Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

PROSEDUR PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG MASUK DAN


KELUAR PADA BAGIAN LOGISTIK

DI PT. JAVA DIGITAL NUSANTARA

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Oleh:

ALIA MARTIYANI
NISN : 00681068

KOMPETENSI KEAHLIAN

TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN

SMK NEGERI 1 PAGELARAN

Jln. Raya Pasirpari, Desa. Sindangkerta, Kec. Pagelaran, Kab. Cianjur 43266

Telepon (0263) 234 3003 E-Mail : smkn01pgl@gmail.com


LEMBAR PENGESAHAN

MAKALAH KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


(PKL)
DI PT. JAVA DIGITAL NUSANTARA
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Cianjur,...... April 2023

Diketahui,
Pembimbing DU/DI

Acep Koswara
NIK. 1994201912010

Diketahui,
Pemimpin DU/DI

Asep Usman Nugraha


NIK. 1987201701001
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
(PKL)
DI PT. JAVA DIGITAL NUSANTARA
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Cianjur, April 2023


Menyetujui,

Kepala Program, Pembimbing,

Iwan Hermawan, S.Kom. Herul, S.Kom.


NIP.198302222022211011 NIP.199712052022211003

Mengetahui,

Kepala Sekolah, Ketua Panitia PKL,

Faisal Sandi, S.Pd. M.Pd. Cep Ekan Suarja, S.Pd.


NIP.198504102010011017 NIP.197810182008011002
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) ini dengan baik. Makalah ini disusun dengan judul “PROSEDUR
PENGELOLAAN BARANG MASUK DAN KELUAR PADA BAGIAN
LOGISTIK PT. JAVA DIGITAL NUSANTARA”.

Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan kenaikan kelas


xii tahun pelajarn 2023/2024, SMK NEGERI 1 PAGELARAN. Selama proses
PKL, saya di bantu banyak pihak baik dari sekolah maupun dari PT. Java Digital
Nusantara. Penulis ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang bersangkutan.

Penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk lebih
sempurnanya makalah ini di waktu sekarang maupun yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca pada
umumnya daan penulis khususnya.
Wassalamualaikum, Wr.Wb

Cianjur, … April 2023

Penyusun

4
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN


LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFRAR GAMBAR iv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penulisan Makalah 5

BAB II ISI 6

2.1 Pengertian Prosedur Pengelolaan Barang Masuk dan keluar 6


2.2 Fungsi Surat 10
2.3 Jenis dan Bentuk Surat 10
2.4 Model Pencatatan Surat 15
2.5 Prosedur Pengelolaan Surat Masuk 20
2.6 Prosedur Pengelolaan Surat Keluar 24

BAB III PENUTUP 28

3.1 Simpulan 28
3.2 Saran 29

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

i5
DAFTAR GAMBAR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Prakerin atau Praktik Kerja Industri dilaksanakan untuk melatih dan

memberikan pengajaran kepada siswa dalam Dunia Industri atau Dunia Usaha

yang relevan terkait kompetensi keahlian masing masing. Selain itu prakerin

juga bertujuan untuk memberikan bekal ilmu dalam dunia kerja agar dimasa

mendatang para siswa dapat bersaing dalam dunia industri yang semakin ketat

seperti saat ini, untuk mempersiapkan siswa agar memiliki kemampuan teknis

dengan wawasan yang luas dan fleksibel di era kemajuan teknologi dan ilmu

pengetahuan, meningkatkan mutu dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),

serta mengasah dan mengimplementasikan materi yang diperoleh siswa dari

sekolah masing masing terkait jurusannya.

Kegiatan prakerin merupakan salah satu bentuk kegiatan dari sekian

banyak visi dan misi SMK Negeri 1 Pagelaran dalam mempersiapkan siswa

dan siswinya untuk memasuki dunia industri dan dunia usaha (DI/DU)

6
nantinya. Dunia industri dan dunia usaha tersebut tentunya tidak dapat

diperoleh dengan mudah, maka dari itu para siswa tidak hanya dibekali dengan

teori belajar saja tetapi juga pemahaman tentang lingkungan yang akan mereka

hadapi setelah lulus sekolah. Kegiatan prakerin dilaksanakan sesuai dengan

kemampuan atau kejuruan yang terdapat pada masing masing siswa.

Pada beberapa tahun belakangan ini semakin banyak perusahaan yang

tumbuh dan berkembang seiring semakin pesatnya perkembangan ekonomi di

Indonesia. Hal ini terlihat dengan adanya persaingan yang ketat dalam dunia

usaha, baik perdagangan maupun perindustrian. Persaingan yang semakin ketat

mengharuskan perusahaan untuk mengelola semua sumber daya yang dimiliki

seoptimal mungkin.

Persediaan barang dalam suatu perusahaan memegang peranan yang

cukup penting. Peran persediaan semakin penting jika terdiri dari berbagai

macam jenis dan dengan tingkat perputaran barang yang cukup tinggi. Salah

satu masalah yang sering timbul dalam sebuah persediaan barang secara

manual adalah tidak diketahuinya jumlah dan keadaan sisa barang yang

tersedia di gudang dengan pasti. Hal ini dapat mengakibatkan barang tersimpan

di gudang terlalu lama, berlebihan, kekurangan, atau bahkan terjadi kehabisan

barang. Kerusakan, pemasukan yang tidak benar, lalai untuk mencatat

permintaan, barang yang dikeluarkan tidak sesuai dengan pesanan, dan semua

7
kemungkinan lainnya dapat menyebabkan catatan persediaan berbeda dengan

persediaan yang sebenarnya ada di gudang.

Karena cukup banyak jenis produk dan mobilitas keluar masuk barang,

sehingga dikhawatirkan akan terjadi kehilangan atau pencurian stok barang.

Akibatnya diperlukan pengendalian internal persediaan yang baik agar tidak

terjadi penyelewengan dalam menjalankan tugas. Untuk itu, diperlukan

pemeriksaan persediaan secara periodik atas catatan persediaan dengan

perhitungan yang sebenarnya. Kebanyakan perusahaan melakukan perhitungan

fisik setahun sekali. Namun ada juga yang melakukannya sebulan sekali,

seminggu 124 sekali, bahkan ada yang melakukannya sekali sehari.

Karena persediaan sangat rentan terhadap pencurian maupun kerusakan,

maka perusahaan membutuhkan pengendalian internal yang baik dengan

tujuan untuk melindungi harta perusahaan dan juga agar informasi mengenai

persediaan lebih dapat dipercaya. Pengendalian internal persediaan dapat

dilakukan dengan melakukan tindakan pengamanan untuk mencegah dari

tindakantindakan yang menyimpang seperti kehilangan barang, dan salah

dalam menghitung maupun mencacat sisa barang yang ada di gudang.

Proses penginputan data, pencarian data serta pembuatan laporan secara

manual akan mempunyai resiko kesalahan yang cukup tinggi apalagi dalam

menangani data–data yang cukup kompleks dan cukup besar. Proses pencarian

data dengan cara konvensional akan memerlukan waktu yang lama. Selain itu,

8
pembuatan laporan stok barang juga akan memerlukan penanganan dalam

waktu yang lama.

Penggunaan sistem komputerisasi persediaan barang yang baik diharapkan

akan mengurangi resiko kehilangan ataupun pencurian terhadap persediaan

barang yang ada pada perusahaan, karena setiap jenis barang sudah

diklasifikasikan dan memungkinkan untuk diperiksa setiap saat.

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, maka dilakukan

penelitian untuk merancang sistem informasi stok barang berbasis microsoft

excel.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan

masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang sistem informasi stok barang untuk membantu

penanganan stok barang di PT. Java Digital Nusantara?

2. Bagaimana cara mengelola persediaan barang dengan menggunakan sistem

informasi berbasis aplikasi web?

3. Apakah sistem informasi stok barang berbasis aplikasi web dapat

menghasilkan laporan keluar masuk barang?

4. Apakah dengan menggunakan sistem informasi stok barang berbasis

aplikasi web dapat mempermudah pencarian barang?

9
1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH

Adapun tujuan dari makalah ini adalah:

1. Mempermudah karyawan dalam proses pencatatan keluar, masuk, dan

pemakaian barang serta laporannya

2. Merancang suatu aplikasi berbasis web yang mudah dalam instalasi dan

penggunaannya agar tidak terjadi kesalahan pencatatan maupun kehilangan

barang.

3. Memperbaiki sistem kerja secara manual dengan sistem kerja yang

terkomputerisasi agar mempercepat dan mengefisiensikan waktu kerja.

10
BAB II

ISI

2.1 PENGERTIAN PROSEDUR PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG

1) Prosedur

Prosedur merupakan faktor yang sangta penting dalam pelaksanaan tugas

atau pekerjaan dan tidak hanya dalam bidang kegiatan operasional tapi juga

dalam bidang pekerjaan kantor. Kata prosedur berasal dari bahasa inggris yaitu

Procedure yang artinya menurut kamus bahasa inggris adalah cara, jalan, tata

cara, aturan, ketentuan yang dipakai.

Pengertian prosedur menurut The Liang Gie dalam bukunya yang berjudul

Kamus Administrasi Perkantoran (1986:87), prosedur diartikan: “Suatu

rangkaian metode yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan suatu

pekerjaan yang merupakan suatu kebutuhan”.

Sedangkan menurut Moekijat (dalam Ida Nuraida, 2008:35) mengatakan

bahwa: “Prosedur adalah urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-

pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan

dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya,

di mana melakukannya dan siapa yang melakukannya”.

11
Menurut Ig. Wursanto dalam bukunya yang berjudul Kearsipan (1995:20)

bahwa “Prosedur adalah rangkaian metode yang telah menjadi pola tetap dalam

melakukan suatu pekerjaan yang merupakan suatu kebetulan, misalnya prosedur

penyimpanan arsip”.

Istilah prosedur yang lain didefinisikan oleh Mulyadi dalam bukunya yang

berjudul Sistem Akuntansi (2001:5) mengatakan bahwa: “Prosedur adalah suatu

urutan kegiatan krelikal,biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu

departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam

transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.

Berdasarkan definisi di atas dapat kita katakana bahwa prosedur

merupakan suatu bentuk rencana yang berkaitan dengan penetapan cara

bertindak dan berlaku untuk kegiatan-kegiatan dimasa mendatang. Ketetapan ini

dipakai sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah

ditetapkan dalam proses perencanaan. Dikatakan sebagai pedoman karena dalam

prosedur menguraikan cara-cara yang tepat untuk menyelesaikan kegiatan-

kegiatan tersebut secara berurutan dari kegiatan secara kronologis.

2) Pengelolaan

Pengelolaan sama artinya dengan manajemen, menurut M.C Maryati

dalam bukunya yang berjudul Manajemen Perkantoran Efektif (2008:9)

“Manajemen adalah proses mengadakan dan menggunakan sarana dan sumber

daya untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan dengan cara

efektif dan efisien.”

12
Pengertian manajemen yang lain didefinisikan oleh Stoner (dalam T. Hani

Handoko, 1985:8) mengatakan bahwa: “Manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota

organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.”

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan

adalah suatu proses atau cara perbuatan mengelola yang memberikan

pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan

pencapaian tujuan organisasi.

3) PERSEDIAAN

Persediaan atau inventory adalah kumpulan barang atau bahan yang

disimpan oleh suatu perusahaan atau organisasi untuk dijual atau digunakan di

masa depan. Persediaan dapat berupa bahan baku, barang dalam proses, atau

produk jadi yang belum terjual.

Manajemen persediaan yang baik penting untuk menjaga kelancaran

operasi bisnis. Persediaan yang terlalu banyak dapat memakan biaya yang tidak

perlu, seperti biaya penyimpanan dan biaya bunga karena uang terikat dalam

persediaan. Sedangkan persediaan yang terlalu sedikit dapat menyebabkan

kekurangan stok dan penurunan penjualan.

13
4) BARANG

Barang adalah benda atau komoditas yang dapat diperjualbelikan atau

dipertukarkan dengan uang atau barang lainnya. Barang dapat berupa produk

fisik atau jasa, yang dihasilkan oleh suatu perusahaan atau diproduksi oleh

individu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Contoh barang fisik adalah pakaian, makanan, kendaraan, dan peralatan

elektronik. Sedangkan contoh barang jasa adalah layanan perawatan kesehatan,

pembersihan rumah, pengiriman paket, dan jasa keuangan seperti bank dan

asuransi.

Barang dapat diperjualbelikan di pasar dan memiliki nilai yang dapat

diukur, seperti harga dan kualitas. Barang juga memiliki nilai ekonomi yang

dapat dihitung dan dijadikan sebagai faktor produksi dalam aktivitas ekonomi.

14
5) Prosedur Pengelolaan Persediaan Barang

Prosedur pengelolaan barang masuk dan keluar biasanya dilakukan oleh

perusahaan atau organisasi yang memiliki persediaan atau inventory, baik itu

berupa bahan baku, barang dalam proses, maupun produk jadi. Berikut adalah

prosedur umum pengelolaan barang masuk dan keluar:

Pengelolaan Barang Masuk:

1. Penerimaan Barang: Penerimaan barang dilakukan dengan melakukan

pemeriksaan terhadap jumlah, jenis, dan kondisi barang yang diterima.

2. Penyimpanan Barang: Setelah diterima, barang yang masuk disimpan pada

tempat yang sesuai, biasanya dilengkapi dengan label identitas dan catatan

jumlah stok.

3. Pencatatan Barang: Setiap barang yang masuk dicatat dalam sistem atau

aplikasi inventarisasi untuk memudahkan pemantauan stok dan melacak

transaksi barang masuk.

Pengelolaan Barang Keluar:

1. Permintaan Barang: Permintaan barang dapat berasal dari pelanggan atau

departemen internal perusahaan. Permintaan harus disetujui oleh pihak yang

berwenang sebelum barang dapat dikeluarkan.

15
2. Penyiapan Barang: Setelah permintaan disetujui, persediaan barang harus

disiapkan, diperiksa kembali, dan dikemas untuk pengiriman.

3. Pengiriman Barang: Pengiriman barang dilakukan dengan memastikan

alamat tujuan dan metode pengiriman yang sesuai. Setiap barang harus

diakomodasi dengan label pengiriman dan dokumen pendukung lainnya.

Pencatatan Barang: Setiap barang yang keluar dicatat dalam sistem

inventarisasi untuk memperbaharui stok dan memastikan akurasi jumlah barang

yang tersedia.

Prosedur pengelolaan barang masuk dan keluar perlu dilakukan secara

teratur dan akurat untuk memastikan kelancaran operasi bisnis dan menjaga

persediaan barang tetap terkontrol. Perusahaan dapat menggunakan aplikasi

manajemen inventaris untuk memudahkan dan meningkatkan efisiensi proses

ini.

2.2 FUNGSI PENGELOLAAN BARANG

Fungsi pengelolaan barang mencakup beberapa kegiatan yang dilakukan

untuk memastikan bahwa barang atau aset suatu organisasi dikelola dengan

efektif dan efisien. Berikut adalah beberapa fungsi pengelolaan barang:

1. Perencanaan pengadaan barang

Fungsi ini meliputi penentuan jenis, kuantitas, dan kualitas barang yang

dibutuhkan oleh organisasi. Proses perencanaan pengadaan barang biasanya

16
melibatkan pengkajian terhadap kebutuhan organisasi, analisis terhadap

persediaan barang yang ada, serta penentuan sumber pengadaan barang.

2. Pengadaan barang

Fungsi ini meliputi pengadaan barang yang telah direncanakan

sebelumnya. Pengadaan barang bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya

melalui pembelian langsung, kontrak, atau lelang. Selain itu, dalam fungsi ini

juga terdapat kegiatan pengecekan terhadap barang yang diterima untuk

memastikan bahwa barang tersebut sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang

diinginkan.

3. Penerimaan dan penyimpanan barang

Fungsi ini meliputi penerimaan barang dari pemasok dan penyimpanan

barang di gudang atau tempat penyimpanan yang telah ditentukan. Proses

penerimaan dan penyimpanan barang harus dilakukan dengan cermat untuk

memastikan bahwa barang tidak rusak atau hilang.

4. Pengelolaan persediaan barang

Fungsi ini meliputi pengendalian dan pengawasan atas persediaan barang

yang ada. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan penggunaan barang dan

mencegah kelebihan atau kekurangan persediaan barang

17
5. Pemeliharaan barang

Fungsi ini meliputi perawatan, perbaikan, dan penggantian barang yang

rusak atau sudah tidak digunakan lagi. Proses pemeliharaan barang bertujuan

untuk memastikan bahwa barang selalu dalam kondisi yang baik dan siap

digunakan.

6. Pengalokasian barang

Fungsi ini meliputi penempatan barang pada tempat yang tepat dan

pengalokasian barang ke unit atau departemen yang membutuhkan. Tujuannya

adalah untuk memastikan bahwa barang selalu tersedia dan mudah diakses oleh

penggunanya.

7. Penghapusan barang

Fungsi ini meliputi penghapusan barang yang sudah tidak digunakan atau

sudah tidak bernilai bagi organisasi. Penghapusan barang bisa dilakukan melalui

penjualan, pengiriman kembali ke pemasok, atau pembuangan.

Fungsi pengelolaan barang sangat penting bagi suatu organisasi untuk

memastikan bahwa barang atau aset yang dimilikinya dapat digunakan secara

efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi.

18
2.3 JENIS dan BENTUK PENGELOLAAN BARANG

Pengelolaan barang dapat dilakukan dalam berbagai jenis dan bentuk,

tergantung pada kebutuhan dan tujuan organisasi. Berikut ini adalah beberapa

jenis dan bentuk pengelolaan barang:

1. Pengelolaan persediaan

Pengelolaan persediaan meliputi pengendalian, pengawasan, dan

pemeliharaan stok barang yang dimiliki oleh suatu organisasi. Jenis pengelolaan

persediaan ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti pengelolaan

persediaan dengan model push dan pull, pengelolaan persediaan dengan metode

ABC, serta pengelolaan persediaan dengan teknologi informasi.

2. Pengelolaan produksi

Pengelolaan produksi meliputi pengendalian, pengawasan, dan

pemeliharaan proses produksi barang. Bentuk pengelolaan produksi ini dapat

19
berupa pengelolaan produksi massal, produksi buatan, produksi on-demand,

serta produksi yang memanfaatkan teknologi digital dan otomatisasi.

3. Pengelolaan aset

Pengelolaan aset meliputi pengendalian, pengawasan, dan pemeliharaan

aset tetap dan aset bergerak yang dimiliki oleh organisasi. Bentuk pengelolaan

aset dapat berupa pengelolaan aset berdasarkan jadwal pemeliharaan,

pengelolaan aset berdasarkan kondisi, serta pengelolaan aset berdasarkan nilai

dan umur ekonomis.

4. Pengelolaan logistik

Pengelolaan logistik meliputi pengendalian, pengawasan, dan

pemeliharaan proses pengadaan, pengiriman, dan distribusi barang yang dimiliki

oleh suatu organisasi. Bentuk pengelolaan logistik dapat berupa pengelolaan

transportasi, pengelolaan pergudangan, serta pengelolaan rantai pasok.

5. Pengelolaan keamanan barang

Pengelolaan keamanan barang meliputi pengendalian, pengawasan, dan

pemeliharaan keamanan barang yang dimiliki oleh suatu organisasi. Bentuk

pengelolaan keamanan barang dapat berupa pengelolaan keamanan informasi,

pengelolaan keamanan fisik, serta pengelolaan keamanan penggunaan barang.

20
6. Pengelolaan risiko barang

Pengelolaan risiko barang meliputi pengendalian, pengawasan, dan

pemeliharaan risiko-risiko yang mungkin terjadi terhadap barang yang dimiliki

oleh suatu organisasi. Bentuk pengelolaan risiko barang dapat berupa

pengelolaan risiko pasokan, pengelolaan risiko kerusakan barang, serta

pengelolaan risiko kehilangan barang.

Setiap jenis dan bentuk pengelolaan barang memiliki karakteristik dan

kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan pemilihan jenis dan bentuk

pengelolaan barang yang tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi secara

efektif dan efisien.

2.4 MODEL PENCATATAN SURAT

Ada beberapa model pengelolaan barang yang dapat digunakan dalam

pengelolaan bisnis, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Model persediaan push

Model persediaan push merupakan model pengelolaan persediaan di mana

perusahaan memproduksi barang dengan jumlah tertentu sebelum dipesan oleh

pelanggan. Dalam model ini, perusahaan memperkirakan permintaan dan

membuat persediaan yang cukup besar untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Keuntungan dari model ini adalah perusahaan dapat mengurangi biaya produksi

karena dapat memesan bahan baku dengan harga yang lebih murah dan

21
menghindari kekurangan persediaan. Namun, model persediaan push dapat

meningkatkan risiko kelebihan persediaan dan kehilangan uang jika permintaan

tidak memenuhi ekspektasi.

2. Model persediaan pull

Model persediaan pull merupakan model pengelolaan persediaan di mana

perusahaan memproduksi barang hanya setelah pelanggan memesan atau

memesan barang. Dalam model ini, perusahaan hanya membuat barang sesuai

dengan permintaan pelanggan, sehingga tidak ada persediaan yang terlalu besar.

Keuntungan dari model ini adalah dapat mengurangi risiko kelebihan persediaan

dan kehilangan uang karena perusahaan hanya membuat barang yang dipesan

oleh pelanggan. Namun, model persediaan pull dapat meningkatkan biaya

produksi karena harga bahan baku dapat lebih mahal dan pelanggan harus

menunggu untuk menerima barang yang dipesan.

3. Model pengelolaan persediaan ABC

Model pengelolaan persediaan ABC adalah model pengelolaan persediaan

yang berdasarkan pada nilai barang. Barang-barang dengan nilai yang tinggi

dikelola dengan lebih cermat, sedangkan barang dengan nilai yang lebih rendah

tidak dielola dengan intensif. Model ini dapat membantu perusahaan untuk

memprioritaskan pengelolaan persediaan, mengoptimalkan persediaan, dan

mengurangi biaya.

22
4. Model produksi on-demand

Model produksi on-demand adalah model pengelolaan produksi di mana

perusahaan hanya memproduksi barang setelah menerima pesanan. Model ini

sering digunakan dalam produksi barang dengan permintaan yang fluktuatif atau

tidak pasti. Keuntungan dari model produksi on-demand adalah dapat

mengurangi risiko kelebihan persediaan dan meminimalkan biaya produksi

karena perusahaan hanya memproduksi barang yang dibutuhkan oleh pelanggan.

Namun, model ini dapat meningkatkan waktu produksi dan pengiriman karena

perusahaan harus memproduksi barang setelah menerima pesanan.

5. Model pengelolaan risiko

Model pengelolaan risiko adalah model pengelolaan barang yang

didasarkan pada pengendalian risiko yang terkait dengan pengelolaan barang.

Model ini melibatkan identifikasi risiko, analisis risiko, pengembangan rencana

pengendalian risiko, dan implementasi rencana pengendalian risiko. Model ini

dapat membantu perusahaan untuk meminimalkan risiko kerusakan atau

kehilangan barang dan memastikan keberlangsungan bisnis.

23
2.5 PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK

Berikut adalah prosedur pengelolaan barang masuk:

1. Penerimaan barang

Barang masuk biasanya diterima oleh petugas gudang atau bagian

penerimaan. Petugas harus memeriksa ketersediaan barang sesuai dengan

pesanan atau faktur, memeriksa jumlah dan kualitas barang, serta mencatat

nomor seri atau nomor batch jika diperlukan.

2. Pemeriksaan barang

Setelah barang diterima, petugas harus memeriksa kualitas dan kondisi

barang apakah sesuai dengan standar atau spesifikasi yang telah ditetapkan.

Pemeriksaan meliputi pengecekan kesesuaian jumlah, ukuran, berat, kondisi

kemasan, label, dan sertifikat.

3. Pencatatan barang

Barang masuk yang telah diterima dan diperiksa harus dicatat dengan jelas

di dalam sistem inventaris. Pencatatan meliputi data nomor faktur atau surat

jalan, tanggal penerimaan, jumlah, dan spesifikasi barang. Tujuannya agar stok

barang di dalam gudang dapat diatur dengan baik dan memudahkan dalam

melakukan pengecekan dan perhitungan.

24
4. Penyimpanan barang

Setelah barang masuk dicatat dengan benar, petugas gudang atau bagian

penyimpanan harus menyimpan barang tersebut dengan baik. Penyimpanan

harus memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan seperti penyimpanan

bahan kimia harus terpisah dari barang yang mudah terbakar atau meledak, serta

memperhatikan suhu dan kelembapan ruangan.

5. Pelaporan barang masuk

Setelah barang masuk diterima, diperiksa, dicatat, dan disimpan, petugas

harus membuat laporan tentang barang masuk tersebut. Laporan ini harus berisi

informasi tentang barang yang diterima, tanggal penerimaan, jumlah, dan

keterangan lain yang diperlukan. Tujuannya agar manajemen dapat memonitor

stok barang, mengetahui kapan barang tersebut masuk dan siap untuk digunakan.

6. Verifikasi faktur

Petugas gudang atau bagian keuangan harus melakukan verifikasi faktur

barang masuk dengan pesanan atau permintaan pembelian sebelum melakukan

pembayaran. Hal ini penting untuk menghindari kesalahan dalam pembayaran

dan memastikan bahwa harga barang sesuai dengan yang telah disepakati.

25
7. Penerimaan faktur

Jika faktur telah terverifikasi dengan benar, petugas keuangan atau bagian

pembelian harus menerima faktur dan melakukan pembayaran kepada pemasok.

Setelah pembayaran dilakukan, faktur dan bukti pembayaran harus dicatat dan

disimpan sebagai bukti transaksi.

Demikianlah prosedur pengelolaan barang masuk yang umum dilakukan

untuk memastikan bahwa barang yang masuk telah diterima, diperiksa, dicatat,

disimpan, dilaporkan, dan dibayar dengan benar.

1.6 PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT KELUAR

Berikut adalah prosedur pengelolaan barang keluar:

1. Permintaan barang

Permintaan barang keluar biasanya berasal dari departemen atau bagian

yang membutuhkan barang. Permintaan barang harus memuat informasi

mengenai jenis barang, jumlah barang, dan tujuan penggunaan.

2. Persetujuan permintaan barang

Permintaan barang harus disetujui oleh pihak yang berwenang seperti

kepala bagian atau manajer. Setelah permintaan barang disetujui, bagian gudang

atau stok harus mengeluarkan barang sesuai dengan permintaan tersebut.

3. Persiapan barang

26
Setelah permintaan barang disetujui, petugas gudang atau stok harus

mempersiapkan barang sesuai dengan permintaan tersebut. Persiapan barang

meliputi pengambilan barang dari tempat penyimpanan, memeriksa kondisi

barang, dan menyiapkan kemasan.

4. Pengepakan dan Labeling

Barang yang telah dipersiapkan harus dipacking dengan kemasan yang

sesuai. Kemasan tersebut harus memperhatikan karakteristik barang yang

dikirim, sehingga barang dapat terlindungi dengan baik selama proses

pengiriman. Selain itu, barang juga harus diberi label dengan informasi yang

jelas seperti nama penerima, alamat tujuan, nomor telepon, dan instruksi

pengiriman.

5. Pemeriksaan barang

Setelah barang dipacking dan dilabel, petugas harus memeriksa kondisi

barang apakah sudah sesuai dengan permintaan, kualitas dan kuantitas barang,

serta kemasan dan label yang diberikan.

27
6. Pengiriman barang

Setelah barang telah dipersiapkan dan diperiksa dengan benar, barang

dapat dikirim ke tujuan. Pengiriman barang dapat menggunakan jasa pengiriman

atau pengantar khusus yang telah ditunjuk.

7. Pelaporan pengiriman barang

Setelah barang dikirim, petugas harus membuat laporan pengiriman

barang. Laporan ini harus berisi informasi tentang barang yang dikirim, tanggal

pengiriman, jumlah, nama penerima, dan informasi pengiriman lain yang

diperlukan. Laporan ini akan membantu manajemen memantau stok barang dan

memperbaiki proses pengiriman barang di masa yang akan datang.

8. Pengarsipan dokumen

Setelah barang dikirim dan laporan pengiriman barang dibuat, dokumen

seperti faktur dan dokumen pengiriman harus diarsipkan dengan baik. Hal ini

bertujuan agar dokumen tersebut mudah ditemukan jika terjadi masalah

pengiriman barang.

Demikianlah prosedur pengelolaan barang keluar yang umum dilakukan

untuk memastikan bahwa barang yang dikeluarkan telah disetujui, dipersiapkan,

diperiksa, dikirim, dilaporkan, dan didokumentasikan dengan baik.

28
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat diperoleh suatu
kesimpulan tentang Prosedur Pengelolaan Barang Masuk dan Barang Keluar
Pada Bagian Logistik PT. Java Digital Nusantara yaitu:
1. Tahapan Prosedur Barang Masuk
a) Penerimaan Barang
Barang diterima oleh petugas gudang, lalu diperiksa apakah spesifikasi
sudah sesuai dengan pesanan atau faktur.
b) Pemeriksaan barang
Setelah barang diterima, petugas harus memeriksa kualitas dan kondisi
barang apakah sesuai dengan standar atau spesifikasi yang telah
ditetapkan.
c) Pencatatan barang
Barang masuk yang telah diterima dan diperiksa harus dicatat dengan
jelas di dalam sistem inventaris.
d) Penyimpanan barang
Setelah barang masuk dicatat dengan benar, petugas gudang atau bagian
penyimpanan harus menyimpan barang tersebut dengan baik.
e) Pelaporan barang masuk
Setelah barang masuk diterima, diperiksa, dicatat, dan disimpan,
petugas harus membuat laporan tentang barang masuk tersebut.
f) Verifikasi faktur
Petugas gudang atau bagian keuangan harus melakukan verifikasi faktur
barang masuk dengan pesanan atau permintaan pembelian sebelum
melakukan pembayaran

29
g) Penerimaan faktur
Jika faktur telah terverifikasi dengan benar, petugas keuangan atau
bagian pembelian harus menerima faktur dan melakukan pembayaran
kepada pemasok.

2. Tahapan Prosedur Surat Keluar:


a) Permintaan barang
Permintaan barang keluar biasanya berasal dari departemen atau bagian
yang membutuhkan barang.
b) Persetujuan permintaan barang
Permintaan barang harus disetujui oleh pihak yang berwenang seperti
kepala bagian atau manajer.
c) Persiapan barang
Setelah permintaan barang disetujui, petugas gudang atau stok harus
mempersiapkan barang sesuai dengan permintaan tersebut.
d) Pengepakan dan Labeling
Barang yang telah dipersiapkan harus dipacking dengan kemasan yang
sesuai. Kemasan tersebut harus memperhatikan karakteristik barang
yang dikirim, sehingga barang dapat terlindungi dengan baik
e) Pemeriksaan barang

Setelah barang dipacking dan dilabel, petugas harus memeriksa kondisi

barang apakah sudah sesuai dengan permintaan, kualitas dan kuantitas

barang, serta kemasan dan label yang diberikan.

f) Pengiriman barang
Setelah barang telah dipersiapkan dan diperiksa dengan benar, barang
dapat dikirim ke tujuan.

30
g) Pelaporan pengiriman barang

Setelah barang dikirim, petugas harus membuat laporan pengiriman

barang.

h) Pengarsipan dokumen
Setelah barang dikirim dan laporan pengiriman barang dibuat, dokumen
seperti faktur dan dokumen pengiriman harus diarsipkan dengan baik..

3.2 Saran

Dari kesimpulan diatas penulis menyarankan:

1. Saran dari kang misbah


2. Saran dari kang misbah

31
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ptppi.co.id/wp-
content/uploads/2020/11/Adm__Posedur_Pengelolaan_Barang_di_Gudang.pdf
https://www.jurnal.id/id/blog/cara-mudah-membuat-laporan-keluar-masuk-barang/
(diakses 12-02-22).
https://mekari.com/blog/struktur-organisasi-perusahaan/
http://repository.stei.ac.id/6327/3/Bab%202.pd
LAMPIRAN SEJARAH INTANSI

A. SEJARAH PT. JAVA DIGITAL NUSANTARA

PT. Java Digital Nusantara adalah merupakan salah satu perusahaan resmi
yang ruang lingkup kegiatannya adalah menjalankan usaha berbasis teknologi
informasi (Information Technology IT) dengan pengembangannya telah berhasil
dan telah mulai dipercaya memberikan aspek efisiensi dan efektifitas suatu
kegiatan yang dijalankan menggunakan sistem berbasis IP dan Aplikasi
komputer. Terlebih bagi sebuah institusi atau badan usaha, tentunya terobosan
untuk memberi layanan yang cepat berupa layanan online dan real time pun
harus bisa dijadikan pertimbangan. Kami menawarkan sinergi dalam
membangun dan menerapkan infrastruktur yang anda butuhkan, diiringi dengan
kualitas layanan dan profesionalitas yang dapat diandalkan.
PT. Java Digital Nusantara (JDN) berdiri pada tanggal 07 Juni 2016 yang
bergerak pada usaha bidang Pembangunan, Perdagangan, Perindustrian,
Percetakan, dan Jasa dengan nomor akta pendirian: No.18, melalui Notaris
Suprapto, SH. di Jl. Cempaka Putih Barat II No.24-A, Jakarta Pusat 10520.
Beberapa bidang jasa yang PT. Java Digital Nusantara (JDN) tawarkan pada saat
ini berupa Pembangunan Infrastruktur Jaringan, Server Colocation, Server
Dedicated, Aplikasi dan Website Solution. Saat ini PT. Java Digital Nusantara
(JDN) sudah bisa berkembang dengan pesat dengan dibukanya Server Cloud,
dan telah bisa menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan baik dalam
sekala besar, sekala menengah maupun sekala kecil.

B.VISI DAN MISI

Visi

Menjadi penyelenggara jasa internet terdepan di Indonesia dengan

menyediakan layanan menyeluruh terhadap segala aspek teknologi

internetsecara optimal dan kreatif.

Misi

Menyediakan layanan komunikasi multimedia melalui jaringan internet

dengan memanfaatkan jaringan Fiber Optic, kabel dan Wireless dengan kualitas

tinggi. Memberikan solusi terhadap permasalahan dan kebutuhan jaringan baik

dari sisi perangkat keras, perangkat lunak dan infrastruktur Mendukung

pemerintah dalam mengakselerasi perkembangan dan penetrasi teknologi

internet di Indonesia, dengan mengedepankan layanan berkualitas untuk semua

pihak.
LAMPIRAN IDENTITAS PRUSAHAAN

Nama Perusahaan : PT. JAVA DIGITAL NUSANTARA


Alamat : Jl. Surya kencana, Cianjur
No Telepon/Faksimili : 0857-2122-7677
Nama Pemimpin/Kepala : Asep Usman Nugraha
Nama Pembimbing DU/DI : Acep Koswara
POTO KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai