Anda di halaman 1dari 93

LAPORAN

KINERJAINSTANSI
PEMERINTAH (LKjIP)
DINAS PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA,
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN EMPAT LAWANG
TAHUN 2021

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG


DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA,
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN
ANAK
Jln. NoerdinPanji Km.1.5 Kel.Tj. KupangKec.
TebingTinggiKab.EmpatLawangKodePos 31453 Sumsel
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................................... 15

BAB III AKUNTANBILITAS ........................................................................ 17

CAPAIAN KINERJA ........................................................................................... 17

CAPAIAN AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................. 16

AKUNTANBILITAS KEUANGAN .......................................................................... 77

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 85


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur Kehadirat Allah SWT, bahwa kami dengan
ridho-Nya dapat melaksanakan salah satu tugas pokok yakni penyusunan LKjIP (Laporan
Kinerja Instansi PemerintahDinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMDP3A) Kabupaten Empat Lawang Tahun 2021.
LKjIPDinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak tmerupakan dokumen pelaporan target kinerja yang telah dilaksanakan
pada tahun 2021 dan merupakan penjabaran dari capaian target kinerja sesuai dengan
prioritas yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Empat Lawang. Pada kesempatan ini kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan
partisipasinya, sehingga penyusunan LKjIP yang dimaksud dapat terwujud dengan harapan
dalam pelaksanaannya senantiasa diberikan kelancaran dan mampu menjadi solusi dari
setiap permasalahan DPMDP3A untuk mencapai target kinerja yang sudah direncanakan.
Pada akhirnya diharapkan LKjIP tersebut dapat bermanfaat dan dijadikan
panduandan acuan serta evaluasi bagi pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk melaksanakan tupoksinya dalam
upaya meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.

Tebing Tinggi, 2022

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa,


Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Empat Lawang

Asnan, S.Sos
Pembina Utama Muda / IV.c
NIP. 196411151988031004

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................................... 6

BAB III AKUNTANBILITAS ........................................................................ 10

CAPAIAN KINERJA ........................................................................................... 10

CAPAIAN AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................. 13

AKUNTANBILITAS KEUANGAN .......................................................................... 83

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 98

ii
LKjIP DPMDP3A 2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Empat LawangNomor 9 Tahun 2016


tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Empat
Lawang.Dalam melaksanakan program kegiatannya sesuai dengan tugas pokoknya.
Adapun tugasDinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Empat Lawang adalah membantu Bupati melaksanakan
urusan Pemerintah di bidang Pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan desa,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan tumbuh kembang anak yang menjadi
kewenangan Daerah. Adapun susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terdiri dari :
1. Kepala Dinas mempunyai tugas :
a. Memimpin, mengatur, membina, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta
merumuskan kebijakan teknis bidang pemberdayaan masyarakat desa,
pemerintah desa, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan tumbuh kembang
anak;
b. Memimpin mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan
masyarakat desa, pemerintahan desa, pemberdayaan perempuan, dan
perlindungan tumbuh kembang anak;
c. Merumuskan kebijakan program strategi pemberdayaan masyarakat desa,
pemerintah desa, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan tumbuh kembang
anak;
d. Menyusun dan menetapkan rencana program dan kegiatan tahunan;
e. Membimbing dan mengarahkan pengelolaan unsur ketatausahaan;

2. Sekretaris mempunyai tugas :


a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional tugas administrasi di lingkungan
Dinas;
b. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas;

1
LKjIP DPMDP3A 2021
c. Menyelenggarakan kegiatan administrasi umum, administrasi keuangan,
administrasi kepegawaian, penyusunan program, informasi dan hubungan
masyarakat;
d. Menyelenggarakan pembinaan Organisasi dan Tata Laksana dalam arti membina
dan memelihara seluruh kegiatan dan kelembagaan di lingkungan Dinas;
e. Mengarahkan, membina dan mengawasi pelaksanaan dan memfungsikan jabatan
fungsional di lingkungan Dinas;

 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :


a. Menyelenggarakan administrasi/penatausahaan urusan surat menyurat,
kearsipan, penerimaan, pendistribusian, pendokumentasian surat-surat masuk
dan keluar naskah dinas dan kearsipan;
b. Melaksanakan dan mengawasi penyusunan rencana kebutuhan sarana dan
prasarana pengurusan rumah tangga, kendaraan dan asset lainnya;
c. Menjaga dan melakukan pemeliharaan pada sarana dan prasarana di
lingkungan Dinas;
d. Melaksanakan penyusunan pengadaan kebutuhan perlengkapan rumah tangga
dan alat tulis kantor di lingkungan Dinas;
e. Melaksanakan inventarisasi dan penghapusan barang milik Negara baik barang
milik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah di lingkungan Dinas;

 Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :


a. Menyelengarakan urusan keuangan meliputi urusan perbendaharaan,
akuntanasi, verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut LPH;
b. Meneliti kelengkapan Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP-
UP), Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang (SPP-TU), Surat
Pembayaran Langsung (SPP-LS) gaji dan tunjangan penghasilan Pegawai
Negeri Si[il (PNS) serta penghasilan lainnya yang ditetapkan dengan
ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran;
c. Melakukan verifikasi terhadap Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan
menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM);
d. Melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan
pertanggung jawaban keuangan;

2
LKjIP DPMDP3A 2021
e. Menyusun dan mengirimkan laporan realisasi keuangan setiap bulan (laporan
pertanggung jawaban keuangan);

 Sub Bagian Perencanaan dan Program mempunyai tugas :


a. Mengkoordinasikan perencanaan pembangunan Dinas menyusun program
rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan Dinas, sesuai
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan;
b. Mengkoordinasikan perencanaan anggaran pembangunan bidang
pemberdayaan masyarakat desa, pemerintah desa, pemberdayaan
perempuan, dan perlindungan tumbuh kembang anak;
c. Memprosese Rencana Kerja Anggaran (RKA) ke dalam software Rencana Kerja
Anggaran sebagai bahan pembahasan dengan Kementrian terkait, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten dan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten;
d. Memproses revisi program operasional dari program-program dan membuat
rekomendasi Rencana Kerja Anggaran (RKA) Dinas;
e. Menyusun/membuat Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokemen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas, revisi Rencana Kerja Anggaran (RKA),
dan Dokemen Pelaksanaan Anggaran Dinas;

3. Bidang Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas :


a. Membantu Kepala Dinas dalam menjalankan program dan kegiatan di bidang
pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan;
b. Penetapan, penyusunan rencana program kerja bidang pemberdayaan
masyarakat desa;
c. Merumuskan kebijakan bidang pemberdayaan masyarakat desa;
d. Melaksanakan kebijakan pelayanan sosial dasar dan penyediaan sarana prasarana
desa;
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya;

 Seksi Pelayanan Sosial Dasar dan Penyediaan Sarpras Desa mempunyai tugas :
a. Merencanakan dan melaksanakan program nasional pengelolaan
pemberdayaan masyarakat desa;

3
LKjIP DPMDP3A 2021
b. Menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis
pelaksanaan kegiatan pelayanan sosial dasar;
c. Menyusun dan memproses database indek desa membangun;
d. Meyiapkan bahan pembinaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
sub bidang pelayanan sosial dasar dan penyediaan sarana dan prasarana
desa;
e. Menyiapkan bahan pembinaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
sub bidang pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat desa;

 Seksi Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna mempunyai
tugas :
a. Mengelola administrasi dan menyusun program kerja sub bidang pengelolaan
sumber daya alam dan TTG;
b. Menghimpunan peraturan perundang-undangan pedoman dan petunjuk teknis
pelaksanaan kegiatan Pendayagunaan SDA dan TTG;
c. Menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan
penyelenggaraan fasilitasi dan koordinasi, pembinaan, pengawasan dan dan
supervise pemanfaatan lahan, pesisir dan lingkungan perdesaan dengan unit
kerja terkait;
d. Menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan-pembinaan, fasilitasi,
koordinasi dan supervise pelaksanaan kegiatan kebutuhan teknologi tepat
guna, pemetaan kebutuhan teknologi tepat guna, pemetaan kebutuhan
pengkajian teknologi tepat guna, permasyarakatan, kerjasama teknologi
perdesaan serta penyelenggaraan gelat teknologi tepat guna tingkat
kabupaten, provinsi dan nasional;
e. Menyiapkan bahan pembinaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
sub bidang pengelolaan SDA dan TTG;

 Seksi Pengembangan Usaha dan Pemberdayaan Masyarakat Desa mempunyai


tugas :
a. Mengelola adminitrasi dan menyusun program kerja sub bidang
Pengembangan Usaha dan Pemberdayaan Masyarakat;
b. Menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis
pelaksanaan kegiatan pemberdayaan lembaga usaha ekonomi dan keuangan

4
LKjIP DPMDP3A 2021
mikro perdesaan, pembentukan Badan usaha Milik Desa (BUMDes) dan Pasar
Desa;
c. Menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan kegiatan pemberdayaan
lembaga usaha ekonomi dan keuangan micro perdesaan, pembentukan Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Pasar Desa;
d. Memberikan Fasilitasi kegiatan pemberdayaan lembaga usaha ekonomi dan
keuangan micro perdesaan, pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
dan Pasar Desa;
e. Memberikan fasilitasi kegiatan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa dan
Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa;

4. Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan mempunyai tugas :


a. Penetapan, penyusunan rencana program kerja bidang pemerintahan desa dan
kelurahan;
b. Merumuskan kebijakan pemerintahan desa dan kelurahan;
c. Menyelenggarakan proses pentaan administrasi desa dan proses pengembangan
perdesaan dan kelurahan;
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan keuangan dana desa dan asset
desa;
e. Memverifikasi dokumen peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa dan
kelurahan;

 Seksi Penataan Administrasi Desa dan Evaluasi Pengembangan Desa mempunyai


tugas :
a. Membuat dan menyusun perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis penataan administrasi desa;
b. Memverifikasi berkas penataan administrasi desa dan perangkat pemerintahan
desa;
c. Memverifikasi berkas dan surat keputusan tentang perangkat pemerintahan
desa;
d. Menyusun dan mengelola data profil desa dan kelurahan;
e. Melaksanakan dan mengevaluasi tingkat perkembangan desa;

 Seksi Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa mempunyai tugas :

5
LKjIP DPMDP3A 2021
a. Membuat dan menyusun perundang-undangan, juklak dan juknis pengelolaan
keuangan dan asset desa;
b. Memproses dokumen perancanaan, pengelolaan dan pelaporan keuangan
desa;
c. Melaksanakan administrasi dan inventaris pengelolaan asset desa;
d. Mengevaluasi dan pelaporan kegiatan pengelolaan keuangan desa (Dana Desa
dan ADD);
e. Memfasilitasi penyusunan RPJMDes, RKPDes, APBDes, dan Laporan Aset
Desa;

 Seksi Pengembangan Aparatur Desa Kelembagaan dan Kerjasama mempunyai


tugas :
a. Membuat dan menyusun perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis pengembangan Aparatur Desa Kelembagaan dan Kerjasama
b. Menganalisis dan memberikan pelatihan teknis kepada aparatur dan
kelembagaan di desa;
c. Membina dan memberikan pengawasan pengembangan kelembagaan desa;
d. Memberikan pelatihan kelembagaan desa;
e. Mengevaluasi dan pelaporan kegiatan seksi pengembangan aparatur desa dan
kelembagaan desa;

5. Bidang Pembangunan Kawasan Pedesaan mempunyai tugas :


a. Penetapan, penyusunan rencana program kerja Bidang Pembangunan Kawasan
Pedesaan;
b. Merumuskan kebijakan pengembangan kawasan pedesaan;
c. Menyelengarakan pelaksanaan pengembangan kawasan pedesaan;
d. Mengkoordinasikan dan kerjasama pelaksanaan pengembangan kawasan
pedesaan;
e. Merencanakan usaha-usaha pendukung pengembangan kawasan pedesaan;

 Seksi Pembangunan Ekonomi Kawasan Pedesaanmempunyai tugas :


a. Penetapan, penyusunan rencana program kerja seksi Pembangunan Ekonomi
Kawasan Pedesaan;

6
LKjIP DPMDP3A 2021
b. Menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, dan petunjuk teknis
pelaksanaan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, pemberdayaan kesejahteraan
keluarga (PKK), peningkatan ekonomi perdesaan;
c. Menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan
penyelnggaraan fasilitasi dan koordinasi, pembinaan, pengawasan, dan
supervise pengembangan usaha ekonomi masyarakat dan penduduk miskin
dengan unit kerja terkait;
d. Menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan
penguatan kelembagaan ekonomi usaha desa, usaha ekonomi pedesaan,
pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK), peningkatan ekonomi
pedesaan;
e. Memfasilitasi dan memberdayakan kegiatan kesejahteraan keluarga (PKK);

 Seksi Kerjasama dan Pengembangan Kapasitas Antar Desa mempunyai tugas :


a. Gerakan Nasinal Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (GN-BBGRM);
b. Melakukan koordinasi dan fasilitasi pengembangan manajemen pembangunan
partisipatif;
c. Meningkatkan peran masyarakat dalam penataan dan pendayagunaan ruang
kawasan perdesaan, Kerjasama dan Pengembangan Kapasitas Kawasan Antar
Desa;
d. Melakukan penilaian terhadap bawahan; dan
e. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Bidang sesuai
tugas dan fungsinya.

 Seksi Pembangunan dan Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Pedesaan


mempunyai tugas :
a. Penetapan, penyusunan rencana Program Kerja Pengembangan SDA Kawasan
Pedesaan;
b. Menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman petunjuk pelaksanaan
teknis seksi Pembangunan dan Pengembangan SDA Kawasan Pedesaan;
c. Melakukan penilaian terhadap bawahan; dan
d. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Bidang sesuai
tugas dan fungsinya.

7
LKjIP DPMDP3A 2021
6. Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas :
a. Penetapan, penyusunan rencana program kerja bidang Pengembangan
Kompetensi Aparatur;
b. Merumuskan kebijakan Perlindungan Hak Perempuan, Perlindungan Tumbuh
Kembang Anak, dan Pengarusutamaan Gender;
c. Merumuskan kebijakan dan peraturan Kota/Kabupaten Layak Anak;
d. Mengkoordinasikan dan Kerjasama pelaksanaan Kota Layak Anak dengan SKPD
terkait;
e. Merencanakan dan memfasilitasi perlindungan hukum akan hak perempuan dan
anak;

 Seksi Kesetaraan Gender Bidang Ekonomi, dan Sosialmempunyai tugas :


a. Penyiapan perumusan dan penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di
bidang ekonomi dan sosial;
b. Penyiapankoordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi
dan sosial;
c. Penyiapan fasilitasi dan sosialisasi kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan
gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi dan sosial;
d. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di
bidang ekonomi dan sosial;
e. Penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data dan informasi gender di bidang ekonomi dan
sosial;

 Seksi Kesetaraan Gender Bidang Politik dan Hukum mempunyai tugas :


a. Penyiapan perumusan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di bidang politik dan hukum;
b. Penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang politik dan
hukum;

8
LKjIP DPMDP3A 2021
c. Penyiapan perumusan kajian kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender
dan pemberdayaan perempuan di bidang politik dan hukum;
d. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi perapan kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang politik dan
hukum;
e. Penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang politik dan
hukum;

 Seksi Perlindungan Hak Perempuanmempunyai tugas ;


a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pencegahan dan penanganan
kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta tindak pidana
perdagangan orang;
b. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang perlindungan dan pemberdayaan
perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta tindak pidana
perdagangan orang;
c. Penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan di bidang pencegahan dan
penanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga, di
bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta tindak
pidana perdagangan orang;
d. Penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan di bidang perlindungan dan
pemberdayaan korban kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta tindak pidana
perdagangan orang;
e. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan di bidang
pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah
tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus
serta tindak pidana perdagangan orang;

7. Bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anakmempunyai tugas :


a. Mengumpulkan bahan peraturan perundang-undangan data dan informasi yang
terkait dengan perlindungan anak;

9
LKjIP DPMDP3A 2021
b. Memberikan pelayanan konsultasi bagi anak;
c. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dan organisasi/LSM dalam upaya
memberikan perlindungan anak;
d. Melaksanakan evaluasi dan penyiapan laporan pelaksanaan kegiatan bidang
Pelindungan dan Pemenuhan Hak Anak;
e. Mengumpulkan dan mengolah data tentang penyelenggaraan perlindungan dan
pemenuhan hak anak;

 Seksi Perlindungan Anakmempunyai tugas :


a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang perlindungan khusus anak;
b. Penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan di bidang perlindungan
khusus anak;
c. Penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan bagi
anak yang memerlukan perlindungan khusus;
d. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan di bidang
perlindungan khusus anak;
e. Penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan bagi
anak yang memerlukan perlindungan khusus;

 Seksi Tumbuh Kembang Anakmempunyai tugas :


a. Penyiapan perumusan kebijakan pemenuhan hak anak terkait hak sipil,
pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta
pendidikan, kreativitas dan kegiatan budaya;
b. Penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan pemenuhan hak anak
terkait hak sipil, pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan dan
kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan kegiatan budaya;
c. Kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan kegiatan
budaya;
d. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan pemenuhan hak
anak terkait hak sipil, pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan dan
kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan kegiatan budaya;
e. Penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan
peningkatan kualitas hidup anak terkait hak sipil, pengasuhan, keluarga dan

10
LKjIP DPMDP3A 2021
lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan
kegiatan budaya;

 Seksi Partisipasi Anakmempunyai tugas :


a. Menyiapkan bahan dan mengumpulkan, mengolah serta menganalisa data
pengembangan dan peningkatan kesejahteraan anak;
b. Menyiapkan bahan dan melaksanakan inventarisasi dan dokumentasi
permasalahan kesejahteraan anak;
c. Menyiapkan bahan, menyusun, dan melaksanakan petunjuk teknis,
pengembangan dan peningkatan kesejahteraan anak;
d. Menyiapkan bahan dan mengembangkan kerjasama antar lembaga terkait
dalam peningkatan kesejahteraan anak;
e. Menyiapkan bahan, meberikan fasilitas dan mengembangkan kerjasama
peningkartan pelayanan dalam pengembangan dan peningkatan
kesejahteraan anak;

1.2 ISU STRATEGIS


Adapun permasalahan yang menjadi isu strategis DPMDP3A Kabupaten Empat
Lawang adalah sebagai berikut :
1. Masih rendahnya pemberdayaan masyarakat desa baik dalam kelembagaan
masyarakat desa maupun kelembagaan ekonomi desa.
2. Masih rendahnya kapasitas pemerintahan desa dalam menjalankan fungsinya di desa.
3. Masih rendahnya pemberdayaan perempuan dalam pencapaian pengarusutamaan
gender
4. Masih rendahnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak di Kabupaten seperti
sarana dan prasarana layak anak dan lain-lain

Untuk mengatasi permasalahan yang berdasarkan isu strategis diatas, dapat


dilihat dari tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 Keterkaitanantaraisupentingdanmasalahmendesakdengan


arahkebijakanpembangunan2021

StrategidanArahKebijakanUntukPeningkatanPertumbuhanEkonomi dari Sisi


Produksi

11
LKjIP DPMDP3A 2021
No Strategi Arah kebijakan
1 Melaksanakan pegembangan melaksanakan Fasilitasi dan dukungan melalui
lembaga ekonomi yang ada di kerjasama antar lembaga ekonomi sesama desa
pedesaan melalui inovasi sumber sehingga terbentuk kawasan ekonomi desa
daya yang ada sehingga tercipta
produk unggulan yang berdaya
Melaksanakan pembinaan dalam pengelolan pasar
saing
desa dalam peningkatan perekonomian kawasan
pedesaan sehingga produk unggulan dapat
tersalurkan
Melaksanakan Pembinaan dalam pengelolaan
pasca panen komoditi desa sehingga desa tersebut
dapat memasarkan hasil panen dalam bentuk
produk jadi
2 Meningkatkan kreatifitas Melaksanakan pembentukan wadah inovasi
masyarakat desa untuk teknologi di desa, mempromosikan teknologi dari
menciptakan dan menerapkan hasil inovasi tersebut ke luar
teknologi untuk kemajuan desa Melaksanakan pemetaan untuk mengetahui desa
yang berpotensi diterapkannya teknologi

3 Meningkatkan partisipasi Melaksanakan Pembinaan dan monitoring Lembaga


masyarakat dalam peningkatan dan ekonomi desa agar dapat berdaya saing serta
pengembangan ekonomi pedesaan, mengarahkan kerja sama antar desa tersebut
Membentuk dan menjalankan dalam peningkatan ekonomi
lembaga ekonomi di pedesaan
dengan memberdayakan
masyarakat sekitar sebagai pelaku
usahanya
4 Meningkatkan Kreatifitas dan memberikan edukasi, bimbingan serta pelatihan
inovasi skala rumahan sehingga tentang Pengembangan Ekonomi Perempuan
dapat meningkatkan kualitas Hidup Melalui Industri Rumahan
masyarakat desa Melaksanakan Pembentukan dan Pembinaan
Pembangunan Kawasan desa sentra ekonomi
sebagai wadah peningkatan usaha ekonomi skala
rumahan

Strategi dan arah kebijakan untuk Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan Sisi
Penggunaan
No Strategi Arah kebijakan
1 Meningkatkan partisipasi Melaksanakan pembinaan Lembaga
masyarakat dalam membangun kemasyarakatan Desa dan mendata keaktifan
desa melalui keikutsertaan dalam lembaga tersebut
penyusunan anggaran desa, Memberikan informasi, edukasi dan bimbingan
pelaksanaan dan pengawasan kepada kelompok masyarakat dalam
pembangunan desa yang sesuai dengan Peraturan
dan Perundang-undangan yang berlaku

12
LKjIP DPMDP3A 2021
No Strategi Arah kebijakan
Melaksanakan pembinaan dan evaluasi terkait
perkembangan desa dan kelurahan sehingga dapat
terlihat sejauhmana keterlibatan masyarakat
tersebut
2 Meningkatkan Peran dan Melaksanakan pembinaan dan peningkatan
pemberdayaan Perempuan di partisipasi organisasi perempuan didesa terutama
Perdesaan PKK dan Dharma Wanita
Memberikan edukasi, bimbingan, wawasan dan
pelatihan keterampilan terhadap kader kader yang
ada
3 Melaksanakan penguatan Melaksanakan koordinasi dan bersinergi dengan
kelembagaan pengarusutamaan stakeholder terkait dalam menciptakan keamanan
gender dan peningkatan dan kenyamanan kepada perempuan dan anak
perlindungan anak Menyusun peraturan dan payung hukum dalam
pengarusutamaan gender dan perlindungan anak
Melaksanakan Fasilitasi pengembangan minat dan
bakat anak serta meningkatkan fasilitas umum
ramah anak
Melaksanakan pengawasan dan perlindungan
perempuan dan anak yang berbasis masyarakat
sehingga kekerasan dapat terdeteksi lebih dini

4 Melaksanakan peningkatan kualitas Melaksanakan Pembinaan, edukasi dan


hidup dan perlindungan perempuan pemahaman tentang pentingnya perlindungan
perempuan
Meningkatkan produktifitas dan kesehatan pada
pekerja perempuan
5 Memberikan pelayanan terhadap Memberikan Fasilitasi pelayanan pengaduan,
perempuan dan anak korban pendampingan, pemulihan psikologi perempuan
kekerasan serta advokasi kepada dan anak korban kekerasan.
anak berhadapan dengan hukum Melaksanakan pembentukan satuan tugas dan
memberikan fasilitasi pencegahan dan penangann
tindak pidana perdagangan orang khususnya
perempuan dan anak
6 Melaksanakan peningkatan Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi desa yang
kemandirian dan kemajuan desa berprestasi, memberikan payung hukum tentang
dengan berbasis data yang terukur penggunaan dana desa dan bersinergi antara
dan penyusunan perencanaan serta kabupaten dengan desa melalui program kegiatan
penganggaran yang tepat yang terarah
melaksanakan Fasilitasi penentuan dan penetapan
titik koordinat desa agar batas wilayah jelas
sehingga penentuan kebijakan desa tersebut dapat
tepat sasaran

13
LKjIP DPMDP3A 2021
No Strategi Arah kebijakan
Melaksanakan Monitoring dan inventarisasi sarana
dan prasarana serta aset desa yang ada sehingga
dapat diketahui sejauh mana perkembangan desa
tersebut
7 Melaksanakan Peningkatan dan Melaksanakan fasilitasi, edukasi dan Pelatihan
pengembangan kapasitas aparatur tentang penyusunan Anggaran desa dan sistem
pemerintah desa keuangan desa berbasis online

A. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Maksud penyusunan LKJIPDinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Empat Lawang Tahun 2020 adalah untuk
mengetahui pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan dan memengevaluasi serta
mendapatkan solusi pemecahan masalah yang didapatkan selama menjalankan target
sasaranyang telah ditentukan ditahun sebelumnyasehingga dapat menciptakan efektivitas
dan efisiensi alokasi sumber daya pada tahun mendatang.

b. Tujuan
Tujuan penyusunan LKJIPDinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Empat LawangTahun 2020 adalah:
1. Terwujudnya penjabaran RPJMD Kabupaten Empat Lawang Tahun 2018-2023
sesuai Tusi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Empat Lawang
2. Didapatkannya Data capaian Indikator Kinerja serta capaian akuntabilitas
keuangan.
3. Terlaksananya evaluasi hasil program kegiatan serta solusi dari permasalahan
yang didapat selama pelaksanaannya.
4. Tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan.

14
LKjIP DPMDP3A 2021

BAB II
PERENCANAAN KINERJA

A. RPJMD 2018 - 2023


Sesuaidengantahapanpelaksanaan RPJPD KabupatenEmpatLawangTahun 2008-
2025 pada Lima
TahunPeriodeKeTigayaituditujukansebagailandasanpersiapanmenujukondisiKabupatenEm
patLawang yang Maju.PersiapankondisiEmpatLawang yang
MajuiniolehBupatiTerpilihPeriode 2018-2023 ditetapkanlahVisiSebagaiBerikut.

VISI KabupatenEmpatLawangTahun 2018 – 2023


:MewujudkanMasyarakatKabupatenEmpatLawang yang MADANI
MelaluiPeningkatanPerekonomiandanKualitasSumberDayaManusia.

“MADANI”
sebagaivisiBupatidanWakilBupatiEmpatLawangmerupakansebuahsingkatan yang
kepanjangandarisingkatantersebutadalahMakmur, Aman, Damai, Agamis, Nasionalisdan
Indah.

Berdasarkan telaah visi dan misi Kepala Daerah terpilih maka


DinasPemberdayaanMasyarakatDesa,
PemberdayaanPerempuandanPerlindunganAnakKabupatenEmpatLawang melaksanakan
tugas misi nomor1 yaituMewujudkanpemerintahan yang efektif,
bersihdandemokratismelaluipenyelenggaraanpemerintahan yang profesional, aspiratif,
partisipatifdantransparan, misinomor 3 yaitu
Membangunkemandirianekonomidankesejahteraanmasyarakatdenganmengoptimalkansu
mberdayadaerahberbasispemberdayaanmasyarakat, berkelanjutan,
danaspekkelestarianlingkungandanmisi 10
yaituMendorongterciptanyaketentramandanketertibandalamkehidupanbernegara,
berbangsadanbermasyarakatmelaluipembuatanperaturandaerah,
penegakanperaturandanpelaksanaanhukum yang
berkeadilandenganmenitikberatkanpadapenurunantindakkekerasanterhadapperempuanda
nanak.

B. PERJANJIAN KINERJA PERIODE TAHUN 2021

15
LKjIP DPMDP3A 2021

Dalammelaksanakan program dankegiatanterkait target yang


telahditetapkandalam RPJMD KabupatenEmpatLawang, DPMDP3A
KabupatenEmpatLawangtelahmenyusunperjanjiankinerjaperiodeTahun 2021.
PerjanjianKinerjainijugamerupakankomitmendankesungguhan DPMDP3A
KabupatenEmpatLawanguntukmelaksanakantugasdanfungsinyaberdasarkan target yang
telahditetapkandalam RPJMD KabupatenEmpatLawang. Terdapat 6 (Enam)
Sasaranstrategisdan9(Sembilan) IndikatorKinerjayang
telahditetapkandalamperjanjiankinerja, adapunPerjanjianKinerja DPMDP3A
KabupatenEmpatLawangdapatdilihatdariTabelberikutini :

Tabel 2.1 FORMULIRPERJANJIAN KINERJA DPMDP3A KAB. EMPAT


LAWANG TAHUN 2021

O SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAR

1. MeningkatnyaPemberdayaanPerempuan Indeks Pembangunan Gender (IPG) 85

2. MeningkatnyaPerlindunganterhadapPerempuan PersentasePerlindunganTerhadapPerempuan 10

3. MeningkatnyaPengelolaanSistem Gender Anak PersentaseDesa yang memiliki Data Gender danAnak 10

Nilai/SkorKabupatenEmpatLawang 14
4. MeningkatnyaPerlindungandanPemenuhanHakAnak
PersentaseUpayaPerlindunganKhususAnak 10

PersentasePeningkatanSaranaPrasarana yang dikelolaDesa 5%

PersentaseDesa yang
6%
5. MeningkatnyaPemberdayaanMasyarakatDesa terlibatdalamkerjasamadalampeningkatanDesa

PersentaseLembagaKemasyarakatanDesadanLembagaAdat
30
Yang Aktif

PersentasePeningkatanDesa yang
6. MeningkatnyaKapasitasPemerintahanDesa 75
melaksanakanPemerintahan Yang Baik

16
LKjIP DPMDP3A 2021

BAB III
AKUNTABILITAS

A. CAPAIAN KINERJA
DPMDP3A Kabupaten Empat Lawang telah melaksanakan program
kegiatannya dalam kurun waktu tahun 2021 guna mencapai target kinerja yang
sudah ditetapkan sebelumnya. Sebagai upaya pengembangan sistem akuntabilitas
sekaligus sebagai amanah pelaksanaan dari Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia (PERMENPAN dan RB RI) Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, DPMDP3A Kabupaten Empat Lawang telah
menetapkan Indikator Kinerja Utama.
Indikator kinerja didefinisikan sebagai ukuran keberhasilan (baik kuantitatif
maupun kualitatif) yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran yang
telah ditetapkan. Indikator kinerja memberikan penjelasan, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif mengenai apa yang diukur untuk menentukan apakah sasaran
telah tercapai. Karena itu pencapaian sasaran DPMDP3A dapat dilakukan dengan
menilai seberapa jauh indikator kinerja utama (IKU) sasaran DPMDP3A telah
tercapai. Adapun hasil yang telah dicapai berdasarkan IKU tersebut dapat dilihat dari
tabel perbandingan dibawah ini :
Tabel 3.1
Perbandingan Realisasi Tahun 2021Terhadap Target Tahun 2021
% CAPAIAN
TARGET REALISASI
SASARAN TAHUN
INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN
STRATEGIS TAHUN
2021 2021
2021
1 2 3 4 5 6
MENINGKATNYA 1 PERSENTASE
PEMBERDAYAAN LEMBAGA
MASYARAKAT KEMASYARAKATAN Persen 100 78.57 78.57%
DESA DESA DAN LEMBAGA
ADAT YANG AKTIF
2 Persentase Lembaga-
Lembaga Persen 80 80 100%
Kemasyarakatan Yang

17
LKjIP DPMDP3A 2021

% CAPAIAN
TARGET REALISASI
SASARAN TAHUN
INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN
STRATEGIS TAHUN
2021 2021
2021
1 2 3 4 5 6
Aktif (RT, RW, PKK,
Posyandu, Karang
Taruna, dan LPM)
(Persen)
3 Jumlah BUMDes
Bumdes 3 3 100%
terbaik yang dibina
4 Jumlah BUMDes yang
dibiina dan Bumdes 147 147 100%
dimonitoring
5 Jumlah posyantek yang Kelompo
10 10 100%
dibina k
6 Jumlah desa mengikuti
kegiatan pencanangan
BBGRM tingkat kab,
prov dan nasional serta Desa 12 12 100%
penilaian lomba
BBGRM tingkat kab
dan prov
7 Fasilitasi operasional
Desa 33 33 100%
TP PKK kabupaten
8 Jumlah rapat
Orang 156 156 100%
konsultasi TP PKK kec
9 Jumlah peserta
kegiatan 10 program Kali 11 11 100%
pokok PKK
10 Persentase Sarana
Prasarana yang Persen 100 100 100%
dikelola Desa
11 Jumlah peserta bimtek
peningkatan kreatifitas Orang 156 156 100%
kader PKK
12 Jumlah peserta bimtek
peningkatan
Orang 156 156 100%
kemampuan artistik
kader PKK
13 Jumlah lembaga
pengelola PAMSIMAS Lembaga 147 147 100%
yang dimonitoring
14 Jumlah LPM yang di
Lembaga 147 147 100%
bina
15 Jumlah lembaga adat
Lembaga 10 10 100%
yang terfasilitasi
16 Jumlah pengelola pasar
kawasan pedesaan Orang 50 50 100%
yang dibina
MENINGKATNYA 17 Persentase
KAPASITAS Peningkatan Desa
PEMERINTAH yang melaksanakan Persen 100 90 90%
DESA Pemerintahan yang
baik

18
LKjIP DPMDP3A 2021

% CAPAIAN
TARGET REALISASI
SASARAN TAHUN
INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN
STRATEGIS TAHUN
2021 2021
2021
1 2 3 4 5 6
18 Persentase Desa
Menyusun
Penganggaran Yang
Persen 75 68 90.67%
Sesuai dengan Standar
Peraturan yang
Berlaku
19 Jumlah regulasi desa
Desa 147 147 100%
yang terfasilitasi
20 Jumlah desa
melaksanakan
sinkronisasi program Desa 147 147 100%
desa dengan prioritas
kabupaten
21 Jumlah peserta
pelatihan penyusunan
APBDes dan Orang 147 103 70.07%
pemukhtahiran
siskeudes
MENINGKATNYA 22 Indeks Pemberdayaan
PEMBERDAYAAN Gender (IDG) Persen 100 100 100%
PEREMPUAN
23 Jumlah kebijakan yang
mendukung Kebijaka
100 100 100%
pemberdayaan n
perempuan (Angka )
24 Jumlah peraturan
Perda 1 1 100%
tentang PUG
25 Jumlah peserta dalam
kegiatan advokasi
kebijakan dan
Orang 50 50 100%
pendampiingan
pelaksanaan PUG
termasuk PPRG
26 Persentase Partisipasi
Istri ASN dalam
Pesen 80 80 100%
Kegiatan Dharma
Wanita (Persen)
27 Jumlah kegiatan
gerakan gabungan
Kegiatan 6 6 100%
organisasi wanits
(GOW)
28 Jumlah peserta
kegiatan Dharma
Orang 1000 1000 100.00%
Wanita (DW) yang
dibina
29 Persentase Penurunan
Jumlah Kasus Persen 5 5 100%
Perempuan (Persen)
MENINGKATNYA 30 Nilai/ Skor KLA
PERLINDUNGAN Kabupaten Empat Persen 100 120 120%
DAN Lawang

19
LKjIP DPMDP3A 2021

% CAPAIAN
TARGET REALISASI
SASARAN TAHUN
INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN
STRATEGIS TAHUN
2021 2021
2021
1 2 3 4 5 6
PEMENUHAN
HAK ANAK
31 Jumlah OPD, Lembaga
Pemerintah, Lembaga
Swasta, dan Organisasi
OPD 36 32 88.89%
Masyarakat yang
berpartisipasi dalam
penilaian KLA
32 Jumlah fasilitasi
Desa 10 10 100%
pembentukan dakela
33 Jumlah fasilitasi
pengembangan minat Orang 400 300 75%
bakat anak
34 Jumlah rapat
Kali 4 4 100%
koordinasi satgas KLA
35 Persentase Upaya
Perlindungan Khusus Persen 100 178.3 178.30%
Anak
36 Persentase Penurunan
Kasus Kekerasan Persen 90 90 100%
terhadap Anak
37 Jumlah peserta
sosialisasi pencegahan Peserta 75 75 100%
perkawinan anak
38 Persentase Kasus
Kekerasan Anak yang Persen 36 36 100%
tertangani (Persen)
39 Monitoring evaluasi
dan pelaporan data Monev 20 21 105%
kekerasan anak

B.CAPAIAN AKUNTABILITAS KINERJA


Dari 4 (empat) Sasaran yang telah dilaksanakan oleh DPMDP3A Kabupaten
Empat Lawang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa

Sasaran tersebut mempunyai 16 (enam belas) indikator kinerja yang


mendukungnya. Adapun capaianakuntabilitas kinerja dari sasaran tersebut
dijabarkan adalah sebagai berikut :

1.1. PERSENTASE LEMBAGA KEMASYARAKATAN DAN LEMBAGA ADAT


YANG AKTIF

20
LKjIP DPMDP3A 2021

Persentase
Target Realisasi
Indikator Pencapaian
Satuan
Kinerja
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

Persentase Desa
yang
Persen 20 40 60 70 80 - 57,87 64,99 - 144,67 108,33
kelembagaan nya
aktif

Adapun perhitungan Persentase yang Kelembagaan Masyarakatnya aktif sebagai


berikut sebagai berikut :
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐷𝑒𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎
𝑃𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎𝑕 + + + 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎 𝐴𝑑𝑎𝑡 + 𝐵𝑈𝑀𝐷𝑒𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 + 𝐵𝑈𝑀𝐷𝑒𝑠𝑀𝑎
𝐵𝑃𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝐾𝑒𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛
𝐷𝑒𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝐷𝑒𝑠𝑎 𝐿𝐾𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
=
6
100% + 0,68% + 89,29% + 0% + 100% + 100%
=
6
389,97
=
6
= 64,99 %
Keterangan :
1. Persentase Pemerintah Desa yang Aktif

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕 𝐴𝑝𝑎𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 𝐷𝑒𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓


=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕 𝐴𝑝𝑎𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 𝐷𝑒𝑠𝑎

1450 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑝𝑎𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 𝐷𝑒𝑠𝑎


=
1450 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑝𝑎𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 𝐷𝑒𝑠𝑎

= 100%

2. Persentase BPD yang aktif

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐵𝑃𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎


= × 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕 𝐵𝑃𝐷

1 𝐵𝑃𝐷 𝐷𝑒𝑠𝑎
= = 0,68 %
147 𝐵𝑃𝐷 𝐷𝑒𝑠𝑎

3. Persentase Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) yang aktif

21
LKjIP DPMDP3A 2021

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎
𝐾𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑃 𝑃𝐾𝐾 + + 𝑃𝑜𝑠𝑦𝑎𝑛𝑑𝑢 + 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛
𝑇𝑎𝑟𝑢𝑛𝑎
𝑦𝑔 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑦𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑀𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡
𝑦𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
(𝐿𝑃𝑀) 𝑦𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
=
4

100% + 100% + 100% + 57,14%


= × 100%
4

= 89,29%

4. Persentase Lembaga Adat yang Aktif

Sampai saat ini belum ada laporan lembaga Adat Desa yang aktif.
5. Persentase BUMDes yang aktif

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐵𝑈𝑀𝐷𝑒𝑠 𝑦𝑔 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓


= × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕 𝐵𝑈𝑀𝐷𝑒𝑠

147 𝐵𝑈𝑀𝐷𝑒𝑠
= × 100%
147 𝐵𝑈𝑀𝐷𝑒𝑠

= 100%

6. Persentase BumDes Bersama (BUMDesMa) yang aktif

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐵𝑈𝑀𝐷𝑒𝑠𝑀𝑎 𝑦𝑔 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓


× 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕 𝐵𝑈𝑀𝐷𝑒𝑠𝑀𝑎

1 𝐵𝑈𝑀𝐷𝑒𝑠
= × 100%
1 𝐵𝑈𝑀𝐷𝑒𝑠

= 100%

1.2. Persentase Lembaga-Lembaga Masyarakat Desa yang aktif.

Persentase
Target Realisasi
Indikator Pencapaian
Satuan
Kinerja

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

persentase
lembaga-lembaga 78,5 89,2 115, 112,
Persen 65 70 75 80 85 75 111,61
masyarakat yang 7 9 38 24
Aktif (RT, RW,
PKK, Posyandu,

22
LKjIP DPMDP3A 2021

Karang taruna dan


LPM)

Pada Tahun 2019, Persentase Lembaga-lembaga masyarakat desa yang


aktif telah mencapai target yang ditetapkan yaitu dari target 60% tercapai sejumlah
75% sehingga persentase capaian indikator kinerja tersebut mencapai 115,38%.
Jumlah tersebut didapatkan dari data keaktifan lembaga-lembaga masyarakat di 147
desa yaitu PKK, Posyandu, Karang Taruna dan LPM.
Pada Tahun 2020, Persentase Lembaga-lembaga masyarakat desa yang
aktif telah mencapai target yang ditetapkan yaitu dari target 70% tercapai sejumlah
78,57% sehingga persentase capaian indikator kinerja tersebut mencapai 112,24%.
Jumlah tersebut didapatkan dari data keaktifan lembaga-lembaga masyarakat di 147
desa yaitu PKK, Posyandu, Karang Taruna dan LPM.
Pada Tahun 2021, Persentase Lembaga-lembaga masyarakat desa yang
aktif telah mencapai target yang ditetapkan yaitu dari target 80% tercapai sejumlah
89,29% sehingga persentase capaian indikator kinerja tersebut mencapai 111,61%.
Jumlah tersebut didapatkan dari data keaktifan lembaga-lembaga masyarakat di 147
desa yaitu PKK, Posyandu, Karang Taruna dan LPM.
Adapun perhitungannya sebagai berikut :
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎 𝐾𝑒𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑠𝑎 𝐿𝐾𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎
𝐾𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑃 𝑃𝐾𝐾 + + 𝑃𝑜𝑠𝑦𝑎𝑛𝑑𝑢 + 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛
𝑇𝑎𝑟𝑢𝑛𝑎
𝑦𝑔 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑦𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑀𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡
𝑦𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
(𝐿𝑃𝑀) 𝑦𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
=
4
100% + 100% + 100% + 57,14%
= × 100%
4
= 89,29%
Keterangan :
1. Persentase Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga/TP PKK yang
aktif.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑇𝑃 𝑃𝐾𝐾 𝑦𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐿𝑃𝑀 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 = × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕 𝑇𝑃 𝑃𝐾𝐾

23
LKjIP DPMDP3A 2021

1 𝑇𝑃 𝑃𝐾𝐾 10 𝑇𝑃 𝑃𝐾𝐾 9 𝑇𝑃 𝑃𝐾𝐾 147 𝑇𝑃 𝑃𝐾𝐾


+ + +
𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛 𝐾𝑒𝑐𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑙𝑢𝑟𝑎𝑕𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑠𝑎
= × 100%
167 𝑇𝑃 𝑃𝐾𝐾

= 100%
2. Persentase Karang Taruna yang aktif

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑎𝑟𝑢𝑛𝑎 𝐷𝑒𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓


= × 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕 𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑟𝑢𝑛𝑎 𝑑𝑒𝑠𝑎

147 𝐾𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑎𝑟𝑢𝑛𝑎


= × 100%
147 𝐾𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑎𝑟𝑢𝑛𝑎

= 100%

3. Persentase Pos Pelayanan Terpadu/Posyandu yang aktif.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑜𝑠𝑦𝑎𝑛𝑑𝑢 𝑑𝑒𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓


= × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕 𝑃𝑜𝑠𝑦𝑎𝑛𝑑𝑢 𝐷𝑒𝑠𝑎

147 𝑃𝑜𝑠𝑦𝑎𝑛𝑑𝑢
= × 100%
147 𝑃𝑜𝑠𝑦𝑎𝑛𝑑𝑢

4. Persentase Lembaga Pemberdayaan Masyarakat/LPM yang aktif

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐿𝑃𝑀 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐿𝑃𝑀 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 = × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕 𝐿𝑃𝑀
84 𝐿𝑃𝑀
= × 100%
147 𝐿𝑃𝑀

= 57,14 %

Permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja ini adalah


sebagai berikut :
1. Pandemi Covid-19 sehingga Kegiatan Berkumpul dan beraktivitas.
2. Kurangnya dukungan anggaran kegiatan.
3. LPM dan Karang Taruna jarang dilibatkan baik dalam menentukan rencana kerja
anggaran maupun pelaksanaan kegiatan di desa.
4. Kurangnya pengetahuan dari Lembaga kemasyarakatan desa akan keterlibatan
lembaga tersebut untuk pembangunan desa.
Adapun solusi untuk menghadapi masalah tersebut adalah sebagai berikut :

24
LKjIP DPMDP3A 2021

1. Mengurangi jumlah anggota dalam kegiatan pertemuan, dan menerapkan


protokol kesehatan.
2. Alokasi anggaran untuk pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan desa
3. Ajak dan undang lembaga Lembaga Kemasyarakatan desa dalam musrembang
desa
4. Melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada kader Lembaga Kemasyarakatan
desa akan tugas dan tanggungjawabnya pada pembangunan desa
Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari
gambar dibawah ini :
Grafik 3.1
Lembaga-Lembaga Masyarakat Yang Aktif
(RT, RW, PKK, Posyandu, Karang Taruna Dan LPM)

100
90
80
70
60
50 Target

40 Realisasi

30
20
10
0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

1.2. Jumlah BUMDes terbaik yang dibina

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

Persentase BUMDes
Desa 3 3 3 3 3 3 3 3 100 100 100
terbaik yang dibina

Pada tahun 2019 dan 2020 serta 2021, Persentase BUMDes yang dibina
pencapaian indikator kinerja ini mencapai 100% sesuai sedang target yang

25
LKjIP DPMDP3A 2021

ditentukan.Pencapaian indikator ini didapat dari pencapaian indikator kinerja


BUMDes yang terbaik dibina juga mencapai angka 100%.BUMDes ini merupakan
lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam
upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk/didirikan oleh pemerintah
desa yang kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah desa
dan masyarakat.Dengan demikian diharapkan keberadaan BUMDes mampu
mendorong dinamisasi kehidupan ekonomi di pedesaan.

1.4 Jumlah BUMDes yang dibina dan monitoring/Aktif

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

Persentase BUMDes
yang dibina & Persen 65 68 72 87 95 65 68 100 100 100 100
Monitoring (aktif)

Pada Tahun 2019, BUMDes yang Aktif berjumlah 96 BUMDes sehingga target
DPMDP3A tercapai 100%, dengan angka pencapaian 65%.

Pada Tahun 2020, BUMDes yang Aktif berjumlah 100 BUMDes sehingga target
DPMDP3A tercapai 100%.Dengan angka pencapaian 68%.

Pada Tahun 2021, BUMDes yang Aktif berjumlah 100 BUMDes sehingga target
DPMDP3A tercapai 100%.Dengan angka pencapaian 72%.

Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐵𝑈𝑀𝐷𝑒𝑠 𝑦𝑔 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓


𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐵𝑈𝑀𝐷𝑒𝑠 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓 = × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕 𝐵𝑈𝑀𝐷𝑒𝑠

147 𝐵𝑈𝑀𝐷𝑒𝑠
= × 100%
147 𝐵𝑈𝑀𝐷𝑒𝑠

= 100%

Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini :

26
LKjIP DPMDP3A 2021

Grafik 3.2
Persentase BUMDes aktif.

100

80

60

40 Target
Realisasi
20

0
Tahun tahun Tahun Tahun Tahun
2019 2020 2021 2022 2023

Adapun permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja


tersebut adalah sebagai berikut :

1. Produk yang dipasarkan di BUMDes masih sebatas produk kebutuhan pokok dan
belum banyaknya mengangkat produk unggulan desa
2. BUMDes yang ada di desa sebagian hanya menjual produk yang ada dipasaran
bukan produk olahan sendiri
3. BUMDes yang ada saat ini belum mampu mengangkat pendapatan asli desa.
Adapun penyelesaian masalah yang dihadapi diatas dapat dilakukan dengan
solusi berikut ini:
1. Memberikan pelatihan kepada Pengurus BUMDes untuk mengolah dan mengelola
produk unggulan desa menjadi produk jadi yang siap dipasarkan
2. Melakukan promosi produk hasil produksi BUMDes melalui pameran-pameran
dan bekerjasama dengan Dinas terkait lainnya seperti Dinas Perdagangan dan
Perindustrian.

1.5 Jumlah Posyantek yang dibina

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

Jumlah desa yang


memiliki Pusat Informasi Desa 2 3 5 7 8 1 3 0 50 100 0
Teknologi (Posyantek )
dan yang dapat

27
LKjIP DPMDP3A 2021

mengelola SDA dan TTG

Pada tahun 2019, Jumlah desa yang memiliki Pusat Informasi Teknologi
(Posyantek ) dan yang dapat mengelola SDA dan TTG Dari target awal 2 (dua)
Posyantek yang terbentuk baru 1 (satu) yg ada dan berlokasi didesa ulak dabok
kecamatan Talang Padang. Adapun persentase capaian yang terlaksana adalah
sebesar 50% dari target yang ada.
Pada tahun 2020, Jumlah desa yang memiliki Pusat Informasi Teknologi
(Posyantek ) dan yang dapat mengelola SDA dan TTG Dari target awal 3 (tiga)
Posyantek yang terbentuk 3 (tiga) pula, sehingga persentase capaian adalah 100%.
Pada tahun 2021, Jumlah desa yang memiliki Pusat Informasi Teknologi (Posyantek
) dan yang dapat mengelola SDA dan TTG Dari target awal 5 (lima) Posyantek yang
terbentuk tidak ada target tercapai dikarenakan belum tersedia dana yang memadai
untuk menunjang kegiatan tersebut, sehingga persentase capaian adalah 0%.
Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini :
Grafik 3.3
Desa Yang Memiliki Posyantek dan yang mengelola SDA dan TTG.
10

6
Target
4 Realiasi

0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Kabupaten Empat Lawang hanya memiliki 1 (satu) Posyantek.Minimnya


pembentukan Posyantek tersebut dikarenakan berbagai kendala yang dihadapi.
Adapun kendala tersebut adalah sebagai berikut :

28
LKjIP DPMDP3A 2021

1. Dukungan kegiatan yang dilaksanakan selama ini hanya sebatas monitoring


Posyantek.
2. Sulitnya mencari kader untuk menjalankan Posyantek
3. Masyarakat desa kurang berinovasi sehingga teknologi tepat guna jarang
ditemukan
4. Kurangnya dukungan anggaran untuk menjalankan operasional TTG
Adapun solusi yang dapat diambil guna memecahkan permasalahan diatas
adalah sebagai berikut :
1. Adakan kegiatan penguatan dan pembinaan terhadap Posyantek
2. Berikan honor yang layak kepada kader kepengurusan Posyantek
3. Adakan penghargaan kepada desa yang mempunyai teknologi tepat guna terbaik
4. Memberikan regulasi terkait penggunaan dana desa guna kepentingan
operasional Posyantek

1.6 Jumlah Desa Mengikuti Kegiatan Pencanangan BBGRM Tingkat


Kabupaten, Provinsi dan Nasional serta Desa Penilaian Lomba
BBGRM Tingkat Kabupaten dan Provinsi

1.6.1 Jumlah Desa mengikuti Kegiatan Pencanangan BBGRM

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

Persentase Desa
mengikuti Keg Desa 12 12 12 10 10 12 12 12 100 100 100
Pencanangan BBGRM

Pada tahun 2019 dan 2020, Persentase Pencanangan BBGRM pencapaian


indikator kinerja ini mencapai 100% sesuai sedang target yang
ditentukan.Pencapaian indikator ini didapat dari pencapaian indikator kinerja BBGRM
juga mencapai angka 100%. BBGRM ini merupakan implementasi terhadap upaya
pemeliharaan dan pengembangan semangat kegotongroyongan masyarakat dalam
membangun desa/kelurahan, sebagaimana diamanatkan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 42 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti
Gotong Royong Masyarakat. Kegiatan BBGRM dibagi menjadi 3 (tiga) Kelompok

29
LKjIP DPMDP3A 2021

yaitu di tingkat Kecamatan yang diikutsertakan tiap-tiap desa yaitu 156 desa/kel,
Kabupaten perwakilan dari tiap-tiap kecamatan yaitu 10 (sepuluh) kecamatan dan
Provinsi perwakilan dari kabupaten.
Pada Tahun 2021, kegiatan BBGRM tingkat Provinsi belum bisa dilaksanakan
karena masih adanya pandemic covid-19.

1.7 Fasilitasi Operasional Tim Penggerak PKK Kabupaten

Persentase
Target Realisasi
Pencapaian
Indikator Kinerja Satuan
201 202 202 202 202 201 202 202
2019 2020 2021
9 0 1 2 3 9 0 1

Jumlah Fasilitasi
Fasilita
Operasional Tim 33 33 33 - - 33 33 33 100 100 100
si
Penggerak PKK

Fasilitasi Operasional Tim Penggerak PKK diterapkan agar proses kegiatan TP PKK
Kabupaten berjalan dengan baik. Tahun 2021 fasilitasi operasional Tim Penggerak PKK
Kabupaten Empat Lawang mempunyai anggota sebanyak 33 orang.

1.8 Jumlah Rapat Tim Penggerak PKK

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

Persentase Rapat Tim


Orang 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 100
Penggerak PKK Kec

Pada tahun 2019 dan 2020, Persentase Rapat Tim Penggerak PKK Kecamatan
pencapaian indikator kinerja ini mencapai 100% sesuai sedang target yang
ditentukan.Pencapaian indikator ini didapat dari pencapaian indikator kinerja Tim
Penggerak PKK Kabupaten juga mencapai angka 100%.
Tahun 2021, Tim Penggerak PKK Kecamatan terdapat 10 (sepuluh) Kecamatan dari
tiap-tiap Desa yang mengikuti kegiatan Rapat Tim Penggerak PKK di

30
LKjIP DPMDP3A 2021

Kecamatan.Tujuan rapat TP Penggerak PKKKecamatan yaitu menghadirkan solusi


memecahkan masalah, menjadi forum demokrasi, sarana menyampaikan informasi,
medium koordinasi dan sarana bernegoisasi bagi TP Penggerak PKK.Baik itu tingkat
desa atau kecamatan.Dengan harapan dilaksanakan rapat TP Penggerak PKK dapat
membantu kegiatan-kegiatan PKK agar dapat berjalan dengan baik.

1.18.1 Persentase TP PKK yang aktif.

Persentase
Target Realisasi
Pencapaian
Indikator Kinerja Satuan
201 202 202 202 202 201 202 202
2019 2020 2021
9 0 1 2 3 9 0 1

persentase TP
Persen 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
PKK yang aktif

Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini :
Grafik 3.4
Persentase TP PKK Yang Aktif

120
100
80
60
Target
40
20 Realiasi
0
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2019 2020 2021 2022 2023

Pada Tahun 2019 dan Tahun 2020 serta 2021, Persentase TP PKK yang
aktif.Pencapaian kinerja tersebut telah berhasil mencapai angka 100% dari target
100%, sehingga persentase pencapaian kinerja juga mencapai angka 100%. Hal ini
tidak lepas dari dukungan program dan kegiatan TP PKK itu sendiri serta dukungan
dari kader-kader yang solid dan tersebar ditiap desa yang ada dengan Jumlah
Kelompok Dasawisma berjumlah 4073 Kelompok.

Adapun Perhitungan TP PKK yang aktif adalah sebagai berikut :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑇𝑃 𝑃𝐾𝐾 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓


𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑇𝑃 𝑃𝐾𝐾 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 = × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕 𝑇𝑃 𝑃𝐾𝐾

31
LKjIP DPMDP3A 2021

147 𝑇𝑃 𝑃𝐾𝐾 𝐷𝑒𝑠𝑎


= × 100%
147 𝑇𝑃 𝑃𝐾 𝐷𝑒𝑠𝑎

= 100%

Sama seperti pencapaian target kinerja pendampingan pemberdayaan


masyarakat desa, meskipun target kinerja telah tercapai 100% akan tetapi masih
terdapat kendala dalam pelaksanaan kegiatan PKK, adapun permasalahannya
adalah sebagai berikut :

1. Masih adanya kader PKK yang belum memahami fungsinya dalam kepengurusan
2. Masih terjadinya penggantian kepengurusan cepat
3. Kurangnya pengetahuan kader PKK
Adapun solusi untuk menghadapi permasalahan diatas adalah sebagai
berikut :
1. Berikan edukasi dan informasi terkait fungsi-fungsi Pokja yang ada pada PKK
2. Selektif dalam pengangkatan kader sehingga kader yang terpilih memang
benar-benar ingin melakukan pengabdian
Berikan pelatihan dan sosialisasi terhadap Kader PKK guna menambah pengetahuan
mereka.

1.9 Jumlah Peserta Kegiatan 10 Program Pokok PKK

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

Persentase Peserta
keg 10 Program Orang/kali 11 11 11 - - 11 11 11 100 100 100
Pokok PKK

Pada tahun 2019 dan 2020, Persentase Kegiatan 10 Program Pokok


pencapaian indikator kinerja ini mencapai 100% sesuai sedang target yang
ditentukan. Pencapaian indikator ini didapat dari pencapaian indikator kinerja
Kegiatan 10 Program PKK juga mencapai angka 100%.
Tahun 2021 Peserta kegiatan 10 Program Pokok PKK ada 11 kali dengan rincian ke
10 (sepuluh) orang dari Kecamatan dan 1 (satu) org dari Kabupaten.

32
LKjIP DPMDP3A 2021

1.10 Persentase Sarana Prasarana Yang Dikelola Desa


Pada tahun 2019 dan 2020 serta 2021, Persentase Sarana Prasarana
Persentase pencapaian indikator kinerja ini mencapai 100% sesuai sedang
target yang ditentukan.Pencapaian indikator ini didapat dari pencapaian
indikator kinerja TP PKK aktif yang juga mencapai angka 100%.TP PKK ini
merupakan organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan dan
memberikan pendampingan kepada perempuan untuk berpartisipasi dalam
pembangunan daerahnya.Adapun bentuk kegiatannya memberikan bantuan,
edukasi, pendampingan dan pembinaan kepada perempuan sehingga dapat
aktif berkarya di desa.Sedangkan Kader PKK merupakan orang atau
sekumpulan orang yang dibina oleh TP PKK aktif. Sehingga Kader PKK adalah
bagian dari pendampingan pemberdayaan masyarakat yang saling berkaitan
karena TP PKK memposisikan sebagai pemberi stimulan kader pkkdan
pemberi informasi pada kegiatan TP PKK.

Adapun perhitungan Persentase Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat


adalah sebagai berikut :
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡
= 1 2 × 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑇𝑃 𝑃𝐾𝐾 𝑦𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 + 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐾𝑎𝑑𝑒𝑟 𝑃𝐾𝐾

= 1 2 × 100% + 100%

= 100%
Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari
gambar dibawah ini :
Grafik 3.5
Persentase Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat.

33
LKjIP DPMDP3A 2021

120
100
80
60
Target
40
Realisasi
20
0
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2019 2020 2021 2022 2023

1.11 Jumlah Peserta Bimtek Peningkatan Kreatifitas Kader PKK


Indikator Target Realisasi Persentase Pencapaian
Satuan
Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021
Persentase Peserta
Persen 156 156 156 - - - - 156 - - 100
Bimtek Kader PKK

Pada tahun 2021, ditargetkan100 % dari seluruh jumlah Kader PKK telah
mengikuti Sosialisasi/BIMTEK. Dengan rincian, pada 156 desa yang ada masing-
masing memiliki jumlah Kader PKK per desa dan kelurahan.Dengan demikian jumlah
seluruh Kader PKK adalah 156 orang.Pada tahun ini, terdapat156 orang yang telah
mengikuti pelatihan Peningkatan Kreatifitas Kader PKK di setiap
Kecamatan.Sehingga angka realisasi pada tahun ini 100% dengan persentase
pencapaian 100%.

1.12 Jumlah Peserta Bimtek Peningkatan Kemampuan Artistik Kader PKK


Indikator Target Realisasi Persentase Pencapaian
Satuan
Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021
Persentase Peserta
Persen 156 156 156 156 156 - - 156 - - 100
Bimtek Kader PKK

Pada tahun 2021, ditargetkan100 % dari seluruh jumlah Kader PKK telah
mengikuti Sosialisasi/BIMTEK. Dengan rincian, pada 156 desa yang ada masing-
masing memiliki jumlah Kader PKK per desa dan kelurahan.Dengan demikian jumlah
seluruh Kader PKK adalah 156 orang.Pada tahun ini, terdapat156 orang yang telah
mengikuti pelatihan Peningkatan Kemampuan Artistik Kader PKK di setiap
Kecamatan.Sehingga angka realisasi pada tahun ini 100% dengan persentase
pencapaian 100%.

34
LKjIP DPMDP3A 2021

Meskipun target kinerja telah tercapai 100% akan tetapi masih terdapat
kendala dalam pelaksanaan kegiatan PKK, adapun permasalahannya adalah sebagai
berikut :
1. Masih adanya kader PKK yang belum memahami fungsinya dalam kepengurusan
2. Masih terjadinya penggantian kepengurusan cepat
3. Kurangnya pengetahuan kader PKK.
Adapun solusi untuk menghadapi permasalahan diatas adalah sebagai
berikut :
1. Berikan edukasi dan informasi terkait fungsi-fungsi Pokja yang ada pada PKK
2. Selektif dalam pengangkatan kader sehingga kader yang terpilih memang benar-
benar ingin melakukan pengabdian
3. Berikan pelatihan dan sosialisasi terhadap Kader PKK guna menambah
pengetahuan mereka

1.13 Jumlah Lembaga Pengelola Pamsimas yang dimonitoring

Persentase
Target Realisasi
Pencapaian
Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021
persentase Lembaga
Pengelola parpras yang 59.1 72,7 121, 142,
Persen 50 60 70 80 90 100 118,38
dikelola desa 8 8 3 86
(pamsimas)

Pada tahun 2019, persentase Lembaga Pengelola Parpras yang dikelola


Desa(Pamsimas) Pencapaiannya berkisar pada angka 59,18% dari target awal 50%
sehingga persentase pencapaian kinerja melebihi target yang ada yaitu 118,36%.
Angka ini didapat berdasarkan dari hasil pembangunan Pamsimas yang sudah
mencapai 87 Desa di kabupaten Empat Lawang,dari target realisasi di 147 Desa.
Pada Tahun 2020, hasil pembangunanLembaga Pengelola Pamsimas yang
sudah mencapai 107 Desa di kabupaten Empat Lawang,dari target realisasi di 147
Desa, sehingga persentase pencapaian kinerja melebihi target yang ada yaitu,
121,3%.

35
LKjIP DPMDP3A 2021

Pada Tahun 2021, hasil pembangunan Pamsimas yang sudah mencapai -


Desa di kabupaten Empat Lawang,dari target realisasi di 147 Desa di Kabupaten
Empat Lawang, sehingga persentase pencapaian kinerja melebihi target yang ada
yaitu, 142,86%.
Adapun perhitungan Parpras yang dikelola Desa (Pamsimas) adalah
sebagai berikut :
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑟𝑎𝑝𝑟𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑙𝑜𝑙𝑎 𝑑𝑒𝑠𝑎 𝑃𝑎𝑚𝑠𝑖𝑚𝑎𝑠
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑆𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑟𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑙𝑜𝑙𝑎 𝑑𝑒𝑠𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑠𝑖𝑚𝑎𝑠
= × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑆𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝐷𝑒𝑠𝑎
147 𝐷𝑒𝑠𝑎
= × 100%
147 𝐷𝑒𝑠𝑎
= 100%
Dari pencapaian target kinerja diatas terdapat masalah yang dihadapi yaitu
sebagai berikut :
1. DPMDP3A tidak dilibatkan dalam penentuan titik 0 desa mana yang akan
mendapatkan program Pamsimas
2. Rendahnya keinginan masyarakat untuk memelihara sarana prasarana yang
telah dibangun
3. Kurangnya dukungan anggaran Dana Desa untuk operasional Pamsimas
sehingga banyak yang terbengkalai tidak digunakan
Untuk pemecahan permasalahan diatas, maka solusinya adalah sebagai
berikut :
1. DPMDP3A mestinya dilibatkan dalam penentuan titik 0 desa mana saja yang
akan mendapatkan program Pamsimas
2. Adakan sosialisasi kepada masyarakat untuk memelihara sarana prasarana yang
telah dibangun
3. Buatkan regulasi terkait penggunaan dana desa untuk operasional dan
pemeliharaan Pamsimas

Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari


gambar dibawah ini :
Grafik 3.6
Persentase Parpras Yang Dikelola Desa (Pamsimas)

36
LKjIP DPMDP3A 2021

120

100

80

60 Target

40 Realisasi

20

0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

1.14 Jumlah LPM yang dibina/Aktif

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator
Satuan
Kinerja
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

Persentase 13,6 20,4 27,2


Persen 10 34,01 6.8 14,28 57,14 68 105 280,10
LPM yang aktif 0 0 1

Persentase LPM Aktif. Saat ini LPM yang aktif baru terdapat 10
lembaga.LPM tersebut merupakan LPM yang ada di kecamatan. Adapun pencapaian
target yang ada yaitu 10% hanya tercapai diangka 6,8% sehingga persentase
capaian kinerja hanya sebatas 68% dari target yang ada.
Pada Tahun 2020 Jumlah Desa yang LPM nya aktif meningkat menjadi 21
Desa dan Angka Realiasi menjadi 14,28% dengan capaian kinerja 105%.
Pada Tahun 2021 Jumlah Desa yang LPM nya aktif meningkat menjadi -
Desa dan Angka Realiasi menjadi 57,14% dengan capaian kinerja 280,10%
Adapun perhitungan Persentase Lembaga Pemberdayaan Masyarakat/LPM
Aktif adalah sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐿𝑃𝑀 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐿𝑃𝑀 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 = × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕 𝐿𝑃𝑀
84 𝐿𝑃𝑀
= × 100%
147 𝐿𝑃𝑀

= 57,14%

37
LKjIP DPMDP3A 2021

Adapun permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja diatas


adalah sebagai berikut :
1. LPM kurang memahami fungsi dan tanggung jawabnya pada desa.
2. Kurangnya dukungan penggunaan dana desa untuk pemberdayaan LPM
Adapun solusi yang dapat dilakukan guna memecahkan permasalahan diatas adalah
sebagai berikut :
1. Berikan edukasi dan pemahaman kepada kader LPM tentang fungsi dan
tanggung jawabnya terhadap pembangunan desa melalui kegiatan sosialisasi
2. Buatkan regulasi terkait penggunaan dana desa untuk pemberdayaan LPM.
Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari
gambar dibawah ini :
Grafik 3.7
Persentase Lembaga Pembedayaan Masyarakat/LPM Aktif.

60

50

40

30 Target

20 Realisasi

10

0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

1.15 Jumlah Lembaga Adat yang Terfasilitasi

Persentase
Target Realisasi
Pencapaian
Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

Persentase
Lembaga Adat Persen - - 10 10 10 - - 10 - - 100
terfasilitasi

Pada tahun 2019 dan 2020, lembaga adat belum dapat terlaksana dengan
baik dikarenakan data dan informasi belum sempurna.Namun untuk tahun 2021
Persentase Lembaga Adat yang terfasilitasi.Saat ini Lembaga adatyang ada baru

38
LKjIP DPMDP3A 2021

terdapat 10 lembaga.Lembaga Adat tersebut merupakan Lembaga Adat yang ada di


kecamatan.
Adapun lembaga adat yang terfasilitasi terdiri dari lembaga-lembaga yang
ada di Desa.Untuk saat ini lembaga adat di setiap desa telah aktif dengan didukung
kepengurusan anggota lembaga adat berkisar 4 atau 5 orang di tiap Desa yang ada
di Kecamatan.
1.15.1 Desa yang memiliki Posyantek dan yang mengelola SDA dan TTG.

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

Jumlah desa yang


memiliki Pusat
Informasi Teknologi
(Posyantek ) dan Desa 2 3 5 7 8 1 3 0 50 100 0
yang dapat
mengelola SDA dan
TTG

Pada tahun 2019, Jumlah desa yang memiliki Pusat Informasi Teknologi
(Posyantek ) dan yang dapat mengelola SDA dan TTG Dari target awal 2 (dua)
Posyantek yang terbentuk baru 1 (satu) yg ada dan berlokasi didesa ulak dabok
kecamatan Talang Padang. Adapun persentase capaian yang terlaksana adalah
sebesar 50% dari target yang ada.
Pada tahun 2020, Jumlah desa yang memiliki Pusat Informasi Teknologi
(Posyantek ) dan yang dapat mengelola SDA dan TTG Dari target awal 3 (tiga)
Posyantek yang terbentuk 3 (tiga) pula, sehingga persentase capaian adalah 100%.
Pada tahun 2021, Jumlah desa yang memiliki Pusat Informasi Teknologi
(Posyantek ) dan yang dapat mengelola SDA dan TTG Dari target awal 5 (lima)
Posyantek yang terbentuk tidak ada target tercapai dikarenakan belum tersedia
dana yang memadai untuk menunjang kegiatan tersebut, sehingga persentase
capaian adalah 0%.

39
LKjIP DPMDP3A 2021

1.15.2 TTG Yang Dimanfaatkan dan Mengikuti Pameran TK. Prov dan
Nasional

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

Jumlah TTG yang


dimanfaatkan dan
mengikuti Desa 3 5 7 8 10 1 0 0 50 0 0
pameran tk. prov
dan nasional

Pada Tahun 2019, Jumlah TTG yang dimanfaatkan dan mengikuti pameran tk.
prov dan nasional.Realisasi pencapaian sampai dengan tahun 2019 belum ada. Hal
ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TTG itu sendiri dan
kurangnya sosialisasi tentang pemanfaatan alat-alat hasil dari Teknologi Tepat
Guna. Posyantek yang tidak aktif juga berpengaruh terhadap munculnya TTG yang
ada di desa, karena dari Posyantek inilah jalannya untuk menyebarluaskan TTG
yang ada serta mengembangkan dan menyempurnakan TTG sehingga dapat
digunakan secara efektif dan maksimal oleh masyarakat desa.
Meskipun Kabupaten Empat Lawang belum mampu mengembangkan TTG
yang dapat dipasarkan di desa tetapi TTG yang diciptakan di Kabupaten Empat
Lawang sering mengikuti lomba pada pameran TTG Tingkat Provinsi.Untuk Tahun
2019 Empat Lawang memperlombakan TTG jenis mesin Penggiling jagung yang
berguna untuk menggiling jagung menjadi tepung dengan cepat dan mudah.
Pada Tahun 2020 Kegiatan Pameran TTG Provinsi dan Nasional ditiadakan
karena Upaya menanggulangi wabah Covid-19 dan terjadi kebijakan PSBB di
beberapa daerah termasuk DI Jakarta.
Di Tahun berikutnya yaitu Tahun 2021 kegiatan Pameran TTG Provinsi dan
Nasional ditiadakan karena alasan yang sama yaitu adanya wabah Covid-19 dan
terjadi kebijakan PSBB di beberapa daerah termasuk di Jakarta.
Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini :

40
LKjIP DPMDP3A 2021

Grafik 3.8
TTG Yang Dimanfaatkan dan Mengikuti Pameran TK. Prov dan Nasional
12

10

6 Target
Realiasi
4

0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Dalam perjalanannya, TTG sebenarnya mempunyai keterkaitan yang erat


dengan Posyantek.Kaitannya adalah Posyantek merupakan wadah/tempat
pengembangan TTG agar TTG tersebut dapat dijadikan produk komersil untuk
dipasarkan di desa. Adapun permasalahan yang ditemukan dalam pencapaian target
kinerja tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya desa yang berinovasi untuk menciptakan TTG


2. Belum adanya warung teknologi yang berdiri di desa
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat desa terhadap TTG
Adapun solusi yang dapat diambil dalam menyelesaikan permasalahan diatas
adalah sebagai berikut :
1. Berikan stimulant berupa penghargaan bagi desa yang mempunyai TTG terbaik
2. Bentuk kepengurusan dan berikan tegulasi terkait warung teknologi yang ada
didesa sehingga dapat dukungan melalui penggunaan dana desa
3. Adakan sosialisasi kepada masyarakat desa terkait pentingnya TTG dan
pemanfaatannya sebagai produk komersil

41
LKjIP DPMDP3A 2021

1.16 Jumlah Pengelola Pasar Kawasan Pedesaan yang dibina.

Persentase
Target Realisasi
Pencapaian
Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2019 2020

Persentase
pengelola pasar
44,2
kawasan Persen 10,2 27,20 64,60 81,60 0 0 0 0
0
pedesaan yang
dibina

Pada Tahun 2019, Persentase pengelola pasar kawasan perdesaan yang


terlatih. Indikator kinerja ini tidak tercapai sama sekali atau 0%, dikarenakan tidak
adanya dukungan kegiatan.
Pada Tahun 2020, Kegiatan yang mendukung indikator tersebut kembali tidak
dapat dilaksanakan namun adanya refocusing anggaran dan upaya Pencegahan
Pandemi Covid-19.
Pada Tahun 2021, kegiatan Pengelola Pasar Kawasan Perdesaan belum bisa
terlaksana dengan baik dikarenakan masih adanya refocusing anggaran dalam
upaya pencegahan Pandemi Covid-19.
Adapun Rumus Perhitungan Persentase Pengelola Usaha Ekonomi Kawasan
Perdesaan Yang Terlatih adalah sebagai berikut :
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑜𝑙𝑎 𝑈𝑠𝑎𝑕𝑎 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖 𝐾𝑎𝑤𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑑𝑒𝑠𝑎𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑜𝑙𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝐾𝑎𝑤𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑑𝑒𝑠𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑡𝑖𝑕
= × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑜𝑙𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝐾𝑎𝑤𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑑𝑒𝑠𝑎𝑎𝑛
Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini:

42
LKjIP DPMDP3A 2021

Grafik 3.9
Persentase Pengelola Usaha Ekonomi Kawasan Ekonomi Aktif
90
80
70
60
50
Target
40
Realisasi
30
20
10
0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Adapun permasalahan yang terjadi dalam pencapaian target kinerja tersebut


diatas adalah tidak adanya dukungan anggaran kegiatan untuk memberikan
pelatihan kepada pengelola pasar di kawasan perdesaan. Ini dikarenakan pagu
anggaran yang telah disiapkan, dialokasikan untuk kegiatan lain yang lebih
proritas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah harus adanya
dukungan anggaran dari penggunaan dana desa sehingga meskipun pemerintah
dalam hal ini DPMDP3A Kabupaten Empat Lawang belum bisa menganggarkan
kegiatan peningkatan kapasitas pengelola pasar desa, tetapi dapat dibantu dari
pengalokasian dana desa untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

1.16.1 Persentase Kawasan Ekonomi Perdesaan Yang Aktif.

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2019 2020
Persentase
Kawasan Ekonomi
Persen 20 30 35 45 50 10 10 50 33.33
Perdesaan Yang
Aktif

Pada Tahun 2020, Persentase kawasan ekonomi perdesaan yang aktif,


mempunyai target 30% yaitu demikian target kawasan ekonomi perdesaan yang
aktif dan terbentuk berjumlah, 3 Kawasan Ekonomi pada 3 kecamatan.Namun pada
tahun 2020 terdapat refocusing anggaran sebagai konsekuensi usaha untuk
mengatasi pandemic Covid-19.Sehingga kegiatan untuk membentuk 2 Kawasan
Ekonomi baru tidak dapat dilaksanakan.

43
LKjIP DPMDP3A 2021

Dan pada Tahun 2021, Persentase kawasan ekonomi perdesaan yang aktif,
mempunyai target 35%, karena masih terdapat refosing anggaran sebagai
konsekeunsi usaha untuk mengatasi pandemic Covid-19. Sehingga kegiatan yang
dijadikan Kawasan Ekonomi baru belum bisa dilaksanakan.
Adapun perhitungan Persentase Kawasan Ekonomi Perdesaan Yang Aktif :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝑎𝑤𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖
𝑦𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐾𝑎𝑤𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑑𝑒𝑠𝑎𝑎𝑛 = × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝑎𝑤𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖
𝑦𝑔 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘

1
= × 100%
10

= 10%

Keterangan :

Target Ideal yg ingin dicapai yaitu satu kecamatan memiliki 1 kawasan Ekonomi perdesaan
Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini:
Grafik 3.10
Persentase Kawasan Ekonomi Perdesaan Yang Aktif.

60

50

40

30 Target

20 Realisasi

10

0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

1.16.2 Jumlah BUMDes Bersama Lingkungan kawasan perdesaan yang


terbentuk.

Persentase
Target Realisasi
Pencapaian
Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2019 2020

44
LKjIP DPMDP3A 2021

Jumlah BUMDes
Bersama Lingkungan
Bumdesma 1 1 1 1 1 1 1 100 100
kawasan perdesaan
yang terbentuk

Pada tahun 2019 s.d 2020, Jumlah BUMDes Bersama Lingkungan kawasan
perdesaan yang terbentuk.Persentase pencapaian Indikator tersebut tercapai 100%
yaitu dari target 1 BUMDesma tercapai dengan jumlah 1 BUMDesma.Adapun grafik
pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Grafik 3.11
Jumlah BUMDes Bersama Lingkungan Kawasan Perdesaan yang
terbentuk.
1,2

0,8

0,6 Target
Realisasi
0,4

0,2

0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

BUMDesma tersebut terletak di Kecamatan Sikap Dalam desa Karang Gede


dengan mengelola produk unggulannya yaitu kopi Sida Permata.Kopi tersebut telah
dipasarkan dikawasan perdesaan yang ada di Kecamatan tersebut.
Adapun permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja tersebut
diatas sama dengan permasalahan yang dihadapi dalam pembentukan kawasan
ekonomi perdesaan yaitu kurang aktifnya BUMDes dalam perekonomian desa
membuat sulitnya membentuk BUMDesMa sebagai tolak ukur kawasan ekonomi
perdesaan.
Solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah beri dukungan
penguatan kepada BUMDes yang ada di desa untuk mengangkat produk unggulan

45
LKjIP DPMDP3A 2021

desa sebagai ikon produk yang akan dijual dan bangun jejaring pemasaran produk
sehingga BUMDesMa dapat dibentuk dengan mudah.

2 MENINGKATNYA KAPASITAS PEMERINTAH DESA

Untuk mencapai sasaran meningkatnya kapasitas pemerintah desa,


DPMDP3A Kabupaten Empat Lawang telah merumuskan indikator kinerja serta
menetapkan target yang akan dicapai pada tahun berjalan. Adapun Persentase
pencapaian indikator kinerja Tahun 2021 dijelaskan pada uraian dibawah ini.

1.1 Persentase Desa Menyusun Pengangggaran Yang Sesuai Standar.

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021
persentase desa
menyusun 176,
Desa 55 60 65 70 75 97 100 100 166.67 153,85
penganggaran yang 4
sesuai standar

Pada Tahun 2019 desa yang menyusun anggaran yang sesuai standar sudah
mencapai 97 % dengan rincian dari 147 Desa sudah 144 Desa yang memenuhi
Kriteria/sesuai standar dari target 55 % yang ditetapkan untuk tahun 2019. Tinggal 3
desa lagi yang belum menyusun anggaran sesuai standar, ketiga desa tersebut adalah
Tanjung Raya, Seguring Kecil dan Tanjung Kupang Baru. Desa tersebut baru
menggunakan aplikasi dan tidak mengikuti BIMTEK SISKUEDES pada Bulan Juli 2019.
Pada Tahun 2020, berdasarkan evaluasi 147 Desa yang ada di Kabupaten
Empat Lawang telah menyusun pengangggaran yang sesuai standar, sehingga
angka realisasi nya adalah 100% dengan pencapaian target 166,67%.
Pada Tahun 2021, berdasarkan evaluasi 147 Desa yang ada di Kabupaten
Empat Lawang telah menyusun pengangggaran yang sesuai standar, sehingga
angka realisasi nya adalah 100% dengan pencapaian target 153,85%.
Adapun Perhitungan Persentase Desa menyusun Penganggaran yang sesuai
Standar :
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐷𝑒𝑠𝑎 𝑀𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐷𝑒𝑠𝑎 𝑦𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑛
𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑦𝑔 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑑𝑔𝑛 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
= × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕 𝐷𝑒𝑠𝑎

46
LKjIP DPMDP3A 2021

147 𝐷𝑒𝑠𝑎
= × 100%
147 𝐷𝑒𝑠𝑎
= 100%
Grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Grafik 3.12
Persentase Desa Menyusun Pengangggaran Yang Sesuai Standar.

120

100

80

60 Target
Realisasi
40

20

0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Adapun permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja diatas


adalah kendala jarak antar desa dengan kecamatan dan kabupaten sehingga
pengiriman surat dinas tidak sampai tepat waktu.

Solusi alternative yang dapat diambil dalam menyelesaikan permasalahan


tersebut adalah memanfaatkan aplikasi berbasis online seperti WhatsApp untuk
pengiriman surat-surat dinas.

1.2 Jumlah Regulasi Yang Dibuat Terkait Dana Desa

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

Jumlah regulasi yang


Desa 5 5 5 5 5 3 7 6 60 140 120
dibuat terkait desa

47
LKjIP DPMDP3A 2021

Pada tahun 2019 terdapat target 5 regulasi yang dibuat terkait desa.
Kemudian dari target 5 regulasi hanya terealisasi 3 regulasi, dengan pencapaian
60%.
Pada tahun 2020, ada 7 Regulasi yang dibuat terkait desa yg terdiri dari
1. Perbup Dana Desa dan 2 Perbup perubahannya.
2. Perbup Anggaran Dana Desa dan 2 Perbup perubahan
3. Perbub kewenangan local desa.

dengan demikian pencapaian nya melampaui target sebesar 140%.

Pada tahun 2021, ada 6 regulasi yang dibuat terkati desa yang terdiri dari :
1. Perbup Dana Desa dan 2 Perbup perubahannya
2. Perbup Anggaran Dana Desa dan 2 Perbup perubahannya
Dengan demikian pencapaian target sebesar 120%.
Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini:
Grafik 3.13
Jumlah Regulasi Yang Dibuat Terkait Dana Desa

8
7
6
5
4 Target
3 Realisasi
2
1
0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Permasalahan yang terjadi dalam pencapaian target kinerja tersebut adalah


dari target 5 Peraturan selesai 4 Peraturan Bupati dikarenakan Kekurangan SDM
bidang hukum pada Bidang Pemerintahan Desa dan proses antri yang panjang pada
Biro Hukum Provinsi SUMSEL.

48
LKjIP DPMDP3A 2021

Solusi yang dapat diambil guna menyelesaikan permasalahan tersebut adalah


menambah jumlah SDM bidang hukum sehingga dapat mempercepat proses
penyusunan draf Perda ataupun Perbup yang akan diajukan.

1.3 Persentase Desa Melaksanakan Sinkronisasi Program Desa dengan


Prioritas Kabupaten.

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

persentase desa
melaksanakan
80,2 130, 100,8
sinkronisasi program Persen 72 75 83 89 94 94 83,67 107.03
7 6 1
desa dengan prioritas
kabupaten

Pada tahun 2019, yaitu 143 Desasudah menggunakan aplikasi untuk


pengelolaan keuangan desa dengan benar, sehingga angka realisasi nya mencapai
94 %, dengan persentase pencapaian 106,66%.

Pada tahun 2020, yaitu 147 Desasudah menggunakan aplikasi untuk


pengelolaan keuangan desa dengan benar, sehingga angka realisasi nya mencapai
80,27 %, dengan persentase pencapaian 107,03%.

Pada tahun 2021, yaitu 147 Desa sudah menggunakan aplikasi untuk
pengelolaan keuangan desa dengan benar, sehingga angka realisasinya mencapai
100,81%,

Adapun perhitungan Persentase Desa Yang Menggunakan Aplikasi Untuk


Pengelolaan Keuangan Desa Dengan Benar
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑑𝑒𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
𝑎𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑜𝑙𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑠𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
= × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕 𝑑𝑒𝑠𝑎
123 𝑑𝑒𝑠𝑎
= × 100%
147 𝑑𝑒𝑠𝑎
= 83,67%
Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini:

49
LKjIP DPMDP3A 2021

Grafik 3.14
Persentase Desa Yang Menggunakan Aplikasi Untuk Pengelolaan
Keuangan Desa Dengan Benar
100
90
80
70
60
50
40 Target
30 Realisasi
20
10
0
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2019 2020 2021 2022 2023

Permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja diatas adalah


kendala jarak antar desa dengan kecamatan dan kabupaten sehingga pengiriman
surat dinas tidak sampai tepat waktu dan sulit untuk berkonsultasi antara operator
desa dengan satgas kabupaten mengenai penggunaan aplikasi SISKEUDES.

Solusi alternative yang dapat diambil dalam menyelesaikan permasalahan


tersebut adalah memanfaatkan aplikasi berbasis online seperti whats’up untuk
pengiriman surat-surat dinas dan berkonsultasi.

1.4 Jumlah Peserta Pelatihan Penyusunan APBDes dan Pemuktahiran


Siskeudes

Target Realisasi Persentase Pencapaian

Indikator Kinerja Satuan


20
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2021 2019 2020 2021
20

Persentase Peserta
Pelatihan Penyusunan
APBDes & Persen 72 75 83 89 94 45,8 66 103 63,5 79,51 73,15
Pemuktakhiran
Siskeudes

Pada tahun 2019, ditargetkan 72 % dari seluruh jumlah perangkat desa


adalah perangkat desa yang terlatih. Dengan asumsipada 147 desa yang ada, setiap
Desa memiliki jumlah perangkat rata rata 10 orang yang terdiri dari Kepala Desa,

50
LKjIP DPMDP3A 2021

Sekretaris Desa, Kaur 2 Orang, Kasi 3 Orang dan Kadus 3-4 Orang perdesa. Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah Perangkat Desa yang ada adalah
1449 orang. Di tahun 2019, diadakan pelatihan untuk Kepala desa, Operator Desa,
Sekretaris Desa dan kasi Pemerintahan sejumlah 663 orang pelatihan, sehingga
angka realisasi nya adalah 45,8% dengan Persentase pencapaian 45,8%

Pada Tahun 2020, telah dilaksanakan Pelatihan di Palembang, dengan


mengutus masing-masing 2 orang perwakilan Perangkat dari masing-masing Desa
sehingga Jumlah Aparatur Desa yang terlatih bertambah 294 Orang.
Pada Tahun 2021, telah dilaksanakan Pelatihan di Lampung, dengan
mengutus masing-masing 1 orang perwakilan Perangkat Desa yaitu Kepala Desa
sehingga Jumlah Aparatur Desa yang terlatih bertambah 103 Orang.
Total Aparatur Desa yang telah dilatih dari tahun 2019 s.d 2021berjumlah
1.060, sehingga dapat disimpulkan angka Persentase Aparatur Desa Yang Terlatih
pada tahun 2021 adalah 73,15%.
Adapun Perhitungan Persentase Aparatur Desa Yang Terlatih adalah sebagai
berikut :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑎𝑝𝑎𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 𝑑𝑒𝑠𝑎
𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎𝑕 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐴𝑝𝑎𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 𝐷𝑒𝑠𝑎 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑡𝑖𝑕 = 𝑠𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑏𝑖𝑚𝑡𝑒𝑘 × 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕
𝑎𝑝𝑎𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 𝑑𝑒𝑠𝑎
1060 𝑂𝑟𝑎𝑛𝑔
= × 100%
1449 𝑂𝑟𝑎𝑛𝑔
= 73,15%

Grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar dibawah ini:

Grafik 3.15
Persentase Peserta Pelatihan Penyusunan APBDes dan Pemuktahiran
Siskeudes

51
LKjIP DPMDP3A 2021

120

100

80

60
Target
40
Realisasi
20

0
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2019 2020 2021 2022 2023

Adapun permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian indikator kinerja


tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya anggaran untuk melaksanakan kegiatan pelatihan dan bimtek


2. Adanya update aplikasi tiap tahun menyebabkan diharuskannya diadakan
sosialisasi dan pelatihan.
3. Jumlah perangkat desa yang banyak menyebabkan kesulitan untuk memberikan
pelatihan.
Adapun solusi yang diambil guna memecahkan permasalahan diatas adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan regulasi terhadap penggunaan dana desa untuk pemberian
pelatihan.
2. Membuat modul /buku panduan penggunaan aplikasi sehingga perangkat desa
dapat belajar di desa masing-masing
3. Melakukan upaya jemput bola dalam memberikan pelatihan artinya narasumber
memberikan pelatihan di kecamatan-kecamatan atau desa-desa tanpa harus
mengumpulkan perangkat desa di Kabupaten.
3 Meningkatnya pemberdayaan perempuan

Untuk sasaran meningkatnya pemberdayaan perempuan, makan disusun 8 (delapan)


Indikator kinerja yang telah ditetapkan targetnya.Pencapaian indikator tersebut
dilaksanakan pada DPMDP3A Kabupaten Empat Lawang melalui bidang Pemberdayaan
Perempuan. Adapun perbandingan realisasi terhadap target yang telah ditetapkan pada
tahun 2021 dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

52
LKjIP DPMDP3A 2021

1.1. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021
Indeks Pemberdayan 56,9
Persen 75 80 85 90 95 0 0 75,9 0 0
Gender (IDG) 3

Pada tahun 2019 ditargetkan IDG Kabupaten Empat Lawangmencapai 75%


dan realisasinya yaitu 56,93 % (sumber Website Resmi BPS Kabupaten Empat
Lawang).
Pada tahun 2020, angka realisasi belum dapat dilaporkan karena belum ada
nya rilis perhitungan dari BPS Kabupaten Empat Lawang.
Pada tahun 2021, angka realisasi belum dipublikasi dari BPS Kabupaten
Empat Lawang dan target yang ingin dicapai adalah 7 %
Adapun perhitungan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) menggunakan
rumus sebagai berikut :
𝐼𝐷𝐺 = 1 3 I 𝑃𝑎𝑟 + I 𝐷𝑀 + I𝑖𝑛𝑐 −𝑑𝑖𝑠
Keterangan :

1. IDG adalah ukuran pemberdayaan gender yang menunjukan apakah perempuan memainkan
peran yang aktif dalam kehidupan ekonomi dan politik.
2. I 𝑃𝑎𝑟 adalah Indeks Keterwakilan Perempuan di Parlemen
3. I 𝐷𝑀 adalah Indeks Pengambilan Keputusan
4. I𝑖𝑛𝑐 −𝑑𝑖𝑠 adalah Indeks Distribusi Pendapatan (I inc-dis)
Grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini:
Grafik 3.16
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).

100
80
60
40 Target

20 Realisasi

0
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2019 2020 2021 2022 2023

53
LKjIP DPMDP3A 2021

Permasalahan yang terjadi dalam menjalankan target kinerja tersebut adalah


sebagai berikut :

1. Kurangnya dukungan anggaran sehingga tidak dapat menjalankan kegiatan


terkait pengumpulan data pendukung IDG.
2. Kurangnya SDM pada Bidang Pemberdayaan Perempuan DPMDP3A Kabupaten
Empat Lawang.
Solusi yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Menambah anggaran di bidang Pemberdayaan Perempuan sehingga dapat
membuat kegiatan terkait pengumpulan data pendukung IDG
2. Menambah SDM pada Bidang Pemberdayaan Perempuan DPMDP3A Kabupaten
Empat Lawang baik dari tenaga TKS maupun ASN.
1.1.1 Indeks Pembangunan Gender (IPG)
Indikator Target Realisasi Persentase Pencapaian
Satuan
Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021
Indeks
94.5
Pembangunan Persen 93.54 93.89 94.24 94.94 93.54 0 0 100 0 0
9
Gender (IPG)

Untuk IPG pada Tahun 2019 belum dapat dilaporkan karena masih menunggu
rilisnya Data dari BPS Kabupaten Empat Lawang. Sedangkan IPG Kabupaten Empat
Lawang pada Periode 2017-2018 mengalami peningkatan, yaitu IPG tahun 2017
sebesar 92,95 dan IPG tahun 2018 sebesar 93,24dengan kata lain pembangunan
gender semakin seimbang atau merata.Kenaikan ini disebabkan karena
pembangunan perempuan lebih cepat diandingkan dengan laki-laki walaupun
kualitas keduanya sama tumbuh artinya bahwa dalam satu tahun terakhir
pembangunan berwawasan gender mulai menunjukan gejala yang lebih merata,
naiknya nilai IPG pada tahun 2018 cukup kecil yaitu 0,29.
Untuk IPG pada tahun 2020, dan 2021 belum dapat dilaporkan karena belum
ada nya rilis perhitungan dari BPS Kabupaten Empat Lawang.
Perhitungan IPG menggunakan Rumus berikut ini :
= 1 3 × 𝑋𝑒𝑑𝑒 1 + 𝑋𝑒𝑑𝑒 2 + 𝐼𝐼𝑛𝑐 −𝑑𝑖𝑠
Keterangan :
1. 𝑋𝑒𝑑𝑒 1 adalah 𝑋𝑒𝑑𝑒 untuk Harapan Hidup

54
LKjIP DPMDP3A 2021

2. 𝑋𝑒𝑑𝑒 2 adalah 𝑋𝑒𝑑𝑒 untuk Pendidikan


3. 𝐼𝐼𝑛𝑐 −𝑑𝑖𝑠 adalah Indeks Distribusi Penduduk
Grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini:
Grafik 3.17
Indeks Pembangunan Gender (IPG)

95,5

95

94,5

94
Target
93,5 Realisasi
93

92,5
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2019 2020 2021 2022 2023

Permasalahan yang terjadi dalam pencapaian target kinerja tersebut adalah


data IPG tersebut mengacu pada data yang dikeluarkan BPS Kabupaten Empat
Lawang. Untuk Data IPG Tahun 2019 baru dirilis pada Bulan Maret Tahun 2020
sehingga harus menunggu untuk terbitnya data IPG tersebut.

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah berkoordinasi dengan BPS


Kabupaten Empat Lawang dalam pengumpulan data pendukung IPG sehingga dapat
dihitung tanpa harus menunggu rilis Data.
1.2 Jumlah Kebijakan Yang Responsif Gender Mendukung Pemberdayaan
Perempuan.

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021
Jumlah Kebijakan yg
responsif gender
mendukung
pemberdayaan Persen 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100
perempuan

55
LKjIP DPMDP3A 2021

Untuk saat ini kebijakan yang ada dalam pendukung pemberdayaan perempuan
adalah 1 (satu)sk yaitu pembentukan focal point pengarusutamaan gender pada
DPMDP3A.
Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini:

Grafik 3.18
Jumlah Kebijakan Yang Responsif Gender
Mendukung Pemberdayaan Perempuan.

1,2

0,8

0,6 Target

0,4 Realisasi

0,2

0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

1.3 Jumlah Peserta dalam kegiatan Advokasi Kebijakan dan


Pendampingan Pelaksanaan PUG termasuk PPRG

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

Persentase Peserta
Persen 50 50 50 50 50 - - 50 - - 100
Keg Advokasi

Pada tahun 2021 telah dilaksanakan kegiatan Advokasi kebijakan dan


pendampingan pelaksanaan PUG termasuk PPRG berjumlah 50 orang peserta,
sehingga dapat disimpulkan angka Persentase peserta kegiatan tersebut pada tahun
2021 adalah 100%.

56
LKjIP DPMDP3A 2021

a. Persentase Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah (PPRG)

Indikator Target Realisasi Persentase Pencapaian


Satuan
Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021
Presentase
peran
perempuan 33,6 74,7
Persen 40 45 50 55 60 20 50 50 100
dalam 4 5
pembangunan
daerah

Pada Tahun 2020, Angka Persentase Peran Perempuan Dalam Pembangunan


Daerah tahun 2020 adalah 33,64 dengan persentase pencapaian 74,75 %.
Pada Tahun 2021, Angka Persentase Peran Perempuan Dalam Pembangunan
Daerah tahun 2021 adalah 50 dengan persentase pencapaian 100 %.

Perhitungan peran Perempuan dalam Pembangunan daerah tahun 2021


adalah sebagai berikut :

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎𝑕 𝑇𝑎𝑕𝑢𝑛 2020


𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑤𝑎𝑘𝑖𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑂𝑃𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔
+ 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑔 𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚
𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑃𝑃𝑅𝐺 𝑝𝑎𝑟𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛
=
2

29,41% + 8,47%
=
2

= 33,64%

Keterangan :

Persentase OPD yang telah melaksanakan Perencanaan dan Penganggaran


Responsif Gender (PPRG).

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑂𝑃𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎𝑕


= 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑃𝑃𝑅𝐺 × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕 𝑂𝑃𝐷

10 𝑂𝑃𝐷
= × 100%
34 𝑂𝑃𝐷

= 29,41%

57
LKjIP DPMDP3A 2021

b. Persentase Keterwakilan Perempuan yang duduk dalam Parlemen.

𝐽𝑃𝐷𝑃𝑅𝐷
𝑃 𝑃𝑃𝐷 = × 100%
𝐽𝐴𝐷𝑃𝑅𝐷

3 𝑂𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝐷𝑃𝑅𝐷


=
35 𝑂𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝐷𝑃𝑅𝐷
× 100%

= 8,47 %

Keterangann :

P PPD : Proporsi kursi yang diduduki perempuan di parlemen


tingkat daerah (DPRD) provinsi dan kabupaten/kota

JPDPRD : Jumlah perempuan yang menjadi anggota DPRD


provinsi dan kabupaten/kota

JADPRD : Jumlah seluruh anggota DPRD provinsi dan


kabupaten/kota

Sumber data website Resmi BPS Kabupaten EMpat


Lawang

(Update tahun 2019)

https://empatlawangkab.bps.go.id/indicator/101/108/1/j
umlah-anggota-dewan-perwakilan-rakyat-daerah-
menurut-partai-politik-dan-jenis-kelamin-di-kabupaten-
empat-lawang.html

Grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar


dibawah ini:

Grafik 3.19
Persentase Peran Perempuan Dalam Pembangunan Daerah.
70
60
50
40
30 Target
20
Realisasi
10
0
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2019 2020 2021 2022 2023

58
LKjIP DPMDP3A 2021

1.4 Persentase Partisipasi Istri ASN dalam kegiatan Dharma Wanita

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

Persentase
Partisipasi Istri ASN Persen 100 100 100 100 100 100 100 100 - - 100
dlm Dharma Wanita

Untuk kegiatan Partisipasi Istri ASN dalam Dharma Wanita diwajibkan untuk
mengikuti kegiatan tersebut, sehingga dapat disimpulkan angka Persentase peserta
kegiatan tersebut pada tahun 2021 adalah 100%.

1.5 Jumlah Kegiatan Gerakan Gabungan Wanita (GOW)

a. Persentase Organisasi Perempuan Yang Aktif

Indikator Target Realisasi Persentase Pencapaian


Satuan
Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021
Persentase
organisasi
Persen 70 72 76 79 82 100 100 100 142,86 138,88 131,58
perempuan
yang aktif

Persentase organisasi perempuan yang aktif mencapai angka 131,58%


dengan capaian target sebesar 100% dari target 76%. Di kabupaten empat lawang
terdapat 6 organisasi perempuan.Ke-6 organisasi perempuan ini aktif melakukan
aktifitas organisasi dan tergabung dalam wadah GOW (gerakan organisasi
wanita).Permasalahan yang terjadi sekarang adalah kegiatan yang ada dalam
organisasi perempuan tersebut belum terlalu menyentuh pada pemberdayaan
kepada masyarakat.Adapun solusi yang dapat diambil adalah pemberian edukasi
dan pemahaman melalui kegiatan sosialisasi kepada seluruh organisasi perempuan
yang ada di Kabupaten Empat Lawang agar dapat memberikan pembinaan dan
pemberdayaan kepada masyarakat desa.

Adapun perhitungan Organisasi Perempuan yang aktif adalah sebagai berikut :

59
LKjIP DPMDP3A 2021

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑂𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 = × 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛
6 𝑂𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛
= × 100%
6 𝑂𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛
= 100%

Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini:

Grafik 3.20
Persentase Organisasi Perempuan Yang Aktif

120
100
80
60
Target
40
Realisasi
20
0
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2019 2020 2021 2022 2023

1.6 Jumlah Peserta Dharma Wanita Yang dibina

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

Persentase Peserta
Persen 1000 1000 1000 1000 1000 - - 1000 - - 100
Dharma Wanita

Pada tahun 2021 telah dilaksanakan kegiatan peserta Dharma Wanita yang
dibina berjumlah 1.000 orang peserta, sehingga dapat disimpulkan angka
Persentase peserta kegiatan tersebut pada tahun 2021 adalah 100%.

60
LKjIP DPMDP3A 2021

1.7 Persentase Penurunan Jumlah Kasus Perempuan

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

Presentase
Penurunan Jumlah 333,
Persen 30 40 50 60 70 100 0 0 0 0
33
Kasusperempuan

Pada tahun 2019, Persentase penurunan jumlah kasus perempuan di


Kabupaten Empat Lawang untuk keseluruhannya masih sangat rendah berdasarkan
data yang ada di polres Kabupaten Empat Lawang hanya 16 kasus yang ditangani,
hal ini dikarenakan kemungkinan ketidak beranian perempuan untuk meminta
bantuan kelembaga, baik ke polres maupun kebidang pemberdayaan perempuan hal
ini disebabkan adanya rasa malu untuk mengungkapkan kasus yang dihadapi atau
rasa takut karena adanya ancaman dari pihak lain.Adapun solusi alternatif yang
dapat diambil dalam menyelesaikan permasalahan tersebut adalah memberikan
sosialisasi kepada perempuan untuk berani melapor jika terjadi kekerasan fisik
maupun verbal baik yang dialami sendiri ataupun keluarga yang bersangkutan.
Pada Tahun 2020Selain memang tidak ada laporan dari masyarakat, sasaran
ini tidak dicapai secara maksimal akibat refocusing anggaran.

Pada tahun 2021, terdapat kenaikan kasus sebanyak 3 kasus. Sehingga


upaya penurunan adalah 0%

Perhitungan Persentase Jumlah Kasuskekerasan pada Perempuan


menggunakan rumus sebagai berikut :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑡𝑎𝑕𝑢𝑛 𝑁 − 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑡𝑎𝑕𝑢𝑛 𝑁 − 1


𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑡𝑎𝑕𝑢𝑛 𝑁 − 1
𝑐𝑎𝑡𝑎𝑡𝑎𝑛 ∶
∗ 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑎𝑕𝑢𝑛 2020 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛
𝑘𝑒𝑘𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘

Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini:

61
LKjIP DPMDP3A 2021

Grafik 3.21
Persentase Penurunan Jumlah Kasus Perempuan.

120
100
80
60
Target
40
Realisasi
20
0
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2019 2020 2021 2022 2023

4. Meningkatnya Perlindungan Dan Pemenuhan Hak Anak

Untuk mencapai sasaran meningkatnya perlindungan dan pemenuhan hak


anak, maka disusun 10 (Sepuluh) indikator kinerja.Sasaran tersebut nantinya akan
bermuara pada terbentuknya Kabupaten Empat Lawang Layak Anak berpredikat
Pratama. Skor yang harus dikumpulkan guna pencapaian predikat pratama tersebut
mencapai 500 sampai dengan 600 point. Nilai tersebut tidak akan tercapai bila tidak
ada kerjasama dan dukungan dari stakeholder terkait dalam pemenuhan nilai
tersebut. Indikator kinerja tersebut dilaksanakan pada DPMDP3A Kabupaten Empat
Lawang melalui bidang Perlindungan dan pemenuhan hak Anak. Adapun persentase
capaian indikator kinerja tersebut dijelaskan pada uraian dibawah ini :

a. INDIKATOR KLA YANG TELAH MENDAPATKAN NILAI (24


INDIKATOR).

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021
Indikator KLA yang
telah mendapatkan Indikator 8 12 16 20 24 18 0 225.00 0
nilai (24 indikator)

Pada Tahun 2019, Indikator KLA yang telah mendapatkan nilai (24
indikator).Indikator kinerja tersebut tercapai sebesar 18 indikator dari target 8
indikator. Ini berarti persentase pencapaian target mencapai 225%. Indikator KLA
yang telah memiliki nilai tersebut adalah 1.Secara Kelembagaan yaitu Perda KLA,

62
LKjIP DPMDP3A 2021

Terlembaga KLA, Keterlibatan masyarakat, dunia usaha, dan media.2, Kluster I yaitu
Akta kelahiran, Informasi Layak Anak, Partisipasi Anak.3, Kluster II yaitu Perkawinan
anak, lembaga konsultasi bagi Orang tua atau keluarga, PAUD, Infrastruktur ramah
anak, 4. Kluster III yaitu persalinan di Faskes, prevalensi dengan pelayanan, faskes
dengan pelayanan ramah anak, air minum dan sanitasi, KTR dan Iklan, promosi dan
sponsor rokok, 5. Kluster IV yaitu Sanggar anak, pusat kreatifitas anak, 6.Kluster V
yaitu korban kekerasan dan eksploitasi.
Pada Tahun 2020, Penilaian Kabupaten Layak Anak (KLA) ditiadakan oleh
Pemerintah Pusat dikarenakan Refocusing Anggaran dan Upaya Penanggulangan
COVID-19.
Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini:
Grafik 3.22
Indikator KLA Yang Telah Mendapatkan Nilai (24 indikator).

30
25
20
15 Target
10 Realisasi
5
0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

1.1 Skor penilaian Kota/Kab. Layak anak.

Persentase
Target Realisasi
Indikator Kinerja Satuan Pencapaian
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021
Skor penilaian
140.
Kota/Kab. Layak Persen 120 130 140 150 160 168.75 0 168 - 120
63
anak

Pada Tahun 2019, Skor penilaian Kota/Kab.Layak anak. Persentase


pencapaian kinerja tersebut melebihi target yang ditetapkan yaitu mencapai angka
140,63%. Ini berarti target yang berjumlah 120 point di capai dengan angka

63
LKjIP DPMDP3A 2021

168,75point. Skor penilaian KLA di Kabupaten Empat Lawang tersebut ditentukan


berdasarkan pencapaian dari 24 indikator KLA yang mendapatkan point bila sudah
memenuhi kriteria.
Pada tahun 2020, Nilai Skor KLA tidak ada karena Penilaian KLA tahun 2020
ditiadakan (Surat Kementrian PPPA terlampir).
Pada tahun 2021, Nilai Skor KLA yang diperoleh 168 sedangkan target yang
ingin dicapai adalah 140 point.
Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini:
Grafik 3.23
Skor penilaian Kota/Kab. Layak Anak

180

160

140

120

100
Target
80
Realisasi
60

40

20

0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

1.2 Jumlah OPD, Lembaga Pemerintah, Lembaga Swasta dan Organisasi


Masyarakat yang berpartisipasi dalam penilaian KLA
a. Jumlah Gugus Tugas Kota /Kab. Layak (GT KLA) Yang Bina.

Persentase
Target Realisasi
Pencapaian
Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2019 2020

Jumlah Gugus Tugas


Kota Layak /Kab.
GT KLA 10 15 20 25 30 22 36 220 240
Anak (GT KLA) yang
dibina

64
LKjIP DPMDP3A 2021

Pada tahun 2019, Jumlah Gugus Tugas Kota Layak /Kab.Anak (GT KLA) yang
dibina 22 Satgas pada OPD.Target yang ingin dicapai adalah 10 Satgas GT KLA pada
10 OPD.Ini berarti persentase capaian kinerja dari indikator tersebut mencapai
220%. Adapun 22 OPD yang dibina tersebut yaitu Bappeda, Dishub, Disdukcapil,
Bagian Hukum Setda, Dinas Koperasi,UKM dan Tenaga Kerja, Diskominfo, Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan, Dinsos, Kantor Kemenag, Dinas Pengendalian
Penduduk Keluarga Berencana Daerah, Disdikbud, Dinkes, DLH, Dinas Pariwisata,
Dinas Perkim, Dispora, Polres Empat Lawang, BPBD, PDAM, Badan Pengelola Pajak
dan Retribusi Daerah, Dinas PUPR dan Dinas Ketahanan Pangan. OPD tersebut
memiliki andil yang besar dalam pencapaian skor KLA.
Pada Tahun 2020, Jumlah Gugus Tugas Kota Layak /Kab.Anak (GT KLA) yang
dibina 36 Satgas pada OPD. Target yang ingin dicapai adalah 15 Satgas GT KLA
pada 15 OPD. Ini berarti persentase capaian kinerja dari indikator tersebut
mencapai 240%.
Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini:
Grafik 3.24
Jumlah Gugus Tugas Kota /Kab. Layak (GT KLA) Yang Bina
35

30

25

20
Target
15 Realisasi

10

0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

65
LKjIP DPMDP3A 2021

Permasalahan yang terjadi adalahan OPD yang berkaitan dengan KLA yang
belum mengumpulkan data pendukung sehingga DMPDM3A Kabupaten Empat
Lawang kesulitan dalam melaporkan jumlah skor KLA yang terkumpul.
Solusi yang dapat diambil dalam mengatasi kendala tersebut adalah
memberikan reward kepada OPD yang mengumpulkan data dengan lengkap dan
punishment kepada OPD yang terlambat mengumpulkan data pendukung.
Gugus tugas tersebut akan melaksanakan rapat koordinasi dan evaluasi
terkait pencapaian skor penilaian KLA. Hasil rapat tersebut kemudian akan
dilaporkan kepada Bupati Empat Lawang untuk dapat diberikan arahan dan
petunjuk.

1.3 Jumlah Fasilitasi Pembentukan dakela


Dakela merupakan singkatan dari Desa Kelurahan Layak Anak. Terwujudnya
dakela memerlukan kerja sama dari lintas organisasi dengan beberapa
indikator yang ada didalamnya, salah satu indikantor tersebut adalah dengan
adanya Forum Anak didalamnya.
a. Jumlah Kecamatan Yang Memiliki Forum Anak.

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021

Jumlah Kecamatan 4 6 8 10 10 10 10 10 250 166 % 125 %


Kecamatan yang %
memiliki forum
Anak

Pada Tahun 2019, ini Persentase capaian Indikator kinerja dari jumlah
kecamatan yang memiliki forum anak adalah sebesar 250%. Ini sangat jauh
melebihi target yang ditetapkan yaitu dari 4 kecamatan dicapai dengan angka 10
kecamatan. Forum anak dibentuk dikecamatan dengan mekanisme pengangkatan
kepengurusan melalui musyawarah melibatkan anak dari perwakilan setiap sokolah
dari tingkat SD, SMP dan SMA.Forum anak tersebut berfungsi sebagai wadah anak-
anak untuk menyalurkan aspirasinya melalui tempat yang resmi.Forum anak juga
dapat dilibatkan dalam memberikan usulan dalam musrembang baik ditingkat desa
sampai ke tingkat Kabupaten.Dengan adanya forum anak tersebut diharapkan dapat

66
LKjIP DPMDP3A 2021

memberikan dorongan kepada pemerintah Kabupaten Empat Lawang untuk


mencapai pemenuhan hak-hak anak sehingga Kabupaten Layak Anak dapat
tercapai.
Forum anak dibentuk untuk masa periode 2019-2021, sehingga realisasi
Jumlah Kecamatan Yang Memiliki Forum Anak pada tahun 2021 adalah 10 Forum
pada 10 Kecamatan dgn persentase pencapaian realisasi 125%.
Pelantikan Anggota Forum Anak Kecamatan se Kabupaten Empat Lawang
Periode 2019-2021

Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini:
Grafik 3.25
Jumlah Kecamatan Yang Memiliki Forum Anak

12

10

6 Target
Realisasi
4

0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

67
LKjIP DPMDP3A 2021

Permasalahan yang dihadapi yaitu jarangnya forum anak diundang untuk


menghadiri kegiatan-kegiatan kedinasan seperti musrembang, reses, rapat
paripurna DPRD dan lain-lain.Padahal forum anak dapat memberikan saran dan
masukan terkait pemenuhan hak-haknya dalam pembangunan Kabupaten Empat
Lawang.
Solusi alternatif yang dapat diambil dalam menghadapi persoalan diatas
adalah memberikan sosialisasi kapada OPD, terkait keberadaan dan fungsinya forum
anak terhadap percepatan Kabupaten Empat Lawang menjadi Kabupaten Layak
Anak.

1.4 Jumlah Fasilitasi pengembangan Minat Bakat Anak


a. Persentase Fasilitas Umum Ramah Anak.

Persentase
Target Realisasi
Indikator Pencapaian
Satuan
Kinerja
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2019 2020

Persentase Persen 4.4 9 17,9 22,4 26,4 4.5 10 102.27 111,11


fasilitas umum tase
ramah anak

Pada tahun 2019, Pencapaian kinerja untuk fasilitas umum ramah anak masih
tergolong kecil yaitu ada diangka 4,5%. Meskipun tergolong kecil tapi tetap
mencapai target yang diharapkan yaitu dari 4,4% sehingga persentase pencapaian
indikator tersebut sebesar 102,27% dari skala 100. Jumlah fasilitas umum ramah
anak yang telah terbentuk berupa ruang bermain ramah anak dan rute aman
sekolah.
Jumlah Total Fasum yang akan dicapai oleh Kabupaten Empat Lawang antara
lain :
1. Fasilitas Umum (Fasum) Ramah Anak pada Sekolah berjumlah 222 buah
Fasum, yg terdiri dari 38 Fasum untuk Sekolah Menengah Pertama dan
184 Fasum untuk sekolah Daera
2. Fasilitas Umum (Fasum) Ramah Anak pada Kecamatan, masing2 satu 1
Fasum, sejumlah 10 Fasum

68
LKjIP DPMDP3A 2021

3. Fasilitas Umum (Fasum) Ramah Anak OPD Kabupaten Empat Lawang,


yang berjumlah 36 buah Fasum.
sehingga Jumlah Fasum yang ingin dicapai berjumlah 268 Fasilitas Umum (Fasum)
Ramah Anak.
Pada tahun 2020, Fasum yang ada sebanyak 27 Fasum (pada 27 Sekolah),
sehingga angka target yg tercapai sebesar 10%, dengan persentase pencapaian
111,11%
Adapun Perhitungan Persentase Fasilitas Umum Ramah Anak adalah sebagai
berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕
𝐹𝑎𝑠𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑚𝑢𝑚
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐹𝑎𝑠𝑖𝑙𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑚𝑢𝑚 𝑅𝑎𝑚𝑎𝑕 𝐴𝑛𝑎𝑘 = 𝑅𝑎𝑚𝑎𝑕 𝐴𝑛𝑎𝑘 × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐹𝑎𝑠𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑈𝑚𝑢𝑚 𝑅𝑎𝑚𝑎𝑕 𝐴𝑛𝑎𝑘
𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡𝑘𝑎𝑛
27 𝐹𝑎𝑠𝑢𝑚
= × 100%
268 𝐹𝑎𝑠𝑢𝑚
= 10%
Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini:
Grafik 3.26
Persentase Fasilitas Umum Ramah Anak.

30

25

20

15 Target
Realisasi
10

0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Permasalahan yang dihadapi dalam pemenuhan target kinerja tersebut


adalah Keterbatasan anggaran untuk pembangunan fasilitas umum ramah anak dan

69
LKjIP DPMDP3A 2021

Pembangunan fasilitas umum ramah anak melibatkan OPD terkait sehingga sulit
dilakukan intervensi.
Solusi yang dapat diambil dalam menyelesaikan permasalahan diatas adalah
Mengalokasikan penggunaan dana desa dalam pembangunan fasilitas umum ramah
anak di desa dan Membuat regulasi yang dapat mengintervensi OPD terkait untuk
melaksanakan pembangunan fasilitas umum ramah anak.

1.5 Jumlah Rapat Koordinasi Satgas KLA

Persentase
Target Realisasi
Pencapaian
Indikator Kinerja Satuan
201 202 202 201 202 202
2019 2020 2021 2022 2023
9 0 1 9 0 1

Jumlah Rakor Rapat 4 4 4 4 4 - - 4 - - 100


Satgas KLA

Rapat Koordinasi Satgas KLA merupakan kegiatan rutin bagi Satgas KLA yang
dilakukan sebanyak 4 kali dalam setahun. Adapun tujuan dilaksanakan Rakor
tersebut adalah untuk melakukan evaluasi, monitoring dan persamaan persepsi
mengenai upaya-upaya strategis yang dapat dilakukan, serta persiapan dukungan
gugus tugas dalam pengisian evaluasi pengembangan KLA. Yang dihadiri dari OPD,
lembaga vertical dan LSM.

1.6 Persentase Upaya Perlindungan Khusus Anak

Persentase
Target Realisasi
Indikator Pencapaian
Satuan
Kinerja
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2019 2020

Persentase Persen 3 3 4 4 5 5 0 166,67 0


Jumlah upaya
yang dilakukan
Khusus Anak

70
LKjIP DPMDP3A 2021

Pada Tahun 2019, Pencapaian indikator kinerja ini tercapai diangka 5 dari
target yang ditetapkan yaitu diangka 3 sehingga persentase pencapaian indikator ini
menembus angka 166,67%. Ada 5 upaya yang dilakukan DPMDP3A Kabupaten
Empat Lawang melalui Bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak adalah
melalui kegiatan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak
(P2TP2A), Sosialisasi pencegahan kekerasan fisik dan sexual, Perlindungan Anak
Terpadu Berbasis Masyarkat (PATBM), Pengembangan Minat dan Bakat Anak dan
Forum Anak. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan jalan untuk DPMDP3A
memberikan sosialisasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang
pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak khususnya di Kabupaten
Empat Lawang.
Pada Tahun 2020, Sosialisasi tidak dapat dilakukan karena refocusing
anggaran dan larangan melakukan aktivitas berkumpul sebagai upaya pencegahan
penyebaran Covid-19.
Grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar dibawah
ini:

Grafik 3.27
Jumlah Upaya Yang Dilakukan (Sosialisasi Hak Anak)

3 Target
2 Realisasi

0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Permasalahan yang dihadapi apabila kegiatan ini dapat dilaksanakan antara


lain :
1. Kurangnya dukungan anggaran baik dari pemerintah ataupun dunia usaha.
2. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pemenuhan hak anak.

71
LKjIP DPMDP3A 2021

Solusi yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah tersebut diatas adalah
sebagai berikut :
1. Penggunaan dana desa dalam memsosialisasikan pemenuhan hak anak dapat
menjadi solusi dalam keterbatasan anggaran pemerintah
2. Membentuk Pusat pelayanan terhadap Anak Berbasis Masyarakat yang dapat
digunakan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya
pemenuhan hak anak.
1.7 Persentase Penurunan Kasus Kekerasan terhadap Anak
a. Jumlah Kader Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat
(PATBM) Yang Dibentuk.

Persentase
Target Realisasi
Indikator Pencapaian
Satuan
Kinerja
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2019 2020

Jumlah kader
Perlindungan
Anak Terpadu
Berbasis Kader 20 30 40 50 60 14 0 70 0
Masyarakat
(PATBM) yang
dibentuk

Pada Tahun 2019, Jumlah Kader Perlindungan Anak Terpadu Berbasis


Masyarakat (PATBM) yang dibentuk.Persentase pencapaian kinerja untuk indikator
tersebut tidak mencapai target yang diharapkan yaitu 70% dari target 20 PATBM
hanya terbentuk 14 PATBM. Yaitu PATBM yang terbentuk di desa Canggu, desa
Kebon, Tanjung Ning Lama, Kelurahan Kelumpang Jaya, desa Lubuk Kelumpang,
desa Taba, desa Tanjung Ning Tengah, desa Tanjung Ning Jaya, Kelurahan Tanjung
Makmur, Kelurahan Jayaloka, Kelurahan Tanjung Kupang, Kelurahan Kupang,
Kelurahan Pasar, desa Tanjung Ning Baru. Penunjukan kepengurusan PATBM
tersebut dilakukan di desa oleh kepala desa yang bersangkutan dengan jumlah
kader sebanyak 10 orang/ desa.Pembentukan PATBM tersebut diharapkan dapat
menekan angka kekerasan terhadap anak dan dapat memberikan edukasi tentang
hak-hak anak kepada masyarakat.

72
LKjIP DPMDP3A 2021

Pada Tahun 2020, kegiatan yang bertujuan untuk mencapai sasaran ini
tidak dapat dilaksanakan karena refocusing anggaran.
Adapun grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari
gambar dibawah ini:
Grafik 3.28
Jumlah Kader Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM)
Yang Dibentuk.
70

60

50

40
Target
30
Realisasi
20

10

0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja tersebut adalah


keterbatasan anggaran untuk melakukan fasilitasi pembentukan PATBM.
Solusi yang dapat diambil dalam menyelesaikan permasalahan tersebut
adalah membuat regulasi terkait penggunaan dana desa untuk memfasilitasi
pembentukan PATBM.

1.8 Jumlah Peserta Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Anak


Indikator Target Realisasi Persentase Pencapaian
Satuan
Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2019 2020 2021
Jumlah Peserta 75 75 75 75 75 - - 75 - - 100
Peserta
Sosialisasi
Pencegahan
Perkawinan
Anak

Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Anak merupakan salah satu kegiatan dari


untuk pencegahan kekerasan terhadap anak.Pada tahun 2021 kegiatan telah
mencapai target sebanyak 75 dengan pencapaian 100%

73
LKjIP DPMDP3A 2021

1.9 Persentase Kasus Kekerasan Terhadap Anak Yang Tertangani.

Target Realisasi Persentase Pencapaian


Indikator Kinerja Satuan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2019 2020


Presentase tindak
kekerasan terhadap Persen 30 40 50 60 70 71.43 100 238.10 250
anak yg tertangani

Pada Tahun 2019, Persentase tindak kekerasan terhadap anak yang


tertangani. Persentase pencapaian kinerja tersebut menembus angka 238,10%. Ini
berarti target yang ditetapkan tercapai dengan angka yang besar yaitu 71,43% dari
target 30%. Target ini tercapai dikarenakan masyarakat sekarang telah mengetahui
adanya pusat pelayanan yang dapat mendampingi anak bila terjadi kekerasan atau
anak berhadapan dengan hukum yaitu Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan
Perempuan dan Anak (P2TP2A). Pusat pelayanan ini juga memberikan sosialisasi
dan edukasi kepada masyarakat akan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak.
Pada Tahun 2020, ada 27 Kasus kekerasan anak yang dilaporkan dan semua
dapat ditangani dengan baik, sehingga angka persentase tindak kekerasan terhadap
anak yang tertangani adalah 100% dengan persentase pencapaian 250%.
Adapun Perhitungan Persentase tindak kekerasan terhadap anak yang
tertangani :
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑇𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑘𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑕𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑘𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑕𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑖
= × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑘𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑕𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑘𝑎𝑛
27 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠
= × 100%
27 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠
= 100%
Grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini:

74
LKjIP DPMDP3A 2021

Grafik 3.29
Persentase Tindak Kekerasan Terhadap Anak Yang Tertangani.
120

100

80

60 Target
Realisasi
40

20

0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:


1. Keluarga korban malu untuk melapor apalagi berkaitan dengan kasus kekerasan
seksual.

2. Korban malas dan enggan mengikuti bimbingan konseling guna memperbaiki


psikologi anak pasca trauma.

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah


lakukan pelayanan jemput bola kepada anak yang menjadi korban kekerasan baik
untuk melakukan pendampingan maupun proses mengembalikan psikologi pasca
trauma.

1.10 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Data Kekerasan Anak

1.11 Persentase Kasus Pelanggaran Hak Anak Yang Tertangani.

Persentase
Target Realisasi
Indikator Pencapaian
Satuan
Kinerja
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2019 2020

persentase Persen 66 69 72 75 78 71.43 100 108.23 100


kasus
pelanggaran
hak anak yang
tertangani

75
LKjIP DPMDP3A 2021

Pada tahun 2019, Persentase pencapaian kasus pelanggaran hak anak yang
tertangani tersebut menembus angka 108,23%. Ini berarti target yang ditetapkan
tercapai dengan angka yang besar yaitu 71,43% dari target 66%.
Pada tahun 2020, terdapat 27 kasus pelanggaran hak anak, dan semua
dapat ditangani dengan baik, sehinggga tertangani 100%.
Perhitunganpersentase kasus pelanggaran hak anak yang tertangani adalah
sebagai berikut :
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑕𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑘 𝐴𝑛𝑎𝑘 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑖
= × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑘 𝐴𝑛𝑎𝑘 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑘𝑎𝑛
27 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠
= × 100%
27 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠
= 100%
Grafik pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat dari gambar
dibawah ini:
Grafik 3.30
Persentase Kasus Pelanggaran Hak Anak Yang Tertangani.

80
78
76
74
72
70 Target
68
Realisasi
66
64
62
60
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Angka diatas didapat dari jumlah anak yang mendapatkan kekerasan


melapor kepada P2TP2A yang ada pada DPMDP3A Kabupaten Empat Lawang.Pada
Tahun 2019 terdapat 7 kasuskekerasan terhadap anak yang melapor akan tetapi
hanya 5 orang yang tertangani sampai tuntas. Ini dikarenakan pendampingan
psikologis pasca trauma tidak dijalani oleh anak tersebut sampai selesai.Adapun

76
LKjIP DPMDP3A 2021

solusi yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah tersebut adalah lakukan


pelayanan jemput bola kepada korban sehingga dapat tertangani sampai tuntas.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Jumlah Belanja Daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2021 pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Empat Lawang dianggarkan sebesar Rp.6.586.320.042,-(Enam milyar lima ratus
delapan puluh enam juta tiga ratus dua puluh ribu empat puluh duarupiah) dan
realisasinya sebesar Rp.6.026.379.306,- (Enam milyar dua puluh enam juta tiga
ratus tujuh puluh Sembilan ribu tiga ratus enam rupiah) atau sebesar 91,50% dari
dana yang dianggarkan dengan perincian sebagai berikut :

a) Belanja Pegawai

Belanja Pegawai dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah


Tahun Anggaran 2021 pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kabupaten Empat Lawang dianggarkan sebesar Rp. 2.361.878.542,-dengan
realisasi sebesar Rp.2.361.868.726,-atau sebesar 98,88% dari dana yang
dianggarkan.

b) Belanja Barang dan Jasa

Belanja Barang dan Jasa yang terdapat pada Belanja Langsung dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 Satuan
KerjaPerangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Empat Lawang dianggarkan
sebesar Rp.3.919.767.500,- dengan realisasi sebesar Rp.3.438.980.580,-atau
sebesar 87,73% dari dana yang dianggarkan.

Sedangkan realisasi fisik dari kegiatan pada belanja barang dan jasa
tersebut telah 87,73%, dengan demikian target kinerja tercapai dengan efisiensi
anggaran yang tidak digunakan sebesar Rp. 480.786.920,- atau sebesar 12,27%.

77
LKjIP DPMDP3A 2021

C. Belanja Modal

Belanja Modal yang terdapat pada Belanja Langsung dalam Anggaran


Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 Satuan KerjaPerangkat
Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Empat Lawang dianggarkan sebesar
Rp.304.674.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 225.530.000,-atau sebesar 85,00%
dengan demikian target kinerja tercapai dengan efisiensi anggaran yang tidak
digunakan sebesar Rp. 79.144.000,- atau sebesar 74,02%.
Adapun capaian keuangan DPMDP3A Kabupaten Empat Lawang Tahun
2021 disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel Akuntabilitas Keuangan DPMDP3A Kabupaten Empat
Lawang Tahun 2021

Tahun 2021
No SASARAN PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5 6
1 Meningkatnya Program Pemberdayaan
pemberdayaan Lembaga
Masyarakat 1 Kemasyarakatan, 1.200.976.450 1.040.793.940 86.66
Desa Lembaga Adat dan
Masyarakat Hukum Adat
Program Penunjang
2 Urusan Pemerintahan 3.289.156.068 2.890.154.508 94.93
Daerah Kab/Kota
2. Meningkatnya
kapasitas Program Administrasi
1 266.363.500 265.958.661 99.85
pemerintah Pemerintahan Desa
desa
2 Program Penataan Desa 333.095.000 303.217.000 91.03
3. Indek Program
Pembangunan Pengarusutamaan
Gender (IPG) Gender (PUG) dan 1.098.703.000 946.921.473 86,19
Pemberdayaan
Perempuan
Meningkatnya
perlindungan
Program Pemenuhan
4. dan 1 260.250.000 260.130.000 99.95
Hak Anak (PHA)
pemenuhan
hak anak
Program Perlindungan
2 130.000.000 130.000.000 100.00
Khusus Anak

78
LKjIP DPMDP3A 2021

Sedangkan untuk melihat efisiensi penggunaan sumberdaya manusia pada


DPMDP3A Kabupaten Empat Lawang Tahun 2021 dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel Efisiensi Sumber Daya Manusia DPMDP3A Kabupaten Empat


Lawang Tahun 2021

Tahun 2021
%
No SASARAN PROGRAM/KEGIATAN REALISASI
CAPAIAN
KEUANGAN
KINERJA
1 2 3 4 5
1. Meningkatnya 1 Program Pemberdayaan Lembaga
pemberdayaan Kemasyarakatan, Lembaga Adat dan 86.66 78,57
Masyarakat Desa Masyarakat Hukum Adat
2 Program Penunjang Urusan 100.00
Pemerintahan Daerah Kab/Kota 94.93

2. Meningkatnya
Program Administrasi Pemerintahan
kapasitas pemerintah 1 99.85 100.00
Desa
Desa
91.03 100.00
2 Program Penataan Desa
3. Indeks Pembangunan Program Pengarusutamaan Gender
86,19 100.00
Gender (IPG) (PUG) dan Pemberdayaan Perempuan

Meningkatnya 1 Program Pemenuhan Hak Anak (PHA) 99,95 87,50


perlindungan dan
4.
Pemenuhan Hak
Anak 2 Program Perlindungan Khusus Anak 100 100,00

Dari tabel efisiensi sumber daya manusia diatas dapat dilihat bahwa capaian
kinerja mendapatkan nilai lebih besar daripada capaian keuangan. Ini berarti DPMDP3A
Kabupaten Empat Lawang telah berhasil melaksanakan efisiensi sumberdaya manusia
nya. Ini dapat terjadi dikarenakan target kinerja yang ditetapkan pada program
kegiatan telah tercapai 100% meskipun realisasi keuangan tidak mencapai angka 100%
dikarenakan adanya anggaran yang tidak terserap habis.
Dalam menunjang tercapainya sasaran yang telah ditetapkan, DPMDP3A
merumuskan 6 (enam) Program yang didukung dengan 6 (enam) Program rutin.
Dari ke-6 program tersebut didapatkan 30 kegiatan yang ada. Adapun program

79
LKjIP DPMDP3A 2021

kegiatan yang menunjang tercapainya pencapaian target kinerja Tahun 2021 adalah
sebagai berikut :
 Program Administrasi Umum Perangkat Daerah
1. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
2. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
3. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
4. Penyediaan Bahan Logistik Kantor
5. Penyediaan Barang Cetakan dan Pengandaan
6. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
7. Penyelenggaraaan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD
 Program Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor atau Bangunan lainnya
 Program Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
1. Penyediaan Jasa Surat menyurat
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
3. Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor
4. Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor
 Program Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
1. Penyediaan Jasa Pemeliharaan, biaya pemeliharaan dan pajak kendaraan
perorangan dinas atau kendaraan dinas jabatan
2. Penyediaan Jasa Pemeliharaan, biaya pemeliharaan, pajak dan perizinan
kendaraan dinas operasional atau lapangan
 Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kab/Kota
1. Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah
2. Koordinasi dan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD
 Program Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakat, Lembaga Adat dan
Masyarakat Hukum Adat
1. Fasilitasi Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat dan Pemerintahan Desa
dalam meningkatkan pendapatan asli daerah

80
LKjIP DPMDP3A 2021

2. Fasilitasi Pemerintah Desa dalam pemanfaatan Teknologi Tepat Guna


3. Fasilitasi Tim Penggerak PKK dalam penyelenggaraan gerakan pemberdayaan
masyarakat dan kesejahteraan keluarga
 Program Penataan Desa
1. Fasilitasi Sarana dan Prasarana Desa
 Program Administrasi Pemerintahan Desa
1. Fasilitasi Penyusunan Produk Hukum Desa
2. Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa
3. Pembinaan dan Pemberdayaan BUMDesa dan Lembaga Kerja sama antar
Desa
 Pengarustamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
1. Koordinasi dan Sinkronisasi Perumusan Kebijakan Pelaksanaan PUG
2. Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Pelaksanaan PUG termasuk PPRG
3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Lembaga Penyedia Layanan
Pemberdayaan Perempuan kewenangan kab/kota
 Program Pemenuhan Hak Anak
1. Penyediaan layanan peningkatan kualitas hidup anak kewenangan kab/kota
2. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan pendampingan peningkatan kualitas
hidup anak tingkat daerah kab/kota
Program Perlindungan Khusus Anak
1. Koordinasi dan sinkronisasi pencegahan kekerasan terhadap anak
kewenangan kab/kota
2. Penyediaan layanan pengaduan masyarakat bagi anak yang memerlukan
perlindungan khusus tingkat daerah kab/kota

Ke-30 kegiatan tersebut dibagi ke 5 (lima) bidang yang ada pada DPMDP3A
Kabupaten Empat Lawang sesuai tupoksi masing-masing bidang dengan
menghandle 2 (dua) urusan wajib bukan pelayanan dasar yaitu urusan
pemberdayaan masyarakat desa dan urusan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak.

81
LKjIP DPMDP3A 2021

Adapun permasalahan DPMDP3A Kabupaten Empat Lawang dalam


menjalankan tusinya terkait pencapaian ke-4 sasaran tersebut adalah sebagai
berikut :
1) Belum optimalnya pelayanan administrasi desa.
2) Belum optimalnya pengelolaan keuangan desa.
3) BUMDes belum terasa berdampak dalam peningkatan kesejahteraan desa.
4) Masih belum optimalnya penggunaan TTG dalam mendukung perekonomian
desa.
5) Rendahnya partisipasi lembaga kemasyarakatan desa, Lembaga Adat, dan
Masyarakat Hukum Adat dalam pemberdayaan masyarakat desa.
6) Masih belum optimalnya penyelenggaran PUG di Kabupaten Empat Lawang.
7) Masih belum berjalannya penyelenggaran PPRG (Perencanaan Penganggaran
Responsif Gender) yang diintegrasikan dalam dokumen perencanaan
pembangunan.
8) Masih tingginya kasus kekerasan yang terjadi kepada perempuan dan anak
termasuk tindak pidana perdagangan orang.
9) Masih ditemukannya perkawinan pada usia anak.
10) Masih belum optimalnya pengelolaan data gender yang berguna bagi data
dukung perencanaan pembangunan.
11) Masih belum optimalnya pemenuhan hak anak Kabupaten Empat Lawang.
12) Masih belum tersedianya sarana prasarana ramah anak di Kabupaten Empat
Lawang.

Adapun penyelesaian permasalahan diatas dapat dilakukan dengan cara


sebagai berikut :
1) Melaksanakan pegembangan lembaga ekonomi yang ada di pedesaan melalui
inovasi sumber daya yang ada sehingga tercipta produk unggulan yang berdaya
saing
2) Meningkatkan Kreatifitas dan inovasi skala rumahan sehingga dapat
meningkatkan kualitas Hidup masyarakat desa
3) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun desa melalui
keikutsertaan dalam penyusunan anggaran desa, pelaksanaan dan pengawasan

82
LKjIP DPMDP3A 2021

4) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan


ekonomi pedesaan, Membentuk dan menjalankan lembaga ekonomi di
pedesaan dengan memberdayakan masyarakat sekitar sebagai pelaku usahanya
5) Meningkatkan kreatifitas masyarakat desa untuk menciptakan dan menerapkan
teknologi untuk kemajuan desa
6) Meningkatkan Peran dan pemberdayaan Perempuan di Perdesaan
7) Memberikan kesempatan dan mengarahkan kepada perempuan untuk
berorganisasi dan berpolitik
8) Memberikan pemahaman kepada perempuan untuk bekerja sesuai dengan
bidang dan keahlian
9) Melaksanakan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan
peningkatan perlindungan anak
10) Memberikan pelayanan pendampingan terhadap perempuan dan anak korban
kekerasan serta advokasi kepada anak berhadapan dengan hukum
11) Membuat regulasi dan melaksanakan penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender dan peningkatan perlindungan anak
12) Melaksanakan peningkatan kemandirian dan kemajuan desa dengan berbasis
data yang terukur dan penyusunan perencanaan serta penganggaran yang
tepat.

83
LKjIP DPMDP3A 2021

BAB IV
PENUTUP

LKjIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) merupakan acuan


kerja dan kominten DPMDP3A Kabupaten Empat Lawang dalam
menjalankan tusinya dalam urusan bidang Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. LKjIP
tersebut disusun berdasarkan Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Empat
Lawang yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Empat Lawang.
Mendasarkan pada hal tersebut, penyusunan LKjIP DPDMP3A
Kabupaten Empat Lawang dapat dijadikan bahan evaluasi dalam
menentukan program dan kegiatan mendatang yang benar benar
menyentuh kearah penyelesaian masalah sehingga dapat mendukung
pencapaian dalam perencanaan pembangunan dalam 5 (lima) tahun ke
depan.
LKjIP DPMDP3A Kabupaten Empat Lawang juga merupakan
dokumen laporan yang wajib disusun oleh tiap OPD sebagai tindak
lanjut dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
dibuat berdasarkan pada RPJMD Kabupaten Empat Lawang serta
merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) tahunan.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, merupakan
sebuah kewajiban bagi seluruh individu Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Empat Lawang untuk menopang kesuksesan tercapainya
target kinerja yang telah ditetapkan guna mendukung terwujudnya
Kabupaten Empat Lawang yang MADANI.

85
PERJANJIAN KINERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA, PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN EMPAT LAWANG TAHUN 2021

% CAPAIAN
TARGET REALISASI
TAHUN
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN
2021 TAHUN
2021
2021
1 2 3 4 5 6
1 PERSENTASE
MENINGKATNYA
LEMBAGA
PEMBERDAYAAN
KEMASYARAKATAN Persen 100 78.57 78.57%
MASYARAKAT
DESA DAN LEMBAGA
DESA
ADAT YANG AKTIF
2 PersentaseLembaga-
LembagaKemasyarak
atan Yang Aktif (RT,
Persen 80 80 100.00%
RW, PKK, Posyandu,
KarangTaruna, dan
LPM) (Persen)
3 JumlahBUMDesterbai
Bumdes 3 3 100.00%
k yang dibina
4 JumlahBUMDes yang
dibiinadandimonitori Bumdes 147 147 100.00%
ng
5 Jumlahposyantek
Kelompok 10 10 100.00%
yang dibina
6
Jumlahdesamengikuti
kegiatanpencanangan
BBGRM tingkatkab,
provdannasionalserta Desa 12 12 100.00%
penilaianlomba
BBGRM
tingkatkabdanprov

7 Fasilitasioperasional
Desa 33 33 100.00%
TP PKK kabupaten
8 Jumlahrapatkonsultas
Orang 156 156 100.00%
i TP PKK kec
9 Jumlahpesertakegiata
n 10 program pokok Kali 11 11 100.00%
PKK
10 PersentaseSaranaPra
sarana yang Persen 100 100 100.00%
dikelolaDesa
% CAPAIAN
TARGET REALISASI
TAHUN
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN
2021 TAHUN
2021
2021
1 2 3 4 5 6
11 Jumlahpesertabimtek
peningkatankreatifita Orang 156 156 100.00%
skader PKK
12
Jumlahpesertabimtek
peningkatankemamp Orang 156 156 100.00%
uanartistikkader PKK

13 Jumlahlembagapenge
lola PAMSIMAS yang Lembaga 147 147 100.00%
dimonitoring
14 Jumlah LPM yang di
Lembaga 147 147 100.00%
bina
15 Jumlahlembagaadat
Lembaga 10 10 100.00%
yang terfasilitasi
16 Jumlahpengelolapasa
rkawasanpedesaan Orang 50 50 100.00%
yang dibina
17
MENINGKATNYA PersentasePeningkat
KAPASITAS anDesa yang
Persen 100 90 90.00%
PEMERINTAH melaksanakanPemeri
DESA ntahan yang baik
18 PersentaseDesaMen
yusunPenganggaran
Yang
Persen 75 68 90.67%
SesuaidenganStanda
rPeraturan yang
Berlaku
19 Jumlahregulasidesa
Desa 147 147 100.00%
yang terfasilitasi
20 Jumlahdesamelaksan
akansinkronisasi
program Desa 147 147 100.00%
desadenganprioritask
abupaten
21 Jumlahpesertapelatih
anpenyusunanAPBDe
Orang 147 103 70.07%
sdanpemukhtahiransi
skeudes
MENINGKATNYA 22
IndeksPemberdayaa
PEMBERDAYAAN Persen 100 100 100.00%
n Gender (IDG)
PEREMPUAN
% CAPAIAN
TARGET REALISASI
TAHUN
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN
2021 TAHUN
2021
2021
1 2 3 4 5 6
23 Jumlahkebijakan
yang
mendukungpemberd Kebijakan 100 100 100.00%
ayaanperempuan
(Angka )
24 Jumlahperaturantent
Perda 1 1 100.00%
ang PUG
25
Jumlahpesertadalamk
egiatanadvokasikebij
akandanpendampiing Orang 50 50 100.00%
anpelaksanaan PUG
termasuk PPRG
26 PersentasePartisipasi
Istri ASN
dalamKegiatan Pesen 80 80 0.00%
Dharma Wanita
(Persen)
27
Jumlahkegiatangerak
angabunganorganisas Kegiatan 6 6 100.00%
iwanits (GOW)

28
Jumlahpesertakegiata
n Dharma Wanita Orang 1000 1000 100.00%
(DW) yang dibina
29 PersentasePenuruna
nJumlahKasusPerem Persen 5 5 100.00%
puan (Persen)

MENINGKATNYA 30
PERLINDUNGAN Nilai/ Skor KLA
DAN KabupatenEmpatLaw Persen 100 120 120.00%
PEMENUHAN ang
HAK ANAK
31
Jumlah OPD,
LembagaPemerintah,
LembagaSwasta,
danOrganisasiMasya OPD 36 32 88.89%
rakat yang
berpartisipasidalamp
enilaian KLA

32 Jumlahfasilitasipemb
Desa 10 10 100.00%
entukandakela
% CAPAIAN
TARGET REALISASI
TAHUN
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN
2021 TAHUN
2021
2021
1 2 3 4 5 6
33 Jumlahfasilitasipenge
mbanganminatbakata Orang 400 300 75.00%
nak
34 Jumlahrapatkoordina
Kali 4 4 100.00%
sisatgas KLA
35 PersentaseUpayaPerl
indunganKhususAna Persen 100 178.3 178.30%
k
36
PersentasePenuruna
nKasusKekerasanter Persen 90 90 100.00%
hadapAnak
37
Jumlahpesertasosialis
asipencegahanperka Peserta 75 75 100.00%
winananak

38 PersentaseKasusKek
erasanAnak yang Persen 36 36 0.00%
tertangani (Persen)
39 Monitoring
evaluasidanpelapora Monev 20 21 105.00%
n data kekerasananak

TebingTinggi, 2022

KepalaDinasPemberdayaanMasyarakatDesa,
PemberdayaanPerempuandanPerlindunganAnakKab
upatenEmpatLawang

Asnan, S.Sos.
Pembina UtamaMuda / IV.c
NIP. 196411151986031004

Anda mungkin juga menyukai