Anda di halaman 1dari 17
Menimbang ‘Mengingst PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PEMBINAAN DAN RETRIBUS! PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA PALEMBANG bbahwa berdasorkan keteniuan Pasal 6 Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 22 ‘Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah ‘Kota Palembang cibidang pertambangan, energl dan non migas, datam ‘angka pembinaan terhadap pertambangan di Daerah, dan untuk ‘mengoptimalian tugas dan fungsi Dinas Pemukiman dan Prasarana \Wilayah dibidang perizinan, perlu mengatur tata cara penerbitan Surat |ain Pertambangan Daerah (SIPD) dan pomungutan retribusi terhadap ‘portambangan bahan galian golongan C: bbahwa sehubungan dengan huruf a, peloksanaan pembinaan ussha sibidang Pertambangan Bahan Golongan C, sejalan dengan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 02/PIMPertamben/1981 tentang Pedoman Pemberian Surat lzin Pertambangan Daerah untuk ‘Bahan Galian yang bukan stvategis dan vital (bahan galian golongan C) ddan Koputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 1994 tentang Pedoman Ustha Pertambangan Bahan Galian Golongan © perlu ditindaklanjuti dengan Penetapan Peraturan Daerah; ‘bahwa untuk memenuhi maksud tersebut, perfu ciatur dan cltotapkan dengan Peraturan Daerah Kota Palombang, |. Undang-undang Nemor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah ‘Tinglat Il dan Kotapraja di Sumatera Seletan ( Lembaran Negara Ri ‘Tahun 1859 Nomor 73 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1821). . Undang-undang Nemor § Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- pokok Agraria ( Lembaran Nogara RI Tahun 1860 Nomer 104, ‘Tambahan Lombaran Negara Nomor 2043). Undang-undang Nomor 11. Tahun 1967 tentang Ketontuan-ketontuan Pokok Pertambangan ( Lombaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 22, ‘Tambahan Lembaran Negara Nomor 2831 ).. Undang-undeng Nomor 23. Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ( Lemberan Negara RI Tahun 1987 Nomer 68, ‘Tambahan Lembaran Negara Nomor 3889). Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaren Negara RI Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3639). 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999. tentang Perimbangan Kouangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lombaran Nogara RII ‘Tahun 1899 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3648 ). Undangandang Nomer 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang ~ undang Nomor 18 Tahun 1857 tentang Pajak Daerah dan Retbusi Daersh (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 248 ‘Tambehan Lembearan Negera Nomor 4048 ). Menetapkan : 8, Peraturan Pemerintsh Nomor 32. Tahun 1989 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan — ketentuen Pokok Pertambangen ( Lombaran Negara Ri Tahun 1969 Nomor 60, ‘Tambahan Lembaran Negara Nomor 2816). 8. Poraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1980 tentang Penggelongan Behan Galan ( Lembaran Negara R Tahun 1880 Nomot 47, Tambahan Lambaran Negara Nomor 3174). 410. Peraturan Pemeriniah Nomor 37 Tahun 1966 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah aibidang Pestambangan Kapaa PPemerinfah Dacrah Tingkat | Lembaran Negara RI Tahun 1988 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3525 ). 11, Peraturan Pemeritah Nomor 51 Tahun 1893 tentang Analisa Mengens! Dampak Lingkungan ( AMDAL ) ( Lembaran Negara Ri Tahun 1993 ‘Nomer 84, Tambehan Lembarsn Negara Nemor 3535 ) 12. Porauran’Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sabagai Daerah Otonom (Lombaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembsran Negara Nemor 3852). 13. Peraturan Pomerintah Nomor 65 Tehun 20001 tentang Pajak Daerah (Lomberan Negara RI Tahun 2001 Nomer 118, Tambahan Lembaran Nogara Nemer 4138), ‘+4, Peraturan Pemeritah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Deere (Combaren Negera Ri Tahun 2001 Nomor 119, Tambehan Lembaran Negara Nemor 4139). 418. Keputusan Presiden Republk indonesia Nomor 32 Tahun 1800 tenlang Pengeloiaan Kawasan Lindung 16. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44. Tahun 1289 tentang TToknik Penjusunan Peraturan Perundang - undangan, Rancangen Peraturan Pemarintah dan Rancangan Koputusan Presiden ( Lembaran ‘Negara Republik indonesia Tahun 1989 Nomor 70). 417, Peraturan Dacrah Propinsi Daerah Tingkat | Sumatera Selatan Nomor 43. Tahun 1895 tonlang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahen Propinsi Daerah Tinghat | Sumatera Selatan dibidang Pertambangan kepada Pemerntah Daerah Tingkat 418, Peraturan Daorah Propinsi Daerah Tingkat | Sumatera Selatan Nomor 4 Tahun 1986 tentang Usaha Pertambangan Bahan Galan Golongan C alam Propinsi Deerah Tingkat | Sumatera Selatan. 19, Peraluran Darah Kolamadya Daerah Tingkat II Palombang Nomer 5 ‘Tahun 1998 tentang Pajek Pengambilan dan Pengolshan Bahan Galen Golongan dalam Kotamadya Daerah Tingkat I Palembang 20. Peraturan Daerah Kola Palembang Nomor 22 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Kota Palembang. 21, Peraturan Daerah Keta Palembang Nomor 2 Tahun 2001 tentang abertuten,Kedudar, Tugs Pook, Fungsi dn Seukur Orga +22, Keputusan Dewan Perwakllan Raliyat Daorah Kota Palombang Nomor 15, Tahun 2002 tentang Persetujuantethadap Rancangan Poraturan Daerah Kota Palembang tentang Pembinaan dan Ratrbusi Pertambengen Bahen Galan Golongan C. Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PALEMBANG MEMUTUSKAN PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG TENTANG PEMBINAAN DAN RETRIBUS! PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C. BAB | KETENTUAN UMUM, Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ni yang dimaksud dengan Daerah adalah Kota Palembang. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah besorta porangkat Daorah (enor yea in sabe cen Eada Oneal Kepela Daerah adalah Walikota P ‘Weld Kepela Daerah adalah Wakil Walla Palombeng. ‘Sokrotaris Daorah adalah Sokretaris Daerah Kota Palembang, Dinas Pemnukiman dan Prasarana Wilayah adalah Dinas Permukiman ddan Prasarana Wilayah Kota Palembang. Dinas Pendapaten Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah Kota Palembang. Kopala Dinas adalah Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Palembang. ‘Waki Kepala Dinas adalah Wakil Kopala Dinas Permukiman dan Prasarane Wileyeh Kota Pelembang. 40. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang molipuli porseroan ferbatas, perseroan Komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milk negara ‘stau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, pporsokutuan, perkumpulan, firma, Kongsi, koperasl, yayasan atau forganisasi yang sojonis, lombaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta badan usaha lainnya. 11, Bahan Galian Golongan’ C adalah bahan galian golongsn ‘sebageimana dimaksud dalam peraturan perundangan yang bertaku . 12, Usaha Portambangan Bahan Galian Golongan C adalah segala kagiatan Usaha pertambangan yang meliputi eksplorasi, ekaplitasi, pengolahan, pemurnian, pangangkutan dan penjualan, 48. Ekeplorasi adalah segala Kegiatan ponylidikan geologl/pertambangan Untuk’ menetapkan lobih teliticeksama adanya dan sifatletakan bahan ‘gallon, 14, Eksplotasi adalah usaha portambangan dengan maksud menghasilkan Dahan galian dan memanfeatkernya. 15. Pengolahan / pemumian adalah pekerjaan untuk mempertinggi muti bahan galian seria untuk memanfaatkan serta memperoleh unsut-unsur Yyang terdapet pada behen galian itu. 46, Pengangkutan adalah sogala usaha pomindahan bahen galian dan hasil ppengolahan / pemurnian bahan galian dari wilayah eksplorasl, atau ‘tempat pengolahan / pemumian ke tempat /lokast lain, 17, Penjualan adalah segola usaha penjualan bahan’galian dan hasil ppengolahan / pemumian oleh usahe pertambangan umum. 18. Reklemasi adalah setiap pekerjaan yang bertuluan momperbaiki, ‘mengembangkan kemanfastan atau meningkstkan daya guna lahan yang diakibetkan oleh usaha pertambangan umum, 49. Perusahaan Besar adalah perusahaan dengan modal diatas Rp. 500 jula 20. Perusahaan Menongah adalah perusahaan dengan modal diatas Rp.100 uta sampai dengan Rp 500 jute. 21. Perusahaan Kocil adalah porusahaan dengan modal diatas Rp.SO juta ‘sampai dengan Rp-100 jut, 22. Perusahaan Ekonomi Lemah adalah perusahaan dengen modal paling ‘unggi Rp.50 jut. 23. Konservasi Sumber Daya Alam adalah pengslolaan sumber daya alam yang menjamin pemanfzatannya secara bijaksane dan bagi sumber daya ‘lam terbaru menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap ‘memelihara dan meningkatkan kualtas nila dan keanekaragamannya. 24, Surat ain Pertambangan Daerah yang selanjutnya disingkat SIPD adalah ‘Surat tzin Kuasa Pertambangan Daerah yang berisikan wewenang, hak ddan kewajiban untuk melakukan kegiatan semua atau sebagian tahap lusaha pertambangan bahan gaian golengan C. 25, Retribusi adalah pungutan atas SIPD bahan galian golongan © oleh Pemerintah Daerah kepada setiap orang atau baden yang telah memilki ‘Surat iin Pertambangan Daerah (SIPO). 26, Retrbusi Jasa Usaha adalah rotibusi atas jas usaha yang diseciakan ‘leh Pemerintsh Daerah dengan menganut prinsip-prinsip komersial arena pada dasarnya dapat pula dsediakan oleh sektor swasta. 227, Wajibretribusi adalah orang pribaci atau badan yang menurut peraturan pperundang-undangan retibusi divajibkan untuk melakukan pembayaren ‘eribusi, 28, Mase reriousi adalsh suatu jangka waltu tertentu yang merupakan batas \waktu bagi wajb revibusi untuk mementaatkan tompat khusus retribusi. ‘29. Surat Pendataran Obyok Retribusi Daerah yang solanjutnya dapat dlisingkat SPAORD, adalah surat yang digunakan oleh wal retribus untuk melaporkan obyek retribusi dan waiib retibusi sebagai daz ppenghitungan dan pembayaran retibusl yang terutang menurut peraturan pporundang-undangan retibusi Daerah, 20, Retvibusi Perlambangan Bahan Galian Golongan C yang selanjutnya ‘sebut ratibusi adalah pembayaran atas pelayanan penyediaan faslitas dibidang pertambangan. ‘91. Surat Kotetapan Retibus! Dacrah, yang solanjutnya dapat disingkat ‘SKRO, adalah surat Keputusan yang menentuken besamya jumlah tetribusi yang terhutang, 32. Surat Ketetapan Retibus! Daerah Kurang Bayar Tambahan untuk Selanjuinya disingkat SKROKBT adalah Surat Keputusan yang ‘menentukan tambahan atas jumiah retribus! yang telah ditetapkan. 33, Surat Ketetapan Retribusi_ Daorah Lobih Bayar untuk. selanjutnya disingkat SKROLB adalah Surat Keputusan yang menentukan jumiah kelebinan pembayaran retribusi karena jumiah kredit retribusi lebih besar dati retbusi yang terutang atau seharusnya tidak tarutang. ‘34, Surat Tegihan Retribusi Daorah untuk selanjutnya disingkat STRD adalah ‘surat untuk molakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administras| ‘borupa bunga dan atau dend ‘35, Surat Keputusan Keboratan ‘adalah surat Keputusan atas keberatan terhadap STRD atau dokumen tain yang dipersamakan, SKROKBT dan 'SKRDLB yang diajukan oleh Web Retribusi 96. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, dan mengalola data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan Kepatuhan pemenuhan kewajban retribus! Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan retribusl Daerah. 37. Penyidiken tindak pidana dibidang retribus| Daerah adalah serangkalan tindakan yang dilakukan oleh Penyicik Pogawai Negeri Sipil (PPNS) yang selanjutnya dlsebut Penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukt tu mombuat terang tindak pidana dibidang retribus! Daerah yang terjadiserta menemukan tersangkenya. MAKSUD DAN TUJUAN, Pasal2 Pembinaan Pertambangan Bahan Galian Golongan C dimaksudkan sebagai ‘rahen, pedoman dan pongawasan bagi sotiap kegiatan Pertambangan Bahan Galian Golongan C dalam Daerah. Pasal3 emberian arahan, pedoman dan pengawasan sebagaimana dimaksud Pasal Peraturan Daerah ini bertujuan agar terpeliaranya lingkungan deri usaha pertambangan tersebut. BAB Ill JENIS BAHAN GALIAN GOLONGAN C Pasal 4 .Jenis Bahan Galian Golongan C dalam Daerah adalah sebagai berikut : Pasir untuk bahan bangunan ; Pasir urug: ‘Batu koral : Batu kori; ‘Situ (pasirdan batu ) Berbagal jenis tanah : 1. Tanah iat untuk bahan bangunan (batu bata, genteng den sebagainya) ; 2. Tanah urug ; ‘3, Tanah lat than api ; 4 Tanah let ball ball clay). | Berbagal jonls batu — batuan yang berbentuk pasir dan_kerikl, bongkah yang dipergunakan untuk bahan bangunan dan pemanfaatan lainnye, BAB IV WILAYAH PERTAMBANGAN, Pasal 5 (1) Wilayah Partambangan Bahan Galian Golongan C, litetapkan oleh Kopala Daerah. (@ Kopala Daorah dapat menentukan lokssi yang tertulup bagi ussha pertambangan bahan galian golongan C. Pasal 6 Kopala Daerah berdasarkan pertimbangan tertontu dapat menutup sebagian atau seluruh wilayah pertambangan pada lokasi sebagaimana dimaksud Pasal § Peraturan Daerah ini BAB V WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB Pasal 7 ‘Wewenang dan tanggungjawab Pembinaan Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C_sebagalmana dimaksud Pasal 5 Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh Kopala Daerah melalui Dinas Permukiman dan Prasarana Wiayah Pasal 8 Pembinaan sebagaimana dimaksud Pasal 7 Peraturan Daerah ini meliput 18, Membina dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan usaha pertambangan Bahan Galian Golongan C yang mempuryal SIPD. , Molakukan upaya penertban soluruh kogiatan pertambangan Bahan allan Golongan © yang tidak mempunyai SIPD. © Melakukan pengendalian dan pengawasan tas kegiatan usa! ppertambangen Bahan Galian Golongan C sesual dengan ketentuan pperaturan perundang-undangan yang beriaku. 4. Memberikan izin pertambangan Bahan Galian Golongan C. BAB VL PERIZINAN DAN REKOMENDASI Pasal 9 (1) Setiap orang atau badan yang akan menyelenggarakan_usaha pportambangan Bahan Galan Golongan © walib memili SIPD dari Kepala Daerah melalui Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah. (2) Surat zin sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini meliput = IPO Eksploras SIPD Eksplotasi. SIPD Pengolahan / Pemurian. SSIPD Pengangkutan dan Ponjualan. Pasal 10 Surat tzin untuk Badan yang menggunakan fasiitas Penanaman Modal, Perusahaan Menengah sebesar Rp 250.000.tahun, = Perusahaan Kocil sobesar Rp.100.000..Rahun. Perusahaan Ekonomi Lemah sebesar Rp.26,000.-/tahun. () Dikecualikan dari ketentuan sebagaimena dimaksud ayat (1) pasal ini adalah : ‘a. Orang atau badan yang melakuken penambangan behan galian ‘golongan C untuk mendirikan bangunan kepentingan agama dan endian sostal. be. Penduduk didalam tingkungan lokasi yang menghasifkan bahan retnbusi harus dapat membuktikan Ketidak benaran ketetapan retribusi torsobut. (4) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT dan SKROLB diterbikan, Kecuall apabila Wejib retibusi tertentu dapat ‘menunjukkan bohwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadoan di luar kokuasaannya. (©) Keberatan yang tidak memonuhi persyarstan sobagaimana dimaksud ade ayat (2) dan ayat (3) pasal ini, tidak dianggap sebagai surat keberatan, sohingga tidak dipertimbangkan. (@) Pengajuan keberatan tidok menunda kewaliban membayar retibusi dan pelaksanaan penagihan retibusi. Pasal 42 (1) Kopala Daerah dalam jangka waltu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima arus memberi keputusan alas keberetan yang diajukan @) Keputusen Kepala Daerah tas kebsratan dapat berupa menerima seluruhnya atau sebagian, menolak, atau menambah besamya retribusi yang terhutang, (@ Apebila jangka waktu sebagaimana dimeksud ayat (1) pasal ini, tolah lewat dan Kepala Daorah tidak momberikan suatu keputusan, Keberatan ‘yang dialukan tersebut dlanggap dlkabulkan, BAB XXL PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN RETRIBUS! Pasal 43 (1) Atas Kelebihan pambayaran retibus!, Wajb Retrbusi dapat mengejukan [permohonan pengembaiian kepada Kepala Daerah. (2) Kepala Daerah dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak diterimanya jan kelebihan pembayaran revibusi sebagalmana dimalcud fayat (1) pasat inl, harus memberikan keputusen. (@) Apabila Jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat (2) pasa ini telah iampaui dan Kopala Daerah ti¢ak memberikan suatu keputusan, ‘permohonan pengembalian kelebihan retibusl dianggap dikabulkan dan SKRDLB harus diterbitkan dalam jangks waktu paling lama 1 (satu) bulan. (4) Apabiia Walib Retbusi mempunyal hutang retribusi tainnya Kelebihan pembayaran retbusi sebagaimana dimaksud ayst (1) pasal ini, langsung Ciperhitungkan untuk melunasiterebih dahulu hutang reribus!tersebut. (©) Pengembalian kelebihan pombayaran retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1) pasa inl, diakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua ) ‘bulan sojak dterbitkan-nya SKROLB. (© Apablia. pengembalian pembayaran rotribusi dilakukan satelah lewat jangka waidu 2 (dua) bulan, Kepata Daerah membarikan imbalan bunga Sebesar 2% (dua petsen) sebulan tas keterlambatan pembayaran kelebinan retibusitersebut, Pasal ad (1) Permohonen pengombalian kelebihan pembayaran retibusi digjukan secara tertuls kepada Kepala Daerah dengan sekurang-kurangnya ‘menyebutkan: ‘2, nama dan alamat wal retbusi; 'b, masa retrbusi ¢, besarnya kelebihan pombaya |. alasan yang singkat dan jelas. (@) Permchonan pengembelian kelebihan pembayaran retribusi disempaian langsung atau melalui pos teroatat. (©) Bulti penerimaan oleh Pejabat Daerah atau bukti pengiriman pos tercatat ‘mecupakan bukii seat permohonan dlterima oleh Kepala Daerah, Pasal 45 (1) Pengembalian kolebinan retribusi dilakukan dengan menerbitkan Surat Porintah Mombayar Kelebinan Rlibusi (2) Apabila Kelobinan pembayaran retribusi diperhitungkan dengan utang fetribusi lainnya sebagaimana dimaksud Pasal 43 ayat (1) Peraturan Daerah ini, pembayaran dilakukan dengan cara pemindshbukuan dan ulti pomindahbukuan juga beriaku sebagai bukti pembayaran, BAB XXIV PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 48 (1) Kopala Daerah dapat memberikan pengurangan, Keringanan dan pembebasan retibusi (2)Pomberian pengurangan, keringanan dan pembebasan ratribusi ‘sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, dengan memperhatikan kemampuen Walib Retribus. (@) Tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasan retibustdtetapkan ‘oleh Kepala Daerah. BAB XxV KADALUARSA PENAGIHAN RETRIBUS! Pasal 47 (1) Hak untuk melakukan penagihan retbusi, kadaluersa _setaleh ‘melampau jangka waltu 3 (ga) tahun terhitung sejak saat terhutangnya ‘etribusi, ecuall apabila melakukan tindsk pidena di bidang retribusi @_Kadaluarsa penaginan retibusi sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini fertangguh apabila: a. dlitorbikannya surat teguran; atau ». ada pengakuan hutang retibusi dari Walib Retribusi baik langsung ‘maupun tidak langsung. BAB XXVI ‘TATA CARA PENYETORAN RETRIBUS! Pasal 48 (1) Pembayeran retrbusi dibayarkan langsung kepada Bendahara Khusus Penerima Dines Permukiman dan Preserana Wileyah, atau petuges ‘yang dtunjuk. @) Solambat-lambatnya 1 x 24 jam sesudah penerimaan semua hasil pungutan retrbus! yang dilakukan oleh Dinas Permukiman dan Prasarana Wiayah, Bendahara Khusus Penerima harus sudah ‘menyetorkannya ke Bank Sumatora Selatan Cabang Kota Palembang, ay @ a BAB XxvII KETENTUAN PIDANA, Pagal 49 PPelanggaran tethadap kelentuan Peraturan Daerah in, diancam pidana Wajip retibusi yang tidak’ melaksanekan kewajlbannya sehingga ‘merugikan Keuangan Daerah diancam —hukuman kurungan paling ama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) Kall jumiah rolvibusi terutang ageimana dimaksud aya (1) dan ayot (2) pasl in BAB XXVIIL PENYIDIK AN Pasal 60 PPojabat Penyidik Pegawal Negor Sip (PPNS) dl linghungan Pemerintsh Daerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang Retbusi Daerah sebagaimana ‘dimaksud dalam Undang-undang Hukum Acara Pidana yang berlaku. \Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini adalah = ‘2. menerima, menceri, mengumputkan dan mene keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana dibidang Retibusi Daerah agar ketorangan atau laperan torsebut menjadi longkap dan jlas; 1b. meneli, mencari dan mengumpuken heterengan mengenal org pra ‘au badan tentang kebenaran perbuatan yang dlslukan sehubungan ce, mominta keterangan dan bahan butdi dati orang pribadi atau badan ‘schubungan dengan tindak pldana dibidang Retribusi Daerah; d.-momeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana dibidang Retibusi Daeraby; fe. melakukan penggeledahan untuk mendapatian bahan bulti pembukuan, pencatatan dan dokumendokumen Iain, seta melakukan penyitaan terhadap bahan bukdl tersebut, {. mominta bantuan tenaga_ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindek pidana dibidang Retibusi Daerah; ‘9. menyuruh berhenti dan atau _melarang sesoorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung ‘dan memeriksa_identitas orang dan atau dokumen yang dibawa ‘sebagaimana dimaksud huruf e; |h.-memotret seseorang yang berkaltan dengan tindak pidana Retbusi Daerah; ‘memanggil_ orang untuk didengar ketorangannya dan di. periksa melakukan tindakan Iain yang potlu untuk Kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan, (@) Penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, mem-beritahukan. dimulsinya penyidikan den menyampaikan hasil penyidikannya ‘kepada Penuntut Umum, sesual dengan ketentuan yang diatur dalam ‘Undang-undang Hukum Acara Pidana yang beriaku. BAB XXX PENUTUP Dengan berlakunya Peraturan Daersh ini, maka sogala ketentuan yang tidak sejalan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 52 (1) Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah sebogai Instansi Teknis plaksana Peraturan Daerah il. (2) Dinas Pendepstan Daerah Kota Palembang morupaken Koordinetor [pungutan Rotrbusi Daorah. (@) Hal ~ hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang rmongoal polaksanaannyo akan dtstapkan lebih lat oleh Kepla Pasal 63 PPeraturan Daerah ini mula bertaku pada tanggal dlundengken, ‘Agar supaya setiap orang dapat mongetshuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daorah ini dengan penempatannya delam Lembaran Daerah Kota Palembang. Ditetapkan i Palembang pada tanggal 5 Juli 2002

Anda mungkin juga menyukai