1 SM
1 SM
Abstrak
PT.XYZ merupakan konsultan kontruksi bangunan yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan dan pengelolaan
pada proyek rehabilitasi di salah satu Sekolah Dasar di Kota Bandung. Proyek ini direncanakan berlangsung selama
77 hari dengan biaya sebesar Rp 196.038.361. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber PT.XYZ, proyek ini
perlu dilakukan percepatan agar tidak menganggu aktivitas pembelajaran yang sedang berjalan dan dapat segera
dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam melakukan percepatan proyek, penelitian ini menggunakan
metode Crashing. Metode Crashing adalah metode yang digunakan dengan mereduksi waktu pekerjaan yang akan
berpengaruh terhadap waktu penyelesaian proyek. Salah satu cara mereduksi pekerjaan yaitu melakukan penambahan
tenaga kerja pada aktivitas yang akan dilakukan percepatan.
Dalam melakukan penambahan jumlah tenaga kerja, perlu dilakukan perhitungan perencanaan jumlah tenaga
kerja tambahan yang tepat agar menghidari pembengkakan pada biaya proyek. Perancangan waktu dan biaya pada
penelitian ini menggunakan metode Critical Path Method (CPM) untuk mencari lintasan kritis pada proyek dan
analisis Time Cost Trade Off (TCTO) untuk mencari waktu dan biaya yang optimal setelah dilakukan percepatan.
Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa dengan menambahkan 2 tenaga kerja pada aktivitas membongkar dinding
bata merah, pembuatan bekisting kolom lantai 1, pembuatan bekisting dan beton balok lantai 1 dapat mereduksi waktu
penyelesaian dari proyek menjadi 72 hari dengan biaya Rp. 195.989.821.
Kata Kunci : Rehabilitasi, Optimalisasi, CPM, TCTO
Abstract
PT.XYZ is a building construction consultant appointed to supervise and manage a rehabilitation project at an
elementary school in Bandung. This project is planned to last for 77 days at a cost of Rp. 196,038,361. Based on the
results of interviews with PT.XYZ resource persons, this project needs to be accelerated so that it does not interfere
with ongoing learning activities and can be immediately used in learning activities. In accelerating the project, this
research uses the Crashing method. Crashing method is a method used to reduce work time which will affect the
project completion time. One way to reduce work is to add workers to activities that will be accelerated.
In increasing the number of workers, it is necessary to calculate the appropriate number of additional workers in
order to avoid swelling in project costs. The design of time and cost in this study uses Critical Path Method (CPM) to
find the critical path to the project and Time Cost Trade Off (TCTO) analysis to find the optimal time and cost after
acceleration. The results of this study found that by adding 2 workers to the activity of dismantling red brick walls,
making 1st floor column formwork, making formwork and 1st floor concrete beams, it can reduce the completion time
of the project to 72 days at a cost of Rp. 195,989,821.
Keywords: Rehabilitation, Optimizing, CPM. TCTO
dalam diri individu dan faktor ektern yang perbaikan metode kerja, dan kombinasi dari
merupakan faktor di luar individu. Faktor di beberapa alternatif tersebut (Khodijah dkk.,
dalam individu dapat diklasifikasikan menjadi 2013).
tiga, yakni jasmaniah, psikologis, dan kelelahan. Pada penelitian ini dilakukan percepatan
Sedangkan faktur di luar individu diklasifikasikan waktu dan biaya dengan menambahkan tenaga
menjadi tiga, yakni keluarga, sekolah dan kerja pada aktivitas-aktivitas yang dilalui lintasan
masyarakat. kritis. Percepatan penyelesaian proyek tanpa
Ketersediaan fasilitas belajar yang memadai perencanaan perkiraan penambahan sumber daya
merupakan salah satu faktor dari sekolah. secara tepat justru akan mengakibatkan
Fasilitas pendidikan yang kurang memadai di pembengkakan biaya pada proyek tersebut. Oleh
Indonesia merupakan salah satu hal yang karena itu diperlukan analisis optimasi biaya dan
mendasar yang menyebabkan ketimpangan durasi sehingga dapat diketahui berapa lama suatu
pendidikan di Indonesia. Fasilitas disini dapat proyek tersebut dapat diselesaikan dengan tetap
diartikan sebagai sarana dan prasarana pendukung memberikan keuntungan kepada pihak
pendidikan itu sendiri. Baik kualitas guru, pengelolah proyek tanpa mengurangi kualitas
teknologi, kelengkapan sekolah dan hal-hal lain (mutu) suatu konstruksi (Leatemia, 2013). Hasil
yang menunjang pendidikan (Prianto & Putri, dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi
2017). Rehabilitasi sekolah merupakan program masukan kepada perusahaan dalam melakukan
pemerintah untuk meningkatkan kualitas pengoptimalan waktu dan biaya untuk proyek.
pendidikan dengan menyediakan fasilitas yang
nyaman dalam kegiatan belajar.
PT.XYZ merupakan konsultan konstruksi 2. Studi Terkait
yang ditunjuk untuk mengerjakan rehabilitasi Proyek
pada salah satu sekolah dasar di Kota Bandung. Proyek adalah usaha sementara yang dilakukan
Tugas PT.XYZ pada proyek ini yaitu pengelolaan untuk menciptakan produk, layanan, atau hasil
dan pengawasan. Pada tahap pengelolaan yang unik (Project Management Institute, 2017).
PT.XYZ merencanakan spesifikasi pekerjaan Proyek adalah rangkaian kegiatan yang kompleks
yang ada pada proyek ini, seperti bahan apa saja dan bersifat dinamis, sebagai suatu usaha yang
yang akan digunakan, berapa banyak bahan dan mempergunakan sumber daya untuk memperoleh
tenaga kerja yang dibutuhkan, kegiatan mana saja berbagai manfaat, sekaligus sebagai cara/usaha
yang perlu dikerjakan terlebih dahulu, berapa inti untuk membahasakan suatu rencana atau
lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan produk perencanaan ke dalam program aksi,
keseluruhan proyek rehabilitasi sekolah ini. Pada sehingga membentuk kegiatan yang nyata, yang
tahap pengawasan PT.XYZ melakukan kegiatannya dibatasi oleh jangka waktu tertentu
pengawasan apakah proyek berjalan seperti sebagai konsekuensi penjadwalannya (Sugiyanto,
dengan rencana yang sudah dibuat. 2020).
Proyek ini direncanakan berlangsung selama
77 hari dengan biaya Rp. 196.038.361. Biaya ini Manajemen Proyek
terdiri dari biaya langsung sebesar Rp. Manajemen proyek adalah adalah penerapan dari
180.611.900 dan biaya tidak langsung sebesar Rp. pengetahuan, keterampilan, alat, dan teknik pada
15.426.461. Berdasarkan hasil wawancara dengan kegiatan proyek untuk memenuhi persyaratan
narasumber PT.XYZ, proyek ini perlu dilakukan proyek. Manajemen proyek dicapai melalui
percepatan waktu untuk penyelesaiannya agar kesesuaian dan integrasi proses manajemen
tidak mengganggu aktivitas belajar yang sedang proyek yang diidentifikasi untuk proyek. Pada
berjalan dan dapat segera dipergunakan oleh suatu proyek yang didalamnya dikendalikan oleh
murid sehingga belajar dengan nyaman dan aman. adanya manajemen proyek pasti mempunya suatu
Terdapat 2 metode yang dapat digunakan dalam tujuan (Project Management Institute, 2017).
melakukan percepatan, yaitu Fast Track dan
Crash Program. Crash program dilakukan Proyek Kontruksi
dengan mereduksi waktu penyelesaian suatu Manajemen konstruksi adalah sistem dan
kegiatan yang akan berpengaruh terhadap waktu prosedur pengendalian untuk memastikan bahwa
penyelesaian proyek. Ada beberapa cara yang sumber daya yang digunakan dalam proyek
dapat dilakukan dalam crash program, yaitu konstruksi diaplikasikan secara efektif dan
penambahan jam kerja, pembagian giliran kerja, efisien. Sumber daya dalam proyek
penambahan tenaga kerja, penambahan atau konstruksidapat dikelompokan menjadi
penggantian peralatan, penggantian atau
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.8, No.6 Desember 2021 | Page 12372
(Ervianto, 2005). 11 5 15
Biaya Proyek
1 5 5 16 15 30
Dalam suatu proyek konstruksi, biaya proyek START A D FINISH
langsung dengan volume pekerjaan yang Gambar 2.1 Contoh Perhitungan CPM
dilaksanakan, antara lain terdiri dari biaya
material dan upah (Tjaturono, 2006).
Time Cost Trade Off
b. Biaya Tidak Langsung
Time Cost Trade Off (TCTO) adalah suatu proses
Biaya tak langsung adalah pengeluaran untuk
yang disengaja, sistematik, dan analitik dengan
manajemen, supervise pembayaran material
cara melakukan pengujian dari semua kegiatan
dan jasa untuk pengadaan bagian proyek
dalam suatu proyek yang dipusatkan pada
yang tidak akan menjadi instalasi atau produk
kegiatan yang berada pada lintasan kritis
permanen, tetapi diperlukan dalam rangka
(Kisworo & Handayani, Fajar S., 2017). TCTO
proses pembangunan proyek (Soeharto,
adalah Schedule Compression untuk
1995).
mendapatkan proyek yang lebih menguntungkan
Penjadwalan Proyek dari segi waktu (durasi), biaya, dan pendapatan
Penjadwalan adalah penggambaran dari suatu yang bertujuan untuk memadatkan proyek dengan
durasi yang dapat diterima dan meminimalkan
diagram waktu untuk tiap item pekerjaan yang
total biaya proyek. Ditentukan pula prosedur
menentukan kapan suatu aktivitas dimulai,
mempersingkat waktu mulai dengan menghitung
ditunda, dan diakhiri (Soeharto, 1999). Jadwal
waktu penyelesaian proyek. Setelah itu,
proyek adalah sebuah output dari model jadwal
menentukan biaya yang dipercepat dari setiap
yang menyajikan aktivitas terkait dengan tanggal,
aktivitas. Kemudian, menghitung setiap
durasi, pencapaian, dan sumber daya yang
komponen cost slope kegiatan. Setelah itu,
direncanakan. Paling tidak jadwal proyek
mempersingkat periode aktivitas, mulai dari
mencakup waktu mulai dan selesai yang sudah
aktivitas kritis yang memiliki cost slope terendah,
direncanakan dalam setiap aktivitas (Project
terus mempersingkat waktu aktivitas hingga titik
Management Institute, 2017).
proyek dipersingkat. Kemudian, tabulasikan
biaya versus waktu. Tambahkan biaya langsung
Critical Path Method
dan biaya tidak langsung untuk mencari total
Critical Path Method merupakan metode yang
berorientasi pada waktu, artinya bahwa CPM biaya sebelum periode waktu yang diinginkan
yang memiliki kombinasi cost slope terendah
akan berakhir pada penentuan waktu (Nalhadi &
(Hasyyati dkk., 2020).
Suntana, 2017). Metode Lintasan Kritis (Critical
Path Method) adalah metode untuk
merencanakan dan mengawasi proyek proyek 3. Metode Penelitian
merupakan sistem yang paling banyak
dipergunakan diantara semua sistem lain yang Metode Konseptual
memakai prinsip pembentukan jaringan. Dengan Model Konseptual merupakan sebuah pemaparan
CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk dari konsep penelitian yang dilakukan untuk
menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek merancang bentuk model yang terstruktur agar
dianggap diketahui dengan pasti, demikian pula dapat memecahkan suatu masalah secara
hubungan antara sumber yang digunakan dan sistematis dan digunakan untuk mencapai tujuan
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian. Berikut model konseptual dari
proyek (Levin & Kirkpatrick, 1972). penelitian ini.
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.8, No.6 Desember 2021 | Page 12373
1 3 3 4 1 4 5 1 5 6 2 7 8 3 10
B C D E AI
1 0 3 4 0 4 5 0 5 11 5 12 8 0 10
41 1 41 42 1 42 43 2 44
W Y Z
41 0 41 42 0 42 43 0 44
START FINISH
1 2 2 3 6 8 9 4 12 13 8 20 21 5 25 26 3 28 29 5 33 34 3 36 37 2 38 39 2 40 45 6 50 51 5 55 56 1 56 57 1 57 58 1 58 59 9 67 68 2 69 70 8 77
F I J L N K R M P Q S T AA AB AC AD AE AF
1 0 2 3 0 8 9 0 12 13 0 20 21 0 25 26 0 28 29 0 33 34 0 36 37 0 38 1 0 40 45 0 50 51 0 55 56 0 56 57 0 57 58 0 58 59 0 67 68 0 69 70 0 77
41 1 41 70 3 72
U AG
44 3 44 70 0 72
37 6 42 43 4 46 47 1 47
G O X
48 11 53 54 11 57 58 11 58
47 1 47
AJ
58 11 58
Gambar 4.1 Perhitungan CPM
Berdasarkan hasil perhitungan pada Gambar 4.1 proyek pada penelitian ini memiliki 22 lintasan dengan lintasan
kritis yaitu F, I, J, L.N, K, R, M, P, Q, X, Y, Z, S, T, AA, AB, AC, AD, AD, AE, AF dengan durasi 77 hari.
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.8, No.6 Desember 2021 | Page 12374
Produktivitas Durasi
Tenaga
Bobot Durasi
Kode Kerja Tambahan 1 Tambahan 2 Percepatan 1 Percepatan 2
Pekerjaan Normal Harian Pekerja
Normal TK TK TK TK
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.1 didapatkan hasil bahwa terdapat 4 aktivitas yang mengalami
perubahan bila dilakukan percepatan dengan tambahan 1 tenaga kerja yaitu L3, L4, S, dan AD2. Sedangkan
terdapat 8 aktivitas yang mengalami perubahan durasi bila dilakukan dengan tambahan 2 tenaga kerja yaitu
F, J3, L3, L4, R, S, T, dan AD2.
No Uraian Jumlah
1 Biaya Pengelolaan (4%) Rp. 5.467.990
2 Biaya Pengawasan (2%) Rp. 2.733.995
3 Biaya Overhead (4%) Rp. 7.224.476
Total Rp. 15.462.461
b. Biaya Langsung
Biaya langsung terdiri dari biaya bahan dan biaya upah,
Tabel 4.3 Rekapitulasi Biaya Langsung
No Uraian Jumlah
1 Pekerjaan Persiapan Rp. 5.407.423
2 Pekerjaan Struktur Rp. 74.751.209
3 Pekerjaan Arsitektur Rp. 90.943.268
4 Pengadaan Bangku Rp. 9.510.000
Jumlah Rp. 180.611.900
Tabel 4.4 Perhitungan Biaya Percepatan & Biaya Slope Dengan Tambahan 1 Tenaga Kerja
Tabel 4.5 Perhitungan Biaya Percepatan & Biaya Slope Dengan Tambahan 2 Tenaga Kerja
Tahap Kompresi Aktivitas yang dipercepat Durasi Total Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Total Biaya
Tahap Kompresi Aktivitas yang dipercepat Durasi Total Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Total Biaya
Berdasarkan Tabel 4.7 kompresi terpilih merupakan kompresi dengan total biaya kurang dari total biaya normal.
Waktu dan biaya yang optimal yaitu dengan menambahkan 2 tenaga kerja baru pada aktivitas F, J3, L3, dan AD2.
008974
Soeharto, I. (1999). Manajemen Proyek ( Dari
Konseptual Sampai Operasional ) Jilid 1.
Erlangga.
Sugiyanto. (2020). Manajemen Pengendalian Proyek.
Scopindo Media Pustaka.