Anda di halaman 1dari 5

Kasus Infeksi pneumonia

Seorang perempuan berusia 56 tahun datang ke RSUP pada tanggal 15 Januari 2021 dengan
keluhan sesak nafas. Pasien mengeluhkan sesak nafas sejak 1 minggu yang lalu, sesak nafas yang
dirasakan pasien yaitu pada sisi sebelah kiri. Pasien merasakan sesak nafas pada malam hari.
Biasanya sesak nafas memberat saat pasien melakukan aktifitas sedang dan membaik saat pasien
istirahat.

Riwayat penyakit dahulu, sebelumnya pasien sudah pernah datang pada tanggal 26 Februari
2020 dengan keluhan yang sama yaitu sesak nafas dan batuk. Kemudian riwayat penyakit pada
keluarga disangkal oleh pasien. Pasien juga tidak memiliki riwayat asma, DM, HT dan juga
alergi obat. Pasien memiliki riwayat kebiasaan merokok namun sudah berhenti sejak tahun 1992.
Dan pasien juga memiliki riwayat bekerja sebagai pegawai gesek kayu puluhan tahun. Pada
pasien ini hasil pemeriksaan vital sign dalam batas normal. Kemudian pada inspeksi pasien
tampak sakit sedang dan pasien terlihat seperti sesak nafas, pada pemeriksaan auskultasi
terdengar suara ronki basah halus.

Pada hasil pemeriksaan laboratorium dengan hasil bahwa terdapat kenaikan leukosit
(leukositosis), dan juga penurunan limfosit (limfositopenia). Terapi oral yang diberikan kepada
pasien yaitu: Levofloxacin tab 500mg 1x1, N-acetylcysteine (NAC) caps 200mg 3x, dan
Lansoprazole 30mg tab 2x1.

Tanda tanda vital pada pasien yaitu: suhu 35,26oC, nadi 96x/menit, tekanan darah 122/58 mmHg
dan RR 24x/menit. Pada pemeriksaan auskultasi didapatkan bunyi suara tambahan yaitu ronki
basah halus.
S(Subjektif) O(Objektif) A(Assesment) P(Plan)
Data demografi Suhu:35,26oC, - Belum diberikan Diberikan antibiotik
pasien Nadi:96x/menit, terapi terhadap golongan
Nama: Ny. X tekanan darah:122/58 keluhan pasien Fluroquinolon yaitu
Usia: 56 Tahun mmHg lefofloxacin
Keluhan: sesak nafas RR:24x/menit,
berat saat pasien Leukosit meningkat. Diberikan acetylsistein
melakukan aktifitas untuk mengatasi batuk
sedang pada pasien

Batuk yang disertai Diberikan


dengan dahak Lansoprazole
berwarna putih

Riwayat penyakit:
Sesak nafas dan batuk

Riwayat pengobatan:
-

Riwayat keluarga:
-

PLAN
Terapi farmakologi
 Pemberian Levofloxacin
Pengobatan pneumonia untuk pasien rawat jalan dengan adanya komorbid lini
pertama pengobatan yaitu menggunakan fluroquinolon respirasi ( lefofloxacin ) yang
merupakan terapi empiris. kasus Ny.X menderita pneumonia dan disertai penyakit
komorbid belum diketahui bakteri penyebabnya sehingga diberikan obat fluroquinolon
sebagai lini pertama pengobatan dengan lama pemberian obat 5 hari(Ramelina dan Riana,
2022).
Lefofloxacin adalah antibiotic dengan spectrum luas pada kelas obat
fluoroquinolon, aktivitas spectrum paa antibiotic ini terutama pada bakteri yang
menyerang saluran pernapasan, saluran kemih, system pencernaan dan infeksi perut yang
meliputi bakteri gram negative dan gram positive. Dibandingkan dengan antibiotic jenis
lainnya pada bakteri fluoroquinolon seperti ciprofloxacin, lefofloxacin lebih menunjukan
efektivitas yang sangat baik dalam menghambat bakteri gram positif dan negatif (sofyan
dkk, 2014).
Lefofloxacin termasuk golongan fluoroquinolon jenis baru mempunyai aktivitas
spectrum yang lebih luas terhadap kuman gram positif dan gram negative serta kuman
atipik penyebab infeksi saluran nafas bawah termasuk pneumonia. Profil farmakokinetik
sangat baik terutama bioavailabilitas tinggi dan waktu paruh eliminasi yang panjang.
Bentuk oral diserap dengan baik dan beberapa derivatnya tersedia juga dalam bentuk
parenteral sehingga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi berat (Ilmi dkk, 2020).
 Pemberian Acetylsistein
Diberikan N-Acetylsistein (NAC) Menurut penelitian sujana dan bunfika 2021
mengatakan bahwa NAC digunakan untuk mengurangi viskositas lendir bronkus pada
penyakit pneumonia. Penggunaan NAC sebagai terapi tambahan pada pasien pneumonia
komunitas menurunkan cytokine pro inflamasi dan mengurangi stress oksidatif, sehingga
mengurangi kerusakan sel paru akibat peradangan dibandingkan kelompok yang tidak
mendapat NAC

 Pemberian Lansoprazole
Lansoprazole adalah kelompok obat proton pump inhibitor. Obat ini digunakan
untuk mengatasi gangguan pada sistem pencernaan akibat produksi asam lambung yang
berlebihan, seperti sakit maag dan tukak lambung. Obat ini bisa meredakan gejala akibat
naiknya asam lambung seperti nyeri ulu hati, kesulitan menelan, dan batuk
berkepanjangan(Dewi dan Malita, 2018).
Terapi Non farmakologi
Terapi non farmakologi pada penyakit pneumonia yang dapat diberikan yaitu asupan
cairan yang cukup, hidrasi untuk mengencerkan sekresi, teknik napas dalam untuk
meningkatkan ventilasi alveolus dan mengurangi resiko atelektasis dan perbaikan nutrisi.
Perbaikan nutrisi bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki fungsi
system imun agar tubuh mampu mengeradikasi infector penyebab patologi tersebut (Depkes
RI, 2005).

 KIE
1) Mengedukasikan kepada pasien untuk tidak merokok, kebiasaan merokok atau paparan asap
rokok dapat membuat paru-paru rusak dan lebih rentan terkena infeksi.
2) Mengedukasikan kepada pasien untuk menjaga kebersihan, contoh paling sederhana dari
menjaga kebersihan adalah rajin mencuci tangan.
3) Mengedukasikan kepada pasien menjaga daya tahan tubuh, hal ini dapat dilakukan dengan
menjalani pola hidup sehat, seperti beristirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi,
dan rutin berolahraga. Daya tahan tubuh yang kuat juga dapat membantu mempercepat
pemulihan ketika seseorang terkena pilek, flu, atau penyakit pernapasan lainnya.
4) Mengedukasikan kepada pasien menggunakan alat pelindung diri, selalu gunakan alat
pelindung diri yang tepat ketika berada di lingkungan dengan paparan polusi udara yang
tinggi atau ketika bekerja di pabrik.

 MONITORING
a) Monitoring limfosit dan leukosit pasien
b) Monitoring frekuensi, irama, dan bunyi jantung.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005, Rencana Kerja Jangka Menengah Nasional
Penanggulangan Pneumonia Balita Tahun 2005-2009, Jakarta: Depkes RI.

Ilmi, T., Rika,Y. dan Fauna,H. 2020, Evaluasi penggunaan antibiotic pada pasien pneumonia
dirumah sakit umum daerah tulungagung, Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia(JAFI.

Dewi,S.F, Dan Malita,I., 2018. Rancangan Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Lambung
Menggunakan Metode Forward Chaining, Journal of Informatics and Computer Science,
Vol. 5(1).

Sujana,K.S dan Munfica,M, 2021, Efektivitas N-Acetylsistein pada Pasien COVID-19, CDK vol.
48(7).

Anda mungkin juga menyukai