Anda di halaman 1dari 2
PELAYANAN OBAT HIGH ALERT No Dokumen No Revisi Halaman 1 12 RSIDSINEERREO | 23/Far/SPO/1/2022 | Ditetapkan, STANDAR Tanggal Terbit UD SUMBERREJO PROSEDUR ; OPERASIONAL 02 Juni 2022 90121 201001 2.002 és { Pengertian Tata cara memberikan obat high alert/fobat-obat yang perlu diwaspadai karena beresiko tinggi menyebabkan adverse event/kejadian sentinel Tujuan Meminimaikan Kesalahan pengambilan obat/bahan obat yang mempunyai resiko tinggi dan berakibat fatal pada pasien Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro Nomor : 440/1001/412.202.40/2022 Tentang Pelayanan Kefarmasian Dan Penggunaan Obat (PKPO) Rumah Sakit Umum Daerah Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro | Prosedur | Permintaan Obat: 1. Mintakan obat yang termasuk kategori high alert disertakan dengan resep lengkap dengan keterangan: a. Nama pasien dan nomor rekam medis b. Tanggal dan waktu resep dibuat cc. Nama obat (generik), dosis, rute pemberian d. Cara pemakaian obat (signa) 2, Jika permintaan melalui telepon maka’ a. Sebutkan dengan jelas nama obat, dosis, bentuk sediaan, jumlah, signa obat, dan nama dokter yang meresepkan. b. Minta petugas farmasi untuk mengulangi kembali permintaan yang disebutkan Petugas Farmasi: 1. Siapkan obat kategori high alert sesuai dengan resep, up suvmeneeso PELAYANAN OBAT HIGH ALERT No Dokumen No Revisi Halaman 1 212 23/Far/SPO/1/2022 pastikan label high alert sampai ke kemasan terkecil. 2. Minta petugas farmasi tain untuk mengecek ulang sebelum diberikan kepada perawat atau pasien, meliputi: a. identitas pasien b. nama obat c. kekuatan sediaan obat yang akan diberikan 4d. aturan dan cara pakai obat 3, Serahkan obat kategori higt alert kepada perawat Perawat: 4. Cek ulang obat kategori high alert yang diterima dari petugas farmasi sebelum diberikan pada pasien 2. Pastikan obat telah tepat pasien, tepat dosis, tepat bentuk sediaan, tepat rute pemberian, tepat indikasi, dan diwaspadai efek samping obat. Kemudian lakukan kroscek ulang dengan perawat yang berbeda 3. Pengecekan ganda/venfikasi oleh orang kedua dilakukan setiap akan memberikan obat injeksi. Untuk infus 1) Saat terapi inisial 2) Saat terdapat perubahan konsentrasi obat 3) Saat pemberian bolus 4) Saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien 5) Setiap terjadi perubahan dosis obat Unit Terkait 1. Instalasi Farmasi 2. Rawat Inap 3. Rawat Jalan 4. IGD PONEK Terintegrasi

Anda mungkin juga menyukai