Profil Pendidikan Kabupaten Jepara 2020
Profil Pendidikan Kabupaten Jepara 2020
tp
s:
//je
pa
ra
ka
b.b
ps
.g
o.
id
Katalog: 4301003.3320
ht
tp
s:
//j
ep
ara
ka
b.
bp
s .g
o.id
PROFIL PENDIDIKAN
KABUPATEN JEPARA 2020
ISBN : 978-602-324-109-5
Nomor Publikasi : 33200.2130
Katalog : 4301003.3320
Ukuran Buku : 21,0 × 29,7 Cm
.id
Jumlah Halaman : viii + 33
.go
ps
.b
ab
ak
Naskah :
ar
ep
Gambar Kulit :
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jepara
Diterbitkan oleh :
© Badan Pusat Statistik Kabupaten Jepara
Publikasi Statistik Pendidikan Kabupaten Jepara 2020 merupakan salah satu publikasi yang
disusun dan diterbitkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Jepara yang menyajikan data tentang
pendidikan. Data yang digunakan dalam publikasi ini merupakan hasil pengolahan Survei Sosial
Ekonomi Nasional (SUSENAS) Tahun 2020. Dan untuk melengkapi kebutuhan data dalam proses
penyusunan, digunakan pula kumpulan data dari beberapa instansi terkait agar data yang disajikan
lebih berkualitas.
Publikasi ini menyajikan data-data terkait indikator pendidikan, diantaranya: Tingkat Partisipasi
Sekolah, Angka Melek Huruf, Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan, dan beberapa indikator
lainnya. Publikasi ini diharapkan dapat memberikan informasi penting di bidang pendidikan bagi
pengguna datanya. Sehingga dengan informasi yang disajikan, diharapkan dapat digunakan sebagai
.id
referensi dalam merumuskan kebijakan pembangunan dibidang pendidikan.
go
Kepada semua pihak yang telah membantu hingga terwujudnya publikasi ini disampaikan
.
ps
ucapan terimakasih. Kritik dan saran untuk perbaikan publikasi ini di masa mendatang sangat
.b
diharapkan. Semoga dengan adanya kritik dan saran yang disampaikan dapat dijadikan sebagai acuan
ab
guna meningkatkan kualitas data dan informasi yang disajikan dipublikasi ini.
ak
ar
Kepala,
s:
tp
ht
.id
1.3 Sistematika Penyajian ………………………………………………….. 3
go
1.4 Konsep dan Definisi …………………………………………………… 3
.
ps
Bab II. Kondisi Pendidikan ………………………………………………………..…. 7
.b
2.1 Partisipasi Sekolah ……………………………………………………… 7
ab
17
tp
Daftar Tabel
Tabel 2.1.1 Angka Partisipasi Kasar Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Jepara, 2020
……………………………………………………………...……………. 8
Tabel 2.1.2 Angka Partisipasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Jepara
Tahun 2020 …………………………...…………………………………. 9
Tabel 2.1.3 Angka Partisipasi Murni Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Jepara
Tahun 2020 ……………………………………………………………… 11
.id
Tabel 2.2.1 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Melek Huruf Menurut
Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Jepara, 2020 ………..
go
12
.
Tabel 2.3.1 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan
ps
Jenjang Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten , 2020….. 14
.b
ab
ak
Daftar Grafik
Perkembangan Angka Melek Huruf di Kabupaten Jepara, 2016-2020 ….
ar
Grafik 2.2.1 13
ep
Tabel 1 Jumlah Penduduk Umur 5 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan
Kecamatan se Kabupaten Jepara Tahun 2020 ……………………………… 21
Tabel 3 Persentase Penduduk Umur 7-12 Tahun Menurut Jenis Kelamin dan
Partisipasi Sekolah Kabupaten Jepara 2020 ………………………………… 23
Tabel 4 Persentase Penduduk Umur 13-15 Tahun Menurut Jenis Kelamin dan
.id
Partisipasi Sekolah Kabupaten Jepara 2020 ………………………………… 24
. go
Tabel 5 Persentase Penduduk Umur 16-18 Tahun Menurut Jenis Kelamin dan
ps
Partisipasi Sekolah Kabupaten Jepara 2020 ………………………………… 25
.b
ab
Tabel 6 Persentase Penduduk Umur 19-24 Tahun Menurut Jenis Kelamin dan
ak
Tabel 9 Banyaknya Taman Kanak-Kanak (TK), Guru, Murid, dan Rasio Murid
Terhadap Guru Menurut Kecamatan di Kabupaten Jepara Tahun 2020 ........ 29
Tabel 10 Banyaknya Sekolah Dasar (SD), Guru, Murid, dan Rasio Murid Terhadap
Guru Menurut Kecamatan di Kabupaten Jepara Tahun 2020…….................. 30
Tabel 11 Banyaknya Sekolah Menengah Pertama (SMP), Guru, Murid, dan Rasio
Murid Terhadap Guru Menurut Kecamatan di Kabupaten Jepara Tahun
2020 ………………………………………………………………………… 31
Tabel 12 Banyaknya Sekolah Menengah Umum (SMU), Guru, Murid, dan Rasio
Murid Terhadap Guru Menurut Kecamatan di Kabupaten Jepara Tahun
2020…………………………………………………………………………. 32
Tabel 13 Banyaknya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Guru, Murid, dan Rasio
Murid Terhadap Guru Menurut Kecamatan di Kabupaten Jepara Tahun
2020………………………………………………………………………… 33
1.1 Umum
Pendidikan merupakan salah satu faktor utama yang sangat menentukan tinggi rendahnya
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara. Semakin rendah rata-rata tingkat pendidikan
penduduk di suatu negara, maka semakin rendah kualitas SDM yang ada di negara tersebut.
Sebaliknya, semakin tinggi rata-rata tingkat pendidikan penduduk suatu negara akan menunjukkan
semakin tingginya kualitas SDM yang dimiliki negara tersebut.
.id
go
Untuk melaksanakan proses pembangunan, suatu negara harus didukung oleh SDM yang
.
berkualitas. Hal ini dikarenakan suksesnya pembangunan sangat ditentukan oleh subjek
ps
pembangunan. Walaupun kaya akan Sumber Daya Alam yang melimpah, namun jika kekayaan
.b
ab
tersebut tidak didukung oleh adanya SDM yang berkualitas, maka proses pembangunan tidak
ak
berjalan dengan cepat. Bahkan, bisa saja akan mengalami proses penjajahan seperti yang dialami
ar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang disebutkan bahwa salah satu tujuan dari didirikannya
tp
Negara Republik Indonesia adalah Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Pada awal kemerdekaan, jika
ht
bangsa kita tidak semakin cerdas, maka akan mudah direbut kembali kemerdekaannya. Sedangkan
di masa sekarang, jika bangsa kita tidak semakin cerdas, maka akan sulit mengikuti perkembangan
zaman mengingat perkembangan teknologi yang semakin pesat di kancah internasional.
Sebagai tindak lanjut peran pemerintah dalam melaksanakan proses pembangunan, pada
bulan Juni 2015 pemerintah pusat menyelenggarakan Program Wajib Belajar 12 tahun. Program ini
.id
arah kebijakan yang tepat dalam melaksanakan pembangunan di bidang pendidikan. Data-data
go
tersebut dapat dijadikan sebagai indikator guna mengukur kinerja pembangunan di bidang
.
pendidikan yang telah dilakukan. Dalam rangka mewujudkan visi BPS terbaru sebagai penyedia data
ps
statistik berkualitas untuk Indonesia maju, maka BPS Kabupaten Jepara berusaha menyediakan data
.b
ab
yang lengkap, beragam, dan akurat. Agar data yang ditampilkan lebih beragam, BPS Kabupaten
ak
Jepara memadukan data hasil pengolahan SUSENAS 2020 dengan data-data lain yang ada dalam
ar
penyusunan publikasi lainnya guna menyajikan publikasi yang berjudul “Profil Pendidikan
ep
Sumber data yang digunakan dalam publikasi ini adalah hasil pendataan Survei Sosial Ekonomi
Nasional (SUSENAS) Tahun 2020. Guna memperoleh gambaran makro tentang pendidikan seperti
sarana dan prasarana pendidikan, partisipasi pendidikan, serta hasil pembangunan pendidikan, maka
jenis data yang digunakan adalah Data Kor SUSENAS Tahun 2020. Untuk memperoleh gambaran
makro mengenai konsumsi rumah tangga terkait pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan,
diambil data SUSENAS jenis modul Konsumsi Pengeluaran Tahun 2020. Untuk melengkapi data yang
ada, publikasi ini menggunakan data-data yang dimiliki BPS dalam penyusunan publikasi-publikasi
lainnya.
Publikasi Statistik Pendidikan Kabupaten Jepara 2020 disajikan dalam bentuk ulasan ringkas
dari tabel dan grafik yang tersedia. Dari tabel yang ada, pembaca dapat mengetahui indikator-
indikator pendidikan menurut jenis kelamin dan kelompok umur. Dari grafik yang ada, pembaca
dapat melihat indikator pendidikan selama satu tahun berjalan maupun selama beberapa tahun
secara berkesinambungan. Dengan adanya ulasan dari tabel dan grafik yang tersedia, ide/gagasan
baru akan muncul untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan secara luas di Kabupaten
Jepara. Hal itu terkait dengan peningkatan mutu dan kualitas peserta didik
(murid/pelajar/mahasiswa), tenaga pengajar (guru/dosen), pejabat lain yang berkaitan dengan
pendidikan (Pejabat-pejabat di Kementerian Pendidikan & Kebudayaan dan di Kementerian Agama),
.id
serta tidak kalah pentingnya adalah sarana dan prasarana penunjang pendidikan (sekolah, Perguruan
go
Tinggi, transportasi, internet, beasiswa, dan sebagainya).
.
ps
.b
1.4 Konsep dan Definisi
ab
ak
ar
Beberapa konsep dan definisi yang digunakan dalam publikasi ini antara lain :
ep
bersekolah apabila orang tersebut terdaftar dan aktif mengikuti proses belajar, baik di suatu
tp
jenjang formal ataupun non formal (program kesetaraan paket A/B/C) yang berbeda di bawah
ht
c. Masih bersekolah, adalah sedang mengikuti proses pendidikan di suatu jenjang pendidikan
formal ataupun nonformal termasuk mahasiswa yang sedang cuti.
d. Tidak bersekolah lagi, adalah pernah mengikuti proses pendidikan di jenjang pendidikan
formal ataupun nonformal, namun saat pencacahan/survei tidak lagi terdaftar untuk aktif
mengikuti proses pendidikan.
f. Jenjang Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan, adalah jenjang pendidikan tertinggi yang
sudah ditamatkan oleh seseorang yang masih bersekolah maupun yang sudah tidak
bersekolah lagi dengan tanda bukti berupa sertifikat/ijazah.
Dalam SUSENAS, pendidikan yang ditamatkan dibagi menjadi 8 (delapan) golongan, yaitu:
.id
go
3) Tamat Sekolah Menengah Pertama dan sederajat.
.
4) Tamat Sekolah Menengah Tingkat Atas Umum ps
.b
ab
6) Diploma I/II.
ar
ep
8) Universitas adalah kategori bagi mereka yang tamat program pendidikan Sarjana,
tp
Catatan:
g. Pendidikan Formal, adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, meliputi SD/MI/sederajat,
SMP/MTs/sederajat, SMU/MA/sederajat, dan PT.
h. Pendidikan Nonformal, adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang (Paket A/B/C). Pendidikan formal dan
nonformal yang dimaksud disini adalah yang berada dibawah pengawasan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) maupun kementerian lainnya.
j. Mampu Membaca dan Menulis, artinya dapat membaca dan menulis kalimat sederhana
dalam huruf latin, huruf arab, atau huruf lainnya.
Kalimat sederhana adalah kalimat yang mengandung kata-kata yang umum dipakai dalam
kehidupan sehari-hari, di mana kalimat tersebut minimal mengandung unsur subjek dan
.id
predikat. Misalnya : “ Saya belajar”.
go.
Termasuk dalam kategori dapat membaca dan menulis :
ps
.b
1) Tunanetra yang dapat membaca dan menulis huruf braille.
ab
ak
2) Orang yang sebelumnya dapat membaca dan menulis, kemudian karena cacat mereka tidak
ar
3) Orang yang sebelumnya dapat membaca dan menulis, kemudian karena katarak, lumpuh, atau
s:
1) Orang yang hanya dapat membaca saja tetapi tidak dapat menulis, atau sebaliknya.
2) Orang yang dahulu bisa membaca dan menulis, namun karena jarang digunakan sehingga lupa.
3) Anak-anak atau orang yang baru berlatih menulis (baik huruf latin maupun huruf arab) dengan
cara menyalin (menulis atau meniru) tulisan, meskipun dia dapat membacanya.
4) Orang yang dapat membaca dan menulis karena menghafal, misalnya : “membaca dan menulis
namanya”
5) Orang yang hanya dapat membaca Al-Qur’an, tetapi tidak dapat menulis kalimat sederhana
dalam huruf arab.
l. Angka Partisipasi Sekolah (APS), adalah proporsi dari semua anak pada suatu kelompok umur
tertentu yang masih bersekolah terhadap penduduk pada kelompok umur yang sesuai. Sejak
tahun 2009, pendidikan nonformal (Paket A, Paket B, dan Paket C) turut diperhitungkan.
Angka ini bermanfaat untuk menunjukkan tingkat partisipasi pendidikan menurut kelompok
umur tertentu.
.id
m. Angka Partisipasi Murni (APM), adalah proporsi anak sekolah pada suatu kelompok usia
go
tertentu yang bersekolah pada jenjang yang sesuai dengan kelompok usianya, terhadap
.
ps
seluruh anak pada kelompok usia tersebut. Sejak tahun 2009, pendidikan nonformal (Paket A,
.b
Paket B, dan Paket C) turut diperhitungkan. APM ini digunakan untuk mengukur proporsi anak
ab
n. Angka Putus Sekolah (APTs), adalah banyaknya anak pada kelompok umur jenjang pendidikan
ep
tertentu yang putus sekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan kelompok umurnya
//j
Pendataan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2020 menghasilkan berbagai
indikator pendidikan diantaranya Angka Partisipasi Sekolah, Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan,
dan juga Angka Melek Huruf. Dengan diketahuinya indikator-indikator tersebut, maka akan kita
ketahui kondisi pendidikan yang mewujudkan kinerja pemerintah dalam mengembangkan dunia
pendidikan di masa sekarang. Jika data tersebut dibandingkan dengan kondisi-kondisi sebelumnya,
akan dapat diketahui pula pertumbuhan dunia pendidikan di masa sekarang dibandingkan masa
sebelumnya.
.id
go
2.1 Partisipasi Sekolah
.
ps
.b
Indikator yang digunakan untuk melihat partisipasi penduduk dalam menjalani proses
ab
pendidikan pada jenjang tertentu ada tiga macam, yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka
ak
Partisipasi Sekolah (APS), dan Angka Partisipasi Murni (APM). Masing-masing indikator tersebut
ar
ep
memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda. Angka Partisipasi Kasar (APK) dapat memberikan
//j
gambaran tentang seberapa besar persentase murid yang ada di setiap jenjang pendidikan terhadap
s:
jumlah penduduk yang seharusnya berada pada jenjang pendidikan tersebut. Sedangkan Angka
tp
Partisipasi Sekolah (APS) dapat memberikan gambaran tentang seberapa besar proporsi penduduk di
ht
masing-masing kelompok umur yang masih aktif dalam mengikuti proses pendidikan dalam satu tahun
tertentu. Angka Partisipasi Murni (APM) dapat memberikan gambaran tentang seberapa besar
proporsi penduduk pada suatu kelompok umur tertentu yang masih aktif untuk mengikuti proses
pendidikan sesuai jenjang pendidikannya.
Angka Partisipasi Kasar merupakan angka yang menunjukkan proporsi dari jumlah anak yang
bersekolah pada suatu jenjang tertentu terhadap jumlah penduduk pada kelompok umur yang sesuai
dengan jenjang pendidikan tersebut. Semakin tinggi nilai Angka Partisipasi Kasar menunjukkan
semakin banyaknya jumlah anak sekolah yang sedang menempuh pendidikan di jenjang pendidikan
tersebut. Jika Angka Partisipasi Kasar bernilai dibawah seratus, ini menunjukkan bahwa jumlah anak
yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan lebih kecil daripada jumlah penduduk yang
seharusnya menempuh jenjang pendidikan tersebut. Sedangkan kalau bernilai diatas seratus, ini
Tabel 2.1.1
Angka Partisipasi Kasar Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Jepara, 2020
.id
Perempuan 107,16 82,67 105,68 19,50
go
Laki-laki dan Perempuan 110,40 94,66 88,00 16,30
.
Sumber : BPS Kabupaten Jepara 2020
ps
.b
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa di Kabupaten Jepara Angka Partisipasi Kasar
ab
Sekolah Dasar nilainya di atas 100,00. Sedangkan untuk jenjang pendidikan SMP, nilai APK total
ak
sebesar 94,66. Ini berarti bahwa jenjang pendidikan SD telah menampung peserta didik dengan
ar
ep
kapasitas melebihi jumlah penduduk yang berada pada kelompok umur jenjang pendidikan tersebut.
//j
Karena nilainya melebihi 100,00 ada kemungkinan pada jenjang SD sudah ada penduduk yang masih
s:
berumur dibawah 7 tahun untuk mulai belajar dan ada juga yang sudah berumur diatas 12 tahun
tp
Selain jenjang SD, jenjang SMU untuk jenis kelamin perempuan juga mempunyai nilai lebih dari
100,00. Ini berarti bahwa jumlah murid perempuan pada jenjang pendidikan SMU melebihi jumlah
perempuan yang seharusnya berada pada jenjang pendidikan tersebut. Meskipun APK total jenjang
SMU nilainya di bawah 90 persen, namun hal ini terjadi bukan karena faktor keterbatasan sarana dan
prasarana pendidikan yang ada. Akan tetapi kemungkinan besar disebabkan karena faktor kesehatan
lingkungan yang sedang dihadapi oleh penduduk di seluruh dunia.
Selama masa dua tahun ini, di Indonesia bahkan hingga seluruh dunia sedang mengalami
masalah kesehatan akibat mewabahnya virus corona yang mematikan. Akibatnya, demi menjaga
kesehatan penduduk dari serangan virus mudah menular dan mematikan itu maka sistem pendidikan
diubah dengan menggunakan sistem online agar guru dan para muridnya tidak berhadapan atau
bertatap muka langsung dalam menjalankan sistem pengajarannya. Mengingat dalam melaksanakan
sistem belajar online membutuhkan HP dan kuota yang cukup guna melaksanakan sistem belajar
Hanya saja untuk jenjang pendidikan Perguruan Tinggi nilai APK sangat jauh selisihnya dengan
jenjang pendidikan sebelumnya. Untuk nilai APK SMU secara keseluruhan bernilai 88,00. Sedangkan
nilai APK Perguruan Tinggi bernilai 16,30. Dengan besarnya selisih nilai APK tersebut tentu ada faktor-
faktor tertentu yang menjadi penyebab keadaan tersebut. Faktor utamanya adalah jumlah fasilitas
Perguruan Tinggi yang ada. Meskipun keinginan penduduk kelompok umur 19-24 tahun sangat kuat
dalam mengikuti proses pendidikan, namun kalau tidak didukung dengan adanya fasilitas pendidikan
yang ada akan berakibat pada tidak tercapainya keinginan penduduk untuk meningkatkan potensi
hidupnya.
.id
Tabel 2.1.2
go
Angka Partisipasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin
.
Kabupaten Jepara, 2020
ps
.b
Angka Partisipasi Sekolah
Jenis Kelamin
ab
Indikator kedua tentang partisipasi sekolah adalah Angka Partisipasi Sekolah. Indikator ini
ht
bermanfaat untuk menggambarkan persentase penduduk yang sedang menjalani proses pendidikan
pada suatu tahun tertentu. Semakin mudah menjalani proses pendidikan akan semakin mendorong
gairah penduduk untuk mengikutinya.
Jika dibandingkan dengan indikator APK, kedua indikator ini sama-sama mengukur partisipasi
penduduk pada jenjang pendidikan tertentu tanpa memperhatikan faktor umur yang sesuai dengan
pendidikannya. Hanya saja karena nilai APK dikelompokkan berdasarkan jenjang pendidikan, maka
indikator ini lebih menggambarkan daya tampung fasilitas pendidikan yang tersedia untuk proses
belajar mengajar. Sedangkan untuk APS yang pengelompokannya berdasarkan kelompok umur, maka
indikator ini lebih menggambarkan kemudahan penduduk dalam mengakses pendidikan. Walau di
daerah tempat tinggal penduduk sendiri tidak tersedia, namun kalau di daerah lain ternyata tersedia
fasilitas pendidikan yang sesuai dan tidak terlalu jauh dari daerah tempat tinggalnya akan dapat
membantu meningkatkan nilai Angka Partisipasi Sekolah daerah tempat tinggal penduduk tersebut.
Sedangkan untuk kelompok umur 13-15 tahun nilainya tidak jauh beda dengan kelompok umur
sebelumnya karena nilainya sebesar 96,93 dan nilai APS jenis kelamin laki-laki masih tetap lebih tinggi
.id
dibandingkan jenis kelamin perempuan seperti kondisi setahun sebelumnya. Ini mengindikasikan
go
bahwa di Kabupaten Jepara jenjang SMP juga sangat mudah diakses mengingat jumlah sekolah, biaya
.
yang harus dikeluarkan, transportasi yang tersedia, dan faktor lainnya sangat mendukung kemudahan
ps
tersebut. Hanya saja untuk beberapa penduduk perempuan, mengingat terpengaruh faktor penyebab
.b
ab
putus sekolah seperti pernikahan dini, keinginan untuk membantu ekonomi keluarga, dan sebagainya,
ak
maka nilainya sedikit lebih rendah dari jenjang sebelumnya menjadi 96,12. Akan tetapi, jika
ar
dibandingkan dengan tahun sebelumnya nilai APS tingkat SMP jenis kelamin perempuan justru
ep
menunjukkan peningkatan.
//j
s:
Untuk kelompok umur 16-18 tahun mempunyai nilai APS sebesar 68,97 dan kelompok umur
tp
berikutnya sebesar 20,94. Ini berarti jumlah penduduk umur 16-18 tahun yang masih bersekolah
ht
sebesar 68,97 persen dan untuk kelompok berikutnya sebesar 20,94 persen. Dengan kata lain di
Kabupaten Jepara keinginan lulusan SMP melanjutkan ke jenjang SMU dan seterusnya menjadi
semakin kecil daripada saat lulus SD ke jenjang berikutnya. Ini tidak lain karena adanya anggapan
bahwa tidak ada jaminan masa depan saat lulus bersekolah sehingga beberapa penduduk terutama
lulusan SMU lebih memilih langsung bekerja daripada melanjutkan sekolah. Dengan terjadinya
peristiwa-peristiwa seperti ini menyebabkan APS kelompok umur jenjang Perguruan Tinggi jauh lebih
kecil daripada kelompok-kelompok sebelumnya.
Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan angka yang menunjukkan proporsi anak sekolah
pada suatu kelompok umur tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai
.id
dengan kelompok umurnya. Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui keberhasilan para tenaga
go
pengajar dalam menjalankan tugasnya untuk melakukan proses pengajaran kepada para muridnya
.
ps
agar dapat mengikuti proses pendidikan secara berjenjang dan berkesinambungan tanpa mengalami
.b
keadaan tinggal kelas maupun terlambat saat mendaftarkan diri ke jenjang berikutnya. Jika nilai APM
ab
hasil pengukuran bernilai 100,00 dapat dikatakan bahwa yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan
ak
yang diukur tidak ada penduduk kelompok umur diatas maupun dibawah kelompok umur yang
ar
ep
APM jenjang SD di Kabupaten Jepara tahun 2020 bernilai 97,51 dan untuk jenjang SMP bernilai
s:
tp
78,11. Ini berarti saat menuju jenjang SD sangat sedikit sekali yang terlambat mendaftarkan diri dan
ht
mengalami keadaan tinggal kelas saat belajar selama enam tahun di jenjang tersebut. Hanya ada 2,49
persen peserta didiknya yang tidak berumur 7-12 tahun. Mengingat di jenjang SMP nilai APM bernilai
78,11 mengindikasikan bahwa ada sebanyak 21,89 persen peserta didiknya yang tidak berumur 13-15
tahun. Dengan menengok APS kelompok umur 13-15 tahun bernilai 96,93 dapat diartikan bahwa dari
sebanyak 96,93 persen penduduk kelompok umur 13-15 tahun yang bersekolah ada sebanyak 78,11
persen yang memang duduk di jenjang SMP. Sisanya sebesar 18,82 persen ada kemungkinan masih
duduk di SD dan ada pula yang sudah duduk di jenjang SMU. Mengingat hanya ada 2,49 persen peserta
didik SD yang tidak berumur 7-12 tahun, dapat diartikan bahwa 18,82 persen kelompok umur 13-15
tahun yang tidak duduk di bangku SMP kemungkinan besar sudah duduk di bangku SMU jika 2,49
persen peserta didik SD yang tidak berumur 7-12 tahun tersebut ternyata berumur dibawah 7 tahun.
Itulah sebabnya APM jenjang SMU hanya sebesar 59,93 mengingat 18,82 persen peserta didiknya
berada pada kelompok umur 13-15 tahun dan sisanya berumur 19 tahun keatas.
Kemampuan membaca dan menulis merupakan modal dasar yang harus dimiliki oleh setiap
orang dalam menuntut ilmu pengetahuan. Tanpa kemampuan membaca dan menulis, seseorang akan
sulit menerima informasi secara mandiri guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanpa kemampuan
membaca, seseorang akan sulit mengetahui petunjuk ataupun isyarat tertulis yang harus diketahui
saat menjalankan aktivitasnya yang bisa berakibat pada timbulnya kesalahan langkah dalam
memecahkan masalah yang ada. Tanpa kemampuan menulis, seseorang akan sulit mencari bantuan
kepada orang lain saat menjalankan aktivitasnya dengan menggunakan isyarat berupa tulisan. Itulah
sebabnya kemampuan membaca dan menulis harus dimiliki seseorang, agar dalam menjalankan
aktivitasnya bisa digunakan untuk mencari petunjuk dan segera meminta bantuan kepada orang lain
.id
jika sedang mengalami kesulitan dalam menghadapi masalah.
. go
Tabel 2.2.1
ps
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Melek Huruf Menurut Kelompok Umur
.b
dan Jenis Kelamin di Kabupaten Jepara, 2020
ab
ak
1 15 - 24 100,00
tp
2 25 - 44 99,87
ht
3 45+ 88,91
4 15+ 94,94
Sumber: Statistik Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2020
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2020 Angka Melek Huruf penduduk
Kabupaten Jepara kelompok umur 15-24 tahun bernilai 100,00 persen. Ini mengindikasikan bahwa
tidak satupun penduduk kelompok umur 15-24 tahun yang ditemukan tidak mempunyai kemampuan
menulis maupun membaca. Dengan adanya kemampuan tersebut akan bisa dijadikan sebagai modal
dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan di era digital agar dapat mengakses segala macam
teknologi yang ada guna memenuhi segala macam kebutuhan kehidupan.
Untuk kelompok umur 25-44 tahun, kondisinya sedikit berbeda dengan kelompok umur di
atasnya. Meskipun ada penduduk yang tidak mempunyai kemampuan dalam menulis dan membaca,
namun jumlahnya kurang dari satu persen jumlah penduduk kelompok umur tersebut. Mengingat
Angka Melek Huruf kelompok umur 15-24 tahun sudah seratus persen, ini menunjukkan bahwa upaya
pemerintah dalam meningkatkan kemauan penduduk untuk mengikuti pendidikan dasar melalui
Angka Melek Huruf di Kabupaten Jepara usia 15-44 tahun berada diatas 99 persen. Sedangkan
untuk kelompok umur 45 tahun keatas bernilai 88,91 persen. Itulah sebabnya Angka Melek Huruf di
Kabupaten Jepara kelompok umur 15 tahun keatas secara keseluruhan bernilai 94,94 persen.
.id
Grafik 2.2.1
go
Perkembangan Angka Melek Huruf Kabupaten Jepara, 2016-2020 (%)
.
2016 2017 2018
ps
2019 2020
.b
ab
95,45
95,39
ak
ar
ep
94,94
//j
s:
94,69
tp
94,63
ht
.id
go
Jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan akan memberikan gambaran tentang seberapa
.
besar kualitas SDM yang ada di suatu wilayah. Semakin banyak jumlah penduduk yang tamat pada
ps
jenjang pendidikan tertinggi, maka akan semakin baik pula kualitas Sumber Daya Manusia yang ada di
.b
ab
wilayah setempat. Keadaan tersebut akan sangat dibutuhkan oleh suatu negara mengingat dengan
ak
adanya kondisi tersebut pemerintah akan cepat dan tepat dalam menjalin komunikasi guna
ar
memberikan arahan kepada setiap warga negara dalam melaksanakan proses pembangunan.
ep
Tabel 2.3.1
//j
s:
Jika ditinjau dari jenis kelamin, penduduk laki-laki dan penduduk perempuan usia 15 tahun ke
atas paling banyak menamatkan SD. Untuk penduduk laki-laki, persentase tamatan SD berkisar 32,81
persen, tamatan SMP berkisar 27,97 persen, dan tamatan SMU berkisar 25,30 persen. Untuk
penduduk perempuan, persentase tamatan SD berkisar 29,12 persen, tamatan SMP berkisar 26,65
persen, dan tamatan SMU berkisar 20,46 persen. Adapun tamatan Perguruan Tinggi, penduduk laki-
laki berkisar 4,92 persen dan penduduk perempuan berkisar 5,78 persen. Tingginya tamatan
Grafik 2.3.1
Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas di Kabupaten Jepara
Menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki Tahun 2020
.id
go
.
.
5,35% 2,20% 11,35%
ps Tidak/Belum Pernah Sekolah
.b
22,85% Tidak Tamat SD
ab
30,94% Tamat SD
ak
Tamat SMU
ep
Tamat PT
//j
s:
Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui bahwa pada tahun 2020 di Kabupaten Jepara
penduduk umur 15 tahun ke atas mayoritas memiliki ijazah tertinggi berupa ijazah SD. Setelah itu,
mayoritas kedua memiliki ijazah tertinggi berupa ijazah SMP. Urutan ketiga disusul oleh ijazah tertinggi
berupa ijazah SMU. Untuk ijazah tertinggi SD, jumlahnya mencapai 30,94 persen. Untuk ijazah
tertinggi SMP, jumlahnya mencapai 27,31 persen. Dan untuk ijazah tertinggi SMU, jumlahnya
mencapai 22,85 persen.
Untuk yang tamat Perguruan Tinggi jumlahnya hanya mencapai 5,35 persen. Kelompok ini lebih
kecil daripada yang Tidak Tamat SD yang jumlahnya mencapai 11,35 persen. Meskipun demikian,
kelompok ini jumlahnya masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
Tidak/Belum Pernah Sekolah. Ini menunjukkan bahwa meskipun kelompok Tamatan Perguruan Tinggi
jumlahnya lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang tidak mempunyai ijazah,
namun kelompok ini bukan merupakan kelompok yang jumlahnya paling kecil diantara lima kelompok
lainnya.
PENUTUP
3.1 Ringkasan
1. Partisipasi Sekolah penduduk Kabupaten Jepara tahun 2020 terdiri tiga indikator yaitu APS, APK,
dan APM. APS kelompok umur 7-12 tahun bernilai 99,65 dan kelompok umur 13-15 tahun sebesar
96,93. APK tertinggi berada pada jenjang SD yang bernilai 110,40 dan urutan kedua berada pada
jenjang SMP yang bernilai 94,66. APM yang tertinggi juga berada pada jenjang SD yang bernilai
97,51 dan urutan kedua juga berada pada jenjang SMP yang bernilai 78,11..
.id
2. Angka Melek Huruf penduduk Kabupaten Jepara tahun 2020 kelompok umur 15-24 tahun bernilai
go
100,00 persen dan kelompok umur 25-44 tahun bernilai diatas 99,87 persen. Adapun Angka Melek
.
ps
Huruf kelompok umur 45 tahun ke atas bernilai 88,91 persen. Itulah sebabnya Angka Melek Huruf
.b
kelompok umur 15 tahun ke atas bernilai 94,94 persen.
ab
ak
3. Pada tahun 2020 Penduduk Kabupaten Jepara usia 15 tahun ke atas mayoritas tamatan SD
ar
meskipun persentasenya tidak begitu jauh berbeda dengan tamatan SMP. Tamatan SD berjumlah
ep
30,94 persen dan tamatan SMP berjumlah 27,31 persen. Sedangkan tamatan Perguruan Tinggi
//j
3.2 Kesimpulan
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ditinjau dari Angka Melek Huruf, kondisi di Kabupaten
Jepara sangat menggembirakan karena pada tahun 2020 nilainya menunjukkan peningkatan bila
dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Dari seratus penduduk yang tinggal di Kabupaten
Jepara, akan ditemukan lima penduduk yang tidak mempunyai kemampuan membaca dan menulis.
Ini berarti bahwa penduduk di Kabupaten Jepara sudah mempunyai modal dasar guna meningkatkan
ilmu pengetahuan melalui berbagai informasi yang ada di masa sekarang. Ada indikasi bahwa jarang
sekali penduduk di Kabupaten Jepara yang tidak bisa menggunakan fasilitas-fasilitas teknologi online
seperti HP dan internet pada saat ini. Namun, mengingat lulusan Perguruan Tinggi masih sangat
sedikit, maka pemerintah perlu mengembangkan fasilitas-fasilitas pendidikan Perguruan Tinggi yang
ada agar dapat menciptakan SDM yang berkualitas guna melaksanakan pembangunan secara mandiri.
.id
5 Mayong 45.401 45.387 90.788 100,03
6 Nalumsari 37.276 37.461 74.737 99,51
go
7 Batealit 42.802 41.939 84.741 102,06
.
8 Tahunan 55.190 53.772 108.962 102,64
9 Jepara 41.101 ps
40.737 81.838 100,89
.b
10 Mlonggo 42.485 41.247 83.732 103,00
ab
.id
5 20 – 24 48.675 47.191 95.866
6 25 – 29 48.532 47.246 95.778
go
7 30 – 34 49.025 48.331 97.356
.
8 35 – 39 47.309 46.897 94.206
9 40 – 44 ps
46.300 46.180 92.480
.b
10 45 – 49 41.882 42.218 84.100
ab
.id
Total 100,00 100,00 100,00
go
Sumber : Kabupaten Jepara Dalam Angka 2021
.
ps
.b
ab
ak
ar
ep
//j
s:
tp
ht
.id
Total 100,00 100,00 100,00
Sumber : Kabupaten Jepara Dalam Angka 2021
. go
ps
.b
ab
ak
ar
ep
//j
s:
tp
ht
.id
Total 100,00 100,00 100,00
Sumber : Kabupaten Jepara Dalam Angka 2021
. go
ps
.b
ab
ak
ar
ep
//j
s:
tp
ht
.id
. go
ps
.b
ab
ak
ar
ep
//j
s:
tp
ht
.id
. go
ps
.b
ab
ak
ar
ep
//j
s:
tp
ht
.id
10 Mlonggo 8 4,10
go
11 Pakis Aji 8 4,10
12 Bangsri 12 6,15
.
13 Kembang ps
11 5,64
.b
14 Keling 12 6,15
15 Donorojo 8 4,10
ab
16 Karimunjawa 4 2,05
ak
Rasio Murid
No Kecamatan Sekolah Guru Murid
terhadap Guru
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Kedung 27 113 1.429 12,65
2 Pecangaan 24 148 1.573 10,63
3 Kalinyamatan 24 178 1.750 9,83
4 Welahan 22 115 1.158 10,07
5 Mayong 34 173 1.853 10,71
6 Nalumsari 29 129 1.375 10,66
.id
7 Batealit 23 94 1.139 12,12
8 Tahunan 27 134 1.413 10,54
go
9 Jepara 39 235 2.278 9,69
.
10
11
Mlonggo
Pakis Aji
34
21 ps 156
80
1.968
1.062
12,62
13,28
.b
12 Bangsri 51 270 2.660 9,85
ab
.id
7 Batealit 37 308 5.125 16,64
go
8 Tahunan 44 387 7.336 18,96
9 Jepara 43 497 9.134 18,38
.
10 Mlonggo 35 ps
374 4.697 12,56
.b
11 Pakis Aji 27 246 3.491 14,19
ab
.id
7 Batealit 11 141 2.327 16,50
go
8 Tahunan 6 91 1.364 14,99
9 Jepara 11 297 5.168 17,40
.
10 Mlonggo 7 ps 91 1.441 15,84
.b
11 Pakis Aji 3 47 1.039 22,11
ab
Rasio Murid
No Kecamatan Sekolah Guru Murid terhadap
Guru
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Kedung 1 14 85 6,07
2 Pecangaan 2 92 1.441 15,66
3 Kalinyamatan 1 39 589 15,10
4 Welahan 1 50 893 17,86
5 Mayong 3 80 1.555 19,44
.id
6 Nalumsari 1 39 733 18,79
7 Batealit 1 13 372 28,62
go
8 Tahunan 2 68 1.272 18,71
.
9 Jepara 4 94 1.413 15,03
10 Mlonggo 1 ps
48 743 15,48
.b
11 Pakis Aji - - - -
ab
16 Karimunjawa - - - -
//j
Rasio Murid
No Kecamatan Sekolah Guru Murid
terhadap Guru
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Kedung 2 79 1.372 17,37
2 Pecangaan 2 59 696 11,80
3 Kalinyamatan 2 68 1.479 21,75
4 Welahan 1 27 733 27,15
5 Mayong 6 136 2.967 21,82
6 Nalumsari 2 61 743 12,18
.id
7 Batealit 3 83 1.441 17,36
8 Tahunan 5 93 1.135 12,20
go
9 Jepara 6 310 5.164 16,66
.
10
11
Mlonggo
Pakis Aji
3
3
43
67 ps 444
1.106
10,33
16,51
.b
12 Bangsri 8 151 2.670 17,68
ab