Best Practise Ok
Best Practise Ok
Oleh :
Sri Wahyu Winnarty, M.Pd
NIP. 19710122 199903 2005
Surel: sriwinnarty21@guru.belajar.id
Nama saya Sri Wahyu Winnarty, M.Pd. Mulai bertugas menjadi guru
sejak tahun 1999 dan 2 tahun terakhir bertugas di SMPN 13 Kota Cimahi untuk
mengajar Matematika di kelas 7. Menjadi guru yang baik adalah dambaan saya.
Saya ingin menjadi guru ideal bagi mereka, guru yang mampu memfasilitasi
semua siswa yang terlahir berbeda, unik dengan bakat yang beragam dalam
belajar. Saya ingin memberikan Pelayanan Prima untuk Semua Siswa . Saya
ingin matematika tidak lagi menjadi pelajaran yang ditakuti dan saya ingin pada
akhirnya hasil belajar siswa menjadi lebih baik dari hari ke hari. Saya ingin
ambil peran untuk mewujudkan visi SMPN 13 Cimahi yaitu menghasilkan
siswa yang cerdas dan unggul dalam prestasi. Hal yang paling membahagiaan
saya adalah ketika siswa menanti untuk kembali belajar bersama di kelas. Kelas
matematika menjadi tempat yang menyenangkan bagi siswa. Kelas dimana
mereka merasa terlayani dengan baik.
B. Isi
1. Situasi
2. Tantangan
Memulai hal yang baru adalah tantangan tersendiri yang pasti dialami
oleh setiap orang. Keluar dari kebiasaan lama perlu niat dan pastinya
memiliki konsekuensi yang tidak mudah. Penerapan pembelajaran
berdiferensiasi adalah hal yang baru bagi saya. Namun hal itu harus saya
lakukan sebagai konsekuensi bahwa SMPN 13 Cimahi merupakan salah satu
sekolah yang ditunjuk untuk menerapkan kurikulum merdeka mandiri
berubah. Hasil belajar siswa yang tidak maksimal, suasana kelas yang tegang
adalah hal yang perlu segera dibenahi. Sebagai guru kelas 7 tentunya saya
harus mencoba untuk mulai menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di
kelas. Tantangan yang saya hadapi adalah :
Terlihat bahwa hanya 13,5% saja siswa yang mampu menyelesaikan soal
penjumlahan dua bilangan bulat positif da negatif. Sementara untuk
penjumlahan dua bilangan bulat bertanda sama , telah dikuasai sebagian besar
siswa. Untuk itu saya akan memulai pembelajaran dari operasi hitung
bilangan bulat berbeda tanda.
Untuk mengetahui minat belajar siswa, saya melakukan wawancara .
Adapun butir pertanyaan yang diajukan diantaranya adalah tentang pendapat
siswa terhadap pelajaran matematika, cara belajar mereka selama ini untuk
memahami matematika. Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa
sebagian besar siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit dan
menegangkan. Untuk itu saya harus menyiapkan strategi pembelajaran yang
menyenangkan untuk menghilangkan kesan tegang dan sulit.
Langkah selanjutnya adalah mencari data untuk mengetahui profil
gaya belajar siswa dengan menggunakan angket di google formular dengan
bantuan dari guru BK. Berikut adalah diagram dari Gaya Belajar Siswa kelas
7A .
20%
20% 60%
4. Refleksi
Keterangan
C. Penutup
Adalah tugas guru untuk memberikan kualitas layanan pembelajaran yang
maksimal kepada setiap anak didiknya di kelas. Hal ini akan terwujud apabila
guru mempertimbangkan perbedaan yang terdapat pada setiap siswa. Perbedaan
menjadi dasar untuk menentukan layanan yang akan diberikan di dalam kelas.
Pembelajaran berdiferensiasi menjadi salah satu solusi yang tepat sebagai
layanan pembelajaran yang mampu membantu siswa untuk berkembang secara
maksimal sesuai kodratnya. Jika kali ini saya baru mampu untuk melakukan
pembelajaran berdiferensiasi dalam proses, maka kedepannya saya akan
mencoba untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dalam proses dan
berdiferensiasi dalam konten. Saya yakin bahwa pembelajaran berdiferensiasi
adalah layanan prima yang dapat diberikan guru kepada siswa.