Anda di halaman 1dari 75

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh


semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan
pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program
dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh
periode sebelumnya.

Sejak berlakunya Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP dan
PermenPAN RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Juknis Perjanjian Kinerja, Penilaian
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, istilah
pelaporannya dari semula Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
berubah menjadi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN).
Sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan masyarakat sehat, pemerintah
juga tetap melaksanakan program dan pembangunan keluarga sejahtera yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan secara keseluruhan.
1. Kedudukan
Kedudukan Dinas Kesehatan adalah merupakan Uruasan Wajib Pemerintah
Daerah di bidang pelayanan kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala, yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dasar Hukum :
a. Undang-undang Nomor 23 tahun 1999 tentang Kesehatan
b. Undang-undang Nomor 10 tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera;
c. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
d. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
e. Undang-undang Nomor 17 tahun 2004 tentang Keuangan Daerah;

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 1
f. Peraturan Pemerintah RI Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
g. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Utara Nomor 2 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Barito Utara;
h. Peraturan Bupati Barito Utara Nomor 38 Tahun 2016 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Barito Utara
(Berita Daerah Kabupaten Barito Utara Tahun 2016 Nomor 38);
i. Peraturan Bupati Barito Utara Nomor 50 Tahun 2020 tentang Pembentukan,
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Funfsi serta Unit Pelaksana
Teknis Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh pada Dinas Kesehatan.
2. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan
pemerintahan bidang kesehatan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang diberikan kepada daerah.
b. Dinas dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi :
1) Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugas;
2) Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan
tugas dan fungsinya.
3. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Barito Utara
Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara mempunyai tugas pokok membantu
Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan Peraturan
Bupati Barito Utara Nomor 6 Tahun 2017 tanggal 31 Januari 2017 dan asas
otonomi di bidang kesehatan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut
Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara mempunyai fungsi, sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
kesehatan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan; dan
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 2
d. Pelaksaan tugas lain yang di berikan oleh Bupati di bidang sesui dengan
tugas dan fungsinya.
Adapun tugas pokok dan fungsi dari masing-masing sekretaris dan bidang
sebagai berikut :
1. Bagian Sekretariat
Sekretariat secara umum mempunyai tugas membantu kepala Dinas
dalam pengelolaan ketatausahaan Dinas untuk menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud , sekretariat mempunyai fungsi :
a) Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan kegiatan ketatausahaan,
rumah tangga, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan,
dukungan pelayaan teknis dan administratif terhadap tugas-tugas
bidang secara terpadu.
b) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :
1. mengoordinasikan perumusan konsep Rencana Strategis
(Renstra) dan Rencana Kerja (Renja), kebutuhan anggaran dan
rencana kinerja tahunan;
2. mengoordinasikan penyusunan program kerja berdasarkan
program kerja sekretariat dan masing-masing bidang;
3. menyelenggarakan urusan ketatausahaan, rumah tangga,
organisasi dan tata laksana;
4. melaksanakan urusan perlengkapan, rumah tangga,
kepegawaian dan keuangan serta aset
5. memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh
bidang.
6. mengoordinasikan penyusunan rencana kebutuhan barang,
distribusi, pemanfaatan, penyimpanan dan pemeliharaan barang
inventaris.
7. melaksanakan fungsi kehumasan dan protokol atas program dan
kegiatan yang dihadiri oleh pimpinan daerah; dan
8. mengoordinasikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) serta pelaporan kinerja
lainnya.
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 3
Sekretariat membawahi 2 (dua) Subbagian, yaitu :
1. Kepala Subbagian Program, Informasi dan hubungan Masyarakat
a. Kepala Subbagian Program, Informasi dan Hubungan
Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan
koordinasi penyusunan rumusan program dan informasi serta
penatalaksanaan hubungan masyarakat.
b. Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai
berikut:
1. menyusun rencana kegiatan subbagian sebagai bahan
penyusunan rencana kegiatan sekretariat;
2. menyusun Rencana Strategis (Renstra) jangka menengah
program dan kegiatan setiap 5 (lima) tahun anggaran;
3. menyusun Kebijakan Umum Anggaran, Prioritas Plafon
Anggaran Sementara (KUA PPAS) anggaran murni dan
perubahan berdasarkan Rencana Strategis (Renstra);
4. menyusun Rencana Kerja (Renja) murni dan perubahan
berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran, Prioritas Plafon
Anggaran Sementara (KUA PPAS);
5. menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) murni dan
perubahan;
6. menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) murni
dan perubahan;
7. menyusun rencana kinerja dan perjanjian kinerja; dan
8. menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP),
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD), Indikator
Kinerja Kunci (IKK) dan laporan kinerja lainnya.
9. menyiapkan, mengumpulkan dan mengolah serta
menganalisa data kesehatan, penyajian, diseminasi dan
pelayanan data dan informasi kesehatan;
10. melakukan pelayanan informasi dan pelayanan publik
terpadu;
11. melakukan pengelolaan produksi komunikasi publik,
program kehumasan, dan evaluasi produksi komunikasi;

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 4
dan melakukan peliputan, pengolahan bahan publikasi,
publikasi dan pendokumentasian.
2 Kepala Subbagian Keuanngan, Kepegawaian dan Umum
a. Kepala Subbagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum
mempunyai tugas melaksanakan menyelenggarakan penyusunan
anggaran pembiayaan, pengelolaan keuangan, pengelolaan aset,
pelaksanaan anggaran dan pembinaan bendaharawan, urusan
umum, urusan surat menyurat dan kearsipan, urusan rumah
tangga dan perlengkapan, pengumpulan dan pengolahan data,
administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, analisis
jabatan, administrasi perjalanan dinas, dan penyiapan koordinasi
penatalaksanaan kelembagaan serta rekomendasi.
b. Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai
berikut :
1. menyusun rencana kegiatan subbagian sebagai bahan
penyusunan rencana kegiatan sekretariat;
2. menyusun rencana anggaran belanja dan perubahan
anggaran belanja;
3. menyelenggarakan penatausahaan keuangan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4. melaksanakan kegiatan perbendaharaan dalam rangka
pembiayaan kegiatan;
5. menyiapkan bahan perhitungan anggaran belanja;
6. mengoreksi laporan dan biaya perjalanan dinas;
7. memverifikasi Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan
Surat Perintah Membayar (SPM);
8. menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan dan aset;
9. mengusulkan pengadaan pegawai, kenaikan pangkat,
pemindahan, gaji dan tunjangan, pemberhentian, penetapan
pensiun;
10. melaksanakan urusan surat menyurat, pengetikan dan
penggandaan naskah dinas, ekspedisi, kepustakaan,
dokumentasi dan kearsipan;
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 5
11. melaksanakan urusan rumah tangga, organisasi dan tata
laksana perkantoran;
12. menyusun rencana kebutuhan barang, pendistribusian dan
penyimpanan barang inventaris;
13. menyusun daftar inventaris ruangan dan melaksanakan
pemeliharaan barang inventaris, aset dan hibah Barang
Milik Daerah (BMD) dan Barang Milik Negara (BMN);
14. melaksanakan pengamanan dalam dan luar lingkungan
kantor serta kebersihan dalam dan luar kantor;
15. menyiapkan rencana kebutuhan pengembangan pegawai,
pendidikan dan pelatihan;
16. menyiapkan Data Nominatif, Bezzeting dan Daftar Urut
Kepangkatan (DUK) dan laporan kepegawaian lainnya; dan
17. melakukan upaya-upaya peningkatan kesejahteraan
pegawai.
2. Bidang
a. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
a) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang kesehatan keluarga dan gizi, promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga
b) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai
berikut:
1. Merumuskan kebijakan operasional di bidang kesehatan
keluarga dan gizi, promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
olahraga
2. Merumuskan kebijakan operasional di bidang kesehatan
keluarga dan gizi, promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
olahraga;
3. Mengoordinasikan penyiapan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang kesehatan keluarga dan gizi, promosi
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 6
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga; dan
4. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang kesehatan keluarga dan gizi, promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olahraga.
b. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional di bidang surveilans, imunisasi dan
kesehatan haji, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular dan Kejadian Luar Biasa (KLB), pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.
2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai
berikut:
a. Merumuskan kebijakan operasional di bidang surveilans,
imunisasi dan kesehatan haji, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular dan Kejadian Luar Biasa (KLB),
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa;
b. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang surveilans
dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular dan Kejadian Luar Biasa (KLB), pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
c. Menyiapkan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
surveilans dan imunisasi, matra, penanggulangan kriris
kesehatan akibat bencana, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular dan Kejadian Luar Biasa (KLB),
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa; dan
d. Memantau, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan
imunisasi, matra, penanggulangan krisis kesehatan akibat
bencana, pencegahan dan pengendalian penyakit menular

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 7
dan kejadian luar biasa), pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.

c. Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan

1) Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan


mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan primer,
kesehatan tradisional dan kegawatdaruratan, juga pelayanan
kesehatan rujukan, kefarmasian, makanan, alat kesehatan dan
PKRT, produksi, distribusi dan pelayanan kefarmasian dan
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang jaminan kesehatan, legislasi, akreditasi
fasilitas kesehatan dan SDMK.
2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai
berikut :
a. menyiapkan perumusan kebijakan operasional di bidang
pelayanan kesehatan primer, kesehatan tradisional dan
kegawatdaruratan, juga pelayanan kesehatan rujukan,
kefarmasian, makanan, alat kesehatan dan PKRT, produksi,
distribusi dan pelayanan kefarmasian dan jaminan
kesehatan, legislasi, akreditasi fasilitas kesehatan dan
SDMK;
b. menyiapkan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di
bidang pelayanan kesehatan primer, kesehatan tradisional
dan kegawatdaruratan, juga pelayanan kesehatan rujukan,
kefarmasian, makanan, alat kesehatan dan PKRT, produksi,
distribusi dan pelayanan kefarmasian dan jaminan
kesehatan, legislasi, akreditasi fasilitas kesehatan dan
SDMK.
c. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang
pelayanan kesehatan primer, kesehatan tradisional dan
kegawatdaruratan, juga pelayanan kesehatan rujukan,
kefarmasian, makanan, alat kesehatan dan PKRT, produksi,
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 8
distribusi dan pelayanan kefarmasian dan Jaminan
Kesehatan, Legislasi, akreditasi fasilitas kesehatan dan
SDMK.
d. Mendistribusikan dan melakukan pelayanan kefarmasian
dan melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang pelayanan kesehatan primer,
kesehatan tradisional dan kegawatdaruratan, juga pelayanan
kesehatan rujukan, kefarmasian, makanan, alat kesehatan
dan PKRT, produksi, distribusi dan pelayanan kefarmasian
dan jaminan kesehatan, legislasi, akreditasi fasilitas
kesehatan dan SDMK;
e. menyiapkan perumusan kebijakan operasional di bidang
pelayanan kesehatan primer, kesehatan tradisional dan
kegawatdaruratan, juga pelayanan kesehatan rujukan,
kefarmasian, makanan, alat kesehatan dan PKRT, produksi,
distribusi dan pelayanan kefarmasian dan jaminan
kesehatan, legislasi, akreditasi fasilitas kesehatan dan
SDMK;
f. menyiapkan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
pelayanan kesehatan primer, kesehatan tradisional dan
kegawatdaruratan, juga pelayanan kesehatan rujukan,
kefarmasian, makanan, alat kesehatan dan PKRT, produksi,
distribusi dan pelayanan kefarmasian dan jaminan
kesehatan, legislasi, akreditasi fasilitas kesehatan dan
SDMK;
g. menyiapkan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pelayanan kesehatan primer, kesehatan tradisional dan
kegawatdaruratan, juga pelayanan kesehatan rujukan,
kefarmasian, makanan, alat kesehatan dan PKRT, produksi,
distribusi dan pelayanan kefarmasian dan jaminan
kesehatan, legislasi, akreditasi fasilitas kesehatan dan
SDMK; dan
h. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang sumber pelayanan kesehatan primer, kesehatan
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 9
tradisional dan kegawatdaruratan, juga pelayanan kesehatan
rujukan, kefarmasian, makanan, alat kesehatan dan PKRT,
produksi, distribusi dan pelayanan kefarmasian dan jaminan
kesehatan, legislasi, akreditasi fasilitas kesehatan dan
SDMK;

d. Jabatan Fungsional
Renstra Dinas Kesehatan 2018-2023 Kelompok jabatan fungsional
terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang
terbagi dalam beberapa kelompok sesuai bidang keahlian.
Kelompok jabatan fungsional ini di pimpin oleh Koordinator
jabatan fungsional yang ditunjuk oleh tenaga fungsional yang ada di
lingkungan Dinas Kesehatan. Secara lengkap Struktur Organisasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara, disajikan dalam Gambar
2.1. di bawah ini :

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 10
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara

KEPALA DINAS

         
   
           
SEKRETARIS
   
   
           
KASUBBAG KASUBBAG
KEUANGAN,
PROGRAM, INFORMASI
KPEGAWAIAN DAN
DAN HUMAS
UMUM

KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG


PENCEGAHAN DAN PELAYANAN DAN
KESEHATAN
PENGENDALIAN SUMER DAYA
MASYARAKAT
PENYAKIT KESEHATAN

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI

KESEHATAN KESEHATAN KELUARGA KESEHATAN


KELUARGA DAN GIZI DAN GIZI KELUARGA DAN GIZI

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI


PROMOSI DAN PROMOSI DAN PROMOSI DAN
PEMBERDAYAAN PEMBERDAYAAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT MASYARAKAT MASYARAKAT

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI


KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN
LINGKUNGAN, LINGKUNGAN, LINGKUNGAN,
KESEHATAN KERJA KESEHATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA
DAN OLAH RAGA OLAH RAGA DAN OLAH RAGA

 
 
         
KELOMPOK JABATAN
UPT DINAS
FUNGSIONAL

Sumber Daya Kesehatan

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 11
DATA SARANA
a. Sarana Kesehatan Pamerintah
Tabel I .1 Sarana Kesehatan di Puskesmas
Sarana Kesehatan
PKM

R.

Paramedis
No Kecamatan

Ambulans
Poskesdes

Polindes

Rumdin

Rumdin

Pusling

Roda 2
Dokter
R.Inap

Pustu
Inap
Non
1 Teweh Tengah 2 2 12 1 2 6 7 33
2 Teweh Baru 0 1 11 5 0 1 1 3
3 Teweh Selatan 1 1 10 0 0 2 1 12
4 Lahei 1 1 12 1 0 3 3 13
5 Lahei Barat 1 0 7 2 3 2 1 10
6 Gunung Timang 1 2 13 2 0 5 3 33
7 Montallat 1 0 7 2 6 1 2 9
8 Teweh Timur 1 1 6 1 2 3 1 20
9 Gunung Purei 1 0 5 3 0 1 1 8
2
Total 9 8 84 17 13 20 141
4

Nama – nama Puskesmas di Kabupaten Barito Utara ada 16 Unit, ditambah


Puskesmas Trahean menjadi 17 Puskesmas, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel I .2 Sarana Fasilitas Kesehatan milik Pemerintah Daerah
SARANA FASILITAS KESEHATAN
No KECAMATAN
PUSKESMAS PUSTU POSKESDES POLINDES
1 2 5 6 7 8
1 Teweh Tengah a. Muara Teweh Wonorejo Pangku Raya Poliklinik Polres
      Pendreh    
    b. Lanjas Bayas    
      Parang Kampeng    
    c. Lemo Lemo I    
      Teluk Lihat    
      Pararawen    
Sei Rahayu
    d. Sei Rahayu Sei Rahayu I  
KM,52
Rimba Sari
         
KM.53
Beringin Raya
         
KM.54
Datai Nirui
         
KM.55
  Jumlah 4 Puskesmas 12 Pustu 1 Poskesdes 2 Polindes
2 Teweh Baru Sikui Jingah Sosial  
      Jambu Jambu  
      Liang Naga    
      Sabuh    
      Hajak Hajak  

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 12
      Malawaken Malawaken  
      Malawaken 14    
      Sikui Sikui  
      Panaen    
      Liang Buah Liang Buah   
      Gandring    
Malateken
  Jumlah 1 Puskesmas 11 Pustu 5 Poskesdes -
3 Teweh Selatan a. Butong Tawan Jaya    
      Pandran Raya    
      Pandran Permai    
      Desa Butong    
      Buntok Baru    
    b. Trahean Pustu Trinsing    
      Pustu Trahean    
Pustu Bintang
         
Ninggi 1
Pustu Bintang
         
Ninggi 2
Pustu Trans
         
Bangdep
  Jumlah 2 Puskesmas 10 Pustu - -
4 Lahei a. Lahei I Karendan    
      Muara Pari    
      Haragandang    
      Rahaden    
      Muara Inu    
      Bengahon    
    b. Lahei II Juju Baru    
      Hurung Enep    
      Lahei II Seberang    
      Ds. Muara Bakah    
      Ipu Ipu  
      Ds. Mukut    
  Jumlah 1 Puskesmas 12 Pustu 1 Poskesdes -
Nihan Hilir
5 Lahei Barat Benao Nihan Hilir  
Km 23
      Karamuan    
      Benao Hilir    
      Papar Pujung    
Karamuan 32
         Nihan Hulu
      Jangkang Baru  
      Luwe Hilir  
      Luwe Hulu  
      Malewai    
Jangkang Lama
  Jumlah 1 Puskesmas 8 Pustu 2 Poskesdes 3 Polindes
6 Montallat Tumpung Laung Paring Lahung   Paring Lahung
      Pepas   Pepas
      Sikan   Sikan
      Tp. Laung I    
      Montallat II   Montallat II
        Montallat I  
        Rubei  
      Kamawen   Kamawen
      Ruji   Ruji
  Jumlah 1 Puskesmas 7 Pustu 2 Poskesdes 6 Polindes
7 Gunung Timang a. Kandui Tapen Raya Pandran Jari  

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 13
      Payang Ara    
      Jaman    
      Pelari    
      Sangkorang    
    b. Ketapang Malungai    
      Rarawa    
      Walur    
      Baliti    
      Majangkan    
    c. Batu Raya Batu Raya II  
      Tongka    
 Siwau
 59 Desa Batu
       
Raya II
  Jumlah 3 Puskesmas 13 Pustu 1 Poskesdes -
8 Teweh Timur a. Benangin Kuari  Sampirang I  
        Benangin II  
         Benangin III
         Datan Benangin V
      Muara Wakat    
      Sampirang II    
    b. Mampuak Mampuak II    Mampuak I
      Sei Liju  Jamut  Sei Liju
Jamut
  Jumlah 2 Puskesmas 3 Pustu 1 Poskesdes 2 Polindes
9 Gunung Purei Lampeong Tambaba    
        Baok  
      Berong    
        Payang  
         Lawarang
      Muara Mea    
      Linon Besi II    
      Linon Besi I    
  Jumlah 1 Puskesmas 5 Pustu 3 Poskesdes -
9 Kecamatan 17 Puskesmas 86 Pustu 22 Poskesdes 7 Polindes

 Sarana Pemerintah Lainnya


Tabel I.3 Sarana Kesehatan Pemerintah Lainnya
No Sarana Jumlah
1 Rumah Sakit
a. RSUD 1
2 Gudang Farmasi 1
3 Labkesda 1
4 Kendaraan Roda 4 Operasional 13
5 Alat Fogging 13
6 Sarana Kesehatan dengan kemampuan Gawat Darurat 1

 Sarana Kesehatan Swasta


Tabel I.4 Sarana Kesehatan Swasta (Klinik)
No Sarana Jumlah
1 Klinik Kimia Farma 156 Muara Teweh 1
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 14
2 Klinik Insani Muara Teweh 1
3 Klinik Tirta Medical Centre Muara Teweh 1
4 PT. Antang Ganda Utama / PT.AGU Butong 1
5 Klinik Polres Barito Utara 1
6 Klinik Bangkirai Desa Lemo 1
7 Klinik Suaka Insan Kandui 1

DATA TENAGA
Kondisi ketenagaan di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara,
termasuk Puskesmas, Labkesda, Pustu, Poskesdes, Polindes dan Rumah Sakit
tahun 2021, dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
Tabel I.5 Kondisi Ketenagaan di Lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Barito Utara Tahun 2021

Dokter Dokter Analis


NO Nama Fasyankes Dokter Perawat Bidan Kesmas Kesling
Spesialis Gigi Kesehatan

1 Muara Teweh - 4 1 14 14 - 1 1
2 Lanjas - 4 1 14 15 1 1 1
3 Lemo - 1 - 10 5 - 1 -
4 Sei. Rahayu - 1 - 6 6 1 - -
5 Lahei I - 1 1 9 5 - 1 -
6 Lahei II - 2 1 12 10 - - -
7 Benao - 1 - 11 19 1 1 -
8 Pir Butong - 1 - 9 5 1 - -
9 Trahean - 1 1 12 9 - 1 -
10 Sikui - 1 1 23 22 - - -
11 Kandui - 1 - 12 10 1 - -
12 Ketapang - 1 - 8 5 1 2 -
13 Batu Raya - - - 5 7 - 1 -
14 Tumpung Laung - - - 9 11 - 1 -
15 Mampuak - - - 4 8 3 - 1
16 Benangin - - - 13 7 1 - -
17 Lampeong - - - 9 9 - - 1
18 Dinas Kesehatan - - - 7 2 15 3 2
19 Gudang Farmasi - - - - - - - -
20 Labkesda - - - 1 - 1 1 2
RSUD Muara
21 7 6 2 75 21 6 3 4
Teweh
Total 7 25 8 263 190 32 17 12

Apoteker Asisten Perawat Fisioter Radiol Rekam Peka Gizi Tenaga Jlh
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 15
Administr
Apoteker Gigi api ogi Medis rya asi Non
Kesehatan
1 3 1 - - 3 2 1 46
-
1 2 3 - - 4 2 1 50
-- -
1 - 2 - - - 1 - 21
1 - 2 - - - - 1 - 18
1 - 1 - - - - 1 1 21
- 1 1 - - - - 1 - 28
- 1 - - - - - - 1 34
- - - - - - - 1 - 18
1 - 1 - - - 1 3 - 30
1 1 - - - - - - - 49
- - 1 - - - - 1 2 26
- - - - - - - - 1 19
- - 1 - - - - 1 - 16
1 - 2 - - - - 2 - 26
1 - 1 - - - - - - 18
- - - - - - - 1 1 22
1 - - - - - - - - 21
3 - 1 - - - - 2 - 57
2 3 1 - - - - - 1 6
1 - 1- - - - - - - 7
7 2 4 - 2 - 5 - 171
24 13 21 0 33 2 8 24 9 704
3

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 16
a. Jumlah Pegawai yang
menduduki Jabatan dan Staf
Jumlah Pegawai yang menduduki Jabatan dan Staf Sesuai dengan Peraturan
Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Peragkat
Daerah Kabupaten Barito Utara, maka pengisian formasi jabatan di Dinas
Kesehatan terdiri dari eselon II, III dan IV yaitu :
Tabel I.6. Jumlah Pegawai di Dinas Kesehatan yang
menduduki Jabatan dan Staf tahun 2021
Jumlah
No Tingkat Jabatan %
(orang)
1 Eselon IV 57 8,10
2 Eselon III 8 1,14
3 Eselon II 1 0,14
4 Fungsional 75 10,65
5 Fungsional Tertentu 563 79,97
Jumlah 704 100 

b. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan/ Pangkat


Dari 704 jumlah Pegawai yang ada di Dinas Kesehatan terdapat 0,28%
pegawai yang berstatus golongan I, selengkapnya dapat dilihat tabel
berikut :

Tabel I.7 Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan


Berdasarkan Pangkat/Golongan Tahun 2021
Jumlah
No Golongan %
(orang)
1 I 2 0,28
2 II 128 18,18
3 III 548 77,84
4 IV 26 3,69
Jumlah 704 100

c. Jumlah Pegawai berdasarkan Pendidikan


Apabilan dilihat dari tingkat Pendidikan pegawai Dinas Kesehatan yang
ada, maka status pendidikan dengan Sarjana Muda/D3 lebih mendominasi
yaitu sebesar 57,67 %, sedangkan yang paling rendah yaitu tingkat SD
0,28 %, Selengkapnya dapat dilihat tabel dibawah ini :

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 17
Tabel I.8. Jumlah pegawai Dinas Kesehatan berdasarkan
Pendidikan tahun 2021
Jumlah
No Pangkat/Golongan %
(Orang)
1 Strata-2 (S2) 22 3,13
2 Strata-1 (S1) 235 33,38
3 Akademi / D I, D II & D III 406 57,67
4 SLTA / SMK 36 5,11
5 SLTP 3 0,43
6 SD 2 0,28
Jumlah 704 100

d. Jumlah Pegawai berdasarkan Jenis Kesarjanaan


Apabila dilihat dari jenis kesarjanaan/disiplin ilmu, terdapat disiplin ilmu
dengan tingkat DIII yang masih mendominasi 57,67 % pada tahun 2021,
sedangkan pegawai dengan tingkat strata-2 dengan 8 jenis disiplin ilmu
hanya 3,13 naik dari 2,85% tahun 2020, sedangkan strata-1 meningkat dari
28,77 % yang terdiri dari 22 jenis disiplin ilmu menjadi 33,38 tahun 2021.
Selengkapnya dapat dilihat tabel berikut :

Tabel I.9. Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan


berdasarkan Kesarjanaan Tahun 2021

No Nama Pendidikan Jumlah %


     
A DOKTOR 0 0
B MAGISTER ( S 2 ) 22 3,13
1 ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN 2
2 MANAJEMEN 2
3 EKONOMI KESEHATAN 0
4 GIZI 0
5 EPIDEMIOLOGI 1
6 INFORMASI KESEHATAN 0
7 HUKUM KESEHATAN 1
8 KESEHATAN REPRODUKSI 0
9 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT 0
10 KESEHATAN LINGKUNGAN 2
11 PROMOSI KESEHATAN 2
12 KEDOKTERAN TROPIS 1
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 18
13 KESEHATAN MASYARAKAT 2
14 TEKNIK 1
15 ADMINISTRASI PUBLIK 0
16 AKUNTANSI 1
16 DOKTER SPESIALIS 7
C SARJANA ( S 1 ) 235 33,38
1 DOKTER UMUM 25
2 DOKTER GIGI 8
3 KEPERAWATAN + NERS 37
4 KEPERAWATAN 33
5 APOTEKER 21
6 EPIDEMIOLOGI 1
7 PKIP 0
8 KESEHATAN REPRODUKSI 0
9 KESEHATAN LINGKUNGAN 5
10 KESEHATAN MASYARAKAT 22
11 GIZI 6
  KEBIDANAN 3
12 ILMU PEMERINTAHAN 0
13 ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN 0
14 KEPENDIDIKAN 0
15 ADMINISTRASI NEGARA 0
16 MANAJEMEN 0
17 AKUNTANSI 0
18 TEKNIK KOMPUTER 0
19 ILMU EKONOMI 9
20 ILMU KOMUNIKASI 0
21 ILMU SOSIAL 1
22 ILMU PSIKOLOGI 2
23 DIV BIDAN KOMUNITAS 0
24 DIV KEBIDANAN 56
25 DIV KESEHATAN LINGKUNGAN 3
26 DIV RADIOLOGI 1
27 DIV EPIDEMIOLOGI 0
10 DIV FISIOTERAPI 1
D SARJANA MUDA 406 57,67
1 KEPERAWATAN 189
2 KEBIDANAN 42
3 KEFARMASIAN 12
4 EKONOMI 0
5 KESEHATAN LINGKUNGAN 9
6 GIZI 17
7 INFORMATIKA 0
8 KEARSIPAN 0
9 AKUNTANSI 1
10 KESMAS 0
11 ANALIS KESEHATAN 11
12 RADIOLOGI 3
13 FISIOTERAPI 1
14 REKAM MEDIS 2

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 19
15 GIGI 19
E D II JURUSAN PERPUSTAKAAN 0
1 JURUSAN PERPUSTAKAAN 0
F DI 0
1 BIDAN 0
2 KESEHATAN LINGKUNGAN (SPPH) 0
3 ASISTEN APOTEKER 0
4 GIZI (SPAG) 0
G SLTA / SMK 36 5,11
1 SPK 5
2 PEKARYA SLTA 0
3 SMA / SMK 29
4 GIGI (SPRG) 1
5 FARMASI (SMF) 1
H SLTP 3 0,43
1 SMP 3
2 PEKARYA SMP 0
I SD 2 0,28

Tabel diatas menunjukkan bahwa klasifikasi kedisipilnan ilmu pegawai yang


ada di Dinas Kesehatan menunjukkan hal yang bervariasi, dengan
demikian diharapkan kopetensi kedisiplinan ilmu yang ada menjadikan
Dinas Kesehatan di Kabupaten Barito Utara semakin berkualitas.

e. Jumlah Pegawai yang Mengikuti Diklat Penjenjangan


Disamping tingkat pendidikan formal, pegawai yang ada di Dinas
Kesehatan, pegawai juga mendapat pelatihan penjenjangan maupun non
penjenjangan dapat dilihat pada table berikut :
Tabel I.10. Jumlah pegawai Dinas Kesehatan
yang Mengikuti Penjenjangan Tahun 2021

No Pangkat/Golongan Jumlah (Orang) %


1 SPAMA / ADUM / PIM IV 45 6,39
2 SEPALA / ADUMLA 0 0,00
3 SPADYA / SPAMA / PIM III 5 0,71
4 SESPA / SPAMEN / PIM II 0 0,00
5 LEMHANAS / SPATI / PIM I 0 0,00
6 NON DIKLAT 654 92,90
Jumlah 704 100,00

4. Lingkungan Strategis Yang Berpengaruh

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 20
Keberadaan Dinas Kesehatan ditentukan oleh beberapa faktor :
a. Upaya kesehatan belum terselenggara secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bersifat
peningkatan (promotif) dan pencegahan (preventif) masih perlu
peningkatan.
b. Jumlah sarana dan prasarana kesehatan masih belum memadai, tercatat
jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Barito Utara berjumlah
132 buah, meliputi Puskesmas sebanyak 17 buah, Pustu 84 unit, Rumah
Sakit 1 buah (milik pemerintah) dan Polindes 13 buah. Penyebaran
sarana dan prasarana kesehatan tersebut relatif merata. Rasio sarana dan
prasarana kesehatan terhadap jumlah penduduk lebih baik dan di dukung
dengan keadaan transportasi jalan yang semakin baik.
c. Meskipun sarana pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah seperti
Puskesmas telah terdapat di semua kecamatan dan ditunjang oleh
Puskesmas Pembantu, Poskesdes dan Polindes, namun upaya kesehatan
terus dilakukan peningkatan akses oleh seluruh masyarakat Barito Utara.
d. Penyebaran Sumber Daya Manusia kesehatan sudah cukup
menggembirakan, karena setelah diterapkan kebijakan penempatan
tenaga dokter PTT dan bidan PTT serta tenaga kesehatan Nusantara
Sehat dan tenaga kontrak di Puskesmas dan jaringannya. Secara
kompetensi pendidikan untuk Kepala Puskesmas sesuai yang diamantkan
dalam Permenkes 43 Tahun 2019, bahwa pimpinan puskesmas wajib
kompetensi kesehatan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Laporan Akuntabilitas Kenerja Pemerintah (LAKIP) ini disusun berdasarkan
Instruksi Prersiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten
Barito Utara tahun 2021 adalah mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan
LAKIP sebagai sarana pertanggungjawaban Dinas Kesehatan Kabupaten Barito
Utara atas pencapaian kinerja yang diperoleh selama tahun 2021. Esensi

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 21
pencapaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana visi, misi
dan tujuan/sasaran strategis dapat dicapai.
2. Aspek manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan
LAKIP 2021 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh manajemen Dinas
Kesehatan Kabupaten Barito Utara bagi upaya-upaya perbaikan dimasa
mendatang. LAKIP dapat memberi dasar bagi pengambilan keputusan untuk
perbaikan dalam upaya mencapai visi dan misi serta memberi masukan untuk
memperbaiki perencanaan (khusus jangka pendek dan jangka menengah).

C. SISTEMATIKA PENULISAN
Laporan Akuntabilitas Kenerja Pemerintah (LAKIP) ini merupakan media
pertanggungjawaban yang berisi informasi capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Barito Utara tahun 2021. Capaian kinerja tahun 2021 tersebut diperbandingkan dengan
rencana kinerja tahun 2021 yang telah ditetapkan, sebagai tolok ukur keberhasilan
tahunan instansi.
Analisis atas capaian kinerja yang tercermin dalam indikator-indikator sasaran,
memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah kinerja (ferformance gap) guna
perbaikan pada masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan
Kabupaten Barito Utara tahun 2021 dapat dilihat sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
IKHTISAR EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Singkat
1. Kedudukan
2. Tugas Pokok dan Fungsi
3. Struktur Organisasi
4. Lingkungan Strategis dan Berpengaruh
B. Maksud dan Tujuan
C. Sistematikan Penyajian
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Pernyataan Visi dan Misi
B. Tujuan dan Sasaran
C. Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran
D. Rencana Strategi
E. Penetapan Kinerja Tahunan 2021

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 22
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Indikator Kinerja Utama
B. Capaian dan Analisa Kinerja
1. Capaian Kinerja
2. Evaluasi Kinerja
C. Strategi Pemecahanan Masalah
D. Akuntabilitas Keuangan
BAB IV PENUTUP
1. Tinjauan Umum
2. Tinjauan Khusus
3. Kesimpulan
4. Rencana Tindaklanjut

LAMPIRAN – LAMPIRAN
Perjanjian Kinerja Tahun 2021
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rencana Aksi Kinerja Perangkat Daerah
Sertifikat/Piagam pendukung Kinerja Tahun 2021

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 23
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar instansi
pemerintah mampu menjawab tuntutan lingkungan strategik lokal, nasional dan global.
Dengan pendekatan perencanaan strategik yang jelas dan sinergis, intansi pemerintah lebih
dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi
dalam upaya untuk meningkatakan akuntabilitas kinerjanya.
Perencanaan strategik setidaknya digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan :
(1) dimana kita berada sekarang, (2) kemana kita akan menuju, (3) bagaimana kita menuju
kesana (4) bagaimana mengukur kemajuan pencapaiannya. Analisis terhadap lingkungan
organisasi, baik internal maupun eksternal merupakan langkah yang sangat penting dalam
memperhitungkan kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan
tantangan (threats).
Dengan melakukan analisis internal dan eksternal, para perencana strategik dapat
mendefinisikan misi organisasi untuk menggambarkan posisi saat ini. Kemudian, visi
dituangkan dalam tujuan menjabarkan kemana organisasi, yang merupakan kondisi spesifik
yang ingin dicapai oleh organisasi didalam memenuhi visi dan misinya. Pertanyaan
“bagaimana kita menuju kesana” dijawab dengan merumuskan strategi pencapaian tujuan dan
sasaran dalam wujud menetapkan program dan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh
oraganisasi. Keberhasailan dan kegagalan dalam mencapai sasaran dan tujuan dinilai melalui
pengukuran pencapaian indikator kinerja. Pengukuran kinerja merupakan proses sistematis
dan berkesinambungan untuk menilai keberhasailan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan
sesuai program, kebujakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi
dan misi organisasi.

A. VISI DAN MISI


Dalam rangka mengembangkan perwujudan terhadap keadaan yang diinginkan
(dicita-citakan) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Dinas Kesehatan
Kabupaten Barito Utara menetapkan visi yang mengacu pada visi Kabupaten Barito
Utara, yaitu : ‘’ TERWUJUDNYA MASYARAKAT BARITO UTARA YANG
RELIGIUS, MANDIRI DAN SEJAHTERA, MELALUI PERCEPATAN
PENINGKATAN PEMBANGUNAN DI BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA,
INFRASTRUKTUR DAN EKONOMI KERAKYATAN“

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 24
Visi tersebut mengandung pengertian bahwa pembangunan kesehatan di Kabupaten
Barito Utara diharapkan terarah berdasarkan akomodasi (representasi) semua
pemangku kepentingan (stakeholder) berpedoman pada petunjuk / pendekatan / tata
cara yang telah ditetapkan serta memperhatikan kerangka waktu dan kemampuan
sumberdaya dan dana yang tersedia sehingga tersusun tahapan – tahapan menuju
masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dan dapat dilaksanakan dalam mewujudkan
visi dan misi Kabupaten Barito Utara tahun 2018-2023.
Untuk mewujudkan Visi tersebut, ada beberapa Misi Dinas Kesehatan Kabupaten
Barito Utara yang mampu menjadi penggerak dan fasilitator pembangunan kesehatan
yang dilaksanakan oleh masyarakat termasuk swasta, sehingga rakyat hidup sehat baik
fisik, sosial maupun mentalnya, misi tersebut adalah :
Misi Kedua yaitu : “ Peningkatan kualitas Pendidikan dan Kesehatan “. Perlu
dijunjung tata nilai guna mewujudkan visi dan misi yaitu : ” SEHAT”
 S : Senyum, Salam dan Sapa
 E : Efektif dan Efisien
 H : Humanis
 A : Akuntabel
 T : Tuntas

B. TUJUAN DAN SASARAN


1. Tujuan dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara
Berdasarkan rumusan visi dan misi, dan mengacu serta menyelaraskan dengan
RPJM Nasional tahun 2015-2019 dan RPJP Kabupaten Barito Utara tahun 2005-2025,
serta RPJMD Kabupaten Barito Utara Tahun 2018-2023, maka tujuan yang ingin
dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara adalah :
1. Meningkatanya status Kesehatan Ibu dan Anak ;
2. Meningkatnya Perbaikan Gizi Masyarakat ;
3. Meningkatnya pengendalian Penyakit Menular dan Faktor Resiko Penyakit Tidak
Menular
4. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Barito Utara
5. Meningkatnya kinerja pelayanan oleh penyelenggaran pelayanan publik kepada
masyrakat

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 25
2. Sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Barito Utara Tahun 2018-2023, maka sasaran
yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara adalah :
1. Terselenggaranya pelayanan ibu dan anak yang berkualitas
2. Meningkatnya status gizi balita
3. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan penyakit
tidak menular serta penanggulangan wabah
4. Meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan
5. Meningkatkan Kualitas Pelayanan kepada Masyarakat

C. CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN


Kebijakan merupakan cara untuk mencapai atau mewujudkan tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan. Kebijakan dimasksud dapat terdiri satu atau lebih program yang dirinci
dalam beberapa kegiatan dan sub kegiatan (rincian kegiatan). Adapun pilihan kebijakan
yang ditetapkan untuk mencapai atau mewujudkan tujuan dan sasaran dimaksud
adalah :
1. Meningkatkan kualitas dan pengetahuan pemberi pelayanan dalam penelusuran
kasus di wilayahnya
2. Meningkatkan kualitas dan pengetahuan pemberi pelayanan dalam surveilans
KIA
3. Melakukan kegiatan pemantauan status gizi, pemberian suplementasi gizi dan
surveilans gizi
4. Penyediaan anggaran dan dukungan kerjasama lintas progran dan sector.
5. Melakukan kegiatan pemantauan status gizi, pemberian suplementasi gizi dan
surveilans gizi
6. Pemberian suplementasi gizi pada anak balita dan ibu hamil
7. Meningkatkan pengetahuan petugas tentang tumbuh kembang anak
8. Peningkatan kualitas data gizi
9. Penyediaan anggaran dan dukungan kerjasama lintas progran dan sector.
10. Mempercepat informasi dan komunikasi dalam penanggulangan PTM dan
Penyakit Menular (PM)
11. Penyediaan anggaran dan dukungan kerjasama lintas progran dan sector.
12. Penyediakan Media Promosi Kesehatan
13. Adanya regulasi perijinan bidang kesehatan
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 26
14. Meningkatkan pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui
pembangunan, perbaikan dan pengadaan sarana dan Prasarana Puskesmas / Pustu
dan jaringannya serta sarana pendukung lainnya.
15. Terlaksananya akreditasi Puskesmas
16. Peningkatan pengetahuan petugas pengelola data validasi data laporan bulanan
puskesmas
17. Penyediaan anggaran dan dukungan kerjasama lintas progran dan sector.

D. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)


Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta
memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi
pemerintah.
Adapun Rencana program dan kegiatan prioritas Dinas Kesehatan Kabupaten Barito
Utara tahun 2021 dalam perencanaan dan penganggaran mengalami perubahan nomenklatur,
hal ini PERMENDAGRI NOMOR 90 TAHUN 2019 TENTANG KLASIFIKASI,
KODEFIKASI, DAN NOMENKLATUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN
KEUANGAN DAERAH, dapat dilihat pada table berikut :
I. PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
KABUPATEN/KOTA
1. Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
1). Koordinasi dan Penyusunan Dokumen RKA-SKPD
2). Koordinasi dan Penyusunan Dokumen Perubahan RKA- SKPD
3). Koordinasi dan Penyusunan DPA-SKPD
4). Koordinasi dan Penyusunan Perubahan DPA-SKPD
5). Koordinasi dan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD
6). Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
2 Administrasi Keuangan Perangkat Daerah
1). Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN
2). Penyediaan Administrasi Pelaksanaan Tugas ASN
3). Pelaksanaan Penatausahaan dan Pengujian/Verifikasi Keuangan SKPD
4). Koordinasi dan Pelaksanaan Akuntansi SKPD
5). Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun SKPD

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 27
6). Pengelolaan dan Penyiapan Bahan Tanggapan Pemeriksaan
7). Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan/Triwulanan/Semest eran
SKPD
8). Penyusunan Pelaporan dan Analisis Prognosis Realisasi Anggaran
3 Administrasi Barang Milik Daerah pada Perangkat Daerah
1). Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Daerah SKPD
2). Koordinasi dan Penilaian Barang Milik Daerah SKPD
3). Rekonsiliasi dan Penyusunan Laporan Barang Milik Daerah pada SKPD
4 Administrasi Pendapatan Daerah Kewenangan Perangkat Daerah
1). Perencanaan Pengelolaan Retribusi Daerah
5 Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah
1). Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Atribut Kelengkapannya
2). Koordinasi dan Pelaksanaan Sistem Informasi Kepegawaian
3). Monitoring, Evaluasi, dan Penilaian Kinerja Pegawai
4). Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Berdasarkan Tugas dan Fungsi
5). Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan
6). Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
7). Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
8). Penyediaan Bahan Logistik Kantor
9). Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
10). Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang- undangan
11). Fasilitasi Kunjungan Tamu
12). Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD
5 Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintah Daerah
1). Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan
2). Pengadaan Mebel
3). Pengadaan Peralatan dan Mesin Lainnya
4). Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Gedung Kantor atau Bangunan
Lainnya
6 Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
1). Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2). Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 28
3). Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor
4). Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor
7 Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan
Daerah
1). Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan dan Pajak Kendaraan
Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas Jabatan
2). Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan Perizinan
Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan
3). Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pendukung Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya
II. PROGRAM PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN DAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
1 Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk UKM dan UKP
Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota
1). Pembangunan Rumah Sakit beserta Sarana dan Prasarana Pendukungnya
2). Pembangunan Rumah Dinas Tenaga Kesehatan
3). Pengembangan Puskesmas
4). Pengadaan Prasarana dan Pendukung Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5). Pengadaan Alat Kesehatan/Alat Penunjang Medik Fasilitas Pelayanan Kesehatan
6). Pengadaan Obat, Vaksin
2 Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota
1). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
2). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
3). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
4). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Balita
5). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar
6). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
7). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
8). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
9). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus
10). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat
11). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tuberkulosis
12). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV
13). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk pada Kondisi Kejadian Luar
Biasa (KLB)
14). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk Terdampak Krisis Kesehatan

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 29
Akibat Bencana dan/atau Berpotensi Bencana
15). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat
16). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga
17). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
18). Pengelolaan Pelayanan Promosi Kesehatan
19). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Tradisional, Akupuntur, Asuhan Mandiri, dan
Tradisional Lainnya
20). Pengelolaan Surveilans Kesehatan
21). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang dengan Masalah Kesehatan Jiwa
(ODMK)
22). Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Jiwa dan NAPZA
23). Pengelolaan Upaya Kesehatan Khusus
24). Pelayanan Kesehatan Penyakit Menular dan Tidak Menular
25). Pengelolaan Jaminan Kesehatan Masyarakat
26). Deteksi Dini Penyalahgunaan NAPZA di Fasyankes dan Sekolah
27). Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat
28). Operasional Pelayanan Rumah Sakit
29). Operasional Pelayanan Puskesmas
30). Operasional Pelayanan Fasilitas Kesehatan Lainnya
31). Pelaksanaan Akreditasi Fasilitas Kesehatan di Kabupaten/Kota
32). Investigasi Awal Kejadian Tidak Diharapkan (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
dan Pemberian Obat Massal)
33). Pelaksanaan Kewaspadaan Dini dan Respon Wabah
3 Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan secara Terintegrasi
1). Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan
2). Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan
3). Pengadaan Alat/Perangkat Sistem Informasi Kesehatan dan Jaringan Internet
4 Penerbitan Izin Rumah Sakit Kelas C, D dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
1). Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan Perizinan Rumah
Sakit Kelas C, D dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya
2). Peningkatan Tata Kelola Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota
3). Peningkatan Mutu Pelayanan Fasilitas Kesehatan
4). Penyiapan Perumusan dan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Rujukan
III. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 30
KESEHATAN
1 Pemberian Izin Praktik Tenaga Kesehatan di Wilayah Kabupaten/Kota
1). Pengendalian Perizinan Praktik Tenaga Kesehatan
2 Perencanaan Kebutuhan dan Pendayagunaan Sumberdaya Manusia
Kesehatan untuk UKP dan UKM di Wilayah Kabupaten/Kota
1). Perencanaan dan Distribusi serta Pemerataan Sumber Daya Manusia Kesehatan
2). Pemenuhan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan sesuai Standar
3). Pembinaan dan Pengawasan Sumber Daya Manusia Kesehatan
3 Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi Teknis Sumber Daya
Manusia Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
1). Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi Teknis Sumber Daya
Manusia Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
IV. PROGRAM SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN DAN MAKANAN
MINUMAN
1 Pemberian Izin Apotek, Toko Obat, Toko Alat Kesehatan dan Optikal,
Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)
1). Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan Perizinan
Apotek, Toko Obat, Toko Alat Kesehatan, dan Optikal, Usaha Mikro Obat
Tradisional (UMOT)
2). Penyediaan dan Pengelolaan Data Perizinan dan Tindak Lanjut Pengawasan Izin
Apotek, Toko Obat, Toko Alat Kesehatan, dan Optikal, Usaha Mikro Obat
Tradisional (UMOT)
3). Fasilitasi Pemenuhan Komitmen Izin Apotek, Toko Obat, Toko Alat Kesehatan,
dan Optikal, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)
2 Pemberian Sertifikat Produksi untuk Sarana Produksi Alat Kesehatan
Kelas 1 tertentu dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Kelas 1
Tertentu Perusahaan Rumah Tangga
1). Pengendalian dan Pengawasan serta tindak lanjut Pengawasan Sertifikat Produksi
Alat Kesehatan Kelas 1 Tertentu dan PKRT Kelas 1 Tertentu Perusahaan Rumah
Tangga
2). Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga Kelas 1 Tertentu Perusahaan Rumah Tangga
3 Penerbitan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga dan Nomor
P-IRT sebagai Izin Produksi, untuk Produk Makanan Minuman Tertentu
yang dapat Diproduksi oleh Industri Rumah Tangga
1). Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan Sertifikat
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga dan Nomor P-IRT sebagai Izin
Produksi, untuk Produk Makanan Minuman Tertentu yang dapat Diproduksi oleh
Industri Rumah Tangga
4 Penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan
(TPM) antara lain Jasa Boga, Rumah Makan/Restoran dan Depot Air
Minum (DAM)
1). Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan Penerbitan
Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) antara lain
Jasa Boga, Rumah Makan/Restoran dan Depot Air Minum (DAM)
5 Penerbitan Stiker Pembinaan pada Makanan Jajanan dan Sentra Makanan
Jajanan
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 31
1). Pengendalian dan Pengawasan serta tindak lanjut Penerbitan Stiker Pembinaan
pada Makanan Jajanan dan Sentra Makanan Jajanan
6 Pemeriksaan dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Post Market pada
Produksi dan Produk Makanan Minuman Industri Rumah Tangga
1). Pemeriksaan Post Market pada Produk Makanan- Minuman Industri Rumah
Tangga yang Beredar dan Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan
2). Penyediaan dan Pengelolaan Data Tindak Lanjut Pengawasan Perizinan Industri
Rumah Tangga
V. PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN
1 Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, Peningkatan Peran serta Masyarakat
dan Lintas Sektor Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
1). Peningkatan Upaya Promosi Kesehatan, Advokasi, Kemitraan dan Pemberdayaan
Masyarakat
2 Pelaksanaan Sehat dalam rangka Promotif Preventif Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
1). Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dan Gerakan Hidup Bersih dan Sehat
2). Bimbingan Teknis dan Supervisi Pengembangan dan Pelaksanaan Upaya
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)

E. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2021


Penetapan kinerja merupakan penjabaran target kinerja yang harus dicapai dalam kurun
waktu satu tahun pelaksanaan. Target kinerja ini menunjukkan suatu kuantitatif yang melekat
pada indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategis maupun pada tingkat kegiatan.
Target kinerja merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang
dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan.
Penetapan Kinerja tahun 2021 ini merupakan komitmen seluruh anggota organisasi
untuk mencapai kinerja yang sebaik-baiknya dan sebagai bagian dari upaya memenuhi misi
organisasi. Dengan demikian seluruh proses perencanaan dan pengendalian aktivitas
operasional Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara dapat dirujuk pada Penetapan Kinerja
ini.
Untuk itu telah ditetapkan tingkat capaian kinerja (target) yang merupakan hasil
pengukuran kinerja melalui program dan kegiatan Dinas Kesehatan lampiran Penetapan
Kinerja 2021 sebagai berikut :

Tabel II.11.
Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2021

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 32
SATUAN
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
KINERJA
1 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 Per 1.000 KH 3
Kelahiran Hidup
2 Angka Kematian Ibu per 100,000 kelahiran Per 100.000 KH 213
hidup (IKU)
3 Prevalensi Balita Gizi Buruk Persentase 7,8

4 Prevalensi Stunting Persentase 24,7

5 Persentase Penurunan Penyakit Menular Persentase 100


(Penyakit TB, HIV dan DBD)
6 Persentase Penurunan Penyakit Tidak Menular Persentase 100
(Hipertensi, Diabetes Melitus, Orang dengan
Gangguan Jiwa/ODGJ)
7 Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi Persentase 100

8 Indeks Kepuasan Masyarakat Pengguna Persentase 77


Layanan Kesehatan

Tabel II.12.
Rumus Perhitungan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2021

INDIKATOR KINERJA SATUAN FORMULASI


NO
UTAMA KINERJA PERHITUNGAN
1 Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1.000 KH (Jumlah Kematian
per 1000 Kelahiran Hidup Bayi<1thn/ Jumlah
kelahiran hidup) x 1000
2 Angka Kematian Ibu per Per 100.000 (jml ibu hamil yg
100,000 kelahiran hidup (IKU) KH meninggal karena
hamil,bersalin dan nifas
selama 1 thn/jml kelahiran
Hidup di wilayah
tsb)x100000

3 Prevalensi Balita Gizi Buruk Persentase (Jumlah Balita Gizi


Buruk / Jumlah Balita
Yang diukur) x 100%
4 Prevalensi Stunting Persentase (Jumlah Balita Pendek /
Jumlah Balita yang
diukur) x 100%

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 33
5 Persentase Penurunan Penyakit Persentase (Jumlah Penderita
Menular (Penyakit TB, HIV dan Penyakit Menular Tahun
DBD) lalu – Jumlah Penderita
Penyakit Menular Tahun
ini) / Jumlah Penderita
Penyakit Menular Tahun
lalu x 100%
6 Persentase Penurunan Penyakit Persentase Jumlah Penderita Penyakit
Tidak Menular (Hipertensi, Tidak Menular Tahun lalu
Diabetes Melitus, Orang dengan – Jumlah Penderita
Gangguan Jiwa/ODGJ) Penyakit Tidak Menular
Tahun ini) / Jumlah
Penderita Penyakit Tidak
Menular Tahun lalu x
100%
7 Persentase Fasilitas Kesehatan Persentase (Jumlah Puskesma
Terakreditasi Terakreditasi / Jumlah
Seluruhnya Puskesmas) x
100%
8 Indeks Kepuasan Masyarakat Persentase (Total dari Nilai Persepsi
Pengguna Layanan Kesehatan Per Unsur / Total Unsur
yang Terisi) x Nilai
Penimbang

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 34
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi


Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor dominan, yaitu faktor
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Guna mencapai derajat kesehatan
ditentukan oleh indikator kinerja utama yang sudah ditetapkan dengan capaiannya, dapat
dilihat pada table berikut :
Tabel III.13
Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2021

INDIKATOR SATUAN CAPAIAN


NO TARGET REALISASI
KINERJA UTAMA KINERJA %
1 Angka Kematian Bayi Per 1.000 3 7 33
(AKB) per 1000 KH
Kelahiran Hidup
2 Angka Kematian Ibu Per 100.000 213 364 29
per 100,000 kelahiran KH
hidup (IKU)
3 Prevalensi Balita Gizi Persentase 7,8 8,1 96
Buruk
4 Prevalensi Stunting Persentase 24,7 28,3 85

5 Persentase Penurunan Persentase 100 61 61


Penyakit Menular
(Penyakit TB, HIV dan
DBD)
6 Persentase Penurunan Persentase 100 52 52
Penyakit Tidak Menular
(Hipertensi, Diabetes
Melitus, Orang dengan
Gangguan Jiwa/ODGJ)
7 Persentase Fasilitas Persentase 100 100 100
Kesehatan Terakreditasi
8 Indeks Kepuasan Persentase 77 78 101
Masyarakat Pengguna
Layanan Kesehatan

C. CAPAIAN DAN ANALISA KINERJA


LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 35
Secara umum dalam tahun 2021 Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara dapat
mewujudkan pencapaian kinerja melalui Pengukuran Kinerja dengan program dan kegiatan
serta sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dan dikompilasikan keberhasilannya, dengan
capaian kinerja sebagai berikut :
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk menentukan derajat
kesehatan masyarakat. Angka kematian bayi di Kabupaten Barito Utara menurut laporan
pelaksanaan program kesehatan ibu dan anak Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara pada
tahun 2021 terdapat sebanyak 18 kasus kematian bayi dari 2470 kelahiran hidup (KH) di
Kabupaten Barito Utara atau sebesar 7/1000 Kelahiran Hidup (KH). Bila dibandingkan
dengan target Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Barito Utara Tahun 2021 yaitu
maksimal sebesar 3/1000 Kelahiran Hidup maka capaian Angka Kematian bayi (AKB)
Kabupaten Barito Utara masih belum memenuhi target tersebut. Namun, bila dibandingkan
dengan target nasional untuk angka kematian bayi Tahun 2021 sebesar 19,5/1000 kelahiran
hidup maka angka kematian bayi di Kabupaten Barito Utara Tahun 2021 sudah memenuhi
target tersebut (dibawah angka maksimal yang ditetapkan).
Bila dibandingkan dengan jumlah kasus kematian di tahun 2020 yaitu sebanyak 3 kasus
kematian bayi dari 2303 kelahiran Hidup ( angka kematian bayi = 1/1000 Kelahiran Hidup)
maka jumlah kasus dan angka kematian bayi tahun 2021 mengalami peningkatan. Salah satu
penyebab hal tersebut karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan permasalahan pada
berbagai sektor khususnya masalah kesehatan. Selain itu adanya upaya perbaikan pencatatan
kematian bayi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara selama setahun
terakhir ini juga memberikan dampak agar semua kematian bayi di wilayah kerja tercatat
dengan baik (tidak ada kematian bayi yang tidak tercatat).
Penyebab kasus kematian bayi yang terjadi selama tahun 2021 di Kabupaten Barito
utara yang terbanyak adalah asfiksia sebanyak 10 kasus, kelainan bawaan 2 kasus, BBLR 2
kasus dan lain-lain sebanyak 4 kasus (sesak nafas, jantung). Upaya yang terus dilakukan
untuk menurunkan angka kematian bayi ini antara lain dengan memberikan pelayanan bayi
sesuai standar, meningkatkan promosi kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), edukasi dan konseling kehamilan serta pemeriksaan kehamilan secara berkala
kepada petugas kesehatan, peningkatan ketrampilan bidan dalam penanganan bayi baru lahir
serta peningkatan fasilitas kesehatan khususnya dalam hal kelengkapan peralatan untuk
pertolongan persalinan dan bayi baru lahir. Selain melakukan intervensi pada ibu hamil dinas
kesehatan Kabupaten Barito Utara juga berupaya meminimalisir penyebab lahirnya bayi
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 36
BBLR yaitu dengan melakukan intervensi pada remaja putri melalui kegiatan PKPR
(Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja). Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja dilaksanakan
dengan memberikan konseling dan edukasi khususnya pada remaja putri dalam bentuk
kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi dan pemberian Tablet Tambah Darah pada remaja
putri untuk mencegah anemia. Kegiatan ini sebagai bentuk persiapan calon ibu yang sehat
sehingga melahirkan anak yang sehat.
2. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka kematian Ibu (AKI) merupakan indikator utama dalam program kesehatan ibu
dan anak. Angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Barito Utara berdasarkan laporan program
kesehatan ibu dan anak Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara yang diolah dari hasil
rekapitulasi data program ibu dan anak yang dikirimkan oleh puskesmas pada tahun 2021
yaitu sebanyak 9 kasus kematian ibu dari 2470 kelahiran hidup. Jumlah kasus kematian
tersebut bila dikonversikan ke 100.000 Kelahiran hidup menunjukkan angka 364/100.000
KH. Bila dibandingkan dengan target Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Barito Utara
Tahun 2021 yaitu maksimal sebesar 213/100.000 Kelahiran Hidup maka capaian Angka
Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Barito Utara masih belum memenuhi target tersebut dan bila
dibandingkan dengan target nasional untuk angka kematian Ibu Tahun 2021 sebesar
217/100.000 kelahiran hidup maka angka kematian ibu di Kabupaten Barito Utara Tahun
2021 juga masih belum memenuhi target tersebut (masih diatas angka maksimal yang
ditetapkan).
Bila dibandingkan dengan jumlah kasus kematian di tahun 2020 yaitu sebanyak 2 kasus
kematian bayi dari 2303 kelahiran Hidup ( angka kematian ibu = 87/100.000 Kelahiran
Hidup) maka jumlah kasus dan angka kematian Ibu tahun 2021 mengalami peningkatan.
Salah satu penyebab hal tersebut karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan permasalahan
pada berbagai sektor khususnya masalah Kesehatan. Selain itu adanya upaya perbaikan
pencatatan kematian Ibu yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara
selama setahun terakhir ini juga memberikan dampak agar semua kematian bayi di wilayah
kerja tercatat dengan baik (tidak ada kematian bayi yang tidak tercatat).
Adapun penyebab kematian ibu dikabupaten Barito Utara pada Tahun 2021 yaitu
hipertensi dalam kehamilan sebanyak 3 kasus, covid-19 sebanyak 2 kasus, gangguan system
peredaran darah sebanyak 1 kasus, perdarahan sebanyak 1 kasus dan lain-lain sebanyak 2
kasus (sesak nafas, ruptur uteri). Masalah kematian ibu harus menjadi perhatian mengingat
angkanya yang berfluktuatif beberapa tahun terakhir dan meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya. Ketersediaan tenaga kesehatan yang cukup untuk memberi pelayanan,
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 37
pemberian pelayanan yang sesuai standar, sarana dan prasarana pendukung yang lengkap
serta pemantauan ibu hamil secara berkala serta mekanisme rujukan yang baik tetap harus
dilaksanakan untuk keselamatan ibu dan bayi. Selain itu pelayanan kesehatan pada remaja
putri dan calon penganten dalam bentuk edukasi dan intervensi juga sangat penting untuk
dilakukann dalam rangka mempersiapkan seorang ibu yang sehat.
3. Prevalensi balita Gizi Buruk
Prevalensi balita gizi buruk didefinisikan sebagai anak umur 0-59 bulan dengan
kategori status gizi berdasarkan indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau
Berat Badan menurut tinggi badan (BB/TB) memiliki Z score kurang dari -3 SD.
Berdasarkan data dari pelaporan hasil pengukuran status gizi puskesmas malalui aplikasi e-
PPGBM (elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi berbasis Masyarakat) prevalensi balita
gizi buruk di Kabupaten Barito Utara Tahun 2021 sebesar 0,5 % (sebanyak 31 anak
berdasarkan indikator BB/TB berstatus gizi buruk dari 5680 anak yang ditimbang). Dari 31
Kasus gizi buruk yang terjadi selama tahun 2021 merupakan kasus gizi buruk dengan
pengukuran berat badan per tinggi badan di bawah -3 SD tanpa adanya tanda klinis. Bila
dibandingkan dengan target Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kabupaten
Barito Utara yaitu 7,8 % pada tahun 2021 dan target nasional untuk gizi buruk dan gizi
kurang sebesar 8,1 % maka angka di kabupaten Utara sudah mencapai target tersebut.
Dalam rangka peningkatan starus gizi anak upaya yang dilakukan diantaranya
pemantauan pertumbuhan melalui posyandu di wilayah Kabupaten Barito Utara terus
dilaksanakan dalam rangka memantau status gizi anak balita, memberikan intervensi untuk
meningkatkan pertumbungan dan perkembangan anak balita yang mengalami penyimpangan
pertumbuhan dan perkembangan memalui pemberian makanan tambahan bagi balita gizi
kurang, pemberian konseling makanan pada bayi dan anak serta promosi gizi seimbang.
4. Prevalensi Stunting
Balita stunting didefinisikan sebagai anak umur 0-59 bulan dengan kategori status gizi
berdasarkan indeks panjang badan menurut umur (PB/U) atau Tinggi badan menurut Umur
(TB/U) memiliki Z-Score kurang dari -3 SD. Stunting atau sering disebut pendek adalah
kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi
kronis, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama dalam 1.000
Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia dua tahun. Berdasarkan
Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting di Kabupaten Barito Utara Tahun
2021 sebesar 28,3. Bila dibandingkan dengan target Indikator Kinerja Utama Dinas
Kesehatan Kabupaten Barito Utara Tahun 2021 yaitu sebesar 24,7 % maka prevalensi
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 38
stunting di Kabupaten Barito Utara belum mencapai target (diatas angka maksimal yang telah
ditetapkan. Namun bila dibandingkan dengan hasil SSGI tahun sebelumnya maka yaitu
sebesar 26,57 % maka prevalensi stunting di Kabupaten Barito Utara mengalami peningkatan.
Salah satu penyebab hal tersebut karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan permasalahan
pada berbagai sektor khususnya masalah Kesehatan.
Stunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada 1.000 HPK, disamping berisiko
menghambat pertumbuhan fisik dan rentan terhadap penyakit, juga menghambat
perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas
anak di masa depan. Kondisi ini diperkirakan dapat menurunkan Produk Domestik Bruto
(PDB) sekitar 3 persen per tahun (World Bank, 2014).
Pencegahan stunting menitikberatkan pada penanganan penyebab masalah gizi yaitu
faktor yang berhubungan dengan ketahanan pangan khususnya akses terhadap pangan
bergizi(makanan), lingkungan social yang terkait dengan praktik pemberian makanan bayi
dan anak (pengasuhan),akses terhadap pelayanan kesehatan untuk pencegahan dan
pengobatan (kesehatan),serta kesehatan lingkungan yang meliputi tersedianya sarana air
bersih dan sanitasi (lingkungan). Keempat faktor tersebut secara tidak langsung
mempengaruhi asupan gizi dan status kesehatan ibu dan anak. Intervensi terhadap keempat
faktor tersebut diharapkan dapat mencegah malnutrisi, baik kekurangan maupun kelebihan
gizi.
Penyebab tidak langsung masalah stunting dipengaruhi oleh berbagai faktor, meliputi
pendapatan dan kesenjangan ekonomi, perdagangan, urbanisasi, globalisasi,sistem pangan,
jaminan sosial, sistem kesehatan, pembangunan pertanian,dan pemberdayaanperempuan.
Untuk itu penangan stunting melibatkan lintas program dan lintas sektor melalui intervensi
spesifik dan sensitif.
5. Persentase Penurunan Penyakit Tidak Menular (Hipertensi, Diabetes Melitus,
Orang dengan Gangguan Jiwa/ODGJ)
a. Cakupan Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
Penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dengan
sasaran penduduk :
a. Usia 15 Tahun ke atas,
b. Penderita hipertensi esensial atau hipertensi tanpa komplikasi memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai standar; dan upaya promosi kesehatan melalui
modifikasi gaya hidup di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 39
c. Penderita hipertensi dengan komplikasi (jantung, stroke dan penyakit ginjal
kronis, diabetes melitus) perlu dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut
(FKTL) yang mempunyai kompetensi untuk penanganan komplikasi.
d. Standar pelayanan kesehatan penderita hipertensi adalah Pelayanan kesehatan
sesuai standar diberikan kepada penderita Hipertensi di FKTP
Pelayanan kesehatan hipertensi sesuai standar meliputi : pemeriksaan dan
monitoring tekanan darah, edukasi, pengaturan diet seimbang, aktifitas fisik, dan
pengelolaan farmakologis dan Pelayanan kesehatan berstandar ini dilakukan untuk
mempertahankan tekanan darah pada Cakupan Pelayanan Penderita Hipertensi
mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar di dapat dari persentase jumlah penderita
hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di Barito Utara dalam
kurun waktu satu Tahun dibagi jumlah estimasi penderita hipertensi berdasarkan angka
prevalensi Kabupaten/Kota dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama.
Kabupaten Barito Utara menurut laporan pelaksanaan program penyakit Tidak Menular
(PTM) Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara pada Tahun 2021 telah dilaksanakan
pelayanan kesehatan sesuai standar pada masyarakat yang mempunyai penyakit
hipertensi. sebanyak 7.658 (105%) dari target Tahun 2021 sebanyak 7.269. Bila
bandingkan dengan capaian kinerja pada Tahun 2020 yaitu 12.814 (47%) dari target
27.259. Maka jumlah pelayanan kesehatan pada usia produktif Tahun 2021 mengalami
peningkatan, baik dari target yang menurun dari pada target Tahun 2021 sedangkan
dalam melakukan pelayanan kinerja meningkat dari 47% pada Tahun 2020 menjadi
105% pada Tahun 2021. Kalau dibandingkan dengan standar nasional yaitu pencapaian
SPM pada pelayanan hipertensi adalah 100% maka Tahun 2021 bisa dikatakan melebihi
dari target nasional.
Realisasi kinerja pelayanan kesehatan pada Hipertensi Tahun 2020 dan Tahun
2021 dapat dilihat pada grafik di bawah ini ;

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 40
b. Cakupan Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)
Penderita diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
adalah :
a. Sasaran indikator ini adalah penyandang DM di wilayah kerja kabupaten/kota.
b. Penduduk yang ditemukan menderita DM atau penyandang DM memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai standar dan upaya promotif dan preventif di FKTP.
c. Penduduk yang ditemukan menderita DM atau penyandang DM dengan
komplikasi perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan untuk penanganan
selanjutnya.
d. Pelayanan kesehatan penyandang DM diberikan sesuai kewenangannya oleh
Dokter, Perawat dan Nutrisionis/Tenaga Gizi
e. Pelayanan kesehatan diberikan kepada penyandang DM di FKTP sesuai standar
meliputi 4 (empat) pilar penatalaksanaan yaitu ; Edukasi, Aktifitas fisik, Terapi
nutrisi medis dan Intervensi farmakologis
f. Setiap penyandang DM yang mendapatkan pelayanan sesuai standar termasuk
pemeriksaan HbA1C.
g. Bagi penyandang DM yang belum menjadi peserta JKN diwajibkan menjadi
peserta JKN.
Pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penyandang DM dinilai dari persentase
penyandang DM yang mendapatkan pelayanan sesuai standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu Tahun dibagi jumlah penyandang DM berdasarkan angka
prevalensi DM nasional di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun pada tahun
yang sama.

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 41
Kabupaten Barito Utara menurut laporan pelaksanaan program penyakit Tidak
Menular (PTM) Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara. Seperti dilihat dari grafik di
atas telah dilaksanakan pelayanan pada masyarakat dengan penyandang DM yang
mendapatkan pelayanan sesuai standar. sebanyak 1.457 (78%) dari target Tahun 2021
sebanyak 1.872. Bila bandingkan dengan capaian kinerja pada Tahun 2020 yaitu 3.469
(58%) dari target 5.961. Maka jumlah pelayanan kesehatan pada penyandang DM
Tahun 2021 mengalami peningkatan, baik dari target yang menurun dari pada target
Tahun 2021 sedangkan dalam melakukan pelayanan kinerja meningkat dari 58% pada
Tahun 2020 menjadi 78% pada Tahun 2021, tetapi belum mencapai target SPM
100%.hal ini disebabkan kurangnya kesadaran penderita DM untuk melakukan
pemeriksaan dan monitoring gula darah jadi harus dilakukan penyuluhan tentang
pentingnya melakukan pemeriksaan dan monitoring gula darah secara teratur

c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)


Berat.
Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat adalah:
a. Pelayanan promotif preventif yang bertujuan meningkatkan kesehatan jiwa ODGJ
berat (psikotik) dan mencegah terjadinya kekambuhan dan pemasungan.
b. Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat diberikan oleh perawat dan dokter
Puskesmas di wilayah kerjanya.
c. Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat meliputi Edukasi dan evaluasi tentang
tanda dan gejala gangguan jiwa, kepatuhan minum obat dan informasi lain terkait
obat, mencegah tindakan pemasungan, kebersihan diri, sosialisasi, kegiatan rumah
tangga dan aktivitas bekerja sederhana, dan/atau Tindakan kebersihan diri ODGJ
berat.
d. Dalam melakukan pelayanan promotif preventif diperlukan penyediaan materi
KIE dan Buku Kerja sederhana. Persentase ODGJ berat yang mendapat pelayanan
kesehatan jiwa sesuain standar dinilai dengan jumlah ODGJ berat (psikotik) di
wilayah kerja nya yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif
sesuai standar dalam kurun waktu satu Tahun dibagi jumlah ODGJ berat
(psikotik) di wilayah kerja Kabupaten/Kota dalam kurun waktu satu Tahun yang
sama.

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 42
Kabupaten Barito Utara menurut laporan pelaksanaan program penyakit Tidak
Menular (PTM) dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara pada
Tahun 2021. Dapat dilihat dari grafik yang bersumber dari rekapitulasi laporan bulanan
Puskesmas yang telah dilaksanakan pelayanan pada masyarakat dengan kesehatan pada
ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan sesuai standar. sebanyak 198 (100%) dari
target Tahun 2021 sebanyak 198. Bila bandingkan dengan capaian kinerja pada Tahun
2020 yaitu 135 (109%) dari target 124. Maka jumlah pelayanan kesehatan pada ODGJ
Tahun 2021 sama-sama mencapai target SPM nasional 100%, hanya saja untuk target
Tahun 2021 pada ODGJ meningkat dari target 124 menjadi 198 ODGJ.

6. Persentase Penurunan Penyakit Menular (Penyakit TB, HIV dan DBD)


a. Program TBC
Penyakit Tuberculosis (TBC) merupakan masalah kesehatan, baik dari sisi angka
kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas) maupun diagnosis dan
terapinya. Sejak tahun 1993 penyakit ini telah dideklarasikan sebagai Global Health
Emergency oleh World Health Organization (WHO) dimana penyakit Tuberculosis ini
sebagai darurat kesehatan dunia karena jumlah penderita TBC Paru makin meningkat
tiap tahunnya. Indonesia merupakan negara tropis yang sangat rentan untuk terjadi
penularan penyakit TBC di masyarakat.
Perbandingan kasus TBC dua tahun terakhir di Kabupaten Barito Utara terjadi
penurunan dari tahun 2020 sebanyak 150 penderita (41%) dengan jumlah target 317
penderita, menjadi 82 penderita (21%) dengan jumlah target 390 penderita di tahun
2021. Penurunan kasus capaian program dan ketidakcapaian target program di tahun
2021 disebabkan oleh berbagai macam faktor diantaranya kondisi pandemi Covid-19
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 43
yang terfokus pada penanganan Covid-19, beberapa Puskesmas masih belum ada SDM
analis (PKM Sei Rahayu, Tumpung Laung, Trahean, Benangin, Batu Raya, Benao),
kedisiplinan dalam pencatatan dan pelaporan TBC fasyankes melalui SITB masih
belum optimal, belum terbentuknya kerjasama tim antar lintas sektor melalui Program
Public Private Mix (PPM), Pada kasus TBC Resisten Obat (RO) wajib dilakukan
rujukan ke RS Doris Sylvanus dengan di dampingi oleh Nakes pada saat mengantar
pasien TBC RO dan menjemput pasien setelah dilakukan Base Line pada tahap pertama
pengobatan TBC RO dan permasalahan yang ada belum adanya Dana untuk rujukan
Pasien TBC RO.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka perlu adanya rencana tindak lanjut
terhadap permasalahan program TBC agar dapat meningkatkan capaian program
dengan tetap dilakukan pelayanan TBC pada situasi pandemi Covid-19, pemantauan
OAT dapat dilakukan dengan media video call atau telepon sebagai media komunikasi
dan KIE, memanfaatkan Sumber Daya Manusia khususnya analis melalui program
rekrutmen PNS, Honor atau Nusantara Sehat, pencatatan dan pelaporan TBC wajib
dilakukan oleh masing-masing fasyankes dan dilaporkan tepat waktu dan rencana
pembetukan PPM dalam mengatasi penyakit TBC di Kabupaten Barito Utara.
Disamping kegiatan supervisi juga dilakukan peningkatan kapasitas tenaga
kesehatan melalui sosialisasi sistem pelaporan melalui aplikasi SITB. Aplikasi ini wajib
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh fasyankes baik Puskesmas maupun Rumah
Sakit.
b. Program HIV/AIDS

HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human


Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan
pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi
berbagai macam penyakit lain. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat
laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
Perbandingan jumlah skrining HIV dua tahun terkahir, pada tahun 2020 sebanyak
445 orang (7,3%) dan sebanyak 1.213 (20,46%) orang pada tahun 2021. Secara jumlah
sasaran yang diperiksa menagalami peningkatan, hal ini dikarenakan pemberian edukasi
kepada masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan penyakit HIV oleh tenaga
kesehatan, namun secara capaian target pada tahun 2021 belum tercapai hal ini
dikarenakan kondisi pandemi covid-19, capaian target pemeriksaan skrining HIV pada
ibu hamil masih rendah, terbatasnya fasilitas kesehatan yang masih belum bisa
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 44
memberikan pengobatan HIV mandiri (hanya Puskesmas Muara Teweh), beberapa
Puskesmas masih belum melaporkan di sistem aplikasi SIHA, persiapan fasyankes
untuk layanan pengobatan HIV (Puskesmas Lanjas dan RSUD Muara Teweh.
Dengan adanya permasalahan tersebut perlu adanya penanganan masalah yang
meliputi pelayanan HIV tetap dilaksanakan di fasyankes termasuk skrining HIV/IMS
pada ibu hamil, memberikan laporan feedback kepada Puskesmas agar dapat
meningkatkan capaian skrining HIV pada ibu hamil, tindak lanjut mengenai usulan
pengobatan HIV di Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh dan Puskesmas Lanjas)
yang telah diusulkan ke Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diwajibkan
kepada seluruh fasyankes (Puskesmas dan RSUD Muara Teweh) untuk melaporkan
hasil skrining pemeriksaan HIV dan IMS (Infeksi Menular Seksual) pada sistem
Aplikasi SIHA, perlu adanya promosi kesehatan kepada masyarakat mengenai
pemeriksaan skrining HIV/IMS pada ibu hamil yang sudah terintegrasi dengan Program
Triple Elimination (Pemeriksaan Hepatitis B, HIV dan IMS).
Pelaksanaan skrining HIV dilaksanakan di fasyankes puskesmas baik aktif
maupun pasif. Kegiatan ini juga didampingi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Barito
Utara untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai Penyakit HIV agar
dapat hidup sehat dan bebas dari penyakit HIV. Sasaran kegiatan dilakukan pada
kelompok berisiko serta pada penderita dengan gejala penyakit HIV. Penderita yang
dinyatakan reaktif HIV akan dilakukan pengobatan dan konseling di Puskesmas Muara
Teweh.

c. Demam Berdarah Dengue ( DBD )

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan suatu penyakit epidemi akut yang
disebabkan oleh virus yang di transmisikan oleh Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Penderita yang terinfeksi akan memiliki gejala berupa demam ringan sampai tinggi,
disertai dengan sakit kepala, nyeri pada mata, otot dan persendian, hingga pendarahan
spontan (WHO, 2010). Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut
yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui
gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes
albopictus.Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, yang dapat menyebabkan
penyakit demam berdarah. Virus dengue merupakan virus dari genus Flaviviridae,
famili flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dcm subtropis
diberbagai belahan dunia terutama di musim hujan yang lembab. Organisasi kesehatan

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 45
dunia memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue
diseluruh dunia. Penyakit demam berdarah akut yang disertai dengan adanya
manifestasi pendarahan yang berpotensi mengakibatkan rejatan yang dapat
menyebabkan kematian, penyakit ini berlangsung akut menyerang baik orang dewasa
maupun anak-anak.

Pada tahun 2021 kasus DBD di Barito Utara tidak adanya angka kasus
dibandingkan dengan tahun 2020, tahun 2019 dan tahun 2018, dapat dilihat pada table
berikut :

Tabel III.14 Jumlah Kasus DBD di Barito Utara Tahun 2018-2021

Tahun (Jumlah)
No Bulan
2018 2019 2020 2021
1 Januari 2 54 44 0

2 Februari 2 17 10 0

3 Maret 22 17 4 0

4 April 16 5 1 0

5 Mei 17 8 25 0

6 Juni 5 2 0 0

7 Juli 7 2 0 0

8 Agustus 9 0 1 0

9 September 15 4 1 0

10 Oktober 22 5 0 0

11 Nopember 18 11 0 0

12 Desember 15 40 0 0

Jumlah 150 165 86 0

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 46
Adapun kendala Progam DBD pada tahun 2021 di wilayah Kabupaten Barito
Utara yaitu :
1. Tidak adanya alat pemeriksa Laboraturium untuk Cek darah lengkap (Cek
Trombosit) untuk menetukan diagnosis penyakit DBD di Puskesmas.
2. Kurangnya SDM Kesehatan, khususnya tenaga Analis Kesehatan di sebagian
Puskesmas.
3. Masih adanya rasa takut masyarakat untuk berobat ke Fasyankes, dikarenakan
Gejala dari DBD hampir mirip dengan gejala Covid-19, selain dari demam ringan
sampai tinggi, disertai dengan sakit kepala, nyeri pada mata, otot dan persendian.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih melaksanakan
Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik ( G1R1S ) dimana masih ditemukannya
habitat perindukan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus sehingga
Puskesmas tetap melaksanakan PSN dan abatenisasi pada wilayah sering
terjadinya KLB kasus DBD pada tahun sebelumnya,

Upaya yang dilakukan untuk pengedalian dan pencegahan DBD pada tahun 2021,
di wilayah Kabupaten Barito Utara antara lain :

1. Setiap Puskesmas melaksanakan kegiatan PSN dan Abatenisasi bersama dengan


Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara di wilayah endemis yang sering
terdampak KLB kasus DBD.
2. Membagikan kepada seluruh Puskesmas RDT DBD baik IgG/IgM dan RDT DBD
Ns-1, sebagai alat pemeriksaan penunjang bagi dokter puskesmas untuk
menetukan Diagnosis.
3. Membuat surat kepada Puskesmas tentang kesiapsiagaan kasus DBD pada masa
Pandemi Covid-19 serta membuat himbauan kepada seluruh masyarakat
Kabupaten Barito Utara tentang bahaya penyakit DBD.
4. Melaksanakan Bimtek ke seluruh Puskesmas di wilayah Kabupaten Barito Utara
untuk mensosialisasi progam SILANTOR, dimana progam ini dilaksanakan lintas
progam antara Jumantik puskesmas, pengelola progam DBD, dan Surveilan
Puskesmas dalam kegiatan pemantauan Jentik secara berkala di wilayah endemis
tingginya tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
5. Serta pada Tahun 2021 melaksanakan Pogging Masal disejumlah wilayah yang
terdampak sering terdampak KLB kasus DBD tertinggi pada tahun 2020.

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 47
7. Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi
a. Jumlah Puskesmas Terakreditasi Utama
Akreditasi adalah pengakuan yang diberikan oleh lembaga independen
penyelenggara Akreditasi (Komisi Akreditasi) yang telah ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan setelah memenuhi Standar Akreditasi. Hal ini merupakan upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, meningkatkan perlindungan
bagi sumber daya manusia kesehatan, masyarakat dan lingkungannya, serta
meningkatkan kinerja fasilitas pelayanan kesehatan
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu fasiltas pelayanan
kesehatan tingkat pertama wajib mengikuti mekanisme Akreditasi. Penetapan status
Akreditasi Puskesmas terdiri atas :
1. Tidak Terakreditasi,
2. Terakreditasi Dasar,
3. Terakreditasi Madya,
4. Terakreditasi Utama,
5. Terakreditasi Paripurna
Berdasarkan laporan program akreditasi Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara
sampai dengan Tahun 2021 data Puskesmas di Kabupaten Barito Utara yang telah
Terakreditasi pada tabel sebagai berikut :
Tabel III.15. Data Puskesmas Terakreditasi di Kabupaten Barito Utara

Sertifikat Akreditasi
No Nama Puskesmas Status Akreditasi
berlaku s/d Tahun
1. Kandui Madya 31 Agustus 2020
2. Lanjas Dasar 10 Desember 2020
3. Sei Rahayu Dasar 2 Desember 2020
4. Sikui Dasar 21 Desember 2021
5. Lemo Dasar 19 Desember 2021
6. Butong Madya 16 Desember 2021
7. Ketapang Madya 16 Desember 2021
8. Lahei I Madya 29 November 2021
9. Muara Teweh Utama 02 Desember 2021
10. Benangin Dasar 02 Desember 2021
11 Lampeong Dasar 14 September 2021

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 48
12. Benao Madya 15 Oktober 2021
13. Tumpung Laung Madya 15 Oktober 2021
14. Lahei II Madya 29 Oktober 2022
15. Batu Raya Madya 5 November 2022
16. Mampuak Madya 12 November 2022

Jika dibandingkan dengan target Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan
Kabupaten Barito Utara Tahun 2021 yaitu persentase fasilitas kesehatan terakreditasi
maka untuk Akreditasi Puskesmas di Kabupaten Barito Utara target tersebut sudah
tercapai 100 %.
Walaupun secara umum target persentase akreditasi Puskesmas telah tercapai
namun sesuai amanat Permenkes Nomor 45 Tahun 2015 bahwa Puskesmas yang telah
terakreditasi akan dilakukan akreditasi ulang (reakreditasi) setiap 3 (tiga) tahun sekali.
Hal ini dilakukan agar Puskesmas tidak“ jalan ditempat” setelah mendapatkan status
terakreditasi, namun harus tetap memelihara dan meningkatkan pencapaian standar
akreditasi serta menerapkan prinsip peningkatan mutu yang berkesinambungan dalam
pemberian pelayanan kepada masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan pencapaian akreditasi, maka Puskesmas
berkomitmen untuk meningkatkan status akreditasi satu tingkat di atas status akreditasi
yang telah dicapai pada penilaian akreditasi sebelumnya. Pada Tahun 2021 ada
7(Tujuh) Puskesmas di Kabupaten Barito Utara yang akan dilaksanakan Survei
Reakreditasi, Yaitu Puskesmas Lemo, Sikui, Butong, Ketapang, Lahei 1, Muara Teweh,
dan Puskesmas Benangin. Sesuai dengan perjanjiann kinerja Tahun 2021 maka dari 7
(tujuh) Puskesmas tersebut, terdapat 3 (tiga ) Puskesmas yang ditargetkan untuk
meningkatkan status akreditasi dari status akreditasi Madya menjadi status akreditasi
Utama.Puskesmas tersebut adalah Puskesmas Butong, Ketapang dan Lahei 1. Namun
target tersebut tidak tercapai karena kendala yang dihadapi adalah munculnya Pandemi
Covid – 19 sehingga kegiatan survey akreditasi tersebut tidak dapat dilaksanakan. Hal
ini diperkuat dengan terbitnya Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor NK. 02.01/MENKES/445/2020 tentang Perizinan dan Akreditasi Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan Penetapan Rumah Sakit Pendidikan pada Masa Pandemi
Covid – 19.
Bila dibandingkan dengan pencapaian kinerja pada Tahun 2020, bahwa pada
Tahun 2020 terdapat 3 (tiga) Puskesmas yang akan dilaksanakan penilaian reakreditasi
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 49
namun target tersebut juga tidak tercapai karena kendala yang sama yaitu munculmya
pandemi Covid -19 yang menyebabkan permasalahan pada berbagai sektor khususnya
masalah kesehatan.
Kendati Survei Reakreditasi tidak dapat dilaksanakan, tetapi Dinas Kesehatan
Kabupaten Barito Utara melalui Seksi Akreditasi Fasilitas Kesehatan tetap melakukan
pembinaan ke Puskesmas. Kegiatan yang dilakukan anara lain adalah Workshop
Pemahaman Standar dan Instrumen Akreditasi, Workshop Tata Kelola Mutu Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama. Peningkatan dan Penilaian Mutu Internal
(PPMI) ,Pembinaan Mutu Puskesmas, Monitoring dan Evaluasi Mutu Puskesmas.
Disamping itu, Puskesmas juga membuat pernyataan komitmen fasilitas pelayanan
kesehatan untuk menjaga dan melakukan upaya peningkatan mutu.
b. Jumlah Laboratorium Kesehatan terakreditasi
Akreditasi Laboratorium Kesehatan adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh
lembaga independen penyelenggara Akreditasi (Komisi Akreditasi Laboratorium
Kesehatan /KALK) yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan setelah memenuhi
Standar Akreditasi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan akses pelayanan
kesehatan yang bermutu dengan mengutamakan keselamatan pasien dan masyarakat
serta mendorong Laboratorium Kesehatan untuk melakukan upaya perbaikan mutu
pelayanan dan mutu pemeriksaan laboratorium secara berkesinambungan. Berdasarkan
laporan dari seksi akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten
Barito Utara bahwa pada Tahun 2021 Laboratorium Kesehatan Kabupaten Barito Utara
sebagai satu – satunya Laboratorium Kesehatan Daerah telah diusulkan untuk dilakukan
penilaian akreditasi. Hal ini sejalan dengan target kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Barito Utara Tahun 2021 bahwa Laboratorium Kesehatan Terakreditasi pada Tahun
2021 berjumlah 1 (satu). Tetapi Target tersebut tidak tercapai karena kendala yang
dihadapi adalah munculnya Pandemi Covid – 19 sehingga kegiatan survei akreditasi
tersebut tidak dapat dilaksanakan. Hal ini diperkuat dengan terbitnya Surat Edaran
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor NK. 02.01/MENKES/445/2020 tentang
Perizinan dan Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Penetapan Rumah Sakit
Pendidikan pada Masa Pandemi Covid – 19.
Adapun kegiatan yang telah dilakukan oleh seksi akreditasi fasilitas kesehatan
dan Laoratorium Kesehatan Kabupaten Barito Utara dalam rangka pencapaian target
kinerja tersebut antara lain adalah :

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 50
1) Workshop Persiapan Akreditasi
Kegiatan Workshop ini bertujuan untuk meningkatakan pengetahuan, pemahaman
dan pengamatan awal pimpinan laboratorium kesehatan dan para staf tehadap
penyelenggaraan akreditasi laboratorium kesehatan. Meningkatkan pemahaman
tentang kebijakan akreditasi laboratorium kesehatan, pemahaman terhadap
standar manajemen, standar teknis dan Program Nasional serta terhadap dokumen
akreditasi Laboratorium Kesehatan. Narasumber pada Workshop akreditasi
ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan dengan latar belakang surveior akreditasi
laboratorium yang telah mendapatkan sertifikat Peningkatan Kemampuan teknis
dan materi Penguatan Surveior akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2) Peningkatan dan Penilaian Mutu Internal (PPMI)
1) Monev kesiapan akreditasi labkes
Monev kesiapan akreditasi laboratorium kesehatan merupakan proses
monitoring yang dilakukan oleh dinas Kesehatan kab/kota ke laboratorium
kesehatan dalam rangka memantau kesiapan pelaksanaan proses akreditasi
laboratorium Kesehatan.
2) Bimbingan akreditasi
Bimbingan akreditasi merupakan proses pembinaan yang diberikan oleh
tenaga pembimbing akreditasi labkes dengan latar belakang surveyor
akreditasi labkes, yang dilaksanakan dengan mengacu pada hasil
pengamatan awal terhadap laboratorium kesehatan untuk meningkatkan
kinerja dalam mempersiapkan survei akreditasi laboratorium kesehatan.
Kegiatan bimbingan akreditasi bertujuan untuk membantu Laboratorium
Kesehatan dalam persiapan akreditasi Laboratorium Kesehatan baik dari sisi
penyiapan dokumen regulasi, dokumen bukti dan implementasi standar
akreditasi laboratorium kesehatan. Kegiatan yang dilakukan oleh
pembimbing adalah memberikan bimbingan Akreditasi berupa Analisa
situasi, pendampingan pembuatan dokumen serta penyiapan implementasi
standar manajemen dan standar teknis akreditasi laboratorium kesehatan.
Dalam proses bimbingan, Laboratorium Kesehatan didampingi secara detail
teknis penerapan standar dan penyusunan dokumen akreditasi laboratorium
kesehatan. Bimbingan Akreditasi diberikan oleh pembimbing akreditasi
laboratorium Kesehatan sebagai narasumber yang ditunjuk Kementerian

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 51
Kesehatan dengan latar belakang surveyor akreditasi laboratorium. Kegiatan
bimbingannakreditasi ini dilakukan sebanyak 2 (dua) kali.
3) Persiapan Penilaian Akreditasi
Persiapan Penilaian akrreditasi merupakan evaluasi awal yang dilakukan
oleh dinas kesehatan provinsi untuk memantau kesiapan laboratorium
kesehatan menghadapi survei/penilaian akreditasi. Tujuan kegiatan ini
adalah untuk melihat sejauh mana berbagai persiapan akreditasi sudah
dilakukan. Evaluasi ini dilakukan melalui review kelengkapan dokumen,
kesiapan staf dan pimpinan laboratorium kesehatan, kesiapan fasilitas dsb;
serta memfasilitasi laboratorium Kesehatan untuk mengisi form penilaian
mandiri (Self Asessment). Dari kegiatan ini diharapkan dapat diperoleh
gambaran kesiapan laboratorium kesehatan dalam menghadapi
survei/penilaian akreditasi. Output dari kegiatan ini berupa hasil penilaian
mandiri dan rekomendasi.

8. Indek Kepuasan Masyarakat Pengguna Layanan Kesehatan


Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah hasil pengukuran dari pendapat dan
penilaian masyarakat, lembaga instansi, pemerintah dan dunia usaha, yang menerima
pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik terhadap kinerja pelayanan yang
diberikan. Sedangkan Survei Kepuasan Masyarakat adalah kegiatan pengukuran secara
komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan
oleh penyelenggara pelayanan publik.
Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat Kabupaten Barito Utara Tahun 2021 selama
1 (satu) bulan yakni Juli 2021 mengacu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Survei
dilaksanakan pada 12 (dua belas) perangkat daerah yang menyelenggarakan pelayanan
publik, yakni ditunjuk pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset,
Kecamatan Teweh Tengah, Kelurahan Lanjas, Kelurahan Melayu dan PDAM Tirta Dharma
Muara Teweh, Dinas Kesehatan, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh,
Puskesmas Lanjas, Puskesmas Muara Teweh, Puskesmas Kandui, Puskesmas Lahei I dan
Puskesmas Lahei II.
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 52
Untuk mempermudah interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25-100, maka
hasil penilaian tersebut di atas dikonversi dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai
berikut :

SKM Unit Pelayanan x 25

Tabel Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu Pelayanan dan
Kinerja Unit Pelayanan, sebagai berikut :

Nilai Nilai interval Mutu Kinerja Unit


Nilai interval IKM
persepsi konversi IKM Pelayanan Pelayanan

1 1,00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak baik


2 2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C Kurang baik
3 3,0644 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik
4 3,5324 – 4,00 88,31 – 100,00 A Sangat baik

Dari hasil survey kepuasan masyarakat yang pengolahan data survei oleh Bagian
Organisasi Sekretariat Daerah terhadap Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh,
Puskesmas Lanjas, Puskesmas Muara Teweh dan Pengolahan data survey oleh Bidang
PSDK Dinas Kesehatan terhadap Puskesmas Kandui, Puskesmas Lahei I dan Puskesmas
Lahei II, di dapat hasil sebagai berikut :
a) Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh
Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh, mendapatkan hasil penilaian 77,47
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya 74,18 dengan mutu kinerja pelayanan Baik. Nilai
Rata-rata unsur pelayanan kategori Kurang Baik pada unsur waktu pelayanan dengan nilai
2,91, dan unsur Sarana dan Prasarana dengan nilai 2,96, Jumlah responden yang menjawab
kuesioner 196 orang, dalam arti kuesioner terjawab 100%.
b) Puskesmas Lanjas
Puskesmas Lanjas mendapatkan hasil penilaian 79,13 mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya 76,04 dengan mutu kinerja pelayanan Baik. Nilai Rata-rata unsur pelayanan
kategori Kurang Baik pada unsur sarana dan prasarana dengan nilai 2,90. Jumlah responden
yang menjawab kuesioner 97 orang, dalam arti kuesioner terjawab 100%.

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 53
c) Puskesmas Muara Teweh
Puskesmas Muara Teweh, mendapatkan hasil penilaian 79,13 mengalami kenaikan dari
tahun sebelumnya 78,82 dengan mutu kinerja pelayanan Baik. Nilai Rata-rata unsur
pelayanan kategori Kurang Baik pada unsur sarana dan prasarana dengan nilai 2,95. Jumlah
responden yang menjawab kuesioner 97 orang, dalam arti kuesioner terjawab 100%.
d) Puskesmas Kandui
Puskesmas Kandui, mendapatkan hasil penilaian 79,78 dengan mutu kinerja pelayanan
Baik. Nilai Rata-rata unsur pelayanan kategori Baik Jumlah responden yang menjawab dalam
arti kuesioner terjawab 100%.
e) Puskesmas Lahei I
Puskesmas Muara Teweh, mendapatkan hasil penilaian 75,41 dengan mutu kinerja
pelayanan Kurang Baik. Nilai Rata-rata unsur pelayanan masih dibawah 70% pada unsur
system mekanisme dan prosedur pelayanan, unsur waktu penyelesaian, unsur produk jenis
pelayanan, unsur kompetensi petugas, unsur perilaku pelaksana pelayanan, unsur
Penanganan Pengaduan dan Saran Masyarakat dan unsur sarana dan prasarana dengan nilai
69. Jumlah responden yang menjawab dalam arti kuesioner terjawab 100%.
f) Puskesmas Lahei II
Puskesmas Muara Teweh, mendapatkan hasil penilaian 77,65 dengan mutu kinerja
pelayanan Baik. Nilai Rata-rata unsur pelayanan kategori baik. Jumlah responden yang
menjawab dalam arti kuesioner terjawab 100%.

Hasil pelaksanaan SKM Tahun 2021 dilaksanakan terhadap 6 (enam) unit kerja
pelayanan publik dengan 9-12 unsur pelayanan yang dinilai oleh masyarakat, selengkapnya
dapat dilihat pada table berikut :
Tabel III.16 Hasil Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat Tahun 2021

Fasilitas Kesehatan
Unsur RSUD
No Muara
Penilaian Kandui Lahei 1 Lahei 2 Muara Lanjas
Teweh
Teweh
1 IKM 79,78 75,41 77,65 77,47 79,13 79,13
2 Mutu Pelayanan B C B B B B
Kurang
3 Kinerja Unit Baik Baik Baik Baik Baik
Baik
Nilai rata-rata IKM tahun 2021 78,095 (B)

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 54
Berdasarkan data tersebut di atas, bila dibandingkan dengan target Indikator Kinerja
Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara yaitu IKM Pengguna Layanan
Kesehatan dengan Nilai B (77) pada Tahun 2021 maka secara kuantitas belum mencapai
target. Adapun upaya yang dilakukan oleh Tim Pembina Mutu Dinas Kesehatan Kabupaten
Barito Utara untuk mendorong Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan dalam
rangka menacapai target kinerja tersebut antara lain adalah pembinaan tata kelola mutu
Puskesmas, pembinaan mutu Puskesmas, Monitoring dan evaluasi mutu Puskesmas, karena
Kepuasan Pasien / masyarakat merupakan salah satu Indikator Nasional Mutu Puskesmas
dengan target (76.61). Target tersebut hampir sama dengan target indikator kinerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Barito Utara. Jadi jika Puskesmas berkomitmen menjaga dan
meningkatkan mutu Puskesmas yang salah satunya melalui tata kelola mutu Puskesmas yang
baik, maka dengan sendirinya target tersebut akan tercapai, karena Indikator nasional Mutu
wajib dilaporkan ke dalam aplikasi Mutu Fasilitas pelayanan Kesehatan.
Adapun manfaat pelaksanaan survei kepuasan masyarakat yakni dapat :

a. Diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur dalam penyelenggara


pelayanan publik.

b. Diketahui kinerja penyelenggara pelayanan yang telah dilaksanakan oleh unit pelayanan
publik.

c. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya tindak lanjut yang
perlu dilakukan atas hasil survei kepuasan masyarakat.

d. Diketahui indeks kepuasan masyarakat secara menyeluruh terhadap hasil pelaksanaan


pelayanan publik.

e. Memacu persaingan positif, antar unit penyelenggara pelayanan dalam upaya


peningkatan kinerja pelayanan.

f. Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerja unit pelayanan.

Dari hasil hasil penilaian untuk meningkatkan mutu kinerja pelayanan terhadap
pengguna pelayanan Kesehatan yang pengolahan data survei oleh Bagian Organisasi
Sekretariat Daerah terhadap Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh, Puskesmas
Lanjas, Puskesmas Muara Teweh dan Pengolahan data survey oleh Bidang PSDK Dinas
Kesehatan terhadap Puskesmas Kandui, Puskesmas Lahei I dan Puskesmas Lahei II, maka
tindaklanjut yang dilakukan adalah :

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 55
1. Unsur pelayanan dengan nilai baik harus dipertahankan kualitasnya, dan jika perlu agar
lebih dioptimalkan.
2. Untuk meningkatkan kinerja pelayanan, perbaikan difokuskan pada unsur-unsur
pelayanan yang memperoleh nilai persepsi rendah.
3. Pengukuran indeks kepuasan masyarakat di Puskesmas dan Rumah Sakit hendaknya
mulai dilakukan tiap enam bulan sekali, minimalnya satu tahun sekali.
4. Masyarakat di wilayah perdesaan pada umumnya belum terbiasa dengan pengisian
kuesioner, maka petugas pencacah (surveyor) hendaknya dibekali dengan kecakapan
berkomunikasi agar maksud dan tujuan survei dapat tersampaikan dengan tepat.
5. Indeks Kepuasan Masyarakat Pengguna Layanan Kesehatan kedepannya semua
Fasilitas Kesehatan Puskesmas akan dilakukan Survey Kepuasan Masyarakat untuk
memperoleh mutu kinerja pelayanan Kesehatan di Kabupaten Barito Utara meliputi
unsur persyaratan pelayanan (U1), prosedur pelayanan (U2), waktu pelayanan (U3),
biaya/tarif (U4), produk layanan (U5), kompetensi pelaksana (U6), perilaku pelaksana
(U7), sarana dan prasarana (U8), penanganan pengaduan (U9).

D. REALISASI ANGGARAN
Anggaran Belanja Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara tahun 2021
ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Barito Utara, dan dituangkan lebih lanjut dalam Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA). Realisasi fisik dan keuangan dapat dilihat pada table berikut :
Tabel.III.17. Realisasi Anggaran Kesehatan Tahun 2021
PROGRAM DAN REALISASI FISIK
NO PAGU (Rp)
KEGIATAN KEUANGAN % %
1 PERENCANAAN, 245.000.0 236.449.
PENGANGGARAN, 00,00 450,00 96,51 100,00
DAN EVALUASI
KINERJA
PERANGKAT
DAERAH
  Koordinasi dan 40.000.00 36.023.
Penyusunan Dokumen 0,00 375,00 90,06 100,00
RKA - SKPD
  Koordinasi dan 40.000.00 39.468.
Penyusunan Perubahan 0,00 375,00 98,67 100,00
Dokumen RKA - SKPD
  Koordinasi dan 40.000.00 39.978.
Penyusunan DPA - SKPD 0,00 375,00 99,95 100,00
  Koordinasi dan 40.000.00 39.868.
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 56
Penyusunan Perubahan 0,00 375,00 99,67 100,00
DPA - SKPD
  Koordinasi dan 45.000.00 44.995.
Penyusunan laporan 0,00 375,00 99,99 100,00
capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
  Evaluasi Kinerja 40.000.00 36.115.
Perangkat Daerah 0,00 575,00 90,29 100,00
2 ADMINISTRASI 11.003.600.0 10.899.933.
KEUANGAN 00,00 250,00 99,06 100,00
PERANGKAT
DAERAH
  Penyediaan Administrasi 10.908.600.0 10.822.275.
Pelaksanaan Tugas ASN 00,00 000,00 99,21 100,00
  Pelaksanaan 5.000.00 -
Penatausahaan dan 0,00 - -
Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD
  Koordinasi dan 25.000.00 17.420.
Pelaksanaan Akuntansi 0,00 000,00 69,68 100,00
SKPD
  Koordinasi dan 15.000.00 14.978.
Penyusunan pelaporan 0,00 000,00 99,85 100,00
keuangan akhir tahun
SKPD
  Pengelolaan dan 5.000.00 1.700.
Penyiapan Bahan 0,00 000,00 34,00 100,00
Tanggapan Pemeriksaan
  Koordinasi dan 40.000.00 39.631.
Penyusunan Laporan 0,00 500,00 99,08 100,00
Keuangan/Bulanan/Triwul
an/Semesteran SKPD
  Penyusunan Pelaporan dan 5.000.00 3.928.
Analisis Prognosis 0,00 750,00 78,58 100,00
Realisasi Anggaran
3 ADMINISTRASI 150.000.0 144.208.
BARANG MILIK 00,00 300,00 96,14 100,00
DAERAH pada
PERANGKAT
DAERAH
  Penyusunan Perencanaan 50.000.00 47.315.
Kebutuhan Barang Milik 0,00 400,00 94,63 100,00
Daerah SKPD
  Koordinasi dan Penilaian 50.000.00 49.615.
Barang Milik Daerah 0,00 100,00 99,23 100,00
SKPD
  Rekonsiliasi dan 50.000.00 47.277.
Penyusunan Laporan 0,00 800,00 94,56 100,00
Barang Milik Daerah
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 57
SKPD
4 ADMINISTRASI 50.000.00 49.188.
PENDAPATAN 0,00 000,00 98,38 100,00
DAERAH
KEWENANGAN
PERANGKAT
DAERAH
  Perencanaan Pengelolaan 50.000.00 49.188.
Retribusi Daerah 0,00 000,00 98,38 100,00
5 ADMINISTRASI 408.950.0 405.143.
KEPEGAWAIAN 00,00 500,00 99,07 100,00
PERANGKAT
DAERAH
  Pengadaan pakaian dinas 199.500.0 199.454.
beserrta Atribut 00,00 000,00 99,98 100,00
perlengkapannya
  Koordinasi dan 50.000.00 49.500.
Pelaksanaan Sistem 0,00 000,00 99,00 100,00
Informasi Kepegawaian
  Monitoring, Evaluasi dan 50.000.00 49.310.
Penilaian Kinerja Pegawai 0,00 400,00 98,62 100,00
  Pendidikan dan pelatihan 100.000.0 97.784.
Pegawai berdasarkan tugas 00,00 100,00 97,78 100,00
dan fungsi
  Bimbingan Teknis 9.450.00 9.095.
Implementasi Peraturan 0,00 000,00 96,24 100,00
Perundang-Undangan
6 ADMINISTRASI 2.014.335.4 1.702.985.
UMUM PERANGKAT 43,00 700,00 92,56 100,00
DAERAH
  Penyediaan Komponen 100.000.0 99.791.
Instalasi 00,00 150,00 99,79 100,00
Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
  Penyediaan Peralatan dan 75.000.00 69.800.
Perlengkapan Kantor 0,00 000,00 93,69 100,00
  Penyediaan Bahan 795.230.8 784.631.
Logistik Kantor 18,00 900,00 98,67 100,00
  Penyediaan Barang 100.000.0 94.522.
cetakan dan Penggandaan 00,00 500,00 94,52 100,00
  Penyediaan Bahan dan 140.000.0 115.950.
Peraturan Perundang- 00,00 000,00 82,82 100,00
undangan
  Fasilitasi kunjungan tamu 177.000.0 174.548.
00,00 000,00 98,61 100,00
  Penyelenggaraan rapat 627.104.6 533.333.
koordinasi dan Konsultasi 25,00 300,00 85,05 100,00
SKPD
7 PENGADAAN 720.132.5 182.400.
BARANG MILIK 00,00 000,00 92,12 100,00
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 58
DAERAH PENUNJANG
URUSAN
PEMERINTAH
DAERAH
  Pengadaan Kendaraan 99.000.00 99.000.
Dinas Operasional atau 0,00 000,00 100,00 100,00
Lapangan
  Pengadaan Mebel 80.000.00 -  
0,00 -
  Pengadaan Peralatan dan 343.132.5 145.835.
Mesin Lainnya 00,00 000,00 42,50 100,00
  Pengadaan Sarana dan 198.000.0 182.400.
Prasarana Pendukung 00,00 000,00 92,12 100,00
gedung kantor atau
bangunan lainnya
8 PENYEDIAAN JASA 2.779.856.1 1.495.764.
PENUNJANG URUSAN 94,00 044,00 53,81 100,00
PEMERINTAH
DAERAH
  Penyediaan Jasa Surat 22.212.00 10.750.
Menyurat 0,00 000,00 48,40 100,00
  Penyediaan Jasa 2.679.994.1 1.414.564.
Komunikasi, Sumber Daya 94,00 044,00 52,78 100,00
dan Listrik
  Penyediaan Jasa Peratan 53.650.00 49.450.
dan Perlengkapan Kantor 0,00 000,00 92,17 100,00
  Penyediaan Jasa Pelayanan 24.000.00 21.000.
Umum Kantor 0,00 000,00 87,50 100,00
9 PEMELIHARAAN 2.718.399.6 1.020.610.
BARANG MILIK 05,00 061,00 93,13 100,00
DAERAH PENUNJANG
URUSAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
  Penyediaan Jasa 263.499.6 218.682.
Pemeliharaan, Biaya 05,00 661,00 82,99 100,00
Pemeliharaan dan Pajak
Kendaraan Perorangan
Dinas Atau Kendaraan
Dinas Jabatan
  Penyediaan Jasa 144.900.0 115.377.
Pemeliharaan, Biaya 00,00 400,00 79,63 100,00
Pemeliharaan, Pajak K dan
Perizinan Kendaraan
Dinas Operasional dan
Lapangan
  Pemeliharaan/rehabilitasi 2.310.000.0 2.208.314.
Sarana dan Prasarana 00,00 200,00 95,60 100,00
Pendukung Gedung
Kantor Lainnya
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 59
10 PENYEDIAAN 18.449.450.3 2.452.897.
FASILITAS 12,00 020,00 98,09 100,00
PELAYANAN
KESEHATAN UNTUK
UKM DAN UKP
KEWENANGAN
DAERAH
KABUPATEN/KOTA
  Pembangunan Rumah 7.701.051.0 5.133.528.
Sakit beserta Sarana dan 00,00 324,00 66,66 100,00
Prasarana Pendukungnya
  Pembangunan Rumah 2.250.000.0 2.229.762.
Dinas Tenaga Kesehatan 00,00 000,00 99,10 100,00
  Pengembangan Puskesmas 3.492.875.0 3.467.521.
00,00 000,00 99,27 100,00
  Pengadaan Prasarana dan 2.282.229.0 2.212.502.
Pendukung Fasilitas 00,00 290,00 96,94 100,00
Pelayanan Kesehatan
  Pengadaan Alat 130.000.0 113.300.
Kesehatan/Alat Penunjang 00,00 000,00 87,15 100,00
Medik Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
  dan Pemeliharaan Alat 64.366.00 62.037.
Kalibrasi 0,00 200,00 96,38 100,00
  Pengadaan Obat, Vaksin 2.142.650.3 2.041.808.
12,00 233,00 95,29 100,00
  Distribusi ALat 386.279.0 383.059.
Kesehatan, Obat, Vaksin, 00,00 000,00 99,17 100,00
Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP), Makanan dan
minuman Ke Puskesmas
serta Faskes lainnya
11 PENYEDIAAN 77.406.158.6 65.294.362.
LAYANAN 74,00 853,00 88,86 100,00
KESEHATAN UNTUK
UKM DAN UKP
RUJUKAN TINGKAT
DAERAH/KOTA
  Pengelolaan Pelayanan 1.317.718.3 1.291.969.
Kesehatan Ibu Hamil 75,00 000,00 98,05 100,00
  Pengelolaan Pelayanan ibu 528.697.8 276.645.
bersalin 75,00 708,00 52,33 100,00
  Pengelolaan Pelayanan 105.670.0 104.617.
kesehatan Bayi Baru Lahir 00,00 500,00 99,00 100,00
  Pengelolaan Pelayanan 136.120.0 135.631.
Kesehatan Balita 00,00 500,00 99,64 100,00
  Pengelolaan Pelayanan 556.446.8 493.430.
kesehatan pada usia 75,00 125,00 88,68 100,00
Pendidikan Dasar
  Pengelolaan Pelayanan 100.000.0 99.985.
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 60
Kesehatan pada usia 00,00 000,00 99,99 100,00
produktif
  Pengelolaan Pelayanan 112.050.5 109.582.
Kesehatan pada usia lanjut 00,00 500,00 97,80 100,00
  Pengelolaan Pelayanan 100.000.0 90.045.
Kesehatan pada penderita 00,00 200,00 90,05 100,00
Hipertensi
  Pengelolaan Pelayanan 100.000.0 99.252.
Kesehatan pada penderita 00,00 000,00 99,25 100,00
Diabetes Melitus
  Pengelolaan Pelayanan 100.000.0 99.775.
Kesehatan Orang dengan 00,00 000,00 99,78 100,00
Gangguan jiwa berat
  Pengelolaan Pelayanan 207.136.0 206.676.
Kesehatan Orang Terduga 00,00 400,00 99,78 100,00
Tuberculosis
  Pengelolaan Pelayanan 41.108.00 40.263.
Kesehatan orang dengan 0,00 000,00 97,94 100,00
resiko terinfeksi HIV
  Pengelolaan PelAyanan 6.585.824.8 3.781.447.
Kesehatan bagi Penduduk 75,00 913,00 57,42 100,00
pada Kondisi Kejadian
Luar Biasa (KLB)
  Pengelolaan Pelayanan 19.177.177.0 16.635.810.
Kesehatan bagi Penduduk 80,00 571,00 86,75 100,00
terdampak Krisis
Kesehatan Akibat Bencana
dan/atau berpotensi
Bencana
  Pengelolaan Pelayanan 1.893.887.7 1.722.884.
Kesehatan Gizi Bagi 50,00 875,00 90,97 100,00
Masyarakat
  Pengelolaan Pelayanan 213.539.5 197.909.
Kesehatan Kerja dan Olah 00,00 500,00 92,68 100,00
Raga
  Pengelolaan Pelayanan 361.345.5 311.698.
Kesehatan Lingkungan 00,00 715,00 86,26 100,00
  Pengelolaan Pelayanan 313.054.0 292.193.
Promosi Kesehatan 00,00 500,00 93,34 100,00
  Pengelolaan Pelayanan 117.372.5 117.155.
Kesehatan Tradisional, 00,00 500,00 99,82 100,00
Akupuntur, Asuhan
Mandiri, dan Tradisional
Lainnya
  Pengelolaan Survelains 271.320.0 270.180.
Kesehatan 00,00 000,00 99,58 100,00
  Pengelolaan Pelayanan 24.600.00 24.595.
Kesehatan Orang dengan 0,00 000,00 99,98 100,00
Masalah Kesehatan Jiwa
(ODMK)
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 61
  Pengelolaan Pelayanan 18.948.00 14.537.
Kesehatan Jiwa dan 0,00 000,00 76,72 100,00
NAPZA
  Pengelolaan Pelayanan 164.800.0 164.424.
Kesehatan Khusus 00,00 000,00 99,77 100,00
  Pelayanan Kesehatan 2.989.578.1 2.816.743.
Penyakit Menular dan 13,00 100,00 94,22 100,00
Tidak Menular
  Pengelolaan Jaminan 26.838.842.8 26.589.713.
Kesehatan Masyarakat 75,00 146,00 99,07 100,00
  Deteksi Dini 4.920.00 -  
Penyalahgunaan NAPZA 0,00 -
di Fasyankes dan Sekolah
  Penyelenggaraan 100.000.0 81.175.
Kabupaten/Kota Sehat 00,00 000,00 81,18 100,00
  Operasional PelAYanan 1.600.000.0 -  
Rumah Sakit 00,00 -
  Operasional Pelayanan 12.670.072.9 11.911.726.
Puskesmas (BOK) 56,00 450,00 94,01 100,00
  Operasional Pelayanan 68.717.00 68.177.
Kesehatan Lainnya 0,00 000,00 99,21 100,00
  Pelayanan Akreditasi 498.730.9   -  
Fasilitas Kesehatan di 00,00
Kabupaten/Kota
  Investigasi Awal Kejadian 50.680.00 50.160.
Tidak Diharapkan 0,00 000,00 98,97 100,00
( kejadian ikutan pasca
imunisasi dan pemberian
obat massal)
  Pelaksanaan Kewaspadaan 37.800.00 36.510.
Dini dan Respon Wabah 0,00 000,00 96,59 100,00
12 PENYELENGGARAAN 600.280.3 490.944.
SISTEM INFORMASI 75,00 100,00 94,80 100,00
KESEHATAN SECARA
TERINTEGRASI
  Pengelolaan Data dan 314.906.1 290.889.
Informasi Kesehatan 25,00 000,00 92,37 100,00
  Pengelolaan Sistem 202.968.8 200.055.
Informasi Kesehatan 75,00 100,00 98,56 100,00
  Pengadaan Alat/Perangkat 82.405.37 74.455.
Sistem Infromasi 5,00 000,00 90,35 100,00
Kesehatan dan Jaringan
Internet
13 PENERBITAN IZIN 960.610.0 900.126.
RUMAH SAKIT KELAS 50,00 810,00 93,90 100,00
C, D DAN FASILITAS
PELAYANAN
KESEHATAN
TINGKAT DAERAH
KABUPATEN/KOTA
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 62
  Pengendalian dan 63.144.00 61.579.
Pengawasan serta Tindak 0,00 000,00 97,52 100,00
Lanjut Pengawasan
Perizinan Rumah Sakit
Kelas C, D dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Lainnya
  Peningkatan Tata Kelola 28.508.00 28.368.
Rumah Sakit dan Fasilitas 0,00 000,00 99,51 100,00
Pelayanan Kesehatan
Daerah Kabupaten/Kota
  Peningkatan Mutu 855.778.0 797.609.
Pelayanan Fasilitas 50,00 810,00 93,43 100,00
Kesehatan
  Penyiapan Perumusan Dan 13.180.00 12.570.
Pelaksanaan Kesehatan 0,00 000,00 95,37 100,00
Rujukan
14 PEMBERIAN IZIN 30.000.00 29.744.
PRAKTIK TENAGA 0,00 000,00 99,15 50,00
KESEHATAN
DIWILAYAH
KABUPATEN/KOTA
  Pengendalian Perizinan 30.000.00 29.744.
Praktik Tenaga Kesehatan 0,00 000,00 99,15 50,00
15 PERENCANAAN 14.753.400.0 10.646.791.
KEBUTUHAN DAN 00,00 533,00 72,17 100,00
PENDAYAGUNAAN
SUMBERDAYA
MANUSIA
KESEHATAN UNTUK
UKP DAN UKM
WILAYAH
KABUPATEN/KOTA
  Perencanaan dan 45.000.00 43.481.
Distribusi serta 0,00 034,00 96,62 100,00
Pemerataan Sumber Daya
Manusia Kesehatan
  Pemenuhan Kebutuhan 14.570.400.0 10.481.095.
Sumber Daya Kesehatan 00,00 499,00 71,93 100,00
Sesuai Standar
  Pembinaan dan 138.000.0 122.215.
Pengawasan Sumber Daya 00,00 000,00 88,56 100,00
Manusia Kesehatan
16 PENGEMBANGAN 266.306.5 249.475.
MUTU DAN 00,00 700,00 93,68 100,00
PENINGKATAN
KOMPETENSI TEKNIS
SUMBER DAYA
MANUSIA
KESEHATAN
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 63
TINGKAT DAERAH
KABUPATEN/KOTA
  Pengembangan Mutu dan 266.306.5 249.475.
Peningkatan Kompetensi 00,00 700,00 93,68 100,00
Teknis Sumber Daya
Manusia Kesehatan
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
17 PEMBERIAN IZIN 111.384.0 103.179.
APOTEK, TOKO 00,00 000,00 92,63 100,00
OBAT, TOKO ALAT
KESEHATAN DAN
OPTIKAL, USAHA
MIKRO OBAT
TRADISIONAL
(UMOT)
  Pengendalian dan 49.994.00 49.244.
Pengawasan serta Tindak 0,00 000,00 98,50 100,00
Lanjut Pengawasan
Perizinan Apotek, Toko
Obat, Toko Alat
Kesehatan, dan Optikal,
Usaha Mikro Obat
Tradisional (UMOT)
  Penyediaan dan 49.995.00 46.945.
Pengelolaa Data Perizinan 0,00 000,00 93,90 100,00
dan Tindak Lanjut
Pengawasan Izin Apotek,
Toko Obat, Toko Alat
Kesehatan, dan Optikal,
Usaha Mikro Obat
Tradisional (UMOT)
  Fasilitas Pemenuhan 11.395.00 6.990.
Komitmen Izin Apotek, 0,00 000,00 61,34 100,00
Toko Obat, Toko Alat
Kesehatan, dan Optikal,
Usaha Mikro Obat
Tradisional (UMOT)
18 PEMBERIAN 51.927.50 47.087.
SERTIFIKAT 0,00 500,00 95,16 100,00
PRODUKSI UNTUK
SARANA PRODUKSI
ALAT KESEHATAN
KELAS 1 TERTENTU
DAN PERBEKALAN
KESEHATAN RUMAH
TANGGA KELAS 1
TERTENTU
PERUSAHAAN
RUMAH TANGGA

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 64
  Pengendalian dan 1.937.50 1.937.
Pengawasan serta Tindak 0,00 500,00 100,00 100,00
lanjut Pengawasan
sertifikasi produksi alat
kesehatan kelas 1 tertentu
dan PKRT kelas 1 tertentu
Perusahaan Rumah
Tangga
  Pengendalian dan 49.990.00 45.150.
Pengawasan serta Tindak 0,00 000,00 90,32 100,00
lanjut Pengawasan
perbekalan kesehatan
kelas 1 tertentu Perusahaan
Rumah Tangga
19 PENERBITAN 133.148.2 99.356.
SERTIFIKASI 50,00 375,00 74,62 100,00
PRODUKSI PANGAN
INDUSTRI RUMAH
TANGGA DAN
NOMOR P-IRT
SEBAGAI IZIN
PRODUKSI, UNTUK
MAKANAN MINUMAN
TERTENTU YANG
DAPAT DIPRODUKSI
OLEH INDUSTRI
OLEH INDUSTRI
RUMAH TANGGA
  Pengendalian dan 133.148.2 99.356.
Pengawasan serta tindak 50,00 375,00 74,62 100,00
lanjut Pengawasan
Sertifikat Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga
dan Nomor P-IRT sebagai
izin produksi, untuk
Produk Makanan dan
Minuman Tertentu yang
dapat diproduksi oleh
Industri Rumah Tangga
20 PENERBITAN 37.900.00 29.975.
SERTIFIKASI LAIK 0,00 000,00 79,09 100,00
HIGIENE SANITASI
TEMPAT
PENGELOLAAN
MAKANAN (TPM)
antara lain JASa BOGA,
RUMAH
MAKAN/RESTORAN
DAN DEPOT AIR
MINUM(DAM)

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 65
  Pengendalian dan 37.900.00 29.975.
Pengawasan serta tindak 0,00 000,00 79,09 100,00
Lanjut Pengawasan
Penerbitan Sertifikasi Laik
Higiene Sanitasi Tempat
Pengelolaan Makanan
(TPM) antara lain Jasa
Boga, Rumah
Makan/Restoran dan
Depot Air Minum (DAM)
21 PENERBITAN STIKER 23.585.00 15.585.
PEMBINAAN PADA 0,00 000,00 66,08 100,00
MAKANAN JAJANAN
DAN SENTRA
MAKANAN JAJANAN
  Pengendalian dan 23.585.00 15.585.
Pengawasan serta tindak 0,00 000,00 66,08 100,00
Lanjut Penerbitan Stiker
Pembinaan pada Makanan
Jajanan dan Sentra
Makanan Jajanan
22 PEMERIKSAAN DAN 194.439.0 161.527.
TINDAK LANJUT 00,00 400,00 83,07 100,00
HASIL PEMERIKSAAN
POST MARKET PADA
PRODUKSI DAN
PRODUK MAKANAN
MINUMAN INDUSTRI
RUMAH TANGGA
  Pemeriksaan Post Market 144.439.0 116.962.
pada Produk Makanan - 00,00 400,00 80,98 100,00
Minuman Industri Rumah
Tangga yang Beredar dan
Pengawasan serta Tindak
Lanjut Pengawasan
  Penyediaan dan 50.000.00 44.565.
Pengelolaan Data Tindak 0,00 000,00 89,13 100,00
Lanjut Pengawasan
Perizinan Industri Rumah
Tangga
23 ADVOKASI, 113.552.7 49.285.
PEMBERDAYAAN, 50,00 000,00 43,40 100,00
KEMITRAAN,
PENINGKATAN
PERAN SERTA
MASYARAKAT DAN
LINTAS SEKTOR
TINGKAT DAERAH
KABUPATEN/KOTA
  Peningkatan Upaya 113.552.7 49.285.

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 66
Promosi Kesehatan, 50,00 000,00 43,40 100,00
Advokasi, Kemitraan dan
Pemberdayaan Masyarakat
24 PELAKSANAAN 1.359.571.2 1.292.989.
SEHAT DALAM 50,00 200,00 95,10 100,00
RANGKA PROMOTIF
PREVENTIF TINGKAT
DAERAH
KABUPATEN/KOTA
  Penyelenggaraan Promosi 1.359.571.2 1.292.989.
Kesehatan dan Gerakan 50,00 200,00 95,10 100,00
Hidup Bersih dan Sehat
25 PENGEMBANGAN 116.826.0 116.826.
DAN PELAKSANAA 00,00 000,00 100,00 100,00
UPAYA KESEHATAN
BERSUMBER DAYA
MASYARAKAT
(UKBM) TINGKAT
DAERAH
KABUPATEN/KOTA
  Bimbingan Teknis dan 116.826.0 116.826.
Supervisi Pengembangan 00,00 000,00 100,00 100,00
dan Pelaksanaan Upaya
Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat
(UKBM)
  ADMINISTRASI        
KEUANGAN
PERANGKAT
DAERAH
26 Penyediaan Gaji dan 62.086.806.2 54.027.985.
Tunjangan ASN 57,00 228,00 87,02 100,00
  Belanja Gaji Pokok PNS 37.878.003.4 32.021.570.
00,00 500,00 84,54 100,00
  Belanja Tunjangan 3.339.968.1 2.610.813.
Keluarga PNS 12,00 866,00 78,17 100,00
  Belanja Tunjangan Jabatan 658.080.0 570.040.
PNS 00,00 000,00 86,62 100,00
  Belanja Tunjangan 2.814.390.0 2.574.045.
Fungsional PNS 00,00 000,00 91,46 100,00
  Belanja Tunjangan 624.780.0 295.740.
Fungsional Umum PNS 00,00 000,00 47,34 100,00
  Belanja Tunjangan Beras 2.304.247.4 1.848.737.
PNS 80,00 760,00 80,23 100,00
  Belanja Tunjangan 89.945.04 72.817.
PPh/Tunjangan Khusus 8,00 027,00 80,96 100,00
PNS
  Belanja Pembulatan Gaji 634.77 514.
PNS 0,00 294,00 81,02 100,00
  Tambahan Penghasilan 14.376.757.4 14.033.706.
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 67
berdasarkan Beban Kerja 47,00 781,00 97,61 100,00
PNS
196.785.619.660 173.968.085.6
Total 88,40 100,00
,00 64,00

PRESTASI YANG DIPEROLEH TAHUN 2021


Selama tahun anggaran 2021 Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara tidak ada
kegiatan yang melahirkan prestasi, b aik di tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Nasional,
karena masa pandemic Covid-19.

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 68
BAB IV
PENUTUP

Pengukuran kinerja adalah proses sistematis, berkesinambungan untuk menilai


keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan sasaran
dan tujuan yang telah di tetapkan dalam mewujudkan visi, misi, dan strategi instansi
pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna
memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.
Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan
pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan
sasaran, tujuan, visi, dan misi yang sebagaimana di tetapkan dalam rencana strategi. Hasil
pengukuran kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara Tahun 2021 menunjukan
tingkat capaian yang cukup baik, meskipun masih ada beberapa indikator kinerja yang belum
memenuhi target yang telah di tetapkan. Beberapa hambatan yang dirasakan masih belum
tercapai target kinerja tersebut antara lain disebabkan belum optimalnya peran serta
masyarakat dalam pembangunan Kesehatan dan masih lemahnya koordinasi lintas
sektor/lintas program serta keterbatasan sumber daya yang tersedia. Pencapaian yang
diperoleh Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara pada tahun 2021 merupakan hasil
pelaksanaan Tupoksi yang optimal oleh seluruh jajaran didukung oleh komitmen daerah yang
menempatkan pembangunan sektor kesehatan sebagai kegiatan prioritas.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan


Kabupaten Barito Utara, dibuat sebagai perwujudan pertanggung jawaban Pelaksanaan Tugas
Pokok dan Fungsi serta pengelolaan Sumber Daya dan pelaksanaan kebijaksanaan sekaligus
sebagai alat kendali penilaian kualitas kinerja. Laporan ini menggambarkan Kinerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Barito Utara dan Secara umum Akuntabilitas Kinerja RSUD Muara
Teweh memenuhi target yang ditentukan.

Demikian laporan akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan


Kabupaten Barito Utara Tahun 2021 disusun sebagai bentuk laporan, evaluasi dan
pertanggungjawaban atas apa yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2021, semoga apa
yang tersaji dapat memberikan masukan untuk peningkatan kinerja Dinas Kesehatan di tahun
yang akan datang.
Muara Teweh, Januari 2022
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Barito Utara,

H. SISWANDOYO, SKM, M.Kes


Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19690715 199303 1 011

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 69
107

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkah dan rahmat – Nya sehingga
Lopran Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten
Barito Utara Tahun 2021 dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan
Kabupaten Barito Utara Tahun 2021 untuk memenuhi maksud Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) beserta peraturan pelaksanaan lainnya.
Dalam laporan ini dapat digambarkan data organisasi, perencanaan strategik dan
rencana kinerja tahun 2021, pengukuran, evaluasi, pencapaian kinerja, akuntabilitas keuangan
dan evaluasi serta analisis tindak lanjut atas hasil-hasil yang telah dicapai sekaligus sebagai
bahan evaluasi untuk penyusunan perencanaan strategik tahun berikutnya dalam penyusunan
program dan kegiatan dalam mewujudkan sasaran yang ditetapkan sesuai rencana strategik.
Diharapkan laporan ini dapat menjadi tolak ukur perencanaan, program kinerja, sasaran
dan terget pencapaian tujuan sesuai bidang tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara
dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan.
Demikian semoga laporan ini dapat menjadi bahan dalam pengambilan kebijakan atau
keputusan,kemudian saran dan kritik sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
laporan ini.

Muara Teweh, Januari 2022


Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Barito Utara,

H. SISWANDOYO, SKM, M.Kes


Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19690715 199303 1 011

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 70
IKHTISAR EKSEKUTIF

Dasar dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) ini


mengacu kepada Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6//1999, serta pedoman yang
telah disempurnakan, sesuai dengan Surat Keputusan LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal
25 Maret 2003.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan


Kabupaten Barito Utara merupakan LAKIP tahun pertama dalam rentang waktu Rencana
Strategis Tahun 2018-2023. LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara ini merupakan
bentuk pertanggungjawaban atas kinerja penyelenggaraan pemerintah kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas,
produktifitas dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah serta fungsi pengawasan kepada
publik terhadap jalannya pemerintahan.

Dalam LAKIP tahun 2021 ini, disajikan beberapa pokok permasalahan baik berupa
keberhasilan dan ketidakberhasilan kinerja organisasi Dinas Kesehatan Barito Utara secara
menyeluruh, terhadap pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan melalui sasaran-
sasaran, dengan ikhtisar sebagai berikut :
1. Tujuan berupa terselenggaranya Good Govermance melalui pemerintahan yang
demokratis, trasparan dan bertanggung jawab.
2. Tujuan untuk meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan yang berhasil
guna dan berdaya guna serta terjangkau oleh segenap anggota masyarakat.
3. Tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, peran
serta masyarakat dalam program-program pembangunan kesehatan.
4. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai dilingkungan Pemerintah
Kabupaten Barito Utara.

Dalam LAKIP ini, masih banyak terdapat indikator sasaran yang masih pada tingkat
output. Indikator keberhasilan pencapaian sasaran yang ideal adalah pada tingkat outcome,
benefit atau impact. Hal ini mendorong Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara, pada
periode mendatang untuk mereview kembali indikator-indikator sasaran yang telah
ditetapkan, agar dapat lebih mencerminkan kinerja sasaran yang sesungguhnya sesuai dengan
kondisi yang diharapkan oleh masyarakat Kabupaten Barito Utara.

Muara Teweh, Januari 2022


Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Barito Utara

H. SISWANDOYO, SKM, M.Kes


Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19690715 199303 1 011

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 71
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 72
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
IKHTISAR EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………. 1
1. Kedudukan ………………………………………….. 1
2. Tugas Pokok dan Fungsi …………………………… 2
3. Struktur Organisasi …………………………………. 2
4. Lingkungan Strategis dan Berpengaruh ……………. 21
B. Maksud dan Tujuan ……………………………………….. 21
C. Sistematikan Penyajian …………………………………… 22
BAB II PERENCANAAN KINERJA …………………………………… 24
A. Pernyataan Visi dan Misi …………………………………. 24
B. Tujuan dan Sasaran ……………………………………….. 25
C. Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran …………………….. 26
D. Rencana Strategi ………………………………………….. 27
E. Penetapan Kinerja Tahunan 2021 ………………………… 32
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA………………………………….. 35
A. Capaian Kinerja Organisasi ………………………...…….. 36
B. Capaian dan Analisa Kinerja ……………………………… 36
1. Angka Kematian Bayi ……………………………… 36
2. Angka Kematian Ibu ……………………………….. 37
3. Prevalensi Gizi Buruk ……………………………… 38
4. Prevalensi Stunsing ………………………………… 38
5. Penyakit Tidak Menular ……………………………. 39
6. Penyakit Menular ………..…………………………. 43
7. Fasilitas Kesehatan Terakreditasi …………………... 48
8. Indek Kepuasan Masyarakat ……………………….. 52
C. Realisasi Anggaran ….…………………………………... 56
BAB IV PENUTUP……………………………………………………….. 69
LAMPIRAN – LAMPIRAN

LAKIP Dinas Kesehatan


Kab.Barito Utara Tahun 2021 73
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 74
LAKIP Dinas Kesehatan
Kab.Barito Utara Tahun 2021 75

Anda mungkin juga menyukai