Anda di halaman 1dari 39

MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

MATERI KETUA PDGI CABANG PALEMBANG


drg. Novi Artati

Pengenalan Data Pribadi :

Nama : drg. Novi Artati


NPA : 0601. 101185
Jabatan : KetuaPDGI Cabang Palembang 2014-2017
Pekerjaan : Stap Poli Gigi dan Mulut Puskesmas Dempo
Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Palembang

1
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

SUSUNAN PENGURUS PB PDGI


PERIODE 2014-2017

Ketua : drg. Farichah Hanum, MKes


Wakil Ketua : Dr. drg. Hananto Seno, MM., SpBM
Sekretaris Jenderal : drg. Wiwik Wahyuningsih, MKM

Dewan Pengawas
drg. H. I Putu Suprapta, MSc
drg. Kartini Rustandi, MKes
drg. Koeswartono MB, SpBM
Dr. drg. Harum Sasanti, SpPM
Dr. drg. Yosi Kusuma Eriwati, MSi

Tim Penasihat
Prof. drg. Edi H. Sundoro, SpKG(K)
drg. Mustamirah Tjenol Poeger
Dr. drg. Zaura Anggraeni, MDS
drg. Fajriadinur, MM

Biro Keuangan
Ketua : drg. Mita Juliawati, MARS
Wakil Ketua : drg. Anggia P. R. Soediro, MM

Biro Hukum dan Tata Laksana


Ketua : drg. Iwan Darmawan, SpOrt, SH
Wakil Ketua : Dr. drg. Hargianti Dini Iswandari, SH
Biro Umum
Ketua : drg. Endang Jeniati, MARS
Wakil Ketua : drg. Freddy Ferdiansyah Wahyudiono

2
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

Departemen Organisasi
Ketua : drg. Jusuf Sjamsudin, SpOrt
Wakil Ketua : drg. Diono Susilo, MPH
Anggota : drg. Agus Dwi Sulistyantono, MM

Departemen Pendidikan Profesi dan Penelitian Pengembangan


Ketua : Prof. Dr. drg. Melanie Sadono Djamil, MBiomed
Wakil Ketua : Prof. drg. H. M. Dharma Utama, PhD, SpPros
Anggota : drg. Peter Andreas, MKes

Departemen Pengabdian dan Edukasi Masyarakat


Ketua : Dr. drg. Bahruddin Thalib, MKes, SpPros
Wakil Ketua : drg. Lia Leita Kania Amalia
Anggota : drg. Endro Sucahyono, MKes

Departemen Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri


Ketua : Prof. Dr. drg. Tri Erri Astoeti, MKes
Wakil Ketua : drg. Dewi Kartini Sari, MKes
Anggota : drg. Asri Arumsari, SpBM

Departemen Dana dan Usaha/Kerjasama


Ketua : drg. Rizal Rivandi, MM, MARS, SpBM
Wakil Ketua : Dr. drg. Himawan Halim, DMD, MS, SpOrt
Anggota : drg. Susyana Sutiono
Departemen Komunikasi dan Informasi
Ketua : Dr. drg. Elly Munadziroh, MS
Wakil Ketua : drg. Iwan Dewanto, MM
Anggota : Dr. drg. Joko Kusnoto, MS, SpOrt

Badan Pembinaan dan Pembelaan Anggota


Ketua : drg. Oscar Primadi, MPH
Wakil Ketua : drg. Nita Gianita Gurbada, SH, MHKes
Anggota : Dr. drg. Suryono, SH, PhD

3
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

Majelis Kolegium Kedokteran Gigi Indonesia :


Prof. Dr. drg. Bergman Thahar, SpOrt(K)

Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Gigi


Ketua : drg. Enizar
Sekretaris : drg. Edi Sumarwanto, MM, MHKes
Anggota : drg. Nunung Fismahalis, MHSM

Komisi P3KGB
Anggota :
Dr. drg. Rahmi Amtha, MDS, PhD
Prof. Dr. drg. Oedijani Santoso, MS
drg. Endang Jeniati, MARS
drg. Ratnawati Muljono
Dr. drg. Sri Susilawati, MKes
drg. Krisnawati, SpOrt(K)
Dr. drg. Corputty Johan E. Michael, Sp.BM
drg. Susi R. Puspitadewi, SpPros
Dr. drg. M. Fahlevi Rizal, SpKGA(K)

Pengurus wilayah sumatera selatan


 Pengurus Wilayah Sum-Sel yaitu
 drg. Andhika Sitasari

PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017


 Berdasarkan Keputusan RUA (Rapat Umum Anggota) PDGI Cabang Palembang yang
dilaksanakan di Hotel Grand Zuri tanggal 30 Mei 2015 maka diputuskan Susunan
Kepengurusan PDGI Cabang Palembang 2014-2017 dengan susunan anggota sebagai
berikut :

4
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

Lampiran Surat Keputusan


Nomor : 010/RUA/PDGI-Plg/V/2015
Tanggal : 30 Mei 2015

SUSUNAN PENGURUS
PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA (PDGI)
CABANG PALEMBANG PERIODE 2014-2017

Pelindung : Walikota Palembang


Penasehat : Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang
Ketua Pengwil PDGI Sumatera Selatan
Ketua : drg. Novi Artati
Sekretaris : drg. Danica Anastasia
Bendahara : drg. Laila Ahza

Seksi Bina Anggota dan Profesi


Ketua : drg. Sri W Rais, Sp.Prost,M.Kes
a. Diklat
Ketua : drg. Arya Prasetya Beumaputra, Sp. Ort
Anggota : drg. Valentino Haksajiwo, Sp.BM
drg. Maya Hudiyati, MDSc
Pantap Rekomendasi & Bina Anggota
Ketua : drg. Endah Wulandari
Anggota : drg. Menti Youlanda

Seksi Dana dan Usaha


Ketua : drg. Mansur Rusli
Anggota : drg. Suyanto Taslim
drg. Sukarman, M.Kes
drg. Fernando Banjarnahot

Seksi Pengabdian Masyarakat


Ketua : drg. Irene M. Khuana
Anggota : drg. Bertha Aulia
drg. Jamarudin

Seksi Humas
Ketua : drg. M. Erwan Naupal
Anggota : drg. Haris Satria
drg. Willy
drg. Fhandika Judistira
Majelis Kode Etik Kedokteran Gigi
Ketua : drg. Nandang Koswara, M.Kes
Anggota : drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes
5
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

drg. Kiki Ayu Marlina


Badan Pembela Anggota
Ketua : drg. Emilia Ch Prasetyanti, Sp. Ort
Anggota : drg. Soesilo Pradoto, M.Kes
drg. Ria Wahyuni Kencana
Unit P3KGB
Ketua : drg. Lizanna Farianty
Anggota drg. Erwita Firzalisa
drg. Dewi Permata Sari

Tugas dan Wewenang Pengurus Cabang


Tugas:
a. Melaksanakan program kerja PB PDGI.
b. Melaksanakan Rapat Umum Anggota.
c. Melaksanakan amanat Rapat Umum Anggota.
d. Memperjuangkan dan membela hak dan kepentingan anggota sesuai dengan harkat dan martabat
profesi dokter gigi.
e. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan kepada anggotanya.
f. Melaksanakan dan mengembangkan usaha-usaha bagi peningkatan kesejahteraan anggota.
g. Mewakili PDGI dalam berbagai upaya pemecahan masalah di daerah.
h. Menjalin dan membina hubungan kerja dengan pihak-pihak yang terkait seperti, ikatan profesi, mitra
kerja, lembaga-lembaga negara, lembaga swasta, baik di dalam dan di luar negeri.
i. Melaksanakan P3KGB.

Wewenang:
a. Membentuk Kepengurusan Cabang dan menyampaikannya ke PB PDGI untuk diterbitkan Surat
keputusan.
b. Menerbitkan dan mencabut Rekomendasi Surat Izin Praktik.
c. Menerbitkan SKP.
d. Mengeluarkan Surat-Surat Keputusan, menandatangani perjanjian kerjasama (MOU) dengan
pihak lain dalam batas wilayah kerjanya.
Masa Kerja
a. Periode kepengurusan Cabang adalah 3 (tiga) tahun.
b. Apabila Ketua tidak dapat menjalankan tugasnya karena berhalangan tetap atau meninggal
dunia, maka Wakil Ketua atau Sekretaris menjadi pelaksana tugas Ketua Pengurus Cabang
sampai Rapat Umum Anggota berikutnya.

6
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

Untuk penyusunan dan pemantapan program kerja masing-masing Seksi pada Kepengurusan PDGI
Cabang Palembang Periode 2014-2017, berikut beberapa poin program yang telah ditetapkan.
KETUA
drg. Novi Artati
 Bertanggung jawab atas jalannya kegiatan keorganisasian selama periode kepengurusan
berlangsung
 Melakukan kunjungan kasih kepada anggota/keluarga anggota PDGI Cabang Palembang yang
sedang mendapat musibah, atau kebahagiaan
 Melakukan pembinaan bagi anggota baru, bekerja sama dengan Majelis Kehormatan Etik
Kedokteran Gigi, Pantap Rekomendasi & Bina Anggota, dan Unit Pendidikan dan Pelatihan
Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan.
SEKRETARIS
drg. Danica Anastasia, Sp.KG
 Menerima pendaftaran anggota baru, registrasi anggota lama, dan membantu proses pengurusan
KTA anggota secara periodik bulan Januari, Mei, dan September.
 Menerbitkan surat-surat resmi keorganisasian.
 Mengkoordinir pembinaan untuk anggota baru
 Rapat rutin pengurus setiap 2 bulan sekali
 Pembuatan pengumuman prosedur pengurusan KTA dan STR di setiap acara PDGI
BENDAHARA
drg. Laila Ahza
 Menerima pembayaran iuran anggota sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam
hasil Rapat Umum Anggota.
 Mengeluarkan uang santunan untuk kunjungan kasih.
 Mengeluarkan dana untuk setiap seksi dalam hal kegiatan organisasi.
 Melaporkan keuangan organisasi kepada Ketua setiap 6 bulan.
 Menginventarisir aset milik PDGI cabang Palembang
ORGANISASI PROFESI DAN BINA ANGGOTA
Ketua: drg. Sri W. Rais, M.Kes, Sp.Pros
A. DIKLAT
Ketua: drg. Arya Prasetya Beumaputra, Sp.Ort
Anggota: drg. Valentino Haksajiwo, Sp.BM, drg. Maya Hudiyati, MDSc

7
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

* Menyelenggarakan acara ilmiah tingkat nasional/internasional setiap 2 tahun.


• Menyelenggarakan acara ilmiah tingkat regional/lokal 2 kali dalam setahun.
• Menyelenggarakan BLS (Basic Life Support) setahun sekali
B. PANTAP REKOMENDASI DAN BINA ANGGOTA
Ketua: drg. Endah Wulandari
Anggota: drg. Menti Youlanda
 Menerbitkan surat rekomendasi SIP dengan rentang waktu 1 minggu bagi anggota maupun
non anggota, dengan ketentuan sesuai AD ART PDGI Cabang Palembang yang berlaku.
 Bagi Keanggotaan lebih dari 5thn tidak perlu menghadap sendiri
o Bekerja sama dengan seksi Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Gigi, BPA, Unit P3KGB,
ataupun seksi yang lain berkaitan untuk melakukan pembinaan terhadap anggota baru
maupun anggota yang bermasalah berkaitan dengan peraturan perundangan bidang
kesehatan dan kedokteran gigi Indonesia
C. BADAN PEMBINAAN DAN BELA ANGGOTA
Ketua: drg. Emilia Ch Prasetyanti, Sp.Ort
Anggota: drg. Soesilo Pradoto, M.Kes, drg. Ria Wahyuni Kencana
 Melakukan sosialisasi tentang syarat-syarat bagi anggota PDGI yang berhak mendapat
pembelaan.
 Menyediakan wadah bagi anggota PDGI untuk dapat menyampaikan masalah yang sedang
dihadapi bila sekiranya membutuhkan bantuan untuk penyelesaian kasus terkait masalah di
profesi kedokteran gigi.
PENGABDIAN MASYARAKAT
Ketua: drg. Irene M. Khuana
Anggota: drg. Bertha Aulia; drg. Jamarudin
Koordinator kegiatan bakti social
DANA DAN USAHA
Ketua: drg. Mansur Rusli
Anggota: drg. Suyanto Taslim, drg. Sukarman, M.Kes, drg. Fernando Banjarnahot
 Koordinasi dengan pihak farmasi untuk sponsorship kegiatan PDGI
 Koordinasi dengan dental supplier kegiatan PDGI
 Mencari relasi dengan perusahaan yang memiliki program CSR

8
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

HUMAS
Ketua: drg. Muh. Erwan Naupal
Anggota: drg. Haris Satria, drg. Willy, drg. Fhandika Judisthira
 Pembuatan buletin PDGI setiap kegiatan seminar.
 Pemberian ucapan selamat ulang tahun kepada setiap anggota PDGI cabang palembang.
 Bekerja sama dengan bendahara untuk memberikan santunan dan melakukan kunjungan
kasih kepada keluarga anggota PDGI cabang yang mendapat musibah (contohnya. orang tua,
suami, istri, atau anak), atau kebahagiaan (contohnya. pernikahan dan kelahiran anak
pertama)
 Juru bicara pada kegiatan awal yang berhubungan dengan organisasi.
 Organisator publikasi dan dokumentasi di setiap kegiatan organisasi.
 Pengiriman brosur seminar lewat pos kepada setiap anggota PDGI cabang Palembang

MAJELIS KEHORMATAN ETIK KEDOKTERAN GIGI


Ketua: drg. Nandang Koswara, M.Kes
Anggota: drg. Rini Bikarindrasari M.Kes, drg. Kiki Ayu Marlina
 Bekerja sama dengan seksi Pantap Rekomendasi & Bina Anggota dan Unit P3KGB dalam
melaksanakan pembinaan bagi anggota baru dan anggota yang bermasalah.
 Menyampaikan pertimbangan dan usul secara lisan maupun tertulis, diminta maupun tidak
diminta, tentang pelaksanaan Etik Kedokteran Gigi

UNIT P3KGB
Ketua: drg. Lizanna Farianty Yodhian
Anggota: drg. Erwita Firzalisa, drg. Dewi Permata Sari
 Membentuk tim verifikator untuk resertifikasi STR periode Februari-Maret 2016.
 Bekerja sama dengan seksi Pengabdian Masyarakat untuk mengadakan bakti sosial.
 Bekerja sama dengan seksi Organisasi Profesi dan Bina Anggota untuk mengadakan seminar
ilmiah.
 Bekerja sama dengan seksi Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Gigi dan Pantap
Rekomendasi & Bina Anggota dalam melaksanakan pembinaan bagi anggota baru.

9
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

MATERI SEKRETARIS PDGI CABANG PALEMBANG


drg. Danica Anastasi, Sp. KG

Pengenalan Data Pribadi :

Nama : drg. Danica Anastasi, Sp. KG


NPA : 0601.005773
Jabatan : Sekretaris PDGI Cabang Palembang 2014-2017
Pekerjaan : Dosen PSKG Unsri

10
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

Berdasarkan ADATR Kongres PDGI ke XXV di Pontianak

BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 15
KETENTUAN

1. Anggota Biasa adalah dokter gigi dan dokter gigi spesialis Warga Negara Republik Indonesia yang
memiliki ijazah yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia.
2. Anggota Luar Biasa adalah dokter gigi atau dokter gigi spesialis Warga Negara Asing yang bekerja
di Indonesia yang memenuhi persyaratan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Anggota Kehormatan adalah mereka yang telah berjasa dalam bidang Kedokteran Gigi Indonesia.
Pasal 16
SYARAT-SYARAT KEANGGOTAAN

1. Calon Anggota harus mempunyai ijazah dokter gigi atau dokter gigi spesialis kecuali anggota
kehormatan.
2. Tata cara menjadi anggota (penerimaan keanggotaan) selanjutnya diatur dalam Tata laksana
Manajemen Anggota.
Pasal 17
HAK ANGGOTA
1. Anggota biasa berhak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul atau pertanyaan lisan maupun
tulisan kepada pengurus, mengikuti semua kegiatan Perkumpulan serta memilih dan dipilih
sebagai pengurus.
2. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan berhak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul
atau pertanyaan lisan maupun tulisan kepada pengurus, mengikuti semua kegiatan Perkumpulan
tetapi tidak mempunyai hak memilih dan dipilih.
3. Tiap anggota mendapatkan hak perlindungan dan pembelaan dalam tugas profesinya.
4. Tiap anggota hanya berhak mendapatkan KTA (Nasional)
5. Tiap anggota berhak mendapat informasi dari pengurus antara lain tentang peningkatan
keprofesiannya.
6. Tiap anggota berhak untuk memperoleh rekomendasi PDGI untuk kepentingan
keanggotaannya/keprofesiannya.

11
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

Pasal 18
KEWAJIBAN ANGGOTA
1. Anggota biasa dan anggota luar biasa berkewajiban menjunjung tinggi, mematuhi dan mengamalkan
sumpah Dokter dan Dokter Gigi dan kode etik Kedokteran Gigi, AD/ART, segala peraturan dan
keputusan PDGI.
2. Membayar iuran wajib setiap bulan serta kewajiban lainnya, kecuali anggota kehormatan.
3. Berpartisipasi aktif pada setiap kegiatan PDGI.
4. Menjaga dan mempertahankan kehormatan PDGI.
5. Meningkatkan pengetahuan, memperhatikan kesejahteraan individu dan keluarga baik fisik maupun
spiritual, meningkatkan rasa kesejawatan sesama anggota PDGI.
Pasal 19
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
Berakhirnya masa keanggotaan dapat terjadi apabila:
1. Meninggal dunia.
2. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri dengan mengajukan secara tertulis kepada
Pengurus Cabang dan selanjutnya diteruskan kepada Pengurus Besar dan atau atas usul
Pengurus cabang yang bersangkutan.
3. Tidak melaksanakan kewajibannya sebagai anggota sebagaimana yang tercantum dalam AD/ART
selama-lamanya 3 tahun.
Pasal 20
PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN
Keanggotaan diberhentikan sementara dan/atau tetap sebagai anggota PDGI apabila:
1. Melanggar Kode Etik Kedokteran Gigi dan atau AD ART PDGI.
2. Anggota yang berhenti atau diberhentikan sebagaimana Pasal 19 ayat (1) dan Pasal 19 ayat (2)
tidak berhak menarik kembali iuran wajib.

12
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

MATERI BENDAHARA PDGI CABANG PALEMBANG


drg. LAILA AHZA

Pengenalan :

Nama : drg. Laila Ahza

NPA : 0601. 101176

Jabatan : bendahara PDGI Cabang Palembang 2 Periode

(2011-2014 dan 2014-2017)

Pekerjaan : PNS Puskesmas Sembawa Kabupaten Banyuasin

13
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

Berdasarkan ADATR Kongres PDGI ke XXV di Pontianak

KEUANGAN DAN HARTA BENDA PERKUMPULAN


Bagian Pertama
Pasal 21
SUMBER KEUANGAN
1. Sumber keuangan Perkumpulan diperoleh dari:
a. Iuran anggota;
b. Bantuan/sumbangan masyarakat yang tidak mengikat;
c. Hasil usaha perkumpulan;
d. Anggaran Pendapatan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan Belanja Daerah;
e. Bantuan/sumbangan dari orang asing atau lembaga asing sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
f. Kegiatan lain yang sah menurut hukum.
2. Dana abadi dari usaha-usaha lain dan tata cara memperoleh keuangan serta penataan administrasi
keuangan diatur lebih lanjut.

NB : Hasil keputusan RUA Periode 2017-2021 yang dilaksanakan di HOTEL Excelton Palembang
Tanggal 20 November 2017
D. Uang pangkal (yaitu dibayarkan 1x ketika menjadi anggota pertama kali) sebesar
 Drg Umum Rp. 150.000
 Drg. Spesialis Rp. 200.000
E. Iuran bulanan Rp. 30.000/bulan , pembagian iuran
** Rp. 5.000 disetor ke PB PDGI
** Rp. 5.000 disetor ke Pengurus Wilayah/Pengwil Sum-Sel
** biasanya ketika mendaftar pertama kali lsgs di tarik 1 th kedepan krn kalo tiap bulan akan lebih sulit
F. Pembuatan Rekomendasi, ini tugasnya drg. Endah Wulandari biayanya adalah sebagai berikut:
 Drg umum anggota Cabang Palembang Rp 150.000
 Drg spesialis anggota Cabang Palembang Rp 300.000
 Drg umum non anggota Cabang Palembang Rp 500.000
 Drg spesialis non anggota Cabang Palembang Rp 1.000.000
 Pengurus free (bagi pengurus yang aktif)
 Semua ketetapan ini berlaku mulai 26 November 2017

14
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

IURAN DAN DISTRIBUSI IURAN


1. Besarnya iuran wajib ditetapkan pada RUA.
2. Besarnya iuran wajib ditetapkan dengan syarat pembayaran dapat dikutip akumulatif.
3. Besarnya iuran wajib ikatan keahlian. (akan dibahas antara PB dan ikatan keahlian/kepeminatan)
4. Besarnya iuran wajib terdistribusi:
a. Rp. 5.000,- untuk PB PDGI.
b. Rp. 5.000,- untuk Pengurus Wilayah.

Bagian Kedua
PENGELOLAAN KEUANGAN
Pasal 22
PENGGUNAAN
Keuangan yang diperoleh sebagaimana dimaksud Pasal 21 digunakan untuk kepentingan Perkumpulan
meliputi:
1. Kesekretariatan.
2. Pelaksanaan Musyawarah dan rapat.
3. Perjalanan Dinas pengurus atau anggota yang diutus oleh Perkumpulan.
4. Melaksanakan program-program Perkumpulan.
5. Kegiatan sosial, kemanusiaan dan keagamaan.
6. Lain-lain yang dipandang perlu.
Pasal 23
PENGENDALIAN KEUANGAN DAN KEKAYAAN
1. Keuangan dan harta benda Perkumpulan harus terpisah dari keuangan dan harta kekayaan pribadi
pengurus maupun anggota.
2. Pemindahan atau pengalihan keuangan dan harta benda kepada pihak lain serta investasi dana dan
usaha yang hanya dapat dilakukan menurut ketentuan Perkumpulan.

15
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

MATERI KETUA P3KGB PDGI CABANG PALEMBANG

Pengenalan Data Pribadi :

Nama : drg. Lizanna Farianty Yodhian


NPA : 0601. 101177
Jabatan : Ketua P3KGB PDGI Cabang Palembang 2014-2017
Pekerjaan : Kepala Puskesmas Padang Selasa
Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Palembang

Anggota drg. Erwita Firzalisa


drg. Dewi Permata Sari

16
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

Materi P3KGB
 Pengertian P3KGB adalah Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteraan Gigi
Berkelanjutan yaitu pendidikan, pelatihan dan aktivitas lain yang dilakukan oleh Dokter Gigi dan Dokter
Gigi Spesialis untuk memelihara, meningkatakan , mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap
dan prilaku Dokter Gigi dan Dokter Gigi Spesialis dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
 Untuk Tingkat Cabang susunan kepengurusan P3KGB yaitu

SUSUNAN PENGURUS UNIT P3KGB


PDGI CABANG PALEMBANG PERIODE 2014-2017

Ketua : drg. Lizanna Farinaty


Sekertaris : drg. Erwita Firzalisa

Anggota :
1. Endah Wuladari,drg
2. Danica Anastasia, drg, Sp, KG
3. Laila Ahza,drg
4. Menti Youlanda,drg
5. Jamarudin,drg
6. Fhandika Jusdhtira,drg
7. Willy,drg

17
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

Berdasarkan ADATR Kongres PDGI ke XXV di Pontianak


Pasal 10
KOMISI P3KGB
1. Status
a. Komisi P3KGB adalah perangkat PB PDGI, sebagai badan fungsional PB PDGI dalam rangka
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kedokteran gigi berkelanjutan.
b. Dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada PB PDGI, ditetapkan melalui Surat Keputusan PB PDGI.
2. Tugas dan Wewenang
Tugas:
a. Membantu PB PDGI dalam menentukan kebijakan P3KGB.
b. Menjaga dan meningkatkan kemampuan dokter gigi dan dokter gigi spesialis dalam profesionalisme
pelayanan kepada masyarakat.
c. Memfasilitasi proses sertifikasi kompetensi dokter gigi dan dokter gigi spesialis untuk registrasi ulang.
d. Membantu tugas Tim P3KGB di tingkat wilayah yang belum mampu melaksanakan kegiatan P3KGB.
e. Mengkoordinasi dan membina penyelenggaraan kegiatan Tim dan Unit P3KGB.
Wewenang:
a. Melakukan akreditasi dan pengawasan institusi/lembaga penyelenggara P3KGB terstruktur.
b. Mengesahkan dan menerbitkan SKP untuk penyelenggaraan P3KGB terstruktur.
c. Mengesahkan dan menerbitkan SKP untuk penyelenggaraan P3KGB yang berskala Nasional dan
Internasional.
Tim P3KGB
Tugas dan Wewenang
Tugas:
a. Menilai usulan/proposal kegiatan P3KGB yang akan dilaksanakan.
b. Membantu komisi P3KGB dalam menilai dan mengevaluasi lembaga/institusi penyelenggara P3KGB di
tingkat wilayah.

Wewenang:
Mengesahkan dan menerbitkan SKP untuk penyelenggaraan kegiatan P3KGB yang berskala lokal dan
regional.

18
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

Unit P3KGB
Tugas dan Wewenang
Tugas:
a. Menilai usulan penyelenggaraan serta mengesahkan dan menerbitkan nilai SKP untuk
penyelenggaraan P3KGB tingkat lokal.
b. Melakukan evaluasi dan pemantauan penyelenggaraan kegiatan P3KGB di tingkat lokal.

Wewenang:
Melakukan verifikasi dan validasi SKP untuk resertifikasi anggota di cabangnya.

3. Masa Kerja
Masa kerja Komisi P3KGB sama dengan masa kerja PB PDGI.

4. Tata kerja
Tata kerja Komisi, Tim dan Unit P3KGB dalam Pedoman P3KGB dan disahkan oleh PB PDGI.
Dalam Konggres PDGI XXIII di Surabaya disepakati untuk mengatur penyelenggaran P3KGB dibentuk
suatu badan fungsional yaitu
1. Komisi P3KGB yaitu badan fungsional PB PDGI yang dibentuk untuk menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan Kedokteraan Gigi Berkelanjutan ditingkat nasional dan internasional yang
berkedudukan di pusat
2. Tim P3KGB yaitu badan fungsional Pengurus Wilayah PDGI yang dibentuk untuk menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan Kedokteraan Gigi Berkelanjutan ditingkat wilayah yang berkedudukan di
wilayah
3. Unit P3KGB yaitu badan fungsional Pengurus Cabang PDGI yang dibentuk untuk menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan Kedokteraan Gigi Berkelanjutan ditingkat cabang yang berkedudukan di
cabang

Tujuan diselenggarakannya P3KGB yaitu


1. Menjaga dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap Dokter Gigi dan Dokter Gigi
Spesialis untuk mengantipasi perkembangan global dalam bidang kesehatan
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat melalui peran aktif
Dokter Gigi dan Dokter Gigi Spesialis secara professional
3. Melengkapi dan menfasilitasi persyaratan penerbitan sertifikat kompetensi yang diperlukan untk
registrasi ulang dokter gigi dan dokter gigi spesialis

19
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

 Ruang lingkup P3KGB merupakan suatu pengembangan berkelanjutan dari domain


profesionalisme yang lebih luas dengan upaya pembinaan untuk meningkatkan dan mengembangkan :
** Pengetahuan (kognitif=c)
** Keterampilan (psikomotor =p)
** sikap (afekyif = a)
P3Kgb dirancang sebagai metode pembelajaran yang diselenggarakan setelah selesainya pendidikan
formal kedokteran gigi
 Tugas Unit P3KGB yaitu
1. Menilai usulan penyelenggaraan
2. Memberikan nilai SKP tingkat lokal
3. Melakukan evaluasi dan pemantauan penyelenggaraan P3KGB tingkat lokal
4. Melakukan verifikasi perolehan kompetensi drg dan drg spesialis ditingkat cabang
5. Melaporkan seluruh kegiatan P3KGB ke Tim P3KGB

Penyelenggaran P3KGB
Lembaga yang boleh menyelenggarakan P3KGB yaitu “
1. Perangkat PDGI
2. Lembaga lain yang terakreditasi oleh PDGI

Penjelasan :
Berdasarkan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004
TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN
BAB IV
STANDAR PENDIDIKAN PROFESI KEDOKTERAN
DAN KEDOKTERAN GIGI
Pasal 26
(1) Standar pendidikan profesi kedokteran dan standar pendidikan profesi kedokteran gigi disahkan oleh
Konsil Kedokteran Indonesia.
(2) Standar pendidikan profesi kedokteran dan standar pendidikan profesi kedokteran gigi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) :
a. untuk pendidikan profesi dokter atau dokter gigi disusun oleh asosiasi institusi pendidikan kedokteran
atau kedokteran gigi; dan
b. untuk pendidikan profesi dokter spesialis atau dokter gigi spesialis disusun oleh kolegium kedokteran
atau kedokteran gigi.

20
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

(3) Asosiasi institusi pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi dalam menyusun standar pendidikan
profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a berkoordinasi dengan organisasi profesi, kolegium,
asosiasi rumah sakit pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional, dan Departemen Kesehatan.
(4) Kolegium kedokteran atau kedokteran gigi dalam menyusun standar pendidikan profesi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b berkoordinasi dengan organisasi profesi, asosiasi institusi pendidikan
kedokteran atau kedokteran gigi, asosiasi rumah sakit pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional,
dan Departemen Kesehatan.

 Materi P3KGB
Meliputi kegiatan pembelajaran, kegiatan profesinonal kegiatan pengabdian masyarakat, kegiatan
publikasi ilmiah dan pengembangan ilmu.
Dapat digolongkan pada materi Kedokteraan Gigi, materi Kedokteraan Gigi Spesialis, materi kesehatan
non Kedokteraan Gigi dan non kesehatan yang dibutuhkan / bermanffat bagi profesi seorang Dokter Gigi
dan Dokter Gigi Spesialis

 Penilaian dan penetapan Jumlah Satuan Kredit Profesi (SKP) yang ditetapkan oleh organisasi
profesi kedokteran atau kedokteran gigi.
Untuk setiap keikutansertaan P3KGB peserta mendapatkan penilaian dalam bentuk Satuan Kredit
Profesi (SKP) yang merupakan persyaratan untuk memperoleh sertifikat kompetensi
 Penghitungan SKP maksimal yaitu

Nama Penyelenggara Max 3 hari (> 12 jam s/d 18 jam)

PB PDGI Nasional 7, Internasional 8

Pengwil 6

PDGI Cabang 5

 Penghitungan SKP yaitu

Satuan Nilai KP Menurut Cakupan


Peran Kegiatan P3KGB Waktu dan Jam Efektif
Efektif Lokal Wilayah Nasional Internasional
PEMBICARA/PENATAR 20'-1 jam 1 2 3
Penatar/pembicara Teori > 1-2 jam 2 3 4

21
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

  > 2jam 3 4 5
Moderator Teori   1 2 3
Penatar klinis HO/TC/WS 1-2 jam 3 4 5
  > 2 jam 4 5 6
Juri Makalah   3 4 5
PESERTA 2-3 jam 1 2 2,5
Penataran Teori > 3-6 jam 2 3 3,5
  > 6-9 jam 3 4 4,5
  > 9-12 jam 4 5 5,5
  > 12-15 jam 5 6 6,5
  > 15-18 jam 6 7 7,5
  > 18-21 jam 0 8 8,5
  > 21 jam 0 9 9,5
 
Pelatihan teori dan 1-3 jam 2 3 3,5
Pratikum (keterampilan >3-6 jam 3 4 4,5
Hand on, Table clinic, >6-9 jam 4 5 5,5
work shop) >9-12 jam 5 6 6,5
  >12-18 jam 0 7 7,5
  >18 jam 0 8 8,5
Penatran Teori dan 1-3 jam 2 2 2,5
demo/slide/live video > 3-6 jam 3 3 3,5
  > 6-9 jam 4 4 4,5
Kegiatan Poster    
Pembawa Poster   2 3 4
Juri Poster   3 4 5
Panitia      
Ketua dan Panitia Inti   2 3
Panitia Lain   1 2
Bakti Sosial    
Penatar/Penyuluh < 2 jam 1
Pembicara di media elektronik
> 2 jam 2
(tv/radio)
6 jam 2
Relawan (sesuai kompetensinya)
> 6 jam kelipatan 2
Relawan (bukan kompetensinya) 1 kegiatan 1
Panitia   1
Buku LOG
Khusus untuk dokter gigi di
15 pasien 1
daerah terpencil (pengganti
kegiatan keterampilan)

22
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN


BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan :
 Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang dokter atau
dokter gigi untuk menjalankan praktik kedokteran di seluruh Indonesia setelah lulus uji
kompetensi.
 Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap dokter dan dokter gigi yang telah memiliki
sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara
hukum untuk melakukan tindakan profesinya.
 Registrasi ulang adalah pencatatan ulang terhadap dokter dan dokter gigi yang telah diregistrasi
setelah memenuhi persyaratan yang berlaku.
 Surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Konsil
Kedokteran Indonesia kepada dokter dan dokter gigi yang telah diregistrasi
 Kolegium kedokteran Indonesia dan kolegium kedokteran gigi Indonesia adalah badan yang
dibentuk oleh organisasi profesi untuk masing-masing cabang disiplin ilmu yang bertugas
mengampu cabang disiplin ilmu tersebut.
 Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia adalah lembaga yang berwenang untuk
menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi dalam penerapan
disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi dan menetapkan sanksi.

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEDOKTERAN DAN KEDOKTERAN GIGI


Pasal 27
Pendidikan dan pelatihan kedokteran atau kedokteran gigi, untuk memberikan kompetensi kepada
dokter atau dokter gigi, dilaksanakan sesuai dengan standar pendidikan profesi kedokteran atau
kedokteran gigi.
Pasal 28
(1) Setiap dokter atau dokter gigi yang berpraktik wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan
kedokteran
(2) atau kedokteran gigi berkelanjutan yang diselenggarakan oleh organisasi profesi dan lembaga
lain yang diakreditasi oleh organisasi profesi dalam rangka penyerapan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran atau kedokteran gigi.

23
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

(3) (2) Pendidikan dan pelatihan kedokteran atau kedokteran gigi berkelanjutan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan standar

BAB VI
REGISTRASI DOKTER DAN DOKTER GIGI
Pasal 29
(1) Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki
surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi
(2) Surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.
(3) Untuk memperoleh surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi harus
memenuhi persyaratan :
a. memiliki ijazah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, atau dokter gigi spesialis
b. mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter atau dokter gigi
c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
d. memiliki sertifikat kompetensi dan
(4) Surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi berlaku selama 5 (lima) tahun
dan diregistrasi ulang setiap 5 (lima) tahun sekali dengan tetap memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c dan huruf d.
(5) Ketua konsil kedokteran dan ketua konsil kedokteran gigi dalam melakukan registrasi ulang
harus mendengar pertimbangan ketua divisi registrasi dan ketua divisi pembinaan
(6) Ketua konsil kedokteran dan ketua konsil kedokteran gigi berkewajiban untuk memelihara dan
menjaga registrasi dokter dan dokter gigi.

Pasal 30
(1). Dokter dan dokter gigi lulusan luar negeri yang akan melaksanakan praktik kedokteran
diIndonesia harus dilakukan evaluasi.
Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
a. kesahan ijazah;
b. kemampuan untuk melakukan praktik kedokteran yang dinyatakan dengan surat keterangan
telah mengikuti program adaptasi dan sertifikat kompetensi
c. mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter atau dokter gigi
d. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental dan
e. membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi

24
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

(2). Dokter dan dokter gigi warga negara asing selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) juga harus melengkapi surat izin kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan kemampuan berbahasa Indonesia
(3). Dokter dan dokter gigi yang telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan ayat (3) diberikan surat tanda registrasi dokter atau surat tanda registrasi dokter gigi oleh
Konsil Kedokteran Indonesia
Pasal 31
(1). Surat tanda registrasi sementara dapat diberikan kepada dokter dan dokter gigi warga Negara
asing yang melakukan kegiatan dalam rangka pendidikan, pelatihan, penelitian, pelayana kesehatan
di bidang kedokteran atau kedokteran gigi yang bersifat sementara di Indonesia.
(2). Surat tanda registrasi sementara berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang untuk 1
(satu) tahun berikutnya.
(3). Surat tanda registrasi sementara diberikan apabila telah memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2)
Pasal 32
(1). Surat tanda registrasi bersyarat diberikan kepada peserta program pendidikan dokter
spesialis atau dokter gigi spesialis warga negara asing yang mengikuti pendidikan dan pelatihan
di Indonesia.
(2). Dokter atau dokter gigi warga negara asing yang akan memberikan pendidikan dan
pelatihan dalam rangka alih ilmu pengetahuan dan teknologi untuk waktu tertentu, tidak
memerlukan surat tanda registrasi bersyarat.
(3). Dokter atau dokter gigi warga negara asing sebagaimana dimaksud pada ayat
(4). harus mendapat persetujuan dari Konsil Kedokteran Indonesia
(5). Surat tanda registrasi dan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3)
diberikan melalui penyelenggara pendidikan dan pelatihan.
Pasal 33
Surat tanda registrasi tidak berlaku karena :
a. dicabut atas dasar ketentuan peraturan perundang-undangan
b. habis masa berlakunya dan yang bersangkutan tidak mendaftar ulang
c. atas permintaan yang bersangkutan
d. yang bersangkutan meninggal dunia atau
e. dicabut Konsil Kedokteran Indonesia.

25
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

Pasal 34
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara registrasi, registrasi ulang, registrasi sementara, dan registrasi
bersyarat diatur dengan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia
Pasal 35
(1) Dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi mempunyai wewenang melakukan
praktik kedokteran sesuai dengan pendidikan dan kompetensi yang dimiliki, yang terdiri atas:
a. mewawancarai pasien
b. memeriksa fisik dan mental pasien
c. menentukan pemeriksaan penunjang
d. menegakkan diagnosis
e. menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien
f. melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi
g. menulis resep obat dan alat kesehatan
h. menerbitkan surat keterangan dokter atau dokter gigi
i. menyimpan obat dalam jumlah dan jenis yang diizinkan; dan
j. meracik dan menyerahkan obat kepada pasien, bagi yang praktik di daerah terpencil yang tidak
ada apotek.
(2) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kewenangan lainnya diatur dengan
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia.

26
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

Materi Pantap Rekomendasi & Bina Anggota

Ketua : drg. Endah Wulandari


Anggota : drg. Menti Youlanda

Pengenalan Data Pribadi :

Nama : drg. Endah Wulandari


NPA : 0601. 000798
Jabatan : Ketua Pantap Rekomendasi & Bina Anggota
PDGI Cabang Palembang 2014-2015
Pekerjaan : Puskesmas Sungai Baung
Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Palembang

27
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

Setiap Drg umum maupun drg Spesialis wajib memilik SURAT IZIN PRAKTEK (SIP)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 512/MENKES/PER/IV/2007
TENTANG
IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

BAB II
IZIN PRAKTIK
Pasal 2
1. Setiap dokter dan dokter gigi yang akan melakukan praktik kedokteran wajib memiliki SIP.
2. Untuk memperoleh SIP, dokter dan dokter gigi yang bersangkutan harus mengajukan
permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tempat praktik kedokteran
dilaksanakan dengan melampirkan:
A. fotokopi surat tanda registrasi dokter atau surat tanda registrasi dokter gigi yang diterbitkan
dan dilegalisir asli oleh Konsil Kedokteran Indonesia, yang masih berlaku
B. surat pernyataan mempunyai tempat praktik, atau surat keterangan dan sarana pelayanan
kesehatan sebagai tempat praktiknya
C. surat rekomendasi dan organisasi profesi, sesuai tempat praktik
D. pas foto berwarna ukuran 4 X 6 sebanyak 3 (tiga) lembar dan 3 x 4 sebanyak 2 (dua) lembar
3. Dalam pengajuan permohonan SIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dinyatakan secara
tegas permintaan SIP untuk tempat praktik pertama, kedua atau ketiga.
4. Untuk memperoleh SIP kedua dan ketiga pada jam kerja, dokter dan dokter gigi yang bekerja di
sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan sarana pelayanan kesehatan yang ditunjuk oleh
pemerintah harus melampirkan surat izin dan pimpinan instansi/sarana pelayanan kesehatan
dimana dokter dan dokter gigi dimaksud bekerja
5. Bentuk permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) seperti contoh sebagaimana
tercantum dalam Formulir I Peraturan ini.
PASAL 4
1. SIP dokter atau dokter gigi diberikan paling banyak untuk 3 (tiga) tempat praktik, baik pada sarana
pelayanan kesehatan milik pemerintah, swasta maupun praktik perorangan
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota langsung/otomatis memberikan SIP kepada dokter atau
dokter gigi yang telah memiliki STR yang ditempatkan di sarana pelayanan kesehatan milik
pemerintah setempat berdasarkan permohonan yang bersangkutan, dan SIP di tempat tersebut
sudah terhitung sebagal 1 (satu) tempat praktik.

28
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

3. SIP 3 (tiga) tempat praktik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berada dalam 1 (satu)
Kabupaten/Kota atau Kabupaten/Kota lain baik dari Propinsi yang sama maupun Propinsi lain.
4. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota dalam memberikan SIP harus mempertimbangkan
keseimbangan antara jumlah dokter atau dokter gigi dengan kebutuhan pelayanan kesehatan.
PASAL 5

1. SIP bagi dokter dan dokter gigi dapat berupa SIP dokter, SIP dokter gigi, SIP dokter spesialis, SIP
dokter gigi spesialis, SIP dokter spesialis konsultan dan SIP dokter gigi spesialis konsultan.
2. Ketentuan mengenai pelaksanaan praktik dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis,
dokter spesialis konsultan dan dokter gigi spesialis konsultan berkaitan dengan pemberian SIP
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan STR yang diberikan, ditetapkan oleh Konsil
Kedokteran Indonesia dengan mengikutsertakan Organisasi Profesi, Kolegium Kedokteran dan
Kolegium Kedokteran Gigi yang terkait.
3. Dalam hal terdapat keperluan pelayanan medis di daerah, Konsil Kedokteran Indonesia dapat
menetapkan STR dokter spesialis atau STR dokter gigi spesialis, berkompeten pula sebagai dokter
atau dokter gigi, sesuai permintaan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi atas nama Menteri.
PASAL 6
1. SIP bagi dokter dan dokter gigi sebagai staf pendidik yang melakukan praktik kedokteran atau
praktik kedokteran gigi pada Rumah Sakit Pendidikan, berlaku juga untuk melakukan proses
pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi di Rumah Sakit pendidikan lainnya dan rumah sakit
atau sarana pelayanan kesehatan lainnya yang dijadikan sebagai jejaring pendidikannya
PASAL 15

1. Dokter dan dokter gigi dapat memberikan pelimpahan suatu tindakan kedokteran atau kedokteran
gigi kepada perawat, bidan atau tenaga kesehatan tertentu lainnya secara tertulis dalam
melaksanakan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi.
2. Tindakan kedokteran atau kedokteran gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai
dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki dan dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3. Pelimpahan wewenang kepada perawat, bidan atau tenaga lainnya dalam keadaan tertentu
dimana pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan dan tidak terdapat dokter dan dokter gigi di
tempat tersebut diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri

29
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

PASAL 17
1. Dokter dan dokter gigi yang telah memiliki SIP dan menyelenggarakan praktik perorangan wajib
memasang papan nama praktik kedokteran.
2. Papan nama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memuat nama dokter atau dokter gigi dan
nomor registrasi, sesuai dengan SIP yang diberikan.
3. Dalam hal dokter dan dokter gigi sebagaimana dimaksud ayat (2) berhalangan melaksanakan
praktik dapat menunjuk dokter dan dokter gigi pengganti.
4. Dokter dan dokter gigi pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus dokter atau dokter
gigi yang memiliki SIP yang setara dan tidak harus SIP di tempat tersebut.
5. Dalam keadaan tertentu untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan pelayanan, dokter atau dokter
gigi yang memiliki SIP dapat menggantikan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis, dengan
memberitahukan penggantian tersebut kepada pasien.
PASAL 18
1. Dokter dan dokter gigi yang berhalangan melaksanakan praktik atau telah menunjuk dokter
pengganti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (3) wajib membuat pemberitahua
2. Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus ditempelkan atau ditempatkan pada
tempat yang mudah terlihat.
PASAL 19
1. Dokter dan dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran harus sesuai dengan kewenangan
dan kompetensi yang dimiliki serta kewenangan lainnya yang ditetapkan oleh Konsil Kedokteran
Indonesia.
2. Dokter dan dokter gigi, dalam rangka memberikan pertolongan pada keadaan gawat darurat guna
penyelamatan jiwa atau pencegahan kecacatan, dapat melakukan tindakan kedokteran dan
kedokteran gigi diluar kewenangannya sesuai dengan kebutuhan medis.
3. Pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus (1) dilakukan
sesuai dengan standar profesi.
PASAL 23
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat mencabut SIP dokter dan dokter gigi dalam hal:
a. atas dasar rekomendasi MKDKI
b. STR dokter atau dokter gigi dicabut oleh Konsil Kedokteran Indonesia
c. tempat praktik tidak sesuai lagi dengan SIP-nya dan
d. dicabut rekomendasinya oleh organisasi profesi melalui sidang yang dliakukan khusus untuk itu

30
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

PASAL 24
1. Pencabutan SIP yang dilakukan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib disampaikan
kepada dokter dan dokter gigi yang bersangkutan dalam waktu selambat lambatnya 14 (empat
belas) hari terhitung sejak tanggal keputusan dltetapkan.
2. Dalam hal keputusan dimaksud dalam pasal 23 huruf c dan d tidak dapat diterima, yang
bersangkutan dapat mengajukan keberatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi untuk
diteruskan kepada Menteri Kesehatan dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah keputusan
diterima.
3. Menteri setetah menerima keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meneruskan kepada
Majelis Kehormatan Disipiln Kedokteran Indonesia paling lambat 14 (empat belas) hari.
PASAL 25
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan setiap pencabutan SIP dokter dan dokter gigi
kepada Menteri Kesehatan, Ketua Konsil Kedokteran Indonesia dan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi,
serta tembusannya disampaikan kepada organisasi profesi setempat.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN
PASAL 33
Surat tanda registrasi tidak berlaku karena :
a. dicabut atas dasar ketentuan peraturan perundang-undangan
b. habis masa berlakunya dan yang bersangkutan tidak mendaftar ulang
c. atas permintaan yang bersangkutan
d. yang bersangkutan meninggal dunia atau
e. dicabut Konsil Kedokteran Indonesia
PASAL 34
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara registrasi, registrasi ulang, registrasi sementara, dan registrasi
bersyarat diatur dengan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia.
PASAL 35
(1) Dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi mempunyai wewenang melakukan
praktik kedokteran sesuai dengan pendidikan dan kompetensi yang dimiliki, yang terdiri atas:
a. mewawancarai pasien
b. memeriksa fisik dan mental pasien
c. menentukan pemeriksaan penunjang
d. menegakkan diagnosis

31
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

e. menentukan penatalaksanaan dan pengobatan

PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEDOKTERAN


Bagian Kesatu
Surat Izin Praktik

PASAL 36
Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat izin
praktik.
PASAL 37
1. Surat izin praktik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dikeluarkan oleh pejabat kesehatan yang
berwenang di kabupaten/kota tempat praktik kedokteran atau kedokteran gigi dilaksanakan.
2. Surat izin praktik dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diberikan
untuk paling banyak 3 (tiga) tempat.
3. Satu surat izin praktik hanya berlaku untuk 1 (satu) tempat praktik.
PASAL 38
1. Untuk mendapatkan surat izin praktik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, dokter atau dokter
gigi harus :
a. memiliki surat tanda registrasi dokter atau surat tanda registrasi dokter gigi yang masih
berlaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Pasal 31, dan Pasal 32
b. mempunyai tempat praktik dan
c. memiliki rekomendasi dari organisasi profesi
2. Surat izin praktik masih tetap berlaku sepanjang :
a. surat tanda registrasi dokter atau surat tanda registrasi dokter gigi masih berlaku dan
b. tempat praktik masih sesuai dengan yang tercantum dalam surat izin praktik
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai surat izin praktik diatur dengan Peraturan Menteri.

32
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

MATERI BADAN PEMBINA DAN PEMBELA ANGGOTA

Ketua : drg. Emilia Ch Prasetyanti, Sp. Ort


Anggota : drg. Soesilo Pradoto, M.Kes
drg. Ria Wahyuni Kencana

Nama : drg. Emilia Ch Prasetyanti, Sp. Ort


NPA : 0601. 101160
Jabatan : Ketua Badan Pembina dan Pembela Anggota
PDGI Cabang Palembang 2014-2017
Pekerjaan : Departemen Poli Gigi RSMH Palembang

33
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

Berdasarkan ADATR Kongres PDGI ke XXV di Pontianak


Pasal 7
BADAN PEMBELAAN DAN PEMBINAAN ANGGOTA (BPPA)
1. Status
BPPA adalah perangkat PDGI, sebagai badan kelengkapan PDGI yang menangani masalah pembelaan
dan pembinaan anggota PDGI dalam menjalankan profesinya.
2. Kedudukan dan Wilayah Kerja
a. BPPA Pusat berada ditempat kedudukan Pengurus Besar PDGI.
b. BPPA Wilayah berada ditempat kedudukan PDGI Pengurus Wilayah dengan wilayah kerja tingkat
Provinsi.
c. BPPA Cabang berada di tempat kedudukan PDGI Pengurus Cabang dengan wilayah kerja tingkat
Kabupaten/Kota.
d. Dalam hal BPPA Wilayah belum terbentuk maka BPPA Cabang yang berkedudukan di Ibukota
Provinsi melaksanakan fungsi di wilayah tersebut.
e. Dalam hal PDGI Pengurus Wilayah belum terbentuk dan BPPA Cabang juga belum terbentuk,
maka tugas-tugas BPPA di wilayah Kabupaten/Kota tesebut dilaksanakan oleh BPPA di tingkat
yang lebih tinggi.
f. Penunjukkan dan pelimpahan tugas sebagaimana disebut dalam butir 4 (empat) dan 5 (lima) di
atas, ditetapkan melalui Surat Keputusan Pengurus Besar PDGI.
3. Tugas dan Wewenang
Tugas:
g. Melaksanakan tugas pembelaan dan pembinaan pelaksanaan Etik Kedokteran Gigi, disiplin dan
hukum yang dilakukan bersama Pengurus PDGI lainnya.
h. Mengadakan konsultasi timbal balik dengan instansi terkait sehubungan dengan pembelaan dan
pembinaan anggota.
Wewenang:
a. Menyampaikan pertimbangan dan usul secara lisan maupun tertulis, diminta maupun tidak,
tentang pembelaan dan pembinaan anggota kepada Ketua PDGI.
b. Memberikan pertimbangan atau usul kepada yang berwenang atas Pelanggaran Etika, Displin
dan Hukum.
4. Masa kerja
Masa kerja anggota BPPA sama dengan masa kerja PDGI.
5. Tata cara penyelenggaraan
Tata cara penyelenggaraan BPPA diatur dalam peraturan Tata Laksana Penyelenggaraan BPPA.

34
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

Materi BPA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN (lampiran)

BAB X
KETENTUAN PIDANA
PASAL 75
(1). Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki
surat tanda registrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
(2). Setiap dokter atau dokter gigi warga negara asing yang dengan sengaja melakukan praktik
kedokteran tanpa memiliki surat tanda registrasi sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat
(1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
(3). Setiap dokter atau dokter gigi warga negara asing yang dengan sengaja melakukan praktik
kedokteran tanpa memiliki surat tanda registrasi bersyarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat
(1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
PASAL 76
Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki surat
izin praktik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun atau denda paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
PASAL 77
Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan identitas berupa gelar atau bentuk lain yang
menimbulkan kesan bagi masyarakat seolah-olah yang bersangkutan adalah dokter atau dokter gigi yang
telah memiliki surat tanda registrasi dokter atau surat tanda registrasi dokter gigi dan/atau surat izin
praktik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun atau denda paling banyak Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).
PASAL 78
Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan alat, metode atau cara lain dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang menimbulkan kesan seolah-olah yang bersangkutan adalah dokter
atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi dokter atau surat tanda registrasi dokter gigi
atau surat izin praktik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).

35
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

PASAL 79
Dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak
Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), setiap dokter atau dokter gigi yang :
a. dengan sengaja tidak memasang papan nama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1)
b. dengan sengaja tidak membuat rekam medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) atau
c. dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 huruf a, huruf b,
huruf c, huruf d, atau huruf e
PASAL 80
(1) Setiap orang yang dengan sengaja mempekerjakan dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 42, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda paling
banyak Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
(2) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh korporasi, maka pidana
yang dijatuhkan adalah pidana denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah sepertiga atau
dijatuhi hukuman tambahan berupa pencabutan izin.

36
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

MATERI MAJELIS KODE ETIK KEDOKTERAAN GIGI

Majelis Kode Etik Kedokteran Gigi


Ketua : drg. Rini Bikarindrasari,M.Kes
Anggota : drg. Laila Ahza
drg. Ria Wahyuni Kencana

Pengenalan Data Pribadi :

Nama : drg. Rini Bikarindrasari


NPA : 0601. 101184
Jabatan : Anggota Majelis Kode Etik Kedokteraan Gigi
PDGI Cabang Palembang 2017-2021
Pekerjaan : Direkur RSKGM

37
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

Pasal 6
MAJELIS KEHORMATAN ETIK KEDOKTERAN GIGI (MKEKG)
1. Status
MKEKG adalah perangkat PDGI yang merupakan badan otonom dengan maksud menjamin kenetralan
sikap dan keputusannya. Pengelolaan MKEKG harus terpisah dari berbagai kelengkapan Perkumpulan
PDGI lainnya.
2. Kedudukan dan Wilayah Kerja
a. MKEKG Pusat berada di tempat kedudukan Pengurus Besar PDGI. MKEKG Wilayah berada di
tempat kedudukan PDGI Pengurus Wilayah dengan wilayah kerja tingkat Provinsi.
b. MKEKG Cabang berada di tempat kedudukan PDGI Pengurus Cabang dengan wilayah kerja
tingkat Kabupaten/Kota.
c. Dalam hal MKEKG Wilayah belum terbentuk maka MKEKG Cabang yang berkedudukan di
Ibukota Provinsi melaksanakan fungsi MKEKG di wilayah tersebut.
d. Dalam hal PDGI Pengurus Wilayah belum terbentuk dan MKEKG Cabang juga belum terbentuk,
maka tugas-tugas MKEKG di wilayah Kabupaten/Kota tesebut dilaksanakan oleh MKEKG Cabang
terdekat.
e. Penunjukkan dan pelimpahan tugas sebagaimana disebut dalam butir 4 (empat) dan 5 (lima) di
atas, ditetapkan melalui Surat Keputusan Pengurus Besar PDGI.
3. Tugas dan Wewenang
Tugas:
a. Melaksanakan tugas bimbingan, pengawasan, penilaian pelaksanaan Etik Kedokteran Gigi untuk
seluruh Dokter Gigi yang berada di wilayah kerjanya.
b. Melaksanakan tugas bimbingan dan pengawasan pelaksanaan Etik Kedokteran Gigi dilakukan
bersama Pengurus PDGI lainnya. Melaksanakan tugas penilaian pelaksanaan Etik Kedokteran
Gigi dilakukan melalui masing-masing MKEKG.

Wewenang
a. Menyampaikan pertimbangan dan usul secara lisan maupun tertulis, diminta maupun tidak
diminta, tentang pelaksanaan Etik Kedokteran Gigi kepada Ketua PDGI.
b. Meninjau dan memutuskan kembali suatu pertimbangan atau usul yang dinilai kurang tepat oleh
Ketua PDGI dengan memperhatikan pertimbangan pengurus PDGI.
c. Memberikan pertimbangan atau usul kepada yang berwenang atas Pelanggaran Etika melalui
PDGI.

38
MATERI PEMBINAAN ANGGOTA PDGI CABANG PALEMBANG 2014-2017

d. Mengadakan konsultasi timbal balik dengan instansi terkait serhubungan dengan pembinaan,
pelaksanaan dan pengawasan Etik Kedokteran Gigi.
4. Masa Kerja
a. Masa kerja anggota MKEKG sama dengan masa Kerja PDGI.
b. Masa kerja anggota MKEKG tidak tetap berakhir setelah kasus yang disidangkan selesai.
5. Tata cara penyelenggaraan
Tata cara penyelenggaraan MKEKG diatur dalam peraturan Tata Laksana Penyelenggaraan MKEKG.

(MATERI KODE ETIK TERLAMPIR)

39

Anda mungkin juga menyukai