Abstract
This study aimed to determine the effect of (1) personality, (2) self-efficacy, (3) decision making of
thead master who are working at Senior High School in Jakarta District. Survey method with a
quantitative-causal approach using path analyses was used to in this research. This survey was
conducted from February to May, 2018 involving 89 head master in a District as samples. This
sampling was determined randomly by Slovin formula. The findings of this study indicated: first, there
is a positive direct effect of personality on decision making. Second, there is a positive direct effect of
self-efficacy on decision making. Third, there is a positive direct effect of personality on self-efficacy.
Based on the findings, it is suggested for the Principal which is the position is as a manager in the
school to be a good role model for the teachers in respecting and appreciating others.
1
Universitas Negeri Jakarta, meti.surya@gmail.com@gmail.com. HP 08998264429
2
Universitas Negeri Jakarta
3
Universitas Negeri Jakarta
19
Jurnal Ilmiah Wawasan Pendidikan Vol 4, No.3, Agustus 2018
20
Anugrah Meti Suryani, Pengaruh Kepribadian …
faktor yang dapat mempengaruhi adalah yang dirasakan merupakan hasil dari interaksi
kepribadian. Kepribadian seorang pengambil dengan lingkungan.
keputusan dapat dengan sangat tercermin pada Menurut Sobur yang mengutip definisi
keputusan yang diambil. kepribadian dari Allport kepribadian adalah
Kepribadian merupakan keseluruhan “the dynamic organization within the
dari cara seseorang bereaksi dan berinteraksi individual of those psychophysical systems that
dengan orang lain. Perkembangan kepribadian determine his unique adjustment to his
bersifat dinamis selama pengetahuan individu environment” Maksud definisi dari Allport
bertambah maka akan semakin mantap bahwa kepribadian adalah organisasi-
kepribadian yang dimilikinya. Seperti yang organisasi dinamis dari system-sistem
diungkapkan oleh Kreitner, “personality is psikofisik dalam individu yang turut
defined as the combinatioan of the stable menentukan cara-caranya yang unik atau khas
physical and mental characteristics that give dalam menyeseuaikan diri dengan lingkungan.
the individual his or her identity”. Menurut Menurut Bandura dan Locked
Kepribadian dapat didefinisikan mengatakan bahwa “Self-efficacy, which refers
sebagai perpaduan dari karakteristik mental dan to the belief in one’s ability to succeed in a
fisik yang relatife stabil sebagai identitas given task, drives individuals to prefer more
individu. Menurut Mc Shane kepribadian challenging tasks and persist more in the face
adalah “the relatively enduring pattern of of such challenges. Two streams of recent
thoughts, emotions, behaviors that characterize empirical work suggest, which entails
a person’s, along with the phychological confidence in the ability to make
processes behind those characteristics.”. effective decisions, may affect preferences for
Kepribadian adalah pola pemikiran, emosi, choice.” Self-efficacy mengacu pada
perilaku yang mencirikan seseorang, seiring kepercayaan kepada kemampuan seseorang
dengan proses psikologi yang terdapat pada untuk berhasil dalam tugas tertentu mendorong
karakteristik orang tersebut. individu untuk lebih memilih tugas yang lebih
Lebih lanjut Nelson menjelaskan menantang dan bertahan lebih dalam
“personality is a relatively stable set of menghadapi tantangan Dua aliran karya empiris
characteristics that influence individual’s terbaru menunjukkan bahwa, kepercayaan atau
behavior.” Kepribadian adalah karakteristik keyakinan diri memiliki kemampuan untuk
individu yang relative stabil yang membuat keputusan yang efektif yang juga
mempengaruhi perilaku individu. dapat mempengaruhi pilihan
Senada dengan Luthans Hal ini sesuai dengan pendapat dari
mengemukakan, “Personality is mean how Marcel yang mengatakan bahwa “If individuals
people affect others and how they understand feel they cannot handle the outcomes
and view themselves, as well as their pattern of associated with making the ethical decisions,
inner and outer measurable traits and the they may avoid making ethical decisions.
person-situation interaction.” Kepribadian Therefore, a person’s selfefficacy or belief that
berarti bagaimana orang mempengaruhi orang he or she can handle situations may affect
lain dan bagaimana mereka memahami dan ethical decision making.” Jika seseorang
melihat diri mereka, serta pola mereka dalam merasa bahwa mereka tidak dapat menangani
dan luar sifat-sifat terukur dan interaksi orang- hasil yang terkait dengan pengambilan
situasi. keputusan etis, mereka mungkin menghindari
Kepribadian terkait dengan ciri, pengambilan keputusan. Oleh karena itu, self-
karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang khas efficacy seseorang atau keyakinan seseorang
dikaitkan dengan diri seseorang. Karakteristik dapat menangani situasi yang dapat
yang melekat pada individu termasuk paras mempengaruhi pengambilan keputusan.
wajah, cara berfikir, cara bertindak, dan emosi Berdasarkan uraian di atas, maka diduga bahwa
21
Jurnal Ilmiah Wawasan Pendidikan Vol 4, No.3, Agustus 2018
22
Anugrah Meti Suryani, Pengaruh Kepribadian …
penting, karena setiap keputusan yang diambil tingkat yang rendah, maka secara otomatis hal
akan mempengaruhi kehidupan seseorang. ini mempengaruhu cara kepala sekolah
Apabila manusia tersebut stabil mengambil keputusan dalam setiap masalah.
emosinya maka ia akan berusaha
menyelesaikan masalah dengan sikap yang
tenang, tidak tergesa-gesa dan penuh Pengaruh Efikasi Diri terhadap
pertimbangan. Apabila manusia tersebut Pengambilan Keputusan
extrovert, maka ia akan berusaha Dari hasil pengujian hipotesis kedua
menyelesaikan masalah dengan bertindak tegas dapat disimpukan bahwa terdapat pengaruh
untuk mengambil keputusan sesuai langsung positif efikasi diri terhadap
pertimbangannya. pengambilan keputusan dengan nilai koefisien
Gibson juga menyampaikan hal yang korelasi sebesar 0,560 dan nilai koefisien jalur
serupa “Decision maker are influenced by many sebesar 0,232. Ini memberikan makna efikasi
psychological forces, both conscious and diri berpengaruh langsung positif terhadap
subconscious. One of the most important of pengambilan keputusan
these forces is personality. Decision Tabel 2. Koefisien Jalur Pengaruh X2 terhadap
maker personalities are strongly reflected in X3
their choice.” Seorang pengambil keputusan
dipengaruhi oleh berbagai faktor psikologis. Tabel 4.11 Koefisien Jalur Pengaruh X2
Hal ini terjadi secara sadar maupun tidak. Salah terhadap X3
satu hal yang paling penting dari beberapa Pengaru ttabel
faktor yang dapat mempengaruhi adalah h Koefisie thitun α= α=
kepribadian. Kepribadian seorang pengambil langsun n Jalur g 0,0 0,0
keputusan dapat dengan sangat tercermin pada g 5 1
keputusan yang diambilnya.
X2 4,1
Kepribadian yang rendah 1,9 2,6
terhada 0,560 0
mempengaruhi pola pikirnya sehingga 9 4
p X3 **
mengakibatkan kesulitan dalam menetapkan
pilihan. Bila kepribadian tinggi maka cara ** Koefisien jalur sangat signifikan 4,10 > 2,64
berfikir, bertindak dapat dengan bijak pula pada α = 0,01)
memutuskan sesuatu yang akan dipilihnya. Hal
yang tidak jauh berbeda juga disampaikan oleh Hasil penelitian ini senada dengan
Karabay. Dia menyebutkan bahwa, “one of the pendapat beberapa ahli di antaranya adalah
factors that affect the decision making is the pendapat dari McIntyre and Capen bahwa
pesonality.” Salah satu faktor yang “These results suggest self-efficacy differences
mempengaruhi pengambilan keputusan adalah may relate to ethical decision-making.” Efikasi
kepribadian. diri merupakan salah satu faktor yang
Dari hasil penelitian terdahulu yang berkontribusi terhadap pengambiklan
telah diungkapkan oleh para ahli tersebut di keputusan.
atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Marcel juga berpendapat mengenai hal
pengambilan keputusan memang dapat ini. Ia menyebutkan, If individuals feel they
dipengaruhi oleh variabel kepribadian. Dalam cannot handle the outcomes associated with
hal ini berarti kepribadian memainkan peranan making the ethical decisions, they may avoid
yang sangat penting dalam kaitannya dengan making ethical decisions. Therefore, a person’s
pengambilan keputusan, baik itu kepribadian selfefficacy or belief that he or she can handle
antar karyawan maupun kepribadian terhadap situations may affect ethical decision.” Jika
atasan. Artinya, jika kepribadian yang seseorang merasa bahwa mereka tidak dapat
dirasakan oleh kepala sekolah berada pada menangani hasil yang terkait dengan
23
Jurnal Ilmiah Wawasan Pendidikan Vol 4, No.3, Agustus 2018
pengambilan keputusan etis, mereka mungkin langsung positif kepribadian terhadap efikasi
menghindari pengambilan keputusan. Oleh diri dengan nilai koefisien korelasi sebesar
karena itu, self-efficacy seseorang atau 0,290 dan nilai koefisien jalur sebesar 0,290. Ini
keyakinan seseorang dapat menangani situasi memberikan makna kepribadian berpengaruh
yang dapat mempengaruhi pengambilan langsung positif terhadap efikasi diri.
keputusan. Tabel 3. Koefisien Jalur Pengaruh X1 terhadap
Bandura juga menyebutkan bahwa X2
“Self-efficacy, which refers to the belief in ttabel
one’s ability to succeed in a given task, drives Pengaru
individuals to prefer more challenging tasks h Koefisie thitun α = α =
and persist more in the face of such challenges. langsun n Jalur g
0,0 0,0
Two streams of recent empirical work suggest, g 5 1
which entails confidence in the ability to make
X1 7,2
effective decisions, may affect preferences for 1,9 2,6
terhada 0,290 9
choice.” Efikasi diri mengacu pada 9 4
p X2 **
kepercayaan kepada kemampuan seseorang
untuk berhasil dalam tugas tertentu mendorong
individu untuk lebih memilih tugas yang lebih ** Koefisien jalur sangat signifikan (7,29 >
menantang dan bertahan lebih dalam 2,64 pada α = 0,01)
menghadapi tantangan Dua aliran karya empiris
terbaru menunjukkan bahwa, kepercayaan atau Hasil penelitian ini senada dengan
keyakinan diri memiliki kemampuan untuk pendapat beberapa ahli di antaranya adalah
membuat keputusan yang efektif yang juga Robbins dan Coulter, mereka mengungkapkan
dapat mempengaruhi pilihanannya.. bahwa, “research has shown personality in
Dari hasil penelitian terdahulu yang leadership is significantly related to positive
telah diungkapkan oleh para ahli tersebut di job outcomes, including job performance, self
atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel efficacy, and organizational commitment.”
pengambilan keputusan memang dapat Penelitian telah menunjukkan bahwa
dipengaruhi oleh variabel efikasi diri. Dalam kepribadian dalam kepemimpinan secara
hal ini berarti efikasi diri yang dirasakan oleh signifikan berhubungan dengan hasil pekerjaan
kepala sekolah memainkan peranan yang yang positif, termasuk prestasi kerja, efikasi
sangat penting dalam kaitannya dengan diri, dan komitmen organisasi. Stephen Robin
pengambilan keputusan. Artinya, jika efikasi dan Thimoty, juga berpendapat “self efficacy is
diri yang dirasakan oleh kepala sekolah berada one of the most important part of personality.”
pada tingkat yang rendah, maka secara otomatis Efikasi diri merupakan salah satu bagian yang
hal ini akan mem[engaruhi setiap keputusan penting dari kepribadian
yang diambil oleh kepala sekolah tersebut.
Dari hasil penelitian terdahulu yang
Berdasarkan uraian di atas, maka
telah diungkapkan oleh para ahli tersebut di
jelaslah bahwa efikasi diri berpengaruh
atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
langsung positif terhadap pengambilan
kepribadian memang dapat mempengaruhi
keputusan, jika efikasi diri meningkat maka
variabel efikasi diri secara positif. Dalam hal ini
akan mengakibatkan efektifnya pengambilan
berarti kepribadian yang dirasakan oleh kepala
keputusan individu tersebut.
sekolah memainkan peranan yang penting
Pengaruh Kepribadian terhadap Efikasi dalam kaitannya dengan efikasi diri.
Diri
Ringkasan model analisis jalur dapat
Dari hasil pengujian hipotesis ketiga
terlihat pada gambar 4.7 sebagai berikut:
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
24
Anugrah Meti Suryani, Pengaruh Kepribadian …
25
Jurnal Ilmiah Wawasan Pendidikan Vol 4, No.3, Agustus 2018
Kreitner, Robert dan angelo kinicky, Werther, Willam B. dan Keith Davis. (1996).
organizational behavior ninth edition, new Human Resources and Personnel
york : McGraw-hill, Management. New York: McGraw-Hill
Lee, C. & Bobko, P. 1994. Self-efficacy belief: Companies, Inc.
comparation of measure. Journal of Applied
Adi.2013diambildari
Psychology, 79 (4): 506-51
http://megapolitan.harianterbit.com/megapol/2
Locke, E. A., & Latham, G. P, A theory of goal 015/02/25/20531/28/ 18/Kadisdik-Anulir-
setting and task performance. (Englewood Kebijakan-Kepsek (diakses pada agustus 2017)
Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1990)
Adi.2013.Diambil dari
Luthans, F, Organizational Behavior, 12th
http://megapolitan.harianterbit.com/m
edition. (New York: McGraw- Hill, 2011
egapol/2015/02/25/20531/28/ 18/Kadisdik-
)
Anulir-Kebijakan-Kepse (diakses pada agustus
Quick Nelson, Principles of Organizational
Behavior : Realities and Chalenges,
(South Western : Cengage Learning, 2011), h.
74
26