Perbedaan SN1 Dan SN2
Perbedaan SN1 Dan SN2
net/publication/331545171
CITATIONS READS
0 62,847
3 authors, including:
Nina Adriani
Universitas Maritim Raja Ali Haji
10 PUBLICATIONS 6 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Nina Adriani on 06 March 2019.
Abstract
Senyawa halogen organik adalah senyawa yang mengandung ikatan antara karbon dan halogen,
yang biasanya ditemukan dari hasil sumber daya laut seperti ganggang (rumput laut). Hal ini
sangat penting karena senyawa ini sebagai reagen awal atau substrat yang dapat digunakan dalam
sintesis kimia seperti alkil halida dan aril halida. Mekanisme reaksi kimia adalah deskripsi langkah
demi langkah terjadinya suatu reaksi kimia. Tujuan penulisan kajian ini adalah untuk menjelaskan
bagaimana mekanisme reaksi substitusi nukleofilik SN1 dan SN2 dengan senyawa halogen organik,
agar mendapat pemahaman yang jelas untuk membedakan kedua mekanisme reaksi ini. Mekanisme
reaksi SN1 adalah reaksi dengan dua tahap dimana tahap pertama substrat akan terurai
membentuk karbokation dan tahap kedua produk dihasilkan. Sedangkan mekanisme reaksi SN2
merupakan reaksi dalam satu langkah, dimana serangan nukleofilik terhadap substrat bersamaan
dengan proses substitusi. Implementasi mekanisme dalam pembelajaran reaksi substitusi nukleofilik
SN1 dan SN2 dengan senyawa halogen organik memerlukan pemahaman mendalam tentang konsep
konfigurasi elektron, hibridisasi, bentuk molekul, asam basa lewis, dan rintangan sterik.
.
Keywords: organic halogen compound, SN1 reaction mechanism, SN2 reaction mechanism,
nucleophilic
Di alam, terdapat banyak unsur ataupun ia dapat berfungsi sebagai pelarut dalam
senyawa kimia yang mempunyai fungsi pencucian tanpa air, pestisida, zat pendingin
dan penghilang lemak.
tersendiri, diantaranya adalah senyawa
halogen organik. Senyawa halogen organik Senyawa halogen organik adalah
merupakan senyawa yang terdiri dari ikatan senyawa yang penting karena senyawa
karbon dan hidrogen yang mengandung unsur halogen dapat berupa suatu reagen awal atau
flourin (F), klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin substrat yang dapat digunakan dalam sintesis
(I), dan Astatin (As), yang biasanya seperti alkil halida dan aril halida, terutama
ditemukan dari hasil sumber daya laut seperti halnya unsur bromida dan klorida.
ganggang (rumput laut). Senyawa ini sangat
Senyawa halogen organik dapat untuk menjelaskan bagaimana mekanisme
bereaksi salah satunya melalui reaksi reaksi substitusi SN1 dan SN2 pada senyawa
substitusi. Reaksi substitusi terjadi ketika halogen organik.
suatu atom atau gugus yang merupakan
2. PEMBAHASAN
pereaksi menggantikan suatu atom atau gugus
dari molekul yang bereaksi.Reaksi substitusi Reaksi substitusi nukleofilik terdiri
dapat terjadi pada atom karbon jenuh ataupun dari 2 mekanisme reaksi, yaitu mekanisme
tak jenuh. reaksi substitusi SN1 dan SN2. Mekanisme
reaksi SN1 ialah suatu proses substitusi
Untuk mengetahui reaksi substitusi
dimana prosesnya meliputi dua tahap.
secara mendalam, perlu juga untuk
Sedangkan mekanisme reaksi SN2 hanya
memahami bagaimana mekanisme reaksinya.
terdiri dari satu tahap.
Mekanisme reaksi adalah gambaran tahap
demi tahap peristiwa terjadinya suatu reaksi Mekanisme reaksi SN1
kimia (Tastan, O., Yalcinkaya, E., & Boz,
Substitusi unimolekul meliputi proses
2010). Peristiwa terjadinya reaksi kimia
ionisasi awal substrat yang mengandung
merupakan kejadian pada level molekuler
gugus pergi dan membentuk karbokation,
dimana melibatkan elektron pada kulit
kemudian diikuti oleh reaksi dengan
terluarnya (Ahiakwo & Macson J., 2012).
nukleofil. Reaksi ini dinamakan reaksi SN1.
Reaksi substitusi pada senyawa Mekanisme reaksi SN1 ialah suatu proses
halogen organik melibatkan kehadiran substitusi dimana prosesnya meliputi dua
nukleofilik dalam mekanisme reaksinya. tahap. Pada tahap pertama, ikatan pada
Nukleofilik merupakan suatu spesies (atom/ substrat yaitu ikatan antara karbon dan
ion/ molekul) yang kaya akan elektron halogen putus sehingga terbentuklah
sehingga ia tidak suka akan elektron tetapi karbokation dan gugus pergi. Pada proses
suka akan nukleus (inti yang kekurangan tahap pertama ini berlangsung secara lambat.
elektron). Reaksi substitusi ini lebih dikenal
dengan nama reaksi substitusi nukleofilik.
4.REFERENSI