Anda di halaman 1dari 9

Biospecies.

Vol 14. No 2. Juli 2021 Hal. 11 - 19

KESERAGAMAN DAN KESTABILAN KARAKTER TANAMAN


MELON (CUCUMIS MELO L. ‘TACAPA GOLD’)
BERDASARKAN KARAKTER FENOTIP DAN INTER-SIMPLE
SEQUENCE REPEAT
Character Uniformity and Stability of Melon (Cucumis Melo L. ‘Tacapa Gold’)
Based on Phenotype Characters and Inter-Simple Sequence Repeat

Faridatul Hidzroh dan Budi Setiadi Daryono


Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Sleman - Yogyakarta 4552861, Telp./Fax:
(0274) 580839 Email: bs_daryono@mail.ugm.ac.id

Abstrak Melon ‘Tacapa Gold’ merupakan varietas melon hasil pemuliaan yang dilakukan oleh
Laboratorium Genetika dan Pemuliaan yang memiliki karakter berupa bentuk globular, kulit
muda hingga tua berwarna dasar kuning dengan net pada kulit buahnya serta warna daging buah
hijau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keseragaman dan kestabilan karakter
fenotip berdasarkan karakter morfologis dan molekuler. Metode yang yaitu pengamatan
karakter fenotip dan amplifikasi DNA dengan PCR-ISSR. Analisis karakter kuantitatif
menggunakan analisis sidik ragam menggunakan PKBT-STAT 3.1. dengan metode Turkey
(5%). Pengambilan data keseragaman secara molekuler dilakukan dengan menggunakan
metode PCR-ISSR dengan primer UBC-807, UBC-808, UBC- 810, dan UBC-824. Hasil
analisis fenotip kualitatif menunjukkan karakter melon ‘Tacapa Gold’ seragam. Karakter
fenotip secara kuantitatif cenderung masih bervariasi dan belum seragam apabila dibandingkan
dengan melon 'Tacapa Gold’ generasi sebelumnya. Hasil keseragaman fenotip melon ‘Tacapa
Gold’ berdasarkan penanda ISSR memiliki tingkat keseragaman yang tinggi (indeks similaritas
≥70%). Rata-rata polimorfisme pada melon ‘Tacapa Gold’ rendah yaitu 24,25%.

Kata Kunci : ISSR, melon, fenotip, keseragaman

Abstract Melon ‘Tacapa Gold’ is a melon variety produced by the Genetics and Breeding Laboratory
which has the character of a globular shape, yellow rind, and green flesh color. The purpose
of this study is to determine the uniformity and stability of phenotypic characters based on
morphology and molecular. The methods used include observation of phenotypic and DNA
amplification by PCR-ISSR Quantitative character analysis uses analysis of variance using
PKBT-STAT 3.1. (Turkey 5%). Molecular uniformity data collection is carried out using the
PCR-ISSR method using UBC-807, UBC-808, UBC-811, and UBC-824 primers. The
phenotypic analysis results obtained that melon character ‘Tacapa Gold’ is qualitatively
uniform. Quantitative phenotypic characters tend to be varied when compared to the previous
generation of 'Tacapa Gold' melons. Melon Tacapa Gold’ undergoes a change in the shape of
the fruit from globular to oblate The results of the 'Tacapa Gold' melon phenotype uniformity
based on ISSR markers had a high level of uniformity (similarity index ≥70%). The average
polymorphism in melon ‘Tacapa Gold’ is low (24,25%).

Keywords: ISSR, melon, phenotype, uniformity

Received 23 Desember 2019 Published 03 Oktober 2021


F. HIDZROH, B. S. DARYONO

PENDAHULUAN tersebut dapat berupa evaluasi karakteristik


Hortikultura merupakan cabang pertanian morfologis tanaman, karakter buah, dan potensi
tanaman yang berkaitan dengan tanaman baik hasil tanaman (Huda et al., 2017).
yang digunakan sebagai sumber pangan, Pada umumnya, proses kegiatan
pengobatan dan atau tanaman hias (NIFA, pemuliaan tanaman meliputi kegiatan koleksi
2019). Potensi sub sektor hortikultura di plasma nutfah sebagai sumber keragaman,
Indonesia memiliki peran yang cukup besar identifikasi dan karakterisasi, induksi
dalam pembangunan perekonomian (Dirjen keragaman misalnya melalu persilangan, proses
Hortikultura, 2015). Salah satu komoditas seleksi, pengujian dan evaluasi serta pelepasan,
hortikultura di Indonesia yang memiliki distribusi dan komersialisasi varietas (Nuraida,
pengembangan potensi yang cukup baik serta 2012). Suatu varietas dapat dikomersialisasikan
menjanjikan dalam dunia agrobisnis adalah apabila sudah lolos uji pelepasan yaitu dengan
buah-buahan. Hal tersebut disebabkan salah syarat sudah stabil dan seragam. Keseragaman
satunya karena Indonesia merupakan negara dalam varietas hasil pemuliaan ini penting
penghasil buah-buahan yang kaya akan nutrisi karena berkaitan dengan kemampuan tanaman
dan beragam jenisnya (Rahman, 2018). untuk mempertahankan karakter fenotip
Melon (Cucumis melo) merupakan sehingga masih sama dengan individu
kelompok buah-buahan yang memiliki nilai sejenisnya.
ekonomi yang tinggi serta potensial untuk Pengujian keseragaman tanaman dapat
dikembangkan sebagai produk unggulan dilakukan pada karakter fenotip dan secara
hortikultura. Melon merupakan tanaman molekuler. Karakter fenotip merupakan
introduksi yang berasal dari Afrika namun karakter hasil ekspresi genotip dan adaptasi
banyak dibudidayakan di Indonesia. Varietas lingkungan yang dapat secara langsung diamati
melon yang beredar di pasaran beragam dari dan diukur. Dalam pengujian molekuler ini,
bentuk buah, warna kulit, warna daging buah dibutuhkan suatu penanda molekuler yang
dan tingkat kemanisannya. Berdasarkan dapat mengetahui variasi genetik dari suatu
permukaan buahnya, melon dikelompokkan tanaman. Penanda molekuler ISSR (Inter-
menjadi 2 macam yaitu netted melon dan winter Simple Sequence Repeat) merupakan suatu
melon. Netted melon yaitu melon yang penanda genetik dominan yang dapat
memiliki karakteristik kulit buah yang keras, digunakan untuk studi variasi genetik di
kasar, berurat, dan bergambar seperti jaring berbagai organisme. Penanda ini memiliki
(net) sedangkan winter melon memiliki ciri-ciri variabilitas genetik yang tinggi dan
yaitu kulit buah yang mengkilat, halus dan tidak kemampuan menghasilkan data multilokus dari
berjaring (Daryono & Maryanto, 2017). genom yang diteliti sehingga cocok untuk studi
Melon ‘Tacapa Gold’ merupakan varietas variasi genetik (Ng & Tan, 2015).
melon hasil pemuliaan yang dilakukan oleh Penelitian ini dilakukan sebagai salah
Laboratorium Genetika dan Pemuliaan satu rangkaian dalam kegiatan pemuliaan
Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. tanaman melon ‘Tacapa Gold’ yaitu
Melon ini merupakan tipe netted melon hasil evaluasi karakteristik tanaman melon untuk
persilangan dari kultivar melon ‘Tacapa Silver’
mengetahui apakah melon ‘Tacapa Gold’
dan melon ‘Hikapel’. Karakter dari melon
sudah cukup stabil dan seragam.
‘Tacapa Gold’ yaitu bentuk globular, kulit
muda hingga tua berwarna dasar kuning dengan
BAHAN DAN METODE
net pada kulit buah serta warna daging buah
Penelitian ini akan dilakukan pada Januari
berwarna hijau seperti pada melon kultivar
‘Tacapa’ pada umumnya (Husnun, 2018). 2019 sampai dengan September 2019.
Pemuliaan tanaman merupakan kegiatan Penanaman, pengambilan sampel tanaman dan
untuk mengubah sifat-sifat tanaman untuk karakterisasi tanaman dilakukan di Green
mendapatkan tanaman dengan karakteristik House Pusat Inovasi dan Agroteknologi
yang diinginkan (Poehlman & Sleeper, 1995). Universitas Gadjah Mada, Kalitirto, Kab.
Dalam proses pemuliaan, diperlukan
Sleman, DIY dan Green House Jamusan.
serangkaian kegiatan yang berkesinambungan
sehingga dapat dihasilkan varietas yang unggul Benih melon (Cucumis melo ‘Tacapa
dalam rangka meningkatkan persaingan pasar Gold’) yang digunakan dalam penelitian ini
benih di Indonesia. Serangkaian kegiatan merupakan benih melon hasil panen Oktober

Copyright © 2021 The Authors. 12


J. Biospecies. (14) 2, Juli 2021. 1 - 6
KESERAGAMAN DAN KESTABILAN KARAKTER TANAMAN MELON (CUCUMIS MELO L.
‘TACAPA GOLD’) BERDASARKAN KARAKTER FENOTIP DAN INTER-SIMPLE SEQUENCE
REPEAT
Primer Urutan Nukleotida (5’ – 3’) Jumlah Basa Nitogen
2017 di Greenhouse Jamusan dengan kode
UBC-807 (AG)8T 17
Gold.I.1.Self.A (untuk benih A), UBC-808 (AG)8C 17

Gold.I.30.Self.A (untuk benih B) dan UBC-810 (GA)8T 17


UBC-824 (GA)8G 17
Gold.I.17.Self.A (untuk benih C). Bahan yang
digunakan untuk pengamatan data molekuler
(Araújo et al., 2016; Haritha et al., 2016)
yaitu daun tanaman melon ‘Tacapa Gold’ yang
Komposisi mix PCR yang digunakan yaitu
berumur 3 – 4 minggu.
12,5 μL Master Mix (Kit PCR; My Taq HS Red
Mix 2X Bioline); 2 μL DNA template (konsentrasi
Pengamatan karakter fenotip melon
200 ng/μL); 2 μL primer ISSR (10pmol); 8,5 μL
Karakter fenotip yang diamati meliputi ddH2O steril.
karakter kualitatif yang menunjukkan Tabel 2. Protokol PCR-ISSR
morfologi suatu tanaman dan karakter
Reaksi Suhu (oC) Waktu
kuantitatif yang menunjukkan sifat agronomis
Predenaturasi 95 5 menit
suatu tanaman. Pengamatan dilakukan pada 3 Denaturasi 95 45 detik
Annealing 40 – 50 30 detik
populasi tanaman melon ‘Tacapa Gold’. Elongasi 72 45 detik
Kembali ke step denaturasi sebanyak 35x siklus
Pengamatan karakter morfologis meliputi tipe Pasca elongasi 72 5 menit

pertumbuhan, bentuk daun, bentuk batang, Endless 4 ∞

bentuk bunga, bentuk buah (bentuk buah


HASIL DAN PEMBAHASAN
diamati dari buah hasil panen menggunakan
Melon (Cucumis melo L. ‘Tacapa Gold’)
panduan IPGRI), warna buah, batang, bunga, merupakan varietas hasil pengembangan
dan daun (diamati menggunakan RHS Colour Laboratorium Genetika dan Pemuliaan
Chart), rasa buah (buah yang telah dipanen dan Fakultas Biologi UGM dan merupakan hasil
siap dikonsumsi, diambil daging bagian dasar dari persilangan polinasi alami antara melon
dan ujung menggunakan hand refractometer), ‘Tacapa Silver’ dan ‘Hikapel’ (Husnun, 2017).
serta tipe permukaan buah (net). Karakter Dalam prosesnya menjadi tanaman melon yang
unggul, melon ‘Tacapa Gold’ melewati
agronomis yang diamati meliputi diameter berbagai tahapan proses kegiatan pemuliaan
buah, berat buah, tebal daging buah, dan jumlah tanaman, meliputi identifikasi dan
buah per tanaman. karakterisasi, proses seleksi, pengujian dan
Isolasi DNA sampel daun melon evaluasi baru kemudian uji pelepasan,
menggunakan DNA extraction kit (Nucleon distribusi dan komersialisasi varietas (Nuraida,
Phytopure illustra genomic DNA extraction kit; 2012). Penelitian ini merupakan tahapan dari
proses pengujian dan evaluasi karakteristik
GE Healhtcare US). Isolasi DNA
melon ‘Tacapa Gold’ yang bertujuan untuk
menggunakan Kit Nucleon Phytopure dan mengetahui tingkat keseragaman dan
prosedurnya mengikuti protokol isolasi DNA kestabilan tanaman baik secara fenotip dan
untuk melon dari penelitian Daryono dan molekuler. Pada penelitian ini dilakukan uji
Natsuaki (2012) dengan modifikasi. karakterisasi fenotip tanaman melon, uji
kuantitatif hasil isolasi DNA, amplifikasi dan
Amplifikasi DNA dengan PCR-ISSR visualisasi DNA dengan teknik PCR-ISSR.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini antara
Primer ISSR yang digunakan untuk
lain sebagai berikut:
amplifikasi DNA yaitu UBC-807, UBC-808,
UBC-810, dan UBC-824 (Tabel 1). Hasil Analisis Karakter Fenotip
Tabel 1. Data Primer dengan urutan nukleotidan Karakter fenotip merupakan karakter hasil
dan basa nitrogen ekspresi genotip dan adaptasi lingkungan yang
tampak dari luar dan dapat diamati secara
langsung. Pengamatan karakter fenotip pada
penelitian ini dibedakan berdasarkan karakter
kualitatif dan kuantitatif. Karakter kualitatif
merupakan karakter yang tidak dapat diukur
dengan satuan ukuran dan dikode oleh gen

Copyright © 2021 The Authors.


13 J. Biospecies. (14) 2, Juli 2021. 11 - 19
F. HIDZROH, B. S. DARYONO

Parameter Gold.I.1.Self.A Gold.I.30.Self.A Gold.I.17.Self.A


tunggal (Crowder, 2015). Karakter kualitatif No.
deskripsi varietas (Benih A) (Benih B) (Benih C)

umumnya dapat dibedakan dengan jelas secara 1


2
Bentuk batang
Warna batang
Silindris Silindris
Hijau gelap (Dark Hijau gelap
Silindris
Hijau gelap
visual sedangkan karakter kuantitatif umumnya green RHS 145A) (Dark
RHS 145A)
green (Dark
RHS 145A)
green

dapat diukur dan dinyatakan menggunakan 3 Bentuk daun Bangun segitiga Bangun segitiga
(triangularis) (triangularis)
Bangun segitiga
(triangularis)
satuan (Jones & Luchsinger, 1986). Pada 4 Warna daun Hijau
(moderate
gelap Hijau
(moderate
gelap Hijau
(moderate
gelap

penelitian ini, karakter fenotip kualitatif yang yellowish


RHS2015 138A)
green yellowish green
RHS2015 138A)
yellowish green
RHS2015 138A)
diamati pada 3 populasi benih yaitu 5
6
Bentuk bunga
Warna mahkota
Rotate
Kuning
Rotate
(yellow Kuning (yellow
Rotate
Kuning (yellow
Gold.I.1.Self.A (untuk benih A), 7 Warna kelopak
RHS2015 12A) RHS2015 12A)
Hijau (green RHS Hijau (green
RHS2015 12A)
Hijau (green
Gold.I.30.Self.A (untuk benih B) dan 8
bunga
Bentuk buah Oblate
RHS
Oblate
RHS
Oblate
Gold.I.17.Self.A (untuk benih C) adalah bentuk 9 Warna kulit buah Kuning kehijauan Kuning
(brilliant yellow kehijauan
Kuning
kehijauan
batang, warna batang, bentuk daun, warna green RHS2015 (brilliant yellow
150B; RHS2015 green RHS2015
(brilliant yellow
green RHS2015
daun, bentuk bunga, warna mahkota, warna 150C) 150C) 150B; RHS2015
150C)
kelopak bunga, bentuk buah, warna kulit buah, 10 Tekstur
permukaan buah
Terdapat net Terdapat net Terdapat net

tekstur permukaan buah, warna daging buah, 11 Warna


buah
daging Hijau muda (pale Hijau
yellow green (pale
muda
yellow
Hijau
(pale
muda
yellow
kerenyahan daging buah, bentuk biji dan warna RHS2015 149D) green RHS2015
149D)
green RHS2015
149D)
biji. 12 Kerenyahan
daging buah
Renyah Renyah Renyah

Berdasarkan hasil pengamatan, dari ketiga 13


14
Bentuk biji
Warna biji
Ellipse
Kuning terang
Ellipse
Kuning terang
Ellipse
Kuning terang
populasi yang ditanam umumnya memiliki (light yellow RHS
20A)
(light
RHS 20A)
yellow (light
RHS 20A)
yellow

karakter yang seragam termasuk karakter


kualitatif buah melon ‘Tacapa Gold’ yang Berdasarkan hasil pengamatan, dari ketiga
muncul. Berdasarkan hasil pengamatan (Tabel populasi yang ditanam umumnya memiliki
4) menunjukkan melon ‘Tacapa Gold’ memiliki karakter yang seragam termasuk karakter
penampang bentuk batang silindris, warna kualitatif buah melon ‘Tacapa Gold’ yang
batang hijau gelap, bentuk daun bangun muncul. Berdasarkan hasil pengamatan (Tabel
segitiga, dan warna daun hijau gelap. Pada daun 4) menunjukkan melon ‘Tacapa Gold’ memiliki
melon, terdapat tiga perkembangan lobus daun penampang bentuk batang silindris, warna
dari lemah, sedang, hingga kuat (Gambar 7). batang hijau gelap, bentuk daun bangun
Melon ‘Tacapa Gold’ memiliki bentuk bunga segitiga, dan warna daun hijau gelap. Pada daun
rotate dengan warna mahkota kuning, dan melon, terdapat tiga perkembangan lobus daun
warna kelopak bunga hijau (Gambar 7). Bentuk dari lemah, sedang, hingga kuat (Gambar 7).
buah oblate, warna kulit buah kuning Melon ‘Tacapa Gold’ memiliki bentuk bunga
kehijauan, permukaan buah terdapat net, warna rotate dengan warna mahkota kuning, dan
daging buah hijau muda dan tekstur kerenyahan warna kelopak bunga hijau (Gambar 7). Bentuk
daging buah renyah. Biji melon ‘Tacapa Gold’ buah oblate, warna kulit buah kuning
berbentuk ellipse berwarna kulit terang. kehijauan, permukaan buah terdapat net, warna
Karakter fenotip kualitatif C. melo ‘Tacapa daging buah hijau muda dan tekstur kerenyahan
Gold’ disajikan pada Tabel 3. daging buah renyah. Biji melon ‘Tacapa Gold’
Tabel 3. Karakter fenotip kualitatif C. melo ‘Tacapa berbentuk ellipse berwarna kulit terang.
Gold’ tiga populasi Karakter kualitatif dari buah melon
‘Tacapa Gold’ berupa bentuk buah, warna kulit
buah, tekstur permukaan buah, dan warna
daging buah menjadi perhatian utama dari
pengamatan karena merupakan bagian yang
paling membedakan melon ‘Tacapa Gold’
dengan kultivar lainnya. Suatu tanaman dalam
perakitan kultivar harus memenuhi sifat BUSS
yaitu baru, unik, stabil, dan seragam (Daryono
& Maryanto, 2017). Suatu varietas dapat
dikatakan unik jika memiliki perbedaan yang
konsisten dan jelas (Aryawati & Sobir, 2013).
Berdasarkan penelitian terdahulu terkait
perakitan melon ‘Tacapa Gold’ (Husnun, 2017)
dan tanda daftar varietas tanaman melon
‘Tacapa Gold No. 526/PVHP2017, melon
‘Tacapa Gold merupakan melon kultivar

Copyright © 2021 The Authors. 14


J. Biospecies. (14) 2, Juli 2021. 1 - 6
KESERAGAMAN DAN KESTABILAN KARAKTER TANAMAN MELON (CUCUMIS MELO L.
‘TACAPA GOLD’) BERDASARKAN KARAKTER FENOTIP DAN INTER-SIMPLE SEQUENCE
REPEAT
‘Tacapa’ yang memiliki karakteristik bentuk penyakit ini dapat menyerang hampir seluruh
buah globular, kulit buah muda hingga tua tanaman dalam satu lahan dengan waktu yang
berwarna dasar kuning, memiliki net pada kulit singkat. Penyakit ini ditandai dengan adanya
buah dengan daging berwarna hijau, dan tepung putih yang tumbuh dan menutupi daun.
bertekstur buah renyah. Perbandingan karakter Penyakit jamur tepung tidak langsung
fenotip kualitatif melon ‘Tacapa Gold’ hasil menyerang buah namun menyebabkan
penelitian dengan karakter melon hasil pengguguran daun yang lebih cepat sehingga
penelitian 2017 ditunjukkan pada Tabel 4. proses fotosintesis terhambat (Daryono &
Tabel 4. Perbandingan karakter fenotip kualitatif C. Maryanto, 2017). Proses fotosintesis yang
melo ‘Tacapa Gold’ terganggu mengakibatkan buah kekurangan
Parameter deskripsi Melon ‘Tacapa Gold’ Melon ‘Tacapa Gold’
No.
varietas (2017)* (2019) unsur hara sehingga dapat mengakibatkan
1 Bentuk batang Silindris Silindris
2 Warna batang Hijau gelap (Dark green Hijau gelap (Dark pembentukan buah kurang sempurna.
3 Bentuk daun
RHS 145A)
Bangun
green RHS 145A)
segitiga
Bangun segitiga
(a) (b)
(triangularis) (triangularis)
4 Warna daun Hijau gelap (dark green Hijau gelap (moderate
RHS 137A) yellowish green Gambar 1. Perbedaan bentuk buah melon ‘Tacapa
RHS2015 138A)
5 Bentuk bunga Rotate Rotate Gold’ (a) globular (bulat) (Hamzah, 2018) (b)
6 Warna mahkota Kuning (yellow RHS Kuning (yellow
12A) RHS2015 12A) oblate (Dokumentasi pribadi, 2019)
7 Warna kelopak bunga Hijau (green RHS Hijau (green RHS
139A)
8
9
Bentuk buah
Warna kulit buah
Bulat/globular
Kuning
Oblate
kehijauan Kuning kehijauan
Pada karakter buah yang lain seperti warna
(green yellow 1B) (brilliant yellow green
RHS2015 150C)
daging dan warna kulit buah seragam yaitu
10 Tekstur permukaan Terdapat net Terdapat net berwarna kuning kehijauan (warna daging
buah
11 Warna daging buah Hijau muda (pale yellow Hijau muda (pale buah) dan hijau muda (warna kulit buah).
green D) yellow green RHS2015
149D) Tekstur permukaan kulit buah pada melon
12 Kerenyahan
buah
daging Renyah Renyah
‘Tacapa Gold’ semua memiliki net (jala), tidak
13 Bentuk biji Ellipse Ellipse
14 Warna biji Kuning terang (light Kuning terang (light ada buah yang muncul tanpa net walaupun
yellow RHS 20A) yellow RHS 20A)
tingkat kerapatan net yang muncul masih
*)Tanda Daftar Varietas Tanaman Melon Tacapa
beragam (sedang – sangat kuat). Hasil ini
Gold No. 526/PVHP2017 tanggal 31 Agustus 2017 sesuai dengan karakter awal yang diharapkan
Berdasarkan Tabel 4. karakter kualitatif dari perakitan melon ‘Tacapa Gold’ yang
pada melon ‘Tacapa Gold’ hasil penelitian masuk ke dalam tipe netted melon. Netted
dengan karakter yang terdaftar di Pusat melon adalah tipe melon yang memiliki kulit
Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan buah keras, kasar, berurat dan bergambar
Pertanian memiliki perbedaan pada bentuk seperti jala (net) (Daryono & Maryanto, 2017).
buahnya. Bentuk buah melon ‘Tacapa Gold’ Perbedaan keraatan net dapat disebabkan oleh
yang terdaftar adalah globular (bulat) perbedaan suplly air yang didapatkan oleh
sedangkan bentuk buah yang dihasilkan pada masing-masing tanaman. Pembentukan net
penelitian ini umumnya berbentuk oblate (netting) dipengaruhi oleh manajemen air.
(Gambar 9). Hal ini menunjukkan Penyediaan air yang cukup akan mendorong
ketidakstabilan bentuk buah dari melon proses pembentukan net (Daryono & Maryanto,
‘Tacapa Gold’. Perubahan bentuk buah dapat 2017). Net dihasilkan dari respon keretakan
disebabkan oleh peristiwa segregasi atau karena permukaan atau kulit buah selama pembesaran
respon adaptasi terhadap penyakit. Pada sel yang lebih cepat menuju pusat buah
penelitian ini, tanaman melon ‘Tacapa Gold’ daripada permukaan buah (Gerchikov et al.,
sempat terserang penyakit jamur tepung 2008).
(powdery mildew). Selain karakter fenotip kualitatif, melon
Penyakit jamur tepung merupakan ‘Tacapa Gold’ juga dikarakterisasi berdasarkan
penyakit yang umum dan berbahaya untuk karakter kuantitatif. Karakter kuantitatif
tanaman melon. Hal tersebut disebabkan karena tanaman merupakan sifat poligenik yaitu
dipengaruhi oleh hubungan beberapa gen yang
berbeda. Gen-gen tersebut berjumlah banyak
namun masing-masing gen pengaruhnya kecil
dan umumnya pewarisan sifat tersebut sangat
dipengaruhi oleh lingkungan (Arumningtyas,
2016). Karakter fenotip kuantitatif pada melon

Copyright © 2021 The Authors.


15 J. Biospecies. (14) 2, Juli 2021. 11 - 19
F. HIDZROH, B. S. DARYONO

‘Tacapa Gold’ hasil penelitian disajikan pada Gold’ perakitan pertama (2017) yang ditanam
Tabel 5. di GH Jamusan (F1) melon ‘Tacapa Gold. Pada
Tabel 5. Karakter fenotip kuantitatif C. melo Tabel 6, semua karakter buah kecuali brix
‘Tacapa Gold’ menunjukkan hasil berbeda sangat nyata pada
No. Parameter Deskripsi Varietas Hasil pengukuran taraf kepercayaan 99% dengan kemungkinan
1 Panjang helai daun 8 – 14 cm ± 1,50
2 Lebar helai daun 10 – 16,8 cm ± 1,53 data eror 1% antar ulangan buah dari melon
3 Berat per buah 763 – 1241 gr ± 138,89 hasil penelitian dengan F1 nya. Untuk karakter
4 Diameter vertikal buah 9,3 – 11,2 cm ± 0,57
5 Diameter horizontal buah 12 – 14,4 cm ± 0,67 brix menunjukkan hasil berbeda nyata pada
6 Keliling vertikal buah 36,3 – 43,1 cm ± 2,18 taraf kepercayaan 95% dengan kemungkinan
7 Keliling horizontal 38,6 – 45,5 cm ± 2,06
8 Tebal kulit buah 0,3 – 1 cm ± 0,21 data eror 5%. Data ini menunjukkan bahwa
9 Tebal daging buah 2 – 3,4 cm ± 0,43 secara karakter kuantitatif, buah melon ‘Tacapa
10 Kadar bahan terlarut 7 – 14 brix ± 1,96
Gold’ antar generasi belum seragam dan stabil.
Ketidakseragaman ini mungkin juga
Berdasarkan Tabel 5, melon ‘Tacapa Gold’
dipengaruhi oleh penyakit yang menyerang
memiliki panjang daun 8 – 14 cm dan lebar
tanaman melon ‘Tacapa Gold’ penelitian.
helai daun 10 – 16,8 cm. Karakter buah yang
Melon ‘Tacapa Gold’ penelitian terkena
diamati meliputi berat per buah, diameter
penyakit jamur tepung pertama kali pada umur
vertikal dan horizontal, keliling vertikal dan
29HST dan makin menyebar di umur 30HST.
horizontal, tebal kulit dan daging buah serta
Penyakit jamur tepung (powdery mildew)
kadar bahan terlarut (brix). Berat per buah
merupakan penyakit yang menyebabkan
melon ‘Tacapa Gold’ berkisar 878 – 1241 gr.
terjadinya pengguguran daun lebih cepat pada
Berdasarkan ukuran tersebut, melon ‘Tacapa
tanaman melon sehingga organ tanaman untuk
Gold’ pada penelitian ini tergolong ke dalam
fotosintesis berkurang. Powdery mildew tidak
buah berukuran kecil – sedang dan sedang.
menyerang buah secara langsung, namun buah
Berdasarkan IPGRI, ukuran buah melon
akan mengalami kekurangan unsur hara
digolongkan menjadi 9, antara lain 1) sangat
sehingga otomatis ukuran buah menjadi lebih
kecil (<100gr); 2) sangat kecil sampai dengan
kecil (Daryono & Maryanto, 2017).
kecil (±200gr); 3) kecil (±450 gr); 4) kecil
sampai dengan sedang (±800gr); sedang
Hasil Analisis Karakter Molekuler
(±1200gr); sedang sampai dengan besar
Berdasarkan PCR-ISSR
(±1600gr); besar (±2000gr); besar sampai
Selain uji karakterisasi karakter fenotip
dengan sangat besar (±2600gr) dan sangat besar
organ tanaman, pengujian keseragaman
(>3000gr) (Daryono & Maryanto, 2017). Tebal
tanaman dapat dilakukan melalui pengujian
kulit buah 0,3 – 1 cm, tebal daging buah 2 – 3,4
profil senyawa kimiawi, dan penanda
cm dan memiliki kadar bahan terlarut 7 – 14
molekuler. Pengujian karakter fenotip dan
brix diukur menggunakan atago hand
profil senyawa kimia memiliki kelemahan yaitu
refractometer. Kadar bahan terlarut tersebut
karakter sangat dipengaruhi oleh faktor
menunjukkan kandungan sukrosa yang terdapat
lingkungan dan fase perkembangan spesies
dalam daging buah. Berdasarkan kadar terlarut
sedangkan penanda molekuler berdasarkan
tersebut, buah melon ‘Tacapa Gold’ termasuk
pada polimorfisme sekuens DNA tidak
ke dalam buah yang memiliki rasa manis.
tergantung pada kondisi lingkungan dan
Tabel 6. Rekapitulasi sidik ragam melon ‘Tacapa
menunjukkan tingkat polimorfisme yang lebih
Gold’
Karakter Melon ‘Tacapa Gold’ kk (%)
tinggi (Domyati et al., 2011). Pengujian secara
Berat per buah **
**
9,53 molekuler dapat digunakan untuk mengetahui
Diameter vertikal buah 7,14
Diameter horizontal buah ** 4,82 variasi genetik sehingga dapat menentukan
Keliling vertikal buah ** 4,60
Keliling horizontal ** 5,03
apakah populasi suatu tanaman seragam atau
Tebal kulit buah **
**
18,45 tidak. Dalam pengujian molekuler ini,
Tebal daging buah 24,23
Brix * 20,10 dibutuhkan suatu penanda molekuler yang
dapat mengetahui variasi genetik dari suatu
Keterangan: *) berbeda nyata pada P>0,05; **) tanaman. Penanda molekuler ISSR (Inter-
berbeda nyata pada P>0,01; kk= koefisien korelasi Simple Sequence Repeat) merupakan suatu
(BNJ/Turkey) pada taraf 5% penanda genetik dominan yang memiliki
Buah melon ‘Tacapa Gold’ hasil penelitian variabilitas genetik yang tinggi dan
ini kemudian dibandingkan dengan hasil kemampuan menghasilkan data multilokus dari
penelitian sebelumnya yaitu melon ‘Tacapa genom yang diteliti (Ng & Tan, 2015). Teknik

Copyright © 2021 The Authors. 16


J. Biospecies. (14) 2, Juli 2021. 1 - 6
KESERAGAMAN DAN KESTABILAN KARAKTER TANAMAN MELON (CUCUMIS MELO L.
‘TACAPA GOLD’) BERDASARKAN KARAKTER FENOTIP DAN INTER-SIMPLE SEQUENCE
REPEAT
PCR-ISSR mengamplifikasi segmen DNA di ini sampel tetap dianalisis terlebih dahulu
antara dua mikrosatelit identik dengan arah dengan metode elektroforesis sampel DNA
yang berlawanan. Panjang mikrosatelit yang maupun analisis produk PCR. Munculnya pita
digunakan 16-25bp dan dapat digunakan DNA pada analisis mengindikasikan sampel
sebagai penanda molekuler untuk penelitian masih layak digunakan untuk uji molekuler
pewarisan Mendel sederhana (Reddy, et al., (Irsyad, 2019).
2002). Analisis molekuler pada penelitian ini Prinsip dasar dari ISSR adalah perbedaan
terdiri dari beberapa tahap yaitu isolasi DNA, multilokus dan pola polimorfisme untuk dapat
analisis kuantitatif hasil isolasi DNA, menentukan variasi genetiknya. Polimorfisme
amplifikasi dan visualisasi DNA dengan teknik pada pita DNA sendiri merupakan hasil
PCR-ISSR, serta analisis variasi genetik data amplifikasi selama proses PCR. Primer ISSR
molekuler menggunakan MVSP. menempel pada DNA genom antara 2
Tabel 7. Hasil uji kuantitatif DNA daun melon mikrosatelit yang komplemen dengan urutan
‘Tacapa Gold basa nukleotida pada primer. Semakin banyak
No. Sampel Kode Konsentrasi Kemurnian bagian DNA genom yang komplemen dengan
(ng/ μl) (ℷ260/(ℷ280)
1 Tacapa Gold Benih A1 1A 459,58 1,46 primer, maka semakin banyak pita DNA yang
2 Tacapa Gold Benih A7 7A 1282,34 1,88
3 Tacapa Gold Benih A17 17A 957,88 1,83 dihasilkan. Variasi genetik dari melon ‘Tacapa
4
5
Tacapa Gold Benih A20
Tacapa Gold Benih A32
20A
32A
2456,78
1442,72
1,99
1,83
Gold’ ditunjukkan dari perbedaan jumlah, pola,
6 Tacapa Gold Benih B53 53B 1279,11 1,66 serta ukuran dari setiap pita DNA yang
7 Tacapa Gold Benih B63 63B 90,51 1,54
8 Tacapa Gold Benih B72 72B 42,99 2,43 teramplifikasi pada masing-masing primer.
9
10
Tacapa Gold Benih B75
Tacapa Gold Benih B78
75B
78B
48,54
268,71
1,27
1,89
Adanya variasi genetik pada melon ‘Tacapa
11 Tacapa Gold Benih C2 2G 1337,12 1,99 Gold’ mengindikasikan ketidakseragaman pada
12 Tacapa Gold Benih C6 6G 427,64 1,98
13 Tacapa Gold Benih C12 12G 690,47 1,85 melon ‘Tacapa Gold’. Data polimorfisme yang
14 Tacapa Gold Benih C27 27G 485,70 1,93
15 Tacapa Gold Benih C32 32G 609,43 1,87 dihasilkan dari keempat sampel kultivar melon
setelah diskoring pada keempat primer yang
Berdasarkan Tabel 7, konsentrasi dan digunakan disajikan pada Tabel 8.
kemurnian masing-masing sampel daun melon Tabel 8. Persentase polimorfik DNA tanaman melon
‘Tacapa Gold’
‘Tacapa Gold’ memiliki hasil yang bervariasi. No. Primer Sequence Jumlah Jumlah pita Persentase Ukuran
Menurut Sambrook & Russel (2001), pita DNA polimorfik pita DNA
DNA monomorfik (%) (bp)
kemurnian DNA murni berkisar antara 1,8–2 1 UBC-807 (AG)8T 4 4 0 289-929
pada panjang gelombang 260/280 nm. Dari 15 2 UBC-808 (AG)8C 7 5 22 221-1454
3 UBC-810 (GA)8T 4 4 0 406-987
sampel, 10 di antaranya memiliki kemurnian 4 UBC-824 (GA)8G 4 1 75 679-2228
dalam rentang tersebut (1,83–1,99) namun TOTAL 19 14
Rata-rata 24,25
untuk 5 sampel lainnya yaitu 1A, 53B, 63B, 7
memiliki kemurnian <1,8 dan pada sampel 72B
memiliki kemurnian 2,43 (kemurnian>2,0). Berdasarkan hasil penelitian PCR-ISSR
Isolat DNA yang memiliki kemurnian <1,8 dari empat primer yang gunakan pada tanaman
menandakan adanya kontaminan berupa melon ‘Tacapa Gold’ menghasilkan 22 pita
protein sedangkan isolat DNA dengan DNA teramplifikasi dengan DNA polimorfik
kemurnian >2,0 mengandung kontaminan berjumlah 7 lokus dan DNA monomorfik
berupa RNA (Held, 2001). berjumlah 15 lokus. Polimorfisme yang tinggi
Perbedaan rasio kemurnian DNA yang dihasilkan oleh primer UBC-824 yaitu ≥ 50%
mencolok pada sampel disebabkan oleh sehingga primer ini baik digunakan dalam
kualitas sampel daun yang bervariasi. Pada analisis variasi genetik untuk membandingkan
populasi sampel daun melon ‘Tacapa Gold’ tanaman melon ‘Tacapa Gold’. Persentase
benih B, empat dari lima sampel tidak masuk ke polimorfisme rendah dari primer UBC-808,
dalam rentang DNA murni, disebabkan oleh UBC-810, dan UBC-811 menunjukkan bahwa
karena sampel daun yang dipakai sudah terlalu tanaman melon ‘Tacapa Gold’ pada setiap
lama disimpan sebelum diisolasi sehingga generasi memiliki similaritas yang tinggi.
menurunkan kualitas sampel daun dan Keempat primer secara keseluruhan
berpengaruh terhadap kemurnian DNA. Rasio menunjukkan persentase polimorfisme yang
yang berada di luar rentang 1,8–2,0 sebenarnya cenderung rendah (<50%), yaitu sebesar
dinilai kurang baik untuk digunakan dalam uji 29,75%. Hal tersebut menunjukkan bahwa
molekuler selanjutnya, namun pada penelitian tingkat variasi genetik dari 15 sampel melon
‘Tacapa Gold’ cenderung rendah atau seragam.

Copyright © 2021 The Authors.


17 J. Biospecies. (14) 2, Juli 2021. 11 - 19
F. HIDZROH, B. S. DARYONO

Hal ini sesuai dengan hipotesis yang dibuat, sudah melebihi 70 % yang menunjukkan bahwa
karena dalam satu spesies yang sama sampel tersebut masih seragam. Semakin tinggi
diasumsikan memiliki komponen genetik yang nilai persen similaritas semakin dekat pula
cenderung sama sehingga memiliki variasi kekerabatanya atau keseragamannya. Hal
genetik yang rendah (Singh et al., 2014). tersebut menunjukkan bahwa sampel ini
Penelitian yang dilakukan oleh Innark et seragam. Berdasarkan prinsip taksonomi
al. (2014) pada Cucumis sativus menggunakan Adansonian, semakin banyak karakter yang
primer UBC-807, UBC-808, dan UBC-824 digunakan maka semakin dipercaya hasil
menghasilkan persentase polimorfisme 100%. taksonomi yang didapatkan. Semakin banyak
Hal ini menunjukkan bahwa primer UBC-807, persamaan karakter antar individu yang
UBC-808, dan UBC-824 pada penelitian yang dibandingkan maka kekerabatannya semakin
tersebut dapat menunjukkan polimorfisme pada dekat, sedangkan jika persamaan karakter antar
tingkat spesies. Pada penelitian tersebut, individu yang dibandingkan semakin sedikit
sampel C. sativus yang digunakan berasal dari maka semakin jauh kekerabatannya. Hasil data
aksesi yang berbeda dan berasal dari berbagai uji molekuler menjadi data pendukung dan
negara (Taiwan, Pakistan, China, Malaysia, pelengkap untuk memperkuat hasil data uji
India, Zambia, India dan Thailand) sedangkan morfologi untuk menentukan hubungan
pada penelitian ini, individu yang digunakan kekerabatan suatu organisme berdasarkan
berasal dari tetua yang sama dan merupakan variasi genetik. Uji molekuler memberikan
varietas yang sama yaitu ‘Tacapa Gold’. Hasil hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan
polimorfisme DNA yang dihasilkan dapat karakter morfologis. Sekuen DNA
berbeda apabila protokol PCR yang digunakan menghasilkan data yang akurat melalui
berbeda. pengujian homologi yang lebih baik terhadap
Pada penelitian ini dilakukan karakter-karakter yang ada (Baldwin et al.,
pengklasteran dari hasil skoring yang dilakukan 1995; Hidayat & Pancoro, 2008). Sekuen DNA
untuk mengetahui hubungan keseragaman atau menyediakan banyak status karakter karena
UPGMA
besarnya perbedaan laju perubahan basa-basa
75B nukleotida di dalam lokus yang berbeda (Moritz
72B
32G & Hillis, 1996). Sekuen DNA telah terbukti
27G menghasilkan sebuah hubungan kekerabatan
23G
12G yang lebih alami dari pada yang lain (Chase et
6G al., 1993).
78B
63B KESIMPULAN
53B
32A
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan
20A bahwa karakter fenotip melon ‘Tacapa Gold’
17A
7A
secara umum seragam secara kuantitatif dan
1A kualitatif. Melon ‘Tacapa Gold’ hasil penelitian
0.64 0.7 0.76 0.82 0.88 0.94 1
dibandingkan dengan generasi sebelumnya
Simple Matching Coefficient
belum stabil pada bentuk dan ukuran buah.
kekerabatan pada setiap sampel yang Melon ‘Tacapa Gold’ mengalami perubahan
digunakan. Hasil dendogram yang didapatkan bentuk buah dari globular (bulat) menjadi
dari analisis molekuler dengan menggunakan bentuk oblate (cakram). Karakter molekuler
software MVSP ditunjukkan pada Gambar 14. melon ‘Tacapa Gold’ berdasarkan penanda
Gambar 2. Dendogram hungan kekerabatan fenetik ISSR memiliki tingkat keseragaman yang
tanaman melon ‘Tacapa Gold’ berdasarkan primer tinggi (indeks similaritas ≥70%) kecuali untuk
ISSR dengan algoritma UPGMA sampel 75B yang memiliki indeks similaritas
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui 68%. Rata-rata persentase polimorfisme pada
bahwa sampel 72B dan 75B mempunyai sifat melon ‘Tacapa Gold’ rendah yaitu 24,25%.
yang berbeda dengan sampel yang lainnya.
Tiga belas sampel lain, tergabung dalam 1 grup DAFTAR PUSTAKA
dengan tingkat similaritas 100% Araújo, F. d. S. et al., 2016. ISSR molecular
mengindikasikan sampel tersebut sama atau markers for the study of the genetic
seragam secara molekuler, sampel 72B juga diversity of Mimosa caesalpiniaefolia
dianggap masih seragam karena memiliki Benth.. IDESIA (Chile), 34(3): 47-52.
persen similaritas lebih dari 82%. Nilai tersebut Arumningtyas, E. L., 2016. Genetika Mendel:

Copyright © 2021 The Authors. 18


J. Biospecies. (14) 2, Juli 2021. 1 - 6
KESERAGAMAN DAN KESTABILAN KARAKTER TANAMAN MELON (CUCUMIS MELO L.
‘TACAPA GOLD’) BERDASARKAN KARAKTER FENOTIP DAN INTER-SIMPLE SEQUENCE
REPEAT
Prinsip Dasar Pemahaman Ilmu https://nifa.usda.gov/sites/default/files/res
Genetika. Malang: Universitas Brawijaya ources/definition_of_specialty_crops.pdf
Press. [Accessed 24 September 2019].
Crowder, L., 2015. Genetika Tumbuhan. Ng, W. L. & Tan, S., 2015. Inter-Simple
Yogyakarta: Gadjah Mada University Sequence Repeat (ISSR) Markers: Are
Press. We Doing It Right?. ASM Science
Daryono, B. S. & Maryanto, S. D., 2017. Journal, 9: 30-39.
Keanekaragaman dan Potensi Sumber Nuraida, D., 2012 . Pemuliaan Tanaman Cepat
Daya Genetik Melon. Yogyakarta: Gadjah dan Tepat melalui Pendekatan Marka
Mada University Press. Molekuler. El-Hayah, 2(2): 97-103.
Domyati, F. M., Younis, Rania A. A., Edris, S., Poehlman, J. M. & Sleeper, D., 1995. Breeding
Mansour, A. G., Sabir., Bahieldin, A.G ., Field Crops. 4th ed. United States:
2011 . Molecular markers associated with Westport Connecticut, Ani..
genetic diversity of some medicinal plants Reddy, M. P., Sarla, N. & Siddiq, E., 2002.
in Sinai. Journal of Medicinal Plants Inter simple sequence repeat (ISSR)
Research, 5(2): 200-210. polymorphism and its application in plant
Gerchikov, N., Keren-Keiserman, A., Perl- breeding. Euphytica, 128: 9-17.
Treves, R. & Ginzberg, I., 2008. Sambrook, J. & Russel, D., 2001. Molecular
Wounding of melon fruits as a model Cloning: A Laboratory Manual. 3rd ed.
system to study rind netting. Scientia New York: Cold Spring Harbor
Horticulturae, 177(2): 115-122. Laboratory Press.
Haritha, G., Sudakhar, T., Chandra, D. & T. Singh, P. et al., 2014. Development and
Ram, B. D. N. S., 2016. Informative ISSR characterization of polymorphic
Markers Help Identify Genetically microsatellites markers in endangered
Distinct Accessions of Oryza rufipogon in Aquila malaccensis. Conservation genetic
Yield Improvement. Rice Science, 13(5): resources, 7(1): 61-63.
225-241.
Hartl, D. & Clark, A., 1997. Principles of
Population Genetics. 3th ed. Sunderland:
Sinauer Assoc.
Held, P. G., 2001. BioTek: Nucleic Acid Purity
Assessment using A260/280 Ratios.
[Online]
Available at:
https://www.biotek.com/resources/docs/P
owerWave200_Nucleic_Acid_Purity_As
sessment.pdf
[Accessed 8 December 2019].
Hortikultura, D., 2015. Rencana Strategis
Direktorat Jendral Hortikultura 2015-
2019. [Online]
Available at:
http://hortikultura.pertanian.go.id/wp-
content/uploads/2015/06/Bab-II.pdf
[Accessed 29 January 2019].
IPGRI, 2003. Descriptors for Melon (Cucumis
melo L.). Rome: International Plant
Genetic Resources Institute.
Jones, S. & Luchsinger, A., 1986. Plant
Systematic. 2nd ed. New York: McGraw-
Hill.
National Institute of Food and Agriculture,
2019. USDA Definition of Specialty Crop.
[Online]
Available at:

Copyright © 2021 The Authors.


19 J. Biospecies. (14) 2, Juli 2021. 11 - 19

Anda mungkin juga menyukai