Natal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 188, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3794), pada waktu itu masih
Kependudukan dan Keluarga Berencana, sesuai dengan perda No. 8 bulan Maret
2003 Lembar Daerah. Pada Dinas ini hanya membidangi satu bidangya itu
Pada tahun 2007 ada perubahan Suorta sesuai dengan Perda No. 41 tanggal
Bagian Peranan Wanita (Perda No. 1 bulan Pebruari Tahun 2001 LD 01 seri A di
bawahAsisten II). Pada tahun 2011 terbentuk lagi Suorta baru sehingga ada
27
28
Anak dan Keluarga Berencana sesuai Perda No. 3 Tanggal 12 Januari Tahun 2011
dan Keluarga Berencana merupakan Dinas Tipe A dengan satu Sekretaris dan
1. Visi
2. Misi
dan kegiatan.
a. KepalaDinas
b. Sekretariat,membawahi :
KEPALADINAS
JabatanFungsional Sekretaris
1. Kepala Dinas
menyelenggarakan fungsi:
Dinas.
Dinas.
bidang tugasnya.
kesejahteraan keluarga.
kuantitas penduduk.
alat kontrasepsi.
21) Pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan
fungsinya.
atasan.
23) Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
2. Sekretariat
5) Pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan
fungsinya.
menyelenggarakan fungsi:
12) Pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan
fungsinya.
kepada atasan.
secretariat.
perlengkapan/sarana kerja
8) Pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan
fungsinya.
pemeliharaan Dinas.
9) Pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan
fungsinya.
informasi keluarga.
keluarga.
Daerah.
penduduk.
menyelenggarakan fungsi:
berencana.
kesejahteraan keluarga
39
remaja
keluarga
ketahanan keluarga
Pembentukan dan tata kerja UPT diatur dan ditetapkan dengan Peraturan
Bupati.
yang berlaku
beban kerja
perundang-undangan.
41
undangan.
kurang hangat dan kurang pekaa ntar pribadi, kurang ekspresif, lebih otokrasi, dan
akan tetapi tidak ada perbedaan melakukan suatu tugas atau pekerjaan dalam
Tabel 4.1
Responden Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan data dalam Tabel diatas tampak bahwa sebagian besar responden
Tabel 4.2
Responden Menurut Usia
18-29 15 19
30-39 42 53
40-49 22 28
Total 79 100
Sumber: Data Primer Diolah 2022
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia 30-39 tahun
terendah adalah usia 18-29 sebesar 19%. Usia responden menunjukkan sejumlah
pegawai, dimana seorang pegawai yang satu dengan yang lainnya cenderung
berbeda atau tidak sama, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan tingkat
berpengatahuan, dan memiliki sikap mental dengan kepribadian yang lebih baik.
43
Tabel 4.3
Responden Menurut Pendidikan
Sarjana 20 25
S2 2 3
D3 8 10
SMA 49 62
Total 79 100
Sumber: Data Primer Diolah 2022
item-total correlation dan batas kritis untuk menunjukkan item yang valid pada
umumnya dalah 0,30. Sehingga nilai corrected item-total correlation di atas 0,30
cronbach. Ambang batas koefisien alpha yang digunakan dalam penelitian ini
Hasil uji validitas dan realiabilitas dalam penelitian ini ditampilkan dalam
Tabel 4.4
Hasil Validitas dan Reliabilitas Data
Cronbach's
Variabel Pernyataan Rhitung
Alpha
KO1 0,598
Komitmen KO2 0,526
Organisasi KO3 0,612 0,786
(X) KO4 0,616
KO5 0,487
KP1 0,586
Kinerja KP2 0,511
Penyuluh KP3 0,689 0,723
(Y) KP4 0,311
KP5 0,351
Sumber: Data Primer Diolah 2022
45
seluruh item kuesioner penelitian lebih besar dari r Tabel sebesar 0,30.
variable penelitian.
Kinerja Penyuluh dengan lima pernyataan diperoleh nilai alpha Cronbach sebesar
0,723. Karena Koefisien Reliabilitas kedua instrumen variabel tersebut lebih besar
dari angka penguji 0,60, maka hasil pengujian reliabilitas instrumen variabel
Analisis regresi linear sederhana merupakan salah satu metode regresi yang
independent dari analisis data Regresi Linier Sederhana didapatkan nilai koefisien
Tabel 4.5
Hasil Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 11.245 1.619 6.945 .000
1 X= Komitmen .459 .080 .549 5.767 .000
Organisasi
a. Dependent Variable: Y= Kinerja Penyuluh
Sumber: Data Primer Diolah 2022
Y = a + bX
Y = 11.245 + 0,459X
tiap variabel bebas (X) terdapat pengaruh atau tidak terhadap variabel terikat (Y).
yaitu:
a. Jika nilai t hitung > t tabel maka H0 ditolak, artinya Komitmen Organisasi
b. Jika nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima, Komitmen Organisasi tidak
Tabel 4.6
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 11.245 1.619 6.945 .000
1 X= Komitmen .459 .080 .549 5.767 .000
Organisasi
a. Dependent Variable: Y= Kinerja Penyuluh
Sumber: Data Primer Diolah 2022
Organisasi terhadap Kinerja Penyuluh 0,000. Nilai ini lebih kecil dari α = 0,05
(0,000 < 0,05). Nilai t hitung 5.767 sedangkan nilai t tabel adalah 1,665. Maka
nilai t hitung > t tabel yaitu 5.767 > 1,665. Hal ini menunjukkan bahwa H0
dependen.
Tabel 4.8
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .549a .302 .293 1.979
a. Predictors: (Constant), X= Komitmen Organisasi
b. Dependent Variable: Y= Kinerja Penyuluh
Sumber: Data Primer Diolah 2022
SPSS versi 21 maka diperoleh koefisien determinasi (R2) = 0.302. Hal ini
atau dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti atau tidak dibahas
4.5 Pembahasan
keras dan menunjukkan hasil pekerjaan yang lebih baik dibandingkan dengan
berusaha bekerja dengan baik. Hal ini didukung oleh sistem pemberian tunjangan
di lingkungan BKKBN. Hal ini sesuai dengan teori komitmen organisasi yaitu
perhatiannya terhadap organisasi serta keyakinan untuk menerima nilai dan tujuan
50
memiliki motivasi dan telah merasa nyaman dalam bekerja karena bila tercapai
kepuasan yang berkaitan dengan penggajian yang adil tehadap tuntutan pekerjaan,
meningkatkan kinerja. Selain itu penyuluh yang memiliki komitmen afektif akan
merasakan adanya ikatan dengan organisasi karena hal-hal dirasakan sendiri oleh
penyuluh, bukan dari luar seperti halnya komitmen normatif dan komitmen
kinerja.
Pengalaman kerja yang baik dan didukung oleh sejarah kerja yang baik
diperusahaan yang lama bisa saja pengalaman kerja di organisasi yang sudah
terbiasa dengan apa yang menjadi pekerjaannya, dan betah bekerja di organisasi
pribadi, investasi, dan alternatif. Investasi yang dimaksud disini misalnya waktu,
uang, atau usaha. Pegawai yang merasa telah berkorban maupun mengeluarkan
banyak waktu, usaha dan uang unutk kehilangan apa yang telah diberikan selama
ini. Kemudian terkait faktor alternatif, Pegawai yang merasa tidak memiliki
51
alternative kerja lain yang lebih menarik, lebih sesuai atau menawarkan bayaran
yang lebih tinggi, akan merasa rugi jika meninggalkan organisasi karena belum
tentu memperoleh lebih baik dari apa yang telah diperolehnya selama ini.
seseorang, sejak kecil sebelum berada di dalam suatu organisasi, sampai ketika
normatif akan semakin dapat diperkuat dengan adanya kontak psikologis antara
hasil kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau
tugasnya yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai tertentu dari perusahaan
dimana individu tersebut bekerja. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa untuk
mendapatkan kinerja yang baik agar pekerjaan dalam organisasi bisa tercapai
Untuk memperoleh hasil kinerja yang optimal maka perlu dikembangkan faktor-