Anda di halaman 1dari 24
: IETODOLOGI “ENELITIAN HH 79 Dr. Sudaryono | Pets sent ton etn seine a ‘Metodologi Penelitian/ Sudaryono ed ec Depa ah es, 208, nif 20 solo dein SvaTosoaas80 1. Penelitian, Mtode. |Judul 01.42 Hak cipta 2017, pada penulis Ciarang mengutip sebaian atau seuruhs buku dengan cara apa pun, terasuk dengan cara pnggunaan mesin fotakop,tanpaizin sah dri penerbit ER ea eS NP Kaa Li sth ci pene 2017.1695 RAL Dr. Sudaryono ‘METODOLOGI PENELTIAN ee a ee eee rer Cetakanke-, Maret 2017 Cetakanke2, Februar 2018, Hak peneritan pada PT RaaGrafind Persada, Depok Desain cover oleh octniene@gmailcom Dicetak di Karisma Putra Utama Offset PT RAJAGRAFINDO PERSADA Kotor Pusat 4. Raya Leuwinanggung No, 112, Kel. Leuwinanggun, Kee, Tapos, Kota Depok 16956 TelFox : (021) 84311162 - 021) 94311163 Exmail_ + ajapers@rajgratindo cod tp: //wwew.aagraindo oid lL al Mo. 31 R05, ep. 05113352060, Bal ma Boro 6100 Sadar Lampung 351151 Kemeretan oS UIT OS el TOA aye ec Tj faran Tir, Mp. maton, harus berfungsi sebagai bagian dari subjek dan lingkungan alaminya, 4, kkekuatan dari penelitian kualitatif terletak pada pemaparan yang, sempurnag menarik pembaca untuk seakan-akan turut serta dalam cerita yang dituli tersebut. Seorang peneliti kualitatif mampu memberikan ruh dalam, tulisan sehingga tulisan tersebut seakan hidup dipikiran pembacanya. Kemampy, menulis tersebut merupakan hal yang perlu dimiliki oleh peneliti kualtaie 2. Penelitian Kuantitatif (Quantitative Research) Menurut Nanang Martono (2015: 215), penelitian kuantitatif mery penelitian yang menggunakan metode kuantitatif, yaitu sebuah mera, penelitian yang bertujuan menggambarkan fenomena atau gejala sosial secy, kuantitatif atau menganalisis bagaimana fenomena atau gejala sosial yay terjadi di masyarakat saling berhubungan satu sama lain. Metode kuancitaig fang biasanya menggunakan logika deduktif berupaya mencari keteraturay dalam kehidupan manusia, dengan memisahkan dunia sosial menjag, komponen-komponen empiris yang disebut variabel. Variabel tersebut dapat ditepresentasikan secara numerik sebagai frekuen ‘atau tingkat. Hubungan antarvariabel tersebut juga dapat dieksplorasi dengan teknik statistik, dan diakses melalui penelitian yang memperkenalkan rangsangan dan pengukuran sistematis, Metode ini mendasarkan penelitin pada penyelidikan jumlah atau frekuensi suatu kejadian atau fenomena. Dalam penelitian sosial, metode kuantitaif diterapkan dalam empat merode yaitu: survei, eksperimen, analisis isi kuantiatif, dan analisis data sekunder Umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan informa (bukan kedalaman) sehingga metode ini cocok digunakan populasi yang uss dengan variabel yang terbatas. 3. Metode Penelitian Kombinasi Metode penelitian kombinasi menurut Sugiyono (2011: 404) adalah suatt metode penelitian yang mengombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatifdan metode kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dale suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensi valid, reliable dan objektif. Data yang komprehensif adalah data yang leneh0? yang merupakan kombinasi antara data kuantitatif dan kualitatif. Data yo" valid adalah data yang memiliki derajat ketepatan yang tinggi ancara 4 yang sesungguhnya terjadi dengan data yang dapat dilaporkan oleh pene!" 92 Metodologi Penelitian ra akan dapat ditingkatkan, elalui Kombinasi dua metode, maka data yang diperoleh dari penelitian jan eit valid, karena data yang kebenarannya tidak dapat divalidasi dengan ctode kuantitatifakan divalidasi dengan mecode kualitatif atau sebaliknya, xa yang reliable adalah data yang konsisten dari wakiu ke waktu, dan dati ang ke orang. Dengan menggunakan metode kombinasi maka reliabilitas arena reliabititas data yang tidak dapat diuji jengan metode kuantitatif atau sebaliknya, Dengan menggunakan metode binasi, maka data yang diperoleh dengan metode kualitatif yang bersifat ubjektif dapat ditingkatkan objektivitasnya pada sampel yang lebih luas gan metode kuantitatif. Secara lengkap perbedaan karakteristik metode antitatif, kualitatif dan metode kombinasi day spat dilihat pada Tabel 5.2 rikut (Sugiyono, 2011: 26-28), recorder, kamera, dan lain-lain Metode Kvantitatif Metode Kult [ MetodeKombinasl Spesfi elas. incl ——[* Umum Untuk made! Ditentukansecara |. Flesiel raaiesia mmantapseiakawal | + Berkembangdan | explanatory Merja pegangan ‘muneul dalam proses. proposal sudah langkah demitangkah | penetian lebih eas. “Merunjokkan hubungan [+ Menemukan pola] Untuk model antar varabel bubungan Yong | sequentol Mengul tor bersitatinterakit | explanatory Mencargeneatisasi [+ Menemokanteori | tjnnya adalah Yang mempunyainlsi | Menggambartan | menemukan preci reals yang pola dan menguj kompleks hipotesis yang + Mempercich ditemukan pemahaman makra | dalsm peneltin ualtatit Tek uesoner + Portipanobsenation | Test kuesone, Observes dan + Indepth interview | portipant rargimeden)* avancratersvukur | + Dotumemas observation ia pe + Teanga depth interview, dokument, tranguls Tnumen |» Tes agket wawancara | Peneltisebagei | Tes angket tesstruktur instrumen (human | instramen premian | feoumenyngteth | ecient terstandar, buku terstandar * Sukucatatan tape | catatan, camera, tape recorder, don india Bab 5 | Berbagai Ragam Penelitian 93 ae ae cil (ee Metode Kuantiatif mete stat [wei santa + Destin kalatf | Data aes variabel ane catatanlaparean, | danas Ghoperasonatan Ucapan dantindskan_| pena dooerasguroln | _responden dotumen instumen dan linn. = > Keel Untuk Samet 12 Representa + tak representtit | sequent 5 Repesemangen | Purpose snowball | extra, aa 5 perkemtangselama | spelt, am anslakawal_| proses peneltian | danrersea ats + Sete sees 7 Terus menerusseiak | Anais ds pengumplan data wal sarpaiakhir | kualtati ag + bedukil peneltian. alta 1 Menggunatan statist | + Indukti Monee Mpgulnpotess. © Mencar pola, model, tema, tor Giubangan [> Dibuat beara, bahton [+ Empat akrab Hubungin dengan Divatematontak | supayamemperoleh | penelt deny fewponden | supaya obeti pemahaman yang | yang tlie «+ reduduanpeneltlebin | mendalam berirak bis vettarreponden [+ Redudukan soma | akab edi amspendeksompal | banka sebagai guru, | bs lebintrge tipotess dapat ons dan sama ders dibuetan. «+ Jang lama, sampai_| responder, jg datanyajenvh, dapat | pendek djs: fltemukanhipotess | palone hoes atau teoi terbuki dengn idukung hat Uaulan |» lwasdan ine 7 Singlat dan umum | Untuk peneln Dein | tersturvang bersifatsementara | Kombinaimed# ease dengan | #Ueratur yang sequential Oa eet | aigunakanbersfat | exploratoy, Sera Sementare, tidak | uslandesanbs | 2 Fare seank | mend pegangan | bers set oe tama tetapl unt ae + Prosedurbersifat_ | model sequel 4 tae ay | mum, separ akan | explanatory sit merencanakan tur | desain sah deeeninaticin | vpn eo + Masala bersfat ipotesisdeumustan |" sementara dan akan dengan elas ditemukan seteoh + tls secre rin don jes sebelum tej he lapangan 54 Metodotogi Penelitian ‘Metode Kuantitatif Metode Kualitatif | Metode Kombinast + Tidak drumuskan hinotss, arena justru akan ‘menemukon hipotests + Fokus peneltian ditetapkan setlah Aineroleh cata aval di tpangan Setelah semua Kegatan | Setelah tidak ada data | Setelah semua yang direncanakan dapat | yang dianggap baru _| kesiatan yang diselesaikan ataujenuh direncanatan dapat czelesaikan dan etl idek ada data yong tianezop bar lat atau nuh, Pengujan Kedbitas, | Penguanvalcltas relabitasinsrumen | dependabitas, proses | don reabitae danhasilpeneitan. | instrumen, penguan Krebs, depenabtas, proses dan hasipeneitian hvala Dalam pemilihan metodologi penelitian, selain mempertimbangkan ‘metodologi terdahulu yang digunakan dalam penelitian sejenis, juga akan cet 2 up interval yang tap. Skala arakteristik ce yang pany oleh skala nominal, ording sema ae va ini mempunyai ill O (no) empiri pag dengan kelebihan akan untuk mengukur sikap, pendapay a4 digun ; stala ve erlompok centangkejadian ata gj soi orang Ty kumulatil. Jka seseorang menyisakan per, berbobot lebih berat, 14 akan mengiyakan pertanyaan yang kurang i y cae gala Guttman mengukur suatu dimensi saj dari suary vag lainnya ala diferensial semantik atau skala perbedean « an karakteristik bipolar. Skala Thurstone memintaye. sara memilh pertanyaan yang ia setujul dari Beberapa perany menyajikan pandangan yang berbeda-beda. Pada umumnya sey tnempunyaiasosasi ila antara 1 sampal dengan 10, trap iain Giketahui ole responden. Skala Bogardus adalah skala untuk menguy sosial yang dikembangkan oleh Emory S. Bogardus. Yang dimaksug jarak sosial adalah derajat pengertian atau Keintiman dan Kekarban gy. ciri hubungan sosial secara umum. | merupakan ° rmultidimensi. $ berisikan serangka Daftar Pustaka ‘Ali, Muhammad, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkas, ‘Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakti, Jay Rineka Cipta Diekhoff, G. 2005. Statistics for the Social and Behavioral Sciences: Uniwria, Bivariate, Multivariate. Dubuque: Wim C. Browns Publisher. Donald R. Cooper dan C. William Emory. 1996, Metode Peneltian Biss are Erlangga. Juliansyah, Noor. 2011. Metodologi Pnlitian: Skripsi, Tesi, Disertasi dan Kirt Imiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kusaeri, Suprananto, 2012, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yost Graha Tm. Mahmud. 2011, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia. Nazir, Muhammad. 2005. Metode Penelitan. Bogor: Ghalia Indonesia. Partino, H.R, Idrus. 2009, statistik Deskriptif, Yogyakarta: Safiria Insaiz ™™* Riduwan. 2003. Skala Pnguturan Variabel-variael Peelitian, Bandung: Als 202 Metodologi Penelitian 2005: Bel hie Peneitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti . pandung: Alfabeta. fre 008. ‘Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Ekonomi, lz asi dat Bisnis. Bandung: Alfabeta, tl i os 7006 Research Methods or Business: MetodolgiPnltan untuk Biss ow 73 isi 4. Tet Kwan Men Yon. Jakara: Salemba Empat. b or) statistics for Social Science. Boston: Little Brown and Company. wo é ml. ‘Metodologi Penelitian Ekonomi: Alat Statistik & Output Komputer 9000 arta: CAPS. Paro Setiady Akbar, 2003. Metodologi Pneltian Sosial, Jakarta: ves engokan poker yang tak pera tir manpu on an Tak reanpu anda akakan ecu batasen yang dbus likin tse, yang ‘mengenai apa yang tidak mampu kita kerjakan. (Charles F Kettering oat so Keterangan: 4 = siap (S) 2. = Kurang Siap (Ks) 3.=Cukup Siap (Cs), 1 = Belum Siap (Bs) E, Wawancara Wawancara adalah suat cara pengumpulan data yang gi, snemperolh informas langsung dai sumberya, Wavancar shui hal-hal dati responden secata lebih men, bila ingin mengetahui hal jumish respon sedis. Ada beberapa AKO yang akan men sry informasi dalam waWancara, ait PeWBWANCATa, respon dey "Py ‘wawancara, dan situasi wawancara (Hadeli, 2006). Menurut Nasuye 113), wawancara adalah swat bentuk komunikasi verbal, jadi i ang bertujuan memperoleh informasi. Bila gury ment percakapan yé eadaan rumah atau petani menanyakan seluk beluk pan™® Pera siswa tentang) itu namanya wawancara. Wawancara atau interview merupakan salah satu bentuk pengumpulan data yang banyak digunakan dalam peneiitian ee ualitatif dan deskriptif kuantitatif. Wawancara dilaksanakan secarg vet dalam pertemuan tatap muka secara individual. Adakalanya juga warn tilakuan searakelompok, kalau memang tujuannya untuk menghimpunda dari kelompok seperti wawancara dengan suatu keluarga, pengurus ayy pembina pramuka, dan lain sebagainya (Riduwan, 2005). Wawancara ja {tujukan untuk memperoleh data dari individu dilaksanakan secara indiiag Pewawancara adalah petugas pengumpul informasi yang diharapkan dys ‘menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden unk ‘menjawab semua pertanyaan dan mencatat semua informasi yang dibutuhkn, dengan benar. Responden adalah pemberi informasi yang diharapkan dpe menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Dalam pelaksenax wawancara, diperlukan kesediaan dari responden untuk menjawab pertanyus dan keselarasan antara responden dan pewawancara. Pedoman wawancara berisi tentang uraian penelitian yang biasinyt dlituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan agar proses wawancera dis berjalan dengan baik. Isi pertanyaan atau pernyataan bisa mencakup aka, dit, ppengetahuan, konsep, pendapat, persepsi atau evaluasi responden berkease dengan fokus masalah atau variabel-variabel yang dikaji dalam peneliti (Cresswell, 2008). Bentuk pertanyaan atau pernyataan bisa sangat ‘cerbuh ; sehingga responden mempunyai keleluasaan untuk memberikan java atau penjelasan. Pertanyaan atau pernyataan dalam pedoman wawancara} bisa berstruktur, suatu pertanyaan atau pernyataan umum diikutl dengat pertanyaan atau pernyataan yang lebih khusus atau lebih terurai. et 212 Metodologi Penelitian situasi wawancara. Bila perekaman tidak memungkinkan pene, nangonnstios dan’ lu dilakukan dengan seksamna- ey i Beas. pada walt w i staran hasil WaWANCara, selain sh mivan jawabann Jam pembuatan © dic. ‘5 oe penser lam - at got tau respone-exp00# art responden yang langsung Berhubat lng) se eo eat eaki-easi Iai Balk Yang diya 4 pertanyan on nonverbal Juga petlu dibuat eataran-cataan pit Gnrerpretas langsung sesaat dari pewawancara terhadap jawaprt x, ataupun reaksi tereentu yang penting atau perlu mendapat peri", sering tidak te yao CT vawancara tidak br I pea raat gsi sary 7 i CaP eneatatan haha cersebut dapat dibuat di samping catty orcas sane SPE Patan mungkin dengan warna tinta yang berbeda. Na peraan respond je mncara tert pada umumnya dapat dibedakan dua macam wavancarg in wawanc pedo inci sehing perstruktur dan tak berstruktur. Wawancara berstruktur dilakukan ee vey} Fjgosun seca sere a daftar pertanyaan dengan maksud dapat mengontrol dan mengatur smembubukan ta, dimensi wawancara tersebut, antara lain pertanyaan yang lan ‘tentakan bahkan kadang-kadang juga jawabannya, demikian pul, masalah sehingga benar-benar dibatasi. hy Wawancara dibagi menjadi dua, yaitu wawancara berstrukty, wawancara tidak berstruktur. Dalam wawancara berstruktur semua peray. telah dirumuskan sebelumnya dengan cermat, biasanya secara tern, 4, eumunoan Wawancara sebagai Keuntungan Wav fae Nasution, 2008: 125 ve jengan wawancara Kita golamnya tentang suatt Pewawancara dapat menggunakan daftar pertanyaan itu sewaktu melaai, pribad se8eoT2T- incervi itu atau juga mungkin menghafalnya di luar kepala agar perp, arengan wawanara Pe menjai lancar dan wajar (Nasution, 2003). Jawaban pertanyaan danaltemay | > Devg alinginkannya. jawaban yang diberikan subjek dalam wawancara berstruktur telah ditetagi Peete oe terlebih dahulu oleh pewawancara. Keuntungannya jawabannya dapatdengn | ‘Dengan way memberi jawaban. Da 4, Dalam wawancara pet mudah dikelompokkan dan dianalisis serta proses interviu lebih tenni dan sistematis. Kelemahannya suasana kaku dan terlalu formal serta tii ‘memberi kesempatan kepada responden untuk mengemukakan pendapatna benar-benar dapat di schubungan dengan persoalan yang sedang dihadapi. . Wawancara memung Wawancara berstruktur tidak membuka kebebasan bagi responitn jawaban tidak memt untuk berbicara sesuka hatinya. Jawaban responden terikat pada pertanyt dapat mengajukan yang telah disusun lebih dahulu. Namun demikian, wawancara berstruktut ‘mempunyai sejumlah keuntungan antara lain (Nasution, 2003: 119): 1) tujuan wawancara lebih jelas dan terpusat pada hal-hal yang telah ditentlae lebih dahulu sehingga tidak ada bahaya bahwa percakapan menyelewens&# menyimpang dari tujuan, 2) jawaban-jawaban mudah dicatat dan dibert kode { Pewawancara yang gerak-gerik, nada, « & Informasi yang d kebenarannya sa dan 3) data tersebut lebih mudah diolah dan saling dibandingkan. on ec paint Dalam wawancara tak berstruktur lebih bersifat informal. a 4}. Dalam wawancar tentang pandangan, sikap, keyakinan subjek atau tentang keterangen lal keterangan yang dapat diajukan secara bebas kepada subjek (Riyanto, 2001: 83)- ‘Wawanct" 214 — Metodologi Penelitian sar sesuai dengan pandangannya jganalisis sk memunehinkan pep, luas dan biasanya direncanal * pj memang campak Tuts da a dak ae wawancats dilakokan De ing langsung ber ee a geaannya srta mengungkapkan Panes ye lk gt va tak cara dalam mengolah def Tr i ia te Bete i rs ena va era aes ae Sen membedska dani pedoman wawaner™ YO iv ea z itu pedoman wa\ wawancara, selain Peter iF akan ditanyakan. D: di Put serping ee pany eae perlaan. Pewawancara sebagt# penser a swawancara $ i itian kasus. si ini cocok untuk penel rote aWancarg i vera vestruar, yaitu pedoman wawancara 205 rukturlltakan goat iy 2. Pes ee nga menyerupal checklist, Pewawancara tINGEAl usu ; trol dan men, er dis zs ububkan tanda V pada nomor yang sesuai. ‘aan Yang dilahy, we ™™ ‘@, demikian py, 52% 4, Keuntungan Wawancara “sebagai keuntungan wawancara dikemukakan antara lain hal-hal yang cara. berserufy jon, 2003: 125): srikut (Nasution, skeur seam =a 4 Dengan wawancara kita dapat memperoleh keterangan yang sedalam~ “anya secara emi: | —* datamnya tentang suatu masalah, khususnya yang berkenaan dengan sae tt Meltig prac seseoran. ‘ 3 yeas at a b. Dengan wawancara peneliti dapat dengan cepat memperoleh informasi Ur telah dea yang diinginkannya. anya dapatdeya | «Dengan wawancara peneliti dapat memastikan bahwa respondeniah yang “iu lebih tera ‘memberi jawaban. Dalam angket kepastian ini tidak ada. ‘mal sera tdi | q, Dalam wawancara peneliti dapat berusaha agar pertanyaan yang diajukan an pendapaiya benar-benar dapat dipahami oleh responden. e Wawancara memungkinkan fleksibilitas dalam cara-cara bertanya. Bila gi respon Jawaban tidak memuaskan, tidak tepat atau tidak lengkap, pewawancara 2 pertanyas dapat mengajukan pertanyaan lain, eae ‘pat mengajukan pertanya: 411g.) © Pewawancara yang sensitif dapat menilai validitas jawaban berdasarkan gerak-gerik, nada, dan ekspresi tubuh responden. tentalas wengd | & Informasi yang diperoleh melalui wawancara akan lebih dipercaya wih fibenaranya salah tafsiran dapat diperbaiki sewaktu wawancara llakukan. Jika perlu pewawancara day i jungi a apat lagi men, bila masih perlu penjelasan. raetaeae 4 Dalam wa i 'wancara responden lebih bersedia mengungkapkan kete - keterangan yang tidak sudi diberikannya dalam angket aie are Bab 11 | Pengumpulan Data Penelitian 245 my nentast atom osu yrs wun Memperoleh dara jy 7 Stat etOMpok, in meliputi buku-buku yang rele ata lan sit sung dari tempat re an, or0-0t0, film dokumenter, da ee pat pustaka sunt, Suharsimi. 2010. Manajeren Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta . 2011. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekai : i tan Praktik, z Rineka Cipta. aktik Jakarta: Usman, H, Pu Bumi Aksara- noma seti Keyakinan rena ri pki anda, tindakan menjadi da, kel 2006. Research in Meth an Men Yor, Metode enelitia nelitian. Jakart jn Penelitian. Bandung: Alfabeta. litian Pendidikan. Surabaya: Penerj it Ie le Business: Metodologi ‘alemba Empat. Peel aaer Bandung: Ros jakarta: Rajawali Press, thay, itn ny 2003. ‘Metodologi Penelitian Sosial, hy , kata-kata menjadi anda, dan nage ‘Mahatma Gj ron (1992) menyamakan wawancara dengan eks| n dat gesuai analogi ini. Cohen (1996) een Cie win ka CSwancara merupakan aktvitas yang menuntut persiapan te anyak sabar dan praktif yang cukup jika ingin mendapatkan i hath bermanfaat.” Persiapan wawancara mengikuti prosedur nit renga kuesioner. Topik-topiknya perlu discleksi, pertanyaan vl 38 Cceade analisisnya dipertimbangkan dan jadwalnya disiapkan «yang lebih besar (Coh, ukuran apa pun, aa he Mn, selengkap-lengkapnya j""*gq." ang anda lakukan dengan yeh nerasa seharusnya tidak ny orm pi dikirimkan lebih guj a, memahami pengertian hin ap ng yo dur pada awal peneli ind Et Ps oe pase hing ae musa” Kata-kata Pertanyaan Wawancara rbirokratis yang tidak pe ested, ygan kata-kata pertanyaan memang penting, namun anda tidak alangkah ni tidak sue a als ee ‘au tepat menggunakan istilah tertentu seperti pada kuesioner, = tangsungjavaba pane jah bahasa yang anda gunakan harus dapat dipahami para tea J ouPt © Jam bab tentang rancangan kuesioner, saya memberikan contoh se. ora yang diana berapa banyak wakea yang mereka habiskan «er. Saya mencgaskan bahvva‘sejumlah besa, ‘sejumlah trtentu’ alah kemampuan sak nyak waktu’ memiliki arti berbeda bagi orang lain. Dalam Sune ” ating os ‘memang memungkinkan bagi anda untuk mengajukan pertanyaan, eae “nent sae anak wakt Yang anda curakan untuk bela’, kemuin dik ilakuan berikutnya. 1 (nada suara, ek. ple i ekspresi wag, &%8" ig disiapkan untuk desain kuesioner (tidak ada ‘anda ikuti aturan yanj fan yang mengarahkan responden, yang bersifat dugaan atau ian dan seterusnya). Siapkanlah topik dan pertanyaan pada kartu- fry atau lembaran Kertas yang terpisah sehingga anda dapat memutuskan ‘quletak pertanyaan ketika semua topik tercukupi, Pertimbangkan, aturan sawhah yang mungkin menjadi aturan terbaik untuk mengajukan pertanyaan, swan mungkin penting dalam menyusun relasi yang mudah dengan orang yng diwawancarai. Perilaku anda ketika mengajukan pertanyaan hampir esti berpengaruh. Praktik wawancara dan pengelolaan jadwal untuk nemastikan bahwa bentuk pembuatan pertanyaan anda sudah jelas, tidak nenyakitiresponden serta memungkinkan anda mendokumentasikan jawaban nformasi yang disembunyiay arus dipertimbangkan say ara dapat dikembangkan dn ara memang memakan Waly, 00 jam, anda hanya manpe if sedikic. teknik dan karena ituselalo at memunculkan perscalan \ya pun sama tuntutannys ‘pun demikian, wawancara 1 kerapkali memberiken ‘alton (1991) melukiskr vancara dengan responden i responden”. Ini, lant ‘mnemperoleh wawancitt tdiungkapkan state ‘senikian rapa supaya anda paham ketika wawancara usai. K Jadwal Wawancara ' Wawancara Terstruktur dan Semiterstruktur vege 4 da menggunakan format wawancara terstruktur atau setengah “tuktur, yang memungkinkan anda memberi tanda centang atau melingkari Bab 12 | Penyebaran Kuesioner dan Pedoman Wawancara 243 jawaban pada jadvl yang anda sapkan seelumnya, mak ang tapat membsa wawancara untuk menghasllkn Seperangkay eh, set engan muah idokumentasika,diangkum dan ding’ vida terlampau mudah jika and® memutuskAn UN py aa format tidak terstruktur, tetaP! anda tetap perlu mempersiapkay 8 * pertanyaan yang ingin anda diskusikan dan sejumlah anjuranaty vrengingtkan anda tentang massat-snasalch KMUSUS Yan ngn i Katakan saja, misalnya, anda ingin melakukan survei tentang mae lng tina program bahaa Inggisperusahaa. Kent0r Pusat pera di Jakarta dan perusahaan merasa program pelajaran bahasa meray yang bagus. ig 2. Wawancara Tidak Terstruktur tidak terstruktur bisa berpusat pada sebuah topik. Din ‘lakukannya hal ini dapat menghasilkan sen faat, Tetapi wawancara seperti itu mempersyar rn pepyak ken untuk mengontol dan banyak Wakty untuk meng Pereakapan tentang ebuah tpik mungkin menazik dan menghailan wane, yang bermanfat pad sebuah masala, tetapi has cdiingat bahwa vavvac, ane dap ekadar ercakapanmenatik Anda membutuhan mg are dan metode harus dirumuskan untuk mendapatkan informa jika memungkinkan \Wawancara pendabul ‘Wawancara orang yang terampil m« besar data yang berman! Juan mungkin ditempatkan pada ‘akhir wavana yang bena-benar tidak erstrukeur” untuk Kelantan formalicasnya. nl tahap ktika anda mencoba menemukan bidang atau topik yang diperlukanéa seat orang yang langsung terkat dengan copik itu didorong unvuk membahes apa yang merupakan inti penting wawancara. ‘Anda mencari petunjul jog. bidang mana yang seharusna diamati serta mana yang dibuang: Wawanat jenis ini mempersyaratkan sedikt pencatatan. Namun sselama catatan ade cukup jlas, anda mampu mengambil intisari dari ppemikiran-pemikiran petit besertatopik yang dimasukkan ke dalam penyelidikan, itu sudah cukup. Hampir semua wawancara yang dilaksanakan pada tahap pengumpule data primer penelitian akan terpisah di ancara Kelanjutan titi struktur ae sepenuhnya dirancang dan sepenuh tidak terancang. Pentingnya kebebas# yang memberikan kesempatan kepada para responden untuk beroicaraentat inti yang penting bagi mereka, ketimbang yang penting bagi pewawanct ‘Tetapi beberapa pewawancara melonggarkan struktur wawancaranya menjamin semua topik yang dianggap krusial tercukupi serta men dari wawancara ah da yang sepenuhnya tidak terstruktur. ‘nya, maka sepchangge th jy masa pin atau wawancara terfo tenn ak, tne enema srfokus memenuhi persyaratan ini, im dan dlanalet Snead kuesioner atau checklist yang digunakan tetapi kerangk: tuk men. Usa? atk * perdasarkan PI ihan topik yang mengarahkan en empersiapkan ea ti ® xan kebebasan Yang Waar dalam igreacia Leu ta an e a |. Pert far den tetapi responden diberikan kebebasan mmembahas wopledan ‘hanjuran atay ialbka” kiran mereka sesuai waktu mereka, Pewawancara perlu us ti w yang ingin anda Paty (ot gap jukan ipilan mengajuikan pertanyaan dan bila perlu, mengajukannya tentang partis, vusat per, si “ Perusahaan jo Sw pet gta V4 bey tM st TOPE nit fos xeuneungan wana terfokus adalah arena keranga kr yumnya, dengan demikian, pendokumentasian dan analisis 1 bahasa merupay sbuah toy pik. Dj -ghasikan sant itu mempers *8Yaratkay tuk menganali mighasles ets atbahwawawanen, butuhkan informa tkan informas jn, ‘akhir wawancare nalitasnya,Itulah ng diperlukan dan antuk membakas ri petunjuk jugs ang. Wawancart nna catatan anda -nikiran penting dah cukup. pengumpula? serukeur yane ya kebebast# ricara centans ewawanca aranya Bun ngelimins! eae cis pihak yang diwawancara bergerak terlalu ce topik yang lain maka pembicaraan bisa mengalir int of? uate! erhanakan. Ini penting bagi peneliti maupun, khususnya jbuat penar aise tens dengan waktu terbatas. idikan deng io nara Kelompok dan Kelompok Fokus wwancara satu per satt bukanlah satu-satunya cara untuk menemui cegonten seniDEB dalam sejumlah kasus anda mungkin merasa lebih mpfut bila melakukan wawancara kelompok. Tidak ada yang baru dengan vancara KelOmPOK walaupun kelompok fokus, khususnya akhir-akhir jijauh lebih popules Khususnya dalam penelitian komputer dan sistem iomasi. Seperti ijindikasikan lewat nama mereka, tujuan kelompok fokus salah uneuk memfokuskan dliskusi pada masalah khusus. Wawancara pola ini disiapkan dae dirancang, sehingg® pertanyaan-pertanyaan dan checklis-nya va. Pertanyaan dibuat sepenuhnya tidak terstruktur, ‘bib dulu atau sebaliknyé sehingga intervensi peneliti sangat minimal, Semuanya tergantung tujuan vawancara. Kadangkala kelompok fokus merupakan pertemuan-pertemuan informal lelonpok orang yang sangat beragam yang ‘mungkin tidak mengenal satu ‘an lin, tetapi mungkin dianggap memiliki minat 2508 Keprihatinan yang sana erhadap suatu masalah, seperti Kebijaksanaa Komunitas atau dewan Pepajakan. Tujuannya (dan harapan) adalah bahwa partisipan berinteraksi ‘au sama lain, bersedia mendengarkan semua pandangan, barangkali tuk mencapai Konsensus tentang sejummlah aspek topik, atau untuk tidak ‘eajetyjuj hal lainnya dan mengajukan pemikiran yang bagus atas masalah Jag menarik atau penting bagi mereka. Peneliti bertindak tidak lagi sebaga! Psravancara, tetapi lebih sebagai moderator atau fasilitator wawal 245, fan Pedoman Wawancars Bab 12 | Penyebaran Kuesfonet ¢

Anda mungkin juga menyukai