Anda di halaman 1dari 8

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEBSITE UNTUK

PEMETAAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DENGAN


PEMODELAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION
(GWR) TINGKAT KABUPATEN/KOTA DI PULAU SUMATRA
Muhammad Reza Atthariq Koria,*, Atje Setiawan A.b, R. Sudrajatc
a
Teknik Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran
b
Teknik Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran
c
Teknik Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran

Abstract
The Human Development Index (HDI) is one of the important indicators to measure efforts and successes in the development
of the quality of human life. HDI contains an explanation of how residents or communities can access development outcomes
in obtaining income, education, health, and so on. However, an analysis has not been carried out on the components that
build the value of the Human Development Index, especially on the island of Sumatra, so it is necessary to build a geographic
information system for the Human Development Index, especially the Sumatra Island area, which can make it easier for
users to read and find out the weight of each component that builds the Human Development Index value. A method that
can be used to model components that build HDI based on geographical location is spatial regression analysis. The spatial
regression analysis method used in this study is Geographically Weighted Regression (GWR) with the components to be
analyzed are life expectancy, long-term school expectancy figures, average length of schooling figures, and adjusted per
capita expenditure figures. In this study, HDI along with the components and results of the GWR analysis will be represented
in the form of a website-based Geographic Information System. This website-based Geographic Information System was
built using the Waterfall methodology and its development uses the PHP programming language with application testing
using the Blackbox testing method. The test results showed successful category for user section is 99,5% and for admin
section is 100% successful of the 31 testers.

Keywords : Human Development Index, geographic information system, geographically weighted regression, waterfall

Abstrak
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur upaya serta
keberhasilan dalam pembangunan kualitas hidup manusia. IPM mengandung penjelasan mengenai bagaimana
penduduk atau masyarakat dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, pendidikan,
kesehatan, dan sebagainya. Namun demikian belum dilakukan analisis terhadap komponen yang membangun nilai
Indeks Pembangunan Manusia terkhusus di Pulau Sumatra, sehingga perlu dibangun sistem informasi geografis
Indeks Pembangunan Manusia terkhusus daerah Pulau Sumatra yang dapat memudahkan pengguna membaca dan
mengetahui bobot dari tiap komponen yang membangun nilai Indeks Pembangunan Manusia. Metode yang dapat
digunakan untuk memodelkan komponen yang membangun IPM berdasarkan lokasi geografis adalah analisis regresi
spasial. Metode analisis regresi spasial yang digunakan dalam penelitian ini adalah Geographically Weighted
Regression (GWR) dengan komponen-komponen yang akan dianalisis adalah angka harapan hidup, angka harapan
lama sekolah, angka rata-rata lama sekolah, dan angka pengeluaran perkapita disesuaikan. Dalam penelitian ini, IPM
beserta komponen dan hasil dari analisis GWR akan direpresentasikan dalam bentuk Sistem Informasi Geografis
berbasis website. Sistem Informasi Geografis berbasis website ini dibangun menggunakan metodologi Waterfall dan
pengembangannya menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan pengujian aplikasi menggunakan metode
Blackbox testing. Hasil pengujian menunjukkan kategori berhasil untuk bagian user sebesar 99,5 % dan untuk bagian
admin sebesar 100% dari 31 orang penguji..
Keywords : Indeks Pembangunan Manusia, sistem informasi geografis, Geographically Weighted Regression,
waterfall

1
1. Pendahuluan penting dalam mengukur keberhasilan upaya
pembangunan kualitas hidup penduduk atau
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pertama kali masyarakat. Manfaat lainnya IPM dapat dijadikan
diperkenalkan oleh United Nation Development penentu peringkat atau level pembangunan suatu
Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan mulai wilayah/negara. Sedangkan bagi Indonesia, IPM
dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan bermanfaat sebagai data strategis selain sebagai
Human Development Report (HDR). IPM ukuran kinerja pemerintah, IPM juga digunakan
mengandung penjelasan mengenai bagaimana sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi
penduduk atau masyarakat dapat mengakses hasil Umum.
pembangunan dalam memperoleh pendapatan, Pada penelitian ini, Indeks Pembangunan Manusia
pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. IPM dapat
yang akan dianalisis adalah IPM pada tiap
digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah
kabupaten/kota di wilayah Pulau Sumatra. Menurut
negara termasuk negara maju, negara berkembang,
atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur penjelasan pada website BPS, IPM dibangun melalui
pengaruh dari kebijakan ekonomi terhadap kualitas pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut
hidup (BPS, 2021). mencakup umur panjang dan hidup sehat (a long and
Pulau Sumatra merupakan salah satu pulau healthy life) pengetahuan (knowledge), dan standar
terbesar di Indonesia. Menurut sensus penduduk tahun kehidupan yang layak (decent standard of living).
2018, penduduk di pulau ini sekitar 57.940.351 orang. Ketiga dimensi tersebut dapat diartikan dengan sangat
Di Pulau Sumatra, terdapat 10 Provinsi yang termasuk luas karena terkait dengan banyak faktor. Pada
didalamnya provinsi-provinsi di sekitar Pulau penelitian ini, untuk mengukur dimensi umur panjang
Sumatra, yaitu Provinsi Aceh, Provinsi Sumatra Utara, dan hidup sehat digunakan Angka Harapan Hidup
Provinsi Sumatra Barat, Provinsi Riau, Provinsi (AHH) saat lahir. Untuk mengukur dimensi
Jambi, Provinsi Bengkulu, Provinsi Sumatra Selatan, pengetahuan digunakan Angka Harapan Lama
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Sekolah (AHLS) dan Angka Rata-rata Lama Sekolah
Kepulauan Riau, dan Provinsi Lampung. Mengutip (ARLS). Sedangkan untuk dimensi standar kehidupan
data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tahun yang layak digunakan kemampuan daya beli
2021, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Pulau
masyarakat yang dilihat dari rata-rata besarnya
Sumatra tahun 2020 mencapai rata-rata 71,82.
Pengeluaran Perkapita sebagai pendekatan untuk
Kemudian pada tahun 2021 rata-rata meningkat
sebanyak 0,24 poin menjadi 72,06. Walaupun sudah pendapatan yang mewakili capaian pembangunan
meningkat, IPM di Pulau Sumatra masih dibawah rata- untuk hidup layak (BPS, 2021). Hasil analisis dan
rata IPM nasional tahun 2021 yaitu 72,29, dan hanya pemodelan IPM beserta komponennya ini kemudian
ada 3 Provinsi di Pulau Sumatra yang berada diatas akan divisualisasikan dalam peta berbasis website.
rata-rata IPM nasional tahun 2021, yaitu Provinsi
Kepulauan Riau (75,79), Provinsi Sumatra Barat 2.2. Sistem Informasi Geografis
(72,65) dan Provinsi Riau (72,94). Nilai IPM pada tiap Sistem Informasi Geografis (SIG) atau
daerah tentu mempunyai komponen tersendiri yang Geographic Information System (GIS) merupakan
menjadi signifikan dalam membangun nilai IPM sistem informasi yang dirancang berdasarkan data
tersebut. Namun, data mengenai IPM dan komponen- dengan referensi spasial atau bergantung pada
komponen pada tiap daerah kabupaten/kota di Pulau lokasi/koordinat geografi. Jadi SIG adalah suatu
Sumatra masih belum ada website yang sistem basis data yang bertujuan menangani data
menginformasikan serta mengvisualisasikan data-data
dengan referensi spasial(keruangan) bersamaan
tersebut secara optimal.
Dari permasalahan yang telah diuraikan di atas, dengan seperangkat operasi kerja. (Longley,
maka penelitian ini mengambil judul “SISTEM Goodchild, Maguire, & Rhind, 2015)
INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEBSITE Ilmu SIG secara fundamental berkaitan dengan
UNTUK PEMETAAN INDEKS PEMBANGUNAN penerapan pemecahan masalah di dunia di mana
MANUSIA DENGAN PEMODELAN praktik bisnis, atau realpolitik, pengambilan keputusan
GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION pemerintah, yang memiliki banyak pertimbangan
(GWR) TINGKAT KABUPATEN/KOTA DI penting. Hampir semua aspek kehidupan manusia
PULAU SUMATRA”. melibatkan lokasi. Ilmuwan lingkungan dan sosial
menyadari pentingnya merekam lokasi ketika
2. Kerangka Teori mengumpulkan data; perusahaan informasi besar
seperti Google menyadari pentingnya menyediakan
2.1. Indeks Pembangunan Manusia pemetaan untuk penunjuk arah dan memprioritaskan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan pencarian berdasarkan lokasi pengguna (Longley, et
pengukuran perbandingan dari harapan hidup, al, 2015).
pendidikan, dan standar hidup untuk semua negara. Sistem Informasi Geografis pada penelitian ini
Menurut website BPS (2021), beberapa manfaat dari akan menampilkan informasi berdasarkan spasial pada
IPM adalah IPM dapat menjadi salah satu indikator data Indeks Pembangunan Manusia di Pulau Sumatra
2
dalam bentuk polygon. Pada SIG ini akan dilakukan Kelompok kedua akan memiliki warna kuning, dengan
proses penginputan data, penyimpanan, dan artian nilai suatu komponen pada kabupaten/kota
memvisualisasikan kembali informasi data tersebut tersebut diantara batasan atas dan bawah. Kelompok
dalam bentuk peta polygon di setiap kabupaten/kota di terakhir, akan divisualisasikan dengan warna merah,
Pulau Sumatra. yang berarti nilai suatu komponen pada
kabupaten/kota tersebut kurang dari atau sama dengan
batasan bawah. Secara persamaan dapat dituliskan
2.3. Statistika Deskriptif
secara berikut.
Statistika deskriptif adalah sebuah metode
Merah < 𝑥̅− (4)
pengukuran statistic yang menggunakan alat, metrik
dan strategi yang diperuntukkan untuk menyimpulkan Hijau > x̅+ (5)
maupun mengklasifikasikan dataset (Petrelli, 2021). 𝑥̅− <= Kuning <= x̅+ (6)
Data yang dimiliki dapat diukur metriknya dengan .
mengambil sampel data yang tersedia untuk mendapat 2.4. Geographically Weighted Regression (GWR)
informasi berupa sebuah lokasi dari dataset, jumlah Geographically Weighted Regression (GWR)
variasi data, dan derajat kesimetrisan data. adalah teknik alternatif yang didasarkan pada metode
Pada penelitian ini, digunakan statistika deskriptif regresi tradisional (regresi global). Konsepnya adalah
untuk memperoleh sebuah informasi untuk jumlah menggabungkan hubungan spasial lokal ke dalam
variasi dari dataset yang telah tersedia dan diolah kerangka regresi secara intuitif dan eksplisit
nantinya. Proses untuk memperoleh informasi ini (Fotheringham, Brundson, & Charlton, 2002).
dengan memanfaatkan operasi standar deviasi yang Menurut (Fotheringham et al, 2002) pada model
dapat membantu menemukan variasi dari kelompok GWR hubungan variabel respon y dan variabel
data tersebut. Standar deviasi atau simpang baku dari prediktor x1, x2,…, xp pada lokasi ke-i adalah:
data tunggal x1,x2,x3,…,xn yang berasal dari data 𝑝
𝑦𝑖 = 𝛽(𝑢𝑖 , 𝑣𝑖 ) + ∑𝑘=1 𝛽𝑘 (𝑢𝑖 , 𝑣𝑖 )𝑥𝑖𝑘 + 𝜀𝑖 , 𝑖 = 1,2, … 𝑛 (7)
sampel, yang didefinisikan dengan :
∑𝑛 2 Keterangan :
𝑖−1(𝑥𝑖 −𝑥̅ )
𝑆= √ (1) 𝑦𝑖 = Nilai observasi variabel respon ke-i.
𝑛−1
Keterangan: (𝑢𝑖,𝑣𝑖) = Koordinat letak geografis (longitude,
S = Standar Deviasi latitude) pada lokasi ke-i.
xi = nilai data ke-i 𝑥𝑖𝑘 = Nilai observasi variabel redikto ke-k pada
x̅ = nilai rata-rata data lokasi pengamatan ke-i.
n = jumlah data 𝛽0(𝑢𝑖,𝑣𝑖) = Konstanta/intercept pada pengamatan ke-i.
Setelah mendapatkan rata-rata dan standar deviasi 𝛽𝑘(𝑢𝑖,𝑣𝑖) = Nilai observasi variabel prediktor ke-k
dari dataset, kemudian hasil ini juga akan digunakan pada lokasi pengamatan ke-i.
untuk menentukan sebuah batas yang nantinya akan Untuk menentukan pembobot pada tiap daerah
digunakan untuk proses visualisasi. Sebuah batasan atau model, dapat digunakan Fungsi Fixed Kernel
tersebut memiliki dua, yaitu batasan atas dan bawah. Gaussian atau fungsi Adaptive Kernel Gaussian.
Rumus untuk menentukan batasan atas dari dataset Kernel fixed adalah kernel yang memiliki bandwidth
adalah sebagai berikut: yang sama untuk semua lokasi pengamatan. Kernel
𝑥̅+ = 𝑥̅ + (n * S) (2) adaptive adalah kernel yang memiliki bandwidth yang
Keterangan : berbeda untuk setiap titik lokasi pengamatan, hal ini
x̅+ = Rata-rata maksimum disebabkan kemampuan fungsi kernel adaptive yang
n = nilai acuan dapat disesuaikan dengan kondisi titik-titik
Sedangkan untuk rumus untuk menentukan pengamatan. Fungsi fixed gaussian dapat ditulis
batasan bawah dari dataset adalah sebagai berikut : sebagai berikut:
−𝑑𝑖𝑗
𝑥̅− = 𝑥̅ - (n * S) (3) 𝑤𝑓 (𝑢𝑖 , 𝑣𝑖 ) = exp ( ) (8)

Keterangan : Sedangkan untuk fungsi adaptive gaussian dapat
𝑥̅− = Rata-rata minimum ditulis sebagai berikut:
n = nilai acuan −𝑑𝑖𝑗
Setelah didapatkannya batasan atas dan juga 𝑤𝑎 (𝑢𝑖 , 𝑣𝑖 ) = exp ( ) (9)
ℎ𝑖
bawah, selanjutnya akan digunakan untuk Secara teoritis, bandwith merupakan lingkaran
mengklasifikasikan data berdasarkan nilai pada tiap degan radius (h) dari titik pusat lokasi yang digunakan
komponen indeks pembangunan manusia yang sebagai dasar menentukan bobot setiap pengamatan
dimiliki oleh masing-masing kabupaten/kota. terhadap model regresi pada lokasi tersebut. Fungsi
Klasifikasi pada jumlah data ritus yang terdapat pada utama bandwith adalah untuk menentukan bobot
setiap provinsi ditentukan oleh hasil dari batas atas berdasarkan jarak dari suatu lokasi terhadap lokasi
(rata-rata maksimum) dan batas bawah (rata-rata lainnya. Metode yang digunakan untuk menentukan
minimum). Klasifikasi akan dikelompokkan menjadi bandwith pada penelitian ini adalah dengan
tiga kelompok. Kelompok pertama akan memiliki menggunakan Cross Validation (CV).
warna hijau dengan artian nilai suatu komponen pada 2
kabupaten/kota tersebut melebihi batasan atas. 𝐶𝑉 = ∑𝑛𝑖=1(𝑦𝑖 − ŷ≠𝑖 (ℎ)) (10)

3
Keterangan : Setidaknya ada lima tahapan pada model waterfall
CV = nilai cross validation ini, yaitu
yi = variabel terikat pada pengamatan ke-i 1. Communication
y=/i = nilai duga dari yi tanpa pengamatan ke-i Fase Communication pada penelitian ini berisikan
h = bandwidth inisialisasi proyek yang berisikan pengumpulan data
Pada pemodelan GWR juga dilakukan estimasi yang diperlukan, membantu dan mendefinisikan fitur
untuk setiap parameter. Dalam mengestimasi dan fungsi software. Pada penelitian ini proses
parameter GWR, metode yang digunakan adalah komunikasi dilakukan secara tidak langsung, yaitu
Weighted Least Square (WLS) yaitu dengan dilakukan dengan mengeksplorasi data Indeks
memberikan pembobot yang bebeda untuk setiap Pembangunan Manusia beserta komponen pada tahun
lokasi pengamatan. (Agustina, Wasono & Darsyah, 2021 yang merupakan data sekunder, bersumber dari
2015). website resmi BPS pada 10 Provinsi di Pulau Sumatra
Pengujian yang dilakukan pada pemodelan yang terdiri dari Provinsi Aceh, Provinsi Riau,
GWR merupakan pengujian kecocokan model. Provinsi Sumatra Utara, Provinsi Sumater Barat,
Pengujian pemodelan GWR dari setiap bandwith akan Provinsi Bengkulu, Provinsi Jambi, Provinsi Sumatra
menghasilkan nilai p-value yang dapat digunakan Selatan, Provinsi Lampung, Provinsi Kepulauan Riau,
untuk membandingkan hasil pemodelan GWR dengan dan Provinsi Bangka Belitung. Kemudian, setiap
hasil regresi global. Pengujian dilakukan dengan provinsi dirinci ke dalam kabupaten/kota sejumlah
menggunakan hipotesis sebagai berikut: 154 kabupaten/kota.
Ho : Tidak ada perbedaan antara pemodelan Pada tahap ini, dilakukan analisis data secara
GWR dengan regresi global statistika deskriptif dan pemodelan GWR. Berikut
H1 : Ada perbedaan antara pemodelan GWR hasil dari analisis statistika deskriptif dalam tabel.
dengan regresi global
Dengan daerah kritis: Tabel 1. Hasil Analisis Statistika Deskriptif
Ho ditolak jika p-value < α 5% (0,05) No.
Deskripsi
AHH 𝐀𝐇𝐋𝐒 𝐀𝐑𝐋𝐒 PPD 𝐈𝐏𝐌
Untuk memilih pemodelan terbaik dari setiap Statistik
jenis pemodelan GWR yang dilakukan, terdapat dua 1 Rata-rata 69,18 13,28 8,87 10569201,30 70,93
nilai yang dapat dibandingkan yaitu nilai koefisien Standar
2 2,41 1,06 1,34 2040942,501 4,52
determinasi (R2) dan nilai Akaike’s Information Deviasi
Criterion (AIC). Menurut Gujarati (1993), besaran 3 n (acuan) 0,5 0,5 0,6 0,2 0,5
koefisien determinasi (R2) merupakan besaran yang Rata-rata
4 maksimum 70,39 13,80 9,67 10977389,8 73,19
paling lazim digunakan untuk mengukur kecocokan (Hijau)
model (goodness of fit) garis regresi. Sedangkan Rata-rata
menurut Fotheringham et al. (2002), model terbaik 5 minimum 67,98 12,75 8,06 10161012,8 68,67
ditentukan berdasarkan nilai AIC yang terkecil. (Merah)
Diantara 70,39 ≤ 13,80 ≤ 9,67 ≤ 10977389,8 73,1.9 ≤
3. Metodologi 6 rata-rata x≤ x≤ x≤ ≤x≤ x≤
(Kuning) 67,98 12,75 8,06 10161012,8 68,67
Model waterfall adalah paradigma tertua untuk
rekayasa perangkat lunak. Namun, lebih selama lima Langkah pertama dalam pemodelan GWR adalah
dekade terakhir, kritik terhadap model proses ini telah menentukan lokasi setiap sampel yang akan digunakan
menyebabkan para peneliti terus mengembangkan dan yaitu letak geografis berupa koordinat longitude dan
mempertahankan keefektifan metode ini. Model latitude. Kemudian mencari nilai bandwith dengan
waterfall atau terkadang disebut linear sequential prosedur Cross Validation (CV). Pada penelitian ini
model, menyarankan sebuah pengembangan software bandwith yang dicari adalah fixed bandwith dan
yang sistematis dan menggunakan pendekatan adaptive bandwith. Setelah kedua bandwith optimum
sequential, yang dimulai dengan mengumpulkan didapatkan maka dapat dilakukan estimasi parameter
spesifikasi kebutuhan pelanggan dan berkembang dan membentuk 154 persamaan/model untuk 154
melalui perencanaan, pemodelan, konstruksi dan lokasi. Berikut adalah contoh dari model Kabupaten
penyebaran, yang berpuncak pada kebutuhan Simeulue dari kedua bandwith:
dukungan berkelanjutan dari software yang telah
Tabel 2. Contoh hasil pemodelan GWR
dibangun (Pressman, 2020).
Model GWR dengan fixed bandwith
Yi = 7.5820076 + 0.4334882AHH + 0.8011757AHLS + 1.3207217ARLS
+ 1,0418855e-07 PPD
Model GWR dengan adaptive bandwith
Yi = 7.063184 + 0.4567543AHH + 0.7655115AHLS + 1.336563ARLS +
0,9709566e-07 PPD
Pada pengujian kecocokan model GWR
membandingkan nilai p-value kedua model dengan
nilai alfa 5%(0,05) untuk menentukan apakah model
Gambar 1. Diagram Tahapan Waterfall (Pressman, 2020) lebih baik dari regresi global. Untuk detailnya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
4
Pada proses perancangan urutan/aliran dari sebuah
Tabel 3. Pengujian kecocokan model proses, peneliti menggunakan Activity Diagram untuk
Model GWR p-value 𝑲𝒆𝒔𝒊𝒎𝒑𝒖𝒍𝒂𝒏 merancang aktivitas yang dilakukan antar fungsi.
Activity Diagram akan memfokuskan pada sistem dan
Fixed bandwith 3.513e-08 greater
pengguna.
Adaptive bandwith 0.03034 greater
Pemilihan model terbaik dilakukan dengan
membandingkan nilai R2 dan AIC dari kedua model
GWR. Model GWR fixed memiliki nilai R2 yang lebih
besar dan memiliki nilai AIC yang lebih kecil
dibandingkan model GWR adaptive. Sehingga model
terbaik yang dipilih adalah model GWR dengan fixed
bandwith. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4. Perbandingan R2 dan AIC
Model GWR R2 𝑨𝑰𝑪
Fixed bandwith 0.9962015 52.19949
Gambar 2. Activity Diagram (user)
Adaptive bandwith 0.9962015 -33.82555

2. Planning
Fase Planning pada penelitian ini berisikan
mengenai estimasi tugas-tugas teknis yang dilakukan,
sumber daya yang diperlukan dalam membuat sistem
seperti kebutuhan perangkat lunak dan keras, dan
membuat penjadwalan kerja yang akan dilaksanakan.

3. Modelling,
Tahapan ini adalah tahap analisis data dan desain
perangkat lunak untuk direalisasikan sebagai satu set
program atau unit program.
Pada perancangan database, dibentuk dua tabel
utama yaitu tabel kabupaten dengan Gambar 3. Activity Diagram (admin)
field:kode_kab(primary key),nama_kab, dan geojson
dan tabel dataip dengan field:id_ipm(primary key), Sequence Diagram digunakan untuk menunjukkan
ipm,ahh,ahls,arls,ppd,kode_kab(foreign_key_to_kabu urutan interaksi antara user dengan sistem pada saat
paten). user melakukan sebuah aksi.
Pada penelitian sistem informasi geografis untuk
Indeks Pembangunan Manusia desain sistem yang
akan digunakan adalah Unified Modeling Language
(UML). Empat macam diagram yang digunakan pada
penelitian ini adalah use case diagram, Activity
Diagram, sequence diagram, dan class diagram. Pada
proses perancangan fungsi sistem, digunakan use case
diagram untuk menggambarkan interaksi yang dapat
dilakukan user. Gambar 4. Sequence diagram (user)

Gambar 1. Use case diagram Gambar 5. Sequence diagram (admin)

5
Class Diagram pada penelitian ini berisi class yang website dibangun dengan menggunakan
dibutuhkan untuk pengembangan sistem dan interface framework Laravel PHP sebagai base backend.
pada website. Bagian backend akan bertanggung jawab dalam
proses pengolahan dan penyediaan data dari
server database sesuai dengan alur aplikasi yang
telah dirancang sebelumnya. Sedangkan bagian
frontend dengan base html, CSS, dan JavaScript
akan bertanggung jawab terhadap tampilan dan
interaksi yang akan digunakan oleh pengguna.
Implementasi dari tampilan-tampilan sistem
dibagi menjadi bagian user dan admin dapat
dilihat pada gambar-gambar berikut:

Gambar 6. Class diagram

Pada tahap ini juga dilakukan perancangan


tampilan antarmuka sebagai acuan untuk
mengimplementasikan antarmuka sistem.

Gambar 8. Implementasi Halaman Home (user)

Gambar 9. Implementasi Halaman Peta (user)

Gambar 7. Rancangan Antarmuka


4. Construction,
Fase Construction pada penelitian ini berisikan
mengenai tahap pemrograman. Program aplikasi
Sistem Informasi Geografis berbasis website untuk
Indeks Pembangunan Manusia dirancang dan
dibangun menggunakan framework Laravel dengan
bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Pada
fase ini juga akan dilakukan testing secara internal Gambar 10. Implementasi Halaman Peta Data (user)
oleh programmer untuk memastikan program sesuai
dengan desain dan rancangan

5. Deployment.
Tahapan ini adalah tahap instalasi dan penerapan
sistem, melakukan pengujian menggunakan metode
blackbox testing, mendapatkan feedback setelah
dilakukan pengujian, dan melakukan perbaikan.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Implementasi


Gambar 11. Implementasi Halaman Peta GWR (user)
Sistem informasi geografis pemetaan indeks
pembangunan manusia di Pulau Sumatra berbasis
6
Tabel 5. Black Box Testing untuk bagian User
Skenario Hasil Pengujian
Berhasil Gagal
Pengguna dapat 100%
mengakses beranda dan
mengetahui informasi
umum serta penggunaan di
dalam aplikasi.
Gambar 12. Implementasi Halaman Login (Admin) Pengguna dapat melihat 100%
peta Pulau Sumatera dan
detail dari tiap
kabupaten/kota.
Pengguna dapat melihat 100%
visualisasi dan klasifikasi
pada setiap peta data
komponen indeks
pembangunan manusia di
Pulau Sumatera.
Pengguna dapat melihat 97,55% 2,45%
visualisasi peta pemodelan
Gambar 13. Implementasi Halaman dashboard (Admin) GWR di Pulau Sumatera.
Pengguna dapat 100%
mendownload data indeks
pembangunan manusia
beserta komponen dan
hasil pemodelan GWR
dalam format .xlsx.

Tabel 6. Black Box Testing untuk bagian Admin


Skenario Hasil Pengujian
Berhasil Gagal
Pengguna dapat melakukan 100%
Gambar 14. Implementasi Halaman Edit Data (admin)
login sebagai admin.
Pengguna dapat melihat 100%
seluruh data berupa tabel
pada dashboard admin.
Pengguna dapat mencari 100%
data berdasarkan nama
kabupaten/kota.
Pengguna dapat 100%
menambahkan data.
Pengguna dapat mengubah 100%
data.
Pengguna dapat menghapus 100%
Gambar 15. Implementasi Halaman Tambah Data (admin)
data.
4.2 Hasil Pengujian Pengguna dapat melakukan 100%
Selanjutnya, sistem akan diuji untuk mengetahui logout dari akun admin.
kelayakan secara fungsionalitas. Pengujian dilakukan
menggunakan metode BlackBox Testing. Pengujian 5. Kesimpulan
BlackBox Testing akan terfokus kepada pengujian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan sebagai berikut:
fungsionalitas dari sistem untuk mengetahui apakah
1. Berdasarkan dari hasil analisis, pemodelan GWR
semua fungsi dari sistem berjalan dengan baik.
yang digunakan adalah fixed gaussian. Dari
Pengujian dilakukan kepada 31 orang penguji dengan pemodelan GWR, 154 kabupaten/kota yang
rincian penguji dengan latar belakang masyarakat dianalisis menghasilkan 154 pemodelan untuk
domisili Pulau Sumatra sebanyak 23 orang dan masing-masing daerah. Komponen Angka
penguji dengan latar belakang bidang IT sebanyak 17 Harapan Hidup dengan bobot paling tinggi dalam
orang. membangun IPM berada di Kab. Natuna dengan
nilai 0.5438637. Komponen Angka Harapan Lama
Sekolah dengan bobot tertinggi yaitu di Kab.
7
Natuna dengan nilai bobot 1.2777253. Komponen Daftar Pustaka
Rata-rata Lama Sekolah dengan bobot tertinggi
yaitu di Kota Simeulue dengan nilai bobot Badan Pusat Statistik. (2021). Publikasi Indeks
1.3207217. Serta komponen Pengeluaran Pembangunan Manusia.
Perkapita disesuaikan dengan bobot tertinggi yaitu Pressman, R. S., & Maxim, B. R. (2020). Software
di Kab. Nias Selatan dengan nilai bobot Engineering: A Practioner’s Approach.
1,0869533e-07. Fotheringham, A.S. Brundson, C., Charlton, M.
2. Rancangan sistem informasi geografis untuk (2002). Geographically Weighted Regression:
menggambarkan indeks pembangunan manusia di Analysis of Spatially Varying Relationship. John
Pulau Sumatra menggunakan Unified Modelling Wiley and Sons. Ltd:England.
Language (UML). Empat macam diagram yang Whitten, Jeffrey., Bentley, Lonnie (2007). System
digunakan pada penelitian ini adalah Use case Analysis & Design Methods. United States:
Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, dan McGrawHill.
Sequence Diagram. Selain UML, pada Gujarati, D. (1993). Ekonometrika Dasar. Erlangga.
perancangan website ini juga digunakan desain Jakarta.
database dan desain Graphical User Interface Barnes, Susan B. (2010). User Friendly: A Short
(GUI). History of the Graphical User Interface. Issue 1
3. Implementasi aplikasi berbasis website sistem Sacred Heart University Review, Vol.16.
informasi geografis menggunakan bahasa Petrelli, M. (2021). Introduction to Python in Earth
pemrograman PHP, untuk menampilkan peta Data Science Data Analysis from Descriptive
Pulau Sumatera menggunakan javascript, untuk Statistics to Machine Learning. Perugia: Springer
penyimpanan data menggunakan MySQL, dan Nature.
framework yang digunakan dalam pengembangan Longley, Paul., Goodchild, Michael F., Maguire,
adalah Laravel. Implementasi menghasilkan David J., & Rhind, David W. (2015). Geographic
WebGISIPM Sumatra yang meliputi halaman Information Science and System 4th edition.
beranda, halaman peta standar, halaman peta data United Kingdom: Wiley.
komponen-komponen indeks pembangunan Statufer, Matt. (2019). Laravel up & running: A
manusia, halaman peta pemodelan GWR, halaman framework for building Modern PHP Apps. United
login admin, halaman dashboard admin, halaman States: O’reilly second edition
tambah data, dan halaman edit data Nixon, Robin. (2018). Learning PHP, MySQL, &
4. Hasil pengujian menggunakan blackbox testing JavaScript. United States: O’Reilly Media, Inc.
pada aplikasi berbasis website sistem informasi Crickard, Paul. (2018). Leaflet.js Essentials. Packt
geografis untuk indeks pembangunan manusia di Open Source.
Pulau Sumatera oleh 31 orang penguji Agustina, Monica F., Wasono, Rochdi., Darsyah,
menunjukkan 99,5% dengan kategori berhasil pada Moh. Yamin. (2015). Pemodelan Geographically
bagian user, dan 100% dengan kategori berhasil Weighted Regression (GWR) Pada Tingkat
pada bagian admin. Hal ini menunjukkan bahwa Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal
sistem website sistem informasi geografis untuk Statistika. Vol3 No.2, November 2015.
Indeks Pembangunan Manusia di Pulau Sumatra Erawan. (2014). Dasar-dasar PHP. Sistem Informasi
layak untuk digunakan. Universitas Dian Nuswantoro, Semarang.
Cholifah, Wahyu Nur., Yulianingsih, Sagita., Sri
Saran untuk penelitian selanjutnya terkait Melati. (2018). Pengujian BlackBox Testing Pada
pengembangan sistem informasi geografis indeks Aplikasi Action & Strategy berbasis Android
pembangunan manusia beserta komponen dengan dengan Teknologi Phonegap”. Jurnal String Vol.3
pemodelan GWR kedepannya: No.2 Desember 2018.
1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan dapat
mengambil faktor lain sebagai variable
independen yang belum terbukti dan
memungkinkan berpengaruh dalam membangun
indeks pembangunan manusia.
2. Untuk pengembangan website disarankan dapat
mengintegrasikan formula atau rumus dalam
memodelkan GWR ke dalam sistem website
sehingga pengguna dapat mencoba memodelkan
GWR dengan data berbeda.
3. Implementasi desain pada website lebih
dikembangkan agar tampilan website menjadi
lebih menarik, responsive, dan interaktif, sehingga
akan menarik lebih banyak pengguna untuk
menggunakan website ini.

Anda mungkin juga menyukai