DIAGRAM 8.2, FORMULIR 8.3. LAMPIRAN LAIN 17 7 7 7 7 7 7 Tni merupakan pengendalian dokumen secara eleKtronik, sehingga tidak diifinkan kepada siapapun untuk ® ‘mengubsh dokumen il kecual pihak pembuat. Semua copy dan haslcelak tanpa legalsasi dar! Pengendall Dokumen bukan menjadi tanggung jawab Pengendali Dokumen. PT. Mesitechmitra Purnabangun PK3L-01-QHSE-07 Rev.00 / 19/09/2016 Halaman 2 dari 17 stem Manajemen K3L MANAJEMEN KESELAMATAN PERJALANAN (BERKENDAF 1. TUJUAN. Prosedur ini bertujuan untuk memastikan agar kegiatan operasional dan transportasi untuk equipment serta material dapat dikerjakan dengan aman dan sesuai dengan rekomendasi yang disyaratkan oleh Standar Nasional/Internasional, Pelanggan dan Peraturan lain yang juga digunakan oleh Perusahaan. 2. RUANG LINGKUP. Prosedur ini membahas tentang seluruh aktivitas yang berkaitan dengan risiko keselamatan dan keamanan pada transportasi Perusahaan, balk kendaraan berat (seperti ; primemover, trucking, dan trailer) _maupun kendaraan kecil yang digunakan untuk mengerjakan berbagai macam transportasi untuk personil, equigment, piping dan construction ‘material ager dapat beroperasi dengan aman dan lancar sesuai dengan yang ditentukan oleh standar, peraturan, dan persyaratan dari Pelanggan. 3. REFERENSI. + 1S 9001:2008 Klausul 6.3 ; Klausul 5.5 ; Klausul 5.5.3 dan Kleusul 7.5.1 «ISO 14001 : 2004, Kiausul 4.3.1 ; Klausul 4.4.2 ; Klausul 4.4.3 dan Klausul 4.5.1 + An Introduction to Predictive Maintenance, 2nd ed. 2002 by Mobley R.Keith. * Undang ~ Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. + Maintenance Module and Manual Book. 4, DEFINISI. 1. Perusahaan adalah PT. Mesitechmitra Purnabangun. 2, Pelanggan adalah rekan kerja yang bertindak sebagai pemberi kerja kepada PT. Mesitechmitra Purnabangun. 3. Superintendent adalah personil yang bertanggungjawab untuk mengatur, memastikan dan mengontrol suatu pekerjaan dapat berjalan sesuai jadwal dan persyaratan. 4, Supervisor adalah personil yang bertugas untuk mengkoordinasikan dan mengawasi pekerjaan kepada masing ~ masing karyawan agar berjalan sesuai jadwal dan persyaratan. 5, Driver adalah personil yang bertugas untuk mengemudikan kendaraan operasional Perusahaan dan bertanggungjawab atas perawatan dan kondisi kendaraan tersebut. Tni merupakan pengendalian dokumen secara elektronik, sehingga tidak diijinkan kepada siapapun untuk’ mengubah dokumen ini kecuall pihak pembuat. Semua copy dan hasil cetak tanpa legalisasi dari Pengendalt & Dokumen bukan menjadi tanggung jawab Pengendali Dokumen. PT. Mesitechmitra Purnabangun Halaman 3 dari 17 PK3L-D1-QHSE-07 Rev.00 / 19/09/2016 Sistem Manajemen K3L. MANAJEM! BER! 5. KETENTUAN DAN TATA CARA. 5.1. BERKENDARA YANG EFEKTIF, EFISIEN DAN AMAN. Beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam berkendara agar kita dapat menjaga sistem berkendara yang efektif, efisien dan aman, antara lain : 1. Lakukanlah perawatan Kendaraan secara rutin untuk memeriksa dan mengetahui kondisi mesin, Pemeriksaan kendaraan dilakukan mengikuti Jadwal Perawatan, berupa : a. Preventive Maintenance, yaitu perawatan kendaraan yang dilakukan secara rutin sesuai jadwal. b. Predictive Maintenance, yaitu perawatan yang memerlukan penggantian material pada kendaraan dikarenakan mendekati batas waktu pemakaian. c. Corrective Maintenance, yaitu perawatan kendaraan yang dilakukan diluar jadwal perawatan dikarenakan kendaraan mengalami gangguan/kerusakan, 2. Hindari memanaskan mesin kendaraan terlalu lama, hal ini dikarenakan akan membuat bahan bakar terbakar dengan sia-sia. 3. Hindari kecepatan yang terlalu tinggi, pertahankan kecepatan kendaraan sekitar 70 = 80 km/jam. Hal ini dikarenakan semakin tinggi Kecepatan, maka konsumsi bahan bakar akan semakin banyak/besar. 4. Lakukan akselerasi/penekanan pedal gas secara perlahan/bertahap, jangan melakukan secara tiba-tiba karena dapat mengakibatkan pasokan bahan bakar secara berlebihan. 5. Jangan» membawa beban- yang berlebihan dan melebihi kapasitas angkut kendaraan, 6. Aktifkan penyejuk udara (AC) jangan terlalu rendah. Hal ini akan membuat kinerja kompresor menjadi lebih berat dan akan berpengaruh pada kinerja mesin kendaraan. 7. Hindari meletakkan kaki pada pedal kopling (manual transmisi) atau pada pedal rem (otomatis transmisi). Hal ini dikarenakan tenaga mesin tidak terdistribusi secara baik dan benar untuk menggerakkan kendaraan. 8. Perhatikan penggunaan ban yang sesuai dengan ukurannya dan melakukan pengecekan terhadap tekanan angin pada ban. Ini merupakan pengendalian dokumen secara elektronik, sehingga tidak dijinkan kepada siapapun untuk mengubah dokumen ini kecual pihak pembuat. Semua copy dan hasil cetak tanpa legalisasi dari Pengendalt & Dokumen bukan menjadi tanggung Jawab Pengendali Dokumen. PT. Mesitechmitra Purnabangun Halaman 4 dari 17 PK3L-O1-QHSE-07 Rev.00 / 19/09/2016 ‘Sistem Manajemen K3L MANAJEMEN KESELAMATAN PERJALANAN (BERKENDARA) 5.2. Strategi yang dapat dilakukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan saat berkendara, antara lain : 1. Melihat, mencari, dan memahami potensi bahaya yang dapat mengekibatkan kecelakaan, baik berupa kerugian materil, bahaya untuk diri sendiri atau orang lain serta kerugian pada aset Perusahaan, 2. Melakukan evaluasi bagaimana melakukan mitigasi terhadap resiko yang ada dan mempertimbangkan dampaknya. 3. Tindakan dan keputusan yang cepat dan tepat untuk memperoleh keselamatan yang maksimal dengan resiko paling kecil. PENGOPERASIAN KENDARAAN. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengemudikan kendaraan, antara lain : 1. Lakukkan pengkajian resiko dan mengetahui mitigasinya. 2. Lakukan pemeriksaan kendaraan (kondisi kelayakan kendaraan). 3. Persiapkan dir baik fisik maupun mental. 4. Informasikan perjalanan kepada Supervisor atau personnel yang terkait dengan transportasi. Adapun informasi yang harus disampaikan/didokumentasikan, yaitu : a. Tujuan. b. Rute yang akan dilalul. .. Personil atau barang yang akan dibawa. d, dil Mengikuti Prosedur dan mematuhi rambu falu lintas serta aturan keselamatan. 6. Waspada terhadap perubahan atau kondisi yang tidak lazim. 7. Cegah setiap tindakan yang dapat merugikan pengemudi, penumpang/barang dan Perusahaan. 8. Hindari hal ~ hal yang dapat mengakibatkan kecelakaan terhadap diri dan orang lain. Tal merupatan pengendalan dokumren secara eletronik, sehinaga tidak dijnkan Fepada sapapun untuk ‘mengubah dokumen ini kecuali pitak pembuet. Semua copy dan hes cetak tanpa legalsasi deri Pengendali ® Dokumen bukan menjadi tanggung jawab Pengendali Dokumen. PT. Mesitechmitra Purnabangun Halaman 5 dari 17 PK3L-01-QHSE-07 Rev.00 / 19/09/2016 Sistem Manajemen K3L. MANAJEMEN KESELAMATAN PERJALANAN (BERKENDARA) 5.2.1, Pengoperasian Trailer. 1. Hook Up Trailer. ‘a, Pastikan jepitan pada roda kelima dibuka dengan full. b. Pastikan roda kelima dimiringkan ke belakang untuk mencegah bahaya jika primemover mundur ke arah trailer. . Block roda trailer atau pastikan rem telah terkunci. Jika memungkinkan aman gunakan kedua metode untuk menyimpan stationary trailer, d. Sebelum memulai untuk mundur, pastikan brakes hoses dan light cord bersih dan tidak menimbulkan bahaya. e, Jika hooking up, mundurkan trailer dengan lambat. Periksa ketinggian trailer untuk menghindari bahaya, mundurkan primemover setepat mungkin dan hindari mundur dari samping, f. Jumlah Hook up brake hose’s dan light cord adalah 3 buah g. Buat suatu visual inspection pada jepitan roda kelima untuk memastikan bahwa jepitan roda kelima tersebut telah tertutup disekitar gembong trailer. ek coupler release lever ditaruh pada posisi terkunci. i. Pastikan sistem rem trailer dibiayai kemudian set rem trailer dengan trailer hand valve atau primemover protection valve. Tarik trailer yang berlawanan dan ulangi pengecekan hook up. Jangan tarik terlalu keras karena dapat berbahaya pada equipment. j. Pasang rem kemudian angkat tanah persneling dengan full sebelum moving / bergerak. Hal lain yang perlu diperhatikan antara lain : a. Hindari melonggarkan selang karet. b. Sambungan listrk air line dan prime mover ke trailer harus dijmin prime mover's hose tender (hose hanger, towel bar,pogo stick,dll) untuk menghindari bahaya. 2. Un-Hooking Trailer. a. Line up primemover dan trailer dalam jalan lurus. Ini merupakan pengendalian dokumen secara eleKtronik, sehingga tidak diinkan kepada siapapun untuk ‘mengubah dokumen ini kecuali pihak pembuat. Semua copy dan hasil cetak tanpa legalisasi dari Pengendalt © Dokumen bukan menjadi tanggung jawab Pengendali Dokumen. PT. Mesitechmitra Purnabangun Halaman 6 dari 17 PK3L-O1-QHSE-07 Rev.00 / 19/09/2016 ‘Sistem Manajemen K3L MANAJEMEN KESELAMATAN PERJALANAN (BERKENDARA) b. Turunkan landing gear dan block roda trailer. Pastikan landing gear lebih rendah dari tanah padat. Letakkan kayu atau material yang serupa dibawah dolly wheel jika perlu, untuk mencegahnya terbenam masuk tanah lembek. Uncouple brake hoses dan kawat lampu dan pastikan semua clear. d. Tarik coupler release lever untuk mengangkat jepitan roda kelima dari gembong trailer. e. Tarik trailer dengan lambat yang memungkinkan landing gear membawa muatan yang banyak. 3. Trailer Protection. a. Untuk melindungi persediaan udara pumping unit, setiap unit harus dilengkapi dengan “Trailer protection valve” yang mana dengan otomatis menggerakan merosotnya tekanan primemover antara 45 — 20 psi, menutup rapat-rapat antara primemover dan trailer. Jika digerakkan, valve ini juga membuang tekanan udara delam trailer, yang mana dengan otomatis menyediakan parking brake pada trailer. b, Pada keadaan emergency, valve ini dapat digunakan secara manual dengan menarik knop pada dashboard, dan ini merupakan salah satu sebab permintaan emergency parking brake trailer. Setelah hooking up ke trailer, dorong valve knop ke primemover protection. . Penggerakan protection valve prime mover selama pre-trip inspection telah menjadi fungsional yang sesuai. 4. Bleedings Air Tanks. a. Air tank harus dikeluarkan paling kurang sekali dalam sehari untuk memindahkan kembali uap lembab dan sludge. Hal ini dilakukan setiap hari, Sludge bisa menyebabkan bahaya ke komponen internal. b, Izinkan setiap tank mengalir dengan lengkap. Tutup katup aliran dan bentuk kembali tekanan udara paling kurang 70 psi sebelum mecoba perpindahan unit. Taimerapakan pengendallan dokumen secara eleKtronik, sehingga tidak dijinkan Kepada siapapun untuk ‘mengubah dokumen ini kecual pihak pembuat. Semua copy dan hasil cetak tanpa legalisasi dari Pengendali ® Dokumen bukan menjad! tanggung jawab Pengendall Dokumen. PT. Mesitechmitra Purnabangun Halaman 7 dari 17 PK3L-O1-QHSE-07 Rev.00 / 19/09/2016 i :N KESELAMATAN PERJALANAN (BERKENDARA) 5, Mengangkut Crane Pada Trailer/Lowboy. a. Atur bingkai trailer dengan block kayu atau jack untuk mencegah trailer dari swaying sideways. b. Letakkan travel motor dalam reverse, letakkan masin travel yang lebih rendah pada garis lintang yang sejajar dengan bagian atas masin crane, dan pasang swing lock dan swing brake. ‘Atur running board dan lebar crawler. Luruskan kiri dan kanan crawler dengan running board sebelum memuat crane. d, Set boom angle dari 20’ ke 25’, e. Set travel level ke depan dan panjat running board, Tunjuk seorang signalman, dan panjat running board sementara itu konfirmasikan bahwa bagian kiri dan Kanan tracks tidak menyimpang, Jika crane menyimpang kekiri atau kekanan sewaktu memnjat, turunkan running board, betulkan penyimpangan tadi dan panjat running board kembal f Turunkan boom sehingga boom tersebut lebih rendah dari bagian crane yang paling tinggi. g. Atur boom hoist wire rope dengan dengan sebuah webbing belt. h. Gunakan webbing belt untuk mencegah cap operator dari kawat ayunan selama transport. i, Masukan block kayu untuk menggumpal truck crane dan pasang crane dengan kawat atau rantai ke lowboy. J, Matikan mesin, kunci pintu dengan aman dan tutup kemudian jangan dibuka selama perjalanan. Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah steering selama memanjat running board sangat berbahaya. Oleh karena itu, hati-hati periksa swing lock dan brakes dengan akurat pada posisi terkunci, 6. Memuat Dan Membongkar Pipa. a, Sebelum cek muatan ditempat penjagaan, jangan muat beberapa ukuran pipa tanpa susunan yang benar di trailer. Jangan gunakan welding rods atau kawat. Til merapatan pongendeln dolumien seca eekToA, sehhggs Waak Gian kepada spain oneal’, mengubah dokumen ini kecual pihak pembuat. Semua copy dan hasil cetak tanpa legalisasi dari Fengendali ® ‘Dokumen buikan menjad! tanggung Jawab Pengendal Dokumen. PT. Mesitechmitra Purnabangun Halaman 8 dari 17 PK3L-01-QHSE-07 Rev.00 / 19/09/2016 m men MANAJEMEN KESELAMATAN PERJALANAN (BERKENDARA) b. Muat satu ukuran pipa saja ke trailer dan jangan mencampur dengan dimensi lainnya. c. Parkirkan primemover dan trailer di area terbuka, jangan memuat di area kerja. d, Pegangan rantai pipa ke trailer harus diletakan dalam tiga posisi selama memuat pipa. e. Jangan berdiri disekitar radius pipa yang dimuat. f. Jangan panjat beberapa pipa walaupun diatas tanah atau trailer. g. Protruding pipa bagian belakang trailer harus ditunjukkan dengan identifikasi bendera merah. Trailer jangan over load Khususnya dengan pipa panjang atau pipa konduktor. i, Jika mengunakan forklift untuk memuat dan membongkar pipa jangan over load. Gunakan hanya seorang operator yang qualified, satu orang diatas fork truck. Jangan berdiri didepan atau dekat fork dari forklift. j. Memuat dan membongkar hanya diatas tanah yang bagus, posisi fork harus seimbang sehingga pipa tidak akan jatuh atau miring, jangan memuat dan membongkar pipa dari belakang. Turunkan pipa sesegera mungkin jika pipa jatuh dari trailer. |. Jangan tumpuken pipa tanpa bantuan atau blocking dari mover. Beberapa hal penting lainnya yang perlu diperhatikan, antara lain : a. Jangan taruh tangan diantara pipa. b, Jauhi tumpukan pipa. c. Hanya membawa satu ukuran pipa. d, Jangan memanjat tumpukan pipa. e. Amankan muatan pipa dalam tiga tempat. 7. Perawatan Dan Pemeliharaan Trailer. a. Driver yang profesional tidak akan menyalahgunakan equipment mereka. Mereka bangga akan pekerjaannya dalam mengemudi dan sanggup merawat equipment mereka. Tiimerapatan pengendBlan dokumen secaraelekionik, sehingga Wdbkdinkan Kepada sepapun untuk ‘mengubah dokumen ini kecual pihak pembuat. Semua copy dan hasi cetak tanpa legalisasi dari Pengendali © Dokumen bukan menjadi tanggung jawab Pengendali Dokumen. PT. Mesitechmitra Purnabangun Halaman 9 dari 17 PK3L-O1-QHSE-O7 Rev.00 / 19/09/2016 Sistem Manajemen K3L. MANAJEMEN KESELAMATAN PERJALANAN (BERKENDARA) b. Mereka mengenalkan masalah-masalah kecil yang ditemukan dan mengambil langkah pencegahan sebelum menjadi masalah_besar. Semakin banyak pengetahuan tentang funsional equipment semakin panjang pula masa pakai equipment dan dapat menurunkan biaya operational. . Dalam mengemudi kurangi kecepatan jika berada pada jalan kasar. d. Jaga kebersihan overhead cables. Bersihkan halangan pada tiap bagian jalan dan dibawah primemover / trailer untuk menghindari kerusakan yang tak berguna, e. Laporkan kerusakan ke mechanic sekembalinya dari perjalanan. f. Selalu tetap mengisi bahan bahan bakar penuh dan mengembalikan semua dokumen ke dispatcher setiap hari. Pengoperasian Rem Tangan. a. Berdasarkan type rem , jangan operasikan primemover dengan defective atau ineffective brake supaya primemover dapat diparkir dengan aman. b. Periksa tekanan udara sesering mungkin, pada aktifitas normal primemover yang mutakhir mempunyai air system pertama dan kedua.Tekanan kedua sistem ini dapat dibaca dengan rata-rata sama. Jika ada perbedaan yang besar atau kelihatan lebih kecil, hentikan activitas_sampai ada perbaikan, c. Jka hilang tekanan pada primary system, lanjutkan tekanan_ pada treadle valve yang akan menggerakkan secondary sistem, d. Spring type parking brake dikontrol dari cab dengan menggunakan tangan.Untuk memakal auxiliary sistem, kontrol valve dalam cab yang dipindahkan driver pada control knop. e, Kecuali dalam keadaan emergency, parking brake tidak pernah dipakai untuk perpindahan vehicle, begitu juga hasiInya dalam wheel look up. Ini dapat menimbulkan bahaya yang serius pada parking brake dan berhubungan dengan equipment. Ini merupakan pengendalian dokumen secara elektronik, sehingga tidak diijinkan kepada siapapun cinta mengubah dokumen ini kecuall pihek pembuat. Semua copy dan hasil cetak tanpa legatlsasi dart Pengendalt ‘Dokumen bukan menjadi tanggung jawab Pengendali Dokumen, PT. Mesitechmitra Purnabangun Halaman 10 dari 17 PK3L-01-QHSE-07 Rev.00 / 19/09/2016 Sistem Manajemen K3L Thi ‘mengubah dokumen ini kecuali pitak pembuat. Semua copy dan hasil cetak tanpa legallsasi dari Pengendali Dokumen bukan menjadi tanggung jawab Pengendali Dokumen. MANAJEMEN KESELAMATAN PERJALANAN (BERKENDARA) f. Ketika starting out, pastikan semua brake dilepas dengan full dari spring brakes trailer, bisa juga dilepaskan lebih lambat dari prime mover. Kemudikan dengan unreleased brake untuk jarak pendek. 5.2.2. Pengoperasian Trucking Dan Light Vehicle. 1 srupakan pengendal Pengemudi. Semua pengemudi harus memiliki surat izin mengemudi sah yang dikeluarkan oleh kepolisian dan harus mengikuti kursus_mengemudi (DDC / Devensive Driving Course) minimal sekali dalam lima tahun. b. Pengemudi kendaraan perusahaan bertanggung jawab terhadap kondisi unit kendaraan dan secata teratur menginspeksi kendaraan (Pre-Used Inspection) untuk memastikan kendaraan tersebut berada dalam kondisi mekanis yang balk dan digunakan dengan semestinya. cc. Pengemudi akan mematuhi hukum lalu lintas dan mengikuti prosedur perusahaan sepanjang waktu, mi + Mematuhi rambu — rambu [alu lintas dan batas kecepatan, = Mengenakan sabuk pengaman, baik bagi pengemudi maupun penum-pang. + Tidak menaiki bagian belakang dari truk pengangkut. d. Selalu berada dalam keadaan parkiran mundur untuk mempermudah penyelamatan keluar pada keada-an darurat, pengangkutan/ penurunan dan tetap menuju tempat parkir (pada area parkit pengunjung).. e. Tidak membebani kendaraan melebihi batas ijin kapasitas/ penumpang kendaraan dan dapat diisi sesuai kapasitas beban / penumpang. f. Tidak diperkenankan tidur di mobil dalam keadaan mesin hidup. Pada keadaan diam, mesin kendaraan bisa tetap dihidupkan apabila ada orang di dalam kendaraan dan jendela kendaraan dibuka paling kurang 5 cm. g. Pengemudi akan mengaplikasikan prinsip pembelaan pengemudi. h. Pengemudi akan berjalan di sekitar kendaraan untuk mempelthatkan kewaspadaan terhadap objek, orang atau kendaraan lain yang membahayakan sebelum mengemudi. mn dokumen secara elektronik, sehingga tidak dijinkan kepada siapapun untuk PT. Mesitechmitra Purnabangun Halaman 11 dari 17 PK3L-01-QHSE-07 Rev.00 / 19/09/2016 \ ‘Sistem Manajemen K3L MANAJEMEN KESELAMATAN PERJALANAN (BERKENDARA) i. Pada saat mengitari mobil, pengemudi harus mengamati kondisi kendaraan (ban, lampu yang rusak,dl, dan harus memastikan kaca depan, lampu dan cermin berada dalam keadaan bersih untuk mendapatkan penglihatan mal al pada saat mengemu 2. Safety Equipment Pada Kendaraan. a. Sabuk pengaman harus dipasang di tiap bangku kendaraan, seperti ; kursi pengemudi, kursi belakang dan kursi penumpang. Harus tipe sabuk pengaman bahu yang bisa ditarik, kecuali pada bangku tengah kendaraan bisa _menggunakan sabuk dari pangkuan untuk alasan kemudahan. b. Semua kendaraan harus diperlengkapi setidaknya dengan peralatan berikut: * Alat pemadam api (minimum 2 kg dari kelas ABC aby chemical fire extinguisher) + Kotak P3K = Senter + Kotak peralatan/Tools + Segitiga pengaman * Dongkrak dan Kuni roda ‘Kabel Jumpper Accu ‘> Rotary Lamp (untuk Truck dan Alat Berat) * Kaca depan dan cermin harus selalu berada dalam keadaan bersih agar pengemudi senantiasa memperoleh penglihatan yang jelas. 3 Velg, Ban, Dan Baut Roda, a. Velg, Ban dan Kekencangan Baut Roda harus diinspect setiap route safety check. b. Suatu ukuran harus akurat untuk memeriksa tekanan tekanan ban. Tekanan ban harus diperiksa jika ban menyusut. Dalam beberapa keadaan suatu ban tidak pernah mengeluarkan udara. ~Tni merupakan pengendalian dokumen secara elektronik, sehingga tidak diijinkan kepada siapapun antat™ ‘mengubah dokumen ini Kecual pak pembuat, Semua copy dan has! cetak tanpa legalsasi dari Pengendali © Dokumen bukan menjadi tanggung jawab Pengendall Dokumen. PT. Mesitechmitra Purnabangun Halaman 12 dari 17 PK3L-01-QHSE-07 Rev.00 / 19/09/2016 ‘Sistem Manajemen K3L MANAJEMEN KESELAMATAN PERJALANAN (BERKENDARA) d, Jika dibutuhkan menukar suatu ban, harus ada pengganti ban tersebut yang cocok ukurannya. e. Setelah ban ditukar dengan berbagai posisi, periksa kembali baut roda dalam 100 Km dan pererat jika diperlukan. 5.3. PENGELOLAAN BAHAYA SAAT BERKENDARA. 5.3.1, Melakukan Perjalanan Jarak Jauh. ‘Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat berkendara jauh: a. Jangan mengemudi sendi b, Jaga jadwal makan dengan teratur. . Istirahat/tidur sebelumnya jike mengemudi di malam hari. n. d. Waspadal jam - jam kantuk tengah malam sampai dengan pagi dan juga jam siang. . Waspadal potensi pengemudi lain yang mengantuk. Segera istirahat jika ada indikasi keletihan. Direkomendasikan tidak mengemudi >10 jam sehari. Beristirahat 30 menit setiap mengemudi 5 jam. 5.3.2. Mengemudi Di Malam Hari. a. Pastikan semua lampu di kendaraan berfungsi dengan baik. b, Pastikan sorot lampu dekat dan jauh menyorot dengan benar. Jarak pandang dan sorot minimal 50 meter kedepan, c.Perkiraan jarak aman pengereman sesuai dengan jarak jangkau lampu. d. Jangan mempergunakan lampu jauh pada saat berpapasan dengan kendaraan lain. e. Apabila jalan berbelok dan berbukit gunakan isyarat lampu jauh untuk memberitahukan kepada kendaraan yang berlawanan arah. f.Pastikan jarak iring dalam jarak yang aman, g. Tingkatkan kewaspadaan untuk mengentisipasi keadaan kondisi yang tidak lazim. ‘ni merupakan pengendalian dokumen secara elektronik, sehingga tidak dijinkan kepada siapapun a, ‘mengubah dokumen ini kecual/ pihak pembuat. Sema copy dan has cetak tanpa legallsasi dari Pengendalt % Dokumen bukan menjadi tanggung jawab Pengendali Dokumen. PT. Mesitechmitra Purnabangun Halaman 13 dari 17 PK3L-O1-QHSE-07 Rev.00 / 19/09/2016 Sistem Manajemen K3L, MANAJEMEN KESELAMATAN PERJALANAN (BERKENDARA) 5.3.3. 5.3.4, 5.3.5. Mengemudi Dalam Cuaca Buruk. a. Kurangj laju kecepatan. b. Hindari berhenti disembarang tempat. Menjaga jarak iring dengan kendaraan lain, dd. Jangan menyalakan lampu Hazard, Upaya Identifikasi Bahaya Pada Saat Berkendara. a, Memanfaatkan laporan kecelakaan yang pernah terjadi (sebagai referensi). b. Melakukan inspeksi secara rutin dan berkesinambungan. ¢. Mendapatkan masukan dari karyawan melalui program Safety Behavior Observation, d, Melakukan pengkajian terhadap pekerjaan (JSA/HIRADC/L2RA). Berbelok Saat Mengemudi. Hal — hal yang perlu diperhatikan dalam berbelok antara lain : a. Melihat kaca spion dan hidupkan lampu sign sesuai dengan arah belok yang akan diambil, kurang lebih 50 - 100 meter sebelum berbelok, b. Mengambil ancang — ancang untuk perpindahan jalur dan pastikan melihat kendaraan lain yang ada dibelakang. c. Perlambat kendaraan -/+ 50 meter dan ambil sudut belok sesuai dengan kendaraan yang dikendarai. Semakin besar kendaraan yang dikendarai, maka akan semakin besar sudut yang harus diambil untuk berbelok. d. Waspada terhadap Blind Spot dan kendaraan lain yang berada pada open area. . Berbelokiah dengan perlahan dan jaga jarak antara kendaraan lain didepan dan tepian jalan Hal — hal yang perlu dihindari dan jangan dilakukan pada saat berbelok antara a, Memotong jalan/jalur secara mendadak. b. Berbelok/berpindah jalur tanpa menghidupkan/mengaktifkan lampu sign. c. Terlalu dekat dengan tepian jalan/trotoar, Ini merupakan pengendalian dokumen secara elektronik, sehingga tidak dijinkan kepada siapapun untuk mengubah dokumen ini kecual pihak pembuat. Semua copy dan hasil cetak tanpa legalisasi dar! Pengendalt % ‘Dokumen bukan menjadi tanggung jawab Pengendali Dokumen. PT. Mesitechmitra Purnabangun Halaman 14 dari 17 PK3L-O1-QHSE-07 Rev.00 / 19/09/2016 ‘Sistem Manajemen K3L NAN (BERK! 5.3.6. Menghentikan Dan Memakirkan Kendaraan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan didalam menghentikan kendareai a b. c 4. Memperhatikan Lalu lintas sekitar. Mengaktifkan lampu sign. Mengurangi kecepatan (fungsi rem bukan untuk menghentikan kendaraan tetapi untuk mengurangi kecepatan). ‘Memposisikan kendaraan pada saat berhenti dalam kondisi yang aman. Beberapa hal yang perlu diperhatikan didalam memarkirkan kendaraan : a b, © Meyakinkan ruang untuk parkir cukup untuk kendaraan. Memastikan jarak antar kendaraan cukup untuk keluar/masuk pengendara dan penumpang. Untuk perkir arah menyerong, jarak lintasan untuk bermanuver kendaraan dengan kendaraan lain yang sedang diparkir dipastikan Antara 1,5 - 2.0 meter. Untuk parkir arah seri, jarak lintasan untuk bermanuver kendaraan dengan kendaraan lain yang sedang diparkir dipastikan antara 2,0 - 2.5 meter. Untuk parkir arah paralel/memanjang, jarak lintasan untuk bermanuver kendaraan dengan kendaraan lain yang sedang diparkir dipastikan tidak kurang dari 1,5 meter. 6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB. 6.1. Superintendent. Superintendent memastikan bahwa semua dokumen lengkap dan ditandatangani seperti bill of loading, work requisition, form inspection lapangan dan job safety analysis. 6.2. Supervisor. Supervisor memastikan bahwa Driver mempunyai semua dokumen dan mengikuti serta mematuhi ketentuan dan instruksi kerja. Ini merupakan pengendalian dokumen secara elektronik, sehingga tidak diijinkan kepada siapapun untuk mengubah dokumen ini Kecuall pihak pembuat. Semua copy dan hasilcetak tanpa legalisasi dari Pengendall Dokumen bukan menjadi tanggung jawab Pengendali Dokumen. PT. Mesitechmitra Purnabangun Halaman 15 dari 17 PK3L-01-QHSE-07 Rev. 00 / 19/09/2016 Sistem Manajemen K3L. MANAJEMEN KESELAMATAN PERJALANAN (BERKENDARA) 6.3. Mengutamakan ketelitian pada semua loading dan rantai pengikat serta alat perlengkapan kunci. Pastikan Driver mempunyai izin mengemudi yang masin berlaku (Disesuaikan dengan kelas kendaraan) dan permit mengemudi yang dikeluarkan oleh HSSE Perusahaan dan/atau Pelanggan. Driver. 1. Driver memegang tanggung jawab terhadap primemover dan tariler dan swamper sebagai penumpangnya. 2. Pastikan mereka berdua mengikuti semua prosedur safety, seperti memakai seat belt dan memakai semua PPE. 3. Sebelum melakukan perjalanan selanjutnya, driver harus melengkapi laporan harian pre-trip inspection seperti item-item berikut ini, antara lain: a. Kondisi dan Fungsi Rem b. Kemudi / Stir c. Kondisi Ban d. Lampu, Kelistrikan dan Indikator e. Sambungan Udara ke Trailer f. Dil Hal tersebut disesuaikan dengan Form yang berlaku. 4, Tkuti_semua_batas kecepatan yang diizinkan dan road sign, terutama sekali mengemudi di jalan umum. Cek kebenaran serta masa berlaku plat nomor prime mover / kendaraan / Trucking dan masa berlaku KIR, 5. Jangan over load pada jalan yang belum pernah dilalui, ikuti prosedur dan metode yang telah ditentukan. Ketahui batas muatan trailer / kendaraan / trucking dan sesuaikan dengan Kelas jalan yang dilewati. 6. Driver mempunyai tanggungjawab terhadap muatan yang dibawa ke atas trailer / kendaraan / trucking, dan menolak suatu pekerjaan jika kira-kira tidak aman. 7. Semua muatan harus dijamin aman dan memuaskan dengan tidak mengabaikan ukuran dan type rantai dan binder Tal merapakan pengendallan dokurmen secara elekronik, sehinoga tidak dijintan Fepada slpapun untuk mengubah dokumen ini kecuali pihak pembuat. Semua copy dan hasil cetak tanpa legailsasi dari Pengendali Dokumem bukan menjadi tanggung jawab Pengendali Dokumen. PT. Mesitechmitra Purnabangun Halaman 16 dari 17 PK3L-O1-QHSE-07 Rev.00 / 19/09/2016 ¥ ‘Sistem Manajemen K3L MANAJEMEN KESELAMATAN PERJALANAN (BERKENDARA) 8 Memastikan jika kendaraan tidak dipakai/digunakan, diharuskan memakai rem tangan dan jika perlu menggunakan pengganjal roda. 9. Jangan gunakan tali untuk mengikat berbagai macam bentuk muatan, pastikan pergunakan Lashing Belt yang sesuai dengan peruntukkan. 10. Swamper harus berada dibagian belakang trailer sebagai pemandu driver sewaktu mundur. 1L First Aid kit, APAR, Tools Kit dan Safety Triangle harus tersedia dikendaraan. 7. LAIN — LAIN. 7A HAL KHUSUS. Tidak ada pengaturan khusus. 7.2. KETENTUAN PERALIHAN. Prosedur ini dibuat sebagai pengaturan transportasi Perusahaan secara umum, apabila masing - masing project membutuhkan pengaturan yang lebih rinci guna memenuhi ketentuan peraturan lokal dan Pelanggan maka dapat dibuatkan pengaturan tersendiri yang disesueikan dengan kebutuhan masing - masing project. 8. LAMPIRAN. 8.1. FLOW DIAGRAM. Tidak ada. 8.2. FORMULIR. F-PK3L-01-QHSE-07-01 Checklist Inspeksi Kendaraan. 8.3. LAMPIRAN LAIN. Tidak ada. Thi merupakan pengendallan dokumen secara elektronik, sehingga tidak diijinkan kepada siapapun atak mengubah dokumen in kecuol pak pembuat. Semua copy dan hes cela fanplegalsasl dar Pengendal! Dokumen bukan menjadi tanggung jawab Pengendali Dokumen. PT, Mesitechmitra Purnabangun Halaman 17 dari 17 PK3L-01-QHSE-07 Rev.00 / 19/09/2016 FPKILOTOHSEOTOT MONTHLY INSPECTION - LIGHT VEHICLE. 197082016, eee Re. 00 NO Kendargan. inn Odometer Lokasi TANGGAL, No. BAGIAN YANG DIPERIKSA. | KETERANGANREKOMENDAS! T PEWERISAAN KELILING / BAGIAN LUAR KENDARAAN, 7. Body dan lamou =larou. 72: Roda (pat, baut- baut dan Ye Konda ban '3. Kebecoran pada bagian bavh dan baut baut yang a 4. Kare ame penghapus Kaca 5. Keca spion kr dan keran. 6. Plat nomor depan dan bel 77-Ban ser 8. Kebersihan Kendaraan, PEWERKSAAN BAGIAN ENGINE Ol mesin 2. AirRadiator 3. Tal kis, 4 Minyak rem 5. Air pembersih Kaa. 6. Air batay & terminal Kaba 7. Kebel-ksb6 pada busi, Gistbutor dan col 8. Gantungan engine ‘PENERICSAAN BAGIAN KAEIN 7 Tempat duduk 2, Sabuk pengaman ‘3: Rem tangan “4: Kemudi/ str 5, Pedal rom dan Kea rem ‘6, Pedal rem dan ker Kopin 7. Pedal gas (accelator 8. Kunet Kontak dan skring (USS) 8. Penunjuk ampu ( Charging 70. Penunjuk Fiampu ol 41. Penunjuk suhu engine “12 Pern bahan baker "13. Speedometor dan Odoriter “1d. Kero penghapus kaca (wiper) dan si penbaraih 15. Kiakson 16, Lampu K@ol Gepan Gan baka 17. Lampu besarjsuh dan dekat 78. Lampu sign Kanan / ki | depan balskan 19. Lempu rem: 20 Lampy kabin 21. Fan TAC. 22. Karpet karat ‘PERLENGKAPAN KENDARAAN 7 Dokumen Kendaraan 2; Dongirak ,hancle congkvak Gan KUNG rods. 3. Segliga pongamen 4. APAR 5. Kotak PSK [Gatatan Tambahan Diperisa oleh Mengetahui Mekanik Pengguna

Anda mungkin juga menyukai