Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT

(MTBS)

No..Dokumen : 445/ /CIJ/2020


Dinkes.Kab. UPTD
No.Revisi : 00
Bireuen SOP Tanggal.Terbit : Maret 2022 Puskesmas
: Cot IeJue
Halaman : 1/2
UPTD
PUSKESMAS Mahdi,M.Kes
COT IE JUE NIP: 19661018 198803 1 013

1. Pengertian - Suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit


dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara
menyeluruh.

2. Tujuan - Meningkatkan ketrampilan petugas


- Menilai, mengklasifikasi dan mengetahui resiko dari penyakit yang timbul
- Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan dirumah
- Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam pelayanan balita sakit

- Memperbaiki sistem kesehatan


- Pasien dapat terlayani dengan baik

3. Kebijakan - Sebagai key strategy untuk meningkatkan kesehatan anak penyakit dan
balita sakit. (semua tindakan dilakukan harus berdasarkan SOP).
- Surat keputusan kepala UPTD Puskesmas Cot Ie Jue Nomor :
800/020/CIJ/2022 Tentang revisi SOP (16 Maret 2022)

4. Referensi - Buku Good Laboratory Practice, 2008

5. Alat dan Bahan - Suvervisor MTBSM dari puskesmas dan bidan desa
- Register pelayanan bayi dan balita
- Register obat
- Format rujukan
- Check list monitoring bayi dan balita
6. Prosedur/ Langkah - Mengisi formulir bayi dan balita
- Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang diperlukan pada pasien
- Menegakkan diagnosa
- Memberi teraphy
- Melakukan pencatatan informasi tentang pasien pada status pasien
- Memberikan rujukan internal maupun eksternal
- Memberikan penyuluhan/KIE
- Melakukan rujukan untuk pemeriksaan penunjang diagnosis yang di
perlukan.

7. Diagram Alir
Petugas Menyiapkan
Surat Tugas

Menyiapkan Alat dan


Masyarakat lintas Bahan
sektor dan lintas
program

Melakukan Penyuluhan
Pneumoni Kepada
Masyarakat
Penyampaian tentang visi,
misi, tujuan dan tata nilai
puskesmas oleh kepala

8. Hal-hal yang perlu Petugas harus mencuci tangan baik sesudah dan sebelum melakukan
diperhatikan pemeriksaan fisik bayi dan balita.

9. Unit Terkait Poli gizi,poli Imunisasi,Poli KIA,Poskesdes (bidan desa)

10. Dokumen terkait Buku kunjungan pasien,laporan bulanan

11. Rekaman Historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai


Perubahan diberlakukan
1 Referensi Adanya 26-03-2022
kebijakan baru
2 Alat dan bahan Adanya 26-03-2022
penambahan
APD
KERANGKA ACUAN
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)
UPTD PUSKESMAS COT IE JUE
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Sejak tahun 1996 departemen kesehatan bekerjasama dengan WHO mengembangkan

pendekatan manajemen terpadu balita sakit (MTBS),di Indonesia keterpaduan

pelayanan tidak hanya pelayanan kuratif berupa pengobatan kuratif saja,namun

sekaligus pelayanan preventif seperti imunisasi,pemberian vit A,penilaian dan

memperbaiki cara pemberian ASI serta pelayanan promotof seperti pemberian

konseling pada ibu cara merawat dan mengobati anak sakit dirumah,serta masalah

pemberian makan dirumah.

Dalam penerapan MTBS tenaga kesehatan diajarkan untuk memperhatikan secara

cepat semua gejala anak sakit,sehingga segera dapat ditentukan apakah anak dalam

keadaan sakit berat dan perlu segera dirujuk. Jika penyakitnya tidak parah,selanjutnya

tenaga kesehatan bisa memberi pelayanan pengobatan sesuai pedoman MTBS. Dalam

pedoman MTBS,juga diuraikan cara konseling bagi ibu atau pengasuh anak.

Pedoman MTBS ini sudah sesuai dengan pedoman yang ada dari program-program

terkait,seperti pedoman penanganan diare,ISPA,malaria,pemberian imunisasi,vit A

dan sebagainya. Melalui MTBS petugas puskesmas mengetahui cara-cara menyatukan

berbagai pedoman yang terpisah untuk masing-masing penyakit,kelainan bentuk

proses yang lebih komprehensif dan efisien dalam penanganan rumah sakit.

II. LATAR BELAKANG


Untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan keseshatan bagi bayi baru lahir,bayi

dan anak balita yang dilakukan melalui penerapan manajemen terpadu balita sakit

(MTBS).

Manajemen terpadu balita sakit adalah suatu program intervensi berisi penjelasan

secara rinci penanganan penyakit pada balita. Proses manajemen kasus MTBS

dilaksanakan pada anak umur 2 bulan sampai 5 tahun pada balita yang sakit dan

pedoman ini telah diperluas mencakup manajemen terpadu bayi muda (MTBM) bagi
bayi umur 1 hari-2 bulan baik dalam keadaan sehat maupun sakit.Penanganan balita

ini menggunakan suatu bagan yang memperlihatkan langkah-langkah dan

penjelasan,cara pelaksanaannya,sehingga dapat mengklasifikasikan penyakit yang

dialami oleh balita,melakukan rujukan secara cepat apabila diperlukan,melakukan

penilaian status gizi dan memberikan imunisasi kepada balita yang membutuhkan.

Selain itu ibu bayi balita diberi konseling tata cara memberi obat dirumah,pemberian

nasehat mengenai makanan yang seharusnya diberikan dan di beritahu kapan harus

kembali (kunjungan ulang) atau segera kembali untuk mendapatkan pelayanan tindak

lanjut.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi masalah pada pelaksanaan MTBS dilingkungan kerja pada

puskesmas Cot Ie Jue dan meningkatkan akses pelayanan balita sakit tingkat

masyarakat sesuai standar.

B. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan MTBS pada

ISPA di Puskesmas Cot Ie Jue

2. Untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat diambil dalam pemecahan

masalah pelaksanaan MTBS pada ISPA di puskesmas Cot Ie Jue

3. Tersedianya pedoman operasional untuk perencanaan dan penyelenggaraan

pelayanan kesehatan dengan MTBSM

4. Tersedianya kebijakan dan terjadinya koordinasi yang mendukung

penyelenggaraan serta pengembangan pendekatan MTBSM

5. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan pelayanan ditingkat

masyarakat.

6. Menjamin kualitas pelayanan kesehatan anak yang semakin meningkat.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Sebelum kegiatan pokok dikerjakan, petugas terlebih dahulu membuat rencana

kegiatan bulanan yang dituangkan ke dalam bentuk POA (Planning of Action) agar

terjadwal setiap bulan,desa mana saja yang akan dilakukan kegiatan MTBS Berikut

kegiatan pokok yang dilakukan di setiap kegiatan MTBS :


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Pendampingan bidan desa Pemantauan obat dan alat-alat penunjang
pemeriksaan MTBS

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


A. Cara Melaksanakan Kegiatan Pemantauan obat dan alat-alat penunjang
pemeriksaan MTBS
1. Petugas menyiapkan diri dari Puskesmas.
2. Petugas menyiapkan alat dan bahan yang akan di bawa dalam kegiatan turun
ke Polindes.
3. Petugas turun lapangan ke Polindes.
4. Petugas memperkenalkan diri dan menyapa bidan desa.
5. Petugas menjelaskan maksud kegiatan yang akan dilakukan
6. Petugas melaksanakan kegiatan MTBS serta melakukan pemantauan terhadap
bidan desa
7. Kegiatan yang dilaksanakan dan yang dipantau pelaksanaannya meliputi
Pemeriksaan alat dan obat-obatan yang menunjang pemeriksaan.
8. Petugas Memberitahukan bahwa kegiatan yang dilakukan sudah siap.
9. Petugas Mencatat hasil kegiatan.
10. Petugas Merapikan alat dan bahan.
11. Petugas Pulang kembali ke Puskesmas.

VI. SASARAN
Semua bidan desa yang mendapatkan pelatihan MTBSM dipuskesmas.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

(Terlampir)

VIII. TATA NILAI


Tata Nilai UPTD Puskesmas Cot Ie Jue Mempunyai Tata Nilai ‘’ COT IE JUE ‘’
C : Cepat : Cepat Menentukan Masalah Kesehatan pada pemeriksaan MTBS
O : Objektif : Memberikan Pelayanan yang sama kepada Sasaran tanpa membeda-
bedakan.
T : Tepat : Petugas Melaksanakan Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan pada bidan
desa dengan Tepat sesuai SOP kegiatan.
I : Inovatif : Petugas berinovasi untuk membagikan materi kegiatan kepada bidan
desa.
E : Efektif : Setelah Melakukan Kegiatan Pelaksanaan pemantauanMTBS, Petugas
dapat Lebih cepat Mengetahui Masalah – masalah yang terjadi
dipolindes.
J : Jujur : Petugas datang sesui dengan Jadwal yang telah di sepakati bersama
U : Unggul : Mengoptimalkan Kegiatan untuk dapat memantau pendampingan
MTBS didesa agar cepat tertanggani jika terjadi penyimpangan.
E : Efisien : Melaksanakan Kegiatan Pelaksanaan MTBS secara Cepat dan Tepat
untuk Memperoleh hasil yang Maksimal.
IX. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR DALAM BIDANG
KESEHATAN
A. Lintas Program
a. KIA
Berkoordinasi dan mensinkronkan hasil pencatatan yang di masukkan ke dalam
Buku KIA dan kohort bayi dan balita.
b. Bidan Desa
Berkoordinasi dalam melakukan kegiatan agar dapar bekerja sama dalam
melakukan kegiatan pendampingan MTBS.
B. Lintas Sektor
a. Kepala Desa
- Berkoordinasi dalam melakukan kegiatan sehingga dapat bekerja sama dengan
baik dalam berkegiatan.

X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Hasil dari kegiatan
Penanggung jawab dan Staf program MTBS merekap semua laporan dan
mengevaluasinya sebagai laporan kinerja program MTBS. Laporan kinerja program
MTBS dilaporkan kepada kepala puskesmas dan selanjutnya di laporkan ke dinas
kesehatan kabupaten. Hasil Evaluasi tersebut dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
secara periodik bulanan meliputi : Laporan hasil kegiatan di desa sesuai SPT yang
telah di kerjakan, pencapaian kinerja program MTBS, permasalahan yang ada, dan
rencana tindak lanjut.
2. Hambatan/kendala
Kegiatan MTBS yang dilakukan di desa mengalami hambatan kerena tidak ada
bidan desa ditempat.
3. Rencana Tindak Lanjut
- Sosialisasi terhadap bidan desa agar lebih mengerti pentingnya melakukan
pemantauan MTBS dipolindes,dan jika ada terdapat penyimpangan pada balita
dapat di lakukan intervensi sedini mungkin.

XI. PENCATATAN DAN PELAPORAN EVALUASI HASIL


Pencatatan dan Pelaporan serta eveluasi hasil kegiatan dilakukan setiap semua
kegiatan selesai dilakukan. Hasil evaluasi dilakukan setiap bulan dan pada akhir tahun
dengan dibuatnya grafik capaian hasil kinerja.

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Cot IeJue

Mahdi, SKM, M.Kes


NIP: 19661018 198803 1 013

Anda mungkin juga menyukai