Anda di halaman 1dari 5
Ida Zulaeha TEORI DIALEKTOLOG! Dialek Sosial dan Regional UNNES PRES, 2OK ty site OTe any | Vigil "i ‘ssi Gisgiit mtg te fi git X Tees, bisa Teori Dialektologs [19 BAB Ill Pertumbuhan dan Perkembangan Dialek A, Pengantar Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua hal yang serupa tetapi tidak sama. Sebagaimana sebuah tumbuhan, dialek juga mengalalami pertumbuhan dan perkembangan. Faktor nonkebahasaan dan faktor kebahasaan sangat_ menentukan pertumbuhan dan perkembangan dialek. Pada bagian ini, dipaparkan pertumbuhan dan perkembangan dialek dalam perspektif dialektologi. B, Pertumbuhan Dialek Konsep fumbuh di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Alwi, dkk. (2005: 1220) adalah timbul (hidup) dan bertambah besar atau sempurna (tentang benih tanaman, bagian tubuh seperti rambut, gigi, dan sebagainya). Pertumbuhan bermakna ‘hal tumbuh’, ‘perkembangan kemajuan’. Pertumbuhan dialek adalah timbul atau munculnya suatu dialek dan bertambah’ bes kemajuan. Pertumbuhan suatu dialek disebabkan oleh faktor non atau sempurna yang mengarah pada kebahasaan dan kebahasaan. Faktor nonkebahasaan, seperti keadaan alam, antara lain daerah yang terpencil, mempengaruhi rang gerak penduduk setempat untuk dapat berkomuniki sehingga mobilitasnya cenderung rendah. Selain keadaan alam, batas alam, seperti batas politik, ekonomi, dan cara hidup tercermin dalam dialek yang bersangkutan. Bahkan, timbulnya dialek disebabkan oleh adanya hubungan dan keunggulan bahasa-bahasa yang terbawa oleh para penuturnya ketika terjadi perpindahan penduduk, penyerbuan, atau i dengan dunia laur Dipindai dengan CamScanner 201 penjajahan suatu daerah atau bangsa. Seperti, pertumbuhan bahasa hawa di Lampung yang melahirkan bahasa Jawa dialek Lampung yang berbeda dengan bahasa Jawa Solo-Yogya akibat perpindahan penduduk (iransmigrasi bedhol desa ‘penduduk seluruh desa’) yang digalakkan pemerintah pada waktu itu, Faktor kebahasaan yang menyebabkan pertumbuban suatu dialek adalah peranan dialek atau bahasa yang bertentangga. Dalam proses terjadinya dialek, dialek atau bahasa yang bertetangga ini sangat menentukannya karena masuknya anasir kosa kata, struktur, dan pengucapan atau pelafalan. Anasir, kosa kata, struktur, dan pelat dialek atau bahasa tetangga berinteraksi dengan dialek atau bal dacrah lan tertentu sehingga pertemuan antara dua dialek atau bahasa yang. bertetangga memunculkan dialek atau bahasa yang berbaru atau berbeda, seperti bahasa Jawa di Ketanggungan, Brebes yang bertetangga dengan bahasa Sunda memuncutkan varian baru atau dialek bahasa Jawa, Setelah di antara dialek tersebut diangkat menjadi bahasa baku, peranan bahasa baku tidak dilupakan, Pada gilirannya, bahasa baku juga terpengaruh oleh dialek atau bahasa daerah maupun dari dialek atau bahasa tetangganya. C. Perkembangan Dialek Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Alwi, dkk, (2005:538) menyatakan konsep berkembang adalah ‘menjadi besar (luas, banyak, dan sebagainya)’ atau ‘menjadi banyak (merata, meluas, dan sebagainya)’, Adapun perkembangan adalah ‘ihwal berkembang’ ‘perihal menjadi banyak (merata, meluas)'. Perkembangan dia dimaksudkan adalah perluasan wilayah dan jumlah pemakai dialek. Perkembangan dialek dapat dikelompokkan menjadi dua arah, yaitu perkembangan membaik dan perkembangan memburuk. Perkembangan membaik itu tampak apabila suatu dialek mengalami perluasan wilayah pakai dan jumlsh penutumya bertambah dan atau dinobatkan menjadi dialek baku. Sementara, perkembangan memburuk itu terjadi jika suatu dialek semakin berkurang penutumya dan semakin berkurang pula wilayah pakainya atau malah lenyap, Kedua jenis perkembangan itu dipengaruhi oleh faktor luar bahasa, Faktor-faktor luar bahasa sangat Dipindai dengan CamScanner Teori Dialekto |21 menentukan perkembangan dialek, misalnya dalam hal peningkatan dan penobatannya menjadi dialek baku dari bahasa yang bersangkutan, Sama halnya dengan perkembangan membaik, perkembangan memburuk juga disebabkan oleh berbagai faktor yang pada umumnya berupa faktor luar bahasa. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut. a. Faktor Masuknya Un insur Bahasa Lain Masuknya unsur-unsur bahasa nasional ke dalam bahasa daerah, dan masuknya bahasa nasional dan bahasa baku bahasa dacrah ke dalam dialek. Masukan atau susupan itu dapat terjadi melalui berbagai saluran, baik resmi maupun tidak resmi, seperti sekolah atau lembaga pendidikan dan saluran budaya. (a) Sekolah atau lembaga pendidikan. Di kota-kota ada kecenderungan untuk menjadikan bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa pengantar di kelas pada sekolah dasar. Ironisnya, anak-anak sekolah dasar merasa asing ketika mengikuti pelajaran bahasa daerah. Ketika mereka diminta menjawab pertanyaan- pertanyaan bahasa daerah sebagian kecil yang dapat dijawab karena sebagian besar Ieksikon dalam bahasa daerah itu asing baginya. Gejala-gejala itu menunjukkan adanya pergeseran bahasa daerah oleh bahasa nasional. (b) Saluran budaya Susupan melalui saluran budaya terjadi antara lain oleh adanya surat kabar, televisi, radio, buku, majalah, dan film. Surat kabar merupakan media cetak yang cepat memberikan pengaruh terhadap budaya karena informasinya yang mutakhir yang dapat dibaca oleh masyarakat luas dari kota sampai ke desa karena adanya Koran masuk desa. Perubahan atau peristiwa apapun segera dapat diperoleh oleh pembaca. Karena itu, surat kabar memberikan pengaruh terhadap budaya daerah karena masuknya budaya_internasional, nasional, atau daerah lain. Sementara itu, media elektronik, seperti televisi dan radio merupakan sarana informasi yang cepat terutama pengaruhnya terhadap perubahan budaya. Hampir setiap rumah di desa, bahkan di kota memiliki sarana elektronik itu. Dengan Dipindai dengan CamScanner Bide utacha kat cenderung mu demikian, tidak mustahil jika beradaptasi dengan budaya baru karena setiap hari mereka menikina sajian_ yang menarik ai -hiburan, Mercka tidak sempat I atau hiburan berbahasa daerah, Bahkan, ani memindahkan gelombang televisi atau radio jiki daerah, Fenomena inilah yang rut menyebabkan_perkembangan memburuk suatu dialek khususnya, dan bahasa daerah umumnya. berita tau mendengarkan ber i membaca nak cenderung memmatikan atau b, Faktor sosial Seiring dengan makin membaik taraf sosial-ekonomi masyarakat, makin membaik pula taraf’ pendidikan masyarakat. Pada umumnya mereka meninggalkan kampung halaman untuk mencari ilmu atau bekerja, seperti pedagang, buruh, pegawai dacrah, dan sebagainya. Setiap pagi mereka datang ke kota dan sorenya mereka kembali ke kampung halaman bagi pekerja yang mobilitas sirkulasi, Sementara para mahasiswa (orang yang belajar di perguruan tinggi) dari kampung itu merasa malu ketika menggunakan dialek di daerahnya. Mereka cen- derung menggunakan bahasa yang dianggapnya berprestise dalam pergaulan schari-hari. Kebiasaan itu juga dilakukannya dalam berbahasa schari-hari ketika mereka kembali ke kampung halaman. Kebiasaan itu kemudian diikuti oleh kelompoknya dan masyarakat di lingkungannya Karena mereka dipandang sebagai orang berpengalaman. Dengan demikian, tingkat mobilitas suatu masyarakat cenderung tinggi sehingga bahasa yang dituturkan juga turut terpengaruh oleh bahasa daerah lain dan atau bahasa nasional, bahkan bahasa asing. Fenomena tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan memburuk suatu dialek tertentu. Di sisi lain, hal itu dapat menjadi faktor Penyebab perkembangan membaik suatu dialek yang mempengaruhi Karena jumlah penuturnya bertambah dan wilayah pakainya juga meluas. Perkembangan dialek membaik itu terjadi jika penutur suatu dialek itu loyal (posisi dialek kuat) terhadap dialeknya sehingga dapat Mempengaruhi penutur dialek lain. Sebaliknya, _ perkembangan memburuk terjadi jika penutur suatu dialek itu tidak loyal (posisi dialek lemah) sehingga dapat dipengaruhi penutur dialek lain, Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai