Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Kepribadian dan Efikasi Diri

Terhadap Pengambilan Keputusan Kepala SMA Negeri Di DKI Jakarta

Anugrah Meti Suryani1


Mukhneri2
Matin3

Abstract

This study aimed to determine the effect of (1) personality, (2) self-efficacy, (3) decision making of
thead master who are working at Senior High School in Jakarta District. Survey method with a
quantitative-causal approach using path analyses was used to in this research. This survey was
conducted from February to May, 2018 involving 89 head master in a District as samples. This
sampling was determined randomly by Slovin formula. The findings of this study indicated: first, there
is a positive direct effect of personality on decision making. Second, there is a positive direct effect of
self-efficacy on decision making. Third, there is a positive direct effect of personality on self-efficacy.
Based on the findings, it is suggested for the Principal which is the position is as a manager in the
school to be a good role model for the teachers in respecting and appreciating others.

Keywords: personality, self-efficacy, decision making

PENDAHULUAN adalah bagaimana pemimpin itu bisa


mengambil keputusan dengan efektif. Dalam
Setiap organisasi memiliki pemimpin
realita pengambilan keputusan bukanlah hal
yang akan mengatur segala kegiatannya.
yang sederhana, sebab setiap pengambilan
Tindakan yang dilakukan setiap pemimpin
keputusan biasanya mengandung dua
merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam
konsekuensi sekaligus baik konsekuensi positif
keberlangsungan organisasi. Keberhasilan
maupun konsekuensi negatif. Namun demikian
suatu organisasi dalam mencapai visi, misi, dan
seorang pemimpin harus berani mengambil
tujuannya sangat ditentukan oleh kemampuan
keputusan dari beberapa pilihan yang dihadapi.
para pemimpin dalam melaksanakan tugas -
Ketua Badan Pengembangan Sumber
tugas yang di emban.
Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan
Kepala sekolah merupakan pemimpin
Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan
dalam sekolah yang juga memiliki peranan
Kebudayaan yaitu Syawal Gultom mengatakan
penting dalam segala kegiatan sekolah. Kepala
bahwa ”Dalam banyak kasus, pengangkatan
sekolah dapat dipandang sebagai staf,
kepala sekolah tidak berdasarkan kompetensi
pemimpin, manajer, pejabat formal, dan
dan profesionalisme, tetapi terkait dukungan
sebagai pendidik. Salah satu peran strategis
politik pada pemilihan kepala daerah.” Lebih
pemimpin dalam suatu organisasi adalah
lanjut, Siswandari sebagai Kepala Lembaga
peranannya dalam pengambilan keputusan.
Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala
Seorang pemimpin berperan dalam pembuatan
Sekolah Kemendikbud, mengatakan “Banyak
keputusan dalam suatu masalah.
kepala sekolah yang sudah dilatih hingga
Salah satu fungsi yang harus dilakukan
memenuhi standar nasional tidak dipilih
pemimpin dalam upaya pencapaian tujuan
bupati/ wali kota. Pengangkatan kepala

1
Universitas Negeri Jakarta, meti.surya@gmail.com@gmail.com. HP 08998264429
2
Universitas Negeri Jakarta
3
Universitas Negeri Jakarta

19
Jurnal Ilmiah Wawasan Pendidikan Vol 4, No.3, Agustus 2018

sekolah mengabaikan kompetensi. Padahal, Menurut J.Reason, “Decision making


jika sekolah dipimpin kepala sekolah yang tak can be defined as the result of cognitive process
kompeten, sekolah sulit untuk maju.” Kasus that leads to an action among several available
lain yang menimpa beberapa kepala sekolah alternatives.” Pengambilan keputusan dapat
dijakarta terkait keputusannya yang di anggap dianggap sebagai suatu hasil dari proses
memberatkan orang tua murid sehingga kognitif yang membawa pada pemilihan suatu
merugikan sekolah itu sendiri. Kasus yang jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang
melibatkan beberapa kepala sekolah ini tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan
ditanggapi oleh Kadisdik DKI dengan memecat selalu menghasilkan satu pilihan final.
kepala sekolah tersebut. Dalam membuat Hal serupa dikatakan oleh Goetsch dan
keputusan kepala sekolah harus memperhatikan Davis bahwa “decision making is the process of
baik buruk nya dampak untuk lingkungan selecting one course of action from among two
sekitar. Kepala sekolah juga perlu melibatkan or more alternatives.”. Senada dengan
peran serta orang tua murid atas keputusan yang pendapat Goetsch dan Davis pengambilan
dibuat agar tidak terjadi protes dikemudian hari. keputusan didefinisikan oleh Certo yaitu
Keputusan yang dibuat oleh kepala sekolah “decision making is the process of chosing the
bergantung pada kepribadian kepala sekolah best alternative for reaching objectives.”
tersebut. Kepribadian akan menentukan sikap Berdasarkan pendapat para ahli dapat
yang akan di buat dalam setiap menjalani disimpulkan pengambilan keputusan adalah
program-program sekolah. pemilihan di antara alternatif mengenai suatu
Fakta di atas menunjukkan bahwa cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu
kompetensi kepala sekolah di Jakarta masih rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika
rendah dan beberapa kasus melibatkan Kepala tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat
Sekolah dalam pengambilan keputusan. Dalam dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah
mengemban tugasnya kepala sekolah akan dibuat untuk mencapai sasaran. Pengambilan
dihadapi berbagai persoalan yang keputusan merupakan salah satu bentuk
mengharuskan mampu mengambil keputusan perbuatan berpikir dan hasil dari suatu
dalam waktu yang cepat dan tepat, hal ini pemecahan masalah untuk mencapai tujuan
merupakan suatau tantangan bagi seorang yang disebut keputusan.
pemimpin. Demikian juga dalam menghadapi Menurut Locke “decision making is a
masalah seperti kenakalan siswa, rendahnya system in which proposed decisions are
lulusan, pemahaman kurikulum masih rendah, circulated among management subordinates
kepemimpinan kurang efektif, kemampuan and their hierarchical superiors for
guru dalam memajukan nilai peserta didik, deliberation and approval.” Pengambilan
pelaksanaan kegiatan sekolah dan sebagainya keputusan adalah sistem di mana keputusan
perlu mendapat pemecahan yang sesuai dengan yang diusulkan diberitahukan kepada bawahan
kondisi sekolah yang dipimpin. manajemen dan atasan untuk musyawarah dan
Keputusan merupakan hasil dari suatu persetujuan.
pemecahan masalah dari banyaknya alternatif . Lebih lanjut, Gibson menjelaskan
penyelesaian. Dalam Kamus Besar Ilmu bahwa “Decision maker are influenced by many
Pengetahuan pengambilan keputusan (Decision psychological forces, both conscious and
Making) didefinisikan sebagai “pemilihan subconscious. One of the most important of
keputusan atau kebijakan yang didasarkan atas these forces is personality. Decision maker
kriteria tertentu. Proses ini meliputi dua personalities are strongly reflected in their
alternatif atau lebih karena seandainya hanya choice.” Seorang pengambil keputusan
terdapat satu alternatif tidak akan ada satu dipengaruhi oleh berbagai faktor psikologis.
keputusan yang akan diambil.” Hal ini terjadi secara sadar maupun tidak. Salah
satu hal yang paling penting dari beberapa

20
Anugrah Meti Suryani, Pengaruh Kepribadian …

faktor yang dapat mempengaruhi adalah yang dirasakan merupakan hasil dari interaksi
kepribadian. Kepribadian seorang pengambil dengan lingkungan.
keputusan dapat dengan sangat tercermin pada Menurut Sobur yang mengutip definisi
keputusan yang diambil. kepribadian dari Allport kepribadian adalah
Kepribadian merupakan keseluruhan “the dynamic organization within the
dari cara seseorang bereaksi dan berinteraksi individual of those psychophysical systems that
dengan orang lain. Perkembangan kepribadian determine his unique adjustment to his
bersifat dinamis selama pengetahuan individu environment” Maksud definisi dari Allport
bertambah maka akan semakin mantap bahwa kepribadian adalah organisasi-
kepribadian yang dimilikinya. Seperti yang organisasi dinamis dari system-sistem
diungkapkan oleh Kreitner, “personality is psikofisik dalam individu yang turut
defined as the combinatioan of the stable menentukan cara-caranya yang unik atau khas
physical and mental characteristics that give dalam menyeseuaikan diri dengan lingkungan.
the individual his or her identity”. Menurut Menurut Bandura dan Locked
Kepribadian dapat didefinisikan mengatakan bahwa “Self-efficacy, which refers
sebagai perpaduan dari karakteristik mental dan to the belief in one’s ability to succeed in a
fisik yang relatife stabil sebagai identitas given task, drives individuals to prefer more
individu. Menurut Mc Shane kepribadian challenging tasks and persist more in the face
adalah “the relatively enduring pattern of of such challenges. Two streams of recent
thoughts, emotions, behaviors that characterize empirical work suggest, which entails
a person’s, along with the phychological confidence in the ability to make
processes behind those characteristics.”. effective decisions, may affect preferences for
Kepribadian adalah pola pemikiran, emosi, choice.” Self-efficacy mengacu pada
perilaku yang mencirikan seseorang, seiring kepercayaan kepada kemampuan seseorang
dengan proses psikologi yang terdapat pada untuk berhasil dalam tugas tertentu mendorong
karakteristik orang tersebut. individu untuk lebih memilih tugas yang lebih
Lebih lanjut Nelson menjelaskan menantang dan bertahan lebih dalam
“personality is a relatively stable set of menghadapi tantangan Dua aliran karya empiris
characteristics that influence individual’s terbaru menunjukkan bahwa, kepercayaan atau
behavior.” Kepribadian adalah karakteristik keyakinan diri memiliki kemampuan untuk
individu yang relative stabil yang membuat keputusan yang efektif yang juga
mempengaruhi perilaku individu. dapat mempengaruhi pilihan
Senada dengan Luthans Hal ini sesuai dengan pendapat dari
mengemukakan, “Personality is mean how Marcel yang mengatakan bahwa “If individuals
people affect others and how they understand feel they cannot handle the outcomes
and view themselves, as well as their pattern of associated with making the ethical decisions,
inner and outer measurable traits and the they may avoid making ethical decisions.
person-situation interaction.” Kepribadian Therefore, a person’s selfefficacy or belief that
berarti bagaimana orang mempengaruhi orang he or she can handle situations may affect
lain dan bagaimana mereka memahami dan ethical decision making.” Jika seseorang
melihat diri mereka, serta pola mereka dalam merasa bahwa mereka tidak dapat menangani
dan luar sifat-sifat terukur dan interaksi orang- hasil yang terkait dengan pengambilan
situasi. keputusan etis, mereka mungkin menghindari
Kepribadian terkait dengan ciri, pengambilan keputusan. Oleh karena itu, self-
karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang khas efficacy seseorang atau keyakinan seseorang
dikaitkan dengan diri seseorang. Karakteristik dapat menangani situasi yang dapat
yang melekat pada individu termasuk paras mempengaruhi pengambilan keputusan.
wajah, cara berfikir, cara bertindak, dan emosi Berdasarkan uraian di atas, maka diduga bahwa

21
Jurnal Ilmiah Wawasan Pendidikan Vol 4, No.3, Agustus 2018

self efficacy berpengaruh langsung terhadap HASIL


pengambilan keputusan. Pengaru Kepribadian terhadap
Menurut Stephen Robbin dan Timothy Pengambilan Keputusan
Judge berpendapat bahwa: “Much research Dari hasil pengujian hipotesis pertama
shows that intelegent and personality dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
(especially conscientiousness and emotional langsung negatif kepribadian terhadap
stability) can increase self efficacy”. Banyak pengambilan keputusan dengan nilai koefisien
penelitian yang menunjukkan bahwa korelasi sebesar 0,238 dan nilai koefisien jalur
kecerdasan dan kepribadian (terutama pada sebesar 0,295. Ini memberikan makna
conscientiousness stabilitas emosi) kepribadian berpengaruh langsung positif
berpengaruh terhadap efikasi diri. terhadap pengambilan keputusan.
Selanjutnya mereka juga
mengemukakan bahwa “self efficacy is one of Tabel 1. Koefisien Jalur Pengaruh X1 terhadap
the most important part of personality.“ X3
Efikasi diri merupakan salah satu bagian yang ttabel
penting dari kepribadian. Berdasarkan hal di Pengaruh Koefisien
atas, maka diduga terdapat pengaruh langsung thitung α= α=
langsung Jalur
kepribadian terhadap efikasi diri. 0,05 0,01

METODE PENELITIAN X1 terhadap 2,76


0,295 1,99 2,64
X3 **
Penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh langsung; (1) kepribadian
terhadap pengambilan keputusan, (2) efikasi ** Koefisien jalur sangat signifikan (2,76 >
diri terhadap pengambilan keputusan dan (3) 2,64 pada α = 0,01)
kepribadian terhadap efikasi diri. Penelitian
Hasil penelitian ini senada dengan
ini menggunakan metode survey dengan
pendapat beberapa ahli diantaranya Robbins
pendekatan teknik analisis jalur. Penelitian
dan Judge bahwa “the studies that have been
dilaksanakan di SMA Negeri Swasta di DKI
conducted suggest that personality does
Jakarta. Populasi terjangkau penelitian ini
influence decision making.” Telah dilakukan
sejumlah 115 kepala sekolah. Sampel
penelitian sebelumnya bahwa terdapat
penelitian sebayak 89 orang. Analisa data
pengaruh antara kepribadian terhadap
untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan
pengambilan keputusan.
menggunakan teknik analisis jalur, yaitu
Kepribadian diidentifikasi sebagai
teknik yang diterapkan untuk menjelaskan
pemicu utama dari pengambilan keputusan.
pengaruh antara variabel-variabel penelitian.
Lebih dalam lagi Vechio menjelaskan bahwa,
Sebelum dilaksanakan analisis jalur, uji
“Decision directly affect ourself, rather than
signifikan regresi dan uji linearitas regresi
others. Although personal decisions are often
sebagai prasyarat uji statistik dilakukan
fairly trivial, thay can sometimes be quite
pengujian penormalan data dari masing-
important. Selecting a college or a field in
masing variabel penelitian dengan Uji-
which major,as well as applying for a
Liliefors, Statistik inferensial digunakan
particular job, are personal decisions that can
untuk menguji hipotesis tentang pengaruh
have profound effects on the course of a
antar variabel dengan menggunakan tehnik
person’s lifeme.” Sebuah keputusan secara
analisis jalur.
langsung berdampak pada pribadi kita melebihi
hal lainnya. Meskipun keputusan perorangan
terkadang dianggap tidak penting tapi suatu
saat keputusan tersebut bias menjadi sangat

22
Anugrah Meti Suryani, Pengaruh Kepribadian …

penting, karena setiap keputusan yang diambil tingkat yang rendah, maka secara otomatis hal
akan mempengaruhi kehidupan seseorang. ini mempengaruhu cara kepala sekolah
Apabila manusia tersebut stabil mengambil keputusan dalam setiap masalah.
emosinya maka ia akan berusaha
menyelesaikan masalah dengan sikap yang
tenang, tidak tergesa-gesa dan penuh Pengaruh Efikasi Diri terhadap
pertimbangan. Apabila manusia tersebut Pengambilan Keputusan
extrovert, maka ia akan berusaha Dari hasil pengujian hipotesis kedua
menyelesaikan masalah dengan bertindak tegas dapat disimpukan bahwa terdapat pengaruh
untuk mengambil keputusan sesuai langsung positif efikasi diri terhadap
pertimbangannya. pengambilan keputusan dengan nilai koefisien
Gibson juga menyampaikan hal yang korelasi sebesar 0,560 dan nilai koefisien jalur
serupa “Decision maker are influenced by many sebesar 0,232. Ini memberikan makna efikasi
psychological forces, both conscious and diri berpengaruh langsung positif terhadap
subconscious. One of the most important of pengambilan keputusan
these forces is personality. Decision Tabel 2. Koefisien Jalur Pengaruh X2 terhadap
maker personalities are strongly reflected in X3
their choice.” Seorang pengambil keputusan
dipengaruhi oleh berbagai faktor psikologis. Tabel 4.11 Koefisien Jalur Pengaruh X2
Hal ini terjadi secara sadar maupun tidak. Salah terhadap X3
satu hal yang paling penting dari beberapa Pengaru ttabel
faktor yang dapat mempengaruhi adalah h Koefisie thitun α= α=
kepribadian. Kepribadian seorang pengambil langsun n Jalur g 0,0 0,0
keputusan dapat dengan sangat tercermin pada g 5 1
keputusan yang diambilnya.
X2 4,1
Kepribadian yang rendah 1,9 2,6
terhada 0,560 0
mempengaruhi pola pikirnya sehingga 9 4
p X3 **
mengakibatkan kesulitan dalam menetapkan
pilihan. Bila kepribadian tinggi maka cara ** Koefisien jalur sangat signifikan 4,10 > 2,64
berfikir, bertindak dapat dengan bijak pula pada α = 0,01)
memutuskan sesuatu yang akan dipilihnya. Hal
yang tidak jauh berbeda juga disampaikan oleh Hasil penelitian ini senada dengan
Karabay. Dia menyebutkan bahwa, “one of the pendapat beberapa ahli di antaranya adalah
factors that affect the decision making is the pendapat dari McIntyre and Capen bahwa
pesonality.” Salah satu faktor yang “These results suggest self-efficacy differences
mempengaruhi pengambilan keputusan adalah may relate to ethical decision-making.” Efikasi
kepribadian. diri merupakan salah satu faktor yang
Dari hasil penelitian terdahulu yang berkontribusi terhadap pengambiklan
telah diungkapkan oleh para ahli tersebut di keputusan.
atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Marcel juga berpendapat mengenai hal
pengambilan keputusan memang dapat ini. Ia menyebutkan, If individuals feel they
dipengaruhi oleh variabel kepribadian. Dalam cannot handle the outcomes associated with
hal ini berarti kepribadian memainkan peranan making the ethical decisions, they may avoid
yang sangat penting dalam kaitannya dengan making ethical decisions. Therefore, a person’s
pengambilan keputusan, baik itu kepribadian selfefficacy or belief that he or she can handle
antar karyawan maupun kepribadian terhadap situations may affect ethical decision.” Jika
atasan. Artinya, jika kepribadian yang seseorang merasa bahwa mereka tidak dapat
dirasakan oleh kepala sekolah berada pada menangani hasil yang terkait dengan

23
Jurnal Ilmiah Wawasan Pendidikan Vol 4, No.3, Agustus 2018

pengambilan keputusan etis, mereka mungkin langsung positif kepribadian terhadap efikasi
menghindari pengambilan keputusan. Oleh diri dengan nilai koefisien korelasi sebesar
karena itu, self-efficacy seseorang atau 0,290 dan nilai koefisien jalur sebesar 0,290. Ini
keyakinan seseorang dapat menangani situasi memberikan makna kepribadian berpengaruh
yang dapat mempengaruhi pengambilan langsung positif terhadap efikasi diri.
keputusan. Tabel 3. Koefisien Jalur Pengaruh X1 terhadap
Bandura juga menyebutkan bahwa X2
“Self-efficacy, which refers to the belief in ttabel
one’s ability to succeed in a given task, drives Pengaru
individuals to prefer more challenging tasks h Koefisie thitun α = α =
and persist more in the face of such challenges. langsun n Jalur g
0,0 0,0
Two streams of recent empirical work suggest, g 5 1
which entails confidence in the ability to make
X1 7,2
effective decisions, may affect preferences for 1,9 2,6
terhada 0,290 9
choice.” Efikasi diri mengacu pada 9 4
p X2 **
kepercayaan kepada kemampuan seseorang
untuk berhasil dalam tugas tertentu mendorong
individu untuk lebih memilih tugas yang lebih ** Koefisien jalur sangat signifikan (7,29 >
menantang dan bertahan lebih dalam 2,64 pada α = 0,01)
menghadapi tantangan Dua aliran karya empiris
terbaru menunjukkan bahwa, kepercayaan atau Hasil penelitian ini senada dengan
keyakinan diri memiliki kemampuan untuk pendapat beberapa ahli di antaranya adalah
membuat keputusan yang efektif yang juga Robbins dan Coulter, mereka mengungkapkan
dapat mempengaruhi pilihanannya.. bahwa, “research has shown personality in
Dari hasil penelitian terdahulu yang leadership is significantly related to positive
telah diungkapkan oleh para ahli tersebut di job outcomes, including job performance, self
atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel efficacy, and organizational commitment.”
pengambilan keputusan memang dapat Penelitian telah menunjukkan bahwa
dipengaruhi oleh variabel efikasi diri. Dalam kepribadian dalam kepemimpinan secara
hal ini berarti efikasi diri yang dirasakan oleh signifikan berhubungan dengan hasil pekerjaan
kepala sekolah memainkan peranan yang yang positif, termasuk prestasi kerja, efikasi
sangat penting dalam kaitannya dengan diri, dan komitmen organisasi. Stephen Robin
pengambilan keputusan. Artinya, jika efikasi dan Thimoty, juga berpendapat “self efficacy is
diri yang dirasakan oleh kepala sekolah berada one of the most important part of personality.”
pada tingkat yang rendah, maka secara otomatis Efikasi diri merupakan salah satu bagian yang
hal ini akan mem[engaruhi setiap keputusan penting dari kepribadian
yang diambil oleh kepala sekolah tersebut.
Dari hasil penelitian terdahulu yang
Berdasarkan uraian di atas, maka
telah diungkapkan oleh para ahli tersebut di
jelaslah bahwa efikasi diri berpengaruh
atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
langsung positif terhadap pengambilan
kepribadian memang dapat mempengaruhi
keputusan, jika efikasi diri meningkat maka
variabel efikasi diri secara positif. Dalam hal ini
akan mengakibatkan efektifnya pengambilan
berarti kepribadian yang dirasakan oleh kepala
keputusan individu tersebut.
sekolah memainkan peranan yang penting
Pengaruh Kepribadian terhadap Efikasi dalam kaitannya dengan efikasi diri.
Diri
Ringkasan model analisis jalur dapat
Dari hasil pengujian hipotesis ketiga
terlihat pada gambar 4.7 sebagai berikut:
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

24
Anugrah Meti Suryani, Pengaruh Kepribadian …

X1 r13 = Bandura, Albert. 1986. Self-Efficacy (Efikasi


0,295 Diri. Didapat dari
p31 = (http://treepjkr.multiply.com/reviews/i
r12 = 0,238 X3 tem/22, diakses Juli 2017).
0,290
p21 = Bandura, A. Self-efficacy mechanism in human
0,290 r23 =
X2 0,560 agency. (USA: American Psychologist,
p32 = 1982).
0,232
Gambar 1. Model Empiris Antar Variabel Bandura, A, Self-Efficacy,The Exercise of
Control, (New York: W.H. Freeman and
KESIMPULAN
Company, 1997), h. 5.
Berdasarkan hasil penelitian yang Bandura, A. (1986). Social foundations of
dilakukan terhadap kepala SMA Negeri di DKI thought and action: A social cognitive
Jakarta, maka diperoleh kesimpulan penelitian theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
sebagai berikut 1) Kepribadian berpengaruh
langsung positif terhadap pengambilan Costa and Mc Crae Five Factors Model Sumber
keputusan. Artinya penguatan kepribadian : Helriegell dan Slocum,
th
kepala sekolah menyebabkan peningkatan Organizational Behavior 13 Edition,
pengambilan keputusan kepala SMA di Jakarta. (USA :Cengage Learning
(2) Efikasi diri berpengaruh langsung positif Dagun, M. Save. 2006. Kamus Besar Ilmu
terhadap pengambilan keputusan. Hal ini Pengetahuan. Jakarta : Lembaga
berarti bahwa semakin tinggi efikasi diri yang Pengkajian Kebudayaan
dimiliki oleh kepala sekolah maka semakin Nusantara (LPKN)
efektifnya keputusan yang dibuat (3) David L. Goetsch dan Stanley B. Davis,
Kepribadian berpengaruh langsung positif Management 9th Edition (New Jersey:
terhadap efikasi diri. Artinya penguatan Pearson Prentice Hall, 2007)
kepribadian mengakibatkan peningkatan Donald C. Mosley, Leon C Megginson, dan
efikasi diri yang dirasakan oleh kepala SMA di Paul H. Pietri. Supervisory Management
DKI Jakarta. the Art of Working with and Through
People . (USA South Western Publishing,
DAFTAR PUSTAKA 1985)
AlBattat A.B. Shani et al., Behavior in Driscoll, M. P. (2004). Psychology of learning
Organizations an Expriential Approach 9th for instruction (3rd ed.). Allyn &
Edition, (New York: McGraw-Hill, Bacon
2009) Edwin A Locke, The Blackwell Handbook of
Andre, Rae. Organizational Behavior An Principles of Organizational Behavior,
Introduction to Your Life In (New York : Amacom, 2003).
Organizations (USA : Pearson Gist, M.E. (1987). Self-efficacy: implication
Prentice Hall, 2008), for organizational behavior and human
Arroba, T. 1998. Decision making by Chinese – resource management. “ academy of
US. Journal of Social Psychology. management review.

Adi.2013.Diambil dari JF Engel, RD Blackwell, dan Miniard, P. W.


http://megapolitan.harianterbit.com/m 1994. Perilaku Konsumen. Jakarta : Bina
egapol/2015/02/25/20531/28/ 18/Kadisdik- Rupa
Anulir-Kebijakan-Kepsek

25
Jurnal Ilmiah Wawasan Pendidikan Vol 4, No.3, Agustus 2018

Kreitner, Robert dan angelo kinicky, Werther, Willam B. dan Keith Davis. (1996).
organizational behavior ninth edition, new Human Resources and Personnel
york : McGraw-hill, Management. New York: McGraw-Hill
Lee, C. & Bobko, P. 1994. Self-efficacy belief: Companies, Inc.
comparation of measure. Journal of Applied
Adi.2013diambildari
Psychology, 79 (4): 506-51
http://megapolitan.harianterbit.com/megapol/2
Locke, E. A., & Latham, G. P, A theory of goal 015/02/25/20531/28/ 18/Kadisdik-Anulir-
setting and task performance. (Englewood Kebijakan-Kepsek (diakses pada agustus 2017)
Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1990)
Adi.2013.Diambil dari
Luthans, F, Organizational Behavior, 12th
http://megapolitan.harianterbit.com/m
edition. (New York: McGraw- Hill, 2011
egapol/2015/02/25/20531/28/ 18/Kadisdik-
)
Anulir-Kebijakan-Kepse (diakses pada agustus
Quick Nelson, Principles of Organizational
Behavior : Realities and Chalenges,
(South Western : Cengage Learning, 2011), h.
74

Reason, James. 1990. Human Eror. Ashgate.


ISBN 1-84014-104-2

Robert Kreitner dan Angelo Kinicki,


Organizational Behaviour 7th Edition (New
Jersey : McGraw-Hill, 2007).

Samuel C. Certo dan S. Trevis Certo, Modern


Management Concepts and Skills 2nd
Edition (USA : Pearson, 2012), h. 202.
Sobur, Alex. 2008. Psikologi Umum. Jakarta :
Gramedia .
Steven L McShane, Organizational Behavior:
Emerging Knowledge Global
Stephen P Robbins dan Timothy A Judge,
Organizational Behaviour 12th edition {New
Jersey: Pearson Prentice, Hall 2007), h.152.
Stephen P. Robbinsdan Mary Coulter,
Management 9th Edition (New Jersey
:Pearson Prentice Hall, 2007), hh. 192-
194Suharnan. 2005. Psikologi Kognitif.
Surabaya : Srikandi.

Tainio, R. (1977). Determinants of Labour


Turnover in a Firm. Helsinki: Helsinki
School of Economics.

Tett, Robert P. dan John P. Meyer. (1993).


Personnel Psychology. Oxford:
Blackwell Publishing.

26

Anda mungkin juga menyukai