pada tahun 2004 dan diakui secara definitif pada tahun 2007. Desa Tobimeita
Indonesia mempunyai iklim tropis, sehingga memiliki dua musim, yaitu musim
kemarau dan musim hujan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kegiatan
pertanian yang ada di Desa Tobimeita, karena penduduk desa Tobimeita pada
oleh Kepala Dusun dan juga 6 Rukun Tetangga (RT) yang masing-masing
dikepalai oleh ketua RT. Jarak Desa Tobimeita ke Pusat Kecamatan sekitar 1 km
dan dapat ditempuh dalam waktu 10 menit. Sementara jarak ke Pusat Kabupaten
37
38
kendaraan bermotor. Jumlah penduduk di desa Tobimeita pada tahun 2022 adala
Sarana dan prasarana adalah hal yang paling utama dalam sebuah Desa,
wilayah, atau tempat untuk bisa menjalankan kehidupan mereka dengan mudah.
sarana dan prasarana yang diharapkan mampu membantu masyarakat desa untuk
Pusat yang memang tujuannya untuk membangun desa baik itu infrastruktur
dan strategi untuk mengatur masyarakat yang ada di pedesaan demi mewujudkan
pembangunan pemerintah
peraturan perundang-undangan.
terdapat 3 (tiga) kategori Kelembagaan desa yang memiliki peranan dalam tata
kelola Desa, yaitu Pemerintah Desa, Majelis Tua-tua Desa dan Lembaga
Kemasyarakatan.
40
fungsi yakni:
a. Kepala Desa
beban APBD
Lanjutan
selaku PKPKD.
b. Sekretaris Desa
APBD
penjabaran APBD.
APBD.
2. Kaur terdiri atas, Kaur Tata usaha dan umum, dan Kaur Perencanaan
Pelayanan
jawabnya.
pekerjaannya.
sistem akuntabilitas.
d. Kaur Keuangan
e. Kepala Dusun
1. Kepala daerah atau orang lain yang ditunjuk hidup sebagai anggota
lingkungan.
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)
No
Nama Responden Jenis Kelamin Usia Pekerjaan
.
1 We Dau P 41 IRT
2 Mode P 42 IRT
3 H. Umar L 41 Pengusaha
4 Ningsih P 30 IRT
5 Paka L 34 Petani
6 Mina P 39 IRT
7 Pondine P 35 IRT
8 Jusram L 40 Kades
9 Faruk L 28 Petani
10 Sunarti P 39 IRT
11 Nurtina P 38 IRT
12 Rano L 37 PNS
13 Sese L 40 Petani
14 Idul L 25 Petani
15 Tini P 42 IRT
16 Rustaman L 39 Petani
17 Tuti P 37 IRT
18 Tike P 35 IRT
19 Ardi L 28 Tukang
20 Aswan L 28 Petani
45
21 Tora L 30 Petani
22 Asmar L 38 Petani
23 Tutu P 39 IRT
24 Baco L 30 Petani
25 Nana P 37 IRT
26 Ratna P 40 IRT
27 Ayu P 32 IRT
28 Mia P 35 IRT
29 Nani P 41 IRT
30 Ambelino L 40 Petani
dahulu dengan responden terkait tanggal dan waktu pengambilan. Setelah angket
diambil selanjutnya dilakukan tabulasi dan analisis data yang dibutuhkan untuk
penelitian ini.
angket yang disebarkan, maka diperoleh data berupa data kuantitatif. Setelah data
dengan 20 butir pernyataan dengan 5 kelompok fasilitas umum desa yang terdiri
dari posyandu, lampu jalan, drainase, jalan tani dan jamban kelurga, maka
dianalisis berdasarkan tabel 3.2. Norma batas pengkategorian nilai adalah sebagai
berikut:
Perhitungan mean ideal (Mi) dan Standar Deviasi ideal (SDi) untuk setiap
Mi = mean ideal
1
= ×(skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)
2
= 0,5 x (4+1)
= 2,5
1
= ×(skor tertinggi ideal - skor terendah ideal)
6
1
= ×(4 - 1)
6
= 0,5
Tabel 4.3 Rentang dan Batas Norma Pengkategorian Nilai Skala 120
47
angket oleh responden maka dianalisis nilai rerata (x̅), nilai persentase (%), serta
interpretasi pada tiap butir pertanyaan yang mengacu pada Tabel Norma Batas
No Rata-rata Persentase
Butir Pertanyaan Interpretasi
. (x) (%)
Masyarakat perlu tahu informasi Sangat
1 3,53 88,33
tentang pembuatan gedung Posyandu Setuju
Partisipasi masyarakat dibutuhkan Sangat
2 3,53 88,33
dalam pembuatan gedung Posyandu Setuju
Gedung Posyandu langsung
3 digunakan atau beroperasi setelah 2,93 73,33 Setuju
proses pembangunan selesai
Pembangunan gedung Posyandu ini
4 2,80 70,00 Setuju
telah banyak melayani masyarakat
Tenaga dan alat kesehatan di dalam Kurang
5 2,30 57,50
gedung posyandu sangat memadai Setuju
Rata-rata 3,02 75,50 Setuju
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pada butir pertanyaan
dalam pembangunan fasilitas posyandu memiliki nilai presentase yang sama yaitu
88,33% artinya bahwa masyarakat sangat setuju untuk diberikan informasi serta
memiliki presentase yang relatif sama yaitu 73,33% dan 70,00% artinya bahwa
dan alat kesehatan di gedung posyandu yang memadai memiliki presentase yang
paling rendah yaitu 57,00% yang berarti bahwa masyarakat kurang setuju jika
dikatakan alat dan tenaga kesehatan di gedung posyandu desa tobimeita telah
memadai.
angket oleh responden maka dianalisis nilai rerata (x̅), nilai persentase (%), serta
interpretasi pada tiap butir pertanyaan yang mengacu pada Tabel Norma Batas
Rata-rata Persentase
No. Butir Pertanyaan Interpretasi
(x) (%)
Perlu adanya kesepakatan masyarakat
Sangat
6 dengan pemerintah desa atas pemasangan 3,67 91,75
Setuju
lampu jalan di setiap rumah
Aktivitas masyarakat meningkat setelah Sangat
7 3,33 83,25
adanya pemasangan lampu jalan Setuju
Masyarakat perlu dilibatkan dalam Sangat
8 3,33 83,25
perencanaan pemasangan lampu jalan Setuju
Sangat
Rata-rata 3,44 86,08
Setuju
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pada butir pertanyaan
pemasangan lampu jalan di setiap rumah warga memiliki presentase paling tinggi
setelah pemasangan lampu jalan memiliki presentase sebesar 83,25% yang berarti
mereka terutama di waktu malam hari setelah adanya pemasangan lampu jalan.
Nilai presentase yang sama besar juga diperoleh atas butir pernyataan
untuk dilibatkan dalam perencanaan pembangunan desa dalam hal ini pemasangan
pemasangan lampu jalan memiliki nilai yang tinggi yaitu 86,08% yang berarti
warga.
pernyataan dalam angket penelitian. Dari hasil pengisian angket oleh responden
maka dianalisis nilai rerata (x̅), nilai persentase (%), serta interpretasi pada tiap
butir pertanyaan yang mengacu pada Tabel Norma Batas Pengkategorian Nilai.
Tabel 4.6 Hasil analisis pengisian angket terkait duiker, gorong-gorong dan
drainase
No Rata-rata Persentase
Butir Pertanyaan Interpretasi
. (x) (%)
Memasuki musim hujan, banjir
9 menjadi salah satu masalah bagi 1,73 43,25 Tidak Setuju
masyarakat
Masyarakat desa sebelumnya telah
10 mengetahui adanya pembangunan 2,70 67,50 Setuju
duiker, gorong-gorong dan drainase
51
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pada butir pertanyaan
berbeda-beda.
musim hujan, banjir menjadi salah satu masalah bagi masyarakat ” memiliki presentase
43,25%. Ini berarti bahwa responden tidak setuju banjir menjadi masalah di saat
presentase yang tidak jauh berbeda. Di mana masyarakat telah mengetahui adanya
67,50% dan 64,25% yang menginterpretasikan masyarakat setuju terhadap hal itu.
penelitian. Dari hasil pengisian angket oleh responden maka dianalisis nilai rerata
(x̅), nilai persentase (%), serta interpretasi pada tiap butir pertanyaan yang
mengacu pada Tabel Norma Batas Pengkategorian Nilai. Berikut merupakan hasil
terkait pembangunan jalan tani yang diukur dengan 5 butir instrumen pernyataan.
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pada butir pertanyaan
fasilitas jalan usaha tani memiliki nilai presentase yang tidak jauh berbeda.
persentase yang tinggi untuk setiap butir pernyataan dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat dilihat bahwa masyarakat desa
telah mengetahui tentang adanya pembukaan jalan usaha tani dengan presentase
90,75% atau sangat setuju dengan hal tersebut. Hasil presentase yang sama yaitu
pembangunan jalan usaha tani. Artinya bahwa responden sangat setuju peran serta
masyarakat sebagai pengguna jalan usaha tani tersebut sangat diperlukan dalam
memberikan dampak yang baik bagi kegiatan pertanian masyarakat. Hal ini dapat
dilihat dari hasil analisis data dimana persentase 94,25% responden sangat setuju
dengan adanya jalan usaha tani membuat akses masyarakat lebih mudah ke area
persawahan. Jalan usaha tani yang dibuat mampu untuk dilewati baik kendaraan
roda dua maupun roda empat secara langsung memberikan dampak terhadap hasil
pertanian. Hal ini tergambar dari hasil analisis data yang dilakukan dimana
presentase yang diperoleh sebesar 94,25% atau sangat setuju untuk kemudahan
akses yang diberikan dari jalan usaha tani serta nilai presentase 81,75% atau
sangat setuju untuk pengaruh adanya jalan tani terhadap hasil panen pertanian
warga desa.
54
Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat untuk fasilitas jalan usaha tani
penelitian. Dari hasil pengisian angket oleh responden maka dianalisis nilai rerata
(x̅), nilai persentase (%), serta interpretasi pada tiap butir pertanyaan yang
mengacu pada Tabel Norma Batas Pengkategorian Nilai. Berikut merupakan hasil
pernyataan.
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pada butir pertanyaan
ditanggung oleh pemerintah desa memiliki nilai presentasi sebesar 69,25% yang
yang di atas tanah masyarakat sendiri yang menerima bantuan tersebut memiliki
nilai presentase sebesar 83,25% atau dengan kata lain masyarakat Desa Tobimeita
presentase sebesar 70,25%. Hal ini berarti bahwa masyarakat desa tobimeita
4.3. Pembahasan
Dari hasil analisis data yang telah dipaparkan di atas, selanjutnya akan
tenggara.
dimekarkan sejak tahun 2004 dan menjadi desa secara definitif pada tahun 2007.
Sejak terbentuk, desa ini telah dipimpin oleh 2 orang kepala desa. Berbagai
fasilitas desa dibangun secara perlahan lahan dengan sumber dana yang terbatas.
Desa, pembangunan berbagai fasilitas desa tobimeita telah jauh lebih berkembang
Dana desa yang diterima oleh Desa Tobimeita pada tahun 2017 sebesar
Rp. 746.958.000,-. Pada tahun 2018 sebesar Rp. 676.249.200,-. Pada tahun 2019
sebesar Rp. 449.868.000,-. Pada tahun 2021 sebesar Rp. 1.011.856.000. Pada
tahun 2020 pencairan dana desa tertunda, diduga termasuk salah satu dari 56 desa
fiktif yang berada di Kabupaten Konawe. Dana desa yang diterima tersebut
keseharian warga. Dalam penelitian ini, pemanfaatan dana desa dianalisis untuk
fasilitas posyandu, lampu jalan, sistem drainase, jalan usaha tani dan jamban
keluarga.
dengan bayi dan balita, kegiatan posyandu dan manfaatnya ternyata tidak hanya
sebatas itu. Banyak program posyandu yang juga diperuntukkan bagi ibu hamil,
papan.
Gedung posyandu yang telah selesai dibangun juga sudah bisa digunakan
masyarakat khususnya balita, ibu hamil dan menyusui serta pasangan usia subur.
pusat statistik kabupaten konawe, pada tahun 2021 di desa tobimeita kecamatan
Lampu jalan atau dikenal juga sebagai Penerangan Jalan Umum (PJU)
merupakan lampu yang digunakan untuk penerangan jalan dimalam hari sehingga
melihat dengan lebih jelas jalan/medan yang akan dilalui pada malam hari,
sehingga dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas dan keamanan dari para
bagi pengguna jalan sehingga mereka merasa aman dalam melakukan aktivitas
barang elektronik yang rentan atau dapat dikatakan memiliki umur pakai yang
Perbaikan dapat meliputi perbaikan jaringan, penggantian lampu yang mati, atau
pemeliharaan serta pemasangan lampu PJU pada ruas-ruas jalan Desa Tobimeita
Oleh Masyarakat.
59
menjaga agar lampu PJU dapat berfungsi dengan baik dan optimal. Untuk hal
secara berkala. Aktivitas perbaikan atas lampu PJU yang mati, diupayakan
dilakukan dengan segera mengingat kondisi jalan yang gelap dapat menurunkan
konsentrasi pengendara dan mengurangi rasa aman dari pengguna jalan. Selain hal
tersebut penempatan dan penataan PJU yang baik dapat menambah estetika dan
lampu penerangan jalan juga memerlukan tindakan perawatan dan perbaikan guna
masyarakat pemakai jalan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan akibat
Drainase
genangan/banjir setiap saat musim hujan. Menurut informasi yang di dapat dari
masyarakat sekitar ketika hujan turun sering terjadi genangan di beberapa titik di
60
sistem drainase yang ada belum dapat berfungsi dengan baik yang di akibatkan
dari kecilnya saluran dan belum adanya saluran di beberapa tempat di Desa
Desa Tobimeita segera dilakukan agar supaya sistem drainase yang ada di daerah
tersebut bisa berjalan efektif dengan tujuan mengatasi permasalahan banjir yang
Desa Tobimeita tercatat ada 155 KK dan kurang lebih 601 jiwa, program
kebutuhan masyarakat yang mayoritas hidup dari bercocok tanam sebagai petani
untuk mengangkut hasil perkebunan seperti getah karet dan hasil usaha tani
lainnya.
61
Selama ini yang menjadi keluhan masyarakat desa adalah jalan ke areal
lokasi perkebunan yang tidak bisa dijangkau oleh kendaraan roda empat, sehingga
menjadi persoalan bagi warga dalam mengangkut hasil pertanian yang merupakan
sumber pendapatan dari para petani. Hal inilah yang mendorong Pemerintahan
Desa sehingga pada Musyawarah Desa menjadi skala prioritas pembangunan jalan
usaha tani yang dibuka menuju ke lokasi perkebunan sampai terhubung dengan
jalan poros.
swakelola dan kita kerjakan sama-sama dengan warga dan diharapkan setelah
selesainya pekerjaan ini, petani tidak lagi mengalami kesulitan ketika akan
usaha tani tersebut pengangkutan hasil panen pertanian dan perkebunan warga
tidak terkendala karena sudah didukung Jalan Usaha Tani yang memadai nantinya
kemudian para pengepul bisa langsung datang ke lokasi kebun untuk mengangkut
Kabupaten Konawe yang belum menjadi Desa dengan status bebas buang air
besar sembarangan (ODF). Di beberapa rumah warga masih didapati rumah yang
belum memiliki jamban sendiri. Sebagian dari mereka masih buang air besar
dengan menumpang jamban milik tetangga maupun milik saudara yang letaknya
berdekatan. Hal ini tidak terlepas dari minimnya kesadaran warga untuk memiliki
62
jamban sendiri. Di samping itu, faktor ekonomi juga menyumbang peran besar
kenapa masyarakat masih ada yang belum memiliki jamban dirumah masing-
pembangunan jamban dari Dana Desa (DD) pada setiap tahun anggaran.
Pembangunan jamban ini difokuskan untuk warga dengan kondisi kurang mampu
dan warga yang sudah lansia serta tinggal sendiri tanpa anggota keluarga.
Pembangunan jamban untuk warga memang menjadi fokus dari Pemerintah Desa
Tobimeita di beberapa tahun terakhir. Hal ini untuk mewujudkan Desa Tobimeita
mendeklarasikan diri sebagi Desa ODF (Open Defecation Free) atau Desa yang
Pemerintah Desa Tobimeita selama kurun waktu kurang dari 10 hari kerja.
pasang kloset jongkok dengan tempat penampungan air berupa bak mandi yang
terbuat dari beton diameter 80cm. Untuk lantai jamban di-finishing dengan
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Dana Desa di Desa Tobimeita sudah digunakan dengan optimal karena sudah
digunakan secara tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan desa serta digunakan
64
65
5.2. Saran
1. Pemerintah Desa Tobimeita harus mengamati dan lebih peka dalam melihat
Tobimeita. Karena pada era saat ini teknologi internet sangat diperlukan dan
DAFTAR PUSTAKA
Hafid, Risma. 2017. pemanfaatan Dana Desa (DD) dalam pembangunan Desa
Mangilu Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep Tahun 2016. Makassar:
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Hasanuddin.
Pratiwi, Erika, Agustina. 2020. Analisis Keefektifan Pemanfaatan Dana Desa Dalam
Meningkatkan Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Pada Desa
Karang Rejo Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Medan: Fakultas Sosial
Sains. Universitas Panca Budi
67
Rostow, W.W. 1971. Politics and the Stages of Growth. New York: Cambridge
University Press.
Utami, Kurnia dan Efrizal Syofyan, 2013. Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang
Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel
Pemoderasi Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik.
Jurnal WRA, Vol.1, No.1
68
LAMPIRAN
70
LEMBAR KUISIONER
OLEH:
LEO WILLIAN
BIA118051
Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Petunjuk Pengisian
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Anda dengan cara memberikan tanda
garis atau silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia.
4 : sangat setuju
3 : setuju
2 : kurang setuju
1 : tidak setuju
71
No Jawaban Responden
Pernyataan
. 4 3 2 1
Masyarakat perlu tahu informasi tentang pembuatan gedung
1.
posyandu
Partisipasi masyarakat dibutuhkan dalam pembuatan gedung
2.
Posyandu
Gedung Posyandu langsung digunakan atau beroperasi setelah
3.
proses pembangunan selesai
Pembangunan gedung Posyandu ini telah banyak melayani
4.
masyarakat
Tenaga dan alat kesehatan di dalam gedung posyandu sangat
5.
memadai
Perlu adanya kesepakatan masyarakat dengan pemerintah
6.
desa atas pemasangan lampu jalan di setiap rumah
Aktivitas masyarakat meningkat setelah adanya pemasangan
7.
lampu jalan
Masyarakat perlu dilibatkan dalam perencanaan pemasangan
8.
lampu jalan
Memasuki musim hujan, banjir menjadi salah satu masalah
9.
bagi masyarakat
Masyarakat desa sebelumnya telah mengetahui adanya
10.
pembangunan duiker, gorong-gorong dan drainase
Pada musim hujan air mengalir deras setelah adanya
11.
pembangunan duiker, gorong-gorong dan drainase
Pembangunan duiker, gorong-gorong dan drainase tidak lepas
12.
dari partisipasi masyarakat desa
Masyarakat desa telah mengetahui akan adanya pembukaan
13.
jalan tani
Keterlibatan masyarakat desa sangat berperan dalam proses
14.
pembukaan jalan tani
Jalan usaha tani dapat dilalui dengan menggunakan sepeda
15.
motor dan mobil
Adanya jalan usaha tani membuat akses masyarakat lebih
16.
mudah ke area persawahan
Pembukaan jalan usaha tani secara langsung mempengaruhi
17.
hasil panen masyarakat desa
Masyarakat desa mengetahui adanya program pembuatan
18.
jamban keluarga dari pemerintah desa
Seluruh biaya pembuatan jamban keluarga ditanggung oleh
19.
pemerintah desa
Pembangunan jamban keluarga dibangun di atas tanah
20.
masyarakat sendiri yang mendapatkan program tersebut
72
Jumlah 106 106 88 84 69 110 100 100 52 81 77 89 109 109 115 113 98 70 83 100
3,3 3,7
Rata - Rata 3,53 3,53 2,93 2,80 2,30 3,67 3,33 1,73 2,70 2,57 2,97 3,63 3,63 3,83 3,27 2,33 2,77 3,33
3 7
74