Anda di halaman 1dari 9

NASKAH BEST PRACTICE

APRESIASI GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


INSPIRATIF NASIONAL TAHUN 2022

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI


UNTUK MEMFASILITASI GAYA BELAJAR SISWA
SMPN 13 KOTA CIMAHI

Kategori : Guru SMP

Oleh :
Sri Wahyu Winnarty, M.Pd
NIP. 19710122 199903 2005
Surel: sriwinnarty21@guru.belajar.id

SMP NEGERI 13 CIMAHI


DINAS PENDIDIKAN KOTA CIMAHI
PROVINSI JAWA BARAT
OKTOBER 2022
A. Pendahuluan

Nama saya Sri Wahyu Winnarty, M.Pd. Mulai bertugas menjadi guru
sejak tahun 1999 dan 2 tahun terakhir bertugas di SMPN 13 Kota Cimahi untuk
mengajar Matematika di kelas 7. Menjadi guru yang baik adalah dambaan saya.
Saya ingin menjadi guru ideal bagi mereka, guru yang mampu memfasilitasi
semua siswa yang terlahir berbeda, unik dengan bakat yang beragam dalam
belajar. Saya ingin memberikan Pelayanan Prima untuk Semua Siswa . Saya
ingin matematika tidak lagi menjadi pelajaran yang ditakuti dan saya ingin pada
akhirnya hasil belajar siswa menjadi lebih baik dari hari ke hari. Saya ingin
ambil peran untuk mewujudkan visi SMPN 13 Cimahi yaitu menghasilkan
siswa yang cerdas dan unggul dalam prestasi. Hal yang paling membahagiaan
saya adalah ketika siswa menanti untuk kembali belajar bersama di kelas. Kelas
matematika menjadi tempat yang menyenangkan bagi siswa. Kelas dimana
mereka merasa terlayani dengan baik.

B. Isi
1. Situasi

Setiap kelas di sekolah akan berisi campuran heterogen siswa dengan


tingkat kemampuan dan kebutuhan pendidikan yang berbeda. Untuk alasan
ini, guru harus mampu membedakan instruksi pembelajaran di kelas, dengan
kata lain guru harus mampu memberikan pembelajaran berdiferensiasi untuk
memenuhi kebutuhan semua siswa, untuk memulihkan atau mempercepat
instruksi, dan untuk menyediakan kesempatan belajar dan tumbuh bagi semua
siswa. Dengan pembelajaran berdiferensiasi siswa belajar sesuai dengan gaya
belajar, tingkat kesiapan, ataupun ketertarikan mereka terhadap sesuatu.
Sehingga diharapkan ide-ide kreatif mereka dapat bermunculan karena proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan mereka.
Jenis Kegiatan.
Saya merasa bahwa kondisi ideal di atas belum terjadi di kelas saya.
pelaksanaan proses pembelajaran masih disamakan untuk setiap siswa.
Pembelajaran untuk anak yang pandai serta bermotivasi tinggi, disamakan
dengan pembelajaran bagi anak yang berkesulitan belajar serta rendah
motivasinya. Selain itu perbedaan learning style yang dimiliki siswa belum
mendapat perhatian dari guru saat mempersiapkan proses pembelajaran di
kelas. Akibatnya proses pembelajaran tidak berjalan maksimal, karena bakat
yang dimiliki oleh peserta didik tidak dapat terakomodasi dengan optimal.
Tingkat kesiapan siswa (readiness) untuk menerima materi selanjutnyapun
belum dipertimbangkan dengan khusus, sehingga kemampuan siswa untuk
menghubungkan kaitan materi satu dengan yang lain, masih rendah.
Akibatnya hasil belajar tidak maksimal, bahkan matematika menjadi pelajaran
yang dihindari dan ditakuti. Agar hal tersebut tidak terjadi maka saya
memutuskan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi , untuk memfasilitasi
perbedaan, keunikan, minat dan bakat siswa yang beragam pada materi
operasi hitung bilangan bulat di kelas 7 SMPN 13 Kota Cimahi.

2. Tantangan
Memulai hal yang baru adalah tantangan tersendiri yang pasti dialami
oleh setiap orang. Keluar dari kebiasaan lama perlu niat dan pastinya
memiliki konsekuensi yang tidak mudah. Penerapan pembelajaran
berdiferensiasi adalah hal yang baru bagi saya. Namun hal itu harus saya
lakukan sebagai konsekuensi bahwa SMPN 13 Cimahi merupakan salah satu
sekolah yang ditunjuk untuk menerapkan kurikulum merdeka mandiri
berubah. Hasil belajar siswa yang tidak maksimal, suasana kelas yang tegang
adalah hal yang perlu segera dibenahi. Sebagai guru kelas 7 tentunya saya
harus mencoba untuk mulai menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di
kelas. Tantangan yang saya hadapi adalah :

1) Pengetahuan tentang pembelajaran berdiferensiasi masih terbatas.

2) Sulit untuk membuat konten dan proses pembelajaran yang dapat


diterapkan di kelas dan mudah digunakan oleh siswa .

3) Sulit untuk membuat instrument untuk memetakan gaya belajar siswa.


3. Aksi

Sebelum memulai kegiatan pembelajaran berdiferensiasi maka saya


mempelajari dan mencari tahu lebih jauh tentang pembelajaran berdiferensiasi
di platform merdeka mengajar Topik Pembelajaran Berdiferensiasi. Saya
menggali lebih jauh tentang penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang
sudah dilakukan oleh guru guru lain untuk mencari inspirasi tentang konten
dan proses pembelajarn berdiferensiasi di kelas. Selanjutnya langkah awal
yang saya lakukan untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di dalam
kelas adalah memetakan kebutuhan belajar siswa yaitu kesiapan belajar,
minat belajar dan profil belajar siswa. Pemetaan kebutuhan belajar merupakan
kunci pokok untuk dapat menentukan langkah selanjutnya. Jika hasil
pemetaan kita tidak akurat maka rencana pembelajaran dan tindakan yang kita
buat dan lakukan akan menjadi kurang tepat. Untuk mengukur kesiapan
belajar siswa pada materi operasi hitung bilangan bulat saya melakukan tes
diagnostik kognitif dengan memberikan soal isian singkat tentang operasi
penjumlahan dua bilangan bulat positif dan negatif. Dari hasil tes diagnostik
tersebut diperoleh informasi data sebagai berikut:

Tabel 1. Deskripsi Kemampuan Awal Siswa


Deskripsi kemampuan siswa Persentase siswa
Penjumlahan dua bilangan bulat positif 94 %
Penjumlahan dua bilangan bulat negatif 94 %
Penjumlahan dua bilangan bulat positif 13.5 %
dan negatif
Catatan :Jumlah siswa 37 orang

Terlihat bahwa hanya 13,5% saja siswa yang mampu menyelesaikan soal
penjumlahan dua bilangan bulat positif da negatif. Sementara untuk
penjumlahan dua bilangan bulat bertanda sama , telah dikuasai sebagian besar
siswa. Untuk itu saya akan memulai pembelajaran dari operasi hitung
bilangan bulat berbeda tanda.
Untuk mengetahui minat belajar siswa, saya melakukan wawancara .
Adapun butir pertanyaan yang diajukan diantaranya adalah tentang pendapat
siswa terhadap pelajaran matematika, cara belajar mereka selama ini untuk
memahami matematika. Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa
sebagian besar siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit dan
menegangkan. Untuk itu saya harus menyiapkan strategi pembelajaran yang
menyenangkan untuk menghilangkan kesan tegang dan sulit.
Langkah selanjutnya adalah mencari data untuk mengetahui profil
gaya belajar siswa dengan menggunakan angket di google formular dengan
bantuan dari guru BK. Berikut adalah diagram dari Gaya Belajar Siswa kelas
7A .

Gaya Belajar siswa kelas 7A

20%

20% 60%

Visual Auditorial Kinestetik

Dari diagram diperoleh informasi bahwa siswa kelas 7A memiliki gaya


belajar visual, auditorial dan kinestetik.
Dari hasil pemetaan kebutuhan belajar siswa maka, saya menyiapkan
strategi, konten dan cara bagaimana materi akan disampaikan. Untuk
memfasilitasi siswa dengan gaya belajar visual dan Auditorial saya
menyiapkan video pembelajaran yang diabil dari akun youtube
@sriwahyu0813di link https://www.youtube.com/watch?v=45voDxyGg_I,
dan bahan ajar yang dikemas dalam bentuk online flipbook. Sementara siswa
dengan gaya belajar kinestetik dapat mengeksplore pengetahuannya
menggunakan alat peraga manipulatif koin bilangan bulat. Siswa ditugaskan
untuk membuat koin bilangan bulat positif dan negatif. Koin berbentuk bulat
dari bahan kertas karton berwarna merah untuk koin negatif dan biru untuk
koin positif. Masing-masing siswa membuat 5 buah koin positif dan koin
negatif. Proses pembelajaran di kelas diawali dengan kegiatan bersifat
klasikal. Seluruh siswa memperoleh pengetahuan awal tentang bagaimana
cara menentukan hasil penjumlahan dua bilangan bulat berbeda tanda dengan
menayangkan presentasi operasi hitung bilangan bulat Kegiatan selanjutnya
dilakukan secara berkelompok. siswa dibagi menjadi 8 kelompok dengan
masing masing kelompok berjumlah 4 sampai 5 orang dengan kemampuan
beragam. Guru membagikan lembar kerja kepada setiap kelompok. Guru
mengarahkan siswa untuk mengunakan koin bilangan yang telah disiapkan
sebelumnya untuk menjawab permasalahan yang diberikan. Dalam setiap
kelompok tersedia 20 buah koin positif dan 20 buah koin negatif. Saat siswa
melakukan kegiatan berdiskusi, siswa dapat memilih dan mempelajari
Kembali bahan ajar sesuai dengan gaya belajarnya . Siswa yang suka dengan
video akan membuka video pembelajaran yang link nya telah dibagikan di
grup whatsapp kelas matematika. Grup whatsapp (WAG) kelas telah
dibentuk di awal tahun ajaran untuk memudahkan guru dalam berkoordinasi ,
berbagi bahan ajar, memberikan soal soal latihan dan tugas selama 1 tahun
pelajaran. Siswa yang nyaman dengan membaca dapat membuka bahan ajar
dalam bentuk online flippbook di link https://online.flippingbook.com
/view/424015280/. Dalam hal ini jika siswa menghendaki, maka siswa dapat
mengakses ketiganya secara bersamaan.
Untuk membantu siswa dalam menguasai materi yang telah
dipelajari, guru perlu melatih siswa dengan soal soal pemahaman operasi
hitung bilangan bulat, maka di pertemuan ke dua guru menugaskan siswa
untuk membawa gawai / HP yang terkoneksi internet. Siswa mengerjakan
lembar kerja online liveworksheet dan dikerjakan secara mandiri. Link
Lembar Kerja Online dibagikan di WAG.{ https://bit.ly/penjumlahanbil-bul).
Selanjutnya untuk siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dapat
melakukan latihan pemahaman dengan permainan ular tangga bilangan bulat
yang dilakukan oleh 2 – 4 orang. Disediakan 4 buah kancing berukuran besar
dengan warna berbeda dimana setiap warna mewakili setiap siswa yang
bermain dan 3 buah dadu bersisi enam dengan 2 dadu diberi angka -1 , -2, -3,
-4, -5 dan -6 dan satu dadu diberi angka +1 sampai dengan +6 . Setiap siswa
yang bermain mencatat langkah yang dilakukan sesuai dengan angka pada
dadu yang muncul. Untuk mengetahui daya serap kelas , di akhir pertemuan
kedua dilakukan kuis yang dikemas dalam bentuk kuis online dalam hal ini
Kahoot . Siswa yang berada di posisi 5 teratas berhak mendapatkan nilai
tambahan.

4. Refleksi

Untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar setiap siswa, guru


memberikan soal tes tertulis tentang operasi penjumlahan bilangan bulat.
dari hasil tes yang diberikan diperoleh data sebagai berikut :

Capaian hasil Belajar siswa


C. Penutup

Sangat terampil dalam


operasi penjumlahan bi-
14% langan bulat
Terampil dalam operasi
41% penjumlahan bilangan
bulat
Mulai Terampil dalam
operasi penjumlahan bi-
46%
langan bulat

Keterangan

Nilai siswa Deskripsi capaian hasil belajar


85 - 100 Sangat terampil
71 – 84 Terampil
< 70 Mulai terampil
Dari data di atas terlihat bahwa penerapan pembelajaran berdiferensiasi
berdampak positip terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Ini menunjukkan
bahwa proses pembelajaran berjalan lebih efektif. Persentase siswa yang perlu
intervensi berupa bimbingan secara individu hanya 5 orang. Sejalan dengan
hal itu dari hasil observasi selama kegiatan belajar mengajar di dalam kelas
terlihat bahwa siswa merasa nyaman dan senang saat belajar matematika.
Ekspresi, senang, dan senyuman terlihat selama siswa beraktivitas khususnya
saat bermain ular tangga bilangan bulat dan kuis Kahoot.
Melihat bahwa penerapan pembelajaran berdiferensiasi berdampak
positif terhadap hasil belajar dan aktivitas belajar siswa, saya mencoba untuk
berbagi praktik baik dengan mengirimkan video praktik baik di platform
merdeka mengajar di link
https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/video/119704. Dari hasil umpan
balik yang masuk terlihat bahwa rekan guru lain terinspirasi dan ingin
mencoba menerapkannya di kelas masing masing.
Dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi dimateri operasi hitung
bilangan bulat ditemui beberapa kendala diantaranya terdapat siswa dengan
gaya belajar auditorial dan visual yang seharusnya dapat melihat tanyangan
video terkendala dengan ketiadaan HP. Untuk itu guru mengarahkan siswa
agar dapat bersama sama mengakses video dengan rekan satu kelompok.
Kendala lain yang ditemui adalah ketiadaan kuota atau sinyal internet yang
kurang maksimal saat siswa harus mengerjakan lembar kerja liveworksheet.
Untuk mengatasi masalah ini diambil kesepakatan bahwa siswa dapat
mengerjakan LKS online nya di rumah dan kedepannya sekolah perlu
menyiapkan jaringan internet yang stabil yang dapat diakses siswa dalam
pembelajaran.

C. Penutup
Adalah tugas guru untuk memberikan kualitas layanan pembelajaran yang
maksimal kepada setiap anak didiknya di kelas. Hal ini akan terwujud apabila
guru mempertimbangkan perbedaan yang terdapat pada setiap siswa. Perbedaan
menjadi dasar untuk menentukan layanan yang akan diberikan di dalam kelas.
Pembelajaran berdiferensiasi menjadi salah satu solusi yang tepat sebagai
layanan pembelajaran yang mampu membantu siswa untuk berkembang secara
maksimal sesuai kodratnya. Jika kali ini saya baru mampu untuk melakukan
pembelajaran berdiferensiasi dalam proses, maka kedepannya saya akan
mencoba untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dalam proses dan
berdiferensiasi dalam konten. Saya yakin bahwa pembelajaran berdiferensiasi
adalah layanan prima yang dapat diberikan guru kepada siswa.

Anda mungkin juga menyukai