DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANGODUA
Jl. Nyi Mas Endang Geulis No. 88 Desa Bangodua
Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon
Telp. (0231) 8825112 Email : PuskesmasJemaras@gmail.com, kode pos
45156
A. PENDAHULUAN
Sejak tahun 1996 departemen kesehatan bekerja sama dengan WHO mengembangkan
pendekatan Manajemen Terpadu Balita Saki (MTBS), di Indonesia keterpaduan pelayanan tidak
hanya pelayanan kuratif berupa pengobatan kuratif saja, namun sekaligus pelayanan preventif seperti
imunisasi, pemberian vitamin A, menilai dan memperbaiki cara pemberian ASI serta pelayanan
promotif seperti memberikan konseling kepada ibu cara merawat dan mengobati anak sakit dirumah
, serta masalah pemberian makan dirumah.
Sasaran utama penerapan MTBS adalah perawat, bidan atau bidan di desa yang menangani
balita sakit. Tentunya dokter puskesmas perlu juga terlatih agar dapat melakukan supervisi penerapan
MTBS diwilayah kerja puskesmas. Dengan pelatihan ini, tenaga kesehatan akan memahami konsep
MTBS serta lebih terampil dan termotivasi untuk menggunakan bgan manajemen kasus sebagai
standar pelayanan dilini terdepan, utamanya ditingkat pelayanan kesehatan
Dalam penerapan MTBS tenaga kesehatan diajarkan untuk memperhatikan secara cepat
semua gejala anak sakit, sehinggah segera dapat ditentukan apakah anak dalam keadaan sakit berat
dan pewrlu segera dirujuk.Jika penyakitnya tidak parah, selanjutnya tenaga kesehatan bisa memberi
pelayanan pengobatan sesuai pedoman MTBS. Dalam pedoman MTBS, juga diuraikan cara
konseling bagi ibu atau pengasuh anak.
Pedoman MTBS ini sudah sesuai dengan pedoman yang ada dari program – program terkait,
seperti Pedoman penanganan Diare, ISPA,Malaria, Pemberian imunisasi, Vit A dan sebagainya.
Melalui MTBS petugas puskesmas mengetahui cara cara menyatukan berbagai pedoman yang
terpisah untuk masing – masoing penyakit, kelainan bentuk proses yang lebih komprehensip dan
efisien dalam penanganan anak sakit.
B. TUJUAN KALAKARYA MTBS
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C LATAR BELAKANG.
Untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir, bayi dan
anak balita yang dilakukan melalui penerapan ManajemenTerpadu Balita Sakit (MTBS)
Manajemen terpadu balita sakit adalah: suatu program intervensi berisi penjelasan secara
rinci penanganan..penyakit pada balita. Proses Manajemen kasus MTBS dilaksanakan pada anak
umur 2 bulan sampai 5 tahun pada balita yang sakit dan pedoman ini telah di perluas mencakup
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) bagi bayi umur 1hari sampai 2bulan baik dalam keadaan
sehat maupun sakit. Penanganan balita ini menggunakan suatu bagan yang memperlihatkan langkah –
langkah dan penjelasan ,cara pelaksanaannya, sehingga dapat mengklasifikasikan penyakit yang
dialami oleh balita, melakukan rujukan secara cepat apabila diperlukan, melakukan penilaian status
gizi dan memberikan imunisasi kepada balita yang membutuhkan.selain itu ibu bayi balita diberi
konseling ttacara memberi obat dirumah, pemberian nasehat mengenai makanan yang seharusnya
diberikan dan di beritahu kapan harus kembali (kunjungan ulang) atau segera kembali untuk
mendapatkan pelayanan tindak lanjut.
D. TINJAUAN PUSTAKA.
Manajemen Terpadu Balita sakit (MTBS)
Pada tahun 1996 Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) mulai
dikembangkan di indonesia dengan nama Manajemen Terpadu Balita sakit (MTBS) yaitu suatu
program yang bersifat menyeluruh dalam menangani balita sakit yang datang ke pelayanan kesehatan
dasar. Manajemen terpadu balita sakit menangani balita sakit menggunakan suatu algoritme, program
ini dapat dapat mengklasifikasi penyakt- penyakit secara tepat mendeteksi semua penyakit yang di
derita oleh semua balita sakit.Menjemen Teradu Balita sakit merupakn suatu pendekatan keterpaduan
dalam tata laksan balita sakit yang datang berobat kefasilitas rawat jalan pelayanan kesehatan dasar
yang meliput upaya kuratif, terhadap penyakit pnemonia, diarae , campak,malaria, infeksi telinga,
malnutrisi, dan upaya promotif dan preventif yang meliputi imunisasi, pemberian vitamin A dan
konseling pemberian makan yang bertujuan untuk menurunkan angka Kematian Bayi dan Balita dan
menekan mordibitas karna penyakit tersebut.
E. SASARAN
Bidan, Perawat di UPTD Puskesmas Bangodua dan Bidan yang bertugas di Pustu dan
Poskesdes dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas Bangodua
Mengetahui