Anda di halaman 1dari 97

RENCANA STRATEGIS

(RENSTRA)
TAHUN 2017 - 2022

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN NEGERI,


PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN MALUKU TENGAH

16
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel

BAB I Pendahuluan 1
1.1. Latar Belakang 2
1.2. Landasan Hukum 5
1.3. Maksud dan Tujuan 9
1.4. Sistematika Penulisan 10

BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Pemberdayaan Masyarakat 15


dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kabupaten Maluku Tengah
2.1. Tugas fungsi, dan struktur Organisasi Dinas 16
Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Maluku Tengah
2.2. Sumber Daya Dinas Pemberdayaan Masyarakat 28
dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Maluku Tengah
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pemberdayaan 32
Masyarakat dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kabupaten Maluku Tengah
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Dinas 36
Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Maluku Tengah.

BAB III Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Dinas Pemberdayaan 38


Masyarakat dan Negeri, Pemberdyaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan 39
Fungsi Pelayanan Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
3.2. Telaah Visi dan Misi Program Kepala Daerah dan 39
Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3. Telaah Renstra Kementerian dan Renstra Provinsi 42
3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian 48
Lingkungan Hidup Strategis
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis 50

BAB IV Tujuan dan Sasaran 51


4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas 52

17
Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

BAB V Strategi dan Arah Kebijakan 54


5.1. Strategi
5.2. Kebijakan

BAB VI Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan 57

BAB VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan 70

BAB VIII Penutup 73

18
BAB I
PENDAHULUAN

19
1.1 Latar Belakang

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak (PMN-PPPA) Kabupaten Maluku Tengah melaksanakan dua
urusan yaitu Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta
pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, ada 2 (dua) mandat yang
menjadi tugas dari PPPA yakni Meningkatkan peranan dan keterwakilan
perempuan dalam politik dan pembangunan dan Melindungi Anak,Perempuan,
dan Kelompok Marjinal, urusan kedua yang ditangani yaitu Urusan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa pemberdayaan masyarakat dan desa, telah
dilaksanakan berbagai agenda, yaitu Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat dalam
Pembangunan Desa, Peningkatan Ekonomi Produktif Masyarakat Desa,
Peningkatan Pengembangan Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya
Masyarakat dan Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna.

Rencana strategis (Renstra) menurut Undang - Undang nomor 25 tahun 2004


yaitu dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk periode 5
(lima) tahun. Renstra Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PMN-PPPA) Kabupaten
Maluku Tengah merupakan dokumen perencanaan Dinas PMN-PPPA Kabupaten
Maluku Tengah untuk periode 5 (lima) tahun yang berisi tujuan, sasaran,
strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas
PMN-PPPA Kabupaten Maluku Tengah yang berpedoman pada RPJMD dan
bersifat indikatif.

Proses penyusunan renstra perangkat daerah meliputi Persiapan Penyusunan


Renstra Dinas PMN- PPPA Kabupaten Maluku Tengah yang dimulai dengan
pembentukan tim penyusunan renstra dengan SK Kepala Dinas PMN-PPPA Tahun
2018. Yang melakukan tugas antara lain; pengumpulan data - data penyusunan
renstra. Tim yang telah disusun bekerja berdasarkan jadwal yang telah dibuat.
Setelah melewati proses pembahasan dengan Bapplitbangda maka Dinas PMN-
20
PPPA menyusun rancangan akhir renstra.

Renstra Dinas PMN-PPPA Kabupaten Maluku Tengah memiliki keterkaitan


dengan dokumen perencanaan baik ditingkat Nasional, Provinsi maupun
Kabupaten/Kota. Keterkaitan Renstra dengan dokumen RPJMD Kabupaten
tersurat dalam Undang – Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah pada pasal 272 ayat 1, pada prisipnya Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Strategi Dinas berdasarkan telaah atas visi, misi
dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2017-2022 yang ada
pada RPJPM Kabupaten Maluku Tengah. Sedangkan keterkaitan dengan RKPD
pada pasal 273 ayat 1. Sedangkan keterkaitan antara Renstra Kementerian
Dalam Negeri, Renstra Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak, Renstra Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi dan Renstra Dinas PMD Provinsi Maluku, diuraikan sebagai berikut;
Penyusunan Renstra Dinas PMN-PPPA Kabupaten Maluku Tengah mengacu pada
tugas dan fungsi Dinas PMN-PPPA Kabupaten Maluku Tengah sesuai dengan
Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Maluku Tengah, Peraturan Bupati Nomor 25 tahun
2017 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas PMN-PPPA Kabupaten
Maluku Tengah. Selain keterkaitan diatas, Dinas PMN-PPPA merujuk pada
Renstra Perangkat Dinas PMD Provinsi Maluku dimana pelaksanaan pembinaan
teknis dan fasilitasi di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa berdasarkan
ketentuan dan prosedur yang berlaku agar pelaksanaan program dan rencana
kegiatan teknis pada dinas yang bersangkutan. Selain itu, harus memperhatikan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Maluku Tengah, Oleh karena itu,
diperlukan penelaahan RTRW untuk menjamin agar arah kebijakan
Pembangunan yang dilakukan di wilayah selaras dengan, atau tidak menyimpang
dari arah kebijakan RTRW.dan Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
RPJMD Kabupaten Maluku Tengah. KLHS adalah rangkaian analisis yang
sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

21
Tahapan penyusunan rancangan Renstra Dinas PMN-PPPA Kabupaten Maluku
Tengah dapat digambarkan dalam bagan alir sebagai berikut:

Gambar 1.1
Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan AnakKabupaten Maluku Tengah.

22
1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Renstra Dinas PMN – PPPA Kabupaten
MalukuTengah tahun 2017 - 2022 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1984 tentang Ratifikasi Konvensi


Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi dan Kekerasan terhadap
Perempuan (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3277);
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 4419;
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi
dan Korban (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4635);
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran

23
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
10. Undang-Undang Nomor 21 tahun 2007 tentang Penghapusan Tindak
Pidana Pedagangan Orang (Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4635);
11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
12. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4928);
13. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Ratifikasi Konvensi
PBB Menentang Tindak Pidana Transnasional yang Terorganisir (UNLA
TOL)(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4960 );
14. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pengesahan Protokol
Mencegah, Menindak dan Menghukum Perdagangan Orang terutama
Perempuan dan Anak (Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4990);
15. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pengesahan Protokol
Menentang Penyelundupan Migran Melalui Darat, Laut dan Udara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 54);
16. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5080);
17. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
18. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5332);
19. Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 7);

24
20. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
21. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2012 tentang Perlindungan Anak
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4575);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2006 tentang Penyelenggaraan
dan Kerjasama Pemulihan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606);
26. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
27. Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2008 tentang Tatacara dan
Mekanisme Pelayanan Terpadu bagi Saksi dan/atau korban Tindak
Pidana Perdagangan Orang (Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4818);

25
28. Peraturan Presiden Nomor 69 tahun 2008 tentang Gugus Tugas
Pencegahan dan Penanganan tindak Pidana Perdagangan Orang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 162);
29. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
30. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
31. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4698);
32. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 123);
33. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Menggantikan PP Nomor 65 Tahun 2005
Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM;
34. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3);
35. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 86 tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Rencana

26
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja
Pemerintah;
36. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Dan
Perlindungan Anak nomor 1 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan Dan Anak
Korban Kekerasan;
37. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tengah Nomor 31 tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2005 – 2025;
38. Peraturan Daerah kabupaten Maluku Tengah Nomor 01 tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Maluku Tengah
tahun 2011 – 2031;
39. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2018 tentang RPJMD Kabupaten
Maluku Tengah Tahun 2017-2022;
40. Peraturan Bupati Maluku Tengah Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Kedudukan Susunan Oraganisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Maluku Tengah;
41. Peraturan Bupati Maluku Tengah Nomor 25 Tahun 2017 tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

1.3 Maksud dan Tujuan.


Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas PMN-PPPA
Kabupaten Maluku Tengah adalah Peningkatan Kinerja penyelengaraan
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa untuk mewujudkan Visi dan Misi
Daerah yang telah disepakati dalam kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah. Dengan tujuan dari penyusunan Renstra Dinas
PMN-PPPA Kabupaten Maluku Tengah yaitu sebagai berikut:

27
1) Menjabarkan Strategi yang akan dilaksanakan oleh Dinas PMN-
PPPA untuk mewujudkan Tujuan dan Sasaran daerah di Bidang
Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
2) Menjadi Acuan Kerja resmi bagi DPMN-PPPA serta para pihak
terkait dalam upaya pemberdayaan Masyarakat.
3) Menjadi Acuan resmi untuk penilaian kinerja DPMN-PPPA.

1.4 Sistematika Penulisan


Rencana Strategis Dinas PMN-PPPA Kabupaten MalukuTengah tahun
2018- 2022 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Pengertian renstra merujuk pada Undang - Undang
nomor 25 tahun 2004 yaitu dokumen perencanaan satuan kerja
perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun, dimana Dinas
PMN-PPPA melaksanakan urusan Urusan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak serta pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak dan Urusan Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa pemberdayaan masyarakat dan desa

1.2. Landasan Hukum


Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan
pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya
yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi,
kewenangan Perangkat Daerah, serta pedoman yang dijadikan
acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran
Perangkat Daerah.

1.3. Maksud dan Tujuan

28
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari
penyusunan Renstra Perangkat Daerah.
1.4. Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra
Perangkat Daerah, serta susunan garis besar isi dokumen.

BAB II. Gambaran Pelayanan Dinas Pemberdayaan Masyarakat


dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi)
Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang
dimiliki Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah
dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Perangkat Daerah
periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas
Perangkat Daerah yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan
RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan
utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui
Renstra Perangkat Daerah ini.
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi DPMN-PPPA.
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum
pembentukan Perangkat Daerah, struktur organisasi Perangkat
Daerah, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu
eselon dibawah kepala Perangkat Daerah. Uraian tentang
struktur organisasi Perangkat Daerah ditujukan untuk
menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana
Perangkat Daerah (proses, prosedur, mekanisme).
2.2. Sumber Daya DPMN-PPPA
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber
daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam menjalankan tugas
dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal,

29
dan unit usaha yang masih operasional.
2.3. Kinerja Pelayanan DPMN-PPPA
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja
Perangkat Daerah berdasarkan sasaran/target Renstra
Perangkat Daerah periode sebelumnya, menurut SPM untuk
urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Perangkat
Daerah dan/atau indikator lainnya seperti MDG’s atau indikator
yang telah diratifikasi oleh pemerintah.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
DPMN-PPPA
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap
Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah kabupaten/kota
(untuk provinsi) dan Renstra Perangkat Daerah provinsi (untuk
kabupaten/kota), hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil
analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan
peluang bagi pengembangan pelayanan Perangkat Daerah pada
lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam
pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan
lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

BAB III.Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Perangkat Daerah


3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Dinas.
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-
permasalahan pelayanan Perangkat Daerah beserta faktor-
faktor yang mempengaruhinya disesuaikan dengan tugas dan
fungsi Perangkat Daerah untuk mewujudkan visi, misi, serta
program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.

3.2. Telaahan Visi, Misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten

30
Maluku Tengah
Bagian ini mengemukakan tentang merumuskan visi dan
misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Maluku Tengah dan
dikaitkan tugas dan fungsi Perangkat Daerah.
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
Bagian ini mengemukakan renstra kementerian/lembaga
dan renstra provinsi dari sisi tujuan, sasaran serta kinerja yang
menjadi rujukan Dinas dalam upaya pencapaiannya.

3.1. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian


Lingkungan Hidup Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor
penghambat dan pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah
yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat
Daerah ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

3.2. Penentuan Isu-isu Strategis


Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari
pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari:
1. gambaran pelayanan Perangkat Daerah;
2. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;
3. sasaran jangka menengah dari Renstra Perangkat Daerah
provinsi/kabupaten/kota;
4. implikasi RTRW bagi pelayanan Perangkat Daerah; dan
5. implikasi KLHS bagi pelayanan Perangkat Daerah.
Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis
dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan
demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja
isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra Perangkat
Daerah tahun rencana.

31
BAB IV. Tujuan dan Sasaran.
1.1. Tujuan dan Sasaran Renstra Perangkat Daerah tahun
2017-2022.
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan
sasaran jangka menengah Perangkat Daerah.

BAB V. Starategi dan Arah Kebijakan.


Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah
kebijakan Perangkat Daerah Dalam lima Tahun Mendatang.

BAB VI. Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan.


Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.
BAB VII. Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah
yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen
untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VIII.Penutup

32
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
PERANGKAT DAERAH

33
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Perangkat Daerah dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa
saja sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan tugas
dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan
melalui pelaksanaan Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya,
mengemukakan capaian program prioritas Perangkat Daerah yang telah
dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas
hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui
Renstra Perangkat Daerah ini.

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas PMN-PPPA


Kabupaten Maluku Tengah.

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Perangkat


Daerah, struktur organisasi Perangkat Daerah, serta uraian tugas dan fungsi
sampai dengan satu eselon dibawah kepala Perangkat Daerah. Uraian tentang
struktur organisasi Perangkat Daerah ditujukan untuk menunjukkan organisasi,
jumlah personil, dan tata laksana Perangkat Daerah (proses, prosedur,
mekanisme).

2.1.1. Struktur Organisasi Dinas PMN-PPPA Kabupaten Maluku


Tengah

Dinas PMN-PPPA Kabupaten Maluku Tengah dibentuk


berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah, dan Peraturan Kepala Daerah Nomor 04
tahun 2016 Tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi perangkat
daerah. Susunan organisasi perangkat daerah adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas
b. Sekertaris
c. Kepala Bidang
d. Kepala seksi
e. Kasubag
f. Staf

34
35
GAMBAR 2.

Struktur organisasi organisasi Dinas PMN-PPPA Kabupaten Maluku Tengah adalah sebagai berikut:

Kepala Dinas

Subag Keuangan

SEKRETARIS Subag Perencanaan

Subag umum dan


kepegawaiaan

Bidang Pemneg Bidang Pemkaudes Bidang PPMN Bidang KHP dan KHK Bidang PHP - PKA

Seksi PP dan KA serta


Seksi PPA dan Seksi PE - PSDAKP Seksi PMN, PSDA Seksi PPG dan PP BID Data kekerasan
EPN dan PUEN Sospolhukam

Seksi PS DAN PKP Seksi PSP DAN PSN Seksi PP dan KA serta
Seksi PPG dan PP BID
Seksi FK dan KN Data kekerasan
Sospolhukam

36
2.1.2. Uraian Tugas

Dinas PMN-PPPA Kabupaten Maluku Tengah sesuai dengan


Peraturan Bupati Maluku Tengah Nomor 25 Tahun 2017 Tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Negeri - Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Maluku Tengah melaksanakan tugas pokok
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Pemberdayaan
Masyarakat dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak yang diberikan kepada kabupaten Maluku Tengah.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Dinas


PMN-PPPA Kabupaten Maluku Tengah menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan


Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
b. Pelaksanaan Kebijakan dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan
Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
c. Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan dibidang Pemberdayaan
Masyarakat dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak
d. Pelaksanaan Administrasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati.

Uraian tugas dan fungsi masing-masing jabatan sesuai Peraturan


Bupati Maluku Tengah Nomor 25 tahun 2017 Tentang Struktur
organisasi, tugas dan fungsi Dinas PMN-PPPA Kabupaten Maluku Tengah
sebagai berikut :

I. Kepala Dinas
1. Kepala Dinas PMN-PPPA mempunyai tugas membantu bupati
37
Maluku Tengah dalam penyelenggaraan Tugas dibidang
Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak agar berjalan dengan Optimal.
2. Untuk melaksanakan tugas di atas, Kepala dinas PMN-PPPA
mempunyai fungsi
a) Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas.
b) Mengkoordinasikan perumusan perencanaan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
c) Menyelenggarakan perumusan kebijakan dibidang
Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
d) Mengkordinasikan pelaksanaan tugas Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
e) Member tugas kedinasan kepada bawahan.
f) Memberikan penilaian terhadap tugas bawahan.
g) Mengendalikan pembinaan administrasi dan Aparatur Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
h) Mengendalikan pemantauan dan evaluasi kebijakan
dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
i) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati.
j) Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada Bupati.

II. Sekretaris
1. Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas

38
melaksanakan pembinaan dan pemberian dukungan teknis serta
administrasi dinas agar berjalan dengan optimal.
2. Untuk melaksanakan tugas dia atas, Sekretaris mempunyai fungsi
a) Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas.
b) Mengkoordinasikan penghimpunan bahan dan data untuk
perumusan perencanaan.
c) Menyelenggarakan pengelolaan dukungan administrasi
yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan,
kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip
dan dokumntasi dinas
d) Menyelenggarakan pengelolaan barang milik daerah di
lingkungan Dinas.
e) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas secretariat.
f) Membagi tugas kedinasan kepada bawahan.
g) Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan.
h) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala dinas
i) Melaksanakan tugas lain dari kepala dinas
Sekretariat membawahi :
a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
b) Sub Bagian perencanaan.
c) Sub Bagian Keuangan.
Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud diatas dipimpin
oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas.

II.1. Kasubag Umum dan Kepegawaain.


Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas

39
melaksanakan sebagian tugas Sekretariat di bidang umum
dan kepegawaian.
1. Untuk melaksanakan tugas di atas, Sub Bagian Umum
dan Kepegawaian mempunyai fungsi :
a) Menghimpun dan melaksanakan peraturan
perundang-undangan yang berhubungan dengan
bidang tugas.
b) Menghimpun bahan dan data sebagai bahan
perencanaan.
c) Menyiapkan Rencana kerja Sub Bagian umum dan
kepegawaian.
d) Melaksanakan pengelolaan administrasi dan
opersional persuratan Dinas.
e) Melaksanakan urusan kepegawaian dan dukungan
umum Dinas.
f) Melaksanakan urusan kerumahtanggaan Dinas.
g) Membagi tugas kedinasan kepada bawahan.
h) Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan.
i) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.
j) Melaksanakan tugas lain dari atasan.

II.2.Kasubag Perencanaan.
1. Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas sekretariat di bidang
perencanaan.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud, Sub
Bagian Perencanaan mempunyai fungsi :
a) Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas.
b) Menghimpun bahan dan data sebagai bahan
Perencanaan.

40
c) Menyiapkan Rencana kerja Sub Bagian Perencanaan.
d) Melaksanakan perencanaan program dan kegiatan
Dinas.
e) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan penyusunan
pelaporan dinas.
f) Membagi tugas kedinasan kepada bawahan.
g) Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan.
h) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.
i) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

II.3. Kasubag Keuangan

1. Sub bagian keuangan mempunyai tugas melaksanakan


sebagian tugas sekretariat di bidang keuangan.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud, Sub
Bagian keuangan mempunyai fungsi :
a) Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas.
b) Menghimpun bahan dan data sebagai bahan
Perencanaan.
c) Menyiapkan Rencana kerja Sub Bagian Keuangan.
d) Melaksanakan penatausahaan keuangan Dinas.
e) Melaksanakan pengelolaan barang milik daerah di
lingkungan Dinas.
f) Menyiapkan laporan keuangan dinas secara berkala.
g) Membagi tugas kedinasan kepada bawahan.
h) Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan.

i) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala


atasan.
j) Melaksanakan tugas lain dari atasan.

41
III. Bidang Pemerintahan Negeri
1. Bidang Pemerintahan Negeri dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
2. Bidang Pemerintahan Negeri mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan
pelaksanaan tugas di bidang penataan, pengembangan aparatur
dan evaluasi perkembangan negeri serta fasilitasi kelembagaan
dan kerjasama negeri.
3. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud, bidang
pemerintahan negeri mempunyai fungsi :
a) Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas.
b) Mengkoordinasikan penghimpunan bahan dan data untuk
perumusan perencanaan penanaman modal.
c) Menyelenggarakan perumusan kebijakan di bidang
pemerintahan negeri.
d) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas bidang
pemerintahan negeri.
e) Membagi tugas kedinasan kepada bawahan.
f) Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan.
g) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.
h) Melaksanakan tugas lain dari kepala Dinas.

IV. Bidang Pembangunan Kawasan Pedesaan


1. Bidang Pembangunan Kawasan Pedesaan dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab

42
kepada Kepala Dinas.
2. Bidang Pembangunan Kawasan Pedesaan mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas mengkoordinasikan, membina dan
mengendalikan pelaksanaan tugas di bidang pembangunan
ekonomi dan pengembangan SDA kawasan pedesaan serta
Pembangunan sarana dan prasana kawasan pedesaan.
3. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud, bidang
pembangunan kawasan pedesaan mempunyai fungsi :
a) Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundangan-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas.
b) Mengkoordinasikan penghimpunan bahan dan data untuk
perumusan perencanaan.
c) Menyelenggarakan perumusan kebijakan di bidang
pembangunan kawasan pedesaan.
d) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas bidang
pembangunan kawasan pedesaan.
i) Membagi tugas kedinasan kepada bawahan.
j) Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan.
k) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.
l) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas.

V. Bidang Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Negeri


1. Bidang Pembangunan Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat Negeri dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
2. Bidang Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Negeri
mempunyai tugas membangtu Kepala Dinas mengkoordinasikan,
membina dan mengendalikan pelaksanaan tugas di bidang
pemberdayaan masyarakat negeri, pendayagunaan SDA dan
pengembangan usaha ekonomi negeri serta pembangunan saran,
prasarana dan pelayanan sosial negeri.

43
3. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud, bidang
pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Negeri mempunyai
fungsi :
a) Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas
b) Mengkoordinasikan penghimpunan dan pengkajian bahan
dan data untuk perumusan perencanaan.
c) Mnyelenggarakan perumusan kebijakan di bidang
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat negeri.
d) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas bidang
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
e) Membagi tugas kedinasan kepada bawahan.
f) Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan.
g) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.
h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas.

VI. Bidang Kualitas Hidup Perempuan, Kualitas Hidup Keluarga


1. Bidang kuaitas Hidup Perempuan Kualitas dan Hidup Keluarga
dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berda di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
2. Bidang kuaitas Hidup Perempuan Kualitas dan Hidup Keluarga
mempunyai tugas membantu Kepala Dinas mengkoordinasikan,
membina dan mngendalikan pelaksanaan tugas di bidang
pelembagaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan bidang ekonomi, sosil, politik dan hukum serta
pelembagaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan bidang kualitas keluarga, data dan informasi.

3. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana maksud diatas, Bidang


kuaitas Hidup Perempuan Kualitas dan Hidup Keluarga mempunyai

44
fungsi:
a) Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas.
b) Mengkoordinasikan penghimpunan bahan dan data untuk
perumusan perencanaan.
c) Menyelenggarakan perumusan kebijakan di Bidang Kuaitas
Hidup Perempuan Kualitas dan Hidup Keluarga.
d) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di Bidang Kuaitas
Hidup Perempuan Kualitas dan Hidup Keluarga.
e) Membagi tugas kedinasan kepada bawahan.
f) Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan.
g) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.
h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas.

VII. Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Perlindungan Khusus Anak dan


Pemenuhan Hak Anak.
1. Bidang Perlindungan Hak Perempuan Perlindungan Khusus Anak
dan Pemenuhan Hak Anak dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
dengan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
2. Untuk Melaksanakan tugas diatas, Bidang Perlindungan Hak
Perempuan Perlindungan Khusus Anak dan Pemenuhan Hak Anak
mempunyai fungsi :
a) Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas.
b) Menghimpun bahan dan data sebagai bahan perencanaan.
c) Menyiapkan perencanaan kerja Bidang Perlindungan Hak
Perempuan Perlindungan Khusus Anak dan Pemenuhan
Hak Anak.
d) Melakukan pengolahan data dan informasi di bidang
perlindungan perempuan dan anak
e) Melaksanakan penguatan dan pengembangan lembaga

45
penyedia layanan perlindungan perempuan dan
pemberdayaan perempuan korban kekerasan, tindak
pidana perdagangan orang serta perlindungan khusus
anak.
f) Membagi tugas kedinasan kepada bawahan.
g) Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan.
h) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.
i) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas.

2.2. Sumber Daya Dinas PMN-PPPA Kabupaten Maluku Tengah


2.2.1. Sumberdaya Manusia (Pegawai)

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri


Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan jumlah
pegawai sebanyak 38 pegawai yang terdiri dari PNS dan non PNS
dengan tingkat pendidikan yang bervariasi. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 2.1
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Dinas PMN-PPPA
Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2018

Tingkat PNS Non PNS


No Jumlah
Pendidikan L P L P

1 SMP Sederajat

2 SMA Sederajat 2 3 2 - 7

3 D3

4 S1 10 10 6 3 29

5 S2 1 1 2

6 S3

46
Tingkat PNS Non PNS
No Jumlah
Pendidikan L P L P

Jumlah Total 12 14 9 3 38

Dari Tabel 2.1 Tentang Jumlah pegawai berdasarkan Tingkat


Pendidikan di Dinas PMN-PPPA Kabupaten Maluku Tengah dapat dilihat
bahwa jumlah tingkat SDM pegawai pada Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak dilihat dari presentase adalah jumlah lulusan sarjana sebesar
75,7% dari total pegawai sedangkan lulusan S2 sebesar 5,4% dan tingkat
pendidikan pegawai lulusan SMA sebesar 18,9% dari total pegawai, hal ini
dapat menggambarkan baiknya tingkat SDM pegawai Pada Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.

Adapun dari sisi partisipasi gender jumlah pegawai pada Dinas


Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak dapat terlihat jumlah pegawai di dominasi oleh Laki-
Laki dengan persentase 51,3% dari total jumlah pegawai dan 48,6%
pegawai Perempuan dari total jumlah pegawai.

Berikut merupakan tabel pemilihan jumlah pegawai berdasarkan


golongan di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Maluku Tengah.

Tabel 2.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan di Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun
2018

47
Diklat Teknis dan Fungsional
Jumlah
No Golongan L P Lainya

2018 2019 2020 2021 2022

1 Golongan II 2 3 - 1 - - 1 2

2 Golongan III 9 10 - 2 6 1 1 10

3 Golongan IV 2 2 - 2 - - - 2

Dari tabel 2.2 Mengenai jumlah pegawai berdasarkan golongan


pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak jika dianalisa dari aspek golongan
maka didominasi oleh golongan III dengan persentase sebesar 60,53%
dan diikuti oleh golongan IV sebesar 10,53% dan golongan II sebesar
5,26%.

Selain itu jika dianalisa dari aspek partisipasi gender maka tingkat
golongan terbanyak yaitu golongan III masih di dominasi oleh perempuan
dengan persentase sebesar 60,87% dan laki-laki sebesar 39,13%,
sedangkan pada golongan IV dan golongan II angka partisipasi gender
memiliki jumlah yang seimbang sebesar 50%

2.2.2 Sarana dan Prasarana (Asset)

Berikut merupakan tabel gambaran mengenai kondisi sarana dan


prasarana yang dimiliki Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Maluku
Tengah

Tabel 2.3

Jumlah Sarana dan Prasarana Berdasarkan Kondisi di Perangkat Daerah sampai


dengan Tahun 2017

No Jenis Sarana dan Kondisi Kebutuhan Sarana Prasarana Jumlah


Prasarana 48
Baik Rusak 2018 2019 2020 2021 2022 Jumlah

1 Mobil 2 1 1 4

2 Motor 2 0 1 4 2 2 11

3 Laptop 1 1 5 6 4 4 21

4 Proyektor (in- 2 0 5
focus) 3

5 Sofa 3 3

6 Kursi Lipat 22 4 3 2 2 33

7 Lemari 6 3 9

8 AC 3 1 4

9 Meja Kerja 13 3 2 2 2 22

10 Kursi Kerja 4 3 1 1 9

Dari tabel 2.3 diatas dapat dilihat bahwa jumlah sarana prasarana
masih tergolong sangat kurang, terlihat dari jumlah mobil yang ada
sebanyak 2 buah terdiri dari 1 mobil Kepala Dinas dan 1 mobil Molin yang
merupakan bantuan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak untuk operasional P2TP2A. Sarana dan prasarana
untuk kategori kendaraan roda 2 (motor) sejumlah 6 unit, hal ini tentu
saja sangat kurang jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan
pegawai pada Dinas PMN-PPPA Kabupaten Maluku Tengah. Adapun
sarana berupa laptop yang dimiliki sejumlah 9 unit yang masih baik, jika
dibandingkan dengan total pegawai Dinas PMN-PPPA Kabupaten
MalukuTengah, hal ini tentu masih sangat kurang dan dibutuhkan
penambahan guna menunjang kebutuhan pegawai dalam melakukan
pelayanan. Jumlah proyektorpun masih dianggap sangat kurang karena di
harapakan setiap Bidang pada Dinas PMN-PPPA Kabupaten MalukuTengah
seharusnya memiliki minimal 1 unit proyektor guna menunjang aktifitas
kerja pada masing-masing bidang.

49
Dinas PMN-PPPA Kabupaten MalukuTengah saat ini masih
bergabung dengan kantor Bupati Maluku Tengah yang sarana dan
Prasarana lain seperti Kursi, Meja, dan sarana Penunjang Lain masih
bersifat Pinjam Pakai yang tanggung jawab kepemilikannya adalah Bagian
Umum, Sekretariat Kabupaten Maluku Tengah.

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri - Pemberdayaan Perempuan


dan Perlindungan Anak dalam masa renstra 5 (lima) tahun kemarin, dengan
indikator yang dimiliki mampu untuk menjawab visi dan misi dinas dan juga
Kabupaten dalam dokumen RPJMD tahun 2013 – 2017. Dapt dilihat seberapa
besar keberhasilan yang dicapai pada tabel dibawah ini.

50
TABEL 2.4
REVIEW PENCAPAIAN KINERJA
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN NEGERI, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN MALUKU TENGAH

INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN TARGET TARGE Target Indikator TARGET RENSTRA SKPD TAHUN KE- REALISASI CAPAIAN TAHUN KE- RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE-
NO
FUNGSI PERANGKAT DAERAH NSPK T IKK Lainnya
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Rata-rata jumlah Kelompok Binaan Lembaga 70 38,8 44,4 52,7 59 64,2 38,8 44,4 52,7 59 64,2 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
2 LPM Berprestasi 28,4 9,49 13,11 16,93 20,7 24,6 9,49 13,11 16,93 20,7 24,6 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

3 Meningkatnya kualitas administrasi 85 60 65 70 75 80 60 65 70 75 80 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00


pemerintahan negeri
4 Meningkatnya sumber daya aparatur 90 70 74 79 83 87 70 74 79 83 87 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
pemerintah negeri
5 Rasio kebutuhan prasarana pemerintahan 45 35 37 39 41 43 35 37 39 41 43 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
negeri
6 Rata-rata Jumlah Kelompok Binaan PKK 94,99 94,77 94,79 94,84 94,9 94,95 94,77 94,79 94,84 94,9 94,95 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

7 Posyandu Aktif 87,4 75 78.3 80,2 82,7 85 75 78.3 80,2 82,7 85 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
8 PKK Aktif 93,4 80 83,5 86,7 89,9 91,3 80 83,5 86,7 89,9 91,3 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
9 Swadaya Masyarakat terhadap program 70,2 40,5 50 55,7 60,3 65,4 40,5 50 55,7 60,3 65,4 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
Pemberdayaan Masyarakat.
10 Pemeliharaan Pasca Program 51,4 35,5 39,5 42,5 45,7 48,3 35,5 39,5 42,5 45,7 48,3 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
Pemberdayaan Masyarakat
11 Jumlah LSM 22 17 18 19 20 21 17 18 19 20 21 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
12 Presentase penduduk yang hidup di bawah 19 24,2 23 22 21 20 24,2 23 22 21 20 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
garis kemiskinan
13 Indeks Kedalaman Kemiskinan 5,21 5,29 5,29 5,27 5,25 5,23 5,29 5,29 5,27 5,25 5,23 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

51
Terdapat 13 indikator kinerja yang dipakai oleh dinas yaitu sebagai berikut

1. Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)


2. LPM berprestasi
3. Meningkatnya kualitas administrasi pemerintah negeri
4. Meningkatnya sumber daya aparatur pemerintah negeri
5. Rasio kebutuhan prasarana pemerintah negeri
6. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
7. Posyandu aktif
8. PKK aktif
9. Swadaya masyaraka terhadap program pemberdayaan masyarakat
10. Pemeliharaan pasca program pemberdayaan masyarakat
11. Jumlah LSM
12. Presentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan
13. Indeks kedalaman kemiskinan
Dari 13 indikator yang dimiliki oleh, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri -
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak semua dapat mencapai target
yang telah ditetapkan dalam dokumen renstra 2013-2017 disebabkan karena banyak
faktor pendukung yaitu

 Dukungan dari pemerintah kabupaten


 Dukungan dari PKK sebagai patner kerja
 Adanya perbaikan yang secara terus menerus dilakukan dalam dinas guna
peningkatan kinerjanya
Sekalipun secara realisasi dapat dikatakan berhasil namun masih ada beberapa hal
yang diperlukan perbaikan dan penyesuain yang dilakukan guna memaksimalkan
kinerja dari dinas sendiri.

Disamping kinerja pelayanan, terdapat anggaran yang menjadi faktor utama dalam
pencapaian kinerja yang maksimal. Untuk anggaran dinas dapat dilihat pada tabel
dibawah ini

58
TABEL 2.5
ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN NEGERI, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN MALUKU TENGAH

Rasio Antara
Realisasi dan Rata-rata
Anggaran pada tahun ke Realisasi Anggaran pada tahun ke
Anggaran pada Pertumbuhan
N tahun ke
Uraian
O
2 2 2 2 2
0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 Anggar Reali
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2 3 4 5 6 an sasi
1 1 1 1 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 3 4 5 6 7 18 19
Belanja
Tidak
Langsu
ng
1 0
0 , , 0 0
, 0 5 , , -
Belanja 1.487.6 1.660.4 1.853.2 1.533.0 2.042.1 1.443.35 1.717.089.1 942.18 1.300.29 1.334.587 9 3 0 8 6 110.90 21.75
Pegawai 49.000 33.000 04.000 56.000 72.000 6.578 40,00 5.200 6.127 .536 7 4 8 5 5 4.600 3.808
Belanja
Langsu
ng
0
0 1 , 1 0 -
, , 2 , , - 293.0
Belanja 1.553.1 1.948.5 760.090 230.975 505.380 150641 1.942.934.1 207.50 230.975. 41.000.00 9 0 7 0 0 209.54 82.00
Pegawai 19.000 08.000 .000 .000 .000 0000 40 0.000 000 0 6 0 3 0 8 7.800 0
0 0
0 , , 0 0
Belanja 2.246. , 9 3 , , -
Barang 1.398.5 3.487.8 6.322.4 1.692.5 5.078.2 137231 3.193.230.5 311.00 1.657.09 1.294.895 9 1 5 9 2 735.93 15.48
dan Jasa 82.000 64.000 36.400 10.000 43.720 7600 00 0 1.000 .500 8 6 5 8 5 2.344 4.420
0
1 1 , 1 0
, , 0 , , -
Belanja 40.448. 668.250 735.828 134.515 1.968.8 40.448.0 666.000.00 59.900 134.250. 19.750.00 0 0 8 0 0 385.67 4.139
Modal 000 .000 .600 .000 04.280 00 0 .000 000 0 0 0 1 0 1 1.256 .600

Berdasarkan tabel diatas, terdapat beberapa item yang sudah melewati 80% pada
sisi realisasinya hal ini disebabkan …………………………………, namun ada juga yang
belum mendekati 80% disebabkan karena ……………………………………………..

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat


Daerah.
2.4.1. Tantangan
Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan Dinas
PMN-PPPAKabupaten Maluku Tengah pada lima tahun mendatang
adalah sebagai berikut:

59
a. Pemahaman dan komitmen para pengambil kebijakan mengenai
pentingnya pengintegrasian perspektif gender di semua bidang dan
tahapan pembangunan masih kurang.
b. Kelembagaan pengarusutamaan gender belum berjalan secara efektif
dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam
pembangunan.
c. Angka kemiskinan perempuan masih cukup tinggi menjadikan
hambatan dalam perwujudan kesetaraan dan keadilan gender.
d. Pengungkapan kasus-kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
terhambat faktor psikologis keluarga sehingga sulit untuk
mengungkap kejahatan yang terjadi dalam keluarga.
e. Penggunaan media sosial dan aplikasi online oleh anak semakin
meningkat seiring dengan kemudahan akses untuk memiliki
smartphone menjadi tantangan dalam upaya perlindungan anak dari
pornografi, pelecehan seksual dan penipuan.
f. Hambatan regulasi dan kelembagaan perlindungan anak
menyebabkan pencegahan, penanganan, dan rehabilitasi kasus-
kasus anak belum berjalan secara efektif.
g. Adanya kewajiban pemerintah untuk menjamin semua anak harus
memiliki kartu identitas, mendapat akses pelayanan pendidikan, dan
menjamin kelangsungan hidup bayi menjadi tantangan dalam rangka
pemenuhan hak anak.
h. Adanya norma budaya dan agama di masyarakat yang menghambat
partisipasi organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha dalam
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

2.4.1. Peluang
Peluang yang dimiliki dalam pengembangan pelayanan Dinas
PMN-PPPAKabupaten Maluku pada lima tahun mendatang adalah
sebagai berikut:

60
a. Kebijakan kesetaraan gender dan keadilan gender telah tertuang
dalam RPJMD, memberikan peluang untuk meningkatkan kesetaraan
gender di daerah.
b. Terbukanya peluang kerjasama antara pemerintah daerah dengan
lembaga PBB dalam pemberdayaan perempuan, perlindungan
perempuan dan anak, seperti UNICEF dan UNDP.
c. Komitmen Pemerintah Daerah dalam mendukung pelaksanaan
kesepakatan internasional yang telah diratifikasi oleh pemerintah
Indonesia dalam peningkatan PPPA (meratifikasi Ratifikasi Konvensi
CEDAW, Rencana Aksi Beijing, Konvensi Hak Anak (KHA), Konvensi
ILO tentang Ketenagakerjaan, Konvensi Hyogo tentang Pengurangan
Resiko Bencana, dan Kesepakatan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDG`s) Tahun 2015-2030).
d. Banyaknya potensi kelembagaan yang memiliki kepedulian terhadap
kasus-kasus perempuan dan anak yang dapat dioptimalkan perannya
dalam penanganan kasus terkait perempuan dan anak.
e. Adanya dukungan kebijakan dalam pengembangan Kabupaten/Kota
Layak Anak memberikan peluang dalam peningkatan kualitas
pemenuhan hak anak.
f. Banyaknya potensi organisasi kemasyarakatan, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) dan dunia usaha yang dapat dioptimalkan untuk
mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

61
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU –
ISU STRATEGIS

62
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Maluku Tengah.
Permasalahan – permasalahan yang sering muncul dalam berkaitan
dengan tugas pokok dan fungsi dalam penyelenggaraan pelayanan antara lain;

1. Belum optimalnya partisipasi masyarakat desa/kelurahan dalam


mendukung pembangunan pedesaan.
2. Masih rendahnya tingkat profesionalisme dan kapasitas aparatur
pemerintah dan aparatur pemerintah negeri.
3. Kurangnya partisipasi perempuan dalam Pembangunan.
4. Kurangnya Pembinaan Kelembagaan Perempuan dan Anak.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala
daerah Terpilih.

Visi
Mewujudkan Maluku Tengah Yang Lebih Maju, Sejahtera, dan
Berkeadilan Dalam Semangat Hidup Orang Bersaudara

Misi Kepala daerah yang menjadi dasar pelayanan dinas pemberdayaan


masyarakat dan negeri, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam mewujudkan visi. Rumusan misi akan memberikan kerangka
bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan
menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi. Dalam rangka
mewujudkan Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Maluku Tengah maka
ditetapkanlah Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Maluku Tengah sebagai
berikut :
Misi II - Meningkatkan perekonomian maluku tengah yang mandiri,
berdaya saing, kuat, yang berpihak kepada masyrakat miskin

63
Kabupaten Maluku Tengah memiliki potensi sumber daya alam yang besar
dan beranekaragam, baik di lautan maupun di daratan. Potensi ini tentu
memiliki peranan yang penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi
daerah dan mampu menambah nilai guna ekonomi bagi masyarakat.
Nilai guna tersebut dapat diperoleh melalui peningkatan pertumbuhan
ekonomi daerah yang mendorong daya saing, daya tahan dan kemandirian
perekonomian daerah sehingga dapat menekan tingkat kemiskinan serta
memberi peluang kerja dan berusaha bagi masyarakat. Potensi sumber daya
alam senantiasa ditingkatkan dan dikembangkan sebagai produk unggulan dan
diharapkan dapat mendorong pencapaian konsep One Village One Product
(OVOP).
Misi IV - Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih
Bentuk pemerintahan yang berlandas pada prinsip good and clean
governance sangatlah penting dalam rangka meningkatkan pelayanan publik
dengan beragam kebutuhan yang ada. Hal ini didorong melalui peningkatan
akuntabilitas pemerintahan yang didukung oleh aparatur sipil negara yang
profesional, disiplin dan memenuhi standar kompetensi. Peningkatan kualitas
pelayanan publik terus diupayakan sehingga terwujud perencanaan
pembangunan daerah yang berkualitas, berkembangnya tata kelola
pemerintahan berbasis e-Governance serta meningkatkan kemajuan dan
kemandirian negeri. Tata kelola pemerintahan yang baik dan bersinergi sampai
ke tingkat negeri diharapkan mampu mendorong pencapaian kemajuan dan
peningkatan status desa mandiri.
Misi VI - Memperkuat Peran Perempuan Dan Pemuda serta Peningkatan
Prestasi Olahraga
Isu kesetaraan gender, perlindungan perempuan dan anak serta
pemberdayaan pemuda telah mengalami progres positif dalam pembangunan.
Menurunnya kesenjangan gender serta peningkatan perlindungan perempuan
dan perlindungan hak anak terus didorong oleh Pemerintah Daerah. Selain itu,
pembinaan dan pemberdayaan pemuda dan prestasi olahraga terus digenjot
sehingga pemuda dapat diberi ruang bagi pengembangan kreativitasnya dalam
pembangunan.

64
Dalam mewujudkan misi II, IV dan VI, mengalami hambatan dan
pendorong dalam menyelesaikan permasalahan seperti :
1. Pergantian KPN dan perangkat terlalu cepat
KPN dan perangkat negeri yang telah dilatih dan diberi bimbingan teknis
terkait tugas dan kewajibannya dapat langsung diganti dengan yang baru
hal ini menyebabkan masalah dalam negeri tersebut karena tidak
tertransfernya ilmu yang telah didapat dari KPN dan perangkat
sebelumnya. Untuk itu dibutuhkan kebijakan pemerintah daerah terkait
status dan masa jabatan dari KPN serta perangkatnya.
2. Terbatasnya sumber daya manusia dan sarana prasarana penunjang
Keterbatasan SDM dan sarana prasarana penunjang guna memanfaatkan
dan memaksimalkan sumber daya alam yang dimiliki menyebabkan negeri
sangat bergantung pada ADD dan DD tanpa berusaha untuk mendapatkan
PAD. Mengatasi masalah SDM dan minimnya sarana prasarana maka perlu
adanya pelatihan dan pemberdayaan kepada masyarakat terkait dengan
pengembangan produk unggulan yang dimiliki oleh negeri.
3. Kurangnya pelatihan dan peningkatan kapasitas aparatur
Selain pergantian KPN dan aparatur negeri yang cepat, aparatur negeri dan
KPN masih memerlukan pelatihan dan bimbingan teknis yang dilakukan
secara berkala dan simultan
4. Budaya malu untuk melaporkan KDRT yang alami
Kecenderungan perempuan untuk menutupi tindakan kekerasan yang
dialami dikarenakan adanya budaya malu membuat masih tingginya kasus
kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak, hal ini dapat diatasi
dengan adanya sosialisasi dan kerjasama antara pemerintah negeri, PKK
dan pihak kepolisian guna melindungi dan memberikan pemahaman lebih
lanjut kepada masyarakat khususnya perempuan

5. Budaya lama masih diadopsi sampai sekarang


Prinsip dulu yang menyatakan bahwa perempuan haruslah tinggal dirumah
dan hanya menggurus rumah tangga membuat partisipasi perempuan
dilembaga kerja baik itu formal maupun tidak formal, mengatasi masalah

65
itu banyak langkah yang sudah diambil baik oleh pemerintah pusat maupun
daerah sendiri. Untuk Kabupaten, proses perencanaan sampai pada
pembangunan telah melibatkan perempuan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 3.1.
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat, Negeri dan Perlindungan Perempuan dan Anak

Visi : "Mewujudkan Maluku Tengah yang lebih Maju, Sejahtera dan Berkadilan dalam Semangat Hidup Orang Basudara"
Misi dan Program KDH dan Wakil KDH Faktor
No Permasalahan
Terpilih Penghambat Pendorong
-1 -2 -3 -4 -5
1. Misi II
Meningkatkan Perekonomian Maluku Belum optimalnya Pergantian KPN dan Kebijakan daerah terkait pemerintah
Tengah yang Mandiri, Berdaya Saing, peningkatan Sumber Daya perangkat terlalu cepat negeri
Kuat yang berpihak kepada Masyarakat Manusia Pemerintah negeri
Miskin
Program Pengembangan Lembaga Belum maksimal pengolahan Terbatasnya sumber daya Pelatihan dan pemberdayaan
Ekonomi Perdesaan sumber daya alam yang manusia dan sarana prasarana secara berkala kepada masyarakat
dimiliki oleh negeri penunjang negeri
Program Kawasan Perdesaan
Program Pengembangan Sumber Daya
Alam Kawasan Perdesaan
2. Misi IV
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Belum maksimalnya kinerja Kurangnya pelatihan dan Pelatihan dan bimtek secara berkala
Yang Baik dan Bersih dinas peningkatan kapasitas
aparatur
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program Peningkatan Kapasitas
Aparatur Pemerintah Desa/Kelurahan
3. Misi VI
Memperkuat Peran Perempuan dan Masih tingginya kasus KDRT Budaya malu untuk Sosialiasasi kepada masyarakat
Pemuda serta Peningkatan Prestasi melaporkan KDRT yang terkait KDRT
Olahraga dialami
Program Penguatan Kelembagaan Kurangnya Partisipasi Budaya lama masih diadopsi Melibatkan perempuan dalam
Pengarusutamaan Gender dan Anak perempuan di lembaga kerja sampai sekarang proses pembangunan
Program Keserasian Peningkatan
Kualitas Anak dan Perempuan
Program Peningkatan Kualitas Hidup
dan Perlindungan Anak

3.3. Telaahan Renstra Kementerian Kementerian Pemberdayaan


Perempuan & Perlindungan Anak dan Renstra Provinsi

Telaahan terhadap kebijakan nasional dan provinsi dimaksudkan untuk

66
menelaah arah Kebijakan Dan Prioritas Pembangunan Nasional yang terkait
dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Maluku Tengah
berdasarkan pembagian urusan maka Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Maluku
Tengah mengacu pada kebijakan kementerian Dalam Negeri dan Kebijakan
kementerian Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta Kementrian
Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

Memperhatikan Renstra Kementerian pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak, ada 2 (dua) mandat yang menjadi tugas dari PPPA yakni: 1)
Meningkatkan peranan dan keterwakilan perempuan dalam politik dan
pembangunan; dan 2) Melindungi Anak, Perempuan, dan Kelompok Marjinal.
Selanjutnya dijabarkan dalam tiga isu strategis pada pembangunan
pengarusutamaan gender (PUG) dan tiga isu strategis pada perlindungan anak.
Tiga isu strategis pada pembangunan PUG, yaitu: 1) Peningkatan kualitas hidup
dan peran perempuan dalam pembangunan; 2) Peningkatan perlindungan
perempuan dari berbagai tindak kekerasan, termasuk tindak pidana perdagangan
orang (TPPO); dan 3) Peningkatan kapasitas kelembagaan PUG dan
kelembagaan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan.Renstra
Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Adanya
disparitas kualitas sumber daya manusia antar wilayah, perbedaan kemampuan
perekonomian antar daerah, serta belum meratanya ketersediaan infrastruktur
antarwilayah mendukung adanya fakta mengenai kesenjangan antarwilayah.
Masih banyaknya kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya kurang
berkembang dibandingkan dengan daerah lain menunjukkan bahwa pemerataan
pembangunan. Permasalahan Desa dan Kawasan Perdesaan Tingkat
kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat diperdesaan yang masih rendah
yang ditunjukkan dengan rendahnya nilai tukar petani maupun upah penduduk
desa yang bekerja sebagai petani/nelayan gurem maupun buruh di sektor
pertanian, perikanan/kelautan, perkebunan dan pertambangan. 2) Ketersediaan
sarana dan prasarana fisik maupun non-fisik di desa dan kawasan perdesaan
yang belum memadai. Keterbatasan dan penyediaan sarana prasarana dan
67
tenaga pendidikan dan kesehatan yang belum memadai, ketersediaan lingkungan
permukiman perdesaan seperti air bersih, perumahan, sanitasi dan drainase juga
masih belum memadai, akses terhadap listrik, transportasi dan telekomunikasi
juga masih rendah terutama di desa-desa perbatasan, terpencil dan kepulauan.
3) Ketidakberdayaan masyarakat perdesaan akibat faktor ekonomi maupun non
ekonomi, disebabkan antara lain karena tingkatkemandirian masyarakat masih
rendah.4) Kualitas lingkungan hidup masyarakat desa memburuk dan
sumberpangan yang terancam berkurang, 5) Pengembangan potensi ekonomi
lokal desa yang belum optimal akibat kurangnya akses dan modal dalam proses
produksi, pengolahan, maupun pemasaran hasil produksi masyarakat desa belum
sepenuhnya dapat dicapai.

tujuan yang akan dicapai oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah


Tertinggal, dan Transmigrasi dalam periode lima tahun ke depan adalah sebagai
berikut: 1) meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup
manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat desa; 2) mempercepat pembangunan desa-desa
mandiri serta membangun keterkaitan ekonomi lokal antara desa dan kota
melalui pembangunan kawasan perdesaan; 3) mempercepat pembangunan di
daerah tertinggal; 4) meningkatkan ketersediaan sarana-prasarana dasar dan
aksesibilitas di wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar; 5)
meningkatkan derajat ketahanan masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi
bencana, rawan pangan, dan konflik sosial; 6) Meningkatkan kesejahteraan
transmigran dan masyarakat sekitarnya; meningkatkan dan memeratakan
pembangunan daerah; dan memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. 7)
meningkatkan pembangunan dan pengembangan pusat-pusatpertumbuhan baru
di kawasan transmigrasi utamanya pada kawasan perbatasan, daerah tertinggal,
kawasan perdesaan yang terkonektifitas dengan pusat kegiatan ekonomi
wilayah; 8) percepatan pembangunan dan pengembangan kawasan perkotaan
baru yang terintegrasi dalam suatu kesatuan pengembangan ekonomi wilayah
untuk mewujudkan keterkaitan desa dan kota.

Sasaran Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

68
Transmigrasi 1) Sasaran Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan Sasaran
pembangunan desa dan perdesaan tahun 2015-2019 adalah: berkurangnya
jumlah desa tertinggal sedikitnya 5.000 desa atau meningkatnya jumlah desa
mandiri sedikitnya 2.000 desa. 2) Sasaran Pembangunan Daerah Tertinggal
Sasaran pembangunan daerah tertinggal tahun 2015-2019 ditujukan untuk
mengentaskan daerah tertinggal minimal 80 (delapan puluh) kabupaten.

Renstra Kementrian Dalam Negeri, Terkait pemberdayaan masyarakat dan


desa, telah dilaksanakan berbagai agenda, yaitu: (1) Peningkatan Kapasitas
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; (2) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Masyarakat dalam Pembangunan Desa; (3) PNPM Mandiri Perdesaan; (4)
Peningkatan Ekonomi Produktif Masyarakat Desa; (5) Peningkatan
Pengembangan Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat; serta (6)
Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi
Tepat Guna. Beberapa capaian dalam penyelesaian peraturan perundang-
undangan yang telah dihasilkan antara lain: tersusunnya peraturan perundang-
undangan berkenaan dengan desa, meliputi: Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa, dan PP Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; ditetapkannya
3 Permendagri berkenaan dengan pemberdayaan masyarakat terkait Teknologi
Tepat Guna, Tenaga Kerja Indonesia, dan Gerakan PKK; 2 Permendagri terkait
peningkatan kesehatan dan gizi masyarakat; serta 1 Permendagri tentang
Monografi Desa dan Kelurahan. Pemberdayaan masyarakat tidak terbatas hanya
pada aspek pemberdayaan ekonomi dan sosial, tetapi juga menyangkut upaya
peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan Negeri dalam rangka
pemberdayaan aspek politik. Pemberdayaan masyarakat dan peningkatan
kapasitas aparatur pemerintahan negeri terkait dengan pemberian akses bagi
masyarakat, lembaga dan organisasi masyarakat dalam memperoleh dan
memanfaatkan hak masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan termasuk upaya
pengarusutamaan gender dalam setiap tahapan pembangunan, Oleh karena itu
pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk mengatasi ketidakmampuan
masyarakat yang disebabkan oleh keterbatasan akses, kemampuan, kurangnya
pengetahuan dan keterampilan serta kondisi kemiskinan Arah kebijakan
69
Pembangunan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Maluku
Antara Lain : a) melakukan konsolidasi institonal dalam rangka memperkuat
kapasitas dinas pemberdayaan Masyarakat dan desa provinsi maluku b).
Meningkatkan optimimalisasi penanggulangan kemiskinan yang terpadu dan
terintegrasi ; c). Memantapkan penyelenggaraan pemerintahan desa guna
memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas desa dan memberikan
pengakuan dan penghormatan atas desa yang sudah ada dengan
keberagamanya d). Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan desa e). Meningkatkan optimalisasi pengelolaan dan
pemfaatan sumber daya alam dan pendayagunaan teknologi tepat guna yang
berwawasan lingkungan f). Meningkatkan pengembangan dan pengeloaan
sarana prasarana dan lingkungan pemukiman masyarakat g). Mengembangkan
usaha ekonomi masyarakat melalui penguatan kapasitas kelembagaan ekonomi
masyarakat h). Meningkatakan pemberdayaan perempuan dan anak i).
Meningkatkan pembangunan desa dan kawasan perdesaan Provinsi maluku.

Dalam mewujudkan sasaran kementerian, terdapat permasalahan yang


menjadi penghambat dan pendorong sebagai berikut :

1. DD masih difokuskan pada pembangunan infrastruktur


Dana Desa yang didapat oleh negeri lebih difokuskan pada pembangunan
infrastruktur sehingga tidak dapat meningkatkan status desa, oleh sebab itu
dibutuhkan petunjuk teknis yang lebih terperinci dengan membuat
proporsinya per jenis penggunaannya
2. Intervensi terhadap kelemahan dalam IDM masih belum maksimal
Indeks desa membangun (IDM) perlu dihitung oleh negeri agar intervensi
yang dilakukan itu memperbaiki masalah berdasarkan kategori dalam IDM.
Sedangkan untuk sasaran provinsi, permasalahannya yang menjadi penghambat
dan pendorong sebagai berikut :

1. Pergantian aparatur negeri yang telah dilatih


Masih kurangnya SDM yang berkualitas ditambah dengan pergantian
aparatur yang awalnya dilatih menyebabkan ketimpangan didalam
pemerintahan negeri tersebut, hal ini haruslah didukung dengan kebijakan

70
terkait dengan masa jabatan aparatur negeri
2. Kurangnya peningkatan kapasitas kelembagaan
Kelembagaan dalam masyarakat haruslah ditingkatkan kapasitasnya oleh
karena itu pelatihan dan bimbingan teknis perlu selalu dilakukan
3. Masih kurangnya pengelolaan SDA dan pemanfaatan TTG dimasyarakat
SDA yang berlimpah tidak sebanding dengan hasil hal ini disebabkan
pemanfaatan TTG yang telah ada dimasyarakat tidak digunakan maksimal,
namun ini dapat diatasi dengan kegiatan integrasi antar lintas sektor guna
memaksimalkan SDA yang dimiliki guna mendapatkan nilai tambah dan PAD
bagi negerinya.
Lebih jelasnya dapat dillihat pada tabel-tabel dibawah ini

Tabel 3.2
PERMASALAHAN PELAYANAN BERDASARKAN SASARAN RENSTRA KEMENTERIAN

Sasaran Jangka Menengah Renstra Faktor


No Permasalahan
Kementerian Penghambat Pendorong
-1 -2 -3 -4 -5
1 Berkurangnya jumlah desa tertinggal Intervensi Dana Desa belum DD masih difokuskan pada Petunjuk teknis terkait penggunaan
sedikitnya 5.000 desa atau bisa meningkatkan status desa pembangunan infrastruktur DD harus membuat proporsi
meningkatnya jumlah desa mandiri
sedikitnya 2.000 desa
2 Mengentaskan daerah tertinggal Masih banyak negeri yang Intervensi terhadap Kebijakan terkait dengan
minimal 80 (delapan puluh) kabupaten masuk dalam kategori desa kelemahan dalam IDM masih pendalaman IDM harus dibuat
tertinggal belum maksimal

71
TABEL. 3.3
PERMASALAHAN PELAYANAN BERDASARKAN SASARAN RENSTRA PROVINSI

Sasaran Jangka Menengah Renstra Faktor


No Permasalahan
Provinsi Penghambat Pendorong
-1 -2 -3 -4 -5
1 Meningkatnya kapasitas Pergantian aparatur negeri SDM yang terbatas di negeri Kebijakan terkait aparatur negeri
penyelenggaraan pemerintah desa yang telah dilatih
2 Meningkatkan kapasitas kelembagaan Kurangnya peningkatan Kegiatan peningkatan yang Pelatihan dan bimbingan teknis
masyarakat dalam membangun negeri kapasitas kelembagaan terbatas dalam membangun negeri
3 Meningkatnya pengelolaan sumber Masih kurangnya pengelolaan Keterbatasan SDM dan sarana Kegiatan integrasi lintas sektor
daya alam dan pendayagunaan SDA dan pemanfaatan TTG prasarana
teknologi tepat guna dimasyarakat

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis

TABEL 3.4
PERMASALAHAN PELAYANAN DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, NEGERI DAN PERLINDUNGAN
PEREMPUAN DAN ANAK BERDASARKAN TELAAH RTRW BESERA FAKTOR PENGHAMBAT DAN
PENDORONG KEBERHASILAN PENANGANANNYA

RENCANA TATA RUANG FAKTOR


PERMASALAHAN
NO WILAYAH TERKAIT TUGAS
PELAYANAN DINAS
DAN FUNGSI DINAS PENGHAMBAT PENDORONG
1 2 3 4 5
1 Pengembangan Pusat Belum Sarana Prasana Intervensi dengan
Pelayanan Lingkungan di maksimalnya produksi masih OPD yang
Pasahari (Pusat sarana prasarana bersifat tradisional berwenang dalam
perdagangan, jasa, pendukung hal pemberian
pamasaran dan komunikasi pengembangan pelatihan dan
dan pusat produksi pusat pelayanan support sarana
pengolahan), Sawai (Pusat lingkungan prasarana
perdagangan, jasa,
pamasaran dan komunikasi
dan pusat produksi
pengolahan), Sepa (Pusat
perdagangan, jasa,
pamasaran dan komunikasi
dan pusat produksi
pengolahan), Haria (Pusat
perdagangan, jasa,
pamasaran dan komunikasi
dan pusat produksi

72
pengolahan), Hitu (Pusat
perdagangan, jasa,
pamasaran dan komunikasi
dan pusat produksi
pengolahan) dan Hatu
(Pusat perdagangan, jasa,
pamasaran dan komunikasi
dan pusat produksi
pengolahan)
Keterbatasan SDM Perlunya
peningkatan
kapasitas
masyarakat lewat
kegiatan
pemberdayaan
berbasis masyarakat
dan kerja

TABEL 3.5
PERMASALAHAN PELAYANAN DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, NEGERI DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK BERDASARKAN TELAAH KLHS BESERATA FAKTOR PENGHAMBAT DAN
PENDORONG KEBERHASILAN PENANGANANNYA

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS FAKTOR


NO PERMASALAHAN PELAYANAN DINAS
TERKAIT TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGHAMBAT PENDORONG
1 2 3 4 5
1 Pengembangan pusat jasa, pemasarana, Belum maksimalnya SDM dalam memanfaatkan Kurangnya peningkatan kapasitas manusia Kerjasama lintas sektor dalam hal pelatihan dan
perdagangan dan pusat produksi membawa potensi yang dimiliki pengembangan produk
dampak pada lingkungan
Pemenuhan sarana prasana pendukung

Penghambat dan pendorong dalam pelayanan Dinas Pemberdayaan Masyarakat


dan Negeri-Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Maluku Tengah berdasarkan telaah RTRW dan KLHS sebagai berikut :
1. Sarana prasarana produksi masih bersifat tradisional
Sarana prasarana yang dimiliki masyarakat masih bersifat tradisional
padahal untuk meningkatkan produksi menjadi maksimal haruslah
didukung oleh sarana prasarana yang bagus juga untuk itu dibutuhkan
kerjasama lintas sektor dalam hal itu
2. Keterbatasan sumber daya manusia
SDM menjadi penentu utama dimana dalam mengelola dan

73
mengembangkan potensi yang dimilliki dibutuhkan sumber daya manusia
yang handal untuk itulah pemberdayaan masyarakat lewat pelatihan
berbasis masyarakat dan kerja haruslah secara terus menerus diberikan

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Isu-isu Strategis dalam pelayanan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri-


Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Maluku Tengah
antara lain :
1. Optimalisasi kelembagaan ekonomi Kawasan dan negeri serta sumber daya
pengelola.
2. Penguatan Kelembagaan negeri dan lembaga masyarakat negeri.
3. Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Negeri.
4. Peningkatan profesionalisme dan kapasitas aparatur pemerintah negeri.
5. Peningkatan kapasitas dan kualitas aparatur pemerintah yang frofesional,
disiplin dan peningkatan pelayanan publik.
6. Peningkatan Pertisipasi Perempuan dalam Pembangunan.
7. Meningkatkan pembinaan lembaga perempuan dan anak.

74
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

75
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pemberdayaan
masyarakat dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kabupaten Maluku Tengah.

Tujuan dan sasaran jangka menengah yang akan di capai oleh Dinas
Pemberdayaan masyarakat dan Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Maluku Tengah diuraikan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas hidup, kemampuan, peran aktif masyarakat serta
aparatur dalam pembangunan, perekonomian negeri dengan sasaran
sebagai berikut :
a) Meningkatnya kualitas hidup, partisipasi, keberdayaan masyarakat,
kapasitas lembaga kemasyarakatan dan aparatur dalam membangun
ekonomi negeri
b) Meningkatnya Partisipasi masyarakat dalam perencanaan
pembangunan, pelaksanaan pembangunan, serta pelestarian hasil-hasil
pembangunan di perdesaan
2. Profesionalisme dan kapasitas aparatur pemerintah dan aparatur
pemerintah negeri dengan sasaran sebagai berikut :
a) Meningkatnya profesionalisme dan kapasitas aparatur pemerintah dan
aparatur pemerintah negeri
b) Meningkatnya kapasitas aparatur dan kualitas dokumen
3. Peningkatkan partisipasi perempuan dalam Pembangunan dengan sasaran
sebagai berikut :
a) Meningkatnya Pertisipasi Perempuan Dalam Pembangunan
4. Optimalisasi Pembinaan Kelembagaan Perempuan dan Anak dengan
sasaran sebagai berikut :
a) Meningkatnya pembinaan kelembagaan perempuan dan anak

Secara rinci tujuan, sasaran, indikator sasaran dan target kinerja


sasaran perangkat daerah disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini

76
TABEL 4.1
TARGET KINERJA PELAYANAN
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN NEGERI, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN MALUKU TENGAH

Kinerja
Kondisi Kinerja

SATUAN
pada awal
TARGET KINERJA PADA TAHUN pada Akhir
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA periode
periode RPJMD
RPJMD
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2018
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Meningkatkan kualitas hidup, % BUMNeg Terbentuk
kemampuan, peran aktif
masyarakat serta aparatur % 34,95 82,80 88,17 93,55 96,77 96,77 96,77
dalam pembangunan,
perekonomian negeri
Meningkatnya kualitas hidup, % bumneg berkembang
partisipasi, keberdayaan
masyarakat, kapasitas
lembaga kemasyarakatan % 3,33 16,67 33,33 50,00 66,67 83,33 83,33
dan aparatur dalam
membangun ekonomi negeri

Meningkatnya Partisipasi Swadaya masyarakat terhadap


masyarakat dalam program pemberdayaan
perencanaan pembangunan, masyarakat
% 100 100 100 100 100 100 100
pelaksanaan pembangunan,
serta pelestarian hasil-hasil
pembangunan di perdesaan
Profesionalisme dan kapasitas % aparatur Dinas Terlatih
aparatur pemerintah dan % 11,54 11,54 23,08 34,62 46,15 57,69 57,69
aparatur pemerintah negeri
Meningkatnya % aparatur negeri yang
profesionalisme dan profesional
kapasitas aparatur % 7,86 8,49 16,51 24,53 32,55 40,57 40,57
pemerintah dan aparatur
pemerintah negeri
Meningkatnya kapasitas Nilai Sakip
aparatur dan kualitas
dokumen
Peningkatan Partisipasi Partisipasi angkatan kerja
Perempuan Dalam perempuan % 253.082 253.100 253.150 253.200 253.350 253.650 253.650
Pembangunan
Meningkatnya Pertisipasi Persentase partisipasi
Perempuan Dalam perempuan di lembaga % 17,98 18,92 19,87 20,81 21,76 22,71 22,71
Pembangunan pemerintah
Optimalisasi Pembinaan % P2TP2A terbentuk
Kelembagaan Perempuan dan % 21,05 52,63 73,68 100,00 100,00 100,00 100,00
anak
Meningkatnya pembinaan % P2TP2A Aktif
kelembagaan perempuan % 12,50 12,50 25,00 50,00 75,00 100,00 100,00
dan anak

77
BAB V
STRATEGI DAN KEBIJAKAN

78
5.1. Strategi.

Untuk mencapai Tujuan dan sasaran. Dinas Pemberdayaan Masyarakat


dan Negeri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Maluku Tengah. Ada beberapa strategi Antara lain: Optimalisasi kelembagaan
ekonomi Kawasan dan negeri serta sumber daya pengelola, Peningkatan
Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Negeri, Penguatan Kelembagaan
negeri dan lembaga masyarakat negeri, Peningkatan Partisipasi Masyarakat
Dalam Pembangunan Negeri, Peningkatan profesionalisme dan kapasitas
aparatur pemerintah negeri, Peningkatan kapasitas dan kualitas aparatur
pemerintah yang frofesional, disiplin dan peningkatan pelayanan publik,
Peningkatan Pertisipasi Perempuan dalam Pembangunan serta Meningkatkan
pembinaan lembaga perempuan dan anak.
5.2. Arah Kebijakan
Sebagai pedoman dalam melaksanakan strategi agar lebih terarah
dalam mencapai Tujuan dan Sasaran Kebijakan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Negeri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Maluku Tengah. yang harus dilakukan antara lain: Pembentukan
dan Peningkatan kapasitas BUMNEG, Evaluasi perkembangan perekonomian
negeri, Menguatkan peran lembaga kemasyarakatan negeri, Peningkatan
peran aktif masyarakat dalam pembangunan, Pembentukan dan Peningkatan
kapasitas BUMNEG BERSAMA, Penguatan dan Bimbingan tekhnis aparatur
pemerintah negeri, Sosialisasi, penataan dan evaluasi kinerja aparatur negeri,
Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran, Pembinaan dan Penguatan
Peran Perempuan Dalam Pembangunan, Pengembangan kelembagaan
perempuan dan anak, Pembinaan dan Pengembangan Anak Usia Dini dan
Penguatan pengetahuan PUG dan AnakSecara rinci Tujuan, Sasaran, Strategis
dan Kebijakan di sajikan dalam bentuk Tabel 5.1. sebagai berikut:

79
TABEL 5.1

TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN NEGERI, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN MALUKU TENGAH
TAHUN 2017 - 2022

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN


1 2 3 4 5
Visi : MEWUJUDKAN MALUKU TENGAH YANG LEBIH MAJU, SEJAHTERA, DAN BERKEADILAN DALAM SEMANGAT HIDUP ORANG BASUDARA

Misi II : Meningkatkan perekonomian maluku tengah yang mandiri, berdaya saing, kuat, yang berpihak kepada masyrakat miskin dan menjaga kelestarian lingkungan.

Meningkatkan kualitas hidup, Meningkatnya kualitas hidup, Optimalisasi kelembagaan Pembentukan dan Peningkatan kapasitas BUMNEG
kemampuan, peran aktif partisipasi, keberdayaan ekonomi Kawasan dan negeri
masyarakat serta aparatur dalam masyarakat, kapasitas lembaga serta sumber daya pengelola
pembangunan, perekonomian kemasyarakatan dan aparatur Penguatan Kelembagaan negeri Menguatkan peran lembaga kemasyarakatan negeri
dan lembaga masyarakat negeri

Meningkatnya Partisipasi Peningkatan Partisipasi Peningkatan peran aktif masyarakat dalam pembangunan
masyarakat dalam perencanaan Masyarakat
pembangunan, pelaksanaan Dalam Pembangunan Negeri
pembangunan, pengembangan
SDA dandan
Misi IV : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintah Yang Baik pemeliharaan
Bersih
Profesionalisme dan kapasitas Meningkatnya profesionalisme Peningkatan profesionalisme dan Penguatan dan Bimbingan tekhnis aparatur pemerintah
aparatur pemerintah dan aparatur dan kapasitas aparatur kapasitas aparatur pemerintah negeri
pemerintah negeri pemerintah dan aparatur negeri
pemerintah negeri
Meningkatnya kapasitas Peningkatan kapasitas dan Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran
aparatur dan kualitas dokumen kualitas aparatur pemerintah
yang frofesional, disiplin dan
peningkatan pelayanan publik
Misi VI : Memperkuat Peran Perempuan dan Pemuda Serta Peningkatan Prestasi Olahraga
Peningkatkan partisipasi Meningkatnya Pertisipasi Peningkatan Pertisipasi Pembinaan dan Penguatan Peran Perempuan Dalam
perempuan dalam Pembangunan Perempuan Dalam Pembangunan Perempuan dalam Pembangunan Pembangunan.

Optimalisasi Pembinaan meningkatnya Pembinaan Meningkatkan pembinaan Pengembangan kelembagaan perempuan dan anak
Kelembagaan Perempuan dan Anak Kelembagaan Perempuan dan lembaga perempuan dan anak
Anak
Pembinaan dan Pengembangan Anak Usia Dini
Penguatan pengetahuan PUG dan Anak

80
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN
KEGIATAN SERTA
PENDANAAN

81
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai berikut:
A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1. Penyedia Jasa Surat Menyurat
2. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
3. Penyedia Alat Tulis Kantor
4. Penyedia Barang Cetakan dan Penggandaan
5. Penyedia komponen Instalasi Listrik/Peneragan Bangunan kantor.
6. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan.
7. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.
8. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah.
B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor.
2. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor.
3. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional.
4. Pengadaan Mubeler.
5. Pemeliharaan Rutin /Berkala Mobil Jabatan.
6. Pemeliharaan Rutin /Berkala Peralatan gedung Kantor.
7. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.
C. Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
1. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Undang-undang.
D. Program Peningkatan Pengambangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan.
1. Penyusunan Laporan Capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.
2. Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD.
E. Program Pendidikan Anak Usia Dini.
1. Pengembangan Kreatifitas Anak Usia Dini.
F. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan
1. Worshop Anak dan Pemilihan Anak Kreatif Maluku tengah.
2. Sosialisasi UU KDRT Menuju Pembentukan Desa Layak Anak.

82
3. Penyuluhan Bagi Ibu Rumah Tangga dalam Membagun Keluarga
Sejahtera.
4. Pengembangan Sistem Informasi Gender dan Anak.
G. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
1. Masohi Expo.
H. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan
1. Peningkatan kapasitas masyarakat melalui kelompok unit usaha BUMNEG.
2. Pelatihan ketrampilan manajemen BUMNEG.
3. Pembentukan Bumneg.
4. Monitoring dan evaluasi Bumneg.
5. Identifikasi dan pengembangan produk unggulan negeri.
I. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan
Anak
1. Pengembangan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak (P2TP2A)
2. Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak.
3. Pengembagan Sistem Informasi Gender dan Anak.
4. Pembinaan 10 Program PKK
5. Penataan Kelembagan PKK di Negeri.
6. Rapat Kerja TP PKK.
7. Peningkatan Kapasitas TP PKK .
8. Nikah Masal.
9. Penataan dan Pembinaan Kelembagaan Posyandu.

J. Program Peningkatan kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan


1. Pelatihan Bagi Pelati (TOT) SDM Pelayanan dan Pendampingan Korban
KDRT.
2. Fasilitasi Upaya Perlindunagn Perempuan Terhadap Tindak kekerasaan.
K. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
1. Penataan dan Pengembagan Lembaga Kemasyarakatan Negeri.

83
L. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun
desa
1. Gelar TTG Tingkat Nasional.
2. Rapat koordinasi Pemberdayaan Masyarakat.
3. Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan.
4. Evaluasi Perkembagan Negeri, dan Lomba Negeri/ Kelurahan.
5. Pendampingan Pengarustamaan Bidang Pelayanan Sosial Dasar.
6. Pembinaan dan Pengelolaan desa Aset kelembagaan UPK Pasca Pnm
Mpd.
7. Update IDM dan Profil Negeri/Kelurahan.
8. Penataan Negeri Percontohan Pemberdayaan Masyarakat.
M. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah
desa/Kelurahan.
1. Bimtek peningkatan Fungsi dan Peran Sekretaris negeri.
2. Bimtek peningkatan Kapasitas BPN/ Saniri negeri.
3. Bimtek Kepala Pemerintahan Negeri.
4. Bimtek Penatausahaan Keuangan Negeri dengan Menggunakan Aplikasi
SISKEUDES.
5. Bimtek Pengadaan Barang dan Jasa di Negeri.
6. Bimtek Sistem Data Administrasi Negeri Berbasis Aplikasi.
7. Bimtek Penataan Aset Negeri.
8. Pembentukan dan Pengembangan Klinik Siskeudes dan On span.
9. Fasilitasi Penataan Kelembagaan Negeri.
10. Percepatan Penyusunan APB Negeri.
11. Pembinaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan DD dan ADD.
12. Sosialisasi kebijakan penggunaan DD dan ADD
N. Program Kawasan Perdesaan.
1. Pembinaan dan Penguatan Kapasitas BUMNeg Bersama.
2. Pembentukan BUMNeg Bersama Kawasan Perdesaan.
O. Program Pengembangan SDA Kawasan Perdesaan.
1. Replikasi PI PRUKADES RUMAH PAJANG.

84
2. Pelatihan dan Penguatan Kapasitas bagi Pengelola PI PRUKADES pada
Kawasan Perdesaan.

Secara rinci Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok sasaran


dan Pendanaan sebagaimana tercantumkan pada bentuk Tabel 6.1. sebagai berikut:

85
TABEL 6.1
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

INDIKA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN


TOR KONDISI
KINERJ KINERJA UNIT
A DATA PADA
INDIK KERJA
PROGR CAPAIA 2018 2019 2020 2021 2022 AKHIR
ATO PROGR N PADA SKPD

LOKASI
AM PERIODE
TUJUA SASAR R AM / TAHUN PENAN
KODE (OUTCO AWAL RENSTRA
N AN SAS KEGIAT GGUN
ARA ME) PEREN SKPD
AN G
N DAN CANAA
N ( ( ( JAWA
KEGIAT (R (R

Target

Target

Target

Target

Target

Target
R R (Rp R B
AN p) p)
(OUTPU p) p) ) Jt p)
Jt Jt
T) Jt Jt Jt
1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 17 18 20
3 5 9 1

86
Mening Mening 2.07.2.07 Program
katkan katnya .01.16. Pengem
kualitas kualitas bangan
hidup, hidup, Lembag
kemam partisip a
puan, asi, Ekonomi
peran keberda Perdesa
aktif yaan an
masyar masyar
akat akat,
serta kapasit
aparatu as
r dalam lembag
pemba a
ngunan kemasy
, arakata
pereko n dan
nomian aparatu
negeri r dalam
memba
ngun
ekonom
i negeri
%
BUMNe
82, 88, 93, 96, 96,
g 0 0 0 0 0 96,77 DPMN
80 17 55 77 77
Terbentu
k
% 10
30, 47, 65, 83, 100,0
BUMNE 0 0 0 0 0,0 0 DPMN
G aktif 00 78 56 33 0
0

87
%
bumneg 16, 33, 50, 66, 83,
0 0 0 0 0 83,33 DPMN
berkemb 67 33 00 67 33
ang
BUMNe
g
10, 28, 50,0 73,
bersama 0 0 0 0 100 0 100 DPMN
00 33 0 33
terbentu
k

BUMNe
g 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0 100 DPMN
bersama
Aktif
2.07.2.07 Peningka %
.01.16.12 tan kelompo
kapasitas k unit
masyarak usaha
2 2 10 2
at melalui bumneg 26, 52, 21 68, 85, 100,0
20 3 4 0,0 259 5 DPMN
kelompok yang 11 22 6 89 56 0
0 4 0 9
unit dilatih
usaha
BUMNE
G
2.07.2.07 Pelatihan %
.01.16.13 ketrampila penguru
n 16, 2 33, 2 2
s
manajeme 0 0 0 25 666 6 33 7 50 292 50 9 DPMN
bumneg
n 7 4 3 8 2
yang
BUMNEG
dilatih

88
2.07.2.07 Pembent Jumlah
.01.16.14 7 8 9
ukan Bumneg 11 13 17 18
0 56 152 0, 4 984 180 8 DPMN
Bumneg Yang 2 2 2 0
1 3 4
dibentuk
2.07.2.07 Monitorin %
.01.16.15 g dan evaluasi 2 3 10 4
0,0 0,0 46, 84, 100,0
evaluasi perkemb 0 7 1 5 0,0 499 9 DPMN
0 0 67 44 0
Bumneg angan 1 3 0 9
Bumneg
2.07.2.07 Identifika jenis
.01.16.16 si dan produk
pengemb unggula 1 1 1
angan n negeri 0 0 0 95 17 0 34 2 51 137 51 3 DPMN
produk 9 3 7
unggulan
negeri
2.07. Program Present
02.07.01. Peningk ase
20
atan Lembag
Keberda a
yaan Kemasy
Masyara arakata
kat n yang
dibina
XX Rata-
rata
Jumlah 1.0 1.1 1.1 1.2 1.2
0 0 0 0 0 1.27 DPMN
kelompo 5 1 6 2 7
k binaan
LPM

89
2.07. Program Present
02.07.01. Peningk ase
17
atan Partisip
Partisipa asi
si Masyara
Masyara kat
kat Dalam
dalam Pemban
memban gunan
gun Desa
Desa
Mening Presenta
katnya se TTG
Partisip yang
asi Digunak
masyar an
akat
dalam
perenca
naan
pemban
gunan, 88 0 90 0 92 0 94 0 96 0 96 DPMN
pelaksa
naan
pemban
gunan,
pengem
bangan
SDA
dan
pemelih
araan

90
serta
pelestar
ian
hasil
hasil
pemban
gunan
di
perdesa
an.

Swaday
a
masyara
kat
terhadap 10 10 10 10
0 0 100 0 0 0 100 DPMN
program 0 0 0 0
pemberd
ayaan
masyara
kat
Pemelih
araan 10 10 10 10
0 0 100 0 0 0 100 DPMN
Pasca 0 0 0 0
Program

91
Pember
dayaan
Masyara
kat
2.07. Gelar Jenis
02.07.01. TTG Produk 2 2 3
17.7 20 22
Tingkat TTG 8 10 15 3 17 5 20 335 20 3 DPMN
7 1
Nasional yang 7 4 5
digelar
2.07. Rapat Jumlah
02.07.01. Teknis aparatur
17.13
Pemberd yang
3 3 3
ayaan mengiku 25 25 25 25
30 32 250 4, 6, 39 250 9, DPMN
Masyarak ti Rapat 0 0 0 0
3 8 3
at pemberd
ayaan
masy
2.07. Pendamp Jumlah
02.07.01. ingan kegiatan
17.26 7 8 8
Pengarus pendam 6,6 67 72 13,3 16,
10 7 2 20 885 20 8 DPMN
utamaan pingan 7 5 2 3 67
3 7 5
Bidang bidang
PSD PSD
2.07. Pembina UPK
02.07.01. an dan aktif
17.27
Pengelol
aan aset 3 4 4
35
Kelemba 9 0 10 16 7 16 0 16 429 16 2 DPMN
0
gaan 5 1 9
UPK
Pasca
PNPM -

92
MPD

2.07.2.07 Rapat Jumlah


.01.17.14 Koordina aparatur
si Teknis yang 1 1 1
25 25 25 25
Penangg mengiku 15 16 250 7, 8, 197 250 9 DPMN
0 0 0 0
ulangan ti Rapat 2 4 7
Kemiskin teknis
an
2.07.2.07 Up-Date Rasio
.01.17.17 IDM dan negeri
Profil tertingga 0,5 0,3 2 0,1 2
18 0,4 20 22
Negeri l 37 655 1 93 2 0 0 0 DPMN
9 57 0 0
dan 6 9 0 5 0
Keluraha
n
2.07.2.07 Evaluasi %
.01.17.25 Perkemb Peningk
angan atan
46, 54, 63, 2 80, 2 1
Negeri perkemb 22 20 10
23 30 440 0 64 1 230 100 0, DPMN
dan angan 0 0 0
7 1 9 0 5 0 6
Lomba Negeri
Negeri/K
elurahan
2.07.2.07 Penataan Jumlah
.01.17.27 negeri negeri
6 6 7
perconto perconto
0 0 0 60 2 3, 3 8, 4 73 4 2, DPMN
han han
6 1 9
Pemberd pemberd
ayaan ayaan

93
Masyarak masyara
at kat
2.07.22 Program
Kawasan
Perdesa
an
2.07.02.0 Pembina %
701.22.0 an dan pengelol
1
Penguata a
n BumNeg 1 1 1
17 10
Kapasita Bersama 13 0 28 48 7 73 7 175 100 7 DPMN
5 0
s bagi terlatih 5 5 5
pengelola
Bumneg
bersama
2.07.02.0 Pembent %
701.22.0 ukkan BumNeg
2
Bumneg Bersama
Bersama Terbentu 2 2 2
12, 27, 20 47, 72, 10
kawasan k pada 0 0 0 200 100 0 DPMN
50 50 0 50 50 0
pedesaa Kawasa 0 0 0
n n
Perdesa
an
2.07.02.0 Program
701.23. Pengem
bangan
SDA
Kawasan
Perdesa
an

94
2.07.02.0 Replikasi
%
701.23.0 PI Pengem
1
PRUKAD bangan
ES Inkubato
Rumah r Produk 1 1 1
0,0 0,0 41, 70, 10
Pajang Unggula 0 0 2 2 120 100 2 DPMN
0 0 18 59 0
n 0 0 0
Kawasa
n
Perdesa
an
2.07.02.0 Pelatihan %
701.23.0 dan Pengelol
2
Penguata a
n Inkubato
Kapasita r Produk
s bagi Unggula
1 1 1
pengelola n 10
0 0 0 0 30 5 65 4 150 100 5 DPMN
PI Kawasa 0
0 0 0
PRUKAD n
ES pada Perdesa
kawasan an (PI
perdesaa PRUKA
n DES)
terlatih
2.07. Program %
02.07.01. Peningk Aparatu
18
atan r
Kapasita Pemerin
s tah
Aparatur Negeri
Pemerint yang

95
ah terlatih
Negeri/K
elurahan
Profesi Mening %
onalism katnya aparatur
e dan profesio Dinas
kapasit nalisme Terlatih
as dan
aparatu kapasit
r as
pemeri aparatu 11, 23, 34, 46, 57,
0 0 0 0 0 57,69 DPMN
ntah r 54 08 62 15 69
dan pemerin
aparatu tah dan
r aparatu
pemeri r
ntah pemerin
negeri tah
negeri
%
aparatur
negeri 8,4 16, 24, 32, 40,
0 0 0 0 0 40,57 DPMN
yang 9 51 53 55 57
profesio
nal
2.07.2.07 %
.01.18.03 Aparatur
18, 31, 42, 51, 60,
Negeri 0 0 0 0 0 60,56 DPMN
33 09 47 52 56
Yang
Terlatih

96
2.07.2.07 Bintek %
.01.18.08 Peningka Sekretari
tan s Negeri
Fungsi yang 88, 2 2 2
dan mengiku 61, 19 20 10 10
17 100 2 5 270 100 7 DPMN
fungsi ti Bimtek 29 8 0 0 0
2 0 0 0
dan
Peran
Sek.
Negeri
2.07.2.07 Bintek %
.01.18.10 Peningka BPN/Sa
tan niri yang 1 1 2
11, 19 14, 16 18, 22, 27,
Kapasita mengiku 7 9 220 27,00 2 DPMN
11 8 10 8 40 70 00
s ti Bimtek 0 0 0
BPN/Sani
ri Negeri
2.07.2.07 Bintek % KPN
.01.18.22 1 10 1 10 1
Kepala yang 40, 17 69, 15 100 100,0
7 0,0 8 0,0 180 8 DPMN
Pemerint mengiku 32 5 89 9 ,00 0
0 0 0 0 0
ah Negeri ti Bimtek
2.07.2.07 Bintek %
.01.18.24 Penataus pengelol
ahaan a
Keuanga keuanga
n Negeri n negeri 2 2
10 28 10 2 10
Dengan yang 0 0 100 8 288 100 8 DPMN
0 8 0 8 0
Menggua dilatih. 8 8
nakan
Aplikasi
Siskeude
s

97
2.07.2.07 Bintek %
.01.18.27 Pengada negeri/p
an eserta
1 10 1 1
Barang yang 100 10
0 0 0 0 2 0,0 2 125 100 2 DPMN
dan Jasa mengiku ,00 0
5 0 5 5
di Negeri ti bimtek
PBJ
Negeri
2.07.2.07 Bintek %
.01.18.26 Sistem Negeri
data Penggun 1 1 1
Administr a 2,1 2,1 16 31, 58, 84,
0 6 6 164 84,95 6 DPMN
asi SISDES 5 5 4 18 06 95
4 4 4
Negeri
Berbasis
Aplikasi
2.07.2.07 Bintek %
.01.18.35 Penataan Negeri
1 10 1 10 1
Aset Penggun 0,0 0,0 100 100,0
0 0 2 0,0 2 0,0 120 2 DPMN
Negeri a 0 0 ,00 0
0 0 0 0 0
SIPADE
S
2.07.2.07 Pemben Unit
.01.18.34 klinik
tukkan
dan SISKEU
Pengem DES 1 1 1
tersedia 10
bangan 0 0 0 1 0 1 0 1 100 1 0 DPMN
0
Klinik 0 0 0
Siskeud
es dan
On Span

98
2.07.2.07 Fasilitasi %
.01.18.29 Penataan BPN/Sa 1 10 1 1
Kelemba niri dan 0,0 43, 69, 10
0 0 2 0,0 5 150 100 5 DPMN
gaan LMPN 0 01 89 0
0 0 0 0
Negeri yang
tertata
2.07.2.07 Percepat %
.01.18.23 an APBNeg
Penyusu eri yang 1 1 1
19, 39, 18 59, 79, 99,
nan APB disampai 94 8 8 186 99,46 9 DPMN
89 78 6 68 57 46
Negeri kan 6 6 0
tepat
waktu.
2.07.2.07 Pembina Negeri
.01.18.18 an, yang
Monitorin dimonev 2 2 2
22 19 13 18
g dan 34 68 102 4 5 250 186 5 DPMN
5 9 6 6
Evaluasi 0 0 0
DD dan
ADD
2.07.2.07 Sosialisa % negeri
.01.18.35 si yang
Kebijaka menyus 2 2 2
n un APB 10 10
0 0 0 0 100 5 5 250 100 5 DPMN
Penggun Negeri 0 0
0 0 0
a DD dan sesuai
ADD Ketentua
n
2.02.2.07 Program
.01. Pelayana
0 0 0 0 0
n
Administ

99
rasi
Perkanto
ran
mening
katnya
kapasit
as
aparatu
r dan
kualitas
dokume
n
2.02.2.07 Penyedia Tersedia
.01.01 an Jasa Jasa
Surat Surat
12 15 12 4 12 6 12 6 12 6 12 6
Menyurat Menyura
t yang
efektif
2.02.2.07 Penyedia -
.01.08 an Jasa
12 2 12 3 12 5 12 5 12 5 12 5
Kebersih
an Kantor
2.02.2.07 Penyedia Jumlah
.01.10 ATK ATK
3 3 3
Yang 12 30 12 30 12 12 12 35 12
5 5 5
disediak
an
2.02.2.07 Penyedia Jumlah
.01.11 Barang Barang
7 7 7
Cetakan cetakan 12 74 12 74 12 12 12 75 12
5 5 5
dan dan
Penggan Pengada

100
daan an

2.02.2.07 Penyedia Jumlah


.01.12 Kompone Kompon
n en listrik
instalasi dan
12 0 12 3 12 5 12 5 12 5 12 5
listrik/pen peneran
erangan gan
banguna
n kantor
2.02.2.07 Penyedia Jumlah
.01.15 an Bahan Bahan
Bacaan bacaan
dan dan
Peratura peratura 2 2 2
12 24 12 15 12 12 12 25 12
n n 5 5 5
Perundan perunda
g- ng-
undanga undanga
n n
2.02.2.07 Rapat- Banyakn
.01.18 Rapat ya
koordinas koordina
i dan si dan 4 4 4
42 37
konsultas konsulta 1 1 1 5 1 5 1 450 1 5
5 2
i keluar si yang 0 0 0
daerah dilakuka
n keluar
daerah

101
2.02.2.07 Rapat- Banyakn
.01.19 Rapat ya
koordinas koordina
i dan si dan 4 4 4
39 35
konsultas konsulta 1 1 1 0 1 0 1 400 1 0
0 0
i dalam si yang 0 0 0
daerah dilakuka
n dalam
daerah
2.02.2.07 Program
.02 peningk
atan
sarana
prasaran
a
aparatur
2.02.2.07 Pengada
.02.05 an
1 1 1
Kendaraa 12
5 5 0 5 5 5 5 5 150 5 5
n Dinas 7
0 0 0
Operasio
nal
2.02.2.07 Pengada Jumlah
.02.07 an Perlengk
Perlengk apan
3 3 3
apan Gedung 4 12 4 28 4 4 4 30 4
0 0 0
gedung Kantor
kantor yang di
adakan
2.02.2.07 Pengada Jumlah
.02.09 11 6 6 6
an Kendera 3 3 50 4 4 4 60 4
0 0 0 0
Peralatan an

102
Gedung Dinas/O
Kantor prasiona
l yang
diadaka
n
2.02.2.07 Pengada Jumlah
.02.10 an Moubiler
5 5 5
Moubiler yang 5 94 5 53 5 5 5 55 5
5 5 5
diadaka
n
2.02.2.07 Pemeliha Jumlah
.02.23 raan Mobil
Rutin/Ber Jabatan 1 1 1
1 18 1 15 1 1 1 15 1
kala yang 5 5 5
Mobil terpeliha
Jabatan ra
2.02.2.07 Pemeliha Jumlah
.02.28 raan Banguna
Rutin/Ber n
kala Gedung 1 1 1
3 18 3 10 3 3 3 15 3
peralatan Kantor 0 5 5
Gedung yang
kantor terpeliha
ra
2.02.2.07 Pemeliha Jumlah
.02.29 raan Perlengk
Rutin/Per apan
1 1 1
lengkapa kantor 2 0 2 0 2 2 2 10 2
0 0 0
n gedung yang
kantor terpeliha
ra

103
2.02.2.07 Program
.05 Peninga
katan
Kapasita
s
Sumber
Daya
Aparatur
2.02.2.07 Bimbinga
.05.03 n Teknis
Impleme
ntasi 7 7 7
5 73 6 54 6 6 6 75 6
Peratura 5 5 5
n
Undang-
undang
2.02.2.07 Program
.06 Peningk
atan
Pengem
bangan
System
Pelapora
n
Capaian
Kinerja
dan
Keuanga
n

104
2.02.2.07 Penyusu
.06.01 nan
Laporan
Capaian
Kinerja 1 1 1
0 0 5 15 5 5 5 15 5
dan 5 5 5
ikhtiar
realisasi
kinerja
SKPD
2.02.2.07 Penyusu
.06.07 nan
dokumen 1 1 1
0 0 2 10 2 2 2 10 2
perencan 0 0 0
aan
SKPD
4.05.2.07 Program
.01.30. Pembina
an dan
Pengem
bangan
Aparatur

4.05.2.07 Penataan
.01.30.04 Sistem
Administr
1 1 1
asi 0 0 100 15 100 100 100 15 100
5 5 5
Kenaikan
pangkat
otomatis

105
4.05.2.07 Penyusu
.01.30.06 nan
Instrume 1 1 1
0 0 100 15 100 100 100 15 100
n analisis 5 5 5
Jabatan
PNS
4.05.2.07 Pengump
.01.30.22 ulan Data
dan
Pembuat
1 1 1
an Buku 0 0 100 10 100 100 100 15 100
5 5 5
Bezeting
Pegawai
Negeri
Sipil
2.02.2.07 Program
.01.17. Peningk
atan
Kualitas
Hidup
dan
Perlindu
ngan
Perempu
an
2.02.2.07 Pelatihan Jumlah
.01.17.02 bagi Petugas
Pelatih yang 1 1 1
(TOT) terlatih 54 0 81 57 108 0 135 2 162 135 162 DPMN
SDM 0 0 0
Pelayana
n dan

106
Pendamp
ingan
Korban
KDRT
2.02.2.07 Fasilitasi % kasus
.01.17.08 Upaya perempu
Perlindun an
gan tertanga 1 1
Perempu ni 45, 47, 51,3 55, 61,
0 0 2 2 130 61,26 DPMN
an 05 75 5 86 26
Terhadap 0 5
tindak
kekerasa
n
2.02.2.07 Program
.01.16. Penguat
an
Kelemba
gaan
Pengaru
sutamaa
n gender
dan anak
Optimal Menin %
isasi gkatny P2TP2A
Pembin a terbentu
aan pembi k 10 10
52, 73, 100 100,0
Kelemb naan 0 0 0 0,0 0 0,0 0 DPMN
63 68 ,00 0
agaan kelemb 0 0
Peremp agaan
uan
perem
dan

107
anak puan
dan
anak

% 10
P2TP2A 12, 25, 50, 75, 100,0
0 0 0 0 0,0 0 DPMN
Aktif 50 00 00 00 0
0
2.02.2.07 Pengemb jumlah
.01.16.02 angan P2TP2A
Pusat
Pelayana
n
Terpadu
1
Pemberd 8 8 8
2 80 80 DPMN
ayaan 8 8 12 0 16 0 19 19 0
4
Perempu
an dan
Perlindun
gan Anak
(P2TP2A
)
2.02.2.07 Pembina % PKK
.01.16.10 an 10 6 6 6 10 6
Aktif 98, 98, 66 99, 99, 100,0
9 6 6 0,0 668 6 DPMN
Program 10 58 8 05 53 0
5 8 8 0 8
PKK
2.02.2.07 Rapat % TP
.01.16.22 Kerja TP PKK 1 1 1 1
17 10 10
PKK yang 43, 7 85, 100 7 7 179 100,0 7 DPMN
7 0,0 0,0
Mengiku 13 2 78 ,00 9 9 0 9
ti Rapat 0 0

108
Kerja

2.02.2.07 Peningka% TP
.01.16.23 tan PKK
Kapasitayang 3 3 3 3
35
s TP PKKditingkat 29, 5 43, 57, 6 71, 6 85, 365 6 DPMN
3 85,93
kan 06 9 27 49 0 71 5 93 5
kapasita
snya
2.02.2.07 Nikah jumlah 3 4 4 4
.01.16.24 Massal 36
pasanga 40 0 75 1.1 0 1.4 0 1.8 400 0 DPMN
n nikah 5 1.800
0 4 0 00 0 50 0 00 0
2.02.2.07 Penataan Rata-
.01.16.26 Kelemba rata
1 1 1
gaan jumlah 16, 17, 13 18, 19, 20,
0 3 3 140 20,2 4 DPMN
PKK di Kelompo 7 6 3 5 4 2
4 6 0
Negeri k binaan
PKK
2.02.2.07 Penataan Presenta
.01.16.25 dan se
Pembina Posyand 2 10 2 10 2
an u aktif 98, 99, 99, 100,0
0 0 0 0,0 0 0,0 200 0 DPMN
Kelemba 94 36 79 0
0 0 0 0 0
gaan
Posyand
u
1.01.2.07 Program
.01.15. Pendidik
an Anak
Usia Dini
% PAUD 33, 0 50, 0 66, 1 83, 1 10 170 100,0 1 DPMN

109
aktif 33 00 67 5 33 7 0,0 0 7
0 0 0 0
1.01.2.07 Pengemb jumlah
.01.15.74 angan peserta 33 1 1 10 1
8 0,0 67 35, 35, 100,0
Kreatifita lomba 5,0 2 2 0,0 120 2 DPMN
7 0 0 71 71 0
s Anak kreatifita 0 0 0 0 0
Usia Dini s anak
2.02.2.07 Program
.01.15. Keserasi
an
Kebijaka
n
Peningk
atan
Kualitas
Anak
dan
Perempu
an
%
Kebijaka
n
Pengaru 1 1 4
33 33 10
sutamaa 0 0 0 670 5 5 400 1005 0 DPMN
5 5 05
n 0 0 0
Gender
dan
anak
2.02.2.07 Worksho Jumlah
.01.15.08 1 1 1 1
p anak Anak 13
28 4 30 32 3 34 4 36 140 36 4 DPMN
dan Kreatifita 0
9 5 0 0
Pemiliha s terpilih

110
n Anak
Kreatif
Maluku
Tengah
2.02.2.07 Sosialisa jumlah
.01.15.13 si negeri
Undang- yang
undang mendap
KDRT atkan 1 1 1 1
10 10 12
Menuju 42 2 63 84 2 3 130 126 3 DPMN
4 5 6
Pembent sosialisa 0 5 0 0
ukkan si UU
desa KDRT
layak
anak
2.02.2.07 penyuluh jumlah
.01.15.10 an bagi peserta
ibu penyulu
rumah han
1 1 1
tangga
0 0 0 0 30 2 60 2 90 125 90 2 DPMN
dalam
0 0 5
memban
gun
keluarga
sejahtera
2.02.2.07 Pengemb % unit
.01.15.11 angan layanan
Sistem yang 1 1 1
12, 12, 37, 62, 10
Informasi menggu 0 0 5 5 150 100 5 DPMN
5 5 5 5 0
Gender nakan 0 0 0
dan Anak sistem
informas

111
i gender
dan
anak
% Pusat 1 1 1
Layanan 60, 0 60, 0 80, 6 80, 7 10 170 7 DPMN
Aktif 100
00 00 00 0 00 0 0 0

112
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN
BIDANG URUSAN

113
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima
tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD. Indikator kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada tujuan
dan sasaran RPJMD ini ditampilkan dalam Tabel 7.1.

114
Tabel 7.1
Indikator Kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Negeri dan
Perlindungan Perempuan dan Anak yang Mengacu pada
Tujuan dan Sasaran RPJMD

Kondisi
Kondisi
Kinerja
Kinerja pada
pada TARGET KINERJA PADA TAHUN akhir
No INDIKATOR KINERJA SATUAN
awal periode
periode RPJMD
RPJMD
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Persentase partisipasi perempuan di % 59,25 59,37 59,49 59,61 59,73 59,85 59,85
lembaga pemerintah
2 Partisipasi perempuan di lembaga % 41,00 41,18 41,36 41,54 41,72 41,90 41,90
swasta
3 Rasio KDRT Rasio 0,01
0,02 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01
4 Partisipasi angkatan kerja % 59,61 59,62 59,63 59,64 59,65 59,66 59,66
perempuan
5 Cakupan sarana prasarana % 60,90 57,82 54,74 51,66 48,58 45,50 45,50
perkantoran pemerintahan negeri
yang baik
6 Rata-rata jumlah kelompok binaan Orang 85,00 90,00 95,00 100,00 105,00 110,00 100,00
lembaga pemberdayaan masyarakat
(LPM)
7 Rata-rata jumlah kelompok binaan % 95,80 96,10 96,10 96,70 97,00 97,30 97,30
PKK
8 Swadaya masyarakat terhadap % 66,85 67,53 67,53 68,89 69,57 70,25 70,25
program pemberdayaan masyarakat

9 Pemeliharaan pasca program % 88,50 90,50 92,50 94,50 96,50 98,50 98,50
pemberdayaan masyarakat

115
BAB VIII
PENUTUP

116
Rencana Strategis (Renstra) ini adalah dokumen perencanaan bidang /
urusan Pemberdayaan Masyarakat, Negeri dan Perlindungan Perempuan dan
Anak untuk periode 5 (lima) tahun.
Renstra ini disusun untuk peningkatan kinerja penyelenggaraan urusan
Pemberdayaan Masyarakat, Negeri dan Perlindungan Perempuan dan Anak
dalam kerangka mewujudkan Visi dan Misi Daerah Kabupaten Maluku Tengah
yang telah dispesifikasi dan disepakati dalam kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dalam RPJMD Kabupaten Maluku Tengah tahun 2017 –
2022.
Sasaran, program dan kegiatan pembangunan dalam renstra ini telah
diselaraskan dengan pencapaian sasaran, program dan kegiatan
pembnagunan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian
untuk tercapainya sasaran pembangunan nasional di Kabupaten Maluku
Tengah.
Hal strategis yang harus menjadi komitmen bersama adalah bahwa
Renstra Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Negeri dan Perlindungan
Perempuan dan Anak ini akan menjadi acuan resmi penilaian kinerja Dinas
Pemberdayaan Masyarakat, Negeri dan Perlindungan Perempuan dan Anak.
Karena itu, Renstra ini harus menjai pedoman dalam penyusunan
Rencana Kerja dan RKA Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Negeri dan
Perlindungan Perempuan dan Anak serta digunakan sebagai bahan
penyusunan rancangan RKPD Kabupaten Maluku Tengah.
Harus dipastikan bahwa program, kegiatan, lokasi dan kelompok
sasaran dalam Renja dan RKA Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Negeri dan
Perlindungan Perempuan dan Anak merupakan solusi yang paling tepat untuk
mewujudkan target kinerja penyelenggaraan urusan Pemberdayaan
Masyarakat, Negeri dan Perlindungan Perempuan dan Anak dan atau target
kinerja sasaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Negeri dan Perlindungan
Perempuan dan Anak.
Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan renstra
Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Negeri dan Perlindungan Perempuan dan

117
Anak yang telah dijabarkan dalam renja dan RKA Dinas Pemberdayaan
Masyarakat, Negeri dan Perlindungan Perempuan dan Anakharus
ditingkatkan. Hasil pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tersebut disusun
Laporan Kinerja (LkjIP) Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Negeri dan
Perlindungan Perempuan dan Anak. Laporan Kinerja (LkjIP) itu akan menjadi
bukti (prove) pencapaian kinerja dan bahan perbaikan (improving)
pencapaian kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Negeri dan
Perlindungan Perempuan dan Anak dimasa yang akan datang.
Akhirnya, komitmen dan semangat untuk semakin lebih berkinerja dari
semua pihak adalah kunci sukses keberhasilan pencapian target kinerja
renstra Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Negeri dan Perlindungan
Perempuan dan Anak ini.

KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKATDAN NEGERI,


PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN MALUKU TENGAH

118

Anda mungkin juga menyukai