4352 9479 1 SM PDF
4352 9479 1 SM PDF
TAX AVOIDANCE
ABSTRACT
This study aims to find out how the influence of the corporate governance of tax avoidance
activity in companies listed on Indonesia Stock Exchange in 2008. The samples are publicly
traded company listed on the Indonesia Stock Exchange in 2008 as many as 200 companies. This
study uses data analysis and regression analysis of the elements of corporate governance and tax
avoidance. The results of this study show that the elements of corporate governance that consist of
audit quality and audit committee significantly influence the activity of tax avoidance as measured
using proxy book tax gap. Other results show that the tax avoidance activity as measured with
proxy book tax gap are not affected significantly by institutional ownership and board of
commissioners. Limitation of this study is not to use each type of industries as control variable so
can’t identify the direct effect from type of industry on tax avoidance. Another limitation of this
study is use corporate governance’s proxy separately, so it can’t capture the full effect of
corporate governance.
Corporate Governance:
1. Kepemilikan Institusional
2. Dewan Komisaris
• Prosentase Dewan Komisaris
Independen Tax Avoidance
• Jumlah Dewan Komisaris (Book Tax Gap)
3. Kualitas Audit
4. Komite Audit
Berdasarkan kerangka teoritis hubungan antar H4: Terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel di atas, maka hipotesis yang akan diuji jumlah komite audit terhadap tax avoidance;
dalam penelitian ini adalah: H5: Terdapat pengaruh yang signifikan dari kualitas
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan dari audit terhadap aktivitas tax avoidance.
konsentrasi kepemilikan institusional ter-
hadap aktivitas tax avoidance; METODA PENELITIAN
H2: Terdapat pengaruh yang signifikan dari pro-
sentase dewan komisaris independen terhadap Sampel Penelitian
tax avoidance; Populasi mengacu pada keseluruhan ke-
H3: Terdapat pengaruh yang signifikan dari jumlah
lompok orang, kejadian atau hal minat yang ingin
dewan komisaris terhadap tax avoidance;
diinvestigasi oleh peneliti (Sekaran, 2006). Po-
Pengambilan sampel dalam penelitian ini tersebut mempunyai arti yang signifikan pada
menggunakan teknik disproportionate stratified pencapaian tujuan penelitian, maka peneliti dapat
random sampling, karena unsur populasi mengambil sampel dengan stratified random
berkarakteristik heterogen dan heterogenitas sampling (Mustafa, 2000).
Uji Asumsi Klasik uji One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Uji
normalitas tersebut ditunjukan pada tabel di bawah
Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
ini.
alat uji analisis yang digunakan untuk melakukan
uji coba (parametric atau non parametric) disebut
Unstandardized
Residual
N 200
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 4.65443155
Most Extreme Absolute .079
Differences Positive .079
Negative -.049
Kolmogorov-Smirnov Z 1.120
Asymp. Sig. (2-tailed) .163
a. Test distribution is Normal.
Hasil uji autokorelasi terhadap model regresi, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Hasil analisis menunjukkan nilai Durbin- Gambar di bawah ini memperlihatkan grafik-
Watson untuk variabel dependen BTGit telah ber- grafik scatterplot dari variabel dependen yaitu
BTGit. Dari grafik scatterplot tersebut dapat dilihat
ada diantara 1,725 (dU) dan 2,275 (4-dU), sehingga
bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah
dapat disimpulkan model regresi terbebas dari
angka 0 pada sumbu Y, hal ini berarti bahwa model
problem autokorelasi dan layak digunakan. penelitian ini telah terbebas dari heteroskedastisitas.
Gambar 2
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 160.381 124.052 1.293 .198
INST -119.244 69.291 -.115 -1.721 .087 .938 1.066
INPD -39.463 195.380 -.014 -.202 .840 .937 1.067
DK 7.507 6.509 .076 1.153 .250 .955 1.048
KOMITE 67.458 18.566 .251 3.633 .000 .883 1.133
AUDIT 119.754 30.235 .277 3.961 .000 .857 1.167
a. Dependent
Variable: BTG
Temuan penelitian ini adalah bahwa variabel Jasen dan Meckling (1976) dalam Sujoko (2006)
kepemilikan institusional (INSTit) tidak ber- memaparkan bahwa hasil temuan penelitian ini
pengaruh signifikan terhadap variabel book tax menjadi tidak mendukung agency theory, karena
gap (BTGit). INSTit memiliki nilai signifikansi berdasarkan agency theory diprediksi terjadi
(0,008) yaitu INSTit > 5%. Keberadaan pemilik pemisahan dengan fungsi pengelolaan, tetapi hasil
institusional tersebut mengindikasikan adanya penemuan menunjukkan peranan pendiri pe-
tekanan dari pihak institusional kepada manajemen rusahaan sangat dominan dalam menentukan ke-
perusahaan untuk melakukan kebijakan pajak yang bijakan perusahaan.
agresif untuk memaksimalkan perolehan laba Nilai signifikansi variabel dewan komisaris
untuk investor institusional (Khurana dan Moser, independen (INDPit) terhadap book tax gap (BTGit)
2009). Hal ini sesuai dengan penelitian-penelitian adalah (0,840), sehingga hipotesis kedua (H2)
terdahulu seperti yang dipaparkan oleh Pohan ditolak karena INDPit > 5%. Temuan penelitian ini
(2008) dalam artikelnya. Hasil penelitian ini adalah semakin besar prosentase variabel INDPit
sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya, antara yang berasal dari luar perusahaan menuntut
lain penelitian Shleifer dan Vishney (1986), dalam manajemen bekerja lebih efektif dalam pengawas-
penelitiannya menyatakan bahwa pemilik institu- an dan pengendalian pengelolaan perusahaan oleh
sional memainkan peran penting dalam memantau, direksi dan manajer, sehingga keberadaan mereka
mendisiplinkan dan mempengaruhi manajer. Se- tidak hanya menjadi simbol semata. Hasilnya ke-
harusnya hal ini dapat memaksa manajemen untuk naikan prosentase dewan komisaris independen
menghindari perilaku mementingkan diri sendiri, terhadap jumlah dewan komisaris secara kese-
tapi pemilik institusional ini juga memiliki insentif luruhan tidak signifikan mempengaruhi kebijakan
untuk memastikan bahwa manajemen membuat tax avoidance yang dilakukan oleh suatu pe-
keputusan yang dapat memaksimalkan kesejah- rusahaan. Penelitian Antonia (2008) menunjukkan
teraan pemegang saham institusional, karena ter- bahwa dewan komisaris independen yang me-
konsentrasinya struktur kepemilikan belum mam- rupakan bagian dari komisaris perseroan tidak
pu memberikan kontrol yang baik terhadap tin- melakukan fungsi pengawasan secara baik ter-
dakan manajemen atas sikap opportunitiesnya hadap manajemen. Hasil penelitian Widianingdyah
dalam melakukan manajemen laba (Isnanta, 2008). (2002) dalam Antonia (2008) juga yang me-
Darmawati, Deni. 2006. Pengaruh Karakteristik Haruman, Tendi. 2008. Pengaruh Struktur
Perusahaan dan Faktor Regulasi terhadap Kepemilikan terhadap Keputusan Keuangan
Kualitas Implementasi Corporate dan Nilai Perusahaan: Survey pada
Governance. Simposium Nasional Akuntansi Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
IX. 24-25 Agustus 2006. Padang. Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi
XI. 23-24 Juli 2008, Pontianak.
Desai, M. A., A. Dyck, dan L. Zingales. 2005.
Theft and Taxes. www.ssrn.com Hogan, Brian. 2010. The Association Between
Changes in Auditor Provided Tax Service
Desai, M. A. dan D. Dharmapala. 2007. Corporate and Corporate Tax Avoidance.
Tax Avoidance and Firm Value. Journal of www.ssrn.com
Financial Economics.
Suartana, I. W. 2007. Upaya Meningkatkan Kualitas Zain, Mohammad. 2003. Manajemen Perpajakan.
Pertimbangan Audit Melalui Self Review Jakarta: Salemba Empat.
Kasus Going Concern Perusahaan. Sim-
posium Nasional Akuntansi X. 26-28 Juli
2007. Makassar.