Analisis Perlindungan Tebing Sungai Bah Bolon Sumatera Utara PDF
Analisis Perlindungan Tebing Sungai Bah Bolon Sumatera Utara PDF
ANALYSIS OF THE PROTECTION OF THE BAH BOLON RIVER, NORTH SUMATRA USING
SEGMENTAL CONCRETE BLOCK WITH GEOSINTHETIC REINFORCEMENT
ABSTRACT
The scouring on the riverbed can cause landslides and erosion of riverbanks. Landslides that occur on riverbanks are one
type of landslide caused by river flows. Soil retaining construction can be built to protect riverbanks from scouring on rivers
and maintain soil stability. For this reason, it is necessary to research the design of retaining walls on riverbanks The
purpose of this study was to design a river bank retaining wall that is safe against internal and external stability. The
research method is carried out through the design of retaining soil from segmental concrete blocks with geosynthetic
reinforcement based on soil data at the location of river cliffs, cliff heights, and river bank slopes. The research location is
in the Bah Bolon River, Simalungun Regency, North Sumatra Province. The time of study was carried out from March 2021
to July 2021. The safety factor of the retaining wall is analyzed, for internal and external stability. The results showed that
the value of the shear angle of the soil is an important soil parameter to know in the design of retaining walls. The value of
the wall safety factor is getting higher with the increasing value of the soil shear angle. Geosynthetic reinforcement is more
economical and retaining walls are more stable on soils with higher shear angle values.
Keywords: Riverbanks, retaining wall, geosynthetic reinforcement, stability, segmental concrete.
ABSTRAK
Gerusan di dasar sungai dapat menyebabkan longsor dan pengikisan pada tebing sungai. Longsor yang terjadi pada tebing
sungai merupakan salah satu jenis longsor yang disebabkan oleh derasnya aliran sungai. Konstruksi penahan tanah dapat
dibangun guna melindungi tebing sungai dari gerusan pada sungai dan menjaga stabilitas tanah, untuk itu perlu
penelitian perancangan dinding penahan pada tebing sungai. Tujuan penelitian ini adalah untuk merencanakan dinding
penahan tebing sungai yang aman terhadap stabilitas internal dan stabilitas eksternal. Metode penelitian dilakukan
melalui perancangan penahan tanah dari blok beton segmental dengan perkuatan geosintetik berdasarkan data tanah di
lokasi tebing sungai, tinggi tebing, dan kemiringan tebing sungai. Lokasi penelitian di Sungai Bah Bolon Kabupaten
Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Waktu penelitian dilakukan pada Maret 2021 sampai Juli 2021. Faktor keamanan
dinding penahan dianalisis, baik terhadap stabilitas internal maupun terhadap eksternal. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nilai sudut geser tanah merupakan parameter tanah yang penting diketahui dalam perancangan dinding penahan.
Nilai faktor keamanan dinding semakin tinggi dengan semakin meningkatnya nilai sudut geser tanah. Perkuatan
geosintetik semakin ekonomis dan dinding penahan tanah semakin stabil pada tanah yang memiliki nilai sudut geser yang
semakin tinggi.
Kata Kunci: Tebing sungai, dinding penahan, perkuatan geosintetik, stabilitas, beton segmental.
114
Analisis Stabilitas Penahan Tanah Sebagai Pelindung Tebing Sungai.…(Sianturi)
Faktor keamanan tanpa perkuatan didapatkan Tanah Universitas Simalungun. Sifat-sifat fisik
antara 1,2-1,4 sedangkan faktor aman terhadap diketahui melalui uji density, kadar air, Atterberg
gaya guling dengan perkuatan didapatkan sekitar limit, analisa ayak, dan hidrometer, sedangkan sifat
3,5 (Mina et al., 2019). Faktor keamanan stabilitas teknis diketahui melalui uji kuat geser. Uji kuat
penahan tanah dipengaruhi oleh jenis dan tipe geser tanah pada penelitian ini ditentukan dengan
penahan tanah. Dengan demikian nilai faktor menggunakan alat uji geser langsung (Direct Shear
keamanan tidak selalu berlaku umum, tetapi sesuai Test) tipe CD. Data-data tanah yang didapatkan dari
dengan kondisi tertentu. hasil uji geser langsung di antaranya kohesi (c’) dan
sudut geser tanah (ϕ’). Uji ini relevan dengan
Dinding penahan tipe gravitasi memberikan
parameter tanah yang digunakan pada analisis
faktor keamanan yang tinggi terhadap guling dan
dinding penahan tebing.
daya dukung, karena memiliki berat yang signifikan
dan lebar dasar yang cukup besar. Kondisi aman
untuk perancangan tebing dikatakan memuaskan
untuk potongan dan timbunan apabila memiliki
faktor keamanan 1,3-1,4, sedangkan faktor
keamanan 1,5-1,7 tebing dikatakan mantap untuk
tebing dari lereng tubuh bendungan (Yuliana et al.,
2018).
Lokasi penelitian diambil di daerah
Simalungun, karena Pematang Siantar dan
beberapa lokasi lainnya di Simalungun, sering
terjadi longsor. Hal ini disebabkan oleh curah hujan
yang cukup tinggi di daerah ini (Sianturi et al., Sungai Bahbolon
2012). Tujuan penelitian ini adalah melakukan
pengujian tanah pada tebing sungai, merencanakan BH-3
penahan tanah, menganalisis faktor keamanan Sungai Bahbolon
BH-2
terhadap stabilitas internal baik ketahanan tarik BH-1
maupun terhadap cabut, dan stabilitas eksternal
pada tebing sungai khususnya terhadap geser dan (a)
guling.
METODOLOGI Lebar perkuatan 0,2 m
115
Jurnal Teknik Hidraulik Vol. 13 No. 2, Desember, 2022 : 113 - 126
Pengujian sampel tanah untuk setiap titik diperlukan pada analisis kestabilan dinding
pengujian masing-masing 1 (satu) tabung contoh. penahan tanah yang akan direncanakan.
Jumlah benda uji terdiri dari 3 (tiga) sampel tanah
Tahapan penelitian dimulai dari pengamatan
yang diuji dengan serangkaian uji di laboratorium.
lokasi, pengukuran tebing, pengambilan sampel
Titik-titik uji Bor hole (BH-1, BH-2, dan BH-3)
tanah disturbed dan undisturbed, uji sampel tanah,
seperti terlihat pada Gambar 1.a. Masing-masing
kemudian dilanjutkan dengan perancangan
lubang bor diambil sampel tak terganggu dalam
penahan tanah, dan analisis stabilitas. Prosedur
tabung contoh sebanyak 1 (satu) tabung.
penelitian selengkapnya dapat dilihat pada diagram
Berdasarkan pengujian ini dilakukan analisis hasil
alir penelitian seperti ditunjukkan pada Gambar 3.
untuk mendapatkan parameter tanah yang
Mulai
Ya
Perancangan dinding penahan tanah
1. Penentuan tipe penahan tanah
2. Penentukan jarak dan panjang perkuatan
3. Penentukan dimensi keseluruhan
Analisis stabilitas
Tidak
1. Stabilitas internal
2. Stabilitas eksternal
Faktor Keamanan
Menurut SNI 8460 (2017), FK tarik ≥ 1,5, FK Cabut ≥
1,5, FK Guling ≥ 2 dan FK Geser ≥ 1,5
Ya
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
116
Analisis Stabilitas Penahan Tanah Sebagai Pelindung Tebing Sungai.…(Sianturi)
11 Zona Aktif
10 LR
4
Zona pasif
3
b
Koefisien tekanan tanah lateral pasif menurut 4.60
117
Jurnal Teknik Hidraulik Vol. 13 No. 2, Desember, 2022 : 113 - 126
T Stabilitas Eksternal
SF = ……………………………………………(10)
K a . .H .dz Stabilitas eksternal yang ditinjau pada
penelitian ini dibatasi pada akibat gaya-gaya luar
Dimana:
yang mengakibatkan guling dan geser. Menurut SNI
SF : Faktor keamanan 8460 (2017), faktor keamanan minimum untuk
Ka : Koefisisen tekanan lateral aktif setiap dinding penahan tanah adalah minimum 2
T : Gaya tarik untuk faktor keamanan terhadap guling dan
: Sudut gesek dalam tanah minimum 1,5 untuk faktor keamanan terhadap
: Berat isi tanah geser lateral. Tekanan tanah lateral aktif (Pa)
dihitung menggunakan Persamaan (2) untuk
Tinjauan Terhadap Gaya Cabut Tulangan metode Rankine dan Persamaan (4) untuk metode
Coulomb. Faktor keamanan terhadap bahaya guling
Koefisien tekanan tanah lateral aktif yang lebih besar dari 2 (SNI 8460, 2017).
digunakan dalam perhitungan gaya cabut menurut
Rankine dan Coulomb seperti diuraikan pada Stabilitas guling ditentukan berdasarkan
Persamaan (1) dan Persamaan (3). Mekanisme perbandingan momen pasif (MR) dengan momen
terjadi gaya cabut tulangan dapat dilihat pada aktif pada 1/3 tinggi penahan tanah (MD). Gaya
Gambar 5. Gaya tahanan (DFR) dapat dicari berat dan momen pasif dapat ditentukan dengan
menggunakan Persamaan (11). Dimana Lo = menggunakan Gambar 6.
ketebalan overlap (m), f = koefisien geser bahan
𝑊1 .𝑋1 +𝑊2 .𝑋2 +𝑊𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙 +𝑃𝑎 .𝑠𝑖𝑛 𝛿.𝐿
dengan bahan = tan ϕ, s = koefisien geser bahan SF = ............. (14)
dengan tanah = tan , dan gaya maksimum (DFmax) 𝑃𝑎 .𝑐𝑜𝑠 𝛿.𝐻⁄3
seperti pada Persamaan (12). Nilai ϕ didekati dari Dimana:
sudut geser tanah hasil uji kuat geser, sedangkan
nilai ditentukan dari sudut geser antara dinding SF : Faktor keamanan
dengan tanah (secara praktis biasanya diambil = W : Gaya berat
1/3 ϕ). Faktor keamanan terhadap gaya cabut x : Jarak horizontal
tulangan dicari dengan menggunakan Persamaan Pa : Tekanan tanah lateral aktif
(13). H : Tinggi tekanan
Tekanan tanah lateral aktif (Pa) yang digunakan
DFR = Lo . .(H − dz )(
. F + S ) .................................... (11) pada analisis faktor keamanan terhadap gaya geser
sama dengan yang digunakan pada analisis faktor
DFmax = K a . .H .dz ........................................................... (12) keamanan terhadap gaya guling. Faktor keamanan
terhadap bahaya geser lebih besar dari 1,5 (SNI
8460, 2017). Stabilitas geser ditentukan
SF = DFR .......................................................................... (13) berdasarkan perbandingan gaya pasif (FR) dengan
DFmax gaya aktif (FD).
Gaya normal Panjang
Panjang
xi overlap
overlap
overlop
Blok beton segmental
wi
Balok segmental
Gesekan 40 cm x40x32x20
32 cm x 20
cmcm
15
3,50
3.50
m Gaya normal
Gaya cabut Tulangan 14
3,20 m
3.20 Z = 40
Z cm
= 0.40
13 3,00
3.00m
12
ZonaAktif
Zona aktif
Butiran tanah 11 LRLR
10
Le
9
Le
6.00 8
Gaya normal 7
Zona longsor
6
Gambar 6 Sketsa Dinding Penahan Tanah
Gambar 5 Mekanisme Gaya Cabut Tulangan 5
4
𝑊1 +𝑊2 +𝑊𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙 +𝑃𝑎 .𝑠𝑖𝑛 𝛿
Dimana:
3 Zona pasif
[𝐶+( ).𝑡𝑎𝑛 𝛿]×𝐿
𝐿
SF =
2
1 (15)
SF : Faktor keamanan 𝑃𝑎 .𝑐𝑜𝑠 𝛿
DFR : Gaya tahanan Dimana: Z = 40 cm
DFmax : Gaya maksimum
3.80
118
Analisis Stabilitas Penahan Tanah Sebagai Pelindung Tebing Sungai.…(Sianturi)
119
Jurnal Teknik Hidraulik Vol. 13 No. 2, Desember, 2022 : 113 - 126
Hubungan tinggi tebing sungai dengan faktor Tabel 3 Faktor Keamanan terhadap Gaya Cabut
keamanan terhadap gaya tarik ditunjukkan pada Tulangan
Gambar 7. Faktor keamanan yang dihitung dari dua Sudut Faktor keamanan
metode terlihat hampir berimpit satu sama lainnya. Tinggi
geser
Ini menunjukkan parameter yang diperlukan dalam (m) Rankine Coulomb
(ϕ)
menentukan gaya tarik antara dua metode tidak 5 9,72 2,26 1,91
jauh berbeda satu sama lainnya. Faktor keamanan 5,7 14,00 3,90 3,47
yang semakin tinggi seiring dengan semakin tinggi 6 26,50 4,99 4,19
tebing menunjukkan hubungan linier. Tinggi tebing
sama dengan tinggi penahan tanah. Hubungan tinggi tebing dengan faktor
keamanan terhadap gaya cabut tulangan
3.0 ditunjukkan pada Gambar 9. Tinggi dinding
penahan mengikuti tinggi tebing sungai. Pada
2.5 umumnya tinggi total dinding penahan dari dasar
2.0 hingga puncak adalah labih tinggi dari tinggi tebing
Faktor aman
120
Analisis Stabilitas Penahan Tanah Sebagai Pelindung Tebing Sungai.…(Sianturi)
6.0
Tabel 4 Faktor Keamanan terhadap Gaya Guling
5.0
Faktor aman Tinggi Sudut Faktor keamanan
4.0 (m) geser Rankine Coulomb
(ϕ)
3.0 5 9,72 3,00 2,80
Rankine 5,7 14,00 3,70 3,90
2.0 6 26,50 4,00 3,85
1.0 Tinggi tebing (m) Coulomb
Hubungan tinggi tebing sungai dengan faktor
0.0 keamanan terhadap guling ditunjukkan pada
4.5 5 5.5 6 6.5 Gambar 11. Sama seperti faktor keamanan
terhadap gaya tarik dan gaya cabut tulangan, faktor
Gambar 9 Faktor Keamanan terhadap Gaya Cabut keamanan terhadap guling menunjukkan hubungan
Tulangan Berdasarkan Tinggi Tebing yang linier jika ditinjau terhadap tinggi tebing.
Faktor keamanan yang ditentukan berdasarkan
6.0 koefisien tanah lateral aktif metode Rankine tidak
jauh berbeda dengan metode Coulomb. Apabila
5.0 ditinjau dari perbedaan dari sudut geser, maka
4.0 terlihat faktor keamanan yang meningkat cukup
Faktor aman
3.0
selengkapnya diuraikan pada Tabel 4. Faktor
keamanan dari kedua metode terlihat tidak jauh 2.0 Rankine
berbeda satu sama lainnya. Tinggi rendahnya faktor
keamanan dipengaruhi oleh nilai sudut geser tanah. 1.0
Coulomb
Salah satu contoh perhitungan faktor 0.0 Tinggi tebing (m)
kemanaan terhadap gaya guling pada tinggi lereng 4.5 5 5.5 6 6.5
H = 6 m, lebar balok horizontal b = 0,32 m, Ka
Gambar 11 Faktor Keamanan terhadap Guling
metode Rankine = 0,383, Ka metode Coulomb =
Berdasarkan Tinggi Tebing
0,870, dan berat volume tanah (γ) = 19,16 kN/m³.
Contoh kaktor keamanan untuk metode Rankine.
5.0
∑ 𝑀𝑅
SF =
∑ 𝑀𝐷
⟩2 4.0
Faktor aman
(1,95×6×2,5×1,25)+(1,95×4×1,3×3,15)+4,6+(15,76×0,30×3,8) 1.0
= Coulomb
15,76×0,95×6⁄3
0.0 Sudut geser tanah (o)
36,56+31,94+4,6+17,96
= 5 15 25 35
29,94
Faktor aman
hasil analisis dalam kondisi keamanan. Panjang 2.0
perkuatan 8,3 m untuk dinding penahan dengan 1.5
tinggi 5 m didapatkan faktor keamanan terhadap Rankine
gaya geser masing-masing 1,49 untuk Rankine dan 1.0
1,50 untuk Coulomb. Dinding penahan dengan 0.5 Coulomb
tinggi 5,7 m memerlukan panjang perkuatan 7,7 m Sudut geser tanah (o)
mencapai faktor keamanan di atas 1,5, sedangkan 0.0
untuk dinding penahan dengan tinggi 6 m 5 15 25 35
memerlukan panjang perkuatan 6 m. Ini
menunjukkan bahwa nilai sudut geser tanah Gambar 14 Faktor Keamanan terhadap Geser
memberikan pengaruh pada perancangan penahan Berdasarkan Sudut Geser Tanah
tanah.
Hasil Perancangan Dinding Penahan Tanah
Tabel 5 Faktor Keamanan terhadap Gaya Geser
Hasil perancangan penahan tanah yang
Sudut Faktor keamanan memenuhi syarat keamanan dapat menjaga
Tinggi
geser kestabilan tebing sungai. Dinding penahan tanah
(m) Rankine Coulomb
(ϕ) dikatakan aman apabila faktor keamanan di atas 1,5
5 9,72 1,49 1,50 untuk gaya geser dan di atas 2 untuk gaya guling
5,7 14,00 1,60 1,70
(SNI 8460, 2017). Tinggi penahan tanah harus
6 26,50 2,90 3,00
proporsional dan mudah diaplikasikan pada kaki
tebing (Hamidi & Sadisun, 2021). Perancangan
Hubungan tinggi tebing dengan faktor penahan tanah pada tebing sungai dilakukan pada 3
keamanan terhadap gaya geser terlihat berbeda (tiga) titik dibedakan berdasarkan tinggi tebing dan
dengan tinjauan lainnya (Gambar 13). Faktor kemiringan lerengnya.
keamanan terhadap gaya geser menunjukkan
hubungan non-linier dengan tinggi tebing. Hasil perancangan penahan tanah yang
memenuhi syarat keamanan pada titik satu dengan
Tinggi dinding penahan direncanakan sama tinggi penahan 5 m ditunjukkan pada Gambar 15.
dengan tinggi tebing, Semakin tinggi dinding Panjang perkuatan yang aman adalah 8,3 m dengan
penahan maka gaya berat semakin tinggi juga, jarak antar lapis sebesar 0,4 m. Gambar 16
sehingga gaya perlawanan terhadap geser semakin menunjukkan hasil perancangan penahan tanah
tinggi. Hal ini dapat menjadi penyebab semakin pada titik dua dengan tinggi penahan 5,7 m, panjang
tinggi faktor keamanan pada dinding penahan yang perkuatan yang memenuhi syarat keamanan adalah
tinggi. Faktor keamanan terhadap geser erat 7,7 m, dan jarak antar lapis sebesar 0,4 m.
kaitannya dengan nilai sudut geser dalam tanah.
Peningkatan faktor keamanan terhadap geser Penampang penahan tanah pada titik tiga
memiliki hubungan linier dengan nilai sudut geser diperlihatkan pada Gambar 17. Disain penahan
dalam tanah (Gambar 14). tanah yang aman dan memenuhi syarat didapatkan
pada ketinggian dinding penahan 6 m, Panjang
3.5 perkuatan 6 m, dan jarak antar lapir perkuatan
sebesar 0,4 m.
3.0
2.5 Dinding penahan direncanakan dari blok beton
segmental yang diperkuat dengan tulangan-
Faktor aman
122
Analisis Stabilitas Penahan Tanah Sebagai Pelindung Tebing Sungai.…(Sianturi)
Panjang
Panjang
overlap
overlop
overlap Blok beton segmental
Balok segmental
40 cm x40x32x20
32 cm x 20
cm cm
1.3 3,90
3.90 m
12
ZZ== 40
0.40cm
11 Zona aktif
Zona Aktif
10
LR
LR
8
Le
Le
5,00
5.00 m 7
Zona longsor
Zona longsor
6
4
Zona
Zona pasif
pasif
3
2
1
4,60
4.60 m
Panjang
Panjang
ooverlop
verlap
overlap Blok beton segmental
Balok segmental
15
40cm x 32cm x 20cm
40x32x20 cm
1,30
1.30 m 4,10
4.10
m
14
Z =Z40 cm
= 0.40
13 Zona aktif
Zona Aktif
12 LR
LR
11
10
Le
Le
9 Zona longsor
5,70
5.70 m
8 Zona longsor
7
4
Zona pasif
Zona pasif
2
1
5,40
5.40m
Selain model dinding penahan yang digunakan dinding kantilever dan turap sebagai metode
pada penelitian ini, beberapa tipe penahan tanah perkuatan tebing sungai, hal ini pernah diterapkan
lainnya didapatkan cukup memberikan dampak pada sungai di Kabupaten Balangan, Provinsi
pada stabilitas tebing sungai. Dinding penahan jenis Kalimantan Selatan (Widhiasari & Prasetia, 2018).
gravity wall menunjukkan kinerja yang baik yang
Hasil perancangan dinding penahan yang
tergantung dari berat sendiri dinding (Sari et al.,
didapatkan merupakan dinding penahan yang stabil
2020). Pemodelan dinding penahan dapat
terhadap bahaya guling dan geser. Menurut Amran
menggunakan jenis retained flexible barriers yang
& Kurniawan (2017), dinding penahan tanah yang
menyesuaikan kondisi lapangan dan ditinggikan
aman terhadap guling dan geser apabila faktor
sesuai tinggi tebing (Hamidi & Sadisun, 2021).
keamanan yang didapatkan > 1,5.
Dinding penahan tanah dapat dirancang dengan
123
Jurnal Teknik Hidraulik Vol. 13 No. 2, Desember, 2022 : 113 - 126
Panjang
Panjang
overlop
o v e r l a p Blok beton segmental
overlap 40cm x 32cm Balok segmental
x 20cm
40x32x20 cm
15 3,50 m
3.50
14 3,20 m
3.20 Z = 40
Z =cm
0.40
13 3,00 m
3.00
12 Zona aktif
Zona Aktif
11 LR LR
10
9
LeLe
6,00
6.00m 8
6
Zona
Zona longsor
longsor
3
Zona pasif
Zona pasif
Dinding penahan tebing sungai yang stabil Perancangan dinding penahan menyesuaikan
dapat mengantisipasi tergerusnya tanah di tinggi tebing sungai dan kemiringan lereng. Tipe
sepanjang tebing sungai. Dinding penahan saja tidak dinding penahan yang digunakan pada penelitian
cukup baik untuk mengantisispasi tergerusnya ini merupakan penahan tanah dari blok beton
dasar dan tebing sungai sebaiknya menggunakan segmental yang diperkuat dengan tulangan-
kombinasi dinding penahan (jika tebing relatif tulangan geosintetik. Panjang perkuatan geosintetik
rendah < 8 meter dan turap jika tebing > 8m), dipengaruhi oleh tinggi tebing, kemiringan lereng,
kemudian dikombinasi dengan pengarah arus atau dan nilai sudut geser tanah. Nilai sudut geser tanah
krib. Hal ini dapat mencegah aliran debris dan didapatkan lebih dominan mempengaruhi panjang
mengendalikan sedimen di dasar sungai, sehingga perkuatan geosintetik. Sudut geser tanah yang lebih
bermanfaat pada penanggulangan bencana (Sukatja rendah memperlihatkan perkuatan geosintetik
et al., 2021). Dinding penahan sungai yang aman yang lebih panjang. Tipe geosintetik yang
terhadap pergeseran, penggulingan, dan digunakan adalah bahan lembaran polymeric yang
keruntuhan kapasitas dukung tanah dapat mempunyai kuat tarik yang tinggi. Ujung depan
berkontribusi pada pengendalian banjir (Ishak & tulangan-tulangan geosintetik ini ditindih di antara
Ruwiyo, 2018). elemen-elemen segmental.
Faktor keamanan secara keseluruhan semakin
KESIMPULAN
tinggi pada tebing sungai yang memiliki nilai sudut
Uji tanah yang diperlukan untuk menentukan geser tanah yang lebih tinggi. Terutama pada faktor
parameter tanah dapat menggunakan uji geser keamanan terhadap gaya cabut tulangan dan gaya
langsung atau uji triaksial. Urugan tanah di belakang geser, sedangkan faktor keamanan terhadap gaya
dinding penahan diasumsi delam keadaan tarik dan gaya guling menunjukkan peningkatan
terdrainase, sehingga lebi relevan menggunakan pada nilai sudut geser sampai 14o.
hasil uji gser langsung dalam kondisi terdrainase.
Faktor keamanan erat kaitannya dengan
Berdasarkan uji ini didapatkan nilai sudut geser
koefisien tanah lateral aktif yang dapat ditentukan
yang berbeda satu sama lainnya. Nilai sudut geser
dengan menggunakan metode Rankine dan
pada penelitian ini cukup tinggi pada tebing sungai
Coulomb. Faktor keamanan yang menggunakan
yang lebih rendah. Nilai sudut geser tanah
koefisien tanah dari metode Rankine umumnya
merupakan parameter tanah yang sangat penting
lebih tinggi dari metode Coulomb. Nilai Ka metode
diketahui pada perancangan dinding penahan
Coulomb lebih tinggi daripada Ka metode Rankine,
tanah. Parameter lain yang tidak kalah penting
hal ini berpengaruh pada gaya lateral aktif yang
seperti nilai kohesi dan pengaruh besarnya
semakin tinggi, sehingga faktor keamanan semakin
tegangan air pori akibat adanya muka air baik
rendah.
akibat adanya M.A.T, pengaruh hujan maupun
fluktuasi muka air sungai.
124
Analisis Stabilitas Penahan Tanah Sebagai Pelindung Tebing Sungai.…(Sianturi)
125
Jurnal Teknik Hidraulik Vol. 13 No. 2, Desember, 2022 : 113 - 126
126