Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN/KOMPONEN

PENINGKATAN KAPASITAS FASILITATOR MTBS (MANAJEMEN


TERPADU BALITA SAKIT) UNTUK 8 KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Kesehatan (024)


Unit Eselon I : Direktorat Jendral Bina Gizi dan KIA (03)
Program : Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
(024.03.06)
Sasaran : Petugas Kesehatan (bidan, perawat, dokter) di
Kabupaten/Kota
Unit Eselon II / Satker : Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat
(139004)
Kegiatan : Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak (2081)
Output : Kabupaten/Kota yang ditingkatkan Pelayanan
Kesehatan Bayi, Anak Balita, dan Pra Sekolah
(2081.006)
Komponen : Peningkatan Kapasitas Fasilitator MTBS
(Manajemen Terpadu Balita Sakit) untuk 8
Kabupaten/Kota di Provinsi (2081.006.012)

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
 UUD 1945 Pasal 28 B ayat 2 menyatakan bahwa”setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi “. Selanjutnya Pasal 28 H ayat
1 menegaskan bahwa “Setiap orang berhak untuk memperoleh pelayanan
kesehatan”.
 Undang – undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak
 Undang – Undang Republik Indonesia no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Renstra Departemen Kesehatan 2004 – 2009
 Kepmenkes No. 457/Menkes/SK/V/2008 tentang 17 Sasaran Grand Strategy
Depkes
 Kepmenkes No. 1575/Menkes/PER/XI/2005 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Depkes R1
 Peraturan Menkeu RI No. 119/PMK.02/2009 tentang Petunjuk Penyusunan
dan Penelaahan RKAKL 2010

2. Gambaran Umum
Data pre eliminary Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007
menunjukkan bahwa kematian neonatal, kematian bayi dan kematian balita
boleh dikatakan stagnan atau sedikit menurun dibandingkan hasil SDKI 2002 –
2003. Hal ini dikarenakan angka kematian neonatal (AKN), angka kematian Bayi
(AKB) dan angka kematian Balita (AKBAL) hasil SDKI 2002 – 2003 adalah
20/1000 KH, 34/1000 KH dan 44 / 1000 KH tahun 2007. Kondisi tersebut sangat
memprihatinkan mengingat kematian balita merupakan salah satu indikator
derajat kesehatan suatu bangsa disamping telah berbagai upaya dilaksanakan
baik di level pusat, propinsi dan kab/kota.

Manajemen Terpadu Balita Sakit adalah salah satu cara yang dianggap efektif
menurunkan angka kematian bayi dan balita. Hal ini dikarenakan MTBS
merupakan standar pelayanan balita sakit secara komprehensif bagi perawat
dan bidan dan melaksanakan rujukan sedini mungkin untuk kasus – kasus berat.
Wilayah yang telah dipilih merupakan salah satu wilayah yang dijadikan prioritas
dalam kegiatan-kegiatan pembangunan karena di wilayah ini masih banyak
terdapat permasalahan-permasalahan pembangunan terutama masalah
kesehatan bayi dan balita.

Kalimantan Barat merupakan salah satu wilayah kluster IV sehingga beberapa


kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat dalam pelayanan kesehatan
seperti MTBS menjadi prioritas. Melihat besarnya masalah kesehatan balita
maka petugas kesehatan didaerah wilayah cluster IV ini perlu mendapatkan
peningkatan kapasitas dalam manajemen MTBS sehingga petugas terlatih dan
terampil dalam menggunakan MTBS sebagai standar pelayanan di tingkat
pelayanan dasar.

B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan Peningkatan Kapasitas Fasilitator MTBS
(Manajemen Terpadu Balita Sakit) yang akan dilaksanakan adalah :
 Petugas kesehatan (bidan, perawat, dokter) di Kabupaten/Kota

C. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kapasitas Fasilitator MTBS
(Manajemen Terpadu Balita Sakit) dilaksanakan dengan metode meliputi meliputi
penjelasan dan pemaparan secara teknis tentang modul MTBS lengkap dengan
bagan dinding dan mensosialisasikan perubahan tatalaksana manajemen balita
sakit. Melaksanakan praktek klinis di rumah sakit dan puskesmas.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan :


a. Persiapan pelaksanaan meliputi :
 Pembentukan panitia dan penanggung jawab teknis kegiatan
 Menentukan sasaran kabupaten, yaitu :
- Kab. Sambas
- Kab. Ketapang
- Kab. Sanggau
- Kab. Landak
- Kab. Kapuas Hulu
- Kab. Pontianak
- Kab. Kayong Utara
- Kab. Bengkayang
 Penyusunan jadwal kegiatan
 Persiapan surat-menyurat ke kabupaten dan narasumber kegiatan
- Kab/Kota : Sambas, Ketapang, Sanggau, Landak,
Kapuas Hulu, Pontianak, Kayong Utara,
Bengkayang (16 orang)
- Narasumber : Provinsi (4 orang)
 Pembelian belanja bahan/administrasi kegiatan berupa :
- Kertas HVS : 3 rim
- Pulpen : 3 lusin
- Block Note : 3 Lusin
- Tas/Map : 3 Lusin
- Toner/isi ulang tinta : 2 Kali
- Amplop Putih : 1 Kotak

b. Pelaksanaan kegiatan dan Materi Narasumber


 Pembukaan
 Narasumber Eselon II
- Kebijakan Penanganan dan Manajemen Bayi dan Balita Sakit
 Narasumber Provinsi (4 orang)
- Pembahasan Buku Modul MTBS
 Diskusi Tanya Jawab
 Penayangan Video MTBS
 Kunjungan ke Puskesmas dan RS
 Simulasi
 Kesepakatan dan Rencana Tindak Lanjut

c. Waktu pelaksanaan
 Kegiatan dilaksanakan selama 6 hari di Provinsi
 Kegiatan diikuti oleh 12 orang peserta yang terdiri dari :
- Kab. Sambas : 2 orang
- Kab. Ketapang : 2 orang
- Kab. Sanggau : 2 orang
- Kab. Landak : 2 orang
- Kab. Kapuas Hulu : 2 orang
- Kab. Pontianak : 2 orang
- Kab. Kayong Utara : 2 orang
- Kab. Bengkayang : 2 orang
 Panitia Kegiatan ini terdiri dari 2 orang panitia provinsi
 Kegiatan dilaksanakan pada bulan Mei Tahun 2015 di salah satu ruang
pertemuan atau hotel yang ada di Kota Pontianak.

D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


1. Indikator Keluaran
Terlaksananya pertemuan Peningkatan Kapasitas Fasilitator MTBS (Manajemen
Terpadu Balita Sakit) untuk 8 Kabupaten/Kota di Provinsi Tahun 2015

2. Keluaran
 Terbentuknya Fasilitator MTBS di tingkat Kabupaten/Kota
 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan, perawat, dan dokter
yang ada di kabupaten/kota dalam penatalaksanaan balita sakit secara
komperhensif melalui pendekatan algoritma klinis integrasi lintas program
 Tenaga kesehatan yang dilatih mampu melakukan pembinaan teknis
terhadap petugas puskesmas dalam penanganan balita sakit secara terpadu
melalui penerapan MTBS.

3. Kurun Waktu
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Fasilitator MTBS (Manajemen Terpadu Balita
Sakit) ini dilaksanakan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun berjalan anggaran
Tahun 2015.

Matrix Pelaksanaan Kegiatan


Mei Juni
No Kegiatan
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
Persiapan
Peningkatan Kapasitas Fasilitator
MTBS (Manajemen Terpadu Balita
Sakit)
Pelaporan
E. Biaya Yang Dibutuhkan
Biaya pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kapasitas Fasilitator MTBS (Manajemen
Terpadu Balita Sakit) adalah sebesar Rp. 103.764.000,00 dibebankan pada dana
Dekonsentrasi Program Kesehatan Anak Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Barat Tahun 2015.
Contoh Kuitansi Praktek Klinik di RS pada Pelatihan BBLR Tahun 2013
Jumlah peserta 15 orang @ Rp. 100.000,-

Anda mungkin juga menyukai