Anda di halaman 1dari 3

 

ANALISIS PELUANG BANK PERKREDITAN RAKYAT YANG MENGALAMI


KESULITAn LIKUIDITAS DI JEMBER PADA TAHUN 2013-2014

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada pertengahan tahun 1977 terjadi krisis ekonomi yg melanda kawasan asia sehingga
menyebabkan banyak bank bangkrut. Pasca krisis tersebut banyak bank yang dilikuiditasi. Hal ini
berdampak buruk terhadap perbankan, mengingat bank mempunyai peran yang sangat penting.
Indonesia meripakan Negara yang membutuhkan waktu yang panjang untuk mencapai dan
menyeimbangkan unsur pembangunan ekonomi yaitu bank agar mencapai kemajuan yang pesat.
Perbankan memiliki satu peranan yang sangat penting, karea bank merupak penghimpunan dana dari
masyarakat dan kembali lagi ke masyarakat. Oleh karna itu bank bias menjadi andalan dalam
pembangunan dibidang ekonomi. Bank merupakan lembaga keuangan yang berperan sebagai
depositori yang utama untuk menerima pinjaman dan meminjam dana kepada masyarakat dalam
bentuk pemanfataan aktivitas dana atau investasi. Pengertian bank menurut Undang-Undang RI No
Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan dimaksud dengan bank merupakan “badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalan rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak”. Menurut Undang-Undang RI Tahun 1998 perbankan terdiri dari dua jenis yaitu Bank
Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank yang
melaksanan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lintas pembayaran (Muchtar dkk,2016) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
adalah Bank yang melayani kegiata secara konvensional dan syariah. BPR memiliki kegiatan untuk
melayani untuk pengusaha golongan mikro,kecil dan menengah (UNKM) dengan lokasi yang ada pada
umumnya dekat dengan masyarakat yang membutuhkannya, selain itu kegiatan BPR lebih sempit dari
bank umum lainnya, karemna BPR dilaran melakukan penerimaan simpanan giro,kegiatan valas, dan
peransuransian. Hingga akhir tahun 2017 jumlah UMKM mengalami peningkatan, tercatat jumlah
UMKM pada tahun 2013 sebanyak 56.539.560 dan pada tahun 2017 sebanyak 62.928.077 (DEPKOP
2017). Penilaian kesehatan perbankan sangat penting di lakukan karena dapat membantu para pelaku
bisnis, baik pemerintah dan investor ataupun masyarakat dalam menilai kondisi keuangan suatu
perusahaan tidak terkecuali perusahaan perbankan. Penilaian tingkat kesehatan sendiri memiliki
pengertian yakni menentukan apakah bank tersebut dalam keadaan sehat, cukup sehat, kurang sehat,
atau pun tidak sehat. Pada umumnya penilaian tingkat kesehatan bank yaitu dengan cara menggunakan
lima aspek : Capital, Assets ,Management, Earnings, dan Liquidit, lima aspek CAMEL tersebut di nilai
dengan menggunakan rasio keuangan (Dendawijaya, 2005 : 141). Peranan Bank Perkreditan Rakyat
dalam perekonomian indonesia dapat di lihat dari skala usahanya, bila melihat skala usaha, dapat di
katakan bahwa BPR kurang efisien di banding Bank umum. Karena kecilnya skala usaha dan kualitas
SDM. Tetapi BPR memiliki kekuatan dalam hal likuiditas di banding Bank Umum. Keunggulan BPR yang
lainnya adalah BPR tetap menjalankan fungsi intermediasinya secara seimbang, sekalipun perekonomian
indonesia dalam kondisi krisis. BPR di lihat dari permodalan juga lebih baik dari pada bank umum
(Manurung dan Raharja, 2004:216-217).

Pada data yang ada periode 2013 – 2014 di jember mengalami peningkatan yaitu 518.457.865 menjadi
545.028.481. hal tersebut menunjukan telah terjadi peningkatan asset bpr di jember . dari data tersebut
membuktikan bahwa masyarakat dijember sangat bergantung kepada BPR.

Penelitian tentang peluang terjadinya kesulitan liquiditas pada BPR masih jarang dilakukan .

Maka dari itu penulis tertarik mengangkat judul penelitian “ ANALISIS PELUANG BANK
PERKREDITAN RAKYAT YANG MENGALAMI KESULITAN LIKUIDITAS DI JEMBER PADA
TAHUN 2013-2014”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah di jelaskan diatas, rumusan masalah yang akan di teliti
adalah “ANALISIS PELUANG BANK PERKREDITAN RAKYAT YANG MENGALAMI
KESULITAN LIKUIDITAS DI JEMBER PADA TAHUN 2013-2014”dimana penelitian ini
dilakukan di jember karena ketergantungan masyarakat jember khususnya pada ekonomi tingkat
menengah kebawah terhadap BPR, sehingga BPR harus tetap menjaga kestabilan keuangannya. BPR
yang mengalami kesulitan likuiditas akan berdampak negative terhadap masyarakat.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji apakah rasio keuangan dalam CAMEL dapat digunakan
untuk menganaisis peluan BPR di Jember mengalami kesulitan likuiditas atau tidak .

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan mampu memberikan manfaat, yaitu :

a. Bagi manajer BPR


Pada pihak perbankan dapat dijadikan sebagai kajian untuk mendeteksi peluang terjadinya
kesulitan likuiditas.
b. Bagi akademisi dan Peneliti selanjutnya
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan tambahan wacana tentang peluang munculnya
kesulitan likuiditas BPR dan dapat dijadikan sebagai kajian untuk pembanding dengan peelitian
selanjutnya.
1.5 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan – batasan masalah antara lain:

1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pada BPR di
Jember
2. Analisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode CAMEL

Anda mungkin juga menyukai