1.pedoman Usila
1.pedoman Usila
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat telah mengantar kita pada paradigma baru,
sehingga kini paradigma sehat menjadi orientasi baru pembangunan kesehatan didunia,
termasuk di Indonesia. Hal mendasar dari paradigma sehat antara lain terjadinya: pergeseran
dari pelayanan medis (medical care) kepemeliharaan kesehatan (health care) sehingga setiap
penanggulangan kesehatan lebih menonjolkan aspek peningkatan (promotive) dan
pencegahan (preventive) dibanding pengobatan (curative), pergeseran dari program terpilah-
pilah (fragmented program) ke program terpadu (integrated program) yaitu lebih pada berpijak
pada menyehatkan keluarga dan masyarakat, pergeseran dari “keinginan (need)” ke
“kebutuhan(demand)” sehingga pelayanan kesehatan disuatu daerah akan berbeda dari
daerah lainnya.
Pendekatan yang harus dilakukan dalam melaksanakan program kesehatan adalah
pendekatan keluarga dan masyarakat serta lebih memprioritaskan upaya pemeliharaan dan
menjaga sehat semakin sehat serta merawat yang sakit agar sehat.
Oleh karena itu berbagai upaya harus dilaksanakan untuk mengatasi masalah ini
dengan baik, diantaranya dengan meningkatkan cakupan, keterjangkauan dan mutu
pelayanan kesehatan, khususnya untuk penduduk lanjut usia. Salah satu kegiatan yang perlu
digalakkan agar tujuan dimaksud dapat kita capai lebih cepat adalah mendorong pembentukan
dan pemberdayaan berbagai Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) khusus
lanjut usia anata lain Kelompok Lanjut Usia, Pusat Santunan Keluarga dan lain-lain.
Keberadaan kelompok Lanjut Usia yang telah mulai berkembang diseluruh provinsi
akhir-akhir ini merupakan wujud nyata dan cerminan kebutuhan masyarakat khususnya para
lanjut usia terhadap pelayanan yang terjangkau, berkelanjut dan bermutu dalam rangka
mencapai masa tua yang sehat, bahagia, berdaya guna dan produktif selama mungkin.
Sehubungan dengan hal tersebut, adalah sangat beralasan bilamana harus tersusun
Pedoman Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia. Pedoman ini digunakan digunakan sebagai
acuan bagi peutgas kesehatan dalam melaksanakan kegiatan puskesmas ABC 1.Hal ini
sejalan dengan visi Puskesmas ABC I yaitu menjadi puskesmas andalan yang mampu
mewujudkan masyarakat ABC hidup sehat secara mandiri ,yang pada pelaksanaannya dalam
memberikan pelayanan membudayakan tata nilai CAKAP yang berarti
cepat,akurat,kwalitas,aman,profesional.Cepat artinya mampu memberikan respon yang cepat
dalam pelayanan, Akurat artinya dalam memberikan pelayanan harus tepat sesuai kebutuhan
sasaran,Kwalitas artinya dalam memberi pelayanan harus menggunakan standart yang
ditetapkan, Aman artinya dalam memberikan pelayanan harus aman bagi petugas maupun
bagi sasaran,Profesonal artinya dalam memberikan pelayanan harus dilakukan oleh tenaga
yang berkompeten dan sesuai dengan kode etik profesi.
Tata nilai diatas disusun sebagai acuan bagi insan puskesmas dalam berperilaku dalam
mencapai tujuan dalam Visi Misi puskesmas dan diharapkan menjadi budaya dalam
berorganisasi dan menjadi motivator untuk bekerja lebih baik dalam memberikan pelayanan
Usia Lanjut.
Secara domografi berdasarkan Sensus Penduduk tahun 1971 jumlah penduduk usia 60
tahun keatas 5,3 juta atau 4,5% jumlah penduduk, meningkat menjadi 11,3 juta atau 6,4%
pada tahun 1990.
Pada tahun 2000 diperkirakan 7,4% dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 15,3
juta orang akan berusia diatas 60 tahun diatas 60 tahun ( SUSPAS, Lembaga Demografi UI
1985). Proyek penduduk oleh Biro Pusat Statistik menggambar bahwa antara tahun 2005-
2010 jumlah lanjut usia akan sama dengan jumlah anak balita yaitu sekitar 19 juta jiwa atau
8,4% dari seluruh jumlah penududuk.
Berdasarkan laporan data demografi penduduk internasional yang dikeluarkan oleh
Bureu of The Cencus USA (1993), jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 2025
dibandingkan dengan keadaan tahun 1990 akan mengalami kenaikan sebesar 414% dan ini
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kesehatan lanjut usia
2. Tujuan Khusus
- Tersedianya pedoman pelayanan kelompok Lanjut Usia dibidang kesehatan sebagai
acuan bagi petugas kesehatan
- Meningkatnya kemudahan bagi lanjut usia dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan lanjut usia, khususnya aspek penigkatan dan pencegahan tnpa
mengabaikan aspek pengobatan dan pemulihan
C .Sasaran Pedoman
Sasaran pelayanan Upaya Kesehatan Usia Lanjut meliputi seluruh masyarakat yang
berusia lanjut di wilayah kerja Puskesmas ABC I yang berumur 45-49 tahun
(vinilitas/prasenilis), 60-69 tahun (lanjut usia), >70 tahun (lanjut usia resiko tinggi)
E .Batas Operasional
1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyakarat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Disitribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program Upaya Kesehatan Usia Lanjut dan latar belakang
profesinya adalah sebagai berikut:
Kegiatan Petugas Profesi
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di Puskesmas Indah Cahyani Bidan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa Kemiri Dewi Herawati Bidan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa Papanrejo Irma finurina Bidan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa Kunjeng Nining Fitria Bidan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa Kuwaron Kandu Maya Bidan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa Rowosari Ismulchati Bidan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa ABC MelaniAti Ningsih Bidan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa Peranten Eni Subekti Bidan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa Jati Sriyati Bidan
Pecaron
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa Tambakan FIlaili A. fitriani Bidan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa Nur Jannah Bidan
Baturagung
C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para pemegang
program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri bulanan/ lintas sektor
dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk kangka waktu satu tahun, dan di break
down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan pada awal bulan sebelum
pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan rencana kegiatan upaya kesehatan dikoordinasikan
oleh Kepala Puskesmas ABC I.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
Pelayanan Usia Lanjut dilakukan di semua desa di wilayah puskesmas ABCI. Bahkan
ada yang lebih dari satu tempat di sebuah desa.
B. Standar Fasilitas
Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya kesehatan usia lanjut Puskesmas ABC I
memiliki fasilitas penunjang sebagai berikut:
Kegiatan Pelayanan Sarana- prasarana
- Leaflet
Penyuluhan - Poster
- Alat peraga penyuluhan
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT (USILA)
A. Lingkup Kegiatan
1. Menyelenggarakan paket pembinaan bagi kelompok usia lanjut umur 45 – 59 tahun
yang meliputi penyuluhan ( KIE ) dan pelayanan kesehatan ,gizi maupun psiko sosial
agar dapat mempersiapkan diri menghadapi masa tua.Umur 60 – 69 tahun agar dapat
mempertahankan kesehatannya agar tetap produktif . Umur 69 tahun keatas atau Usila
dengan resiko tinggi agar dapat selama mungkin mempertahankan kemandiriannya
2 Menyelenggarakan pembinaan melalui upaya penyuluhan ( KIE ) dalam rangka
meningkatkan pengetahuan ,kemampuan, dan ketrampilan pada keluarga,masyarakat,
termasuk organisasi masyarakat dalam menangani masalah kesehatan Usila.
3. Pembinaan ketenagaan ,berupa peningkatan kemampuan teknis dan managemen bagi
pengelola dan pelaksana termasuk kader kesehatan, kelompok di masyarakat,dan
pelayanan professional lainnya dengan pemenuhan standart pelayanan , menerapkan
kendali mutu,serta prosedur tetap pelayanan,pembinaan dukungan pendanaan program
,pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan melalui pengembangan ilmu,teknologi tepat guna dan penelitian.
4. Peningkatan dukungan politis bagi upaya pembinaan kesehatan usia lanjut dengan
mendayakan peraturan perundang undangan yang mendukung dan menyebarluaskan
informasi ,arahan, dan kerjasama lintas program , lintas sektor,dalam upaya pembinaan
kesehatan usia lanjut.
B. Metode
Pembinaan kesehatan usia lanjut dilaksanakan sebagai berikut dengan :
1. Menyesuaikan perencanaan pembinaan kesehatan usia lanjut dalam
perencanaan puskesmas.
2. Menyesuaikan dengan kegiatan pokok lainnya dalam lokakarya mini puskesmas.
3. Menyesuaikan kondisi dan kebutuhan setempat.
4. Mendorong terwujudnya peranserta masyarakat melalui lembaga swadaya
masyarakat , PKK, organisasi sosial atau potensi lain yang ada.
2. Pelaksanaan ( P2)
a. Kegiatan Promotif.
Bertujuan meningkatkan gairah hidup usia lanjut agar merasa tetap dihargai dan
berguna.misal penyuluhan dan senam .
b. Kegiatan Preventif.
Bertujuan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penyakit dan komplikasi yang
diakibatkan oleh proses degenerative ( lewat KMS dan Buku Pemantauan Kesehatan
Pribadi Lanjt Usia ).
c. Kegiatan kuratif.
Upaya yang dilakukan adalah pengobatan dan perawatan .
d. Kegiatan Rehabilitatif.
Upaya yang dilakukan bersifat medic,psikososial,edukatif, dan pengembangan
ketrampilan .
e. Kegiatan Rujukan.
Upaya yang dilakukan untuk mendapat pelayanan kuratif dan rehabilitative yang
memadai dan tepat waktu sesuai kebutuhan ke fasilitas yang lebih lengkap.
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik
resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang terjadi
pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan
karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan
aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga
agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan
dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
BAB IX
PENUTUP
Pedoman pelaksanaan upaya kesehatan usia lanjut ini dibuat untuk memberikan
petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan usia lanjut di Puskesmas ABC I,
penyusunan pedoman disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di puskesmas, tentu saja
masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku secara
nasional. Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan kebijakan,
kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan
upaya kesehatan usia lanjut di puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan atau pengurangan
dari kebijakan yang telah ditentukan.
atan.