Anda di halaman 1dari 6

CASE REPORT

Intisari Sains Medis 2021, Volume 12, Number 1: 385-390


P-ISSN: 2503-3638, E-ISSN: 2089-9084

Injeksi intradermal toksin botulinum tipe A


sebagai terapi facial enlarged pore

Sinta Murlistyarini1, Wuriandaru Kurniasih1*


Published by Intisari Sains Medis

ABSTRACT
Introduction: Pores are openings of the sebaceous 6 enlarged facial pores in a 38-year-old man and
gland on the skin’s surface that secrete oil, acting as the a 35-year-old woman. Patients have been given
skin’s lubricant and protection. Pores can appear tiny Botulinum Toxin A injection therapy with intradermal
funnel-shaped structures found on most of the body but small bolus injection of botulinum toxin in one-time
most commonly seen on the face. Facial enlarged pores therapy and evaluated after four weeks of therapy. At
can be a cosmetic problem, especially for women. There the fourth week of evaluation of the first patient, there
are various factors involved in developing enlarged was a decrease in facial enlarged pores’ severity from
facial pores. However, sebum production and facial 6 to 3 and a decrease in the sebum score from 3 to 1.
skin’s elasticity are the main factors. Botulinum toxin Whereas in the second case, the pores severity degree
type A injection can reduce enlarged pore with three decreased from 5 to 3, and the sebum score decreased
mechanisms. Therefore, there are inhibit acetylcholine, from 3 to 2. Dermoscopy examination before and after
reducing sebaceous follicles glands, paralyzing the therapy showed reduced pore size.
muscular erector pilli, reducing sebum secretion, and Conclusion: Botulinum toxin type A intradermal
assuming increasing collagen. injection is effective in reducing sebum production and
Case: The following reported two cases with grade facial pore size.

Keywords: enlarged facial pore, botulinum toxin injection, sebum.


Cite This Article: Murlistyarini, S., Kurniasih, W. 2021. Injeksi intradermal toksin botulinum tipe A sebagai
terapi facial enlarged pore. Intisari Sains Medis 12(1): 385-390. DOI: 10.15562/ism.v12i1.946

ABSTRAK
Pendahuluan: Pori-pori merupakan lubang dari Kasus: Berikut ini dilaporkan dua buah kasus facial
kelenjar sebaceous pada permukaan kulit yang enlarged pore pada wajah dengan tingkat derajat 6
mengeluarkan minyak yang berfungsi sebagai pada laki-laki berusia 38 tahun dan wanita berusia 35
pelumas dan perlindungan kulit. Pori-pori dapat tahun. Pasien diberikan terapi menggunakan injeksi
tampak sebagai struktur berbentuk corong kecil yang Botulinum Toxin A metode multiple intradermal small
dapat ditemukan pada hampir seluruh tubuh tetapi bolus injection of botulinum toxin selama 1 kali terapi
paling sering tampak pada wajah. Facial enlarged dan dilakukan evaluasi hingga 4 minggu terapi. Evaluasi
pore dapat menjadi masalah kosmetik terutama bagi pada minggu ke-4 pada pasien pertama didapatkan
1
Departemen Dermatologi dan Venereologi, Fakultas wanita. Berbagai macam faktor dilaporkan dapat penurunan derajat keparahan facial enlarged pore
Kedokteran, Universitas Brawijaya/ terlibat dalam perkembangan facial enlarged pore, dari 6 ke 3 dan penurunan skor sebum dari 3 ke 1.
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar, tetapi produksi sebum dan elastisitas kulit wajah Sedangkan pada kasus kedua didapatkan penurunan
Malang, Indonesia. merupakan faktor yang paling sering berperan. Injeksi derajat keparahan pori-pori dari 5 ke 3 dan penurunan
botulinum toksin tipe A memiliki mekanisme kerja skor sebum dari 3 ke 2. Pemeriksaan dermoskopi pada
menurunkan facial enlarged pore dengan menghambat sebelum dan sesudah terapi memperlihatkan ukuran
*Korespondensi:
asetilkolin sehingga menurunkan aktivitas kelenjar pori-pori menurun.
Sinta Murlistyarini;
Departemen Dermatologi dan Venereologi, Fakultas
folikel sebaceous, melumpuhkan musculus arector Simpulan: Injeksi intradermal botulinum toksin tipe A
Kedokteran, Universitas Brawijaya/Rumah Sakit pilli sehingga mengurangi sekresi sebum, dan dinilai efektif dalam menurunkan produksi sebum dan
Umum Daerah dr. Saiful Anwar, Malang, Indonesia; meningkatkan kolagen. ukuran pori-pori wajah.
wuriandaru@gmail.com
Kata kunci: facial enlarged pore, injeksi toksin botulinum, sebum.
Sitasi Artikel ini: Murlistyarini, S., Kurniasih, W. 2021. Injeksi intradermal toksin botulinum tipe A sebagai
Diterima: 26-01-2021 terapi facial enlarged pore. Intisari Sains Medis 12(1): 385-390. DOI: 10.15562/ism.v12i1.946
Disetujui: 21-04-2021
Diterbitkan: 30-04-2021

Published by Intisari
Open access: Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 385-390 | doi: 10.15562/ism.v12i1.946
http://isainsmedis.id/ 385
CASE REPORT

PENDAHULUAN
Pori-pori kulit adalah gambaran topografi
pada kulit yang merupakan lubang saluran
dari folikel pilosebaceous. Dalam kondisi
tertentu, pori-pori dapat menjadi lebih
besar dan bahkan terlihat jelas. Pori-pori
berbentuk corong ini secara fisiologis
Gambar 1. Kriteria visual pori-pori berdasarkan Kim dkk.4
terdapat pada semua individu, dan
keluhan facial enlarged pore atau pori-pori
wajah yang membesar dianggap sebagai
masalah kosmetik terutama bagi wanita
dan sering disebut sebagai “orange peel
skin” (efek seperti kulit jeruk).1,2 Survei
terhadap 1.781 wanita di Jepang, lebih dari
setengah wanita berusia dua hingga tiga
puluh tahun mengeluhkan pori-pori yang
membesar.2 Pada penelitian Flament et al.
pada 2.585 pasien dari etnis Brazil, Cina,
Jepang dan India dilaporkan ukuran pori
sangat bervariasi pada masing-masing
etnis, dimana pada wanita Cina memiliki
ukuran pori yang lebih kecil (0,05 mm2)
sedangkan Brazil berukuran lebih besar
(0,37 mm2), dengan variasi ukuran antara
dua etnis ini mencapai tujuh kali lipat.3 Gambar 2. Pemeriksaan pada pasien pertama.
Beberapa penyebab facial enlarged pore (a). Sebelum dilakukan tindakan (b). 2 minggu setelah dilakukan
adalah genetik, penuaan, dan perubahan tindakan (c). 4 minggu setelah tindakan. (d). Derajat keparahan enlarged
hormon, bekas jerawat, paparan UV kronis pore sebelum tindakan dinilai dengan derajat 6 (e). Derajat enlarged pore
dan sekresi sebum yang berlebihan.2 Sebum 2 minggu setelah tindakan dinilai dengan derajat 4 (f). Derajat keparahan
merupakan faktor yang berpengaruh, oleh enlarged pore 4 minggu setelah tindakan dinilai dengan derajat 3 (g).
karena itu perawatan yang berfokus pada pemeriksaan dermoskopi sebelum tindakan, diambil pada fixed poin (h
pengurangan produksi sebum disertai dan i). Pemeriksaan dermoskopi 2 minggu (h) dan 4 minggu (i) setelah
peningkatan produksi kolagen kulit tindakan, tampak penurunan ukuran bercak ukuran pori. (keterangan : D
dapat memiliki efek dalam mengurangi = dekstra, S = sinistra)
ukuran pori-pori.1 Berbagai modalitas
perawatan untuk mengurangi enlarged
facial pore telah dikembangkan seperti LAPORAN KASUS Pasien tidak pernah menggunakan tabir
retinoid, pengelupasan kimiawi, toksin surya maupun kosmetika sebelumnya.
Kasus pertama adalah laki-laki berusia Pasien merupakan seorang karyawan,
botulinum tipe A dan laser.3 Berikut ini
39 tahun yang datang ke poliklinik memiliki hobi memancing dan bersepeda
kami laporkan dua kasus pasien, yang
Dermatologi dan Venereologi Rumah sejak 7 tahun terakhir sehingga sering
pertama laki-laki berusia 39 tahun dengan
Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar terpapar sinar matahari selama berjam-
kulit Fitzpatrick tipe IV dengan enlarged
Malang (RSSA) dengan keluhan pori- jam. Pasien biasanya mencuci wajah
pore derajat 6 dan kasus kedua adalah
pori wajah tampak membesar pada pipi dengan sabun wajah untuk kulit
pasien wanita usia 34 tahun dengan kulit
sejak 20 tahun terakhir dan bertambah berminyak yang dijual bebas di toko tetapi
Fitzpatrick tipe IV dengan enlarged pore
lebar sejak 1 tahun terakhir. Wajah kadang-kadang menggunakan air biasa.
derajat 5. Kedua pasien mendapatkan
pasien juga dirasakan sering berminyak Pemeriksaan tipe kulit pasien
terapi injeksi toksin botulinum tipe A
dan berjerawat yang hilang timbul sejak adalah Fitzpatrick tipe IV. Pemeriksaan
dengan metode multiple intradermal small
berusia 14 tahun. Keluhan ini mengganggu dermatologis regio facialis tampak makula
bolus injection of botulinum toxin yang
penampilan, sehingga pasien merasa dan patch hiperpigmentasi, batas tidak
dilakukan sebanyak 1 kali dan dilakukan
kurang percaya diri. Pasien sebelumnya tegas tepi ireguler, papul eritema sebanyak
evaluasi hingga 4 minggu. Manfaat
tidak pernah menggunakan obat minum 3 buah, skar atrofi berbentuk huruf u dan
penulisan kasus ini adalah sebagai wacana
atau oles apapun untuk mengecilkan pori- liner berbatas tegas dengan pori-pori yang
pilihan terapi pada facial enlarged pore
porinya, tetapi pasien pernah mengobati tampak membesar terutama pada regio
yang dapat di aplikasikan dalam bidang
jerawatnya menggunakan retinoid 0,05% maksilaris. Pasien dilakukan penilaian
kosmetik medik.
yang terakhir digunakan 1 minggu lalu. kriteria visual pori-pori berdasarkan Kim

386 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 385-390 | doi: 10.15562/ism.v12i1.946
CASE REPORT

dkk., dengan menyamakan pemeriksaan


fisik dengan standart visual Kim dkk.,
pada pasien ini dinilai dengan derajat 6.4
Pasien selanjutnya dilakukan penilaian
Skor Sebum berdasarkan Sayed dkk.
yakni skor 0 untuk kulit tampak kering,
skor 1 kulit berminyak ringan, skor 2
untuk berminyak sedang dan skor 3 jika
berminyak berat, pada pasien pertama
ini diberikan nilai skor 3.5 Pasien juga
dilakukan pemeriksaan dermoskopi yang
diambil pada fixed poin atau titik yang
sama, diambil dari persilangan dua garis
yakni garis dari ala nasi ke tragus dengan
garis dari kantus lateral ke sudut mulut.6
Pada pemeriksaan dermoskopi tampak Gambar 3. Pemeriksaan pasien kedua.
bercak-bercak berwarna kecoklatan pada (a). Sebelum dilakukan tindakan (b). 2 minggu setelah tindakan (c). 4
pangkal rambut yang diidentifikasi sebagai minggu setelah tindakan (d). Derajat keparahan enlarged pore sebelum
pori-pori yang membesar dan memiliki tindakan dinilai dengan derajat 5 (e). Derajat enlarged pore 2 minggu
diameter ukuran bervariasi antara 0,3-1 setelah tindakan dinilai dengan derajat 3 (f). Derajat enlarged pore 4
mm. minggu setelah tindakan dinilai dengan derajat 3 (e). pemeriksaan
Kasus kedua adalah wanita berusia dermoskopi sebelum tindakan (f dan g). pemeriksaan dermoskopi 2
34 tahun dengan keluhan pori-pori minggu (f) dan 4 minggu (g) setelah tindakan, tampak penurunan ukuran
membesar pada hidung dan pipi sejak pori-pori. (keterangan : D = dekstra, S = sinistra)
15 tahun terakhir, dan kulit berminyak
sejak berusia 16 tahun yang memberat
apabila terkena udara panas. Pasien juga
memiliki keluhan jerawat yang hilang
timbul sejak berusia 18 tahun. Keluhan
kulit berminyak dan jerawat ini biasanya
timbul pada saat menstruasi. Pasien
sebelumnya menggunakan obat oles untuk
mengecilkan pori-pori wajahnya (pasien
tidak ingat nama obatnya), tetapi tidak ada
perubahan. Pasien selalu menggunakan
tabir surya apabila keluar rumah. Pasien
merupakan seorang mahasiswa, jarang Grafik 1. Penurunan Derajat Grafik 2. Penurunan Derajat
beraktivitas di luar ruangan. Biasanya Enlarged Pore, Skor Sebum Enlarged Pore, Skor
pasien mencuci wajah secara rutin dengan dan Skor pori-pori sebelum Sebum dan Skor pori-
sabun wajah untuk kulit berminyak dan dan sesudah terapi pasien pori sebelum dan sesudah
berjerawat. pertama. terapi pasien kedua.
Pemeriksaan tipe kulit pasien
adalah Fitzpatrick tipe IV. Pemeriksaan
dermatologis regio facialis tampak makula Sayed dkk. diberikan nilai skor 3. metode multiple intradermal small bolus
dan patch eritema, skar atrofi berbentuk Sebelum tindakan disiapkan 100 unit injection of botulinum toxin, dengan jarak
huruf u berbatas tegas dengan pori-pori toksin botulinum A yang dilarutkan antara masing-masing injeksi sekitar 1
tampak membesar terutama pada nasal dengan larutan saline 5 ml (0,9% NaCl) cm. Injeksi dilakukan sampai dengan
dan regio maksilaris. Derajat keparahan untuk mencapai konsentrasi 2 IU/0,1 ml. kedalaman sub-epidermal atau tampak
enlarged pore berdasarkan kriteria visual Kedua sisi wajah dibersihkan dengan kasa urtika atau benjolan yang berwarna
pori-pori Kim dkk. dinilai dengan derajat alcohol kemudaian diaplikasikan krim pucat.6,7
5. Pada dermoskopi tampak bercak- anestesi (lidokain 2,5% dan prilokain Evaluasi pasien dilakukan 2 dan 4
bercak berwarna kecoklatan yang tampak 2,5%) pada area pipi 30 menit sebelum minggu setelah dilakukan prosedur,
pada pangkal rambut yang diidentifikasi tindakan. Llarutan botulinum toksin kedua pasien mengaku kulit berminyak
sebagai pori-pori yang membesar. Ukuran tipe A di injeksi secara intradermal berkurang dan ukuran pori-pori tampak
bervariasi dengan diameter antar 0,2-1 menggunakan jarum berukuran 30 G lebih mengecil dibandingkan dengan
mm. Penilaian Skor Sebum berdasarkan dengan sudut kurang lebih 75⁰ dengan sebelumnya. Evaluasi derajat keparahan

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 385-390 | doi: 10.15562/ism.v12i1.946 387
CASE REPORT

enlarged pore pasien pertama mengalami tampak keluar batang rambut pada bagian penggunaan kosmetik yang tidak tepat,
penurunan dari derajat 6 ke 3. Skor tengahnya, keluhan dirasakan sejak sejak kebiasaan mencuci wajah dan paparan
sebum menurun dari skor 3 ke 1 dan usia remaja, dan disertai dengan keluhan sinar matahari dapat dikaitkan dengan
pada dermoskop tampak ukuran pori- kulit berminyak sehingga wajah tampak ukuran pori-pori.2 Pori-pori juga dapat
pori lebih berkurang dari sebelumnya. mengkilat. membesar ketika terinfeksi atau tersumbat
Derajat enlarged pore pada pasien kedua Kriteria untuk penilaian pori- oleh kotoran, bakteri dan minyak.13
berdasarkan Kim dkk. menurun dari pori secara visual berdasarkan Kim Pada pasien kasus pertama pasien laki-
derajat 5 ke 3. Skor sebum menurun dari dkk. dilakukan untuk menilai derajat laki didapatkan derajat yang lebih berat
skor 3 ke 2. Pada pemeriksaan dermoskopi keparahan pori-pori pada daerah pipi dibandingkan dengan kasus ke dua
ukuran pori-pori tampak berkurang. dan terbagi dengan skor 0–6 dengan pasien dengan jenis kelamin perempuan.
skor 0 adalah pori-pori kecil dan skor Keduanya memiliki kulit berminyak dan
DISKUSI 6 merupakan pori-pori besar dan jelas. berjerawat yang timbul sejak usia remaja.
Penilaian visual pori-pori ini dinilai Pada kasus pertama pasien mengaku lebih
Enlarged facial pore atau pori-pori yang
merupakan teknik penilaian yang cukup sering terpapar sinar matahari selama
membesar pada wajah merupakan
efektif untuk menilai derajat membesarnya beberapa jam dan berusia hampir 40
ketidaksempurnaan permukaan kulit
ukuran pori-pori.4 Skor lain yang juga tahun.
wajah, umumnya hal ini tidak dibahas
digunakan adalah untuk mengevaluasi Roh dkk. melaporkan ada korelasi
dalam buku teks dermatologi tetapi
produksi sebum adalah skor sebum yang positif antara sebum dan ukuran
merupakan salah satu masalah kosmetik
memiliki rentang skor 0-3 dengan skor 0 pori.2,8 Ukuran pori-pori pada laki-
pada wanita dewasa Asia.5,8,9 Secara
= kulit kering, 1 = berminyak ringan, 2 = laki menunjukkan korelasi yang lebih
fisiologis, pori-pori didefinisikan sebagai
berminyak sedang 3 = berminyak berat.6 tinggi daripada perempuan. Pori-pori
lubang dari permukaan tegument (hewan
Lee dkk. mendefinisikan pori-pori sebagai umumnya tidak tampak pada anak-anak
atau tumbuhan) yang merupakan tempat
bentuk lingkaran dengan ukuran lebih karena elastisitas kulit, sedangkan pada
keluar atau masuk dari gas atau cairan.
lebar dari 0,02 mm2.2 Pori-pori dapat masa remaja jumlah pelepasan sebum
Berkaitan dengan kulit, lubang ini
dievaluasi sebagai tiga kategori dalam hal meningkat dan pori-pori menjadi terlihat
terdiri dari ostia kecil berasal dari folikel
ukuran pori yakni pori-pori kulit tidak sesuai dengan peningkatan hormon
pilosebaceous atau kelenjar keringat ekrin.
terlihat jika pori-pori berukuran di bawah androgen.4 Dilaporkan bahwa sekresi
Tetapi ostia kelenjar ekrin umumnya
0,04 mm2, pori-pori kulit terlihat dengan sebum memuncak sekitar pada usia 20
memiliki ukuran yang lebih kecil dan
ukuran 0,04-0,07 mm2 dan pori-pori tahun dan kemudian terus menurun
tidak dapat terlihat dengan mata telanjang.
membesar apabila berukuran melebihi dengan bertambahnya usia baik pada
Sehingga pada beberapa literatur yang
0,07 mm2.10 Pada kasus pertama dilakukan pria maupun wanita. Faktor hormonal
dianggap pori-pori kulit adalah lubang
penilaian derajat keparahan facial enlarged berkontribusi terhadap perbedaan sekresi
dari folikel pilosebaceous tempat di mana
pore dengan menggunakan kriteria visual sebum.8,13
rambut dan sebum keluar dari tubuh.
Kim et al didapatkan derajat 6 dan skor Kulit berminyak dihasilkan dari
Berdasarkan etnis, kepadatan pori-pori
sebum didapatkan skor 3 atau berminyak produksi sebum yang tinggi oleh
setiap individu berbeda-beda berkisar 10–
berat. Untuk kasus kedua didapatkan kelenjar sebaseous yang kemudian
90/cm2 pada pipi dan dapat mencapai 23%
derajat 5 untuk facial enlarged pore dan mengalir ke permukaan kulit. Sebum
dari total permukaan kulit pipi.5,9
skor sebum mencapai skor 3 berarti berperan penting dalam perlindungan
Secara klinis pori-pori tampak sebagai
berminyak berat. Pada pasien dilakukan epidermis dan mencegah penuaan dengan
depresi/lubang kecil atau berstruktur
pemeriksaan menggunakan dermoskopi mengantarkan antioksidan ke permukaan
seperti corong kosong, berbentuk silindris
dan tampak pori-pori berupa bercak kulit dalam bentuk CoQ10 dan vitamin E.
atau bundar yang dapat tersumbat oleh
kecoklatan dengan diameter 0,2-1 mm dan Tetapi sebum memiliki efek negatif pada
komedo, pori-pori dapat menyerupai
masuk sebagai pori-pori kulit membesar. permukaan kulit jika tingkat produksi
permukaan bola golf karena memiliki
Faktor-faktor penyebab dari pori-pori sebum lebih dari 1,5 mg/10 cm2 setiap 3
ukuran yang lebih besar (0,25-0,5
wajah yang membesar meliputi faktor jam, pasien akan merasa kulit berminyak,
mm).5,8,9 Pori-pori ini dapat ditemukan
eksogen dan endogen, seperti jenis kelamin, timbul jerawat, pori-pori membesar dan
di seluruh permukaan kulit tubuh kecuali
genetik, penuaan, paparan sinar ultraviolet dapat timbul dermatitis seboroik.13 Selama
pada telapak tangan dan kaki, tetapi
kronis, xenobiotik komedogenik, jerawat, siklus menstruasi, tingkat output sebum
paling sering di temukan pada sisi bulat
dan seborrhoea.2,12 Secara garis besar secara signifikan lebih tinggi, dan ukuran
hidung dan tampak mengkilat karena
ada 3 penyebab klinis utama dari pori- pori lebih besar pada fase ovulasi. Masih
meningkatnya jumlah sebum.10,11 Dari
pori wajah yang membesar yaitu ekskresi sedikit yang diketahui tentang mekanisme
anamnesa pasien mengeluhkan pori-
sebum yang tinggi, penurunan elastisitas pasti hormon wanita dalam memodulasi
pori pada wajah tampak membesar dan
kulit di sekitar pori-pori dan peningkatan produksi sebum, fase ovulasi dimulai
pada pemeriksaan fisik pada kedua kasus
volume folikel rambut termasuk karena dengan peningkatan kadar luteinizing
ditemukan gambaran pori-pori wajah
rambut yang tebal. Selain itu, riwayat hormone (LH) dan follicle-stimulating
berupa cekungan kecil yang tampak
jerawat berulang kronis, hormon seks, hormone (FSH), tingkat progesteron juga
terutama pada bagian pipi dimana

388 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 385-390 | doi: 10.15562/ism.v12i1.946
CASE REPORT

mulai meningkat. Karena estrogen dalam mirip dengan kertas krep.8 ini bersifat reversible dengan aktivitas
dosis fisiologis memiliki efek minimal Perawatan untuk facial enlarged pore saraf mulai pulih kira-kira 3 bulan setelah
pada pengaturan kelenjar sebaseous, terutama bertujuan untuk mengurangi injeksi karena pergantian molekul dan
peningkatan LH dan FSH bersama dengan produksi sebum, meremajakan kulit, pertumbuhan saraf di neuromuskuler
peningkatan progesteron dapat memiliki menghilangkan rambut dan/atau junction.16
efek pada pengaktifan aktivitas kelenjar mengurangi ukuran folikel.5,14 Karena Asetilkolin (Ach) merupakan
sebaseus selama fase ovulasi.8,10 berbagai faktor dapat menyebabkan pori- neurotransmitter kolinergik dan bekerja
Faktor lingkungan seperti suhu dan pori wajah membesar, identifikasi faktor melalui pengikatan dengan reseptor
kelembaban juga diketahui mempengaruhi penyebab yang tepat perlu dilakukan asetilkolin (AchR). Diketahui dengan
sekresi sebum.13 Faktor lain yang dapat sebelum pengobatan dimulai. Kulit wajah baik bahwa sistem saraf parasimpatis/
berperan adalah Insulin-like growth berminyak disebabkan oleh sekresi sebum simpatis tidak menstimulasi kelenjar
factor-1 (IGF-1) yang dapat merangsang yang tinggi, penurunan elastisitas kulit di sebaseous. Kelenjar sebaceous
lipogenesis kelenjar sebaceous melalui sekitar pori-pori dan peningkatan volume mengekspresikan reseptor asetilkolin
aktivasi jalur phosphoinositide 3-kinase/ pori karena rambut tebal membutuhkan nikotinat α7 (nAchRα7), subunit nAchR
Akt sehingga menunjukkan adanya penatalaksanaan yang berbeda. Facial utama yang berbeda dan melepaskan
korelasi positif antara jumlah ekskresi enlarged pore yang disebabkan karena Ach sebagai sitotransmitter lokal dengan
sebum wajah dan serum IGF-1. Riwayat sekresi sebum yang berlebihan, produksi cara autokrin atau parakrin.15 Asetilkolin
jerawat yang berat sebelumnya dapat sebum harus dikurangi menggunakan yang diproduksi secara endogen dapat
menyebabkan penyempitan pada folikel agen sebostatik topikal/oral, terapi mengubah diferensiasi sebosit serta
rambut sehingga menyebabkan rentan hormon, laser atau toksin botulinum. produksi sebum. Toksin botulinum secara
terhadap penyumbatan ketika stimulasi Apabila disebabkan karena penurunan efektif mengurangi produksi sebum
androgenik terjadi. Pada akhirnya akan elastisitas kulit dapat diperbaiki melalui blok sinyal kolinergiknya, dan
menyebabkan perubahan pada volume menggunakan retinoid topikal dan laser. karena jaringan target adalah kelenjar
folikel dan ukuran pori-pori.2 Sedangkan jika penyebabnya merupakan eksokrin, sekresi kelenjar diblokir yang
Ada dua jenis penuaan yakni penuaan kombinasi dengan rambut wajah yang selanjutnya terjadi penurunan aktivitas
kulit chronologic dan photoaging. tebal, modalitas untuk menghilangkan kelenjar sebaseous dan dengan demikian
Penuaan chronologic terjadi sejalan rambut dapat bermanfaat.2 Pada kedua pengurangan facial enlarged pore.6
dengan bertambahnya usia, sementara pasien ini faktor pencetus utama adalah Teori lain menyebutkan bahwa
photoaging terutama disebabkan oleh produksi sebum yang berlebihan. kelenjar sebaseous terletak di antara
faktor lingkungan dimana yang terpenting Injeksi botulinum toksin secara folikel rambut dan otot arrector pilli
adalah ketika kulit terpapar radiasi intradermal adalah prosedur yang efektif yang dirangsang oleh adrenalin dan
ultraviolet. Pada usia tua, facial enlarged dan aman untuk penatalaksanaan sebum sistem saraf simpatik, kontraksi otot pili
pore dan jumlah pori-pori dilaporkan yang berlebihan dan enlarged facial pore arrector dapat memainkan peran penting
bertambah karena terajadi penurunan dengan hasil yang dapat bertahan selama dalam ekskresi sebum dan diasumsikan
elastisitas kulit seiring bertambahnya rata-rata 4 bulan. Laporan dari Sayed dkk. meningkatkan ukuran pori-pori wajah.
usia.12,13 Ukuran pori telah terbukti pada 20 pasien dengan enlarged pore dan Injeksi toksin botulinum intradermal
berhubungan dengan usia dalam beberapa produksi sebum berlebih menyatakan menurunkan ekskresi sebum melalui efek
penelitian dan berkorelasi dengan penurunan ukuran pori-pori dan produksi neuromodulator pada otot pili arrector
elastisitas menggunakan cutometer. Zheng sebum pada follow up 1 dan 4 bulan pasca dan reseptor muskarinik lokal dalam
dkk. menunjukkan bahwa microfibril- terapi dengan injeksi toksin botullinum kelenjar sebaseus, sehingga relaksasi
associated glycoprotein-1 yakni protein tipe A.6 Teknik ini menggunakan multiple otot pili arrector dinilai berkontribusi
matriks ekstraseluler yang penting untuk intradermal small bolus injection of pada pengurangan ukuran pori-pori dan
penyusunan serat elastis, menurun seiring botulinum toxin (MISBIB), selain untuk memperbaiki tekstur kulit.6,7 Selain itu
penuaan, dan perubahan tersebut dapat perawatan enlarged pore teknik ini penelitian terbaru menunjukkan bahwa
berkontribusi pada hilangnya integritas dapat bermanfaat untuk kerutan halus toksin botulinum meningkatkan produksi
kulit dan struktural perifollicular terkait dan pengencangan kulit.2 Metodenya kolagen yang dapat menjelaskan tentang
usia, yang dapat menyebabkan kulit adalah dengan melakukan insersi jarum peningkatan signifikan dalam ketebalan
rapuh, kendur dan pori-pori membesar.2 pada sudut 75° sehingga membantu kulit.6,15 Pada pasien ini diberikan terapi
Tanda-tanda utama photoaging adalah memposisikan di lapisan dermal dan injeksi toksin botulinum tipe A dan
keriput, freckles, hiperpigmentasi, kulit ekstrusi toksin dari pori-pori yang didapatkan perbaikan pada ukuran pori-
kering, eritema, telengiektasis, perubahan berdekatan bisa menjadi tanda injeksi pada pori dan berkurangnya keluhan kulit
tekstur dan hilangnya elastisitas kulit.12 tingkat yang sesuai.15 Dengan demikian berminyak dan ukuran pori-pori.
Kerusakan kolagen surya elastotik atau injeksi toksin botulinum intradermal
akibat ultraviolet menyebabkan warna yang memiliki target pada kelenjar SIMPULAN
kulit pucat, struktur pori melebar dan pilosebasea tidak mempengaruhi otot
Penyebab facial enlarged pore dapat
penampilan serta elastisitas kulit yang yang berlokasi dibawahnya. Efek toksin
berupa multifaktor tetapi paling sering

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 385-390 | doi: 10.15562/ism.v12i1.946 389
CASE REPORT

diakibatkan oleh sekresi sebum yang Konflik Kepentingan 8. Roh M, Han M, Kim D, Chung K. Sebum
meningkat dan penurunan elastisitas kulit. Penulis mendeklarasikan tidak ada output as a factor contributing to the size of
facial pores. Br J Dermatol. 2006;155(5):890–4.
Injeksi botulinum toksin dapat memiliki konflik kepentingan dalam penulisan dan Available from: http://dx.doi.org/10.1111/
mekanisme kerja menurunkan aktivitas publikasi naskah ini. j.1365-2133.2006.07465.x
kelenjar sebasous, relaksasi musculus 9. Shaiek A, Flament F, François G, Lefebvre-
arrector pili sehingga mengurangi sekresi DAFTAR PUSTAKA Descamps V, Barla C, Vicic M, et al. A new
tool to quantify the geometrical characteristics
sebum dan ukuran pori, serta diasumsikan 1. Roh M, Goo B, Jung J, Chung H, Chung K. of facial skin pores. Changes with age and a
dapat meningkatkan produksi kolagen. Treatment of enlarged pores with the quasi making-up procedure in Caucasian women. Ski
Pada laporan kasus ini dilaporkan 2 pasien long-pulsed versus Q-switched 1064 nm Res Technol. 2016;23(2):249–57. Available from:
dengan facial enlarged pore yang diberikan Nd:YAG lasers: A split-face, comparative, http://dx.doi.org/10.1111/srt.12330
controlled study. Laser Ther. 2011;20(3):175– 10. Kim BY, Choi JW, Park KC, Youn SW. Sebum,
injeksi toksin botulinum dan mengalami 80. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm. acne, skin elasticity, and gender difference -
penurunan ukuran pori-pori dan nih.gov/24155526 which is the major influencing factor for facial
produksi sebum yang dievaluasi minggu 2. Lee SJ, Seok J, Jeong SY, Park KY, Li K, pores? Ski Res Technol. 2011;19(1):e45–53.
ke 2 dan ke 4 setelah tindakan. Injeksi Seo SJ. Facial Pores. Dermatologic Surg. Available from: http://dx.doi.org/10.1111/
2016;42(3):277–85. Available from: http:// j.1600-0846.2011.00605.x
toksin botulinum tipe A dengan metode
dx.doi.org/10.1097/dss.0000000000000657 11. Katsuta Y, Lida T, Inomata S, Yoshida S.
multiple intradermal small bolus injection 3. Sun JY, Kim SW, Lee SH, Choi JE, Ko SJ. Improving the appearance of facial pores.
of botulinum toxin (MISBIB) dinilai efektif Automatic facial pore analysis system using Cosmet Toilet. 2004;119(10):59–64.
dalam mengurangi produksi sebum yang multi-scale pore detection. Ski Res Technol. 12. Hameed A, Akhtar N, Khan HMS, Asrar
berlebihan dan mengurangi facial enlarged 2016;23(3):354–62. Available from: http:// M. Skin sebum and skin elasticity: Major
dx.doi.org/10.1111/srt.12342 influencing factors for facial pores. J Cosmet
pore. 4. Kim SJ, Shin MK, Back JH, Koh JS. Pore Dermatol. 2019;18(6):1968–74. Available from:
volume is most highly correlated with the http://dx.doi.org/10.1111/jocd.12933
PENUTUP visual assessment of skin pores. Ski Res Technol. 13. Francois G, Maudet A, McDaniel D, Giron F,
2014;20(4):429–34. Available from: http:// Bazin R. Quantification of facial pores using
Kontribusi Penulis dx.doi.org/10.1111/srt.12135 image analysis. Cosmet DERMATOLOGY-
WK berkontribusi dalam pengumpulan 5. Flament F, Francois G, Qiu H, Ye C, Hanaya T, CEDAR KNOLLS-. 2009;22(9):457–65.
data dan penyusunan laporan kasus. SM Batisse D, et al. Facial skin pores: a multiethnic 14. Dong J, Lanoue J, Goldenberg G. Enlarged
study. Clin Cosmet Investig Dermatol. facial pores: An update on treatments. Cutis.
berkontribusi sebagai pembimbing. Kedua
2015;8:85–93. Available from: https://pubmed. 2016;98(1):33–6.
penulis berkontribusi dalam penyusunan ncbi.nlm.nih.gov/25733918 15. Shuo L, Ting Y, KeLun W, Rui Z, Rui Z, Hang W.
naskah publikasi ini. 6. Sayed KS, Hegazy R, Gawdat HI, Abdel Hay Efficacy and possible mechanisms of botulinum
RM, Ahmed MM, Mohammed FN, et al. The toxin treatment of oily skin. J Cosmet Dermatol.
Kelayakan Etik efficacy of intradermal injections of botulinum 2019;18(2):451–7. Available from: http://dx.doi.
toxin in the management of enlarged facial org/10.1111/jocd.12866
Laporan kasus ini telah disetujui oleh pores and seborrhea: a split face-controlled 16. Rose AE, Goldberg DJ. Safety and Efficacy of
komisi etik Rumah Sakit Umum Daerah study. J Dermatolog Treat. 2020;1–7. Available Intradermal Injection of Botulinum Toxin for
dr. Saiful Anwar Malang (RSSA) dan from: http://dx.doi.org/10.1080/09546634.201. the Treatment of Oily Skin. Dermatologic Surg.
pasien telah memberikan informed consent 1708241 2013;39(3):443–8. Available from: http://dx.doi.
7. Lee S-K. Multiple intradermal small bolus org/10.1111/dsu.12097
untuk dipublikasikan.
injection of botulinum toxin: The limit
and the potentiality. J Cosmet Laser Ther.
Pendanaan 2012;14(6):304–6. Available from: http://dx.doi.
Tidak ada. org/10.3109/14764172.2012.738914

390 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 385-390 | doi: 10.15562/ism.v12i1.946

Anda mungkin juga menyukai