Anda di halaman 1dari 6

Rumusan Masalah :

Pengertian

Rumusan masalah adalah pengarah tujuan dari sebuah tulisan ilmiah agar fokus terhadap
pembahasan hal tertentu. Solusi untuk memudahkan penulis dalam meneliti karena fokus penelitian
yang sudah dipersempit, rumusan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya fokus
penelitian yang bisa melebar dan tidak sesuai dengan tujuan awal pembuatan.

Pengertian lain menyebutkan apa itu rumusan masalah sebagai tulisan singkat yang berisi
pertanyaan mengenai topik yang diangkat oleh pembuat karya tulis atau tulisan ilmiah. Adanya
rumusan suatu masalah membuat penulis mencari jawaban atas pertanyaan yang dikemukakan,
sehingga penelitian nantinya memiliki sebuah kesimpulan.

Ciri :

Memiliki Nilai Penelitian

Artinya Masalah yang diteliti harus memiliki nilai penelitian, dikatakan demikian apabila masalah
yang diteliti di akhir penelitian mampu memberi manfaat dalam sebuah bidang ilmu tertentu atau
dapat digunakan untuk keperluan yang lain.

Masalah Memiliki Keaslian

Artinya Masalah yang dipilih belum pernah dipilih sebelumnya oleh para peneliti, masalah ini juga
harus mempunyai nilai ilmiah atau aplikasi ilmiah. Sehingga penelitian yang dilakukan akan semakin
berkualitas, selain itu masalah yang diteliti bisa jadi merupakan masalah-masalah yang terlewat dari
perhatian masyarakat.

Menyatakan Suatu Hubungan

Merupakan hal penting dan bukan masalah yang sepele, karena diharapkan hasil akhir dari
penelitian merupakan fakta dan kesimpulan yang bermanfaat dalam sebuah bidang tertentu. Selain
itu hasil dari penelitian juga bisa diterbitkan dalam jurnal ilmu pengetahuan.

Masalah Harus Bisa Diuji

Peneliti harus pandai dalam memilih masalah yang akan diteliti, masalah yang akan diteliti adalah
masalah yang bisa diuji. Masalah yang bisa memberi implikasi dalam melakukan uji empiris,
Tujuannya agar penelitian bisa dilihat secara jelas terkait hubungan antar variabel yang saling
berkaitan.

Dalam Bentuk Pertanyaan

Tak hanya menimbulkan pertanyaan, masalah yang menarik juga harus digambarkan dengan teliti
oleh penulisnya. Sehingga tidak membingungkan orang yang membaca dan bisa dilakukan uji guna
menyatakan jawaban atau kebenarannya.

Memiliki Fisibilitas

Yang dimaksud dengan fisibilitas adalah masalah memiliki nilai pemecahan dan bisa dipecahkan,
maksudnya adalah penelitian tersebut bisa dimanfaatkan dan tidak sia-sia setelah hasil atau
kesimpulannya didapat, termasuk dalam rumusan masalah makalah.

Kata operasional :
Beberapa kata yang digunakan dalam membuat rumusan masalah seperti mengapa dan bagaimana,
kedua kata ini membuka peluang dalam penelitian untuk dilakukan secara mendalam. Rumusan
masalah yang baik dibuat dengan terencana, efektif dan memiliki karakteristik. Masalah yang
diangkat mencerminkan kebutuhan dan keresahan yang dirasakan .

Contoh rumusan masalah :

Tentang Pergaulan Bebas

Faktor-faktor yang menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja dan akibat yang
ditimbulkan dari pergaulan bebas?

Dampak pergaulan bebas dan seks bebas dan bagaimana solusi mencegah pergaulan bebas serta
seks bebas?

Tentang Masalah Kesehatan

Bagaimana ruang lingkup kesehatan dan cara memelihara kesehatan lingkungan dengan baik agar
bermanfaat?

Syarat kesehatan lingkungan dan apa tujuan dalam pemeliharaan kesehatan lingkungan terhadap
masyarakat sekitar?

Skripsi Tentang Literasi Digital

Pengaruh besar aspek pencarian di internet anak SD terhadap pencarian informasi di era digital
terkini?

Pengaruh aspek penyusunan pengetahuan anak SD terhadap pencarian informasi di internet dan
teknologi di era digital?

Tujuan penelitian :

Pengertian :

Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang akan
diperoleh setelah penelitian selesai, juga sesuatu yang akan dicapai atau ditangani dalam suatu
penelitian. Kata-kata dari tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti untuk mendapatkan
jawaban atas masalah penelitian yang akan diajukan.

Dalam artian lain Tujuan Penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana penelitian itu dilakukan
atau data-data serta informasi apa yang ingin dicapai dari penelitian itu. Tujuan penelitian
dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkrit, yang dapat diamati dan dapat diukur. Jadi bukan
merupakan kalimat tanya.

Ciri :

1. Bersifat Ilmiah, untuk melakukan penelitian tentang prosedur dan menggunakan bukti
yang meyakinkan dalam bentuk fakta objektif faktual.
2. Prosesnya berkesinambungan, hasil penelitian dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu
dengan proses yang berkelanjutan.
3. Memberikan kontribusi, yaitu untuk memastikan bahwa sains yang ada memberikan
kontribusi atau menciptakan nilai tambah.
4. Analitis, studi harus ditunjukkan dan dijelaskan dengan menggunakan metode ilmiah, dan
ada hubungan kausal antara variabel-variabelnya.

Kata operasional :

Berikut ini adalah contoh pembuatan kalimat dalam tujuan penelitian skripsi dengan sistemasisasi,
yaitu:

Mengetahui perbandingan yang terbaik dari volume asitik hidrolisator pada pemutusan ikatan β-
1,4 glikosidik pada jumlah alang – alang ditinjau dari hasil kuantitas fermentasi serta waktu yang
diperlukan selama fermentasi.

Mengetahui tingkat efesiensi Minyak Hilal dilihat dari perbandingan hasil hidrolisi asitik pada
hasil hidrolisis enzimatik.

Bahasa melayu :

ada 3 alasan mengapa bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia :

1. banyak penutur bahasa Melayu di Indonesia


2. Bahasa Melayu mudah dipelajari
3. Bahasa Melayu diajarkan di sekolah-sekolah Bumi Putera pada saat itu

Bahasa Indonesia, bahasa yang sebenarnya adalah bahasa Melayu ini dijadikan sebagai bahasa
persatuan sejak hasil Kongres Pemuda II dibacakan. Bahasa Indonesia dipilih karena memang telah
banyak digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, mudah dipelajari, bahkan juga
diajarkan di sekolah-sekolah Bumi putera waktu itu.
Sumber: Suara Karya, 28 Oktober 1975. Koleksi Perpustakaan Nasional (SKJIL Team).
Keterangan dari: Halaman Facebook Perpustakaan Nasional

Pengertian Karya Ilmiah

Karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang disajikan secara ilmiah. Karakteristik keilmiahan sebuah
karya tulis terdapat pada isi, penyajian, dan bahasa yang digunakan. Isi karya tulis ilmiah bersifat
keilmuan, rasional, objektif, dan tidak memihak serta spesifik pada sebuah topik secara mendalam.

ciri karya ilmiah

Secara umum, ciri-ciri dari karya tulis ini sendiri adalah sebagai berikut: 

1. Mengacu pada teori yang kemudian dijadikan sebagai landasan berpikir di dalam
pembahasan masalah. 
2. Menggunakan bahasa yang lugas, yakni yang tidak emosional dan dipastikan bermakna
tunggal. 
3. Logis, sebab disusun dengan berdasarkan urutan yang konsisten dan sesuai hasil penelitian
atau pengkajian yang dilakukan. 
4. Efektif, sebab dibuat ringkas dan juga padat. 
5. Efisien, sangat teliti dalam pemilihan kata dan hanya mempergunakan kata-kata yang
mudah dipahami dan langsung ke pembahasan atau inti pembahasan. 
6. Objektif atau berdasarkan fakta, sebab setiap informasi yang ditulis dan disajikan di dalam
karya tulis ilmiah adalah dari hasil penelitian dan tentunya bisa dibuktikan. 
7. Sistematis, sebab penyusunan dari bagian satu ke bagian yang lainnya akan mengikuti
standar yang ada. Misalnya dimulai dari pembahasan masalah, metode penelitian, hasil
penelitian, dan kesimpulan. Struktur ini tidak bisa dibolak-balik agar mudah dibaca dan
sifatnya menjadi logis. 

Syarat-syarat Karya Ilmiah

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan karya ilmiah. Syarat-syarat itu antara
lain:

1.             Komunikatif, artinya uraian yang disampaikan dapat dipahami pembaca. Kata dan kalimat
yang disusun penulis hendaknya bersifat denotatif, sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda
pada pembaca. Pemahaman penulis hendaknya sama dengan pemahaman pembaca.

2.             Bernalar, artinya tulisan itu harus sistematis, berurutan secara logis, ada kohesi dan
koherensi, dan mengikuti metode ilmiah yang tepat, dipaparkan secara objektif, benar, dan dapat
dipertanggungjawabkan.

3.             Ekonomis, artinya kata atau kalimat yang ditulis hendaknya diseleksi sedemikian rupa
sehingga tersusun secara padat berisi.

4.             Berdasarkan landasan teori yang kuat, artinya suatu hasil karya ilmiah bukan subjektifitas
penlisnya, melainkan harus berdasarkan teori-teori tertentu yang dikuasai secara mendalam oleh
penulis. Penulis melakukan kajian berdasarkan teori-teori tersebut.

5.             Tulisan harus relevan dengan disiplin ilmu tertentu, artinya tulisan ilmiah itu ditlis oleh
seseorang yang menguasai suatu bidang ilmu tertentu.

6.             Memiliki sumber penopang yang mutakhir, artinya tulisan ilmiah harus mempergunakan
landasan teori berupa teori mutakhir (baru).

7.             Bertanggungjawab, artinya sumber data, buku acuan, dan kutipan harus secra bertanggung
jawab disebutkan dan ditulis dalam karya ilmiah.

D.           Prinsip-prinsip Umum yang Mendasari Penlisan Sebuah Karya Ilmiah

1.  Objektif, artinya setiap pernyataan ilmiah dalam karyanya harus didasarkan kepada data dan
fakta. Kegiatan ini disebut studi empiris.

2. Prosedur atau penyimpulan penemuannya melalui penalaran induktif dan deduktif.

3. Rasional dalam pembahasan data. Seorang penulis karya ilmiah dalam menganalisis data harus
menggunakan pengalaman dan pikiran secara logis.
hubungan 4 keterampilan
a. hubungan antara berbicara dan menyimak  adalah sebagai berikut:

Ø  Ujaran (speech) biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru (imitasi).

Ø  Kata-kata yang akan dipakai serta dipelajari oleh sang anak biasanya ditentukan oleh perangsang
(stimuli) yang mereka temui dan kata-kata yang paling banyak memberi bantuan atau pelayanan
dalam menyampaikan ide-ide atau gagasan mereka.

Ø  Ujaran sang anak mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan masyarakat tempatnya hidup.

Ø  Anak yang lebih muda lebih dapat memahami kalimat-kalimat yang jauh lebih panjang dan rumit
daripada kalimat-kalimat yang dapat diucapkannya.

Ø  Meningkatkan keterampilan menyimak berarti membantu meningkatkan kualitas berbicara


seseorang.

Ø  Bunyi atau suara merupakan suatu faktor penting dalam meningkatkan cara pemakaian kata-kata
sang anak. Oleh karena itu, sang anak akan tertolong kalau mereka menyimak ujaran-ujaran yang
baik dari para guru dan lingkungan sekitarnya.

Ø  Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga akan menghasilkan penangkapan informasi yang lebih
baik pada pihak penyimak.

Hubungan Antara Menyimak dan Berbicara

Menyimak dan berbicara saling bergantung. Menurut Rose & Roe, pada dasarnya bahasa
yang digunakan dalam percakapan dipelajari lewat menyimak dan menirukan pembicaraan.

Anak-anak tidak hanya menirukan pembicaraan yang mereka pahami, tetapi juga mencoba
menirukan hal-hal yang tidak mereka pahami.

Hubungan Antara Menyimak dan Membaca

Sebagai dua keterampilan reseptif, keduanya memungkinkan seseorang untuk menerima


informasi dari orang lain. Menyimak bersifat lisan dan membaca bersifat tertulis.

Orang menyimak adalah orang yang sedang menerima informasi dari orang lain, begitu juga
ketika seseorang membaca buku. Ia sedang menerima informasi melalui simbol-simbol dan
huruf-huruf.

Hubungan Antara Berbicara dan Menulis

Kedua keterampilan ini adalah keterampilan produktif. Keterampilan berbicara dan


keterampilan menulis juga merupakan keterampilan menyampaikan informasi, sehingga
bersifat aktif.

Keterampilan berbicara juga merupakan kegiatan untuk mencapai kesiapan menulis. Sebab,
bahasa lisan dipelajari terlebih dahulu oleh seseorang dan pada umumnya tidak diutarakan
secara tertulis hal-hal yang tidak dikuasai secara lisan.
Hubungan Antara Membaca dan Menulis

Membaca dan menulis merupakan kegiatan yang saling melengkapi dan tidak lepas satu sama
lain. Dengan semakin terampilnya seseorang dalam membaca, maka ia punya kesiapan yang
cukup untuk menulis.

Selain itu, semakin banyak menulis, maka akan semakin membutuhkan kegiatan membaca
karena membaca dapat meningkatkan jumlah ide-ide untuk ditulis.

pengertian dan peran subjek, predikat, dan objek, keterangan

a. Subjek adalah salah satu bagian dalam klausa ataupun kalimat yang menandai apa yang
dibicarakan oleh pembicara.
b. Predikat merupakan bagian klausa atau kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh
pembicara mengenai subjek.
c. Objek adalah hal yang dikenai atau dikerjakan oleh subjek. Sebagai contoh seperti ini :
Ibu memasak nasi di dapur Pada kalimat tersebut, objeknya adalah 'nasi'.
d.  kata keterangan adalah kata atau kelompok kata yang mebagaerangkan (menentukan)
kata atau bagian kalimat yang lain. Contoh: Keterangan tempat, keterangan waktu.

bagan penulisan judul karya Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai