Anda di halaman 1dari 39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Desa Tobimeita

4.1.1. Letak geografis Desa Tobimeita

Desa Tobimeita adalah salah satu 15 Desa Di Kecamatan Wonggeduku

Barat Kabupaten Konawe Propinsi Sulawesi Tenggara. Desa Tobimeita dibentuk

pada tahun 2004 dan diakui secara definitif pada tahun 2007. Desa Tobimeita

memiliki luas wilayah ±403 Ha yang berbatasan langsung dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Wonggeduku

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Ambowiu

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Wonggeduku

d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Puday

Iklim Desa Tobimeita sebagaimana desa-desa lainnya di wilayah

Indonesia mempunyai iklim tropis, sehingga memiliki dua musim, yaitu musim

kemarau dan musim hujan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kegiatan

pertanian yang ada di Desa Tobimeita, karena penduduk desa Tobimeita pada

umumnya bermata pencaharian sebagai petani.

Desa Tobimeita terletak di Kecamatan Wonggeduku Barat Kabupaten

Konawe memiliki dibagi menjadi 3 (tiga) Dusun yang masing-masing dikepalai

oleh Kepala Dusun dan juga 6 Rukun Tetangga (RT) yang masing-masing

dikepalai oleh ketua RT. Jarak Desa Tobimeita ke Pusat Kecamatan sekitar 1 km

dan dapat ditempuh dalam waktu 10 menit. Sementara jarak ke Pusat Kabupaten

37
38

sekitar 15 km dan dapat ditempuh dalam waktu 30 menit dengan menggunakan

kendaraan bermotor. Jumlah penduduk di desa Tobimeita pada tahun 2022 adala

sebanyak 601 jiwa dalam 155 Kepala Keluarga.

Gambar 4.1 Peta Kecamatan Wonggeduku Barat

Sumber: Kecamatan Wonggeduku Barat Dalam Angka 2021 (BPS, 2022)

4.1.2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah hal yang paling utama dalam sebuah Desa,

wilayah, atau tempat untuk bisa menjalankan kehidupan mereka dengan mudah.

Seperti halnya di Desa Tobimeita, pemerintah mulai membangunkan beberapa

sarana dan prasarana yang diharapkan mampu membantu masyarakat desa untuk

menjalankan kehidupan dengan lebih baik, sarana dana prasarana di bangun

pemerintah dengan menggunakan dana desa yang diberikan oleh Pemerintah


39

Pusat yang memang tujuannya untuk membangun desa baik itu infrastruktur

maupun untuk pemberdayaan masyarakatnya.

Adapun sarana pendidikan di desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku

Barat Kabupaten Konawe dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel. 4.1 Sarana dan Prasarana Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku


Barat
No. Fasilitas Jumlah
1. Sekolah Dasar 1
2. Masjid 1
3. Toko/Warung Kelontong 5
4. Lapangan Olahraga 3
5. Jembatan Beton 4

4.1.3. Struktur Kelembagaan Pemerintah Desa

Struktur kelembagaan pemerintah desa yang ada di setiap pedesaan

merupakan lemabaga perpanjangan dari pemerintah pusat yang memiliki peran

dan strategi untuk mengatur masyarakat yang ada di pedesaan demi mewujudkan

pembangunan pemerintah

Kelembagaan desa merupakan kumpulan orang-orang yang melakukan

kerja sama, tergabung dalam lembaga/organisasi desa dan mempunyai fungsi

dalam membantu pelaksanaan kewenangan desa sesuai dengan ketentuan dan

peraturan perundang-undangan.

Dalam UU nomor 06 Tahun 2014 dipaparkan bahwa di dalam suatu Desa

terdapat 3 (tiga) kategori Kelembagaan desa yang memiliki peranan dalam tata

kelola Desa, yaitu Pemerintah Desa, Majelis Tua-tua Desa dan Lembaga

Kemasyarakatan.
40

Bagian struktur kelembagaan diatas, masing-masing memiliki tugas serta

fungsi yakni:

a. Kepala Desa

1. Kepala Desa ialah Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa

(PKPKD) serta mewakili pemerintah desa dalam kepemilikan

kekayaan milik desa yang dipisahkan.

2. Kepala Desa selaku Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan

Desa memiliki kewenangan:

a) Menetapkan kebijakan terkait pelaksanaan APBD

b) Menciptakan kebijakan tentang pengelolaan barang milik desa

c) Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas

beban APBD

d) Menetapkan Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa

e) Menyetujui Dokumen Pelaksanaan Anggaran, Dokumen

Perubahan Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran

Lanjutan

f) Menyetujui Rancangan Angggaran Kas Desa

g) Menyetujui Surat Permintaan Pembayaran

3. Dalam melaksanakan kekuasaan pengelolaan keuangan Desa, Kepala

Desa menguasakan sebagian kekuasaannya kepada perangkat Desa

selaku PKPKD.

4. Pelimpahan sebagian kekuasaan kepada PKPKD kepada PPKD

ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa.


41

b. Sekretaris Desa

1. Sekretaris Desa bertugas menjadi koordinator PPKD

2. Sekretaris Desa mempunyai tugas:

a) Mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan

APBD

i. Mengkoordinasikan penyusunan rancangan APBD dan

rancangan perubahan APBD.

b) Mengkoordinir penyusunan rancangan peraturan desa terkait

APBD, perubahan APBD dan sistem pertanggungjawaban yang

dilaksanakan oleh APBD.

c) Mengkoordinasikan penyusunan rancangan undang-undang

kepala desa tentang penyusunan APBD dan perubahan

penjabaran APBD.

d) Mengkoordinasikan tanggung jawab perangkat desa lain yang

melaksanakan tugas PPKD.

e) Mengkoordinir penyusunan laporan keuangan desa dalam

rangka penerapan sistem akuntabilitas APBD.

3. Selain tugas diatas, Sekretaris Desa memiliki tugas:

a) Memverifikasi terhadap bukti penerimaan dan Pengeluaran

APBD.

b) Memverifikasi terhadap DPA, DPPA,dan DPAL.

c) Memverifikasi terhadap RAK Desa.

c. KAUR dan KASI


42

1. Kaur dan Kasi bertugas sebagai pelaksanaan kegiatan anggaran

2. Kaur terdiri atas, Kaur Tata usaha dan umum, dan Kaur Perencanaan

3. Kasi terdiri atas, Kasi Pemerintahan, Kasi Kesejahteraan dan Kasi

Pelayanan

4. Kaur dan Kasi memiliki Tugas

a) Melaksanakan tindakan yang menyebabkan pengeluaran atas

beban anggaran sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya.

b) Menganggarkan kegiatan sesuai ruang lingkup tanggung

jawabnya.

c) Mengendalikan kegiatan sesuai bidang pekerjaannya.

d) Menyiapkan DPA DPPA dan DPAL sesuai bidang

pekerjaannya.

e) Menandatangani perjanjian kerjasama dengan pemasok untuk

pembelian barang/jasa untuk kegiatan dalam lingkup tugasnya.

f) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan harus sesuai dengan

ruang lingkup tanggungjawab APBD untuk penerapan dalam

sistem akuntabilitas.

d. Kaur Keuangan

1. Kaur Keuangan adalah melaksanakan fungsi Kebendaharaan.

2. Kaur Keuangan memiliki tugas:

a) Menyusun RAK Desa.


43

b) Melakukan penatausahaan yang meliputi menerima, menyimpan

dan mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan Desa

dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan APBD.

3. Kaur Keuangan dalam melaksanakan fungsi kebendaharaan memiliki

nomor pokok wajib pajak pemerintah Desa.

e. Kepala Dusun

1. Kepala daerah atau orang lain yang ditunjuk hidup sebagai anggota

kelompok kerja daerah, dan bertugas membantu kepala desa dalam

melaksanakan tugasnya di wilayahnya.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagai Kepala Kewilayahan/Kepala

Dusun memiliki fungsi:

a) Mempromosikan ketentraman dan ketertiban, melaksanakan

kerja perlindungan masyarakat, perpindahan penduduk,

membangun dan mengelola kawasan.

b) Mengawasi pelaksanaan pembangunan di daerah.

c) Melaksanakan pembinaan masyarakat serta meningkatkan

kemampuan dan kesadaran masyarakat untuk menjaga

lingkungan.

d) Berupaya memberdayakan masyarakat untuk mendukung

kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.


44

4.2. Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sugiyono (2012:

13) mengatakan penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)

tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

Penelitian ini dilakukan di bulan Februari tahun 2023 pada 30 orang

responden yang merupakan warga dan perangkat Desa Tobimeita Kecamatan

Wonggeduku Barat Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara dengan

menggunakan angket penelitian sebagaimana terdapat dalam Lampiran 1. Dalam

hal ini responden dipilih secara proporsional.

Tabel. 4.2 Daftar Responden Penelitian

No
Nama Responden Jenis Kelamin Usia Pekerjaan
.
1 We Dau P 41 IRT
2 Mode P 42 IRT
3 H. Umar L 41 Pengusaha
4 Ningsih P 30 IRT
5 Paka L 34 Petani
6 Mina P 39 IRT
7 Pondine P 35 IRT
8 Jusram L 40 Kades
9 Faruk L 28 Petani
10 Sunarti P 39 IRT
11 Nurtina P 38 IRT
12 Rano L 37 PNS
13 Sese L 40 Petani
14 Idul L 25 Petani
15 Tini P 42 IRT
16 Rustaman L 39 Petani
17 Tuti P 37 IRT
18 Tike P 35 IRT
19 Ardi L 28 Tukang
20 Aswan L 28 Petani
45

21 Tora L 30 Petani
22 Asmar L 38 Petani
23 Tutu P 39 IRT
24 Baco L 30 Petani
25 Nana P 37 IRT
26 Ratna P 40 IRT
27 Ayu P 32 IRT
28 Mia P 35 IRT
29 Nani P 41 IRT
30 Ambelino L 40 Petani

Pengambilan angket dilakukan dengan membuat kesepakatan terlebih

dahulu dengan responden terkait tanggal dan waktu pengambilan. Setelah angket

diambil selanjutnya dilakukan tabulasi dan analisis data yang dibutuhkan untuk

penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengacu pada jawaban

angket yang disebarkan, maka diperoleh data berupa data kuantitatif. Setelah data

penelitian terkumpul dilakukan analisis dengan menggunakan teknik analisis

deskriptif kuantitatif dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2019. Data

kuantitatif akan ditabulasikan dalam tabel, sedangkan data kualitatif akan

dijabarkan setelahnya untuk mendukung data kuantitatif. Tabulasi data kuantitatif

dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan analisis dan perhitungan pada data penelitian kuantitatif

dengan 20 butir pernyataan dengan 5 kelompok fasilitas umum desa yang terdiri

dari posyandu, lampu jalan, drainase, jalan tani dan jamban kelurga, maka

deskripsi serta analisis data penelitian disajikan sebagai berikut:

4.2.1. Pemanfaatan Dana Desa untuk Gedung Posyandu


46

Tingkat pemanfaatan dana desa Tobimeita kecamatan wonggeduku barat

dianalisis berdasarkan tabel 3.2. Norma batas pengkategorian nilai adalah sebagai

berikut:

No. Interval Skor Skala 120 Kategori


1. X > Mi + 1,5 Sdi X > 97,5 Sangat Setuju
2. Mi ≤ X ≤ Mi + 1,5 SDi 75 < X ≤ 97,5 Setuju
3. Mi – 1,5 SDi < X ≤ Mi 52,5 < X ≤ 75 Kurang Setuju
4. X ≤ Mi – 1,5 Sdi X ≤ 52,5 Tidak Setuju

Perhitungan mean ideal (Mi) dan Standar Deviasi ideal (SDi) untuk setiap

butir pernyataan adalah sebagai berikut:

Mi = mean ideal

1
= ×(skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)
2

= 0,5 x (4+1)

= 2,5

SDi = Standar Deviasi ideal

1
= ×(skor tertinggi ideal - skor terendah ideal)
6

1
= ×(4 - 1)
6

= 0,5

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka tingkat pemanfaatan dana desa

Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat dapat dilihat pada pedoman

pengkategorian sebagai berikut

Tabel 4.3 Rentang dan Batas Norma Pengkategorian Nilai Skala 120
47

No. Rentang Nilai Skala 120 Kategori


1. X > 3,25 X > 97,5 Sangat Setuju
2. 2,5 < X ≤ 3,25 75 < X ≤ 97,5 Setuju
3. 1,75 < X ≤ 2,5 52,5 < X ≤ 75 Kurang Setuju
4. X ≤ 1,75 X ≤ 52,5 Tidak Setuju

Pemanfaatan dana Desa Tobimeita kecamatan Wonggeduku Barat terkait

pembangunan gedung posyandu memiliki 5 butir pertanyaan. Dari hasil pengisian

angket oleh responden maka dianalisis nilai rerata (x̅), nilai persentase (%), serta

interpretasi pada tiap butir pertanyaan yang mengacu pada Tabel Norma Batas

Pengkategorian Nilai. Berikut merupakan hasil analisis tingkat pemanfaatan dana

Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku terkait pembangunan gedung posyandu

yang diukur dengan 5 butir instrumen pernyataan.

Tabel 4.4 Hasil analisis pengisian angket terkait gedung posyandu

No Rata-rata Persentase
Butir Pertanyaan Interpretasi
. (x) (%)
Masyarakat perlu tahu informasi Sangat
1 3,53 88,33
tentang pembuatan gedung Posyandu Setuju
Partisipasi masyarakat dibutuhkan Sangat
2 3,53 88,33
dalam pembuatan gedung Posyandu Setuju
Gedung Posyandu langsung
3 digunakan atau beroperasi setelah 2,93 73,33 Setuju
proses pembangunan selesai
Pembangunan gedung Posyandu ini
4 2,80 70,00 Setuju
telah banyak melayani masyarakat
Tenaga dan alat kesehatan di dalam Kurang
5 2,30 57,50
gedung posyandu sangat memadai Setuju
Rata-rata 3,02 75,50 Setuju

Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pada butir pertanyaan

terkait pemanfaatan dana Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat untuk

fasilitas posyandu memiliki nilai presentasi yang berbeda-beda.


48

Butir pernyataan terkait perlunya informasi dan partisipasi masyarakat

dalam pembangunan fasilitas posyandu memiliki nilai presentase yang sama yaitu

88,33% artinya bahwa masyarakat sangat setuju untuk diberikan informasi serta

dilibatkan partisipasinya dalam pembangunan gedung posyandu.

Butir pernyataan terkait beroperasinya gedung posyandu setelah

pembangunan selesai dan kebermanfaatannya dalam melayani masyarakat

memiliki presentase yang relatif sama yaitu 73,33% dan 70,00% artinya bahwa

masyarakat Desa Tobimeita setuju terkait dengan penggunaan dan pemanfaatan

fasilitas posyandu tersebut. Sedangkan butir penyataan terkait tenaga kesehatan

dan alat kesehatan di gedung posyandu yang memadai memiliki presentase yang

paling rendah yaitu 57,00% yang berarti bahwa masyarakat kurang setuju jika

dikatakan alat dan tenaga kesehatan di gedung posyandu desa tobimeita telah

memadai.

Namun secara umum pemanfaatan dana Desa Tobimeita Kecamatan

Wonggeduku untuk pembangunan fasilitas posyandu secara rata-rata memiliki

presentase 75,50% yang berarti bahwa masyarakat setuju telah dimanfaatkannya

dana desa tersebut untuk pembangunan fasilitas gedung posyandu

4.2.2. Lampu Jalan

Pemanfaatan dana Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat terkait

pembangunan lampu jalan memiliki 3 butir pernyataan. Dari hasil pengisian

angket oleh responden maka dianalisis nilai rerata (x̅), nilai persentase (%), serta

interpretasi pada tiap butir pertanyaan yang mengacu pada Tabel Norma Batas

Pengkategorian Nilai. Berikut merupakan hasil analisis tingkat pemanfaatan Dana


49

Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku terkait pembangunan lampu jalan yang

diukur dengan 3 butir instrumen pernyataan.

Tabel 4.5 Hasil analisis pengisian angket terkait lampu jalan

Rata-rata Persentase
No. Butir Pertanyaan Interpretasi
(x) (%)
Perlu adanya kesepakatan masyarakat
Sangat
6 dengan pemerintah desa atas pemasangan 3,67 91,75
Setuju
lampu jalan di setiap rumah
Aktivitas masyarakat meningkat setelah Sangat
7 3,33 83,25
adanya pemasangan lampu jalan Setuju
Masyarakat perlu dilibatkan dalam Sangat
8 3,33 83,25
perencanaan pemasangan lampu jalan Setuju
Sangat
Rata-rata 3,44 86,08
Setuju

Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pada butir pertanyaan

terkait pemanfaatan dana Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat untuk

fasilitas lampu jalan memiliki nilai presentasi yang relatif sama.

Butir peryataan terkait perlunya dijalin kesepakatan antara masyarakat

dengan pemerintah Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat atas

pemasangan lampu jalan di setiap rumah warga memiliki presentase paling tinggi

dengan 91,75% artinya bahwa masyarakat sangat setuju untuk diadakannya

kesepakatan dengan pemerintah terkait pemasangan lampu jalan desa.

Adapun butir pernyataan terkait adanya peningkatan aktivitas warga desa

setelah pemasangan lampu jalan memiliki presentase sebesar 83,25% yang berarti

bahwa masyarakat sangat setuju terjadinya peningkatan aktivitas keseharian

mereka terutama di waktu malam hari setelah adanya pemasangan lampu jalan.

Nilai presentase yang sama besar juga diperoleh atas butir pernyataan

perlunya masyarakat dilibatkan dalam perencanaan pemasangan lampu jalan.


50

Persentase sebesar 83,25% mengindikasikan bahwa masyarakat desa sangat setuju

untuk dilibatkan dalam perencanaan pembangunan desa dalam hal ini pemasangan

lampu jalan di masing-masing rumah warga.

Secara rata-rata, presentase tentang pemanfaatan dana desa untuk

pemasangan lampu jalan memiliki nilai yang tinggi yaitu 86,08% yang berarti

bahwa masyarakat sangat setuju terkait pemanfaatan dana desa tobimeita

kecamatan wonggeduku barat untuk pemasangan lampu jalan di rumah-rumah

warga.

4.2.3. Gorong-gorong, Duikert dan Drainase

Pemanfaatan dana Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat terkait

pembangunan gorong-gorong, duikert dan drainase termuat dalam 4 butir

pernyataan dalam angket penelitian. Dari hasil pengisian angket oleh responden

maka dianalisis nilai rerata (x̅), nilai persentase (%), serta interpretasi pada tiap

butir pertanyaan yang mengacu pada Tabel Norma Batas Pengkategorian Nilai.

Berikut merupakan hasil analisis tingkat pemanfaatan Dana Desa Tobimeita

Kecamatan Wonggeduku terkait pembangunan gorong-gorong, duikert dan

gorong-gorong yang diukur dengan 4 butir instrumen pernyataan.

Tabel 4.6 Hasil analisis pengisian angket terkait duiker, gorong-gorong dan
drainase
No Rata-rata Persentase
Butir Pertanyaan Interpretasi
. (x) (%)
Memasuki musim hujan, banjir
9 menjadi salah satu masalah bagi 1,73 43,25 Tidak Setuju
masyarakat
Masyarakat desa sebelumnya telah
10 mengetahui adanya pembangunan 2,70 67,50 Setuju
duiker, gorong-gorong dan drainase
51

Pada musim hujan air mengalir deras


11 setelah adanya pembangunan duiker, 2,57 64,25 Setuju
gorong-gorong dan drainase
Pembangunan duiker, gorong-gorong
12 dan drainase tidak lepas dari 2,97 74,25 Setuju
partisipasi masyarakat desa
Kurang
Rata-rata 2,49 62,31
Setuju

Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pada butir pertanyaan

terkait pemanfaatan dana Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat untuk

fasilitas duiker, gorong-gorong dan drainase memiliki nilai presentasi yang

berbeda-beda.

Pada butir pernyataan no. 9, respon warga Desa Tobimeita Kecamatan

Wonggeduku Barat menunjukkan presentase yang rendah. Pernyataan “ Memasuki

musim hujan, banjir menjadi salah satu masalah bagi masyarakat ” memiliki presentase

43,25%. Ini berarti bahwa responden tidak setuju banjir menjadi masalah di saat

musim penghujan datang.

Pada dua butir pernyataan yang selanjutnya, hasil analisis menunjukkan

presentase yang tidak jauh berbeda. Di mana masyarakat telah mengetahui adanya

pembangunan duiker, gorong-gorong dan drainase desa serta berfungsinya ketiga

fasilitas pembangunan desa tersebut di waktu musim penghujan dengan presentase

67,50% dan 64,25% yang menginterpretasikan masyarakat setuju terhadap hal itu.

Adapun pernyataan partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan

duiker, gorong-gorong dan drainase memiliki nilai presentasi sebesar 74,25%

yang berarti bahwa masyarakat setuju terhadap dilibatkannya masyarakat dalam

pembangunan fasilitas tersebut.


52

Namun, nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil analisis terhadap

pembangunan duiker, gorong-gorong dan drainase berada pada presentase 62,31%

atau diinterpretasikan sebagai kurang setuju.

4.2.4. Jalan Tani

Pemanfaatan dana Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat terkait

pembangunan jalan tani termuat dalam 5 butir pernyataan dalam angket

penelitian. Dari hasil pengisian angket oleh responden maka dianalisis nilai rerata

(x̅), nilai persentase (%), serta interpretasi pada tiap butir pertanyaan yang

mengacu pada Tabel Norma Batas Pengkategorian Nilai. Berikut merupakan hasil

analisis tingkat pemanfaatan Dana Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku

terkait pembangunan jalan tani yang diukur dengan 5 butir instrumen pernyataan.

Tabel 4.7 Hasil Analisis Pengisian Angket Terkait Jalan Tani


No Rata-rata Persentase
Butir Pertanyaan Interpretasi
. (x) (%)
Masyarakat desa telah mengetahui Sangat
13 3,63 90,75
akan adanya pembukaan jalan tani Setuju
Keterlibatan masyarakat desa sangat
Sangat
14 berperan dalam proses pembukaan 3,63 90,75
Setuju
jalan tani
Jalan usaha tani dapat dilalui dengan
Sangat
15 menggunakan sepeda motor dan 3,83 95,75
Setuju
mobil
Adanya jalan usaha tani membuat
Sangat
16 akses masyarakat lebih mudah ke 3,77 94,25
Setuju
area persawahan
Pembukaan jalan usaha tani secara
Sangat
17 langsung mempengaruhi hasil panen 3,27 81,75
Setuju
masyarakat desa
Sangat
Rata-rata 3,63 90,65
Setuju
53

Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pada butir pertanyaan

terkait pemanfaatan dana Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat untuk

fasilitas jalan usaha tani memiliki nilai presentase yang tidak jauh berbeda.

Pemanfaatan dana desa untuk pembangunan usaha tani memiliki

persentase yang tinggi untuk setiap butir pernyataan dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat dilihat bahwa masyarakat desa

telah mengetahui tentang adanya pembukaan jalan usaha tani dengan presentase

90,75% atau sangat setuju dengan hal tersebut. Hasil presentase yang sama yaitu

90,75% juga diperoleh untuk pernyataan tentang keterlibatan masyarakat dalam

pembangunan jalan usaha tani. Artinya bahwa responden sangat setuju peran serta

masyarakat sebagai pengguna jalan usaha tani tersebut sangat diperlukan dalam

proses pembukaan jalan usaha tani.

Jalan usaha tani di Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat

memberikan dampak yang baik bagi kegiatan pertanian masyarakat. Hal ini dapat

dilihat dari hasil analisis data dimana persentase 94,25% responden sangat setuju

dengan adanya jalan usaha tani membuat akses masyarakat lebih mudah ke area

persawahan. Jalan usaha tani yang dibuat mampu untuk dilewati baik kendaraan

roda dua maupun roda empat secara langsung memberikan dampak terhadap hasil

pertanian. Hal ini tergambar dari hasil analisis data yang dilakukan dimana

presentase yang diperoleh sebesar 94,25% atau sangat setuju untuk kemudahan

akses yang diberikan dari jalan usaha tani serta nilai presentase 81,75% atau

sangat setuju untuk pengaruh adanya jalan tani terhadap hasil panen pertanian

warga desa.
54

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan maka pemanfaatan dana

Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat untuk fasilitas jalan usaha tani

memiliki nilai rata-rata 3,63 dengan presentase 90,65% dan diinterpretasikan

bahwa responden sangat setuju.

4.2.5. Jamban Keluarga

Pemanfaatan dana Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat terkait

pembangunan jamban keluarga termuat dalam 3 butir pernyataan dalam angket

penelitian. Dari hasil pengisian angket oleh responden maka dianalisis nilai rerata

(x̅), nilai persentase (%), serta interpretasi pada tiap butir pertanyaan yang

mengacu pada Tabel Norma Batas Pengkategorian Nilai. Berikut merupakan hasil

analisis tingkat pemanfaatan Dana Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku

terkait pembangunan jamban keluarga yang diukur dengan 3 butir instrumen

pernyataan.

Tabel 4.8 Hasil analisis pengisian angket terkait jamban keluarga


No Rata-rata Persentase
Butir Pertanyaan Interpretasi
. (x) (%)
Masyarakat desa mengetahui adanya
Kurang
18 program pembuatan jamban keluarga dari 2,33 58,25
Setuju
pemerintah desa
Seluruh biaya pembuatan jamban keluarga
19 2,77 69,25 Setuju
ditanggung oleh pemerintah desa
Pembangunan jamban keluarga dibangun di
Sangat
20 atas tanah masyarakat sendiri yang 3,33 83,25
Setuju
mendapatkan program tersebut
Rata-rata 2,81 70,25 Setuju

Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pada butir pertanyaan

terkait pemanfaatan dana Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat untuk

fasilitas jalan usaha tani memiliki nilai presentase yang berbeda-beda.


55

Pada butir pernyataan tentang masyarakat desa mengetahui adanya

program pembuatan jamban keluarga dari pemerintah desa memiliki nilai

presentase 58,25% yang berarti bahwa masyarakat kurang setuju, ini

menunjukkan bahwa sebagian masyarakat masih belum mengetahui adanya

program tersebut dari pemerintah Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat.

Adapun terkait dengan pembiayaaan program jamban keluarga yang

ditanggung oleh pemerintah desa memiliki nilai presentasi sebesar 69,25% yang

berarti bahwa masyarakat setuju dalam proses pembuatan jamban tersebut

pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah Desa Tobimeita Kecamatan

Wonggeduku Barat. Sedangkan pernyataan terkait pembangunan jamban keluarga

yang di atas tanah masyarakat sendiri yang menerima bantuan tersebut memiliki

nilai presentase sebesar 83,25% atau dengan kata lain masyarakat Desa Tobimeita

Kecamatan Wonggeduku Barat setuju untuk dibangun di atas tanah masyarakat

sendiri sebagai penerima program tersebut.

Berdasarkan tabel tersebut di atas, diketahui bahwa nilai rata-rata

responden terkait pembangunan jamban keluarga adalah 2,81 atau secara

presentase sebesar 70,25%. Hal ini berarti bahwa masyarakat desa tobimeita

kecamatan wonggeduku barat setuju untuk dilaksanakannya pemanfaatan dana

desa digunakan untuk pembangunan jamban keluarga.

4.3. Pembahasan

Dari hasil analisis data yang telah dipaparkan di atas, selanjutnya akan

dilakukan pembahasan tentang hasil analisis. Pembahasan ini dilakukan untuk


56

mendeskripsikan pemanfaatan dana desa dalam peningkatan pembangunan desa

tobimeita kecamatan wonggeduku barat kabupaten konawe provinsi sulawesi

tenggara.

Desa tobimeita merupakan salah satu dari 15 desa yang berada di

kecamatan wonggeduku barat kabupaten konawe provinsi sulawesi tenggara yang

dimekarkan sejak tahun 2004 dan menjadi desa secara definitif pada tahun 2007.

Sejak terbentuk, desa ini telah dipimpin oleh 2 orang kepala desa. Berbagai

fasilitas desa dibangun secara perlahan lahan dengan sumber dana yang terbatas.

Namun sejak diberlakukan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Dana

Desa, pembangunan berbagai fasilitas desa tobimeita telah jauh lebih berkembang

Dana desa yang diterima oleh Desa Tobimeita pada tahun 2017 sebesar

Rp. 746.958.000,-. Pada tahun 2018 sebesar Rp. 676.249.200,-. Pada tahun 2019

sebesar Rp. 449.868.000,-. Pada tahun 2021 sebesar Rp. 1.011.856.000. Pada

tahun 2020 pencairan dana desa tertunda, diduga termasuk salah satu dari 56 desa

fiktif yang berada di Kabupaten Konawe. Dana desa yang diterima tersebut

digunakan untuk pembangunan berbagai fasilitas untuk menunjang aktivitas

keseharian warga. Dalam penelitian ini, pemanfaatan dana desa dianalisis untuk

fasilitas posyandu, lampu jalan, sistem drainase, jalan usaha tani dan jamban

keluarga.

4.3.1. Pemanfaatan Dana Desa untuk Gedung Posyandu

Posyandu (pos pelayanan terpadu) merupakan upaya pemerintah untuk

memudahkan masyarakat Indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu

dan anak. Tujuan utama posyandu adalah mencegah peningkatan angka kematian


57

ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan

masyarakat. Berbeda dengan puskesmas yang memberikan pelayanan setiap hari,

posyandu hanya melayani setidaknya 1 kali dalam sebulan. Lokasi posyandu

umumnya mudah dijangkau masyarakat, mulai dari lingkungan desa atau

kelurahan hingga RT dan RW.

Peran posyandu di tengah masyarakat sangatlah besar. Meski identik

dengan bayi dan balita, kegiatan posyandu dan manfaatnya ternyata tidak hanya

sebatas itu. Banyak program posyandu yang juga diperuntukkan bagi ibu hamil,

ibu menyusui, dan pasangan usia subur.

Gedung posyandu di Desa tobimeita kecamatan wonggeduku barat telah

dibangun sejak tahun 2018. Bangunan posyandu permanen (beton) tersebut

didirikan untuk menggantikan gedung posyandu yang sebelumnnya terbuat dari

papan.

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, diketahui bahwa

masyarakat setuju untuk didirikannya gedung posyandu di desa tobimeita. Adanya

keterbukaan informasi dan Partisipasi masyarakat desa dalam pembuatan gedung

posyandu tersebut dianggap perlu sebagai bentuk transparansi pembangunan desa.

Gedung posyandu yang telah selesai dibangun juga sudah bisa digunakan

sebagaimana mestinya dan telah memberikan pelayanan terhadap kebutuhan

masyarakat khususnya balita, ibu hamil dan menyusui serta pasangan usia subur.

Namun tenaga kesehatan dan alat kesehatan yang tersedia di Desa

Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat dianggap belum memadai untuk

memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat. Berdasarkan data badan


58

pusat statistik kabupaten konawe, pada tahun 2021 di desa tobimeita kecamatan

wonggeduku barat hanya memiliki 1 orang tenaga kesehatan yang berprofesi

sebagai perawat dan belum memiliki bidan desa.

4.3.2. Pemanfaatan Dana Desa untuk Lampu Jalan

Lampu jalan atau dikenal juga sebagai Penerangan Jalan Umum (PJU)

merupakan lampu yang digunakan untuk penerangan jalan dimalam hari sehingga

mempermudah pejalan kaki, pemakai sepeda, dan pengendara kendaraan lainnya,

melihat dengan lebih jelas jalan/medan yang akan dilalui pada malam hari,

sehingga dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas dan keamanan dari para

pengguna jalan dari kecelakaan maupun kegiatan/ aksikriminal. Fungsi utama

lampu penerangan jalan umum (PJU) adalah memberikan pencahayaan buatan

bagi pengguna jalan sehingga mereka merasa aman dalam melakukan aktivitas

perjalanan di malam hari. Lampu Penerangan Jalan Umum merupakan barang-

barang elektronik yang rentan atau dapat dikatakan memiliki umur pakai yang

pendek, sehingga kegiatan perbaikan dan pemeliharaan mutlak dibutuhkan.

Perbaikan dapat meliputi perbaikan jaringan, penggantian lampu yang mati, atau

pun pengecekan kondisi PJU.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa Kegiatan perbaikan,

pemeliharaan serta pemasangan lampu PJU pada ruas-ruas jalan Desa Tobimeita

Kecamatan Wonggeduku Barat dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan di bantu

Oleh Masyarakat.
59

Kegiatan pemeliharaan dan perbaikan terus dilakukan secara berkala untuk

menjaga agar lampu PJU dapat berfungsi dengan baik dan optimal. Untuk hal

tersebut dibentuk tim lapangan yang ditugaskan untuk melakukan pemeliharaan

secara berkala. Aktivitas perbaikan atas lampu PJU yang mati, diupayakan

dilakukan dengan segera mengingat kondisi jalan yang gelap dapat menurunkan

konsentrasi pengendara dan mengurangi rasa aman dari pengguna jalan. Selain hal

tersebut penempatan dan penataan PJU yang baik dapat menambah estetika dan

keindahan lingkungan jalan. Sebagaimana jenis peralatan elektronik lainnya,

lampu penerangan jalan juga memerlukan tindakan perawatan dan perbaikan guna

memastikan lampu PJU dapat berfungsi sesuai yang diharapkan sehingga

masyarakat pemakai jalan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan akibat

kondisi jalan yang gelap.

4.3.3. Pemanfaatan Dana Desa untuk Duikert, Gorong-Gorong dan

Drainase

Drainase merupakan salah satu dasar untuk memenuhi kebutuhan yang

merupakan komponen terpenting dalam suatu perencanaan infrastruktur sebuah

wilayah. Drainase bertujuan untuk menjadikan sebuah infrastruktur wilayah yang

aman, nyaman, bersih dan sehat.

Desa Tobimeita merupakan salah satu daerah yang terletak di kabupaten

Konawe Kecamatan Wonggeduku Barat. Desa ini sering mengalami

genangan/banjir setiap saat musim hujan. Menurut informasi yang di dapat dari

masyarakat sekitar ketika hujan turun sering terjadi genangan di beberapa titik di
60

Desa Tobimeita, sehingga aktifitas masyarakat di daerah tersebut sering terganggu

pada setiap saat musim hujan.

Desa Tobimeita pada dasarnya sudah memiliki sistem drainase, namun

sistem drainase yang ada belum dapat berfungsi dengan baik yang di akibatkan

dari kecilnya saluran dan belum adanya saluran di beberapa tempat di Desa

Tobimeita sehingga menimbulkan masalah genangan/banjir di Desa Tobimeita.

Pentingnya penataan kembali dan peningkatan fungsi jaringan sistem drainase di

Desa Tobimeita segera dilakukan agar supaya sistem drainase yang ada di daerah

tersebut bisa berjalan efektif dengan tujuan mengatasi permasalahan banjir yang

mengganggu aktifitas masyarakat sekitarnya dan genangan dengan segala

akibatnya, dapat dikurangi bahkan sebisa mungkin dihilangkan.

4.3.4. Pemanfaatan Dana Desa untuk Jalan Tani

Dalam upaya meningkatkan hasil pertanian dan peningkatan pendapatan

para petani Pemerintah Tobimeita yang berada di Kecamatan Wonggeduku Barat

membangun jalan usaha tani yang dibangun  dengan menggunakan sumber

anggaran dari Dana Desa (DD) tahun anggaran

Desa Tobimeita tercatat ada 155 KK dan kurang lebih 601 jiwa, program

pembukaan jalan usaha tani tersebut merupakan upaya dalam menjawab

kebutuhan masyarakat yang mayoritas hidup dari bercocok tanam sebagai petani

maupun berkebun dimana jalan tersebut dimanfaatkan oleh para warga/petani

untuk mengangkut hasil perkebunan seperti getah karet dan hasil usaha tani

lainnya.
61

Selama ini yang menjadi keluhan masyarakat desa adalah jalan ke areal

lokasi perkebunan yang tidak bisa dijangkau oleh kendaraan roda empat, sehingga

menjadi persoalan bagi warga dalam mengangkut hasil pertanian yang merupakan

sumber pendapatan dari para petani. Hal inilah yang mendorong Pemerintahan

Desa sehingga pada Musyawarah Desa menjadi skala prioritas pembangunan jalan

usaha tani yang dibuka menuju ke lokasi perkebunan sampai terhubung dengan

jalan poros.

Pembukaan badan jalan usaha tani dilakukan bersama warga secara

swakelola dan kita kerjakan sama-sama dengan warga dan diharapkan setelah

selesainya pekerjaan ini, petani tidak lagi mengalami kesulitan ketika akan

mengeluarkan hasil-hasil pertanian dan pembangunan jalan tersebut berdampak

langsung ke perekonomian masyarakat di Desa Tobimeita. Dengan adanya jalan

usaha tani tersebut pengangkutan hasil panen pertanian dan perkebunan warga

tidak terkendala karena sudah didukung Jalan Usaha Tani yang memadai nantinya

kemudian para pengepul bisa langsung datang ke lokasi kebun untuk mengangkut

hasil perkebunan dan pertanian tersebut.

4.3.5. Pemanfaatan Dana Desa untuk Jamban Keluarga

Desa Tobimeita merupakan salah satu dari sekian banyak Desa di

Kabupaten Konawe yang belum menjadi Desa dengan status bebas buang air

besar sembarangan (ODF). Di beberapa rumah warga masih didapati rumah yang

belum memiliki jamban sendiri. Sebagian dari mereka masih buang air besar

dengan menumpang jamban milik tetangga maupun milik saudara yang letaknya

berdekatan. Hal ini tidak terlepas dari minimnya kesadaran warga untuk memiliki
62

jamban sendiri. Di samping itu, faktor ekonomi juga menyumbang peran besar

kenapa masyarakat masih ada yang belum memiliki jamban dirumah masing-

masing hingga sekarang.

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Desa Tobimeita menganggarkan

pembangunan jamban dari Dana Desa (DD) pada setiap tahun anggaran.

Pembangunan jamban ini difokuskan untuk warga dengan kondisi kurang mampu

dan warga yang sudah lansia serta tinggal sendiri tanpa anggota keluarga.

Pembangunan jamban untuk warga memang menjadi fokus dari Pemerintah Desa

Tobimeita di beberapa tahun terakhir. Hal ini untuk mewujudkan Desa Tobimeita

mendeklarasikan diri sebagi Desa ODF (Open Defecation Free) atau Desa yang

terbebas dari buang air besar sembarangan.

Pembangunan jamban dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK)

Pemerintah Desa Tobimeita selama kurun waktu kurang dari 10 hari kerja.

Jamban dibangun dengan menggunakan konstruksi tembok. Di bagian dalam di

pasang kloset jongkok dengan tempat penampungan air berupa bak mandi yang

terbuat dari beton diameter 80cm. Untuk lantai jamban di-finishing dengan

menggunakan plester semen tanpa keramik.


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dana Desa di Desa Tobimeita sudah digunakan dengan optimal karena sudah

digunakan secara tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan desa serta digunakan

untuk memperluas lapangan kerja di desa dengan tujuan meningkatkan

perekonoman desa dan masyarakat Desa Tobimeita.

2. Pemerintah Desa Tobimeita selalu melibatkan masyarakat desa dalam proses

pemanfaatan Dana Desa agar peran aktif masyarakat meningkat sehingga

pengelolaan Dana Desa menjadi lebih efektif. Pengelolaan dan penyaluran

Dana Desa yang tepat sasaran telah mendorong terjadinya kemajuan

pembangunan Desa Tobimeita dan juga mendorong pemberdayaan

masyarakat desa. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya program

pemanfaatan Dana Desa di Desa Tobimeita dapat mendorong berkembangnya

kemandirian desa, kemandirian masyarakat, serta kesejahteraan masyarakat

Desa Tobimeita dapat meningkat.

64
65

5.2. Saran

Berdasarkan pada proses penelitian dan kondisi nyata di lapangan, maka

penulis mengajukan saran sebagai berikut:

1. Pemerintah Desa Tobimeita harus mengamati dan lebih peka dalam melihat

fenomena di masyarakat, baik pola perilaku masyarakat maupun mengenai

tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Tobimeita. Sehingga optimalisasi

pemanfataan Dana Desa di Desa Tobimeita dapat diimbangi dengan

meningkatnya kesejahteraan dan perekonomian seluruh masyarakat desa tidak

hanya sebagian masyarakat saja.

2. Para penanggungjawab dan pelaksana Dana Desa terutama aparat Desa

Tobimeita perlu diberikan peningkatan pengetahuan melalui program

pelatihan rutin, mengenai pemanfaatan teknologi terutama internet di Desa

Tobimeita. Karena pada era saat ini teknologi internet sangat diperlukan dan

dapat mempermudah pelaksanaan program Dana Desa. Sehingga Dana Desa

di Desa Tobimeita akan semakin efektif dan tepat sasaran.


66

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo. 2006. Membangun Desa Partisipasif. GrahaIlmu: Yogyakarta.

A Saibani, (2014), Pedoman Umum Penyelenggaraan Perintah Desa, Jakarta : Media


Pustaka

Aulia, Muhammad, Rinaldi. 2016. Analisis Pengelolaan Dana Desa Pada


Pemerintah Desa (Studi Kasus Pada Desa Di Kecamatan V Koto Kampung
Dalam Kabupaten Padang Pariaman Tahun Anggaran 2015). Banda Aceh:
Universitas Syiah Kuala.

Cristian, H. 2015. Studi Tentang Pelaksanaan Rencana Kerja Pembangunan Desa


(RKPDes) Tahun 2013 Di Desa Loajanan Ulu Kecamatan Loajanan
Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Pemerintahan Integratif, Volume 3(1)

Dura, Justita, 2016. Pengaruh Akuntabilitas Pengelolaan KeuanganAlokasi Dana


Desa, Kebijakan Desa, Dan Kelembagaan Desa Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat(Studi Kasus Pada Desa Gubugklakah Kecamatan Poncokusumo
Kabupaten Malang). Jurnal JIBEKA .Volume 10 Nomor 1 Agustus 2016: 26
– 32.

Hafid, Risma. 2017. pemanfaatan Dana Desa (DD) dalam pembangunan Desa
Mangilu Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep Tahun 2016. Makassar:
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Hasanuddin.

Hurriyaturrohman, Indupurnahayu, Pindi Septianingsih.2021. Analisis Pengelolaan


Dana Desa Dalam Meningkatkan Pembangunan Desa (Studi Kasus Pada
Desa Cibitung Wetan). Bogor: Fakultas Ekonomi dan Bisnis.Universitas Ibn
Khaldun Bogor

P. Loina Lalolo. K. 2003.Indikator dan Alat Ukur Prinsip Akuntabiitas, Transparansi


dan Partisipasi. Jakarta.

Pratiwi, Erika, Agustina. 2020. Analisis Keefektifan Pemanfaatan Dana Desa Dalam
Meningkatkan Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Pada Desa
Karang Rejo Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Medan: Fakultas Sosial
Sains. Universitas Panca Budi
67

Mahfudz, 2009. Analisis Dampak Alokasi Dana Desa (ADD) Terhadap


Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan Desa. Diakses dari
http://jurnal.ut.ac.id/index.php/JOM/ article/download/22/12/ pada tanggal
30 September 2018.

Purwanto, Agus, Erwan dan Sulistyastuti, Dyah Ratih.2015. Implementasi kebijakan


Publik. Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta.: Gava Media.

Rasul. 2002. Pengintegrasian Sistem Akuntabilitas Kinerja dan Anggaran.


Jakarta: Detail Rekod.

Rostow, W.W. 1971. Politics and the Stages of Growth. New York: Cambridge
University Press.

Wibawa, 1991, Pembangunan Berkelanjutan, Konsep dan Kasus, Cetakan


Pertama PT. Tiara WacanaYogya, Yogyakarta

Soemantri. 2011. Pedoman Penyelenggaraan Pemerintah Desa.


Bandung:Fakusmedia.

Sastropoetro, Santoso. 2000. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi, dan Disiplin


dalam Pembangunan Nasional. Bandung: Alumni

Sugiono.2011.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta.

Sukesi, 2007, Efektivitas Program Alokasi Dana Desa( ADD) terhadap


Perekonomian Desa di Kabupaten Pacitan

Sukirno, Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI.

Tilaar, H. A. R. 2009. Pendidikan, Kebudayaan, dan masyarakat madani


Indonesia. Bandung : PT RemajaRosdakarya.

Todaro, Michael P. 1998. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta:


Erlangga.

Utami, Kurnia dan Efrizal Syofyan, 2013. Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang
Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel
Pemoderasi Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik.
Jurnal WRA, Vol.1, No.1
68

Widodo, Joko.2007. AnalisisKebijakanPublik: Konsep dan AplikasiAnalisis Proses


KebijakanPublik.

Siagian, Sondang P, 1994, Administrasi Pembangunan, Gedung Agung, Jakarta.

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa.

Permendagri No. 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.

Permendagri Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa

Permendagri Nomor 113 tahun 2014 tentang pengelolaan Keuangan Desa

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Dearah.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Dearah.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.


69

LAMPIRAN
70

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN

LEMBAR KUISIONER

ANALISIS PEMANFAATAN DANA DESA DALAM PENINGKATAN PEMBANGUNAN


DESA TOBIMEITA KECAMATAN WONGGEDUKU BARAT KABUPATEN KONAWE

OLEH:

LEO WILLIAN

BIA118051

MAHASISWA JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

Identitas Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Petunjuk Pengisian

Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Anda dengan cara memberikan tanda
garis atau silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia.

Pilihan jawaban tersebut adalah sebagai berikut:

4 : sangat setuju

3 : setuju

2 : kurang setuju

1 : tidak setuju
71

No Jawaban Responden
Pernyataan
. 4 3 2 1
Masyarakat perlu tahu informasi tentang pembuatan gedung
1.
posyandu
Partisipasi masyarakat dibutuhkan dalam pembuatan gedung
2.
Posyandu
Gedung Posyandu langsung digunakan atau beroperasi setelah
3.
proses pembangunan selesai
Pembangunan gedung Posyandu ini telah banyak melayani
4.
masyarakat
Tenaga dan alat kesehatan di dalam gedung posyandu sangat
5.
memadai
Perlu adanya kesepakatan masyarakat dengan pemerintah
6.
desa atas pemasangan lampu jalan di setiap rumah
Aktivitas masyarakat meningkat setelah adanya pemasangan
7.
lampu jalan
Masyarakat perlu dilibatkan dalam perencanaan pemasangan
8.
lampu jalan
Memasuki musim hujan, banjir menjadi salah satu masalah
9.
bagi masyarakat
Masyarakat desa sebelumnya telah mengetahui adanya
10.
pembangunan duiker, gorong-gorong dan drainase
Pada musim hujan air mengalir deras setelah adanya
11.
pembangunan duiker, gorong-gorong dan drainase
Pembangunan duiker, gorong-gorong dan drainase tidak lepas
12.
dari partisipasi masyarakat desa
Masyarakat desa telah mengetahui akan adanya pembukaan
13.
jalan tani
Keterlibatan masyarakat desa sangat berperan dalam proses
14.
pembukaan jalan tani
Jalan usaha tani dapat dilalui dengan menggunakan sepeda
15.
motor dan mobil
Adanya jalan usaha tani membuat akses masyarakat lebih
16.
mudah ke area persawahan
Pembukaan jalan usaha tani secara langsung mempengaruhi
17.
hasil panen masyarakat desa
Masyarakat desa mengetahui adanya program pembuatan
18.
jamban keluarga dari pemerintah desa
Seluruh biaya pembuatan jamban keluarga ditanggung oleh
19.
pemerintah desa
Pembangunan jamban keluarga dibangun di atas tanah
20.
masyarakat sendiri yang mendapatkan program tersebut
72

LAMPIRAN 2. DATA PENELITIAN

Nama Jenis Pertanyaan


No. Usia Pekerjaan
Responden Kelamin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 We Dau P 41 IRT 4 4 2 2 1 4 3 3 1 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4
2 Mode P 42 IRT 4 4 2 2 1 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4
3 H. Umar L 41 Pengusaha 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 4 2 2 3
4 Ningsih P 30 IRT 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 2 3 4 3 4 4 4 2 2 3
5 Paka L 34 Petani 4 3 3 4 3 3 4 3 2 2 2 2 4 4 4 4 3 2 2 3
6 Mina P 39 IRT 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2 2 2 4 4 4 3 3 2 2 3
7 Pondine P 35 IRT 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 2 2 3
8 Jusram L 40 Kades 4 4 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 4 4 4 4 4 2 2 3
9 Faruk L 28 Petani 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 3
10 Sunarti P 39 IRT 4 3 4 4 3 3 4 3 2 2 2 3 4 4 4 4 3 2 2 3
11 Nurtina P 38 IRT 3 3 4 3 3 4 4 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4
12 Rano L 37 PNS 4 4 4 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 4 4 3 2 2 3
13 Sese L 40 Petani 3 4 2 1 1 4 2 3 1 3 2 3 3 4 2 3 2 2 2 4
14 Idul L 25 Petani 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3
15 Tini P 42 IRT 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3
16 Rustaman L 39 Petani 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3
17 Tuti P 37 IRT 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3
18 Tike P 35 IRT 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3
19 Ardi L 28 Tukang 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3
20 Aswan L 28 Petani 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3
21 Tora L 30 Petani 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 2 2 3 3 4 4 3 2 2 3
22 Asmar L 38 Petani 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2 2 4 4 4 4 3 2 2 3
23 Tutu P 39 IRT 3 4 2 3 1 3 3 4 1 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3
24 Baco L 30 Petani 4 4 2 1 1 3 2 3 1 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4
25 Nana P 37 IRT 3 3 2 2 1 4 2 3 1 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4
26 Ratna P 40 IRT 4 4 2 3 1 4 3 3 1 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3
27 Ayu P 32 IRT 4 4 2 2 1 4 3 3 1 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4
28 Mia P 35 IRT 4 4 2 1 1 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4
29 Nani P 41 IRT 3 4 2 1 1 4 3 3 1 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4
30 Ambelino L 40 Petani 3 3 2 1 1 4 3 4 1 3 2 3 3 3 4 3 3 2 4 4
73

Jumlah 106 106 88 84 69 110 100 100 52 81 77 89 109 109 115 113 98 70 83 100
3,3 3,7
Rata - Rata 3,53 3,53 2,93 2,80 2,30 3,67 3,33 1,73 2,70 2,57 2,97 3,63 3,63 3,83 3,27 2,33 2,77 3,33
3 7
74

LAMPIRAN 3. DOKUMENTASI PENELITIAN

Pengambilan Data Penelitian Kepada Kepala Desa

Pengambilan data penelitian kepada warga


75

(Gedung Posyandu Desa Tobimeita)

Duiker, Drainase Dan Jalan Tani Desa Tobimeita


76

Lampu Jalan Desa Tobimeita

Anda mungkin juga menyukai