Anda di halaman 1dari 3

Kemukakan pendapat dan diskusikan dengan sebuah dasar hukum/ teori yang tepat mengenai

proses rujukan pada sumber hukum Islam dalam menyelesaikan kasus dalam praktik kehidupan
masyarakat.

Penjelasan saya :

Yth.Tutor

Rekan sejawat UT

Assalammualaikum Waramatullah Wabarakatu,salam sejahtera bagi kita semua didalam kesempatan


sesi pertama ini saya mohon izin coba menjelaskan apa yang menjadi topik kita disesi pertama
ini,Jika penjelasan saya berbeda dari rekan-rekan atau keliru maka kesalahan itu ada pada diri saya
karena yang sempurna yang tak pernah luput dari salah dan hilaf sesunguhnya Cuma Allah
SWT,Tuhan Yang Maha Esa.

Menurut pendapat saya mengenai proses rujukan pada sumber hukum Islam dalam menyelesaikan
kasus dalam praktik kehidupan masyarakat ialah :

Sumber hukum merupakan segala sesuatu yang berupa tulisan, dokumen, naskah, dan sebagainya
yang digunakan oleh suatu bangsa sebagai pedoman hidupnya pada masa tertentu. Dalam ajaran
Islam terdapat sumber hukum pokok yang menjadi pedoman atau rujukan bagi umat Islam.

Sumber hukum Islam yang utama ada tiga, yaitu:

-Al Aquran

-Sunnah (Hadist)

-ijtihad

Al Quran

Dalam buku Ushul Fikih 1 (2018) karya Rusdaya Basri, kedudukan Al Quran dalam Islam adalah
sebagai sumber hukum umat Islam dari segala sumber hukum yang ada di bumi. Firman Allah SWT
dalam Al Quran Surat An-Nisa ayat 59 yang artinya "Hai, orang-orang yang beriman, taatilah Allah
dan taatilah RasulNya, dan ulil amri di antara kamu.

Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Al Quran dan hadis merupakan dua hal pokok dalam ajaran Islam. Keduanya merupakan hal sentral
yang menjadi jantung umat Islam. Karena seluruh bangunan doktrin dan sumber keilmuan Islam
terinspirasi dari dua hal pokok tersebut.

Kedudukan Al Quran sebagai sumber utama dan pertama bagi penetapan hukum, maka bila
seseorang ingin menemukan hukum untuk suatu kejadian. Tindakan pertama mencari jawab
penyelesaiannya dari Al Quran. Al-quran adalah sumber hukum pertama umat islam yang berisi
tentang akidah, ibadah, peringatan, kisah-kisah yang dijadikan acuan dan pedoman hidup bagi umat
Nabi Muhammad SAW.

Sunnah (hadis)

Sunnah (hadis) merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah Al Quran. Sunnah juga menempati
posisi yang sangat penting dan strategis dalam kajian-kajian keislaman. Keberadaan dan
kedudukannya tidak diragukan lagi. Sunnah dari segi etimologi adalah perbuatan yang semula belum
pernah dilakukan kemudian diikuti oleh orang yang lebih baik perbuatan terpuji maupun tercela.
Secara terminologi, ahli fiqih dan hadis berbeda memberikan pengertian tentang hadis. Menurut
para ahli hadis, sunnah sama dengan hadis yaitu suatu yang dinisbahkan oleh Rasullullah SAW baik
perkataan, perbuatan maupun sikap belaiu tentang suatu peristiwa.

Dalam pengertian ini sunnah merupakan salah satu dari ahkam al takhlifi yang lima, yaitu wajib,
sunnah, haram, makruh, mubah. Sunnah menurut istilah ahli ushul figh adalah ucapan nabi dan
perbuatannya dan takrirnya. Jadi sunnah artinya cara yang dibiasakan atau cara yang dipuji.
Sedangkan menurut istilah agama yaitu perbuatan nabi.

Perbuatan dan takririnya (yakni ucapan dan perbuatan sahabat yang beliau diamkan dengan arti
membenarkan). Seluruh umat Islam telah sepakat bahwa hadis rasul merupakan sumber dan hukum
Islam setelah Al Quran.

Kesepakat umat Islam dalam mempercayai, menerima dan mengamalkan segala ketentuan yang
terkandung di dalam hadis ternyata sejak Rasullullah masih hidup.Kebijakan Shalahuddin Al-Ayyubi
dalam Membangun Pemerintahan Sepeninggal beliau, masa Khulafaal Rasyidin dan masa-masa
selanjutnya tidak ada yang mengingkarinya.

Ijtihad Menurut bahasa ijtihad artinya bersungguh-sungguh dalam mencurahkan pikiran. Sedangkan
menurut istilah ijtihad adalah mencurahkan segenap tenaga dan pikiran secara sungguh-sungguh
untuk menetapkan suatu hukum. Ijtihat dapat dilakukan ketika suatu masalah yang hukumnya tidak
ada di dalam Al Quran dan hadis.

Sehingga bisa menggunakan ijtihad dengan menggunakan akal pikiran, namun tetap mengacu
berdasarkan Al Quran dan hadist. Ijtihad merupakan sumber hukum Islam setelah Al Quran dan
hadist. Ketika melakukan ijtihad tidak boleh bertentangan dengan Al Quran dan hadist.

Bentuk ijtihad itu ada ada tiga macam, yakni:

-Ijma Ijma adalah kesepakatan dan ketetapan hati untuk melaksanakan sesuatu. Ijma dilakukan
untuk merumuskan suatu hukum yang tidak disebutkan secara khusus dalam Al Quran dan hadis.

-Qiyas ,Qiyas adalah mempersamakan hukum suatu masalah yang belum ada kedudukan hukumnya
dengan masalah lama yang pernah karena ada alasan yang sama.

-Maslahah ,Mursalah merupakan cara dalam menetapkan hukum. Di mana berdasarkan


pertimbangan kegunaan dan manfaatnya.
Dikutip dari :

https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/09/140000069/sumber-hukum-pokok-ajaran-islam?
page=all

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas 1 Hukum Argaria
    Tugas 1 Hukum Argaria
    Dokumen9 halaman
    Tugas 1 Hukum Argaria
    Aidil Azhr
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1 Kriminologi-1
    Tugas 1 Kriminologi-1
    Dokumen13 halaman
    Tugas 1 Kriminologi-1
    Aidil Azhr
    0% (1)
  • Untitled
    Untitled
    Dokumen3 halaman
    Untitled
    Aidil Azhr
    Belum ada peringkat
  • Untitled
    Untitled
    Dokumen2 halaman
    Untitled
    Aidil Azhr
    Belum ada peringkat
  • Untitled
    Untitled
    Dokumen3 halaman
    Untitled
    Aidil Azhr
    Belum ada peringkat
  • Untitled
    Untitled
    Dokumen4 halaman
    Untitled
    Aidil Azhr
    Belum ada peringkat
  • Untitled
    Untitled
    Dokumen2 halaman
    Untitled
    Aidil Azhr
    Belum ada peringkat
  • Untitled
    Untitled
    Dokumen1 halaman
    Untitled
    Aidil Azhr
    Belum ada peringkat
  • Untitled
    Untitled
    Dokumen6 halaman
    Untitled
    Aidil Azhr
    Belum ada peringkat