Anda di halaman 1dari 33

P

PRAKTIKUM
MESIN LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
DAFTAR ISI

PERCOBAAN I STARTING MOTOR INDUKSI


TIGA FASA DENGAN METODE DOL (DIRECT ON LINE) ..................................
1
PERCOBAAN II MEMBALIK ARAH PUTARAN
MOTOR INDUKSI SATU FASA ........................................................................... 6
PERCOBAAN III PENGATURAN KECEPATAN
MOTOR INDUKSI SATU FASA ......................................................................... 10
PERCOBAAN IV PENGASUTAN MOTOR INDUKSI
TIGA FASA MENGGUNAKAN SAKLAR BINTANG SEGITIGA ..........................
14
PERCOBANN V STARTING MOTOR INDUKSI
TIGA FASA HUBUNG BINTANG DUA ARAH PUTARAN ..................................
17
PERCOBAAB VI PENGOPERASIAN MOTOR DC
DENGAN DUA ARAH PUTARAN ...................................................................... 21
PERCOBAAN VII MOTOR RUNNING KAPASITOR .......................................... 25

PERCOBAAN VIII PENGOPERASIAN MOTOR DAHLANDER ......................... 30


PERCOBAAN I STARTING MOTOR
INDUKSI TIGA FASA DENGAN METODE DOL (DIRECT ON LINE)

1.1 Tujuan

1. Menjelaskan konsep starting motor induksi dengan sistem DOL


2. Mengukur nilai tegangan dan arus yang mengalir pada saat starting awal.

1.2 Dasar Teori

Motor induksi (Asynchronous motor) secara luas banyak digunakan di


fasilitas industri dan bangunan besar. Rancangan dan perawatannya sederhana,
dapat disesuaikan pada berbagai aplikasi di lapangan dan pengoperasiannya
ekonomis. Ini sangat menguntungkan sebagai solusi pengendali motor induksi
pada sisi harga dan kualitas.
Karakteristik motor induksi tiga-fasa adalah arus bebannya tinggi pada
sumber tegangan dengan direct-on-line starting. Menghasilkan arus start dan
lonjakan yang tinggi jika diaplikasikan pada tegangan penuh, akan
mengakibatkan penurunan tegangan sumber dan pengaruh transien torsi pada
sistem mekanik.

Gambar 1.1 Metode Motor Starting

Motor induksi 3 fasa dapat distarting dengan metode :


1. Direct-On-Line motor starting.
2. Start-delta (bintang-segitiga) motor starting.
3. Soft starter (Q2), motor starter kontinyu dan bertahap, alternatif secara
elektronik sebagai pengganti Start-delta (bintang-segitiga) motor starting.

1
4. Variable Frequency Drivers atau inverter sebagai pengendali kecepatan
motor dan terintegrasi dengan proteksi motor secara elektronik.
Jika motor induksi tiga-fasa dihubungkan ke sumber tegangan, data pada
pelat nama motor harus disesuaikan dengan sumber tegangan dan frekuensinya.
Hubungan diimplementasikan melalui enam terminal (versi standar) pada kotak
terminal motor dan perbedaannya antara dua jenis rangkaian, hubungan bintang
dan hubungan segitiga. Contoh untuk sumber tegangan tiga fasa 400 Volt, 50
Hz.

Gambar 1.2 Hubungan Bintang

Gambar 1.3 Hubungan Segitiga

Secara umum, keadaan motor tiga-fasa ditentukan pada standar (DIN/VDE


0530, IEC/EN 60034). Bagaimanapun juga rancangan pabrikan sangat dominan.

2
Disini kumparan dihubungkan dibagian dalam motor dan hanya tiga kabel yang
dapat dihubungkan untuk tegangan tertentu.

Gambar 1.4 Kurva karakteristik starting motor induksi tiga-fasa

IA = arus start
IN = arus nominal
MA = Torsi start
MB = Torsi Aklerasi (MM> ML)
MK = Torsi Breakdown
ML = Torsi Beban
MM = Torsi Motor (titik operasi)
MN= Torsi Beban, titik persilangan keadaan mantap (steady-state) pada
karakteristiktorsi-kecepatan dengan karakteristik beban. n = kecepatan
(nilai aktual). nN = kecepatan pada titik operasi. Ns = kecepatan sinkron
(ns – nN = slip).

1.3 Alat dan Bahan

1. Low Voltage Electrical Control Module


2. Motor Induksi 3
3. Multimeter
4. Ampere meter atau Tang ampere
5. Kabel Penghubung
6. Tombol NO/NC
7. Fuse
8. Kontaktor
9. TOR

3
1.4 Langkah Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Lakukan pengawatan rangkaian pengendali DOL.

Gambar 1.5 Rangkaian pengendali

3. Lakukan pengawatan rangkaian daya DOL motor 3 fasa.

Gambar 1.6 Rangkaian Daya DOL

4. Lakukan pengawatan lampu indikator dan Thermal Overload Relay.


5. Rencanakan penempatan komponen sesuai dengan tata letak yang
praktis dan mudah dalam pemasangannya.

4
6. Lakukan pengukuran terhadap tegangan dan arus starting.
7. Setelah selesai bersihkan lingkungan tempat kerja dan kembalikan
semua peralatan ke tempat semula.

1.5 Hasil dan Pembahasan

Tabel 1.1 Hasil pengukuran

Tegangan Arus Kecepatan Daya

Buatlah kurva karakjteristik arus terhadap tegangan. Berikan pembahasan


sesuai dengan hasil yang anda peroleh.
1.6 Kesimpulan
Buat kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan yang anda peroleh.

5
PERCOBAAN II MEMBALIK ARAH

PUTARAN MOTOR INDUKSI SATU FASA

2.1 Tujuan percobaan

1. Mengetahui fungsi dari kontaktor, fuse, MCB 1 fasa, dan pensaklaran


menggunakan low voltage electrical control.
2. Mengetahui prinsip kerja membalikan arah putaran motor 1 fasa
menggunakan kontaktor.
3. Mengukur tegangan, arus dan kecepatan pada masing-masing arah
putaran motor.

2.2 Dasar Teori

Konstruksi motor induksi satu fasa terdiri atas dua komponen yaitu stator
dan rotor. Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah
bagian yang bergerak yang bertumpu pada bantalan poros terhadap stator.
Motor induksi terdiri atas kumparan-kumparan stator dan rotor yang berfungsi
membangkitkan gaya gerak listrik akibat dari adanya arus listrik bolak-balik
satu fasa yang melewati kumparan-kumparan tersebut sehingga terjadi suatu
interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor.

Gambar 2.1 Motor induksi 1 fasa

Apabila kumparan-kumparan motor induksi satu fasa dialiri arus


bolakbalik satu fasa, maka pada celah udara akan dibangkitkan medan yang
berputar dengan kecepatan putaran sebesar dengan menggunakan rumus :

Medan magnet berputar bergerak memotong lilitan rotor sehingga


menginduksikan tegangan listrik pada kumparan-kumparan tersebut.

6
Biasannya lilitan rotor berada dalam hubung singkat. Akibatnya lilitan rotor
akan mengalir arus listrik yang besarnya tergantung pada besarnya
tegangan induksi dan impedansi rotor. Arus listrik yang mengalir pada rotor
akan mengakibatkan medan magnet rotor dengan kecapatan sama dengan
kecepatan medan putar stator (ns).
Interaksi medan stator dan rotor akan membangkitkan torsi yang
menggerakan rotor berputar searah dengan arah medan putar stator. Interaksi
medan stator dan rotor juga menyebabkan terjasinya gaya gerak listrik induksi
yang disebabkan oleh kumparan-kumparan stator dan rotor. Rumusan
matematis gaya gerak listrik yang terjadi pada motor induksi satu fasa dengan
rumusan sebagai berikut :

Dengannilai Φ(t) untuk fluksi maksimum akibat dari penyebaran


kerapatan fluks yang melewati lilitan dengan rumus :

2.3 Alat dan Bahan

1. Low voltage electrical control


2. Kabel penghubung
3. Kontaktor,
4. fuse,
5. Tombol NO/NC
6. TOR
7. Motor induksi 1 fasa

2.4 Langkah Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan


2. Hubungkan rangkaian daya dibawah ini :

7
F2
F1

1 3 5 1 3 5

K 1 K 2

2 4 6 2 4 6

1 3 5 1 3 5
F5 F6
2 4 6 2 4 6

L2
L1
L3
M
1~

Gambar 2.2 Rangkaian Power motor 2 arah putaran

3. Hubungkan dan gabungkan dengan rangkaian kontrol dibawah:

1
F 4
2
s

95
F 5
96
95
F 6
96
1

S 01
2

3
13 3 13
S 1 K 1 K 2
S 2
4 14 4
14
11
11
K 2 K 1
12 12

K 1 K 2

Gambar 2.3 rangkaian Kontrol motor

4. Setelah itu, gabungkan rangkaian daya dengan rangkaian control sirkut.


5. Setelah menggabungkan rangkaian daya dengan rangkaian kontrol,
lakukan percobaan.
6. Buat analisis dan pembahasan
8
7. Catatlah hasil percobaan.

2.5 Hasil dan Pembahasan

Tabel 2.1 putar kanan

NO TEGANGAN ARUS KECEPATAN DAYA

Tabel 2.2 putar kiri

NO TEGANGAN ARUS KECEPATAN DAYA

Buatlah grafik perbandingan kecepatan antara putar kanandan kiri. Berikan


pembahasan sesuai dengan hasil yang anda peroleh.

2.6 Kesimpulan
Buat kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan yang anda peroleh.

PERCOBAAN III PENGATURAN KECEPATAN


9
MOTOR INDUKSI SATU FASA

3.1 Tujuan percobaan

1. Mengetahui fungsi dari kontaktor, fuse, MCB 1 fasa, dan pensaklaran


menggunakan low voltage electrical control.
2. Mengukur kecepatan motor menggunakan alat Tacho meter.
3. Mengukur tegangan dan arus pada terminal motor induksi setiap
perubahan kecepatan.
4. Menggambarkan karakteristik putaran motor dalam bentuk grafik
perbandingan antara kecepatan dengan hambatan, kecepatan terhadap
arus dan kecepatan terhadap daya yang dikeluarkan.

3.2 Dasar Teori

Rheostat bisa digunakan untuk mengubah besar volume radio, tv, kita
memerlukan hambatan yang besarnya berubah-ubah.

Gambar 3.1. Rheostat

Rheostat dibuat dari kawat yang hambat jenisnya besar, biasanya kawat
nikelin. Kawat tersebut dililitkan pada batu tulis. Panjang kawat yang dilalui arus
diatur oleh logam geser (L). Arus listrik akan melalui lilitan kawat hingga sejauh
logam geser, selanjutnya melalui logam geser arus keluar melalui C. Besar arus
dapat diubah-ubah dengan mengubah kedudukan logam geser, jika logam geser
diujung kiri, maka panjang kawat kecil dan akibatnya hambatannya juga kecil
(kuat arus besar). Sebaliknya jika logam geser diujung kanan, maka panjang
kawat besar,dan akibatnya hambatan juga besar (kuat arus kecil).
Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah sirkuit
adalah dengan menggunakan resistor variabel atau rheostat. Sebuah rheostat
adalah resistor variabel dua terminal dan seringkali didesain untuk menangani
arus dan tegangan yang tinggi. Biasanya rheostat dibuat dari kawat resistif yang
dililitkan untuk membentuk koil toroid dengan penyapu yang bergerak pada
bagian atas toroid, menyentuh koil dari satu lilitan ke lilitan selanjutnya. Motor
induksi 1 Fasa
10
Gambar 3.2 Motor induksi 1 fasa

Motor induksi 1 fasa terdiri dari 2 komponen yaitu stator dan rotor. Stator
adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian dari motor
yang bagian yang bergerak yang tumpu pada bantalan poros terhadap stator.
Motor induksi terdiri dari kumparan-kumparan stator dan rotor yang berfungsi
mengakibatkan gaya gerak listrik akibat dari adanya arus melewati
kumparankumparan tersebut. Sehingga terjadi suatu induksi medan magnetik
antara rotor dan stator.
Prinsip kerja motor induksi 1 fasa adalah apabila kumparan-kumparan
motorinduks satu fasa dialiri arus bolak-balik 1 fasa, maka pada celah udara
dibangkitkan medan yang berputar dengan kecepatan putaran sebesa dengan
pegunaan rumus :

n1 =
medan magnet berputar beputar bergerak memotong lilitan rotor sehingga
meninduksikan tegangan listrik pada kumparan tersebut. Akibatnya lilitan rotor
akan mengalir arus listrik yang besar tergantung pada besarnya. Tegangan
induksi dan impedansi rotor. Arus listrik yang mengalir pada rotor akan
mengakibatkan medan magnet putar stator. Interasi medan stator dan rotor akan
membangkitkan torsi yang mengerakan rotor berputar searah dengan arah
medan putar stator. Medan stator dan rotor juga menyebabkan terjadi gaya gerak
listrik induksi yang disebabkan oleh kumparan-kumparan stator dan rotor.

3.3 Alat dan Bahan

1. Low voltage electrical control


2. Kabel penghubung
3. Fuse
4. Tombol NO/NC
5. TOR
6. Hambatan tetap
7. Tang Ampere
11
8. Multitester
9. Tachometer
10. Rheo-stat
11. Motor induksi 1 fasa

3.4 Langkah Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan dengan menggunakan alat low voltage electrical
control module.
2. Setelah semua alat dan bahan telah dikumpulkan rangkailah rangkaian
daya satu fasa yang ada pada gambar dibawah pada low voltage
electrical control module yang mana harus sesuai pada rangkaian
dipatas terdapat perbedaan dengan rangkaian dipercobaan pertama
karena ada penambahan hambatan tetap dan hambatan geser yang
dirangkai secara seri.

1
F 4
2

1 3 5

K 1

2 4 6

1 3 5
F 5
2 4 6

R 1

R 2

A
L 2
L 1

M
1 ~

Gambar 3.3 Rangkaian power motor


pengatur kecepatan
3. Setelah gambar rangkaian daya satu fasa telah selesai gabungkan
rangkaian tersebut dengan rangkaian yang ada dibawah:

12
Gambar 3.4 Rangkaian Kontrol Motor

4. Setelah selesai jalankan rangkaian tersebut dan dicoba dengan motor.


5. Analisa rangkaian yang telah dibuat dengan mengukur, tegangan, arus
dan kecepatannya yang mana jika hambatannya diubah – ubah.
6. Buatlah tabel dan gerafik serta hitung nilai dayanya.

3.5 Hasil dan Pembahasan

Tabel 3.1 Hasil Percobaan

Volt Ampere Tahanan Tahanan Kecepatan


(V) (mA) geser R2(Ω) tetap R1(Ω) (Rpm) Daya (W)

Untuk menentukan daya, lakukan perhitungan . Buatlah grafik


berdasarkan tujuan percobaan, dan beri penjelasan terhadap grafiknya.
3.6 Kesimpulan
Buat kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan yang anda peroleh.

13
PERCOBAAN IV PENGASUTAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA
MENGGUNAKAN SAKLAR BINTANG SEGITIGA

4. 1 Tujuan

Mengetahui sistematika pengasutan motor induksi dengan menggunakan


saklar star-delta (Y- )

4. 2 Teori Dasar

Secara umum motor-motor induksi dapat di start dengan cara


menggunakan motor secara langsung dengan rangkaian pencatu daya ataupun
dengan menggunakan tegangan yang telah dikurangi ke motor selama start.
Pengoperasian dapat dilakukan secara manual maupun otomatis
Motor yang umumnya menggunakan metode starting Y- adalah motor
sangkat tupai. Motor ini mempunyai belitan dengan tiga set belitan setiap fasa
mempunyai satu set belitan menggunakan pemutar sangkar tupai pada pemutar
tiada sambungan belitan hanya terdapat plang-plang yang terbuat dari
aluminium.
Kelebihan motor sangkar tupai adalah, motor ini ringkas, tahan rusak dan
tidak mudah dimusnahkan terutama pada pemutar sangkar tupainya, harganya
murah dan perawatan murah dan mudah, motor ini bisa digerakkan tanpa
memerlukan belitan tambahan. Kelemahan motor sangkar tupai adalah kelajuan
motor akan berkurang dengan pengurangan beban,kilas permulaannya serupa
dengan motor belitan medan pisau. Kelajuan tidak boleh diubah sesuka hati,
kecuali dengan mengubah kecepatannya.

4. 3 Alat dan Bahan


Item No Ety Designation
1 1 Modul Percobaan
2 Kabel Jumper
3 1 MCB 3 Ø dan 1 Ø
4 2 Tombol tekan NO/NC
5 3 Fuse Panel
6 1 Motor 3 Ø sangkar tupai
7 1 Saklar pilih dan emergency
8 1 Magnetic kontaktor

4. 4 Langkah-langkah Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan.


2. Buatlah rangkaian daya starting with a star delta switch seperti gambar
ini;
14
Gambar 4.1 Rangkaian modul motor 3 fasa menggunakan

3. Saklar bintang-segitiga

4. Perhatikan dan pahami modul rangkaian


5. Hubunglah rangkaian pada panel listrik yang telah disediakan sesuai
dengan modul.
6. Uji rangkaian dengan multimeter, apakah sudah benar.
7. Sambungkan rangkaian ke sumber 3 fasa, jalankan rangkaian dengan
menghidupkan MCB (power supply).
15
8. Tekan tombol NO (Normally Open), putar saklar pada posisi Y (wye),
kemudian ukur rpm motor.
9. Ubah saklar pada posisi ∆ (delta), ukur rpm motor
10. Catat hasil pengukuran rpm pada saat motor hubungan Y (wye) dan ∆
(delta)
11. Matikan rangkaian dengan menekan tombol NC (normally close)

4. 5 Hasil dan Pembahasan

Tabel 4.1 hasil pengukuran

Kecepatan motor (RPM) Arus start ( Ampere )


No.
Y Y

Buatlah grafik perbandingan. Berikan pembahasan sesuai dengan hasil


yang anda peroleh.

4. 6 Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan

PERCOBANN V STARTING MOTOR INDUKSI TIGA FASA HUBUNG BINTANG


DUA ARAH PUTARAN

5.1 Tujuan

1. Menjelaskan konsep starting motor induksi hubung bintang 2 arah


putaran.
2. Mengukur nilai tegangan dan arus yang mengalir pada saat starting awal.

5.2 Dasar Teori

Motor induksi 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan


perbedaan fasa pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotor.
Perbedaan fasa motor 3 phase didapat langsung dari sumber. Hal tersebut yang
menjadi pembeda antara motor 1 fasa dengan motor 3 fasa. Secara umum,
motor induksi 3 fasa memiliki dua bagian pokok, yakni stator dan rotor. Bagian
tersebut dipisahkan oleh celah udara yang sempit atau yang biasa disebut air
gap jarak antara stator dan rotor yang terpisah oleh air gap sekitar 0,4 milimeter
sampai 4 milimeter.

16
Terdapat dua tipe motor induksi 3 fasa jika dilihat dari lilita rotornya, yakni
rotor belitan (wound rotor) dan rotor sangkar tupai (squirrel cage rotor). Motor
induksi 3 fasa rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi yang lilitan
rotor dan statornya terbuat dari bahan yang sama.

Gambar 5.1 Motor Induksi 3 fasa

Sedangkan motor 3 fasa sangkar tupai (squirrel cage rotor) adalah tipe
motor induksi yang kontrusi rotornya tersusun dari beberapa batangan logam
yang dimasuki melewati slot-slot yang ada pada rotor motor, kemudian pada
setiap bagiannya disatukan oleh cincin. Akibat dari penyatuan tersebut, terjadi
hubungan singkat antara bagian logam dengan batangan logam lainnya.

Prinsip kerja dari motor induksi 3 fasa adalah bila sumber tegangan 3 fase
dialirkan pada kumparan stator, maka akan timbul medan putar dengan
kecepatan tertentu. Besarnya kecepatan tersebut dapat diukur menggunakan
sebuah rumus Ns = 120 f/P. Dimana Ns adalah kecepatan putar, f adalah
frekuensi sumber, dan P adalah kutub motor. Perlu diketahui bahwa medan putar
stator akan memotong batang konduktor yang ada pada rotor, sehingga pada
batang konduktor dari rotor akan muncul GGL induksi. GGL akan menghasilkan
arus (I) serta gaya (F) pada rotor. Agar GGL induksi timbul, diperlukan
perbedaan antara kecepatan medan putar yang ada pada stator (ns) dengan
kecepatan berputar yang ada pada rotor (nr).
Perbedaan kecepatan antara stator dan rotor disebut slip (s) yang dapat
dinyatakan dengan rumus s= (ns – nr) / ns. Apabila nr = ns, maka GGL induksi
tidak akan timbul, dan arus tidak akan mengalir pada batang konduktor (rotor),
dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Berdasarkan cara kerja tersebut, motor
3 fasa juga dapat disebut sebagai motor tak serempak atau motor asinkron.

5.3 Alat dan Bahan

1. Low Voltage Electrical Control Module


2. Motor Induksi 3

17
3. Multimeter
4. Ampere meter atau Tang ampere
5. Kabel Penghubung
6. Tombol NO/NC
7. Fuse
8. Kontaktor
9. TOR

5.4 Langkah Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Rangkailah rangkaian di bawah berikut.

Gambar 5.2 Rangkaian Kontrol

3. Kemudian rangkailah rangkaian daya pada gambar berikut

18
Gambar 5.3 Rangkaian Daya

4. Rencanakan penempatan komponen sesuai dengan tata letak yang


praktis dan mudah dalam pemasangannya.
5. Lakukan pengukuran terhadap tegangan dan arus starting.
6. Setelah selesai bersihkan lingkungan tempat kerja dan kembalikan
semua peralatan ke tempat semula.

5.5 Hasil dan Pembahasan

Tabel 5.1 Hasil Pengukuran


Kecepatan motor (RPM) Arus start ( Ampere )
No.
Kiri Kanan Kiri Kanan
1.
2.

Berikan pembahasan sesuai dengan hasil yang anda peroleh.

5. 6 Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan

19
PERCOBAAB VI PENGOPERASIAN MOTOR DC DENGAN DUA ARAH
PUTARAN

6. 1 Tujuan

1. Mengetahui kecepatan motor pada arah putaran kanan dan kiri


2. Mengetahui bentuk korelasi antara kecepatan dan hambatan motor
dalam bentuk grafik

6. 2 Teori Dasar

Motor DC / arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus


langsung yang tidak langsung/ direct underectional. Motor DC digunakan pada
penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau
percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
Tiga komponen utama motor DC yaitu :
3. Kutub medan secara sederhana motor DC memiliki kutub medan yang
stasioner dan dynamo yang menggerakkan bearing pada ruang diantara
kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan : kutub
utara dan kutub selatan.
4. Dinamo bila arus masuk menuju dynamo, maka arus ini akan menjadi
electromagnet. Dinamo yang berrbentuk silender, dihubungkan le
penggerak untuk menggerakkan beban. Untuk kasus moytor DC yang
kecil, dynamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh
kutubkutub.
5. Komutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC.
Kegunaanya adalah untuk membalikkan arah arus listrik dalam dynamo.
Kommutator juga membantu dalam transmisi arus antara dynamo dan
sumber daya.
Keuntungan utama motor DC adalah kecepatannya mudah dikendalikan
dan tidak mempengaruhi lilitan pasokan daya. Motor DC ini dapat dikendalikan
dengan mengatur.
6. Tegangan dynamo - > meningkatkan tegangan dinamo akan
meningkatkan kecepatan.
7. Arus medan - > menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.

20
6.1.1 Motor DC Seri

Dalam motor seri gulungan medan shunt dihubungkan secara seri dengan
gulungan dynamo, oleh karena itu arus medan sama dengan arus dynamo.
Untuk kecepatan motor seri dibatasi 5000 Rpm. Motor seri cocok untuk
penggunaan yang yang memerlukan torsi penyalaan awal yang tinggi.

6.1.2 Motor DC kompon

Motor ini merupakan gabungan motor seri dan motor shunt. Pada motor
kompon gulungan medan shunt dihubungkan secara parallel dan seri dengan
gulungan dynamo. Sehingga motor kompon memiliki torsi penyalaan yang stabil,
makin tinggi persentase penggabungan ( yakni persentase gulungan medan
yang dihubungkan secara seri ) makin tinggi pula torsi penyalaan awal yang
dapat ditangani oleh motor ini.

6. 3 Alat dan Bahan


Item No Qty Designation Remarks
1 1 DC series – wound machine M1
2 1 Brake Y1
3 1 Fuse Panel F1/F2;6A
4 1 On/off switch Q1;2-pole
5 1 2-circuit double-interruption switch Q2
6 1 Controller R1;68 ohm
7 Connecting leads
6. 4 Langkah-langkah Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan


2. Rangkai rangkaian seperti gambar dibawah ini

21
Gambar 6.1 Rangkaian Utama motor

3. Setelah selesai lakukan pengecekan pada rangkaian tersebut apakah


sudah benar
4. Ukur terlebih dahulu nilai resistansi pada controller persentase 0 %, 50 %
dan 100 %.
5. Sambungkan rangkaian ke sumber 1 fasa, jalankan rangkaian dengan
menghidupkan MCB (power supply).
6. Tekan kontak NO (normally open) putar saklar pada panel listrik di posisi
1 (motor berputar arah kanan), dan atur potensio pada power supply di
persentase 0 %.
7. Lakukan pengukuran rpm (kecepatan) pada persentase 0 %, 50 % dan
100 %.
8. Ulangi langkah 8 dan 9 dengan saklar pada posisi 2 (motor berputar arah
kiri).
9. Catat hasil pengukuran pada tabel
10. Matikan rangkaian dengan menekan tombol NC (normally close).
6. 5 Hasil dan Pembahasan

Table 6.1 hasil pengukuran arah putaran kiri


22
Nilai
Skala Tahanan Tahanan Arus Tegangan Daya
(%) (ohm) Kecepatan(RPM) (Ampere) (Volt) (Watt)
0
50
100

Table 6.2 hasil pengukuran arah putaran kanan

Nilai
Skala Tahanan Tahanan Arus Tegangan Daya
(%) (ohm) Kecepatan(RPM) (Ampere) (Volt) (Watt)
0
50
100

Berikan pembahasan sesuai dengan hasil percobaan.

6. 6 Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan PERCOBAAN VII


MOTOR RUNNING
KAPASITOR 7. 1 Tujuan

1. Mengetahui Prinsip Kerja dari Motor Kapasitor pada saat starting awal.
2. Mengetahui Pengaruh Pemasangan Kapasitor pada motor
3. Menentukan besar arus asut (starting) & arus nominal (running)
untuk berbagai kondisi tegangan yang berbeda.

74. 2 Teori Dasar

Konstruksi sebuah motor kapasitor mirip dengan motor fasa belah, hanya
pada jenis kapasitor ini di tambah satu unit kapasitor. Motor kapasitor bekerja
untuk tegangan AC satu fasa dan umumnya banyak digunakan untuk pompa air,
refrigerator, compressor udara, mesin cuci dan lainnya. Tempat kedudukan
kapasitor pada motor terletak pada bagian atas motor ada juga yang di dalam
kerangka motor itu sendiri. Kapasitor ini berfungsi untuk mempertinggi kopel awal
dan mengurangi arus start pada motor kapasitor dan geseran fasa antara belitan
utama dan bantu lebih dipertajam.

23
Gambar 7.1 (Rangkaian motor kapasitor)

Jenis kapasitor yang banyak digunakan pada jenis motor kapasitor ini
antara lain:
1. Kapasitor kertas (The Paper Capacitor)
2. Kapasitor minyak (The oil Capacitor)
3. Kapasitor elektrolit (The electrolytic Capacitor)
Umumnya kapasitas dari kapasitor ini antara 6 mikroF – 150 mikroF.
Menurut hubungan kapasitornya jenis motor kapasitor dapat dibagi menjadi tiga
macam yaitu:

1. Motor kapasitor start (starting capacitor motor)


2. Motor kapasitor tetap/ running (permanent capacitor motor)
3. Motor kapasitor start/ running (start-running capacitor motor)

7. 3.1 Motor kapasitor start (starting capacitor motor)

Motor ini adalah merupakan jelmaan dari motor fasa belah, tetapi
mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan belitan bantu dan sakelar
sentrifugal, secara konstruktif sama persis, hanya ditambah satu unit kapasitor
untuk memperbesar kopel awal (start). Seperti dikatakan di awal prinsip kerja
motor kapasitor start ini sama seperti motor induksi, yaitu jika pada lilitan utama
diberikan sumber arus maka akan terjadi medan magnit putar (fluks magnit) yang
ada dan besarnya sama, tidak ada resultan gaya. Tetapi dengan adanya lilitan
bantu dan kapasitor maka ada beda fasa diantara keduanya, disinilah terjadi
fluksi magnit dan resultan gaya yang berbeda maju atau mundur tergantung
besarnya resultan gaya itu sendiri dan pada umumnya terjadi resultan gaya
searah jarum jam sehingga motor dapat berputar ke kanan. Setelah motor
berputar 75% dari putaran nominal maka sakelar sentrifugal bekerja memutuskan
rangkaian lilitan bantu dan motor bekerja hanya dengan lilitan utama.
Keuntungan motor jenis ini dibanding dengan type motor fasa belah adalah:

24
1. Mempunyai kopel yang lebih kuat.
2. Faktor kerjanya lebih besar (mendekati 1)
Adapun bagian-bagian yang terpenting dari motor ini adalah:
1. Stator (tempat belitan utama dan bantu) pada alur-alur stator
2. Rotor sangkar dengan porosnya
3. Bantalan peluruh (laher)
4. Tutup stator dan rangka body
5. Kapasitor
6. Ujung-ujung terminal motor

7.3.2 Motor kapasitor tetap/running (permanent capacitor motor)

Motor ini mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan kumparan


bantu, terhubung paralel dengan kumparan utama dan terhubung langsung
paralel dengan sumber listrik. Belitan utama, lilitan bantu dan kapasitor tetap
terhubung pada sirkuit jala-jala saat motor bekerja. Jenis motor ini banyak
digunakan pada pompa air satu fasa, dimana lilitan utama dan bantu jumlah
lilitannya sama banyak tetapi diameter kawatnya berbeda diantara keduanya.
Diameter kawat lilitan utama lebih besar dibanding diameter lilitan bantunya.
Type motor ini kopel awalnya kurang bagus, tetapi kopel jalan (torsi jalan)
merata. Kebanyakan pompa air berbagai merek banyak menggunakan jenis
motor running kapasitor dengan kecepatan mendekati 3000 rpm.

7.3.3 Motor kapasitor start/running (start-running capacitor motor)

Jenis motor ini adalah perpaduan antara motor start kapasitor dan running
kapasitor, dimana tujuan dibuatnya double kapasitor adalah untuk memperioleh
kopel awal yang lebih besar dan kopel jalan yang merata. Jenis motor ini banyak
digunakan pada room air conditioner.
P = V.I Keterangan:
P = Daya (watt)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)

7. 3 Alat dan Bahan


Item no Qty Designation Remark
1 1 Single-phase motor kapasitor M1
2 1 Fuse panel F1;6A
3 1 Fuse F2;4A

25
4 1 Kontaktor K1
5 1 2 circuit-double Q1
6 1 Push batton panel So/S1
7 1 Brake V1
8 1 Rotor controller
9 1 Multimeter P1
10 1 Conneting leads

7. 4 Langkah-langkah Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan


2. Hubungkan rangkaian seperti gambar dibawah ini:
L1
N
Pe
1

2 3
1
2 4

I o II
P1 A q P
P
U1

U2 Z2
CA
CB
Z2
CA
U1 U2 CB

Gambar 7.2 Rangkaian utama

3. Setelah itu, hubungkan rangkian control sepeti dibawah ini:

26
P
1
F2
2
P

1
So
2

3 13
S1
4 14

A1

A2
N

Gambar 7.3 Rangkaian Kontrol

4. Setelah rangkaian diatas dihubungkan hidupkan motor!


5. Atur skala pada hambatan geser sebesar skala 0%, 50%, dan 100%.
6. Ukurlah tegangan, kecepatan motor, dan arus pada motor.
7. Buatlah analisa dan pembahasan

7. 5 Hasil dan Pembahasan

Tabel 7.1 (Perbandingan Kecepatan dan Nilai hambatan Geser pada Motor
Kapasitor)
NO. Skala Resistansi Kecepatan putaran Kecepatan
(%) (ohm) (RPM)/(kanan) putaran
(RPM)/(kiri)
1. 0
2. 50
3. 100

Table 7.2 ( Hasil pengukuran tegangan, arus dan daya pada motor kapasitor
Running)
Arah Kecepatan Arus Tegangan Arus Daya Torsi
Putaran putaran nominal (Volt) Starting motor (Nm)
motor penuh (Ampere) (Ampere)
(Rpm)
KANAN
KIRI

Berikan pembahasan sesuai dengan hasil percobaan.

7. 6 Kesimpulan

27
Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan

PERCOBAAN VIII PENGOPERASIAN MOTOR DAHLANDER

8. 1 Tujuan

1. Mengetahui sistematika pengasutan motor dahlander menggunakan pole


changing switch
2. Mengetahui prinsip kerja rangkaian pengasutan motor dahlander
3. Mengukur nilai arus dan kecepatan pada low speed dan high speed

8. 2 Teori Dasar

Mesin induksi 3 fase sangat kuat dan cirinya yang bebas kerusakan karena
kesederhanaan merupakan jenis motor yang paling banyak digunakan untuk
pemakaian industri. Di sini hanya terdapat 3 bagian penting yaitu : gulungan
stator dan rotor sangkar hubung singkat (squirrel cage). Namun demikian,
terdapat banyak ciri – ciri tambahan.
Motor dahlander adalah motor dengan 2 putaran atau lebih. Adanya 2
macam lilitan yang terpisah menyebabkan motor 3 fasa untuk 2 macam putaran
mempunyai ukuran yang jauh lebih besar.Hal ini akan terlihat apabila
dibandingkan dengan motor 3 fasa yang hanya mempunyai 1 putaran dengan
daya yang sama.Pada motor dahlander kecepatan tinggi hubungan yang
digunakan adalah hubungan bintang (Y).

Hubungan ini akan menghasilkan pembentukan kutub yang lebih sedikit,


sehingga akan diperoleh putaran motor yang lebih tinggi. Untuk kecepatan
rendah, motor dihubungkan secara delta yaitu L1 dihubungkan dengan 1U, L2
dihubungkan ke 1V dan L3 dihubungkan ke 1W. untuk 2U, 2V, 2W tidak
dihubungkan. Untuk kecepatan tinggi, motor dihubungkan dalam hubungan Star
double kumparan. Untuk L1 dihubungkan dengan 2U, L2 dihubungkan ke 2V,
dan L3 dihubungkan ke 2W,untuk 1U, 1V dan 1W juga terhubung satu simpul.

28
8. 3 Alat dan Bahan

1. Motor dahlander
2. Fuse panel
3. Kontaktor
4. Push button panel
5. Over current relay
6. Pole changing switch
7. Connecting leads

8. 4 Langkah-langkah Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan


2. Buatlah rangkaian power cicuit dan control circuit seperti gambar
dibawah ini :

29
3. Jika sudah selesai, operasikan rangkaian control terlebih dahulu jika
sudaah benar operasikan rangkaian power motornya.
4. Catat hasil pengukuran yang diperlukan
5. Matikan peralatan

8. 5 Hasil dan Pembahasan

Tabel 8.1 kecepatan dan arus pada low-high speed

30
LOW SPEED MOTOR HIGH SPEED MOTOR

KECEPATAN KECEPATAN

ARUS ARUS

Berikan pembahasan anda dan tampilkan grafik hubungannya.

8. 6 Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan

31

Anda mungkin juga menyukai