Anda di halaman 1dari 10
BUPATI SERAM BAGIAN BARAT PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI SERAM BAGIAN BARAT NOMOR 22TAHUN 2021 TENTANO ‘TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK AIR TANAH. DENGAN. RAMA? ‘TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN BARAT, Menimbang: a. bahwa ketentuan mengenai Pajak Air Tanah telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Seram Bagaian Barat Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pajak Daerahmaka perlu mengatur tata cara pemungutan salah satu objek pajak daerah yakni pajak air tanah; pemungutan Pajak Air Tanah, perlu diatur secara teknis ketentuan mengenai Tata Cara Pemungutan Pajak Air Tanah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara Pemungutan Pajak’ Air Tanah di Kabupaten Seram Bagian Barat. b. bahwa dalam rangka menunjang kelancaran, pelaksanaan Mengingat: 1, Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 368), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3987); # t | Dipindai dengan CamScanner (5) a) (2) (3) 10. industri peternakan; 11, industri pembangunan perumahan; dan 12, lapangan —golf/kolam —renang/wahana hiburan _air/pusat kebugaran/saranaolahraga lainnya. dd Kelompok 4, merupakan bentuk pengusahaan produk bukan air untuk membantu proses produksi dengan penggunaan air dalam jumah kecil, meliputi 1. losmen/pondokan/penginapan/rumah sewa/kos-kosan; 2, tempat hiburan/rekreasi; 3, restoran, leschan; 4. gudang pendingin; 5. pabrik mesin elektronik; 6. pencucian kendaraan bermotor; 7. night club/bar/pub/bioskop/supermarket/usaha; 8. persewaan jasa kantor/swalayan/badan pertemuan; 9, koperasi serbausaha; 10, service Station/bengkel; dan 11, laundry. eKelompok 5, merupakan bentuk pengusahaan produk bukan air untuk menunjang kebutuhan pokok, meliputi: 1, usaha kecil skala rumah tangga; 2. rumahmakan/warung; dan 3. rumah sakit/poliklinik/laboratorium. Kelompok pengguna Air Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (4), berdasarkan tujuan dan besar penggunaan Air Tanah sebagai bahan pendukung, bantu proses, atau baku utama. Pasal 8 Besarnya Harga Dasar Air ditentukan oleh: a. HABjdan b. PNA, HAB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dihitung berdasarkan biaya investasi untuk mendapatkan Air Tanah dengan volume yang dihasilkan (diproduksi) dalam umur ekonomis. Perhitungan HAB sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diperoleh dengan rumus berikut: Biarya tnvestust nal oT Dipindai dengan CamScanner (4) HAB disesuaikan dengan bobot Komponen penggunaan Air Tanah sesuai kelompok penggunaan Air Tanah dilakukan dan dihitung secaraprogresif. (5) HAB di Kabupaten Seram Bagian Barat sebagai berikut: Kabupaten BABV KOMPONEN PENENTUAN NPA Pasal 9 (1) Untuk menentukan besarnya FNA Tanah sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1), dilakukan dengan cara memberikan nilai tertentu pada masing-masing komponennya, (2) Nilai Komponen Sumber Daya Alam sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (3) adalah sebagai berikut: [No. Kriteria ~ Peringkat [ Bobot | 1. | Air tanah kualitas balk, ada sumber air 4 1 | alternatif | 2, | Air tanah kualitas baik, tidak ada sumber air 3 7 | alternatif 3, | Air tanah kualitas tidak baik, ada sumber air 2 +] alternatif | 4, | Air tanah kualitas tidak baik, tidak ada sumber| 1 T air alternatif | | (3) Komponen Peruntukan dan Pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (4) memiliki nilai berdasarkan kelompok peruntukan dalam volume pengambilan yang dihitung secara progresif dengan tabel berikut: “1001= | >2500 2500M? | 3 No i 338 | 5.06 a, TOA | 15.19 3. | Kelompok 3 16.88 | 25.31 4. | Keiompok 2 23.63 | 35.44 5, | Kelompok 1 30.38 | 45.56 CATH Dipindai dengan CamScanner * (a) Nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dipakai. sebagai faktor pengali terhadap persentase komponen sumber daya alam dan komponen peruntukan dan pengelolaan. Pasal 10 (1) Besarnya FNA diperoleh dari penjumlahan perkalian bobot Komponen Sumber Daya Alam dengan bobot Komponen Peruntukan danPengelolaan. (2) Besarnya bobot Komponen Sumber Daya Alam dan bobot Komponen Peruntukan dan Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 7 — Komponen 7 ‘Bobot Sumber Daya Alam 60% Perantukan dan Pengelolaan 40% (3) Pemerintah Daerah Kabupaten agar mempertimbangkan —unsur perkembangan wilayah dan Pusat-pusat Pertumbuhan di daerahnya dalam kriteria FNA. BAB VI PERHITUNGAN NPA. Pasal 11 (1) NPA sebagai dasar pengenaan Pajak Air Tanah diperoleh dengan cara ‘mengalikan volume air yang diambil dan dimanfaatkan (dalam ukuran m°) dengan HDA. (2) Volume air yang diambil dan/atau dimanfaatkan adalah volume air sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (5). (3) HDA diperoteh dengan mengalikan FNA dengan HAB. (4) Cara perhitungan NPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan rumus sebagai erika NPA_ |=] Volume Progresif x HDA; HDA |= | HAB x FN) FNA_ [=| (60% x nilai Komponen Sumber Daya Alam) + (40% x nilai Komponen Peruntukan dan Pengelolaan); NPA |=| Volume Progresif x HAB x FNA = | Volume Progresif'= HAB x (60% x nilal Komponen Sumber Daya Alam) +(40% x nilai Komponen Peruntukan dan Pengelolaan). 6 t t Dipindai dengan CamScanner (6) Pelaksanaan pencatatan/pendataan pengambilan Air Tanah, perhitungan NPA, dan penarikan pajak Air Tanah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten melalui Badan Pendapatan Daerah. (6) NPA untuk BUMD penyelenggara sistem penyediaan air minum (SPAM) di Daerah Kabupaten ditentukan oleh Bupati. BAB vil MASA PAJAK DAN SAAT TERUTANGNYA PAJAK Pasal 12 Masa Pajak Air Tanah adalah 1 (satu) bulan kalender yang menjadi dasar bagi wajib pajak untuk menyetor dan melaporkan pajak yang terutang. Pasal 13 Pajak yang terutang dalam masa pajak terjadi pada saat pengambilan air tanah atau diterbitkannya SKPD. BAB VIII ‘TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENAGIHAN Bagian Kesatu Tata Cara Pembayaran Pasal 14 (1) Pajak Air Tanah merupakan jenis pajak yang dipungut berdasarkan Official assessment dengan menerbitkan SKPD. (2) Penghitungan dan penetapan pajak air tanah dituangkan dalam SKPD dan disampaikan kepada wajib pajak selambat-lambatnya tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya. (3) Pembayaran pajak terutang oleh wajib pajak atau kuasanya dilakukan sekaligus dan lunas di Kas Daerah paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah berakhimnya masa pajak dengan menggunakan SKPD atau SSPD. (4) Pembayaran pajak terutang oleh wajib pajak atau kuasa wajib pajak melalui penerbitan SKPD dilakukan di Kas Daerah paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah diterima. (5) Pajak yang terutang dibayar di Bank Pembangunan Daerah Maluku Cabang Piru’, Cabang Pembantu dan Kantor Kas di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat untuk disetorkan ke Rekening Kas Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat: Dipindai dengan CamScanner (6) Apabila batas waktu pembayaran jatuh pada hari libur, maka batas waktu pembayaran jatuh pada satu hari kerja berikutnya, (7) Bentuk, isi dan tata cara pengisian SKPD dan SSPD sebagaimana tersebut dalam lampiran V dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini Bagian Kedua ‘Tata Cara Pembayaran Angsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak Pasal 15 Tata cara pembayaran angsuran dan penundaan pembayaran pajak terutang dilakukan sebagai berikut: a Wajib pajak yang akan melakukan pembayaran secara angsuran maupun menunda pembayaran pajak harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Badan dengan disertai alas an yang jelas dan melampirkan fotokopi SKPD, SKPDKB, SKPDKBT atau STPD yang diajukan permohonannya; . Permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf a harus melampirkan rincian utang pajak pada tahun pajak yang bersangkutan dan disertai dengan alasannya serta sudah diterima Kepala Badan paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterbitkan SKPD, SKPDKB, SKPDKBT atau STPD; permohonan pembayaran secara angsuran maupun penundaan pembayaran yang disetujui Kepala Badan dituangkan dalam Keputusan yang dikeluarkan setelah terlebih dahulu mendapat telaahan dari Kepala Bidang Administrasi Pendapatan Daerah. Pemberian angsuran tidak menunda kewajiban wajib pajak untuk melaksanakan pembayaran pajak terutang dalam masa pajak berjalan; Penundaan pembayaran diberikan paling lama 1 (satu) bulan, terhitung mulai jatuh tempo pembayaran yang termuat dalam SKPD, SKPDKB, SKPDKBT atau STPD Kecuali ditetapkan lain oleh Kepala Badan; Pembayaran angsuran atau penundaan pembayaran dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen); Perhitungan untuk pembayaran angsuran adalah sebagai berikut: 1, Perhitungan untuk sanksi bunga dikenakan hanya terdapat jumlah sisa angsuran; 2. Jumiah sisa angsuran adalah hasil pengurangan antara besarnya sisa pajak yang belum atau akan diangsur dengan pokok pajak angsuran; 3, Pokok pajak angsuran adalah hasil pembagian antara jumlah pajak terutang yang akan diangsur dengan jumlah angsuran; 4, Bunga ‘adalah hasil perkalian antara jumlah sisa angsuran dengan bunga sebesar 2% (dua persen); dan AIF T Vv Dipindai dengan CamScanner (2) Besarnya pemberian pengurangan pajak ditetapkan oleh Kepala Badan. (3) Pemberian pengurangan pajak, setinggi-tingginya sampai dengan 25% (dua puluh lima persen). (4) Tata cara pemberian pengurangan pajak diatur sebagai berikut: a. Permohonan pengurangan pajak disampaikan secara _tertulis dalambahasa Indonesia kepada Kepala Badan disertai dengan alasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan dan dilampiri: 1, Fotokopi KTP; 2, Fotokopi SKPD; dan 3, surat kuasa bermeterai dan fotokopi KTP penerima kuasa apabila dikuasakan. b. berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf a, Kepala Badan melakukan analisa kelayakan permohonan pengurangan pajak; c. apabila alasan permohonan pengurangan pajak dikabulkan, maka Kepala Badan menerbitkan surat keputusan pengurangan pajak; 4. apabila permohonan pengurangan pajak ditolak, Kepala Badan harus memberitahukan kepada Wajib Pajak disertai alas an penolakannya; dan e. keputusan pemberian pengurangan pajak harus disampaikan kepada Wajib Pajak paling lambat 1(satu) bulan sejak tanggal permohonan diterima. (6) Bentuk dan isi Keputusan Kepala Badan tentang pemberian pengurangan pajak sebagaimana tersebut dalam Lampiran Vil dan merupakan bagiantidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB X PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRATIF DAN PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK, Bagian Kesatu Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administratif Pasal 18 (1)Kepala Badan dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi administratif berupa bunga, denda, dan kenaikan pajak yang terutang menurut peraturan perundang-undangan perpajakan daerah, dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya, (2) Pengurangan atau Penghapusan sanksi administrative berupa bunga, denda dan kenaikan pajak terutang dilakukan terhadap STPD, SKPDKB atau ‘SKPDKBT. Dipindai dengan CamScanner (2) Dalam melaksanaken tugasnya Badan Pendapatan Daerah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup , Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Kebakaran dan Satuan Polisi Pamong Praja; Kecamatan atau lembaga lain terkait. BAB XIV PENEGAKAN SANKSI ADMINISTRASI Pasal 27 Selain sanksi sebagaimana dimaksud dalam pasal § ayat (2), ayat (3) dan ayat (5), Wajib Pajak tetap menunda atau menolak membayar atau menambah pajak maupun dendanya, Bupati berwenang: (1) Menyegel/menutup sementara tempat usaha dalam jangka waktu tertentu sampai denda berupa bunga dibayarkan; (2) Mencabut iain usaha (SITU) tempat Air Tanah. BAB XV KETENTUAN PENUTUP Pasal 28 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan ‘Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam berita daerah Kabupaten Seram Bagian Barat. Ditetapkan di Piru Pada tanggal Desember 2021 BUPATI SZRAM BAGIAN BARAT, ‘TIMOTIVS) AKERINA Diundangkan di Piru pada tanggal = Desember 2021 Plh, SEKERTARIS DAERAH BAGIAN BARAT LEVERNE A. TUASUUN, BERITA DAERAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT TAHUN 2021 NOMOR (LF Dipindai dengan CamScanner LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SERAM BAGIAN BARAT NOMOR : TAHUN 2021 ‘TENTANG : TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK AIR TANAH CONTOH PERHITUNGAN NPA 1. Misalnya pet minaan Air Tanah dalam untuk keperluan industri Air Minum Dalam Kemasan(AMDK), Jumlah volume Air Tanah 3.000 m/bulan, Air Tanah kualitas baik, ada sumber alternatif lain(di dalam daerah jaringan PDAM) dengan HAB Rp. 1050/m®, maka perhitungan FNA sebagai berikut: Komponen | Komponen Komponen No Sumber Daya | Peruntukan dan | FNA Volume Alam Pengelolaan Pengambil an T. | Volume 0- 50 m® 16x60%= | 9x40%=3,6 | 13,2 96 2. [Volume 51-500m> | 16x60%= | 13,5x40%= | 15 9,6 5,4 3. [Volume 501-1000 | 16x60%= | 20,25x40%= | 17,7 m 96 81 4, | Volume 1001-2500 | 16x60%= | 30,38x40%= [218 m 96 12,2 5, | Volume > 2500 m® 16x 60% = | 45,56 x 40%= | 27.8 9,6 18,2 HA HAD NPA Kelompok| Volume] FNA| B | (HAB x FNA) (Volume x (Rp (Re) HAD) (Rp) ) 50 | 13,2] 1.050 13.860 693.000 450 [15 | 1.050 15.750 7.087.500 1 300 [17,7] 1.050 18,585 9.292.500 1500 | 21,8] 1.050 22.890 34.335.000 300 [27,8] 1.050|~ 29.910 14,595,000 Jumiah NPA 66.003.000 Maka jumlah Nilai Perolehan Air adalah Rp. 6.003.000 Dipindai dengan CamScanner 9, Penggunaan Air Tanah dalam untuk keperluan Laundry, Jumlah volume Air Tanah 3.000 m3/bulan, Air Tanah kualitas baik, ada sumber alternatif lain(di dalam daerah jaringan PDAM) dengan HAB Rp. 1.050/m? , maka perhitungan FNA sebagai berikut: Komponen | Komponen Komponen No | Voluni Sumber | Peruntukan dan | FNA Pengambil Daya Pengelolaan an Alam T. | Volume 0 - 50 m? 16x 60%= | 3x40%=1,2 | 10,8 96 3, | Volume 51-500m?> | 16x60%= | 4,5x40%=1,8 | 11,4 96 3. |Volume 501-1000 | 16x60%= | 6,75x40%= | 12,3 m? 9,6 2,7 4. | Volume 1001 - 2500 16 x 60% = 10,13 x 40% = | 13,7 mm? 9,6 4,12 2 5. | Volume > 2500 m 16 x 60% = 15,19 x 40% = | 15,6 96 6,07 7 HAB HAD NPA Volum | FNA | (Rp) | (HAB x FNA) {Volume x e (Rp) HAD) (Rp) 50 10,8 | 1.050 11.340 567.000 450 11,4 [1.050 11.970 5.386.500 4 500 12,3 {1.050 12.915 6.457.500 1500 | 13,72 /1.050 14.385 21.577.500 2500 | 15,67 |1.050 16.485 8.242.500 Jumlah NPA 42.231.000 Maka jumlah Nilai Perolehan Air adalah Rp. 42.231.000 BUPATI SER4M B)GIAN BARAT, TIMOTIUS NKERINA Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai