Email :
puputapriyanti69@gmail.com
firohiroh042@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to describe the principal's decision regarding the development of teacher
performance.
The core of the study is focused on the factors that influence teacher performance, while
the factors examined in this study are the development of teacher performance. The type of
approach taken is using qualitative methods, data collection techniques are carried out by
interviews, observations, and study documentation. The research subject is the principal of SDN
Pesalakan. The result of this research is the principal's decision making on the development of
teacher performance at SDN Pesalakan.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keputusan kepala sekolah mengenai
pengembangan kinerja guru.
Inti kajiannya difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru, adapun
faktor yang di teliti dalam penelitian ini adalah pengembangan kinerja guru. Jenis pendekatan
yang dilakukan yakni menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara, observasi, dan study dokumentasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah
SDN Pesalakan. Hasil penelitian ini adalah pengambilan keputusan kepala sekolah terhadap
pengembangan kinerja guru di SDN Pesalakan.
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SDN Pesalakan, bertempat di jauh dari area perkotaan, Pesalakan
Kutowinangun, Kebumen.
Metode penelitian yang dipakai adalah pendekatan kualitatif.
Pengambilan Keputusan
Salah satu hal yang menjadi permasalahan dalam kepemimpinan adalah dalam hal
pengambilan keputusan. Terkadang hal ini menjadi perkara yang tidak mudah bagi seorang
pemimpin untuk memutuskan suatu perkara. Terkadang ego, kepentingan, kondisi bawahan, hal
yang menjadi pokok bahasan menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi seorang pemimpin
dalam mengambil sebuah keputusan.
Proses pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah SDN Pesalakan
Kebumen dilakukan dengan mengidentifikasikan masalah yang berkaitan, kemudian melakukan
musyawarah diantara guru-guru, untuk mengambil suatu kebijakan atau keputusan. Hal ini sesuai
apa yang diungkapkan oleh para ahli, yaitu menurut Syarwani (2016) kepala sekolah berfungsi
sebagai pendidik, sebagai manajer, sebagai administrasi, dan sebagai supervisor. Tugas kepala
sekolah sebagai manejer yaitu memiliki fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), memberi dorongan (actuating), pengawasan (controling).
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala sekolah harus mendorong
untuk terwujudnya visi dan misi sekolah melalui program-program yang terencana dan bertahap.
Kepala sekolah dalam pengambilan keputusan, dilakukan dengan melibatkan langsung dengan
wakil kurikulum, guru-guru dalam menentukan kebijakan sekolah yang dipimpinnya, dalam
kegiatan proses belajar mengajar guru-guru lebih bervariasi dalam pembelajaran (hasil
wawancara dengan guru.
Ketegasan kepala sekolah sebagai seorang manajer dalam proses pengambil keputusan
melibatkan semua dewan guru yang ada dilingkungan sekolah, adanya peningkatan kehadiran
guru, kerjasama antar guru. Kepala sekolah mempunyai keterampilan sosial untuk mengerakan
guru-guru, pegawai, dalam tugas, tanggung jawab, wewenang dalam mengambil keputusan guna
kemajuan sekolah. Pengetahuan yang dimiliki kepala sekolah yang berupa ide dan gagasan
digunakan untuk di implementasikan kepada guru-guru demi kemajuan sekolah yang
dipimpinnya.
Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya.
Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar
rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya.
Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat
diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan
dihargai oleh pemimpinnya. Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu
mengambil tindakan terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah
berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan
hukuman yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi ini sebaik-baiknya,
seorang pemimpin perlu menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua
pegawai sehingga tercatat semua hadiah maupun hukuman yang telah diberikan kepada mereka.
Pengambilan keputusan antara lain juga diartikan sebagai suatu teknik memecahkan suatu
masalah dengan mempergunakan tehnik-tehnik ilmiah. Secara singkat dapat dikatakan bahwa
ada 6 langkah yang perlu diambil dalam usaha memecahkan masalah dengan mempergunakan
teknik-teknik ilmiah. Langkah-langkah itu adalah (Siagian SP, 2008) :
Keenam langkah tersebut seolah-olah mudah untuk diambil, akan tetapi dalam kenyataannya
yang telah diuji melalui berbagai eksperimen dan penelitian, pengambilan ketujuh langkah itu
tidaklah mudah. Implikasinya ialah setiap pimpinan harus terus berusaha untuk meningkatkan
kemampuannya mempergunakan teknik-teknik ilmiah dimaksud.
Kinerja Guru
Kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak-
pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu organisasi serta mengetahui
tingkat pencapaian hasil suatu organisasi serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu
kebijakan operasional yang diambil.
Dengan adanya informasi mengenai kinerja suatu organisasi pemerintah maupun swasta,
maka akan dapat diambil tindakan yang diperlukan seperti koreksi atas kebijakan, meluruskan
kegiatan-kegiatan utama dan tugas pokok instansi, bahan ubtuk perencanaan, menentukan tingkat
keberhasilan instansi dalam mencapau misi dan visinya, untuk memutuskan suatu tindakan.
Kinerja guru adalah prestasi yang diperlihatkan oleh guru dalam melaksanakan tugas,
tanggung jawab, dan wewenangnya sesuai dengan tujuan dan prinsip menurut ukuran yang
berlaku atau yang ditetapkan untuk pekerjaan yang bersangkutan.
Dari penjelasan tersebut dapat dirangkum bahwa kinerja bukan sekedar kompetensi,
melainkan kompetensi plus motivasi atau komitmen untuk mengerjakan tugas dan berkembang,
atau dengan kata lain, kinerja adalah perwujudan kompetensi yang mencakup kemampuan,
motivasi untuk menyelesaikan tugas dan motivasi untuk berkembang serta memotivasi untuk
mengolah kondisi lingkungan.
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala sekolah yang berpedoman
pada kompetensi pendidikan akan menghasilkan sebuah keputusan untuk peningkatan kinerja
guru.