Anda di halaman 1dari 16

SEKOLAH TINGGI

ILMU EKONOMI
TRISAKTI

RINGKASAN MATERI KULIAH

JUDUL MATERI : BAB 6 (PAYROLL SCHEMES)

JENNY GUSTIKA 201750084


IGNASIA RUVINA LIDSA 201750089
BUDIARTO 201750121
FELICIA 201750167

www.stietrisakti.ac.id
2020
CHAPTER 6 - Skema Penggajian
Skema penggajian adalah salah satu bentuk pencairan penipuan. Skema ini mirip
dengan skema penagihan. Hal ini didasarkan pada klaim penipuan untuk pembayaran yang
menyebabkan perusahaan yang sebagai korban untuk secara tidak sadar melakukan
pembayaran yang sebenarnya adalah penipuan.
Dalam skema penagihan, kesalahan klaim biasanya didasarkan pada invoice dimana dalam
invoice tersebut menunjukan bahwa adanya hutang antara korban dengan vendor. Biasanya
dalam skema penggajian, hal yang sering muncul adalah kecurangan dalam time card/ jumlah
waktu kerja, bisa dari jam lembur dan bisa juga dari daftar gaji. Dengan banyak kemungkinan
dimana dalam daftar gaji ada beberapa karyawan yang ternyata tidak mendapatkan gaji yang
sesuai dalam daftar gaji. Atau bisa juga dari jumlah waktu karyawan bekerja, sehingga
perusahaan yang menjadi korban akan terlihat seperti berhutang pada karyawannya untuk
membayar uang lembur karna karyawan tersebut sudah bekerja di jam lembur, yang
sebenarnya tidak.
Skema penggajian dapat didefinisikan sebagai penipuan pekerjaan di mana seseorang
yang bekerja untuk sebuah perusahaan atau bekerja dalam perusahaan, menyebabkan
perusahaan atau organisasi tersebut mengeluarkan pembayaran dengan membuat
klaim palsu atau bodong atau tidak benar untuk kompensasi kepada orang atau
karyawan tersebut.
Ada 3 kategori utama dalam kecurangan penggajian:
1. Ghost employee schemes
2. Falsified hours and salary schemes
3. Commission schemes

Ghost Employess
Istilah dalam ghost employess Schemes menunjukan bahwa
seseorang dalam daftar gaji yang sebenarnya tidak bekerja
dalam perusahaan yang menjadi korban tersebut. The ghost
employee bisa juga adalah orang yang dibuat buat atau orang
individual asli yang sebenarnya orang yang tidak bekerja pada
pemberi kerja. Ketika ghost employee tersebut memang orang
asli, biasanya orang tersebut adalah kerabat, sahabat, atau
saudara pelaku. karyawan hantu adalah kaki tangan si penipu
yang menguangkan gajinya yang curang dan membagi uang itu
dengan si pelaku. Agar skema karyawan hantu bekerja, empat
hal harus terjadi yaitu:
1. The ghost harus ditambahkan pada daftar gaji
2. Informasi tingkat ketepatan waktu dan upah harus dikumpulkan
3. Paycheck atau pembyaran harus diterbitkan untuk the ghost.
4. Check atau buktinya harus dikirim kepda pelaku atau si kaki tangan.

Adding the Ghost to the Payroll - Bagaimana cara membuat the ghost ke dalam daftar gaji?
Langkah pertama dalam skema ghost employee adalah, 1. Memasukan ghost employee ke
dalam daftar gaji/payroll. Contohnya seperti menejer yang mempunyai tanggung jawab
dalam menghire atau mempekerjakan dan membuat penjadwalan pekerjaan dan
menambahkan lebih dari 80 ghos employee dalam daftar gaji menejer tersebut.dalam kasus
ini the ghost adalah orang asli yang bekerja dalam kasus ini adalah orang-orang nyata yang
bekerja di pekerjaan lain untuk perusahaan yang berbeda. Menejer mengisi time sheet untuk
employee yang tdak nyata atau samaran. Dan selajutnya menejer akan mengambil hasil dri
pembayaran gaji tersebut dan memberikan ke ghost employee, dimana ghost employee akan
mencairkan gajinya dan membagi dngan menejer tersebut.
Ada area yang dapatada untuk menambah ghst employee yautu degan payroll accounting.
Pada dasarnya setiap nama yang terdaftar dalam daftar gaji perushaan, dapat dilakukan
verifikasi karna ada catatan atau record yang sdah diarsipkan oleh perusahaan, dan jika ingin
memverifikasinya tnggal di cek saja. Pda saat pembayaran rekening, kita bsa cek nama
rekeningnya dan melihat apakah orang dan nama tersebutsama. Kemudian apakah orng
tersebut sudah berhenti atau tidak diperusahaan tersebut dan lain lain.
Collecting Timekeeping Information - Hal ke dua yang harus ada adalah mnerbitkan
pembyaran kepada ghost employee, dalam hal ini kasusnya kepada hourly employees,yaitu
pengumpulan dan perhitungan pada informasi ketepatan waktu datangnya ghost employee
tersebut. Si pelaku harus menyediakan akuntansi daftar gaji dengan kartu waktu sebagai bukti
atau sesuatu yang lain yg dpt dijadikan bukti yang menunjukan brapa lama waktu si
karyawan palsu bekerja. Salah satu kunci untuk menjalan kecurangan dalam hal ini adalah
dokumen timekeeping yang mendapatkan persetujuan dari kartu waktu. Biasanya persetujuan
dari timecard harus lewat supervisor terlebih dahulu. Jika memang supervisor nya adalah
pelaku yang memang menimbulkan ghost employee, maka supervisor tersebut dapat dengan
mudah memunculkan fraud jika tidak ada control.tambahan, seperti sesudah supervisor
menyetujui timecard ghost employee tersebut, itu harus disetujui kepada pihak departmen
yang laen dst. Tapi jika employee yang diberikan berupa gaji perbulan dibanding dengan
karyawan yang digaji perjam yang harus membutuhkan timecard. Maka untuk pelaku yang
ingin berbuat curang lebih mudah untuk membuat kecurangan dengan karyawan yng gajinya
dibyar dengan bulanan. Tapi terdapat kelemahan juga karna dengan seperti itu bahwa
karyawan palsu tersebut susah untuk di sembunyikan

Issuing The Ghost Paycheck - Ketika si karyawan samaran sudah memasuki daftar gaji dan
wkt bekerjanya/ time cardnyansudah disetujui, langkah ketiga dalam skema adalah
menerbitkan pembayaran atau paycheck
Kunc utama dalam skema ghost employee adalah pemalsuan yang ada dalam pencatatan
daftar gaji ataupayroll record dan timekeeping information. Ketika pemalsuan sudah terjadi,
maka si pelaku tidak mengambilnperan aktif dalam.melakukan penerbitan check atau
pembayaran. Karna payroll department akan menerbitkan oembyaran berdasrkan informasi
yang sudah disediakam oleh si pelaku pembuat itama tersebut.
Delivery of the paycheck - Langkah terakhir dalam skema karyawan hantu adalah distribusi
cek ke pelaku. Gaji bisa diserahkan kepada karyawan sitempat kerja, dialamat rumah mereka
atau langsung ke rekening bank karyawan yang dituju. Dalam system penggajian karyawan
baru tidak diperbolehkan untuk menditribusikan gaji karena seperti kasus 1738 “ karna
karyawan baru dapat menggelapkan gaji dengan membuat karyawan hantu dalam daftar gaji
yang bertujuan mendistribusikan gaji karyawan yang sudah berhenti atau lulus ditempat kerja
dimasukkan kedalam daftar gaji karyawan hantu atau kepada dirinya sendiri . jika karyawan
fiktif ditambahan kedalam gaji atau personil catatan oleh penipu, masalah distribusi biasanya
kecil.

dalam kasus 146 seperti contoh :supervisor dan karyawan yang sudah resign bersengkokol
dengan cara kartu absen karyawan yang sudah resign masih diajukan oleh supervisor ke
perusahaannya. Dan mengatakan bahwa karyawan tersebut masih aktif yang bertujuan agar
gaji karyawan yang sudah resign tetap dicairkan dan mungkin gaji tersebut dibagi 2 oleh
supervisor dan karyawan yang sudah resign tersebut.

Preventing and detecting Ghost employee schemes - Kebanyakan skema karyawan hantu
berhasil ketika pelaku memiliki wewenang untuk menambah daftar karyawan yang digaji dan
menyetujui kartu waktu karyawan. Maka dari itu perusahaan harus merekrut karyawan baru
melalui departemen sumber daya manusia yang terpusat agar dapat membatasi skema
karyawan hantu . departemen sumber daya manusia harus secara rinci mengecek dan
memverifikasi latar belakang semua calon karyawan sebelum diterima. Departemen sumber
daya manusia bisa menggunakan cara dengan melihat momor jaminan social pemotong
pajak atau asuransi karena biasanya penipu sering lalai dalam membuat daftar karyawan
hantu dibagian ini. Jika karyawan yang sudah berhenti dan gajinya masih menyangkut
dieperusahaan harus melapor ke departemen sumber daya manusia.

Falsified Hours and Salary


Metode yang paling umum menggelapkan dana dari gaji adalah melalui kelebiha pembayaran
upah untuk karyawan perjam ukuran gaji di bagi 2 faktor penting yaitu jumlah jam kerja dan
tingkat upah kerja. Oleh karena itu karyawan perjam dapat curang meningkatkan ukuran gaji
dia bisa memalsukan jumlah jam kerja atau mengubah tingkat upahnya. Karena gaji
karyawan tidak menerima kompensasi berdasarkan waktu ditempat kerja, banyak kasus
karyawan tersebut menghasilkan upah penipuan dengan meningkatkan tarif mereka
membayar.
Skema penipuan penggajian :

1. Mannualy prepared time card

Ketika jam kerja karyawan dicatat secara manual biasanya karyawan mencatat jam
kerjanya sendiri dan diberikan kepada supervisor untuk menerima persetujuan dari
supervisor. Kemudia supervisor memverifikasi kartu waktu kerja tersebut untuk
menyetujui dan tidak menyetujui kartu jam setelah itu melaporkan kedepartemen
penggajian agar gaji dapat dikerluarkan .Biasanya cara penipuan ini harus dengan
menyetujui atau berkomplotan dengan supervisor.

2. Forging a superivisor signature

Metode ini karyawan harus membohongi supervisor nya dengan cara memanipulasi
kartu jam kerja . biasanya pelaku tidak menyetor kartu jam tersebut dan setelah
menumpuk kartu jam kerja. “ jadi ga sadar gitu supervisornya kalo uda di manipulasi
kartu jam kerjanya.
Cara lainnya adalah pelaku meretas id dan pw supervisor dan dapat memanipulasi kartu
jam kerja pada computer supervisor.

3. Collusion with a Supervisor


Cara kedua untuk mendapatkan persetujuan dari penipuan kartu waktu adalah untuk
berkolusi dengan supervisor yang mengotorisasi informasi ketepatan waktu. Dalam
skema ini, supervisor sadar menyetujui kartu waktu palsu dan biasanya mengambil
sebagian dari upah penipuan. Dalam beberapa kasus, supervisor dapat mengambil
seluruh jumlah kelebihan pembayaran pajak tersebut. Dalam kasus 2406, misalnya,
seorang supervisor menugaskan karyawan untuk wilayah kerja yang lebih baik atau
pekerjaan yang lebih baik, tapi sebagai imbalannya ia menuntut pembayaran.
Pembayaran diatur oleh pemalsuan kartu waktu karyawan, yang disahkan oleh
supervisor. Karyawan dibayar untuk lembur fiktif, yang kemudian ditendang kembali ke
supervisor. Mungkin sangat sulit untuk mendeteksi penipuan penggajian ketika seorang
supervisor berkolusi dengan seorang karyawan, karena manajer sering diandalkan
sebagai kontrol untuk memastikan ketepatan waktu yang tepat.
Namun dalam skema kolusi gaji, atasan tidak selalu memotong kelebihan pembayaran
tersebut. Kasus 749, misalnya, melibatkan karyawan sementara yang menambahkan jam
fiktif ke time sheet nya. Daripada mendapatkan persetujuan dari atasan langsung nya,
karyawan tersebut memperoleh persetujuan dari administrator di situs lain. Karyawan
tersebut adalah kerabat dari administrator ini, yang memberikan otorisasi atas kelebihan
pembayarannya tanpa menerima kompensasi apa pun untuk melakukannya. Dan dalam
kasus lain, 2314, supervisor diperlukan untuk meningkatkan gaji karyawan agar dia tidak
berpindah ke pekerjaan lain. Supervisor memberi otorisasi pembayaran $ 10.000 lembur
fiktif kepada karyawan.
4. Rubber Stamp Supervisors
Cara ketiga untuk mendapatkan persetujuan dari kartu waktu penipuan adalah
mengandalkan seorang supervisor untuk menyetujui mereka tanpa meninjau akurasi
mereka. Metode "Manajer malas" tampaknya beresiko - begitu banyak sehingga orang
akan berpikir bahwa itu akan menjadi biasa - tapi benar-benar terjadi cukup sering. Tema
yang sering muncul dalam studi ACFE adalah ketergantungan penipu pada
ketidakpedulian orang lain. Ketika seorang karyawan melihat peluang untuk
menghasilkan sedikit uang ekstra tanpa ketahuan, karyawan itu kemungkinan besar akan
berani untuk mencoba skema penipuan. Kenyataan bahwa seorang supervisor dikenal
dengan kartu waktu rubber-stamp, atau bahkan mengabaikannya, dapat menjadi faktor
dalam keputusan karyawan untuk mulai mencuri dari perusahaannya.
Misalnya, dalam Kasus 1615 seorang karyawan sementara memperhatikan bahwa
manajernya tidak merekonsiliasi jurnal pengeluaran setiap bulan. Dengan demikian,
manajer tidak tahu berapa yang dibayarkan ke agen sementara. Penipu menyelesaikan
laporan waktu fiktif yang dikirim ke agen sementara dan yang menyebabkan perusahaan
korban membayar lebih dari $ 30.000 dalam upah penipuan. Karena penipu
mengendalikan surat dan manajer tidak meninjau jurnal pengeluaran, skema yang sangat
sederhana ini tidak terdeteksi selama beberapa waktu.

5. Poor Custody Procedures


Salah satu bentuk kerusakan kontrol yang terjadi dalam beberapa kasus dalam penelitian
kami adalah kegagalan untuk mempertahankan kontrol yang tepat atas kartu waktu yang
diotorisasi. Dalam sistem yang dijalankan dengan benar, setelah manajemen
mengesahkan kartu waktu, mereka harus dikirim langsung ke daftar gaji. Mereka yang
menyiapkan kartu waktu tidak boleh memiliki akses setelah kartu disetujui. Demikian
pula, lembar waktu yang terkomputerisasi harus diblokir dari modifikasi oleh karyawan
setelah otorisasi supervisor telah diberikan. Ketika prosedur ini tidak diamati, orang
yang menyiapkan kartu waktu dapat mengubahnya setelah atasannya menyetujuinya
tetapi sebelum diserahkan ke daftar gaji. Inilah yang terjadi dalam beberapa kasus dalam
penelitian kami. Cara lain jam dipalsukan adalah dalam pelaporan waktu cuti yang salah.
Hal ini tidak biasa seperti pemalsuan kartu waktu, namun juga dapat menjadi masalah.
Kebetulan, itu adalah salah satu contoh di mana karyawan melakukan penipuan
penggajian dengan memalsukan jam mereka.
Cara skema cuti bekerja sangat sederhana. Seorang karyawan mengambil cuti dalam
jumlah tertentu sebagai cuti atau liburan yang dibayar, tetapi tidak melaporkan
ketidakhadiran tersebut. Karyawan biasanya menerima sejumlah cuti dibayar per tahun.
Jika seseorang mengambil cuti tetapi tidak melaporkannya, hari-hari itu tidak
dikurangkan dari hari liburnya. Dengan kata lain, dia mendapat lebih banyak waktu cuti
daripada yang seharusnya. Hasilnya adalah bahwa karyawan tersebut muncul untuk
bekerja lebih sedikit, namun masih menerima gaji yang sama.
6. Time Clocks and Other Automated Timekeeping Systems
Di perusahaan yang menggunakan jam waktu untuk mengumpulkan informasi ketepatan
waktu, penipuan penggajian biasanya tidak rumit. Dalam skenario tipikal, jam waktu
terletak di area tidak terbatas, dan kartu waktu untuk setiap karyawan disimpan di
dekatnya. Karyawan memasukkan kartu waktu mereka ke dalam jam waktu di awal dan
akhir shift mereka dan jam tersebut mencetak waktu. Dengan demikian, lamanya waktu
yang dihabiskan karyawan di tempat kerja dicatat. Supervisor harus hadir pada awal dan
akhir shift untuk memastikan bahwa karyawan tidak memencet kartu waktu rekan kerja
yang absen, namun kontrol sederhana ini sering diabaikan.
Peneliti AFCE menemukan sangat sedikit skema penipuan waktu, dan yang mereka
temui mengikuti satu pola tunggal yang tidak rumit. Ketika satu karyawan absen,
seorang teman dari orang itu meninju kartu waktunya sehingga tampak seolah-olah
karyawan yang absen sedang bekerja pada hari itu. Karenanya, karyawan yang absen itu
dibayar berlebih pada gaji berikutnya.

7. Rates of Pay
Sementara diskusi sebelumnya berfokus pada bagaimana karyawan melebih-lebihkan
jumlah jam kerja mereka, harus diingat bahwa seorang karyawan juga dapat
menghasilkan gaji yang lebih besar dengan mengubah tingkat gajinya. Personil atau
catatan penggajian karyawan mencerminkan tingkat gajinya. Jika seorang karyawan
dapat memperoleh akses ke catatan-catatan ini, atau memiliki kaki tangan yang memiliki
akses ke catatan-catatan itu, ia dapat menyesuaikan tingkat upah untuk meningkatkan
kompensasinya.

8. Preventing and Detecting Falsified Hours and Salary Schemes


Seperti halnya sebagian besar bentuk penipuan pekerjaan lainnya, jam kerja yang
dipalsukan dan skema gaji umumnya berhasil karena organisasi gagal menegakkan
kontrol yang tepat. Sebagai aturan, persiapan penggajian, otorisasi, distribusi, dan
rekonsiliasi harus dipisahkan secara ketat. Selain itu, transfer dana dari akun umum ke
akun penggajian harus ditangani secara terpisah dari fungsi lainnya. Ini akan mencegah
sebagian besar contoh jam palsu dan skema gaji.
Peran manajer dalam memverifikasi jam kerja dan mengesahkan kartu waktu sangat
penting untuk mencegah dan mendeteksi bentuk penipuan penggajian ini. Organisasi
harus memiliki aturan yang menyatakan bahwa lembur tidak akan dibayarkan kecuali
jika atasan memberi wewenang terlebih dahulu.

Pejabat yang ditunjuk harus memverifikasi semua perubahan tingkat upah. Perubahan-
perubahan ini harus dikelola melalui departemen sumber daya manusia yang terpusat.
Setiap perubahan tingkat upah yang tidak diizinkan oleh pengawas dan dicatat oleh
sumber daya manusia harus ditolak.
Setelah supervisor menyetujui kartu waktu untuk karyawannya, kartu waktu itu harus
dikirim langsung ke departemen penggajian, dan karyawan tidak boleh memiliki akses
ke kartu waktu mereka setelah mereka disetujui.Supervisor harus hadir setiap kali kartu
waktu dicetak. Supervisor ini harus bekerja secara independen dari fungsi perekrutan dan
penggajian lainnya. Seorang supervisor yang berbeda harus menyetujui kartu waktu.

Selain kontrol yang bertujuan mencegah penipuan penggajian, organisasi harus


melakukan tes yang secara aktif mencari aktivitas penggajian yang curang. Misalnya,
dalam sistem berbasis dokumen, pengawas harus menyimpan salinan kartu waktu
karyawan mereka. Setiap perbedaan kemungkinan mengindikasikan penipuan. Dalam
lingkungan elektronik, pengujian harus dilakukan untuk menentukan apakah ada kartu
waktu diakses atau diubah setelah persetujuan penyelia; pengecualian harus
dikonfirmasikan dengan penyelia yang menyetujui untuk legitimasi.
Karena banyak jam kerja yang dipalsukan dan skema gaji melibatkan klaim palsu untuk upah
lembur, organisasi harus secara aktif menguji pelanggaran atas kerja lembur. Tes lain yang
dapat menyoroti jam kerja yang dipalsukan dan skema gaji termasuk yang berikut :
 Lakukan analisis tren yang membandingkan biaya penggajian dengan proyeksi
anggaran atau total tahun sebelumnya.
 Buat pengujian laporan pengecualian untuk setiap karyawan yang kompensasinya
telah meningkat dari tahun sebelumnya dengan persentase yang tidak proporsional.
 Pastikan pajak gaji untuk tahun ini sama dengan formulir pajak federal.
 Bandingkan gaji bersih dengan cek gaji yang dikeluarkan.

Commission Schemes
Komisi merupakan bentuk kompensasi tidak tetap bagi karyawan yang dihitung sebagai
persentase dari penjualan yang dilakukan oleh karyawan. Besarnya sebuah komisi bergantung
pada: jumlah penjualan yang seorang karyawan lakukan dan persentase komisi dari
penjualan-penjualan tersebut. Dengan kata lain, ada 2 cara yang dapat dilakukan oleh seorang
karyawan untuk melakukan kecurangan/ menaikkan komisinya yaitu dengan: (1)
memalsukan jumlah penjualan dan (2) meningkatkan persentase komisi.
1. Fictitious Sales
Seorang karyawan bisa memalsukan jumlah penjualan dengan menciptakan sejumlah
penjualan fiktif. Beberapa cara dilakukan karyawan untuk menciptakan penjualan fiktif yaitu:
 Membeli sendiri produk yang dijual dengan syarat modal produk lebih kecil daripada
komisi yang diberikan. Contoh: seorang sales buku anak yang tidak bisa menjual
produknya akhirnya membagikan produknya ke sanak-saudara dengan syarat sanak
saudaranya mau berfoto dengan sang sales dan buku yang dijual untuk digunakan
sebagai bukti penjualan. Ketika ia mencatat penjualan dan memasukan duit penjualan,
ia memasukan duitnya sendiri sehingga sang sales pun berhasil mencapai target dan
mendapatkan komisi.
 Menciptakan order penjualan, order pembelian, otorisasi kredit, slip pengemasan,
tagihan, dan lain-lain dengan curang.

Bagi karyawan yang melakukan fraud, yang penting bagi mereka adalah penjualan fiktif yang
mereka lakukan dianggap sah dan perusahaan yang menjadi korban dari penipuan ini tetap
membayarkan komisi mereka.
2. Altered Sales
Cara kedua bagi karyawan untuk memalsukan jumlah penjualan yang ia buat adalah dengan
mengubah harga yang tertera dalam dokumen penjualan; dengan kata lain, karyawan/ penjual
memberikan sebuah harga pada pembeli dan mencatat harga yang lebih tinggi daripada yang
diberikan dalam catatan perusahaan. Hal ini berakibat pada pembayaran komisi yang lebih
besar daripada yang seharusnya diterima. Dalam situasi ini, karyawan/ penjual akan
mengubah tagihan yang akan diterima pembeli agar fraud yang dilakukan tidak terdeteksi
oleh pembeli. karyawan juga akan meningkatkan pendapatan yang diterima dari pembeli,
karena jumlah komisi yang diterima bergantung pada jumlah pendapatan yang didapatkan
karyawan, maka karyawan tersebut akan menerima kompensasi yang berlebih. Ada jug acara
lainnya dengan meningkatkan persentase komisi yang akan diterima, namun hal ini
membutuhkan pengubahan jumlah gaji/ catatan staf, yang akan susah dilakukan oleh
karyawan tanpa kewenangan.
3. Detecting Commission Schemes
Secara umum, seharusnya ada korelasi linear antara jumlah penjualan dengan beban komisi
yang perlu diperiksa dengan membuat sebuah laporan secara periodik. Jika beban komisi
meningkat, hal ini bisa saja mengindikasikan adanya fraud dan memerlukan karyawan yang
tidak terikat pada bagian penjualan untuk menginvestigasi alasan di balik fraud.
Jika seorang sales terlibat dalam “Commission Schemes”, komisi yang didapatkannya
cenderung lebih tinggi dari pada anggota lainnya dalam departemen penjualan. Organisasi
perlu menguji secara rutin fraud jenis ini dengan melakukan analisis yang membandingkan
komisi yang diterima setiap orang, memverifikasi persentase komisi dan menghitung
keakuratan dari komisi yang diterima.
Sebagai tambahan, organisasi juga perlu melacak penjualan yang tidak menerima
pembayaran dari setiap anggota departemen penjualan dengan selalu mempertimbangkan
apakah transaksi tersebut termasuk penjualan fiktif atau tidak. Review dari penjualan yang
tidak diterima pembayarannya perlu dilakukan untuk memverifikasi bahwa transaksi tersebut
merupakan transaksi yang sah. Kelebihan penjualan/ penjualan fiktif juga bisa dideteksi
dengan melakukan random sampling dari pembeli. Seorang karyawan yang tidak terikat pada
departemen penjualan perlu (1) memverifikasi keberadaan pembeli, (2) memastikan bahwa
penjualan sah, dan (3) memastikan bahwa jumlah penjualan yang tercatat sama dengan
catatan pembeli.

Proactive Computer Audit Tests for Detecting Payroll Fraud


Judul Kategori Deskripsi Data File(s)
Mencoba mengaudit secara
Waktu penggajian periodik untuk melihat
karyawan dilakukan apakah terjadi peningkatan
berdasarkan tanggal cek Semua aktivitas Payroll register
Stratifikasi tarif per jam,
jam kerja, jumlah
pembayaran bersih, jumlah Memfokuskan usaha audit
komisi, dan jam lembur Semua pada rating yang tinggi Payroll register
Membandingkan gaji kotor Semua Melihat kembali perubahan Payroll register
karyawan dari satu periode gaji pada area-area yang
ke periode berikutnya memiliki potensi fraud
Mengidentifikasi tenaga
penjual yang memiliki akun
piutang lama tidak biasa/
aneh, yang mungkin
Menghitung usia faktur dikarenakan tagihan palsu Sales register
terbuka pembeli oleh Commissio untuk meningkatkan (open invoices
tenaga penjualan n schemes pembayaran komisi designated)
Pembayaran menggunakan
dollaar memiliki
Mengesktrak semua kemungkinan lebih besar Invoice
pembayaran dollar Semua untuk dicurangi Payment
Menyoroti karyawan baru
Membandingkan file dan yang telah berhenti
penggajian tahun sekarang dalam catatan otorisasi.
dengan tahun sebelumnya Karyawan baru harus
untuk mendeteksi adanya direview dengan cermat Payroll
penambahan/ pengurangan untuk menentukan apakah register;
karyawan (dikarenakan Ghost ada "Ghost Employee" yang Employee
berhenti) employees menerima gaji master file
Mengisolasi perbedaan
antara daftar karyawan
dalam sistem Timecards dan
sistem penggajian. Fokus
harus diberikan pada
karyawan dalam sistem
penggajian yang tidak
muncul dalam sistem
Membandingkan karyawan Timecards dan mungkin
yang dilaporan dalam telah secara curang Payroll
sistem Timecardss dengan Ghost ditambahkan dalam sistem register; Time
sistem penggajian employees penggajian. card system
Memastikan kesamaan
antara catatan HRD dan
penggajian. Mengisolasi
Membandingkan data file pembayaran gaji yang
penggajian dengan data file berpotensi tidak terotorisasi. Payroll
HRD untuk melihat apakah Mendeteksi karyawan baru register;
ada perbedaan antara file- Ghost dan yang telah berhenti Employee
file tersebut employees dalam catatan tersebut. master file
Mengekstrak semua
pembayaran gaji karyawan Menyoroti pembayaran
yang tidak mengalami tanpa pengurangan/ pajak,
pengurangan/ pemotongan Ghost yang secara alami
pajak employees cenderung mengalami fraud Payroll register
Mengekstrak semua Ghost Melaporkan "Ghost Payroll
karyawan yang tidak employees Employee" yang mungkin register;
memiliki nomor karyawan/ mendapatkan gaji tidak Employee
nomor keamanan sosial terotorisasi. Perlu diingat, master file
seringkali bagian ini tidak
diisi/ diisi hanya dengan
angka 999999999
Melaporkan pembayaran
yang mungkin tidak
terotorisasi pada karyawan
Mengekstrak pembayaran yang telah berhenti yang Payroll
gaji karyawan yang tanggal mungkin dibuat dan register;
pembayaran gajinya terjadi Ghost dilakukan oleh seorang Employee
setelah tanggal dia berhenti employees karyawan master file
Melaporkan "Ghost
Employee" yang mungkin Payroll
Mengekstrak data mendapatkan gaji dimana register;
karyawan yang tidak Ghost gaji ditulis kembali setelah Employee
memiliki nama employees cek dicetak master file
Mengurutkan duplikat
nomor keamanan sosial
yang mungkin saja dibayar Mendaftar duplikat Payroll
2x pada periode pembayaran gaji untuk register;
pembayaran gaji yang Ghost karyawan yang cenderung Employee
sama employees mengalami fraud master file
Mengurutkan duplikat
nomor setoran langsung Mendaftar duplikat Payroll
yang mungkin dibayar 2x pembayaran gaji untuk register;
pada periode pembayaran Ghost karyawan yang cenderung Employee
gaji yang sama employees mengalami fraud master file
Mengurutkan kemungkinan
pembayaran rangkap Mendaftar duplikat
berdasarkan nilai absolut pembayaran gaji untuk
dari gaji bersih dan tanggal Ghost karyawan yang cenderung
cek employees mengalami fraud Payroll register
Mengurutkan duplikat
nomor alamat surat yang Mendaftar duplikat Payroll
dikirimkan gaji dalam pembayaran gaji untuk register;
periode pembayaran gaji Ghost karyawan yang cenderung Employee
yang sama employees mengalami fraud master file
Pengguna sistem yang bisa
memasukkan data karyawan
baru, waktu kerja, dan
mencetak cek gaji palsu bisa Payroll register
mengambil keuntungan dari user access
kewenangan yang tidak master file;
terpisah ini untuk Time card user
Mengekstrak pengguna yan Ghost melakukan fraud. Akses access master
bisa menerbitkan cek gaji employees; pengguna akun harus file; Payroll
dan juga menambahkan Falsified direview dan disesuaikan register user
data karyawan baru dalam hours; dari segi pengaplikasian dan access log file;
daftar penggajian dan Falsified penyesuaian atas data itu Time card user
sistem Timecards salary sendiri access log file
Menghitung persentase Falsified Melaporkan pembayaran Payroll register
bonus terhadap gaji kotor hours; bonus yang sangat mungkin
(berdasarkan orang per
orang) dan diurutkan dari Falsified
tinggi ke rendah salary tidak terotorisasi
Menghitung persentases
biaya lain-lain terhadap
gaji kotor (berdasarkan Falsified Melaporkan pembayaran
orang per orang) dan hours; gaji tinggi yang tidak biasa.
diurutkan dari tinggi ke Falsified Aktivitas ini cenderung
rendah salary merupakan bentuk fraud Payroll register
Menghitung persentase
lembur terhadap gaji kotor Falsified
(berdasarkan orang per hours; Melaporkan beban lembur
orang) dan diurutkan dari Falsified yang tinggi dan berpotensi
tinggi ke rendah salary tidak terotorisasi Payroll register
Falsified
hours;
Menghitung rata-rata gaji Falsified Melaporkan pembayaran
setiap karyawan dan salary; gaji karyawan yang tinggi
diurutkan dari tinggi ke Commissio dan berpotensi tidak
rendah n schemes terotorisasi Payroll register
Membandingkan
pembayaran bonus dengan Falsified Melaporkan perubahan yang
anggaran/ dengan bonus hours; besar dan pembayaran
tahun lalu (berdasarkan Falsified bonus yang berpotensi tidak
orang per orang) salary terotorisasi Payroll register
Menyoroti perubahan rasio
Membandingkan file yang bisa direview dengan
penggajian tahun sekarang Falsified pertimbangan tren yang Payroll
dengan tahun sebelumnya hours; tidak biasa, pengecualian register;
untuk mendeteksi adanya Falsified dan perubahan yang tidak Employee
perubahan pada rasio gaji salary terotorisasi master file
Mengisolasi perbedaan
antara waktu yang
digunakan untuk bekerja
dan waktu yang
diperhitungkan dalam gaji
karyawan. Kelebihan gaji
mungkin dideteksi jika
Membandingkan jam kerja Falsified kelebihan jam dibayar untuk
yang dilaporkan setiap hours; hal selain pekerjaan/ Payroll
sistem Timecards dengan Falsified pengurangan jam yang tidak register; Time
sistem penggajian salary terotorisasi mungkin terjadi card system
Membandingkan jam Falsified Melaporkan perubahan yang
lembur dengan anggaran/ hours; besar dan pembayaran
jam lembur tahun lalu Falsified lembur yang berpotensi
menurut departemen salary tidak terotorisasi Payroll register
Membandingkan file data Falsified Memastikan kesamaan Payroll
penggajian dengan file data hours; antara catatan HRD dan register;
HRD untuk melihat apakah Falsified penggajian. Mengisolasi Employee
ada perbedaan rasio gaji salary pembayaran gaji yang master file
berpotensi tidak terotorisasi.
Mendeteksi karyawan baru
dan yang telah berhenti
dalam catatan tersebut.
Mengekstrak data semua
karyawan yang dibayar Falsified
waktu lemburnya 25% hours; Melaporkan pembayaran
lebih dari gaji kotor Falsified lembur yang besar dan
mereka salary berpotensi tidak terotorisasi Payroll register
Menghitung kembali gaji
kotor sesuai dengan
perjanjian dalam catatan
perusahaan. Adanya
perbedaan apapun akan
memberikan indikasi bahwa
Falsified terdapat kelemahan kontrol
hours; dalam sistem komputer/
Menghitung kembali gaji Falsified terjadi penyesuaian
kotor salary pembayaran yang curang Payroll register
Menghitung kembali gaji
bersih sesuai dengan
perjanjian dalam catatan
perusahaan. Adanya
perbedaan apapun akan
mengindikasikan kelemahan
Falsified kontrol dalam sistem
hours; komputer/ terdapat
Menghitung kembali gaji Falsified penyesuaian pembayaran
bersih salary yang curang Payroll register
Menghitung kembali jam
dalam setiap sistem
Timecards agar sesuai
dengan perjanjian dan
sistem penulisan cek gaji.
Adanya perbedaan apapun
dapat memberikan indikasi
kelemahan kontrol dalam
Menghitung kembali waktu Falsified sistem komputer/ terdapat
kerja yang dilaporkan hours; penyesuaian pembayaran
karyawan dalam sistem Falsified yang dilakukan dengan Time card
Timecards salary curang system
Fokus harus diberikan pada
area-area dengan harga
Merangkum komisi yang penjualan yang tinggi untuk
dibayarkan atas lini menghindari kemungkinan
produk, wilayah dan tenaga Commissio peningkatan penjualan/
penjualan n schemes komisi secara curang Payroll register
Menyelesaikan analisis Commissio Rasio penjualan dan komisi Payroll
tren komisi terhadap rasio n schemes harus bekerja segaris seiring register; Sales
penjualan oleh tenaga berjalannya waktu yang register
artinya komisi harus sesuai
dengan jumlah penjualan
penjualan dan tidak berlebihan
Menghitung kembali komisi
untuk perjanjian dalam
catatan perusahaan. Adanya
perbedaan apapun dapat
Menghitung kembali mengindikasikan bahwa
komisi yang didasarkan kelemahan kontrol dalam
pada penjualan tahun ini sistem komputer/ terjadi Payroll
dan ukuran kinerja lainnya Commissio penyesuaian pembayaran register; Sales
yang diperlukan n schemes secara curang register
Fokus harus diberikan pada
Mengklasifikasi harga area-area dengan harga
penjualan dari tenaga penjualan yang tinggi untuk
penjualan dan menghitung menghindari kemungkinan
rata-rata harga dari setiap Commissio peningkatan penjualan/
tenaga penjualan n schemes komisi secara curang Sales register
Mendaftar duplikat tagihan
yang mungkin digunakan
Mengurutkan kemungkinan untuk meningkatkan
duplikat tagihan penjualan penjualan dan komisi yang
berdasarkan nilai absolut Commissio berhubungan dengan
dari tagihan dan pembeli n schemes penjualan tersebut Sales register
Akun pembeli yang sudah
Mengidentifikasi akun- tidak aktif lagi mungkin bisa
akun pembeli yang tidak digunakan sebagai akun
aktif dalam 6 bulan untuk melakukan aktivitas
terakhir, yang tiba-tiba fraud dan meningkatkan
memesan di akhir-akhir komisi apapun yang
periode penjualan/ akhir Commissio terasosiasi dengan kegiatan
tahun n schemes tersebut Sales register
Dengan mengidentifikasi
penjualan terbesar dari
seorang pelanggan dan
penjualan besar selanjutnya,
perbedaan rasio penjualan
besar apapun mungkin
mengidentifikasi sebuah
Menghitung rasio dari penjualan besar yang
penjualan terbesar ke tercatat dibuat untuk
penjualan terbesar mencurangi komisi apapun
selanjutnya dari setiap Commissio yang terasosiasi dengan
pembeli n schemes penjualan tersebut Sales register
Mengekstrak penjualan Commissio Pengujian ini mungkin Sales register
pembeli yang melebihi n schemes mengidentifikasi sebuah
penjualan rata-rata 12 penjualan besar tercatat
bulan dari pelanggan yang palsu dan dibuat untuk
dengan persentase tertentu meningkatkan komisi
(contoh: 200%) apapun yang diasosiasikan
dengan penjualan tersebut
Pengujian ini mungkin
mengidentifikasi sebuah
penjualan besar tercatat
Mengekstrak saldo yang palsu dan dibuat untuk
penjualan pembeli yang meningkatkan komisi Sales register;
melebihi batas kredit Commissio apapun yang diasosiasikan Customer
pembeli n schemes dengan penjualan tersebut master file
Pembeli palsu yang
ditambahkan bisa digunakan
Membandingkan master untuk membuat tagihan
file pembeli dengan daftar palsu yang akan Sales register;
penjualan untuk memeriksa Commissio meningkatkan pendapatan Customer
apakah ada pembeli palsu n schemes komisi master file
Pembeli tanpa informasi ini
cenderung melakukan
Mengekstrak data pembeli penyalahgunaan dan harus
yang tidak memiliki nomor Commissio dicurigai sebagai pembeli Customer
telepon/ ID pajak n schemes bayangan master file
Penambahan pembeli baru
harus direview
Mengidentifikasi akun- menggunakan laporan ini
akun pembeli yang untuk menentukan apakah
ditambahkan dalam Commissio ada pembeli bayangan/ fiktif Customer
periode review sistem n schemes yang dibuat master file
Pengguna yang bisa sales register
membuat pembeli baru lalu user access
membuat order/ penyesuaian master file;
pada akun pembeli bisa Customer
mengambil keuntungan dari master user
tugas yang tidak dipisah access master
Mengekstrak data tenaga untuk melakukan fraud. file; Sales
penjual manapun yang bisa Akses pengguna perlu register user
memasukkan data order direview dan disesuaikan access log file;
penjualan/ menyesuaikan dari segi pengaplikasian dan Customer
dan juga bisa membuat Commissio penyesuaian atas data itu master access
akun pembeli n schemes sendiri. log file

Anda mungkin juga menyukai