Anda di halaman 1dari 35

BAB.

IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Distrik Sentani

1. Luas dan Batas Wilayah

Distrik Sentani secara memiliki luas wilayah 114 Km², secara

geograis terletak antara °29’-2°36 Lintang selatan,140°26’-140°32’ bujur

timur. Distrik Sentani merupakan salah satu dari 14 Distrik yang terdapat di

Kabupaten Jayapura. Distrik Sentani terdiri dari 3 Kelurahan dan 7 Kampung

dengan topografi ketinggian dari atas permukaan laut . Dari luas wilayah

tersebut .

Batas wilayah Distrik Sentani berdasarkan monografinya adalah

Sebagai berikut

 Sebelah Utara : Kota Jayapura

 Sebelah Selatan : Distrik Ebungfauw

 Sebelah Barat : Distrik Waibu

 Sebelah Timur : Distrik Sentani Timur

2. Visi Dan Misi Kabupaten Jayapura

Visi dan Misi Kabupten Jayapura berdasarkan pada RPJM-nya

adalah: “ Jayapura Baru.”. Secara umum penjelasan visi sebagai berikut:

a) Jayapura yang Berjati Diri;

Pokok Visi ini dimaksudkan sebagai Kondisi masyarakat Jayapura yang

senantiasa menjaga, melindungi , memberdayakan dan merestorasi keaslian

39
karakteristik jati dirinya pada kehiduan social, ekonomi, budaya dan

pemerintahan mulai dari level kampong, distrik hingga kabupaten.

b) Jayapura yang Berkepemerintahan Baik;

Pokok visi ini dimaksudkan sebagai Kondisi tata klelola Jayapura yang

didalamnya tersedia ruang partisipasi bagi tanggungjawab rakyat, dunia usaha,

pemerintah, legislatif, dan badan pemeriksa; dengan manajemen perubahan

yang adaptif terhadap dinamika lingkungan serta menjamin akuntabilitas dan

transparansi.

c) Jayapura yang Cerdas;

Pokok visi ini dimaksudkan sebagai Kondisi Jayapura dengan kualitas

manusia yang memiliki tingkat pendidikan, kesehatan dan kehidupan rohani

yang tinggi dan merata diseluruh sebaran wilayah.

d) Jayapura yang Sejahtera, Harmonis dan Damai;

Pokok visi ini dimaksudkan sebagai kondisi masyarakat Jayapura yang

terpenuhi kebutuhan dasarnya, dan mengedepankan harmoni antar golongan,

lapisan, etnis, budaya, dan kelompok kepentingan.

e) Jayapura yang Berdaya Saing;

Pokok visi ini dimaksudkan sebagai kondisi masyarakat Jayapura dengan

produktivitas dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dengan infrastruktur

yang kuat serta daya dukung lingkungan yang berkelanjutan.

Guna mencapai Visi, maka misi Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Kabupten Jayapura Tahun 2018– 2023 adalah sebagai berikut:

40
a) Memperkuat Hak-Hak Adat dan memberdayakan masyarakat Kampung

berkelanjutan;

1) Meningkatnya kemandirian masyarakat adat dan partisipasi masyarakat

dalam pembangunan.

2) Meningkatnya Kepercayaan untuk membangunan diri sendiri di

kampung-kampung asli di Kabupaten Jayapura.

b) Menata Kembali Pemerintahan Daerah; Meningkatnya Pemerintahan yang

baik.

c) Membangun Masyarakat Cerdas; Meningkatnya derajat pendidikan dan

kesehatan masyarakat.

d) Membangun Jayapura yang aman, sejahtera, damai, dan harmoni;

1) Meningkatnya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat secara adil.

2) Meningkatnya keamanan, ketertiban, kerukunan, dan kehidupan

kerohaniaan.

e) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi Daerah berbasis Pemberdayaan

Masyarakat yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan didukung

dengan infrastruktur yang kuat;

1) Terwujudnya peningkatan dan pemerataan pendapatan ekonomi

masyarakat sesuai potensi dan kearifan local.

2) Terwujudnya infrastruktur dsar yang mendukung aktivitas wilayah.

3) Terpeliharanya fungsi lingkungan hidup yang seimbang bagi

keberlanjutan hidup.

41
3. Struktur Organisasi :

Struktur organisasi Distrik Sentani dapat Dapat dilihat pada

Gambar 4.2.seperti Gambar dibawah ini :

4. Tugas Pokok dan Fungsi

Adapun tugas-tugas pada struktur organisasi Distrik Sentani

adalah sebagai berikut:

a. Tugas pokok dan fungsi Kepala Distrik

1) Tugas Pokok Kepala Distrik

Tugas pokok Kepala Distrik Sentani adalah melaksanakan sebagian

kewenangan yang dilimpahkan oleh Bupati di bidang pemerintahan,

pembangunan, kesejahteraan, social, ketentraman dan ketertiban

sertakoordinasi dengan instansi otonom dan UPDT di wilayah kerjanya.

42
2) Fungsi Kepala Distrik

a) Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat

b) Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenraman dan

ketertiban umum.

c) Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan

perundang undangan.

d) Mengk0ordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas

pelayanan umum.

e) Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan

ditingkat Distrik.

f) Membina penyelenggaraan pemerintahan kelurahan

g) Mengordinasikan kegiatan pengelolaan kebersihan

h) Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup

tugasnya atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan

kelurahan

i) Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian teknis operasional

pengelolaan keuangan, kepegawaian dan kepengurusan barang

milik daerah yang berada dalam penguasaannya.

b. .Tugas pokok Sekretaris Distrik dan Seksi-Seksi

43
1) Sekertaris Distrik

Sekretariat Distrik mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan umum,

penyusunan perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan dan

kepegawaian dalam menyelenggarakan tugas Sekretariat

2 )Fungsi Sekretaris Distrik

a. Pelaksanaan urusan kepegawaian Distrik

b. Pelaksanaan urusan keuangan

c. Pelaksanaan urusan perlengkapan

d. Pelaksanaaan urusan umum dan rumah tangga

e. Pelaksanaan koordinasiterhadap penyusunan perencanaan program kerja distrik.

f Membinan penyelenggaraan pemerintahan kelurahan

g Mengordinasikan kegiatan pengelolaan kebersihan

h Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya atau

yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan kelurahan

i Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian teknis operasional pengelolaan

keuangan, kepegawaian dan kepengurusan barang milik daerah yang berada

dalam penguasaannya,.

2)Subbagian Umum

Subbagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas menyususn kerja,

melaksanakan tugas teknis ketatausahaan, mengelolah administrasi

kepegawaian serta melaksanakan urusan kerumahtanggaan distrik.

Adapun fungsi dari subbagian umum adalah:

a. Menyusun rencana kerja pada subbagian umum dan kepegawaian

b. Mengatur pelaksanaan kegiatan, sebagian urusan ketatausahaan meliputi surat

44
menyurat, kearsipan, surat perjalanan dinas,mendistribusi surat sesuai bidang

c. Melakukan urusan kerumahtanggaan distrik

d. Membuat usul kenaikan pangka, mutasi dan pensiun

e. Membuat usul gaji berkala, usul tugas belajar

f Menghimpun dan mensosialisasikan peraturan perundang-undangan di bidang

kepegawaian dalam lingkup distrik

g Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi meliputi bidang kepegawaian

pelayanan bidang organisasi dan ketatalaksanaan.

3)Subbagian Keuangan

Subbagian keuangan dan perlengkapan mempunyai tugas melakukan

pengelolaan administrasi keuangan dan perlengkapan meliputi penyusunan

anggaran, penggunaan anggaran, pembukuan,pertanggung jawaban, dan

merumuskan rencana kebutuhan perlengkapan.

Adapun fungsi dari subbagian Keuangan adalah:

a. Melaksanakan penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya

b. Mengumpulkan dan menyusun rencana kerja distrik

c. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan

anggaran (RKA) dan dokumen pelaksanaan anggaran dari masing-masing satuan

kerja sebagai bahan konsultasi pelaksanaan ke BAPPEDA

d. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan bidang

tugasnya

e. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

f. Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas

4) Seksi Pemerintahan

45
Seksi pemerintahan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana dan

penyelenggaraan pembinaan ideologi Negara dan kesatuanbangsa,

pembinaan kerukunan hidup beragama, pengkoordinasikan kegiatan instansi

pemerintah, pembinaan administrasi kelurahan serta penyelenggaraan

pembinaan ketentraman dan ketertiban serta kemasyarakatan. Adapun fungsi

dari seksi pemerintahan ketentraman dan ketertibanumum antara lain:

Adapun fungsi dari subbagian Keuangan adalah:

a. Melaksanakan penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya

b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai bidangnya

c. Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan

lancar.

d. Mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan ideology Negaradan Kesatuan

Bangsa

e. Menyelenggarakan fasilitas penataan kelurahan

f. Menyelenggarakan fasilitas pelaksanaan lomba/penilaian kelurahan

g. Menyelenggarakan kegiatan administrasi kependudukan

h. Melaksanakan pendataan dan inventarisasi asset daerah dankekayaan daerah

lainnya yang ada di wilayah distrik

i. Memberikan saran pada Kepala Distrik berdasarkan tugas pokok dan

fungsinya

j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

k. Menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala berdasarkan tugas pokok

dan fungsinya.

5)Seksi pemberdayaan Masyarakat

46
Seksi pemberdayan masyarakat mempunyai tugas menyusun rencana dan

penyelenggaraan pembinaan pemberdayaan masyarakat distrik .

Adapun fungsi Seksi pemberdayaan Masyarakat adalah:

a. Menyusun rencana dan program kerja berdasarkan tugas dan fungsi

pokoknya membagi tugas kepada bawahan sesuai bidangnya

b. Menilai hasil kerja bawahan dengan cara mengevaluasi hasil pelaksanaan

tugas

c. Mengumpulkan bahan dalam rangka fasilitasi dan koordinasi

penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat di wilayah distrik

d. Mengumpulkan bahan fasilitasi pemberian bantuan stimulant bagi lembaga

kemasyarakatan.

6)Seksi Perekonomian dan Pembangunan

Seksi perekonomian mempunyai tugas melakukan penyusunanrencana dan

penyelenggaraan pengembangan ekonomi wilayah kecamatan dan kelurahan,

administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah dan pengembangan

pembangunan, pelaksaan pembangunanswadaya masyarakat, pembinaan

danpenanggulangan pencemaran dankerusakan lingkungan.

Adapun fungsi Seksi Perekonomian dan Pembangunan adalah:

a. Menyusun rencana dan program kerja berdasarkan tugas dan fungsi

pokoknya membagi tugas kepada bawahan sesuai bidangnya

b. Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar

c. Melaksanakan pengawasan penyaluran dan pengembalian kredit dalam rangka

menunjang kebersihan program usaha perekonomian masyarakat.

d. Menyusun rencana bagi pelaksanaan fasilitas dan koordinasi penyelenggaraan

47
pembagunan di wilayah Distrik. Jenis-jenis Pelayanan

1.Kartu Tanda Penduduk (KTP)

2.Kartu Kelurga (KK)

3.Rekomendasi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)

4.Surat keterangan dan

5.Lainnya

5. Keadaan Pegawai Distrik Sentani

Dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai keadaan dari

responden yang diambil sebagai sampel. Identitas responden diisi

untukmengetahui sedikit latar belakang tentang keadaan responden

yang meliputiusia, status perkawinan, tempat lahir, awal mula di

Kabupaten Jayapura , pendidikan, jenis kelamin, suku bangsa, agama dan

pekerjaan utama.

Dari data yang diperoleh diantaranya adalah jumlah pegawai

berdasarkan usia, status perkawinan, tempat lahir, lama tinggal di

Kabupaten Jayapura, pendidikan, jenis kelamin, suku bangsa, agama dan

pekerjaan utama n = 44 responden dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut

Tabel 4.1
Responden menurut Umur, Status Perkawinan, Tempat Lahir

Profil Pegawai n %
Usia
15-30 Tahun 9 20,5
30-45 Tahun 21 65,9
46 Tahun keatas 14 33,8
Status Perkawinan
Belum Kawin 9 20,5
Kawin 29 65,9
Janda/Duda 12 13,6
Tempat Lahir
Kabupaten Jayapura 14 31,8
48
Luar Kabupaten Jayapura 18 40,9
Luar Papua 12 27,3
Sumber Data Primer dikelola 2023

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden berumur 31 sampai 45 tahun yakni 47.7% atau sebesar 21

responden, respondenyang berumur 15 sampai 30 tahun yakni 20.5%

atau sebesar 9 responden, kemudian responden yang berumur 46 tahun ke

atas yakni 31.8% atau sebesar 14responden. Hal ini berarti responden

pada kuesioner penelitian ini didominasioleh umur 31 sampai 45

tahun. Pada kelompok umur ini merupakan usiaproduktif sehingga

jika diberdayakan dalam proses pemerintahan dan pembangunan di

Distrik Sentani akan berdampak positif terkait dengan implementasi good

governance. Sebanyak 29 orang warga Distrik Sentani Kabupaten

Jayapura yang telah kawin atau sekitar 65.9% lalu warga Sentani yang

belum kawin sebanyak 9 orang atau sekitar 20,4% dan warga Sentani

yang duda/janda sebanyak 6 orang atau sekitar 13,6%. Secara

psikologis mereka yang telah berkeluarga (65,9%) mempunyai rasa

tanggung jawab yang lebih besar terhadap kehidupan anggota

keluarganya dan juga masyarakatnya, sehingga akan memberikan dampak

positif terhadap kehidupan bermasyarakat. Hal ini tentu akan menunjang

kelangsungan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan yang

dilakukan oleh pemerintah Distrik Sentani.

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat diketahui sebanyak 18

pegawai Distrik Sentani yang tempat lahir di Kabupaten Jayapura diluar

49
Kabupaten Jayapura atau sekitar 40.9% lalu warga Kabupaten

Jayapura lahir di Kabupaten Jayapura sebanyak 14 orang atau sekitar

31,8% dan pegawai Distrik Sentani Kabupaten Jayapura yang lahir

diluar sulsel sebanyak 12 orang atau sekitar 27,3 %. Kabupaten Jayapura

sebagai Kota tertua yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama,

faktor tempat lahir tidak akan memberi dampak negatif terhadap

pemerintahan dan pembangunan, sehingga walaupun sebagian besar

(40,9%) tokoh masyarakat lahir diluar Kabupaten Jayapura diluar, pada

kenyataannya proses pemerintahan dan pembangunan di Distrik Sentani

telah berjalan dengan baik.

Tabel 4.2
Responden menurut Lama Tinggal di Kabupaten Jayapura,Pendidikan,Jenis
Kelamin,SukuBangsa,Agama dan Suku Bangsa

Profil Pegawai n %
Lama Tinggal di Kab. Jayapura
≤5 Tahun 4 9,1
6-9 Tahun 1 2,3
≥10 Tahun 39 88,6
Pendidikan
SD/Sederajat atau tamat 1
SLTP/Sederajat atau tamat 8
SMU/Sederajat atau tamat 16
Diploma Tamat 8
S1 Tamat 10
S2 Tamat 1
Asal Suku Bangsa
Papua 22 50,00
Sulawesi 15 34,1
Jawa 4 9,1
Maluku/Nusa Tenggara 1 2,3
Sumatera 2 4,5
Agama
Protestan 38 86.4
Katolik 50 3 6.8
Islam 3 6.8
Sumber Data Primer dikelola 2023

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui sebanyak 39 orang warga

Distrik Sentani Kabupaten Jayapura atau sekitar 88,6% yang telah tinggal

di Kabupaten Jayapura selama 10tahun keatas. Hal ini secara psikologis

pada umumnya masyarakat yang telah lamatinggal disuatu daerah secara

otomatis merasakan daerah tersebut sebagai daerahnya sendiri. Perasaan

memiliki seperti ini akan menunjang pemerintahan dan pembangunan di

daerah tersebut terutama terkait partisipasi masyarakatsebagai salah satu

unsurgood governance.

Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui sebanyak 16 orang warga

Distrik Sentani yang lulusan SMU/ Sederajat Tamat atau sekitar

36,4%, warga Distrik Sentani yang lulusan S1 Tamat sebanyak 10

orang atau sekitar 22,7%,warga Distrik Sentani yang lulusan Diploma.

Tamat sebanyak 8 orang atau sekitar18,2 % dan warga Distrik

Sentani yang lulusan SLTP/Sederajat Tamat sebanyak 8orang 18,2

sedangkan warga yang lulusan SD/Sederajat dan S2 Tamat sebanyak

1orang atau sekitar 2,3% . Hal ini berarti data responden dalam

halnya warga Distrik Sentani di dominasi oleh lulusan SMU/Sederajat

Tamat sebanyak 16 orangatau sekitar 36,4%. Pendidikan yang tinggi

akan memperbaiki pola pikirmasyarakat tersebut dalam segala hal

termaksud peran serta masyarakat dalampemerintahan dan

51
pembangunan. Masyarakat yang terpelajar akan lebih mudamenerima

berbagai informasi dan menyeleksi informasi tersebut apakah

menguntungkan atau merugikan bagi masyarakatnya maupun dirinya

sendirisehingga pendidikan akan mempengaruhi perilaku masyarakatnya.

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui sebanyak 22

orang warga Distrik Sentani yang Bersuku bangsa Papua atau sekitar

50,0%, warga Distrik Sentani bersuku Papua atau penduduk asli kota

sebanyak 15orang atau sekitar 34,1%, warga Distrik Sentani yang

bersuku bangsa Sulawesi sebanyak 4 orang atau sekitar 4,1 % dan warga

Distrik Sentani yang bersuku bangsa Jawa sebanyak 1 orang atau

sekitar 2,3% sedangkanwarga pendatang dari luar Papua di Distrik

Sentani bersuku bangsaSumatera sebanyak 2 orang atau sekitar 4,5%.

Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui sebanyak 16 orang

pegawai Distrik Sentani yang lulusan SMU/Sederajat Tamat atau

sekitar 36,4%, warga Distrik Sentani . yang lulusan S1 Tamat

sebanyak 10 orang atau sekitar 22,7%,warga Distrik Sentani yang

lulusan Diploma Tamat sebanyak 8 orang atau sekitar18,2 %.Hal ini

berarti data responden dalam halnya warga Distrik Sentani di dominasi

oleh Suku Bangsa Papua dari luar Kabpaten Jayapura sebanyak 50

orangatau sekitar 34,1%. Pada era globalisasi dunia internasional seperti

sekar ang inifaktor suku bangsa dan agama/kepercayaan bukan

merupakan hambatan dalaminteraksi sosial sehari-hari, bahkan

sebaliknya merupakan motivasi untukmemperoleh kemajuan di segala

52
bidang karena satu bangsa/suku dan agama/kepercayaan tertentu tidak

ingin dipandang rendah oleh suku/bangsa lain.

Kepercayaan lainnya sehingga akan selalu berusaha menjadi

yang terbaik dalam segala hal. Apa lagi masyarakat kita menganut

asas pancasila sebagai filosofi keberanekaragaman bhineka tunggal ika

dalam berbangsa dan bernegara, maka keanekaragaman itu merupakan

suatu kekuatan bangsa.

B. Analisa Data Hasil Penelitian

1. Partisipasi

Prinsip partisipasi merujuk kepada analisis terhadap sejauh mana

keterlibatan masyarakat Distrik Sentani Kabupaten Jayapura dalam

penyelenggaraan pelayanan public. Adapun sub Indikator untuk

mengukurnya adalah keterlibatan masyarakat Distrik Sentani Kabupaten

Jayapura dalam berdisiplin dan menaati aturan terkait prosedur pelayanan

public, keterlibatan masyarakat Distrik Sentani Kabupaten Jayapura dalam

pembuatan kebijakan public dan keterlibatan dalam hal mengevaluasi

pelayanan oleh Pemerintah Distrik Sentani Kabupaten Jayapura melalui

pengaduan dan keluhan yang disampaikan.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mencoba melakukan wawancara

dengan Kepala Distrik Sentani, dimana informasi yang diperoleh adalah

sebagai berikut:

Keterlibatan masyarakat dalam berdisiplin dan menaati aturan terkait


prosedur pelayanan public, sejauh ini masih banyak masyarakat yang

53
belum mengetahui persyaratan dalam mengajukan suatu layanan,
sehingga perlu disosialisasikan secara lebih kontinyu, agar masyarakat
yang dating untuk memperoleh pelayanan tersebut, sudah mengetahui
teknis dan mekanisme yang harus dilalui sehingga pelayanan dapat
berjalan cepat tanpa melanggar tata tertib administrasinya. (Hasil
Wawancara, Juni 2023)

Selanjutnya wawancara peneliti lakukan dengan Kepala Bagian

Program Distrik Sentani, dimana informasi yang diperoleh adalah sebagai

berikut:

Secara khusus mengenai keterlibatan masyarakat dalam pembuatan


kebijakan public, sejauh ini yang berjalan baru sebatas keterlibatan
masyarakat dalam penyusunan rencana program melalui musrenbang
tingkat distrik yang setiap tahun diselenggarakan, namun dalam hal
penyusunan kebijakan dari unsur masyarakat hanya melibatkan anggota
dewan pada komisi-komisi tertentu sesuai bidang kebijakan yang
diagendakannya. (Hasil wawancara, Juni 2023)

Pada kesempatan dan hal yang sama pula, peneliti melakukan

wawancara kepada salah satu tokoh masyarakat di wilayah Distrik Sentani

dan diperoleh informasi sebagai berikut:

Keterlibatan dalam hal mengevaluasi pelayanan oleh Pemerintah


Distrik Sentani Kabupaten Jayapura melalui pengaduan dan keluhan
yang disampaikan, sejauh ini tersedia kotak saran dan pengaduan di
kantor distrik, bagi masyarakat yang hendak mengajukan saran atau
pengaduan dapat menulis surat dan disimpan pada kotak pengaduan
tersebut, namun kita belum mengetahui tindak lanjut dari pengaduan
tersebut, apakah dibaca dan dilakukan klarifikasi atau tidak, karena
sejauh ini baru sebatas ketersediaan itu saja yang tersedia. (Hasil
wawancara, Juni 2023)

Berdasarkan pada hasil wawancara tersebut di atas, maka berkaitan

dengan sejauhmana keterlibatan masyarakat dalam perwujudan good

government di Distrik Sentani Kabupaten Jayapura tersebut, diperoleh

gambaran bahwa dalam berdisiplin dan menaati aturan terkait prosedur

pelayanan public, sejauh ini masih banyak masyarakat yang belum

54
mengetahui persyaratan dalam mengajukan suatu layanan, mengenai

keterlibatan masyarakat dalam pembuatan kebijakan public, sejauh ini yang

berjalan baru sebatas keterlibatan masyarakat dalam penyusunan rencana

program melalui musrenbang tingkat distrik yang setiap tahun

diselenggarakan dan dalam hal mengevaluasi pelayanan oleh Pemerintah

Distrik Sentani Kabupaten Jayapura melalui pengaduan dan keluhan yang

disampaikan, sejauh ini tersedia kotak saran dan pengaduan di kantor distrik,

bagi masyarakat yang hendak mengajukan saran atau pengaduan dapat

menulis surat dan disimpan pada kotak pengaduan tersebut.

2. Akuntabilitas

Prinsip akuntabilitas mengukur sejauh mana pertanggung jawaban

Pemerintah Distrik Sentani Kabupaten Jayapura kepada masyarakat terkait

penyelenggaraan pelayanan public . Adapun sub indicator untuk

mengukurnya adalah : proses prosedur yang dilakukan sesuai wewenang dan

tanggung jawab pegawai dalam penyelenggaraan dan penyelesaian

pelayanan, ketepatan waktu dalam proses pelayanan di Kantor Distrik Sentani

Kabupaten Jayapura dan biaya yang dikenakan masyarakat dalam pelayanan

public di Distrik Sentani Kabupaten Jayapura.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mencoba melakukan wawancara

dengan Sekretaris Distrik Sentani, dimana informasi yang diperoleh adalah

sebagai berikut:

Proses prosedur yang dilakukan sesuai wewenang dan tanggung jawab


pegawai dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan sejauh ini
distrik Sentani baru melakukan upaya penyusunan SOP tentang layanan
yang diberikan, dimana alur ptoses tentang prosedur layanan yang

55
sejauh ini masih dalam bentuk pemberitahuan yang tertulis pada papan
informasi secara manual, namun kedepan kami upayakan semua SOP
tentang layanan yang diberikan dapat tersusun agar memudahkan
masyarakat dalam pengurusan suatu layanan yang dibutuhkannya. (hasil
wawancara, Juni 2023)

Selanjutnya wawancara peneliti lakukan dengan Kepala Bagian

Program Distrik Sentani, dimana informasi yang diperoleh adalah sebagai

berikut:

Ketepatan waktu dalam proses pelayanan di Kantor Distrik Sentani


Kabupaten Jayapura, sejauh ini sudah ditetapkan mengenai waktu yang
dibutuhkan dalam penyelesaian suatu layanan, namun hal tersebut
tergantung pada kelengkapan dokumen yang dijadikan syarat yang
perlu dilengkapi masyarakat pengguna layanan tersebut, kendala yang
sering timbul diantaranya arena tidak lengkapnya dokumen pendukung
yang harus disiapkan dan terjadinya gangguan teknis seperti kerusakan
alat, terjadinya pemadaman listrik dan keterlambatan pengadaan ATK
serta sarana prasarana pendukung lainnya yang terbatas sehingga
layanan mengalami keterlambatan (Hasil wawanvara, juni 2023)

Pada kesempatan dan hal yang sama pula, peneliti melakukan

wawancara kepada salah satu tokoh pemuda di wilayah Distrik Sentani dan

diperoleh informasi sebagai berikut:

Akuntabilitas pegawai dalam hal Biaya yang dikenakan masyarakat


dalam pelayanan public di Distrik Sentani, sejauh ini disampaikan
secara jelas bahwa secara umum pelayanan yang diberikan pegawai
distrik tidak dikenakan biaya, hanya sebatas pemenuhan dokumen
sehingga biaya yang dikeluarkan hanya sebatas biaya fotocopy
dokumen, cetak photo dan penggandaan dokumen lainnya, walaupun
tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada dari masyarakat yang
cenderung memberikan sejumlah uang kepada pegawai dalam
melakukan suatu urusan layanan, namun secara aturan hal tersebut tidak
ada ketentuannya. (Hasil wawancara, juni 2023)

Berdasarkan pada hasil wawancara tersebut di atas, maka berkaitan

dengan sejauhmana akuntabilitas pegawai dalam perwujudan good

government di Distrik Sentani Kabupaten Jayapura tersebut, diperoleh

56
gambaran bahwa dilihat dari Proses atau prosedur yang dilakukan sesuai

wewenang dan tanggung jawab pegawai dalam penyelenggaraan dan

penyelesaian pelayanan sejauh ini distrik Sentani baru melakukan upaya

penyusunan SOP tentang layanan yang diberikan, dimana alur ptoses tentang

prosedur layanan yang sejauh ini masih dalam bentuk pemberitahuan yang

tertulis pada papan informasi secara manual. Dalam hal Ketepatan waktu

proses pelayanan, sejauh ini sudah ditetapkan mengenai waktu yang

dibutuhkan dalam penyelesaian suatu layanan, namun hal tersebut tergantung

pada kelengkapan dokumen yang dijadikan syarat yang perlu dilengkapi

masyarakat pengguna layanan tersebut. Dalam hal Akuntabilitas pegawai

dalam hal Biaya yang dikenakan masyarakat dalam pelayanan public di

Distrik Sentani, secara umum pelayanan yang diberikan tidak dikenakan

biaya, hanya sebatas pemenuhan dokumen seperti biaya fotocopy dokumen,

cetak photo dan penggandaan dokumen lainnya.

3. Transparansi

Prinsip transparansi mengukur sejauh mana efektifitas informasi-

informasi yang diberikan oleh Pemerintah Distrik Sentani Kabupaten

Jayapura kepada masyarakat terkait pelayanan public. Adapun sub indicator

untuk mengukurnya adalah : Strategi dan proses yang dijalankan Pemerintah

Distrik Sentani Kabupaten Jayapura dalam menyebarluaskan informasi

kepada masyarakat terkait prosedur pelayanan, Pemilihan media yang

digunakan untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat Distrik

Sentani Kabupaten Jayapura terkait prosedur pelayanan, Subtansi/ Materi

57
informasi, seperti anggaran, proses pembuatan , implementasi dan hasil-hasil

yang disebarluaskan Pemerintah Distrik Sentani Kabupaten Jayapura.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mencoba melakukan wawancara

dengan Kepala Distrik Sentani, dimana informasi yang diperoleh adalah

sebagai berikut:

Strategi dan proses yang dijalankan Pemerintah Distrik Sentani dalam


menyebarluaskan informasi kepada masyarakat terkait prosedur
pelayanan, sejauh ini pemerintah distrik sudah memiliki situs resmi
dengan url: distrik.sentani.jayapurakab.go.id namun belum difungsikan
dengan baik, karena distrik sentani belum memiliki pegawai yang
secara khusus memiliki keahlian dalam bidang IT, rencana strategisnya
bahwa berbagai informasi, laporan serta capaian program kerja,
nantinya akan dipublish ke masyarakat melalui webs tersebut, termasuk
alur proses pelayanan kepada masyarakat. (Hasil wawancara, Juni
2023)

Selanjutnya wawancara peneliti lakukan dengan Sekretaris Distrik

Sentani, dimana informasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tingkat transparansi Pemilihan media yang digunakan untuk


menyebarluaskan informasi kepada masyarakat Distrik Sentani
Kabupaten Jayapura terkait prosedur pelayanan yang wacananya akan
menggunakan media elektronik melalui website distrik, sejauh ini
belum difungsikan, sehingga perlu sesegera mungkin diangkat pegawai
yang memiliki keahlian khusus dalam mengelola website tersebut agar
bias berfungsi dan dikonsumsi oleh masyarakat berkaitan dengan
kebutuhan informasi sebagai cerminan perwujudan transparansi .(Hasil
wawancara, Juni 2023)

Pada kesempatan dan hal yang sama pula, peneliti melakukan

wawancara kepada salah satu tokoh masyarakat di wilayah Distrik Sentani

dan diperoleh informasi sebagai berikut:

Transparansi yang diharapkan diinformasikan ke masyarakat antara lain


menyangkut anggaran, proses pembuatan , implementasi dan hasil-hasil
yang disebarluaskan Pemerintah Distrik Sentani, sejauh ini hal tersebut
belum nampak sama sekali, sehingga sangat sulit memperoleh
informasi tersebut, informasi yang diterima masyarakat sejauh ini hanya

58
sebatas pengumuman tertulis tentang prosedur suatu layanan saja,
itupun tidak disosialisasikan secara intens hanya sebatas disusun dan
ditempel pada papan informasi di kantor distrik saja. (Hasil wawancara,
Jumi 2023)

Berdasarkan pada hasil wawancara tersebut di atas, maka berkaitan

dengan sejauhmana transparansi dalam perwujudan good government di

Distrik Sentani, diperoleh gambaran bahwa Strategi dan proses yang

dijalankan dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat terkait

prosedur pelayanan, sejauh ini pemerintah distrik sudah memiliki situs resmi

dengan url: distrik.sentani.jayapurakab.go.id namun belum difungsikan

dengan baik, karena distrik sentani belum memiliki pegawai yang secara

khusus memiliki keahlian dalam bidang IT, dalam hal Pemilihan media yang

digunakan untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat Distrik

Sentani terkait prosedur pelayanan yang wacananya akan menggunakan

media elektronik melalui website distrik, sejauh ini belum difungsikan,

dimana Transparansi yang diharapkan diinformasikan ke masyarakat antara

lain menyangkut anggaran, proses pembuatan , implementasi dan hasil-hasil

yang disebarluaskan, sejauh ini hal tersebut belum nampak sama sekali.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data tersebut diatas, maka

adapun pembahasan lebih lanjut dalam penelitian ini yaitu penyelenggaraan

Good Governance merujuk pada penerapan konsep partisipasi, akuntabilitas,

dan transparansi dalam penyelenggaraan pelayanan public pada Kantor

Distrik Sentani Kabupaten Jayapura, dengan penjelasan sebagai berikut:

59
1. Partisipasi

Prinsip partisipasi merujuk kepada analisis terhadap sejauh mana

keterlibatan masyarakat Distrik Sentani Kabupaten Jayapura dalam

penyelenggaraan pelayanan public Adapun sub Indikator untuk mengukurnya

sebagai berikut :

a) Analisis keterlibatan masyarakat Distrik Sentani Kabupaten Jayapura

dalam berdisiplin dan menaati aturan terkait prosedur pelayanan public.

Tingkat kesadaran hukum dan ketaatan hukum warganya. Semakin tinggi

kesadaran hukum dan ketaatan hukum penduduk suatu negara, akan semakin

tertib kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Faktor kesadaran hukum dan

ketaatan hukum ini mempunyai peran penting dalam perkembangan hukum,

artinya semakin lemah tingkat kesadaran hukum masyarakat, semakin lemah

pula ketatan hukumnya sebaliknya semakin kuat kesadaran hukumnya

semakin kuat pula faktor ketaatan hukum. Kesadaran hukum masyarakat yang

pada gilirannya akan menciptakan suasana penegakan hukum yang baik, yang

dapat memberikan rasa keadilan, menciptakan kepastian hukum dalam

masyarakat dan memberikan kemanfaatan bagi anggota masyarakat.

Dalam usaha meningkatkan dan membina kesadaran hukum dan

ketaatan hukum ada tiga tindakan pokok yang dapat dilakukan. a. Tindakan

represif, ini harus bersifat drastic, tegas. Petugas penegak hukum dalam

melaksanakan law enforcement harus lebih tegas dan konsekwen.

Pengawasan terhadap petugas penegak hukum harus lebih ditingkatkan atau

diperketat. Makin kendornya pelaksanaan law enforcement akan

60
menyebabkan merosotnya kesadaran hukum. Para petugas penegak hukum

tidak boleh membeda-bedakan golongan. b. Tindakan preventif merupakan

usaha untuk mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran hukum atau

merosotnya kesadaran hukum. Dengan memperberat ancaman hukum

terhadap pelanggaran-pelanggaran hukum tertentu diharapkan dapat dicegah

pelanggaran-pelanggaran hukum tertentu. Demikian pula ketaatan atau

kepatuhan hukum para warga negara perlu diawasi dengan ketat. c. Tindakan

persuasif, yaitu mendorong, memacu. Kesadaran hukum erat kaitannya

dengan hukum, sedang hukum adalah produk kebudayaan. Kebudayaan

mencakup suatu sistem tujuan dan nilai-nilai hukum merupakan pencerminan

daripada nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat. Menanamkan kesadaran

hukum berarti menanamkan nilainilai kebudayaa

b) Analisis keterlibatan masyarakat Distrik Sentani Kabupaten Jayapura

dalam pembuatan kebijakan public.

Pelibatan komponen masyarakat merupakan hal penting dalam proses

penyusunan standar pelayanan maupun penentuan kebijakan pelayanan

publik. Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Natalisa

mengatakan bahwa pelibatan masyarakat tersebut dibutuhkan untuk

mengetahui tanggapan masyarakat terhadap efektifitas implementasi

pelayanan publik yang telah dilakukan.

“Kegiatan pelibatan masyarakat dalam penyusunan standar pelayanan

dan kebijakan pelayanan publik merupakan proses penting untuk mengetahui

61
persepsi masyarakat atas efektifitas implementasi pelayanan publik yang

selama ini dilakukan, dan apa harapan masyarakat untuk perbaikan pelayanan

kedepannya,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Survei

Kepuasan Masyarakat (SKM) dan Forum Konsultasi Publik (FKP) Tahun

2021 secara virtual, Kamis (22/04).

Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik diatur

dalam Undang Undang No. 25/2009 tentang Pelayanan Publik. Peran serta

masyarakat tersebut dimulai sejak penyusunan standar pelayanan sampai

dengan evaluasi dan pemberian penghargaan, dalam penyusunan kebijakan,

dan pengawasan pelayanan publik.

Permenpan No.14 Tahun 2017. Untuk diketahui, SKM merupakan

bentuk kerja sama antara penyelenggara pelayanan publik dengan masyarakat

dalam rangka melakukan penilaian kinerja pelayanan, agar penyelenggara

layanan dapat meningkatkan kualitas layanannya. Hasil dari SKM itu akan

menghasilkan indeks kepuasan masyarakat dan rencana tindak lanjut yang

dapat digunakan oleh pimpinan unit dalam memantau perbaikan kualitas

penyelenggaraan pelayanan publik secara berkelanjutan.

Diah menegaskan bahwa unit penyelenggara pelayanan publik harus

melakukan SKM. Menurutnya, melalui survei hal yang tidak dapat tertangkap

oleh mata seperti opini dan kebiasaan pengguna layanan dapat digambarkan

melalui hasil survei, yang nantinya dapat digunakan sebagai dasar penentuan

langkah-langkah strategis dalam pelaksanaan kebijakan maupun program

pelayanan publik selanjutnya.

62
Diharapkan, pemerintah mampu meningkatkan meningkatkan

keterlibatan masyarakat dalam proses penyelenggaraan pelayanan publik

yang semakin baik. “Melalui pelaksanaan Forum Konsultasi Publik dan

penerapan Survei Kepuasan Masyarakat yang konsisten, diharapkan

pemerintah mampu meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses

penyelenggaraan pelayanan publik yang semakin baik dan berkualitas

c) Bentuk-bentuk keterlibatan dalam hal mengevaluasi pelayanan oleh

Pemerintah Distrik Sentani Kabupaten Jayapura melalui pengaduan dan

keluhan yang disampaikan.

Partisipasi masyarakat menurut Isbandi (2007: 27) dalam (Firmansyah,

2009) adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian

masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan

keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan

upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses

mengevaluasi perubahan yang terjadi. Mikkelsen (1999: 64) dalam (Yuwono,

2007) membagi partisipasi menjadi 6 (enam) pengertian, yaitu: 1) Partisipasi

adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta

dalam pengambilan keputusan. 2) Partisipasi adalah “pemekaan” (membuat

peka) pihak masyarakat untuk meningkatkan kemauan menerima dan

kemampuan untuk menanggapi proyek-proyek pembangunan. 3) Partisipasi

adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan yang

ditentukannya sendiri. 4) Partisipasi adalah suatu proses yang aktif, yang

mengandung arti bahwa orang atau kelompok yang terkait, mengambil

63
inisiatif dan menggunakan kebebasannya untuk melakukan hal itu. 5)

Partisipasi adalah pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan para

staf yang melakukan persiapan, pelaksanaan, monitoring proyek, agar supaya

memperoleh informasi mengenai konteks lokal, dan dampak-dampak sosial..

6) Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri,

kehidupan, dan lingkungan mereka.

2. Akuntabilitas

Prinsip akuntabilitas mengukur sejauh mana pertanggung jawaban

Pemerintah Distrik Sentani Kabupaten Jayapura kepada masyarakat terkait

penyelenggaraan pelayanan public . Adapun sub indicator untuk

mengukurnya antara lain :

a) Proses prosedur yang dilakukan sesuai wewenang dan tanggung jawab

pegawai dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan.

Akuntabilitas yang harus digunakan oleh organisasi sektor publik antara

lain, akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas kejujuran

(accountabilty of porbity) yang terkait dengan penghindaran penyalahgunaan

jabatan sedangkan akuntabilitas hukum (Legal accounting) terkait dengan

jaminan adanya kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain yang

disyratkan dana penggunaan sumber dana publik, kedua akuntabilitas proses

terkait dengan prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas sudah

cukup baik baik dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem

informasi manajemen, dan prosedur administrasi, ketiga akuntabilitas

kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah baik pusat maupun

64
daerah atas kebijakan yang di ambil oleh pemerintah terhadap DPR/DPRD

dan masyrakat luas (Mardiasmo, 2009: 22)

b) Analisis ketepatan waktu dalam proses pelayanan di Kantor Distrik

Sentani Kabupaten Jayapura.

prosedur menejemen waktu bukanlah hal yang mudah, sehingga ada

yang harus diperhatikan dalam pelaksanaannya, terlebih hal ini adalah

penyelesaian tugas. Menurutnya, hal yang harus dilakukan adalah: 1) selalu

aktif (bukan reaktif); 2) tentukan sasaran (tujuan); 3) tentukan prioritas dalam

bertindak; 4) pertahankan fokus; 5) buat tenggat waktu yang realistis

c) Analisis biaya yang dikenakan masyarakat dalam pelayanan public di

Distrik Sentani Kabupaten Jayapura.

Pengeluaran atau pengorbanan yang tak terhindarkan untuk

mendapatkan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh maslahat;

pengeluaran untuk kegiatan, tujuan, atau waktu tertentu, seperti ongkos

pengiriman, pengepakan, dan penjualan dimaksudkan untuk memperoleh

penghasilan dalam laporan laba rugi perusahaan, komponen biaya

merupakan pengurang dari pendapatan pengertian biaya berbeda dengan

beban semua biaya adalah beban, tetapi tidak semua beban adalah biaya.”

Berdasarkan tujuan pengambilan keputusan manajemen, biaya

dapat dikelompokkan ke dalam, sebagai berikut:

1) Biaya Relevan (relevant cost), Biaya relevan merupakan biaya yang

terjadi pada suatu alternatif tindakan tertentu, tetapi tidak terjadi pada

alternatif tindakan lain. Biaya relevan akan mempengaruhi pengambilan

65
keputusan, oleh karena itu biaya relevan harus dipertimbangkan dalam

pembuatan keputusan.

2) Biaya Tidak Relevan (irrelevant cost), Biaya tidak relevan merupakan

biaya yang tidak berbeda diantara alternatif tindakan yang ada.

Irrelevant cost tidak mempengaruhi pengambilan keputusan dan akan

tetap sama jumlahnya tanpa memperhatikan alternatif yang dipilih.

Oleh karena itu biaya tidak relevan tidak harus dipertimbangkan dalam

pembuatan keputusan.

3. Transparansi

Prinsip transparansi mengukur sejauh mana efektifitas informasi-

informasi yang diberikan oleh Pemerintah Distrik Sentani Kabupaten

Jayapura kepada masyarakat terkait pelayanan public. Adapun sub indicator

untuk mengukurnya yaitu :

a) Strategi dan proses yang dijalankan Pemerintah Distrik Sentani

Kabupaten Jayapura dalam menyebarluaskan informasi kepada

masyarakat terkait prosedur pelayanan.

Secara umum, pola komunikasi penyebaran informasi di masa

mendatang tidak banyak yang berubah. Dengan kata lain, diseminasi melalui

komunikasi satu arah masih banyak digunakan. Namun, proses penyebaran

informasi akan cenderung lebih komunikatif, koopertif, egaliter, dan

resiprokal.

Adapun prinsip komunikasi harus tetap mengedepankan kepentingan

bersama, yakini bagaimana kepentingan instansi terkait dengan masyarakat

66
bisa bertemu. Dalam pelaksanaannya, diseminasi membutuhkan beberapa

strategi, di antaranya:

1) Memahami target pendengar

2) Menentukan media yang paling efektif

3) Menentukan dan memahami tujuan

4) Memotivasi pendengar untuk memberi tanggapan atau kritik dan saran

5) Memperhitungkan frekuensi penyampaian pesan

6) Mengidentifikasi pesan utama atau kunci yang akan disampaikan

Ada beberapa tugas pokok dari seksi layanan informasi publik, di

antaranya:

1) Menyiapkan bahan pelaksanaan identifikasi, pemantauan, dan melayani

kebutuhan masyarakat terhadap informasi.

2) Menyiapkan bahan pelaksanaan iklan layanan masyarakat

3) Menyiapkan bahan pelayanan informasi publik.

4) Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi di lingkungan

Pemerintah Kabupaten atau Provini guna mendapatkan sajian pelayanan

informasi.

5) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi kelembagaan layanan publik

6) Mengumpulkan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi

terkait.

7) Menyiapkan bahan dalam rangka sosialisasi kebijakan pembangunan

dan pemerintahan.

67
8) Menyiapkan bahan pelaksanaan dan konsep kegiatan dalam

menyebarluaskan suatu informasi.

9) Menyusun fasilitas komunikasi publik.

10) Menyiapkan bahan untuk dialog publik.

b) Pemilihan media yang digunakan untuk menyebarluaskan informasi

kepada masyarakat Distrik Sentani Kabupaten Jayapura terkait prosedur

pelayanan.

Media menurut batasannya adalah perangkat lunak yang berisi pesan

(informasi) pedidikan yang lazimnya disajikan dengan menggunakan

peralatan. Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dikelompokkan dalam

2 jenis, yaitu media jadi karena sudah merupakan komoditi perdagangan dan

terdapat dipasaran luar dalam keadaaan siap pakai, dan media rancangan

karena perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud dan

tujuan pembelajaran tertentu

Dasar Pertimbangan Dalam Pemilihan Media, Beberapa penyebab

orang memilih media, antara lain:

1) Bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang

media.

2) Merasa sudah akrab dengan media tersebut

3) Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih kongkret

4) Merasa bahwa media bisa berbuat lebih dari yang bisa dilakukan

Jadi dasar pertimbangan media adalah untuk memilih suatu media

sangatlah sederhana, yaitu dapat memnuhi kebutuhan atau mencapai tujuan

68
yang diinginkan atau tidak. Pertanyaan-pertanyaan praktis yang dapat

diajukan dalam rangka pembelian media adalah sebagai berikut:

1) Apakah media yang bersangkutan relevan dengan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai

2) Apakah ada sumber informasi, catalog, dan sebagainya mengenai media

yang bersangkutan.

3) Apakah perlu dibentuk tim untuk mereview yang terdiri dari para calon

pemakai

4) Apakah ada media dipasaran yang telah divalidasikan

5) Apakah media yang bersangkutan boleh direview terlebih dahulu

6) Apakah tersedia format review yang sudah dibakukan

Ada 4 fakor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media

yaitu:

1) Ketersediaan sumber setempat, Apakah untuk membeli atau

memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga dan fasilitasnya.

2) Faktor-faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan

media yang bersangkutan untuk waktu yang lama.

3) Efektivitas biayanya dalam jangka waktu yang panjang

4) Hakikat dari pemilihan media pada akhirnya adalah keputusan untuk

memakai, tidak memakai atau mengadaptasi media bersangkutan.

c) Subtansi/ Materi informasi, seperti anggaran, proses pembuatan ,

implementasi dan hasil-hasil yang disebarluaskan Pemerintah Distrik

Sentani Kabupaten Jayapura.

69
Layanan informasi merupakan layanan yangmemungkinkan individu

untuk memperoleh pemahaman dari suatu informasi dan pengetahuan yang

diperlukan sehingga dapat dipergunakan untuk mengenali diri sendiri dan

lingkungan. Mugiarso menjelaskan bahwa layanan informasi bertujuan untuk

membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang

berbagai hal, beberapa bentuk dalam penyampaianlayanan informasi yaitu: 1)

lisan Bahan informasi dalam bentuk lisan disajikan melaluiceramah umum,

secara tanya jawab, diskusi dan wawancara; 2) tertulis Bentuk tertulis

biasanya mendapat tempat utama dan mengenal banyak ragam, seperti

deskripsi jawaban, karangan dalam majalah profesional atau majalah popular,

buku pedoman atau buku khusus yang menguraikan tentang yang akan

diberikan; 3) audio visual Bentuk audio visual berupa penggunaan video

kaset, video compac disc (VCD), slides, dan film sebagai perangkat lunak;

dan 4) disket program computer. Bentuk program komputer memungkinkan

siswa memintainformasi dari komputer mengenai dunia pekerjaan

danprogram variasi, program pendidikan atau mengadakaninteraksi dengan

komputer dalam rangka pengambilankeputusan tentang masa depan.

Pada kantor Distrik Sentani Kabupaten Jayapura, layanan informasi

yang selama ini berjalan baru sebatas pengumuman atau pemberitahuan

tertulis yang dipasang pada papan informasi, dengan materi yang ada hanya

sebatas pemberitahuan persyaratan dokumen yang harus dilengkapi oleh

masyarakat dalam melakukan suatu urusan, sementara informasi tentang

anggaran, proses pembuatan , implementasi dan hasil-hasil yang

70
disebarluaskan Pemerintah Distrik Sentani sejauh ini belum ada sama sekali,

walaupun pemerintah distrik telah memiliki situs resmi berupa website

distrik, namun sejauh ini belum dimaksimalkan penggunaannya, sehingga

yang bias dilihat oleh masyarakat hanya sebatas visi dan misinya, namun

capaian dari upaya pencapainnya belum ada sama sekali pada website

tersebut.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Partisipasi masyarakat dalam berdisiplin dan menaati aturan terkait

prosedur pelayanan public, sejauh ini masih banyak masyarakat yang belum

mengetahui persyaratan dalam mengajukan suatu layanan, mengenai

keterlibatan masyarakat dalam pembuatan kebijakan public, sejauh ini yang

berjalan baru sebatas keterlibatan masyarakat dalam penyusunan rencana

program melalui musrenbang tingkat distrik yang setiap tahun

diselenggarakan dan dalam hal mengevaluasi pelayanan melalui pengaduan

71
dan keluhan yang disampaikan, sejauh ini hanya tersedia kotak saran dan

pengaduan di kantor distrik.

2. Akuntabilitas pegawai dalam perwujudan good government di Distrik

Sentani, dilihat dari Proses atau prosedur yang dilakukan sesuai wewenang

dan tanggung jawab pegawai dalam penyelenggaraan dan penyelesaian

pelayanan sejauh ini distrik Sentani baru melakukan upaya penyusunan SOP

tentang layanan yang diberikan, sejauh ini masih dalam bentuk

pemberitahuan yang tertulis pada papan informasi secara manual. Dalam hal

Ketepatan waktu proses pelayanan, sejauh ini sudah ditetapkan mengenai

waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian suatu layanan, dalam hal

Akuntabilitas pegawai tentang Biaya yang dikenakan masyarakat dalam

pelayanan public di Distrik Sentani, secara umum pelayanan yang diberikan

tidak dikenakan biaya.

3. Transparansi dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat terkait

prosedur pelayanan, sejauh ini pemerintah distrik sudah memiliki situs

resmi dengan url: distrik.sentani.jayapurakab.go.id namun belum

difungsikan dengan baik, Pemilihan media yang digunakan untuk

menyebarluaskan informasi kepada masyarakat terkait prosedur pelayanan

yang wacananya akan menggunakan media elektronik melalui website

distrik, sejauh ini belum difungsikan, dimana Transparansi yang diharapkan

diinformasikan ke masyarakat antara lain menyangkut anggaran, proses

pembuatan , implementasi dan hasil-hasil yang disebarluaskan, sejauh ini

hal tersebut belum nampak sama sekali.

72
B. Saran

1. Pada Partisipasi masyarakat hendaknya lebih ditingkatkan lagi keterlibatan

dengan mengundang berbagai elemen masyarakat baik tokoh masyarakat,

tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh perempuan serta jenis keterlibatan

dalam hal-hal mulai dari penyusunan rencana kerja, pelaksanaan program,

evaluasi program termasuk penyusunan kebijakan.

2. Masih rendahnya Akuntabilitas pegawai dalam perwujudan good

government di Distrik Sentani, dilihat dari ketersediaan SOP yang masih

dalam tahap penyusunan agar segera dirampungkan, informasi public pun

belum dapat tersampaikann secara jelas dan ketepatan waktu proses

pelayanan, sebaiknya didukung oleh sarana prasarana penunjang yang

memadai.

3. Tingkat Transparansi dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat

terkait prosedur pelayanan, perlu segera direalisasikan penempatan pegawai

yang benar-benar memiliki kemampuan dalam bidang IT, sehingga website

yang ada dapat diisi dan dilakukan update data berkaiatn informasi yang

harus dipublikasikan ke masyarakat.

73

Anda mungkin juga menyukai