Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Reformasi Hukum : Cogito Ergo Sum ISSN 2599-3364 (print)

Volume 1, Nomor 2, Juli 2018, 51-58 ISSN 2614-5987 (online)

PENYELESAIAN SENGKETA ILEGAL FISHING DI WILAYAH LAUT


NATUNA ANTARA INDONESIA DENGAN CHINA
TIARA AJI DAMASTUTI1, RIVINTA CAHYU HENDRIANTI2, RORO OKTAVIA LARAS3, RAHMAWATI
AGUSTINA4

Program Studi Ilmu Hukum


Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya
e-mail: 3rorooktavialaras30@gmail.com

ABSTRACT

In order to the welfare of the Indonesian water territories, the government continues to protect the sea to
avoid cases of illegal fishing. The case of illegal fishing going on in the Natuna territorial waters caused a lot
of the negative impact for Indonesia. Various efforts have been made to handle the cases of illegal fishing
whether conducted by foreign fishermen and fishermen. One of the cases illegal fishing by foreign ships and
foreign fishermen who in the Natuna Sea by China. This study aims to analyze the efforts of the Indonesian
Government in tackling illegal fishing in the territory of the Natuna Sea and the dispute settlement of cases of
illegal fishing that especially happened in the Natuna. The procedure used this research in the collection of
data and using the procedures that the normative. Protection of Indonesia's marine area to Illegal fishing has
been set in article 9 of Law No.45 of 2009 on fisheries.

Key words: illegal fishing, fishermen foreign, protection of the sea

ABSTRAK

Guna mewujudkan kesejahteraan wilayah laut Indonesia, pemerintah terus berupaya untuk melindungi
wilayah laut agar terhindar dari kasus illegal fishing. Maraknya kasus illegal fishing yang terjadi di wilayah
perairan Natuna menimbulkan banyak dampak negatif untuk Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan
untuk menangani kasus illegal fishing baik yang dilakukan oleh nelayan asing maupun nelayan lokal. Salah
satu kasus illegal fishing yang dilakukan oleh kapal asing dan nelayan asing yang di laut Natuna yang
dilakukan oleh Cina. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya pemerintah Indonesia dalam
menanggulangi illegal fishing di wilayah laut Natuna serta cara penyelesaian sengketa terhadap kasus
illegal fishing khususnya yang terjadi di wilayah laut Natuna. Prosedur yang digunakan penelitian ini
dalam pengumpulan data dan bahan menggunakan prosedur normatif. Perlindungan wilayah laut
Indonesia terhadap Illegal fishing telah diatur dalam pasal 9 UU No.45 tahun 2009 tentang perikanan.

Kata kunci: ikan ilegal, nelayan asing, perlindungan wilayah laut

PENDAHULUAN Eksklusif (ZEE)1 yang terdiri dari negara


kepulauan dan dua pertiga wilayahnya adalah
Indonesia merupakan salah satu negara perairan laut yang terdiri atas laut pesisir, laut
yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang lepas, teluk dan selat yang kaya sumber daya laut
dipisahkan oleh perairan-perairan dangkal dan ikan. Kegiatan ilegal fishing tersebut dilakukan
maupun perairan-perairan dalam (selat, laut oleh nelayan-nelayan asing dari china
territorial dan laut lepas), yang mana wilayah menggunakan kapal KM Kway Fey 10078 yang
perairan Indonesia memiliki keanekaragaman berada di kawasan yang memasuki wilayah
sumber daya hayatinya, dan inilah yang menjadi perairan Natuna secara ilegal. Kapal TNI Angkatan
ciri negara maritim yang dimiliki Indonesia. Laut memergoki 10-12 kapal ikan asing di Natuna
Kondisi geografis Indonesia, Indonesia memiliki di Zona Ekonomi Eksklusif indonesia, kapal-kapal
perairan laut sekitar 5,8 juta km2 (75 persen dari asing itu terlihat sedang melemparkan jaring ke
total wilayah Indonesia ) yang terdiri dari 0,3 juta laut Natuna dan diduga sedang Melakukan
km2 perairan laut teritorial 2,8 juta km2 perairan penangkapan ikan secara ilegal dengan
laut nusantara dan 2,7 juta km2 Laut Zona Ekonomi mengunakan jaring dan pukat harimau. Melihat

1
Rokhmin Dahuri 2010, pembangunan Kelautan dan
Perikanan Menuju Indonesia yang Maju,Adil Makmur, dan
Berdaulat, PKSPL-IPB, Bogor,hal.15

51
TA Damastuti, dkk / Jurnal Reformasi Hukum : Cogito Ergo Sum, Vol. 1, No.2, Juli 2018, 51-58

kapal TNI angkatan laut, kapal asing tersebut strategis serta langkah positif dan merupakan
berpencar melarikan diri. Empat kapal TNI AL dasar bagi penegak hukum dan hakim perikanan
melakukan pengejaran secara terpisah. Selanjutnya dalam memutuskan persoalan hukum yang terkait
kapala angkatan laut meminta agar kapal-kapal dengan ilegal fishing, yang dampaknya sangat
ikan asing tersebut berhenti dan mematikan mesin. merugikan keuangan Negara bahkan telah merusak
Pesan itu disampaikan melalui radio komunikasi perekonomian bagi Bangsa Indonesia.
dan menggunakan pengeras suara, namun Penangkapan ikan secara ilegal, atau yang disebut
permintaan tersebut diabaikan. Kapal-kapal asing pencurian ikan (ilegal fishing)sangat merugikan
tersebut justru menambah kecepatan. Setelah Negara manapun nelayan tradisional. Nelayan
beberapa jam melakukan peengejaran, TNI tradisional yang merupakan masyarakat indonesia,
angkatan laut melepaskan tembakan peringatan ke sehinnga masyarakat pesisir tersebut juga terkena
udara dan ke laut. Langkah penegakan hukum imbas dari pencurian ikan ini. Selain itu,
melalui peringatan tersebut juga diabaikan. masyarakat lain yang menjadi konsumen juga ikut
Beberapa kapal asing bermanuver dan hampir dirugikan karena tidak bisa menikmati hasil laut di
menabrsk kapal milik Indonesia. Akhirnya, kapal- Negeri sendiri. Secara makro ikan-ikan Indonesia
kapal tersebut lari dan keluarperairan Natuna ZEE yang dicuri lantas diolah dengan peralatan yang
Indonesia. Satu kapal ikan asing Nomor 19038 jauh lebih modern sehingga meningkatkan harga
berhasil diberhentikan dan ditangkap kapal TNI jualnya diluar Negeri.3
Angkatan Laut. Saat ditangkap, didalam kapal asing Permasalahan ilegal fishing terjadi karena
itu terdapat tujuh anak buah kapal, yang terdiri disebabkan sedikitnya dua hal yaitu tumpang
atss enam laki-laki dan satu perempuan. Ketujuh tindihnya peraturan perundang-undangan yang
ABK dalam keadaan baik dan tidak ada yang berujung ketidakjelasan institusi Negara dalam
terluka. Mereka dibawa menuju ke saban mawang, mengurus kavlingnya masing-masing
dalam perjalanan menuju saban, mawan, kapal ketidakjelasan tersebut menciptakan celah hukum
Republik Indonesia di dekati kapal penjaga pantai bagi para pihak pelaku kejahatan ilegal fishing. dan
china diperairan Natuna. mereka meminta kapal china selama ini sering melanggar Zona Ekonomi
Indonesia melepaskan kapal asing yang telah Eksklusif perairan Indonesia, selain itu juga dengan
ditangkap. Permintaan itu ditolak TNI AL karena beberapa kali tersangkut ilegal fishing yang
akan dilakukan investigasi dan penegakan hukum. dilakukan oleh masyarakat china yang masuk
Saat ini proses investigasi sedang dilakukan atas dalam wilayah perairan Indonesia dan tanpa seizin
dugaan ilegal, unreported, and unreguleted fishing, dari pihak Indoensia dan tindakan ini jelas
dan ditemukan sekitar 2 Ton ikan dikapal ikan melanggar Undang-undang ZEE No 5 tahun 1983
asing tersebut. Berdasarkan UNCLOS 1982, semua khususnya dalam pasal 7. Dalam pasal ini
negara termasuk indonesia berhak melakukan dijelaskan bahwa barang siapa melakukan kegiatan
penegakan hukum diperairannya, termasuk Zona diperairan wilayah Indonesia harus mendapat
Ekonomi Eksklusif. Indonesia akan terus persetujuan dari pemerintah Indonesia. dari
melakukan penegakan hukum diperairan insiden ilegal fishing oleh kapal china berbuntut
Indonesia. tetapi disaat kapal milik Indonesia proses resmi dari pemerintah Indonesia karena
sempat melepaskan tembakan peringatan namun upaya penindakan yang hendak dilakukan oleh tim
kapal ikan china tersebut tetap berusaha melarikan KKP dihalang-halangi oleh kapal patroli milik
diri sehingga terjadi tabrakan. badan keamanan Laut China. Kapal penjaga pantai
Salah satu bentuk reformasi hukum dan milik angkatan laut china nekat menerobos
perundangan yang dilakukan pemerintahan perbatasan laut. Tak hanya itu mereka juga
adalah dengan diundangkannya Undang-undang menabrak dan menarik paksa kapal yang baru saja
Nomor 31 Tahun 2004 yang kemudian diubah ditangkap operasi gabungan kementrian kelautan
dengan Undang-undang Nomor 45 tahun 2009 dan perikanan bersama TNI AL. Akibat ulah dari
tentang perikanan. Bagi Indonesia perubahan atas kapal coast guard China yang menerabas wilayah
Undang-undang tentang perikanan sangat penting perairan natuna, hal ini membuat pemerintah
dengan luasnya perairan kita yang hampir Indonesia kini berencana meningkatkan
mendekati 6 juta kilometer persegi yang pengamanan wilayah perbatasan laut.
mencangkup perairan kedaulatan dan yuridiksi Undang-undang Republik Indonesia Nomor
nasional memerlukan perhatian dan kepedulian 45 Tahun 2009 atas perubahan Undang-undang
utamanya yang menyangkut upaya penegakan laut Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan telah
dari gangguan dan upaya pihak asing.2 memuat regulasi atau formulasi baik mengenai
Keberadaan Undang-Undang Nomor 45 hukum acara pidana maupun tindak pidana
Tahun 2009 ini merupakan sebuah kebijakan yang perikanan. Institusi negara yang berwenang

3
2Akhmad Solihin 2010, Politik Hukum Kelautan dan Djoko Tribawono 2011, Hukum perikanan Indonesia,
Perikanan, Nuansa Aulia, Bandung, hal.8 Citra Aditya Bakri, Jakarta, hal.210

52
TA Damastuti, dkk / Jurnal Reformasi Hukum : Cogito Ergo Sum, Vol. 1, No.2, Juli 2018, 51-58

melakukan tindakan penyidikan, penuntutan, dan yang melakukan illegal fishing di perairan Natuna.
mengadili tindak pidana ilegal fishing antara lain Letak geografis Indonesia yang strategis membuka
Departemen Kelautan dan Perikanan ,TNI peluang terjadinya pencurian dan pemanfaatan
Angkatan Laut, POLRI, Kejaksaan Dan Pengadilan sumber daya laut secara illegal oleh pihak-pihak
Perikanan atau Pengadilan Negeri yang merugikan Negara apabila kemampuan
Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah pengawasan dalam Negara terbatas sehingga
untuk menganalisis upaya pemerintah Indonesia mudah untuk melakukan pelanggaran illegal
dalam menanggulangi illegal fishing di wilayah laut fishing. Berbagai upaya untuk melindungi wilayah
Natuna dan menganalisis bagaimana suatu bentuk laut di Natuna juga telah dilakukan. illegal fishing
upaya penyelesaian sengketa dalam kasus illegal yang terjadi di Natuna, khususnya yang dilakukan
fishing yang sering terjadi di wilayah laut Natuna ? China, aparat keamanan laut Indonesia dapat
mengambil tindakan penegakan hukum, namun di
pihak China kerap melakukan penggagalan
METODE PENELITIAN terhadap aparat Indonesia melalui tindakan
intimidasi dan provokasi. Salah satu upaya yang
Jenis penelitian yang dipilih adalah dilakukan Indonesia adalah dengan diplomasi yang
penelitian hukum normatif yaitu penelitian yang merupakan mekanisme yang dimanfaatkan oleh
meletakkan hukum sebagai sistem norma. Sistem pemerintah Indonesia apabila terjadi suatu
norma yang dimaksud adalah mengenai asas-asas, benturan atau persoalan yang muncul pada aspek
norma, kaidah dan peraturan perundang- kepentingan nasional di dalam hubungan
undangan. Peter Mahmud Marzuki menjelaskan Indonesia dan China.6 Letak Natuna yang menjadi
bahwa : ‘penelitian hukum normatif adalah suatu titik dasar untuk menentukan batas-batas perairan
proses untuk menemukan suatu aturan hukum, kepulauan Indonesia, dan menjadi tiik dasar
prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin penarikan Zona Ekonomi Eksklusif menjadikan
hukum untuk menjawab permasalahan hukum kedaulatan penuh karena itu termasuk dalam laut
yang dihadapi. Penelitian hukum normatif Teritorial. Kepulauan Natuna merupakan kawasan
dilakukan untuk menghasilkan argumentasi, teori Zona Ekonomi Eksklusif yang berjarak 200 mil,
atau konsep baru sebagai preskripsi dalam sehingga Indonesia sebagai negara pantai
menyelesaikan masalah yang dihadapi. 4Penelitian mempunyai hak berdaulat untuk melakukan
hukum normatif juga disebut dengan penelitian eksplorasi dan eksploitasi, konservasi dan
hukum doktrinal yaitu penelitian yang bertujuan pengelolaan sumber daya alam, termasuk ikan.
untuk memberikan penjelasan secara terperinci Kasus penagkapan ikan (illegal fishing) yang
yang bersifat sistematis mengenai aturan hukum dilakukan oleh Tiongkok tercatat sudah tiga kali di
yang mengatur bidang aturan hukum tertentu, 5 kejar dan di tangkap karena tidak memiliki surat
menganalisis hubungan antara aturan hukum yang izin resmi dari pemerintah Indonesia. Kasus
satu denhan yang lain, menjelaskan bagian-bagian terakhir, penangkapan terhadap kapal bendera
yang sulit dipahami dari suatu aturan hukum dan Tiongkok Han Tan Cou 19038 yang disertai
juga mencakup prediksi perkembangan suatu kawalan kapal penjaga pantai (Coast Guard).7
aturan hukum tertentu pada masa mendatang. Konflik Laut China dengan Natuna tentang kasus
Penelitian hukum Doktrinal adalah penelitian illegal fishing yang terjadi di Natuna merupakan
berbasis perpustakaan yang fokusnya adalah suatu ancaman yang berpotensi menimbulkan
analisis bahan hukum primer. Penelitian jenis ini dampak negatif bagi Indonesia. Hal ini dimulai
didasarkan pada pemikiran bahwa penelitian ini karena China mengklaim laut China selatan dengan
hendak menganalisis suatu sistem norma atau berdasarkan nine dash line, yaitu sebuah peta
peraturan. teritorial yang membubuhkan sembilan garis
putus-putus sebagai penanda atau batas pemisah
imajiner yang digunakan untuk pemerintah China
PEMBAHASAN dalam mengklaim sebagian besar dan hampir
seluruh wilayah laut China selatan.8 Dan dengan
Kasus Illegal Fishing di Natuna
Natuna dinilai memiliki keaneragaman 6 Ela Riska, Diplomasi Maritim Indonesia terhadap
kekayaan alam yang terkandung didalamnya Aktivitas Penangkapan Ikan Ilegal (Ilegal Fishing) oleh
sangat berpotensial bagi pembangunan ekonomi Nelayan China di ZEEI Perairan Kepulauan Natuna, Jurnal
suatu Negara maka dari itu, banyak nelayan asing Prodi Diplomasi Pertahanan Volume 3 No. 2, 2017
7 Nusantara News, (2016), Pakar: tidak ada traditional

fishing ground China, tersedia pada


4
Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, http://nusantaranews.co/pakar-di-dalam-zee-tidak-ada-
Jakarta, Kencana Prenada Media Group, hal.126 traditional-fishing-ground-china, [Akses 28 April 2018]
5 Zainudin Ali,2014, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, 8 Raden Florentinus Bagas Adhi Pradana, Akibat Hukum

Sinar Grafika, hal.11 Klaim Ninen Dash Line Cina Terhadap Hak Berdaulat

53
TA Damastuti, dkk / Jurnal Reformasi Hukum : Cogito Ergo Sum, Vol. 1, No.2, Juli 2018, 51-58

adanya klaim atas China tersebut, berpengaruh Indonesia.11 Dalam hal penegakan hukum di laut,
terhadap negara-negara ASEAN yang lain yaitu pasal 13 UU ZEE bahwa tindakan sesuai dengan
filipina, malaysia, vietnam dan brunei darussalam untuk pelaksanaan hak berdaulat, yurisdiksi dan
yang menganggap hal tersebut adalah sebuah kewajiban-kewajiban lain, maka aparatur penegak
bentuk pelanggaran. Perlakuan china tersebut hukum berwenang mengambil tindakan-tindakan
tidak sesuai dengan UNCLOS yang digunakan oleh penegakan hukum, hal ini sesuai dengan Undang-
negara-negara ASEAN sebagai dasar yuridis Undang No 8 Tahun 1981 tentang Kitab UU Acara
kepemilikan di Laut China selatan. Berdasarkan Pidana. Ada pun pengecualian terhadap tindakan-
ketentuan United Nations Convention on the Law of tindakan penegakan hukum diantaranya,
the Sea (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa penagkapan kapal atau orang yang di duga
Tentang Hukum Laut 1982), zona laut dapat melakukan pelanggaran di ZEEI meliputi,
dibedakan berdasarkan dua prinsip hukum pemberhentian kapal dan diserahkannya kapal dan
Internasional yang berbeda yakni kedaulatan orang tersebut untuk diproses lebih lanjut.12 Tidak
(sovereignty) dan hak berdaulat (sovereign rights) hanya itu, dengan adanya illegal fishing yang
suatu Negara di wilayah laut. Adapun pengertian dilakukan oleh China berdampak pada keamanan
kedaulatan menurut pasal 2 UNCLOS 1982 bahwa negara karena terganggunya wilayah natuna yang
Negara pantai mempunyai kedaulatan penuh atas dianggap tidak aman dari kasus illegal fishing.
perairan pedalaman yang meliputi ruang udara Maka dari itu Indonesia terus berupaya untuk
diatasnya, dasar laut dan tanah dibawahnya yang menjaga dan meningkatkan keamanan batas
terletak di atas laut teritorial.9 Dalam hal ini Negara wilayah lautnya terutama di natuna dari China dan
pantai memiliki kekuasaan tertinggi di wilayah laut menyusun langkah-langkah strategi yang efektif
yang diatur dalam hukum Nasionalnya.10 Indonesia untuk mempertahnkan kedaulatan negara
juga ikut serta menganggap klaim China sebagai Indonesia di Natuna dan senantiasa menjaga
pelanggaran karena China yang ikut memasukkan stabilitas keamanan negara.
wilayah Natuna ke dalam wilayah nine dash line
yang dalam kenyataannya, natuna masuk ke dalam Upaya Pemerintah Indonesia dalam
wilayah yurisdiksi Negara Indonesia. Dengan Menanggulangi Ilegal Fishing di Natuna
begitu Indonesia merasa dirugikan karena sumber Penangkapan ikan secara ilegal yang
daya alam yang ada di Natuna adalah milik dilakukan oleh China dilaut Natuna, berhak
Indonesia, sebagai sumber ekonomi bagi ditangani oleh pihak Indonesia karena Natuna
pembangunan dan kekayaan alam. Sebagai Negara berada di dalam wilayah Zona Ekonomi Eksklusif
peserta konvensi hukum laut 1982, Indonesia telah Indonesia dan wajib menggunakan hukum
mengeluarkan Undang-Undang No 5 Tahun 1983 Indonesia yang berlaku. Berbagai upaya seperti
Tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Secara kebijakan-kebijakan telah dilakukan oleh
garis besar, pengaturan ini termuat tentang hak- Pemerintah Indonesia dalam menangani kasus
hak dan kewajiban Indonesia dan kebebasan- illegal fishing. Dengan berbagai cara yang
kebebasan Negara lain di Zona Ekonomi Eksklusif, dilakukan, guna memberantas dan menanggulangi
konservasi dan pengelolaan sumber daya ikan di kasus-kasus illegal fishing yang terjadi.
laut. Dalam pasal 2 UU ZEEI terdapat pengertian
bahwa jalur diluar dan perbatasan dengan wilayah Membuat aturan melalui Penetapan Keputusan
laut Indonesia sebagaimana yang ditetapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik
berdasarkan undang-undang yang berlaku tentang Indonesia Nomor KEP.50/MEN/2012 tentang
perairan Indonesia yang meliputi dasar laut, tanah Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan
dibawanya dan perairan diatasnya dengan batas Penanggulangan Illegal, Unreported, and
terluar 200 mil laut dengan di ukur dari garis Unregulated Fishing (IUU Fishing).
pangkal laut wilayah Indonesia. Dalam hak Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
berdaulat, yang terdapat pasal 56 UNCLOS 1982 Republik Indonesia Nomor KEP.50/MEN/2012
telah dirumuskan dalam pasal 4 ayat 1UU No 5 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan
Tahun 1983 Tentang Zona Ekonomi Eksklusif Penanggulangan Illegal, Unreported, and
Unregulated Fishing (IUU Fishing).
IUU Fishing adalah kegiatan perikanan yang
tidak sah atau secara illegal yang tidak sesuai
Indonesia Di Perairan Kepulauan Natunan (Khususnya dengan peraturan yang berlaku. Adanya penetapan
Kabupaten Natuna) menurut UNLOS 1982, 2017
9 Mohammad Sodik, Didik, (2011), Hukum Laut

Internasional Dan Pengaturannya Di Indonesia, Bandung : 11 Undang-Undang No 5 Tahun 1983 Tentang Zona
Refika Aditama, hlm.4 Ekonomi Eksklusif Indonesia pasal 4 ayat 1 tentang hak
10 Mochtar Kusumaatmadja, (1986), Hukum Laut berdaulat Indonesia atas ZEE
Internasional, Bandung: Penerbit Binacipta, 1986, hlm 12 Ria Siombo Marhaeni. (2010). Hukum Poerikanan
3. Nasional dan Internasional, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama, hlm.93.

54
TA Damastuti, dkk / Jurnal Reformasi Hukum : Cogito Ergo Sum, Vol. 1, No.2, Juli 2018, 51-58

keputusan menteri yang mengatur tentang IUU


Fishing bertujuan untuk mencegah dan Pelaku illegal fishing dikenakan denda dan
menanggulangi terjadinya IUU fishing yang pidana penjara.
semakin marak terjadi yang dapat menimbulkan Untuk hukuman pelaku yang melakukan
kerugian Negara salah satunya di bidang ekonomi, illegal fishing14, Pemerintah berupaya
karena dapat berdampak pada kerugian produk meningkatkan peraturan yang berlaku melalui UU
sumber daya ikan yang berpengaruh pada No.45 tahun 2009 tentang Perikanan dalam pasal
pendapatan Indonesia. Serta mendukung 85 “Setiap orang yang dengan sengaja memiliki,
pengelolaan dan pembangunan perikanan yang menguasai, membawa, dan/atau menggunakan alat
tertib, harus lebih disosialisasikan dan diterapkan penangkap ikan dan/atau alat bantu penangkapan
dengan baik untuk mningkatkan pencegahan ikan yang mengganggu dan merusak keberlanjutan
terhadap IUU Fishing. sumber daya ikan di kapal penangkap ikan di
wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik
Pemerintah membuat kebijakan melalui UU Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
No.45 tahun 2009 tentang Perikanan dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
Penangkapan ikan secara illegal yang (lima) tahun dan dikenakan denda paling banyak
dilakukan oleh Kapal berbendera China melanggar Rp.2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah). Kapal dan
hukum Indonesia sesuai Undang-undang No.31 nelayan yang melakukan pelanggaran illegal
tahun 2004 tentang Perikanan yang kemudian fishing akan diperiksa oleh penyidik dan diadili di
diubah dengan Undang-undang No.45 tahun 2009 Pengadilan Perikanan yaitu berada di Pengadilan
tentang Perikanan. Upaya kebijakan pemerintah Negeri.
yang lainnya dalam menanggulangi kasus illegal
fishing tersebut tercantum dalam UU NO.45 tahun Bentuk Upaya Penyelesaian Sengketa terhadap
2009 tentang Perikanan dalam Pasal 69 ayat (4) kasus Illegal Fishing yang dilakukan oleh
“Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana Pemerintah Indonesia
dimaksud pada ayat (1) penyidik dan/atau Selain upaya pemerintah melalui kebijakan-
pengawas perikanan dapat melakukan tindakan kebijakan yang berpedoman pada Undang-undang
khusus berupa pembakaran dan/atau No.45 tahun 2009 tentang perikanan, pihak
penenggelaman kapal perikanan yang berbendera pemerintah Indonesia telah berupaya melakukan
asing berdasarkan bukti permulaan yang cukup”. berbagai penyelesaian sengketa Illegal Fishing.
Melalui undang-undang tersebut, pemerintah Upaya-upaya tersebut melalui:
berupaya melakukan pembakaran atau
penenggelaman terhadap kapal asing yang Sistem Pemantauan Kapal-kapal Perikanan
melakukan penangkapan ikan secara illegal yang (Vessel Monitoring System)15
terjadi di Indonesia khususnya di Natuna. Sistem pemantauan kapal tersebut
Penenggelaman kapal ini dirasa berguna untuk dilakukan melalui alat-alat canggih yang berfungsi
tempat berkembang biak ikan sekaligus dapat untuk mengetahui pergerakan aktifitas kapal yang
melestarikan ekosistem laut. Dan diharapkan dapat masuk ke dalam wilayah Zona Ekonomi Eksklusif
memberikan efek jera terhadap pelaku-pelaku Indonesia dengan berbasis menggunakan satelit.
illegal fishing. VMS tersebut dipasang ke dalam kapal-kapal
perikanan yang sehingga dimungkinkan untuk
Meningkatkan Tingkat Keamanan di wilayah mengetahui keberadaan dan mengidentifikasi
laut Natuna kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kapal.
Peningkatan keamanan di wilayah Laut Selain itu, VMS juga berfungsi untuk memastikan
Natuna dilakukan oleh TNI AL beserta Polisi Laut kepatuhan kapal-kapal perikanan terhadap
yang berupaya melakukan patroli laut secara rutin peraturan yang berlaku. Pemberlakuan VMS di
guna mencegah terjadinya illegal fishing di natuna Indonesia dilakukan secara bertahap, yaitu tahap
atau diesbut dengan diplomasi maritim. Selain itu, pertama dengan membangun sistem berbasis
diplomasi maritim untuk meningkatkan keamanan satelit Argos dan membangun pusat pemantauan
tersebut juga dilakukan oleh Bakamla Indonesia.
Namun upaya diplomasi maritim ini belum dapat
dilaksanakan di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif
Indonesia di wilayah laut Natuna dikarenakan
faktpr kepentingan politik kedua belah pihak Nelayan China di ZEEI Perairan Kepulauan Natuna, Jurnal
negara yaitu Indonesia dan China berbeda. 13 Prodi Diplomasi Pertahanan Volume 3 No. 2, 2017
14
15
Alamsyah, Bobby Bella. 2017. Upaya Pemerintah
Indonesia Dalam Menanggulangi Illegal Fishing Di
13 Kepulauan Riau 2010-2015. Universitas Mulawarman :
Ela Riska, Diplomasi Maritim Indonesia terhadap
Aktivitas Penangkapan Ikan Ilegal (Ilegal Fishing) oleh Samarinda.

55
TA Damastuti, dkk / Jurnal Reformasi Hukum : Cogito Ergo Sum, Vol. 1, No.2, Juli 2018, 51-58

kapal perikanan dan melakukan pemasangan Internasional terhadap kasus Illegal Fishing di
transmitter pada 1500 unit kapal perikanan. 16 Natuna
Port State Measures (PSM) dilakukan
Jalur diplomatik sebagai upaya penyelesaian Indonesia pada tanggal 10 Mei 2016 yang
sengketa illegal fishing antara Indonesia merupakan sebuah ketentuan Internasional yang
dengan China mengatur negara pelabuhan untuk memerangi,
Jalur diplomatik pernah dipilih Indonesia mencegah, dan memberantas IUU Fishing yang
untuk menyelesaikan sengketa kasus Illegal fishing ditandatangani dalam Forum Food dan Agriculture
dengan China. Namun, dengan melalui diplomasi Organization (FAO) pada tahun 2009. Penerapan
ini dilakukan melalui pemberian nota protes dari PSM tersebut diharapkan dapat memastikan
Indonesia terhadap China dan melakukan konservasi jangka panjang serta pemanfaatan
pemanggilan Dubes China.17 Nota protes ini sumber daya dan ekosistem kelautan dan
dikeluarkan Indonesia karena China sempat perikanan yang berkelanjutan. PSM juga dapat
melakukan perlawanan dan bahkan mengklaim berguna untuk menekan peluang terjadinya
wilayah perairan laut Natuna sebagai wilayah laut praktik IUU Fishing karena PSM mengatur
China dengan berlandaskan Nine Dash Line yaitu pemberdayaan pelabuhan untuk mengawasi kapal-
sebuah peta teritorial yang membubuhkan kapal yang diduga melakukan praktik illegal fishing
sembilan garis putus-putus sebagai penanda atau akan segera ditindaklanjuti berdasarkan
batas pemisah imajiner yang digunakan untuk mekanisme yang diatur dalam PSM tersebut.20
pemerintah China dalam mengklaim sebagian
besar wilayah Laut Natuna.18 Diplomasi tersebut
bertujuan untuk melakukan negoisasi batas KESIMPULAN
wilayah maritim serta menjaga kepentingan
sumber daya kelautan dari tindakan IUU Fishing Optimalisasi pengelolaan kekayaan laut
terutama antara negara Indonesia dengan China. Indonesia yang berlimpah belum mampu
diwujudkan untuk sebesar-besar kemakmuran
Melakukan Konvensi Regional dengan China rakyat. Upaya penegakan hukum di perairan dan
Pada tahun 2016, Indonesia membuat laut Indonesia ini diharapkan merupakan kegiatan
Regional Convention against Illegal, Unreported, yang berkelanjutan sehingga akan membuat efek
Unregulated (IUU) Fishing and Its Related Crime jera bagi nelayan asing untuk mencuri kekayaan
secara berkala atau suatu Konvensi Regional laut Indonesia. Pemerintah China juga dinilai telah
dengan China guna meningkatkan kerjasama dan melanggar ketentuan International United Nations
menjalin hubungan baik dengan China. Konvensi Convention on the Law of the Sea (UNCLOS)
ini pertama kali digelar Indonesia di Bali pada Berdasarkan ketentuan pasal 56 United Nations
tanggal 19 Mei 2016 dan kedua digelar di Convention on the Law of the sea (Konvensi
Yogyakarta pada tanggal 12-13 Oktober 2016. Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Hukum Laut
Konvensi regional ini menjadi upaya Indonesia 1982) serta Pasal 4 ayat 1 Undang-Undang Nomor
dalam memberantas sengketa Illegal Fishing yang 5 Tahun 1983 Tentang Zona Ekonomi Eksklusif
bekerjasama dengan negara-negara lain terutama Indonesia maka Kepulauan Natuna merupakan
sengketa Illegal Fishing yang berkali-kali dilakukan negara pantai yang masuk ke dalam wilayah Zona
oleh China di wilayah Laut Natuna.19 Ekonomi Eksklusif Indonesia yang berjarak 200 mil
laut. Demikian Indonesia memiliki hak berdaulat
Port State Measures (PSM) sebagai upaya untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi,
penyelesaian sengketa dalam Lingkup konservasi serta pengelolaan terkait ancaman
penggunaan kekerasan terhadap kedaulatan,
keutuhan wilayah atau kemerdekaan politik
16
Ibid Negara pantai. Dengan melihat betapa seriusnya
17
Ela Riska, Diplomasi Maritim Indonesia terhadap Negara dalam hal mempertahankan wilayah kita
Aktivitas Penangkapan Ikan Ilegal (Ilegal Fishing) oleh dan menyelesaikan konflik ini, maka bisa
Nelayan China di ZEEI Perairan Kepulauan Natuna, Jurnal disimpulkan bahwa dengan adanya pengklaiman
Prodi Diplomasi Pertahanan Volume 3 No. 2, 2017 wilayah Kepulauan Natuna ini berdampak sangat
18
Juwana, H. 2016. Sembilan Garis Putus Tiongkok. besar pada ketahanan dan keamanan Negara.
Diakses dari Selain itu yang terpenting adalah kedaulatan
http://print.kompas.com/baca/2016/03/30/Semb Negara yang dilanggar oleh China. Dengan
ilan-garis-putus-tiongkok pada tanggal 20 Mei beraninya mereka melanggar kedaulatan Negara
2018 pada pukul 21.34 yang dapat diasumsikan itu merupakan rumah
19
Ela Riska, Diplomasi Maritim Indonesia terhadap atau kekuasaan Indonesia. Bisa dibayangkan
Aktivitas Penangkapan Ikan Ilegal (Ilegal Fishing) oleh
Nelayan China di ZEEI Perairan Kepulauan Natuna, Jurnal
20
Prodi Diplomasi Pertahanan Volume 3 No. 2, 2017 ibid

56
TA Damastuti, dkk / Jurnal Reformasi Hukum : Cogito Ergo Sum, Vol. 1, No.2, Juli 2018, 51-58

bagaimana kacaunya apabila suatu Negara Mamutu,Victor O. 2015. Perlindungan Hukum


wilayahnya diambil dan diklaim oleh Negara Terhadap Nelayan Di Wilayah Tangkapan
tetangga yang itu merupakan sudah jelas miliknya Ikan (Fishing Ground). Universitas
Negara tersebut. Melimpahnya sumber daya alam Samratulangi : Manado.
yang berada di laut Natuna menyebabkan Dahuri, Rokhmin 2010. Pembangunan Kelautan
banyaknya nelayan asing yang berminat untuk dan Perikanan Menuju Indonesia yang Maju,
menangkap ikan di laut Natuna, dengan Adil Makmur, dan Berdaulat, PKSPL-IPB :
keterbatasan keamanan yang ada di wilayah Laut Bogor.
Natuna, nelayan-nelayan asing dengan kapal Solihin, Akhmad 2010. Politik Hukum Kelautan dan
berbendera negara asing dapat melakukan Perikanan, Nuansa Aulia : Bandung.
penangkapan ikan secara illegal dan tidak Tribawono, Djoko 2011. Hukum Perikanan
mengikuti peraturan yang berlaku dan tanpa Indonesia, Citra Aditya Bakri : Jakarta.
memperhatikan dampak pencemaran yang berada Marzuki, Peter Mahmud, 2005, Penelitian Hukum,
di lingkungan ekosistem laut di Natuna. Dari pihak Kencana Prenada Media Grou : Jakarta.
pemerintah negara Indonesia telah banyak Ali, Zainudin, 2014. Metode Penelitian Hukum,
melakukan kebijakan dan melakukan upaya-upaya Sinar Grafika : Jakarta.
menyelesaikan sengketa baik secara internasional Riska, Ela 2017, Diplomasi Maritim Indonesia
maupun nasional. Dan kebijakan-kebijakan dari terhadap Aktivitas Penangkapan Ikan Ilegal
pemerintah Indonesia juga belum seluruhnya (Ilegal Fishing) oleh Nelayan China di ZEEI
efektif untuk diterapkan. Contohnya tentang IUU Perairan Kepulauan Natuna, Jurnal Prodi
Fishing yang seharusnya pemerintah lebih Diplomasi Pertahanan Volume 3 No. 2
mendalam untuk melakukan sosialisasi kepada Pradana, Raden Florentinus Bagus Adhi Pradana.
nelayan-nelayan baik nelayan lokal atau asing yang 2017. Akibat Hukum Klaim Nine Dash Line
hendak melakukan penangkapan ikan secara Cina Terhadap Hak Berdaulat Indonsia Di
illegal. Dengan begitu, pemerintah Indonesia harus Perairan Kepulauan Natuna (Khususnya
lebih tegas meningkatkan keamanan karena Kabupaten Natuna) Menurut UNCLOS 1982.
berpengaruh kepada keberlanjutan di bidang Universitas Atma Jaya : Yogyakarta
ekonomi untuk di masa yang akan datang di Laut Didik, Mohammad Sodik, 2011, Hukum Laut
Natuna, dan mempertegas dengan memberikan Internasional Dan Pengaturannya Di
ancaman hukuman bagi pelaku yang telah Indonesia, Refika Aditama : Bandung.
melakukan Illegal Fishing. Dikarenakan, sumber Kusumaatmadja, Mochtar 1986, Hukum Laut
daya alam yang berada di Laut Natuna yang Internasional, Penerbit Binacipta : Bandung.
berlimpah menjadikan salah satu sumber Undang-Undang No 5 Tahun 1983 Tentang Zona
pendapatan untuk pembangunan bagi Indonesia Ekonomi Eksklusif Indonesia pasal 4 ayat 1
yang harus terus dilestarikan dan dijaga. tentang hak berdaulat Indonesia atas ZEE
Marhaeni, Siombo Ria. 2010. Hukum Poerikanan
Nasional dan Internasional, Gramedia
DAFTAR PUSTAKA Pustaka Utama : Jakarta, hlm.93.
Riska, Ela. 2017. Diplomasi Maritim Indonesia
Pradana, Raden Florentinus Bagus Adhi Pradana. Terhadap Aktivitas Penangkapan Ikan Ilegal
2017. Akibat Hukum Klaim Nine Dash Line (Illegal Fishing) Oleh Nelayan China DI ZEEI
Cina Terhadap Hak Berdaulat Indonsia Di Perairan Kepulauan Natuna.
Perairan Kepulauan Natuna (Khususnya Alamsyah, Bobby Bella. 2017. Upaya Pemerintah
Kabupaten Natuna) Menurut UNCLOS 1982. Indonesia Dalam Menanggulangi Illegal
Universitas Atma Jaya : Yogyakarta. Fishing Di Kepulauan Riau 2010-2015.
Riska, Ela. 2017. Diplomasi Maritim Indonesia Universitas Mulawarman : Samarinda.
Terhadap Aktivitas Penangkapan Ikan Ilegal Riska, Ela, 2017, Diplomasi Maritim Indonesia
(Illegal Fishing) Oleh Nelayan China DI ZEEI terhadap Aktivitas Penangkapan Ikan Ilegal
Perairan Kepulauan Natuna. (Ilegal Fishing) oleh Nelayan China di ZEEI
Akmal. 2015. Strategi Indonesia Menjaga Perairan Kepulauan Natuna, Jurnal Prodi
Keamanan Wilayah Perbatasan Terkait Diplomasi Pertahanan Volume 3 No. 2,
Konflik Laut Cina Selatan Pada Tahun 2009- Undang-undang Republik Indonesia no 31 tahun
2014. Universitas Riau : Riau. 2004
Alamsyah, Bobby Bella. 2017. Upaya Pemerintah Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang
Indonesia Dalam Menanggulangi Illegal Hukum Laut/ UNCLOS (United Nations
Fishing Di Kepulauan Riau 2010-2015. Convention On The Law Of The Sea) Tahun
Universitas Mulawarman : Samarinda. 1982

57
TA Damastuti, dkk / Jurnal Reformasi Hukum : Cogito Ergo Sum, Vol. 1, No.2, Juli 2018, 51-58

58

Anda mungkin juga menyukai