Anda di halaman 1dari 5
saling terkait, termasuk dalam kaitannya dengan lingkup wilayah administrasi (konstelasi regional, nasional, dan internasional) maupun hierarki perencanaan (rencana umum dan rencana rinci) Dalam kaitannya dengan keterkaitan antar aspek ini, dalam perencanaan komprehensif dipandang sebagai suatu bentuk konsep kedinamisan dimana aspek kehidupan yang satu mempengaruhi aspek kehidupan yang lain dan begitu seterusnya, Tidak dapat ditentukan aspek mana yang menjadi awal dan akhir. Semua aspek dapat menjadi sebab dan menjadi aibat yang saling terkait. Aspek-aspek kehidupan tersebut dalam perencanaannya didasarkan pada suatu kerangka acuan yang disebut dengan keterpaduan. 2.1.2 Pendekatan Kolaboratif Pendekatan kolaboratif merupakan pendekatan dalam perencanaan yang muncul pada era post- ‘modern. Pendekatan ini muncul sebagai suatu upaya adanya menjawab kebutuhan, bahwa perencanaan bukan sekedar fokus pada perbaikan fisik. Dalam proses perencanaan, faktor sosial merupakan faktor yang dominan. Dimana masyarakat, baik orang perorangan maupun korporasi merupakan pusat dari perencanaan itu sendiri Dalam praktiknya, pendekatan kolaboratif ini mengedepankan adanya upaya penyepakatan dari semua pihak yang terlibat atau yang dikenal dengan stakeholder. Dalam pendekatan kolaboratif ini semua pihak yang terlibat berdiskusi mengenai substansi. Adapun pihak yang terlibat ‘mewakili semua kepentingan dan berasal dari latar belakang yang berbeda. Dalam kaitannya dengan sinkronisasi program, pendekatan kolaboratif ini menjadi suatu yang penting. Sinkronisasi program merupakan jenis kegiatan yang melibatkan semua stakeholder yang terlibat dalam pengembangan kawasan. Dengan menggunakan pendekatan ini dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Dicapainya program yang terintegrasi 2. Dicapainya kesepakatan yang menguntungkan semua pihak yang terlibat 2.1.3. Pendekatan Pembangunan Berkelanjutan Pendekatan pembangunan berkelanjutan merupakan suatu pendekatan dalam perencanaan yang memandang bahwa pembangunan bukan merupakan suatu kegiatan yang sesaat melainkan suatu kegiatan yang bertangsung secara berkelanjutan dan tidak pernah berhenti seiring dengan perkembangan jaman. Pendekatan ini menekankan pada keseimbangan ekosistem, antara cekosistem buatan dengan ekosistem alamiah. Dalam perencanaan pembangunan kesesuaian Bab 2 Matodolosi | 10 ©: ekologi dan sumber daya alam penting artinya agar pembangunan yang terjadi tidak terbatas dalam tahu rencana yang disusun saja. Pendekatan pembangunan berkelanjutan dalam kegiatan bertujuan untuk menghasilkan suatu Konsep kebijakan dan strategi penanganan kawasan yang berwawasan lingkungan, namun bukan berarti menjadikan kepentingan lingkungan sebagai segala-galanya. Dalam pendekatan ini yang dipentingkan adalah keseimbangan antara pembangunan lingkungan dan non-lingkungan (ekonomi, sosial, teknologi, dan sebagainya) sehingga dicapai suatu kondisi pembangunan yang harmonis. Dalam pendekatan ini ada tiga prinsip dasar yang dipegang, yaitu (Haughton dan Hunter, 1994) 1. Prinsip persamaan antar generasi, yaitu pengaruh pada kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi mereka harus dipertimbangkan. Prinsip ini dikenal juga sebagai principle of futurity. 2. Prinsip keadilan sosial, yaitu keberlanjutan mensyaratkan bahwa pengontrolan keseluruhan distribusi sumber daya harus merata 3. Prinsip tanggungjawab transfontier, yaitu bahwa dampak dari aktivitas manusia seharusnya tidak melibatkan suatu pemindahan geografis yang tidak seimbang dari masalah lingkungan. Dalam prinsip ini terdapat perlindungan terhadap kualitas dari lingkungan. Dalam pendekatan pembangunan berkelanjutan ini terkait juga dengan penciptaan keberlanjutan masyarakat/komunitas (sustainable communities) tempat dimana suatu komunitas ingin tinggal dan bekerja pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Konsep pembangunan berkelanjutan akan dapat terus berlanjut jika terdapat masyarakat yang terus berlanjut pula. Dalam sustainable communities, masyarakat menciptakan suatu komunitas seperti yang dikehendaki oleh masyarakat sehingga dapat tercipta suatu keberlanjutan dalam komunitas tersebut. Sustainable communities ini akan dapat dikembangkan dimana banyak “pemain” dalam peran yang berbeda- beda dan dengan ketertarikan dan nilai yang berbeda dalam suatu aliran informasi yang berharga dan mereka memiliki kesempatan untuk bergabung dalam suatu proses pembelajaran dan respon inovatif terhadap perubahan lingkungan dan perubahan lainnya (Innes dan Booher, 2000). PPX Sona seo Perk, See eee Pekerjaan ini memiliki kecenderungan sifat studi yang memerlukan dukungan kegiatan kajian, baik terhadap literatur berupa tulisan, jurnal, dan hasil studi terkait, hingga berbagai jenis regulasi dan kebljakan yang terkait dengan upaya pengembangan dan perencanaan kawasan Permukiman dalam skala besar. Untuk itu, diperlukan metode studi dokumenter yang akan menginventarisasi dan mengeksplorasi berbagai dokumen terkait dengan materi pekerjaan, Studi dokumenter memiliki ciri pendekatan yang mengandalkan dokumen/data-data sekunder seperti: 1. Peraturan perundangan-undangan dan dokumen kebijakan yang terkait 2. Konsep pengembangan kawasan metropolitan lain sebagai best practice, baik didalam negeri maupun di luar negeri. 3. Teori maupun konsep-konsep pengembangan dan perencanaan kawasan, termasuk didalamnya aspek pendukungnya seperti kelembagaan, pengelolaan kawasan, serta aspek pembiayaan, Dari hasil telah awal, dapat dildentifikasi kebutuhan data perencanaan pengembangan jalan tol. Hal tersebut akan mempengaruhi dalam penguatan survey dan observasi lapangan. JRVEY DAN OBSERVAS! LAPANGAN renee Secara umum metode survey dan observasi lapangan dilakukan untuk memahami persoalan- persoalan secara nyata dilapangan. Persiapan survey dan observasi di lokasi amatan diantaranya dilakukan dengan menggunakan stakeholders approach guna memperoleh dukungan dari seluruh stakeholder yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan. Untuk itu perlu dilakukan beberapa kegiatan persiapan, antara lain: Identifikasi stakeholder terkait & berwenang dalam masalah pengembangan kawasan di wiilayah kajian 2. Upaya memperoleh contact person daerah untuk menunjang pelaksanaan kegiatan dan penyesuaian jadwal kegiatan di daerah. 3. Need assessment survey, guna memperoleh rincian kebutuhan pelaksanaan pekerjaan serta menyusun rancangan pelaksanaan kegiatan survey & observasi di daerah serta penyiapan perangkat pendukung kegiatan. 4, Penyiapan tim survey, yaitu pembaglan tim pelaksana survey yang terdiri dari tenaga ahli pekerjaan. TONES tod Metode inventarisas! data adalah pola yang digunakan dalam menelaah data, informasi yang terkait dengan jalan bebas hambatan (Jalan tol). Metode telahaan yang digunakan dengan mengkolaborasi berdasarkan Jenis informasi atau data yang ditinjau. A. Metode eksplorarif Metode ini bisa disebut pula metode penjajagan. Artinya, survey dilakukan untuk mencari informasi awal, merupakan survey untuk mencari gambaran permasalahan terkait jalan bebas hambatan (jalan tol). Dengan metode survey eksploratif diperoleh gambaran lebih lanjut terkait substansi jalan tol. Untuk kemudian dapat dijadikan dasar tindak lanjut (langkah strategis) terkait perencanaan dan pemrograman jalan tol. B. Metode deskriptif Metode ini dilakukan untuk melakukan pengukuran terhadap obyek informasi tertentu, kemudian dijelaskan secara deskriptif atau naratif C. Metode penjelasan atau eksplanatori Metode ini hampir sama dengan metode deskriptif. Bedanya, metode survey eksplanatori menekankan pada pencarian hubungan kausalitas atau sebab-akibat antara variabel-variabel yang diteliti. Di sini kita bisa membedakan antara metode deskriptif dan metode penjelasan. Metode deskripsi menekankan pada deskrips! hasil analisis datanya, Sedangkan metode eksplanatori menekankan pada hubungan kausalitas dari hasil analisis datanya. D. Metode evaluasi Metode ini digunakan untuk penelitian evaluatif. Umumnya, metode survey evaluasi diterapkan pada riset untuk evaluasi program. Pertanyaan penelitian yang bisa dirumuskan misalnya, apakah program yang dilaksanakan sudah mencapai target pencapaian jalan tol? Penelitian survey untuk tujuan evaluasi umumnya adalah rangkaian dari penelitian yang lebih komprehensif atau bagian dari program tertentu Perumusan isu strategis digunakan agar perencanaan dalam hal ini rencana strategis jalan tol selaras dengan kebijakan nasional, terutama kebijakan nasional yang berhubungan dengan jalan bebas hambatan, diantaranya: Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), Sistem Transportasi Nasional (Sistranas), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN), Rencana Induk Pariwisata Nasional (Riparnas), Rencana Induk Pembangunan Industri (RIPIN), dan kebijakan sektor lain yang terkait. Dari kebijakan nasional tersebut dapat diidentifikasi isu strategis yang berkaitan dengan jalan bebas hambatan. Penentuan data atau informasi menjadi isu strategis sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional; b.Luasnya implikasi yang ditimbulkannya terhadap daerah dan masyarakat; €. Memiliki daya ungkit yang sigifikan terhadap perkernbangan ekonomi, 4d. Kesiapan hinterland backbone yang akan dihubungkan aksesnya dengan jalan tol. 2. SIRANALS! ‘SISTEM INFORMAS! SE nT Analisis spasial merupakan metoda untuk menemukan dan menggambarkan tingkatan/ pola dari sebuah fenomena spasial, sehingga dapat dimengerti dengan lebih baik (Sadahiro, 2006). SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferansi geografis atau data geospasial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan !ahan, suberdaya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya (Murai, 1998), Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis di berbagai bidang telah banyak diterapkan. Secara_umum, Sistem Informasi Geografi atau SIG pengolahan data dari membuat,memproses, menganalisis data permukaan bumi untuk mendapatkan suatu tujuan tertentudengan menggunakan seperangkat hardware dan software. Sistem Informasi Geografis mempunyai ciri yang unik daripada sistem informasi pada umumnya, dimana data spasial merupakan obyek utama yang dipelajari mempunya unsur lokasi secara absolut dimana posisiini ditentukan dalam bentuk sumbu x (longitute) dan sumbu y (latitute) dalam perkembangannya data spasial untuk pemodelan 3D akan memiliki sumbu y (ketinggian). Dalam pekerjaan yang outputnya merupakan rencana strategis jalan bebas hambatan, peta berbasis SIG berperan dalam inventarisasi, analisis yang diharapkan outputnya pun berbasis SIG, sehingga peta mengandung informasi data atribut yang lengkap, terukur dan bersifat spasial Overlay adalah prosedur penting dalam analisis SIG (Sistem Informasi Geografis). Overlay yaitu kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta diatas grafis peta yang lain dan menampilkan hasilnya di layar komputer atau pada plot. Secara singkatnya, overlay menampalkan suatu peta digital pada peta digital yang lain beserta atribut-atributnya dan menghasilkan peta gabungan keduanya yang memiliki informasi atribut dari kedua peta tersebut. Dalam pekerjaan ini direncanakan melakukan overlay terhadap beberapa kebijakan nasional yang terkait dengan jalan tol. Bab 2 Metodologi | 14 @0@

Anda mungkin juga menyukai