MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2
(1) Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah.
(2) Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
Seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 3
(1) Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, mempunyai
tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan
kepada Daerah.
(2) Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan pada Sekretariat, Bidang Kesehatan
Masyarakat, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,
Bidang Pelayanan Kesehatan dan Bidang Sumber Daya Kesehatan
dan Kefarmasian;
b. pelaksanaan kebijakan pada Sekretariat, Bidang Kesehatan
Masyarakat, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,
Bidang Pelayanan Kesehatan dan Bidang Sumber Daya Kesehatan
dan Kefarmasian;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pada Sekretariat, Bidang
Kesehatan Masyarakat, Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit, Bidang Pelayanan Kesehatan dan Bidang Sumber Daya
Kesehatan dan Kefarmasian;
d. pelaksanaan administrasi pada Sekretariat, Bidang Kesehatan
Masyarakat, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,
Bidang Pelayanan Kesehatan dan Bidang Sumber Daya Kesehatan
dan Kefarmasian; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 4
Pasal 5
BAB III
TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Kepala Dinas
Pasal 6
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada daerah pada bidang
kesehatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kepala dinas menyelenggarakan fungsi perumusan kebijakan,
pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan,
pelaksanaan administrasi dan pelaksanaan fungsi lain yang
diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsi pada Dinas
Kesehatan.
Bagian Kedua
Sekretaris
Pasal 7
Paragraf 2
Kepala Subbagian Hukum, Kepegawaian dan Umum
Pasal 9
Bagian Keempat
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pasal 11
Bagian Keenam
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian
Pasal 13
(1) Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian mempunyai
tugas melakukan penyusunan program kerja, koordinasi, fasilitasi
dan evaluasi terkait dengan urusan Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Pengembangan Sarana Prasarana Kesehatan dan Pengembangan dan
Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Kepala Bidang mempunyai fungsi:
a. pengkajian, penyusunan, pengusulan dan pengembangan rencana
program/kegiatan dan anggaran bidang pada Bidang Sumber
Daya Kesehatan dan Kefarmasian;
b. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang
Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian;
c. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa
hasil pelaksanaan tugas pada Bidang Sumber Daya Kesehatan dan
Kefarmasian;
d. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan
kepada Kepala Dinas;
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.
BAB IV
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 14
Pasal 15
(1) Kelompok Jabatan Fungsional melaksanakan tugas sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
(2) Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat ditetapkan Sub Koordinator untuk melaksanakan tugas atau
fungsi tertentu yang dipimpin oleh pejabat fungsional jenjang Ahli
Muda yang ditunjuk oleh Bupati.
BAB V
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
Bagian Kesatu
UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
Pasal 16
(1) UPTD Puskesmas mempunyai tugas teknis operasional
penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada masyarakat dan
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah keıjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) UPTD Puskesmas mempunyai fungsi :
a. pembantuan dan bertanggungiawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan dalam perencanaan, pengorganisasian,
penyelenggaraan, pengawasan evaluasi dan tindaklanjut
terhadap pelayanan dan pembangunan kesehatan di
tingkat kecamatan;
b. perumusan kebijakan operasional dalam bidang pelayanan
kesehatan dalam Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
maupun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM);
c. pelaksanaan fungsi manajemen (Perencanaan,
Pengorganisasian, Pelaksanaan, Pengawasan dan evaluasi)
dalam urusan ketatausahaan, UKM Esensial dan
Perawatan Kesehatan Masyarakat, UKP Kefarmasian dan
Laboratorium, UKM Pengembangan serta jaringan
pelayanan Puskesmas;
d. pelaksanaan pembinaan teknis dan administratif kepada
jarirngan pelayanan Puskesmas (puskesmas pembantu,
puskesmas keliling dan bidan desa) dan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) Swasta (jejaring) diwilayah kerjanya;
e. pelaksanaan upaya kesehatan strata pertama (primer} bagi
masyarakat dan perorangan secara merata di wilayah
kerjanya;
f. pembinaan setiap upaya kesehatan strata pertama yang
diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di
wilayah keıjanya serta membina setiap upaya kesehatan
strata pertama yang diselenggarakan oleh masyarakat dan
dunia usaha di wilayah kerjanya;
g. pelaksanaan rujukan upaya kesehatan masyarakat berupa
rujukan sarana, rujukan tenaga, dan rujukan
operasional standar diluar pelayanan FKTP;
h. pemberdayaan orang perorangan, keluarga dan masyarakat
agar berperan aktif dalam setiap penyelenggaraan upaya
kesehatan oleh puskesmas atan swasta untuk kepentingan
peningkatan derajat kesehatan masyarakat;
i. pengevaluasian pelaksanaan kegiatan Puskesmas
berdasarkan realisasi program kerja sebagai bahan dalam
menyusun program kerja berikutnya;
j. penilaian Prestasi kerja setiap staf sebagai bahan
pertimbangan dalam peningkatan karier;
k. pembagian dan memberikan tugas kepada staf sesuai
dengan kompetensi dan kebutuhan organisasi;dan
l. pelaksanaan tugas-tugas lain sesuai dengan instruksi yang
diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan.
Bagian Kedua
UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda)
Pasal 17
(1) UPTD Laboratorium Kesehatan mempunyai tugas sesuai dengan azas
penyelenggaraan dan melaksanakan sebagian kegiatan teknis dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan perencanaan, pengorganisasian dan
penyelenggaraan serta evaluasi terhadap pelayanan pemeriksaan
laboratorium yang berkaitan dengan bidang kesehatan;
b. pelaksanaan pemeriksaan laboratorium guna evaluasi dan tindak
lanjut suatu penyakit;
c. pelaksanaan pemeriksaan laboratorium guna evaluasi dan
tindak lanjut suatu penyakit;
d. penetapan suatu sampel mengandung zat yang dapat
menimbulkan terganggunya kesehatan/meninggalnya
seseorang;
e. pelaksanaan pemeriksaan laboratorium guna menunjang
penentuan pencegahan dan tindak lanjut penanganan
Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular;
f. pelaksanaan Pemeriksaan food security untuk pejabat negara;
g. pelaksanaan Sarana penunjang pemeriksaan calon tenaga kerja;
h. pelaksanaan Pengambilan sampel air bersih dan air minum
untuk Usaha Air Minum Isi Ulang dilapangan setelah
berkoordinasi dengan petugas kesehatan lingkungan pada
wilayah kerja puskesmas;dan
i. pelaksanaan Pemeriksaan Air bersih dan air minum serta
menetapkan hasil pemeriksaan.
Bagian Ketiga
UPTD Instalasi Farmasi
Pasal 18
(1) UPTD Instalasi Farmasi mempunyai tugas sesuai dengan azas
penyelenggaraan dan melaksanakan sebagian kegiatan teknis dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) UPTD Instalasi Farmasi mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan seleksi obat publik dan perbekalan kesehatan
untuk pelayanan kesehatan dasar;
b. pelaksanaan perhitungan kebutuhan obat publik dan perbekalan
kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar;
c. pelaksanaan Pro-aktif membantu perencanaan dan pelaksanaan
pengadaan obat dan perbekalan kesehatan;
d. pelaksanaan penerimaan obat publik dan perbekalan kesehatan
dari berbagai sumber angaran;
e. pelaksanaan penyimpanan obat publik dan perbekalan
kesehatan dari berbagai sumber anggaran;
f. pelaksanaan pendistribusian obat publik dan perbekalan
kesehatan dari berbagai sumber anggaran sesuai dengan
permintaan dari pemilik program atau permintaan unit pelayanan
kesehatan;
g. pelaksanaan pencatatan dan pelaporan obat publik dan
perbekalan kesehatan serta obat program kesehatan yang menjadi
tanggung jawabnya;
h. pelaksanaan monitoring, supervisi dan evaluasi pengelolaan obat
publik dan perbekalan kesehatan pada unit pelayanan kesehatan
di wilayah kerjanya;
i. pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pengelolaan obat publik dan
perbekalan kesehatan serta penggunaan obat rasional bagi tenaga
kesehatan di unit pelayanan kesehatan dasar; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan secara tertulis
maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan
fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
Bagian Keempat
UPTD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Pasal 19
(1) Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas pokok
merumuskan sasaran, mengkoordinasikan,
menyelenggarakan, membina, mengarahkan, mengevaluasi
serta melaporkan pelaksanaan urusan dan tugas pembantuan
sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangannya
berdasarkan ketentuan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) UPTD Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan rumah sakit sesuai visi
rumah sakit dan kebijakan Bupati Rokan Hulu;
b. pengkoordinasian penyusunan program kerja rumah sakit.
c. pembinaan dan pelaksanaan urusan pegawai;
d. pengelolaan sumber dana dan sarana yang tersedia di
rumah sakit untuk dimanfaatkan dengan tepat guna yang
optimal sesuai dengan fungsi rumah sakit.
e. penyelenggaraan pengelolaan keuangan rumah sakit sesuai
Undang-Undang dan peraturan yang berlaku.
f. penyelenggaraan pengadaan kebutuhan rumah sakit
sesuai dengan kebutuhan yang berlaku.
g. pembuatan laporan kinerja operasional dan kinerja
keuangan sebagai pertanggungjawaban kepada Bupati
Rokan Hulu melalui Kepala Dinas Kesehatan;
h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Pimpinan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BAB VI
TATA KERJA
Pasal 20
(1) Dinas Kesehatan dalam melaksanakan urusan yang menjadi
kewenangannya, berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas dan fungsi
berkoordinasi sesuai dengan kedekatan fungsi koordinasi kepada
Sekretaris Daerah melalui Asisten dan Bagian terkait.
(3) Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas dan fungsi melakukan
hubungan kerja melalui pola konsultatif dan koordinatif.
(4) Hubungan kerja konsultatif dimaksudkan untuk menyamakan
persepsi dalam melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan
kewenangan, dapat dilakukan tanpa terikat pada hubungan
struktural secara berjenjang.
(5) Hubungan kerja koordinatif dimaksudkan untuk pengembangan
hubungan kerja yang sinergis dan terpadu dalam penanganan dan
penyelesaian tugas dan fungsi sesuai dengan kewenangan untuk
menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan
secara substansi dan menjamin keselarasan program dan kegiatan.
(6) Untuk menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas dan fungsi
dalam pengusulan program dan kegiatan, Dinas Kesehatan wajib
memperhatikan fungsi-fungsi pada masing-masing perangkat daerah
yang mempunyai kesamaan nomenklatur fungsinya.
(7) Tugas dan fungsi Dinas Kesehatan dilaksanakan oleh Pejabat
Pimpinan Tinggi Pertama (eselon II.b), Pejabat Administrator (eselon
III.a dan III.b), Pejabat Pengawas (eselon IV.a), Pejabat Fungsional
dan Pelaksana.
(8) Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
pertanggungjawaban dilakukan secara berjenjang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
(9) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan
menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintah yang baik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(10) Subkoordinator melaksanakan kegiatan perencanaan, pengelolaan,
dan pengendalian pada jabatan administrasi sebelumnya di unit
kerja sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(11) Penyusunan, perumusan dan pembagian tugas jabatan serta uraian
kegiatan Subkoordinator Kelompok Jabatan Fungsional dan
Kelompok Jabatan Fungsional serta Pelaksana dikoordinasikan oleh
Pejabat Administrator.
BAB VII
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN
Pasal 21
(1) Kepala Dinas Kesehatan diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari
Aparatur Sipil Negera yang telah memenuhi syarat sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Unit Pelaksana Teknis,
Kepala Subbagian dan Kelompok Jabatan Fungsional diangkat dan
diberhentikan oleh Bupati dari Aparatur Sipil Negara yang telah
memenuhi syarat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 22
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 23