Penerapan IT (Muhsinah)
Penerapan IT (Muhsinah)
Abstrak
Berbagai hal dapat saja dipersalahkan sebagai pokok masalah yang menghambat kemajuan
dunia pendidikan di Indonesia. Namun demikian, salah satu permasalahan pendidikan
dewasa ini sebagai suatu kecacatan ialah proses belajar mengajar konvensional yang
mengandalkan tatap muka antara guru dan murid, dosen dengan mahasiswa, dan pelatih
dengan peserta latihan. Sistem pendidikan konvensional adalah sangat tidak efektif karena
tidak mengakomodir cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan adanya
yang begitu cepat dalam dunia global saat ini. Sistem konvensional dalam proses
pembelajaran di lembaga pendidikan seharusnya sudah ditinggalkan sejak ditemukannya
media komunikasi multimedia. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Prodi KPI Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry, sudah sepatutnya dilakukan modernisasi pada
aspek metodologi pembelajaran, khususnya dalam bidang penggunaan media dan sumber
belajar dalam bentuk pemanfaatan IT untuk mengantisipasi persaingan global dalam dunia
pendidikan. Di samping itu, Prodi KPI dituntut untuk mampu mempersiapkan alumni (out-
put) yang handal dan memiliki kemampuan yang komprehensif baik dari aspek keilmuan
(teoritis) maupun dari aspek praktis, yaitu penguasaan teknologi informasi untuk menunjang
profesinya.
A. Pendahuluan
yang publik di Indonesia, dalam arti dibicarakan secara luas oleh berbagai kalangan
baik yang bersentuhan langsung maupun tidak langsung dengan urusan pendidikan.
Namun demikian, bukan berarti bahwa permasalahan ini tidak pernah menjadi
perhatian.
pendidikan telah dilakukan oleh pihak pemerintah, walau sampai saat ini, belum
nampak hasil dari usaha tersebut. Apabila dilihat dari sudut pandang nasional, usaha
lulusan dari lembaga pendidikan yang kompetitif dan siap bersaing secara global,
1
seperti penetapan angka batas minimal kelulusan UAN dengan nilai sebesar 4,00
dengan tidak digabung dengan poin pada ujian praktek ditambah lagi tanpa ujian
praktek.
permasalahan pada dunia pendidikan, mungkin jauh lebih sulit dari menggantung
asap. Berbagai hal dapat saja dipersalahkan sebagai pokok masalah yang
jelas dapat ditemukan sebagai suatu kecacatan dalam pendidikan ialah proses belajar
mengajar konvensional yang mengandalkan tatap muka antara guru dan murid, dosen
dengan mahasiswa, dan pelatih dengan peserta latihan. Sistem konvensional seperti ,
Ketidakefektifan adalah kata yang paling cocok untuk sistem ini, sebab
dan instan, namun lembaga pendidikan yang masih menggunakan sistem tradisional
ini, dianggap sangat lambat dan tidak seiring dengan perkembangan dan kemajuan
multimedia. Karena sifat internet yang dapat dihubungi setiap saat, artinya
jaringan internet kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka sehingga kendala
ruang dan waktu yang mereka hadapi untuk mencari sumber belajar dapat teratasi.2
2
zaman. Lingkungan pendidikan khususnya Prodi KPI sangat memerlukan perubahan
baik dari aspek kuantitas maupun kualitas. Dalam hal ini, sangat diperlukan adanya
H.AR Tilaar4 dengan menyebutkan bahwa di era globalisasi ini, sudah selayaknya
dunia pendidikan baik dari segi metodologi pembelajaran, media dan bahkan sampai
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Prodi KPI, sudah
dalam bidang penggunaan media dan sumber belajar dalam bentuk pemanfaatan IT
komprehensif baik dari aspek keilmuan (teoritis) maupun dari aspek praktis, yaitu
B. Pemaknaan Konsep IT
Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan data. Untuk itu,
sebelum memahami konsep informasi dalam hal ini akan dibahas sepintas tentang
data.5 Pada dasarnya data adalah fakta, kejadian, berita, fenomena dan sejenisnya
yang dapat diolah atau diproses berdasarkan prosedur tertentu yang pada akhirnya
menjadi keluaran dalam bentuk informasi. Data dapat berupa angka, ukuran, kata,
3
kalimat, tulisan-tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum memiliki
kenyataannya data bentuknya sangat variatif. Salah satu variasi bentuk data dewasa
ini cenderung sudah bersifat abstrak yaitu bisa dilihat tetapi tidak bisa diraba. Lebih
jauh berdasarkan pengaruh teknologi elektronik sekarang ini banyak dijumpai data
dalam bentuk virtual atau maya yang merupakan hasil rekayasa sistem dan program
aplikasi komputer. Jadi dapat pula dikemukakan bahwa data merupakan bahan
mentah yang posisinya dalam sistem pengolahan data sering dikatakan sebagai input
(informasi).
sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji
definisi informasi adalah hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil
memberikan andil dalam proses komunikasi individu secara efektif khususnya dalam
4
Kecenderungannya dalam upaya memperoleh efektivitas komunikasi jarak jauh ini
tidak terlepas dari komponen komunikasi jarak jauh, seperti instrumental tools, atau
memiliki karakteristik yang berbeda, tentunya hal itu disesuaikan dengan sumber
informasi, bentuk dan jenis informasi serta untuk apa informasi itu dicari. Untuk
ciri-ciri informasi. Deni Darmawan menjelaskan 6 ciri dari informasi yang bisa
(kuantitas informasi), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh suatu prosedur
of Information (kualitas informasi), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh
Recency of Information (informasi aktual), dalam arti bahwa informasi yang diolah
Relevance of Information (informasi yang relevan atau sesuai), dalam arti bahwa
5
Ciri-ciri informasi idealnya dimiliki oleh informasi yang dibutuhkan ketika
kita akan merumuskan atau membuat kebijakan tertentu, sehingga tindakan atau
aktivitas kependidikan yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian
informasi.
karena sebuah informasi bisa bermanfaat, dan memberikan pemahaman bagi orang
pada dasarnya ada sekitar 6 komponen. Adapun keenam komponen atau jenis
akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebuah proses
pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah
komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan
memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa
informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini
informasi yang sifatnya semi micro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di
masa yang akan datang, dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan
berkembang dan dicari serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya.
6
pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi
Secara ideal keenam komponen ini sebaiknya dipahami oleh seseorang yang
akan melaksanakan interaksi atau komunikasi. Keenam komponen informasi ini juga
merupakan satu kesatuan dan jika hanya beberapa komponen yang dipahami maka
seseorang tidak akan merasa paham, tentang, dan siap dalam menerapkan atau
tersebut, satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan memiliki unsur
adalah yang memenuhi paling sedikit enam komponen. Keenam komponen ini
berdasarkan data yang valid dan reliable, utuh, sumber pertamanya dapat dipercaya,
sering mendengar ungkapan bahwa saat ini kita sudah memasuki era informasi.
Artinya semakin disadari oleh banyak pihak bahwa informasi merupakan sumber
daya yang makin penting perannya dalam kehidupan dan penghidupan manusia.
manusia. Informasi diperlukan bukan hanya oleh individu dan berbagai kelompok
dalam masyarakat, akan tetapi juga oleh semua jenis organisasi, termasuk organisasi
7
Faktor kelengkapan sangat penting karena informasi yang tidak lengkap dapat
berakibat pada kesimpulan yang tidak benar yang pada gilirannya bermuara pada
keputusan yang tidak tepat. Faktor kemutakhiran tidak kalah pentingnya, karena
seperti dimaklumi, suatu keputusan adalah upaya sadar dan sistematis untuk
Orientasi waktu suatu keputusan adalah masa sekarang dan masa depan. Informasi
Akurasi informasi merupakan hal mutlak karena informasi yang tidak akurat
berbagai alternatif untuk kemudian memilih salah satu di antaranya yang diyakini
terjadi akan mengaburkan situasi yang sebenarnya. Seluruh informasi yang telah
terkumpul dan terolah harus disimpan sedemikian rupa sehingga siapa pun yang
mudah.10
IT memiliki peran penting bagi dunia pendidikan, yaitu sebagai media saluran
atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Namun
milenium ketiga ini. Padahal penggunaan IT ini bukanlah suatu wacana yang asing di
8
dalam bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman di Amerika Serikat pada
dasawarsa yang telah lalu. Ini merupakan salah satu bukti utama ketertinggalan
negara Eropa seperti SMU Lester B. Pearson di Kanada merupakan model lain dari
era komputer. Lembaga pendidikan ini memiliki 300 komputer untuk 1200 murid.11
sebagai media utamanya telah mampu memberikan kontribusi yang demikian besar
bagi proses pendidikan. Teknologi interaktif ini memberikan katalis bagi terjadinya
perubahan mendasar terhadap peran dosen atau guru, dari informasi ke transformasi.
Setiap sistem pendidikan harus bersifat moderat terhadap teknologi yang menjadikan
mereka mampu belajar dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih cerdas. Teknologi
informasi yang menjadi kunci untuk menuju institusi pendidikan masa depan yang
lebih baik.12
dengan peningkatan kualitas pendidikan. Salah satu aspeknya ialah kondisi geografis
tidak terpisah oleh ruang, jarak dan waktu. Demi penggapaian daerah-daerah yang
9
sulit tentunya diharapkan penerapan ini agar dilakukan sesegera mungkin di
Indonesia.
IAIN Ar-Raniry
pengembangan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan.
pendidikan lain yang bisa dilaksanakan melalui sarana internet yaitu dengan
menyediakan materi kuliah secara online dan materi kuliah tersebut dapat diakses
penelitian, mahasiswa dan dosen dapat memanfaatkan internet guna mencari bahan
atau pun data yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut melalui mesin pencari data
pada internet. Situs tersebut sangat berguna pada saat dosen atau mahasiswa
membutuhkan artikel, jurnal ataupun referensi yang dibutuhkan dalam suatu tugas
Kerjasama antar dosen dan juga dengan mahasiswa yang berjauhan secara
fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dengan pemanfaatan IT ini, maka proses
komunikasi antar dosen dan antar mahasiswa di Prodi KPI dapat dilakukan dari
tempat yang tidak saja berlangsung dalam ruangan kuliah tapi melalui tempat yang
10
berjauhan seperti di rumah. Hal ini dilakukan dengan menggunakan fasilitas email.
Makalah, jurnal dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data
Di samping itu, Prodi KPI juga dapat memanfaatkan Virtual university sebuah
aplikasi baru bagi Internet. Virtual university memiliki karakteristik yang scalable,
yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika
pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, hanya bisa diakses dengan peserta
yang terbatas. Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 40 - 50 orang, maka Virtual
university dapat diakses oleh siapa saja, dan dari mana saja.
melalui internet di Prodi KPI maka harus dibarengi dengan kemudahan bagi
maksimal di Prodi KPI, maka sangat diperlukan skil khusus bagi semua dosen yang
terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Ada beberapa hal yang perlu
11
diperhatikan oleh dosen atau pimpinan institut dalam kerangka pemanfaatan
Pertama, ada sejumlah dosen yang mengaku bahwa mereka belum memiliki
kemampuan untuk menggunakan alat teknologi informasi. Ada dosen, yang sama
sekali tidak memiliki pengetahuan untuk menggunakan komputer. Ada pula dosen
kemampuan untuk menggunakan internet. Dalam hal ini, perlu ada penekanan
kepada para dosen agar mereka memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi
informasi.
mengarang atau membuat karya tulis ilmiah dengan menggunakan komputer. Dengan
fasilitas edit yang canggih, dosen dapat menuntut karya mahasiswa yang terus diedit
sampai sempurna.
para mahasiswa untuk bermain di komputer atau internet sesaat sebelum pelajaran
dimulai berkenaan dengan topik yang akan diajarkan. Misalnya, dosen menyuruh
mahasiswa mencari topik-topik tertentu atau literatur yang berkaitan dengan materi
memiliki pengetahuan atau wawasan baru dalam proses pembelajaran terkait dengan
12
Keempat, dosen dapat menugaskan para mahasiswa untuk mengumpulkan
sejumlah informasi tertentu dari internet serta menyusun laporan tertulis tentang
kumpulan informasi itu. Lebih baik lagi kalau dosen terlebih dahulu mengakses
informasi itu sehingga mahasiswa ditugasi untuk mengakses informasi yang telah
diakses oleh dosen itu. Dalam rangka ini, dosen dapat juga menugaskan para
mahasiswa untuk mencari sejumlah judul literatur perpustakaan melalui internet pada
transparansi, slide, film atau video tape, dapat dilakukan melalui teknologi informasi
yakni komputer. Bahkan pekerjaan rumah dapat juga dikerjakan melalui teknologi
informasi. Di samping berbagai kemungkinan ini, dosen dapat saja secara proaktif
teknologi informasi.
bagian integral yang tidak bisa dipisahkan dalam interaksi belajar mengajar pada
dewasa ini. Oleh karena itu, sepatutnyalah Prodi KPI fakultas Dakwah sebagai salah
Cyclops. Metode ini dapat dilakukan dengan model seminar, dimana seorang dosen
atau pakar dapat berkomunikasi baik dengan mahasiswa secara simultan. Dengan
demikian, pengetahuan dosen atau pakar tersebut dapat disebarluaskan tidak hanya
13
pada mahasiswanya saja, tetapi juga bermanfaat bagi audiens lainnya dengan biaya
murah.13
informasi yang sangat sesuai dengan kebutuhan belajar mengajar. Video interaktif
menyusun program pelatihan IT bagi para dosen dan staf pegawainya. Program
pelatihan ini harus membekali semua civitas akademika Prodi KPI Fakultas Dakwah
dengan keterampilan yang diperlukan sehingga mereka tidak akan tersesat diantara
limpahan informasi yang telah ada di sekitar mereka. Para Dosen khususnya harus
menjadi pengguna teknologi informasi yang cakap, terampil dan handal. Mereka
harus menyadari akan keampuhan semua jenis media informasi bagi proses
pembelajaran.
Penulis adalah Dra. Muhsinah, M.Ag, Dosen Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry
Banda Aceh
14
Daftar Pustaka
15
1
Penggunaan kata teknologi informasi pada tulisan ini selanjutnya disingkat dengan IT (Information Technology)
2
William J. Brank and Emanuel J. Mason, Computer in Schools, (Me Graw-Hill Book Company, 1985), hal. 4
3
Informasi adalah alat penghubung antara berbagai bagian lembaga pendidikan sehingga menjadi satu kesatuan
yang utuh dalam institusi tersebut. Lembaga pendidikan sangat memerlukan teknologi informasi agar kehidupan
pendidikannya menjadi modern dan terus mengalami kemajuan. Lihat Rosnida Sari, “Konsep Sistem Informasi Manajemen
dalam Pendidikan”, Jurnal Kompetensi Vol. II No. 1, Januari-Juni 2008, hal. 76
4
H.AR Tilaar, Manajemen Pendidikan Nasional. (Bandung Remaja Rosdakarya, 1999), hal. 5
5
Kriteria data atau fakta yang akan dijadikan bahan untuk informasi ialah relevan, lengkap dan mendetail, baru, sesuai
dengan tempat dan tidak melanggar efisiensi kerja. Lihat Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Nasional, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1999), hal. 5
6
http://e-majalah.com/deni0608.html.
8
http://e-majalah.com/deni0608.html
9
http://e-majalah.com/deni0608.html
10
http://e-majalah.com/art05-92.html
Syarwan Ahmad, “Teknologi Informasi dan Pendidikan di Malaysia”, Jurnal Didaktika Vol. 5. 2 September 2004, hal. 184-
13
185
14