tp
s:
//j
at
im
.b
ps
.go
.id
ht
tp
s:
//j
atim
.b
ps
.go
.id
ht
tp
s:
//j
atim
.b
ps
.go
.id
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
ISSN : 2715-4939-602-6756-13-8
Katalog : 4102004.354102004.35
No Publikasi : 35000.2145.1504
.id
Ukuran buku : 17,6 cm x 25 cm
go
Jumlah Halaman : xiv + 100
.
ps
.b
tim
Naskah : :
Gambar Kulit : :
tp
ht
Diterbitkan oleh :
menggandakan sebagian atau seluruh isi buku untuk tujuan komersial tanpa izin
tertulis dari Badan Pusat Statistik
TIM PENYUSUN
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
JAWA TIMUR TAHUN 2021
Pengarah :
Dr. Dadang Hardiwan, S.Si, M.Si
.id
Penanggung Jawab Teknis :
go
Khaerul Agus, S.Si, M.Si
.
ps
Suzatmo Putro, S.ST, M.Si
.b
Editor :
tim
Penulis :
ht
Desain/Layout :
Suzatmo Putro, S.ST, M.Si
Joko Ade Nrursiyono, S.ST
Desain Cover :
Joko Ade Nrursiyono, S.ST
ht
tp
s:
//j
atim
.b
ps
.go
.id
KATA PENGANTAR
.id
Data dari berbagai sumber tersebut selanjutnya diolah dan akan disajikan
go
dalam bentuk analisis indikator kependudukan, kesehatan dan gizi, pendidikan,
.
ps
ketenagakerjaan, taraf dan pola konsumsi, perumahan dan lingkungan, serta
.b
Harapan kami semoga kehadiran publikasi ini dapat memberikan manfaat bagi
a
seluruh pengguna data, khususnya Pemerintah Daerah Jawa Timur, dalam melakukan
//j
s:
Akhir kata, ucapkan terima kasih disampaikan kepada seluruh pihak yang
ht
Halaman
Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………… V
1. Kependudukan ………………………………………………………………………………………….. 1
.id
go
2. Kesehatan …………………………………………………………………………………………………… 11
.
ps
2.1 Derajat dan Status Kesehatan Penduduk ………………………………………….. 11
.b
3. Pendidikan ………………………………………………………………………………………………… 23
tp
4. Ketenagakerjaan ……………………………………………………………………………………… 39
.id
6.3 Status Kepemilikan Rumah Tinggal……………………………………………. 66
7. . go
Kemiskinan ……………………………………………………………………………………………………… 69
ps
.b
hun………………………………………………………………………………………………………... 77
tp
ht
8 Sosial Lainnya 81
8.1 Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kegiatan ……………………………………….. 81
8.2. Akses pada Teknologi Informasi dan Komunikasi ……………………………….. 85
8.3. Akses Kredit dan Pengobatan Gratis …………………………………………………….. 91
Halaman
Tabel 1.1 Jumlah, Laju Pertumbuhan Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin, 2015 2
–2020 ………………………………………………………………………………………………….
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Pulau 5
Jawa, 2020
Tabel 1.3 Komposisi penduduk (%) dan Angka beban Ketergantungan Jawa Ti-
mur, Tahun 2015-2020………………………………………………………...…………………… 7
Tabel 1.4 Ukuran Fertilitas Jawa Timur, Tahun 2010 dan 2020 ………………………………. 9
Tabel 2.1 Angka Kematian Bayi (AKB) dan Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB) Jawa
Timur Tahun 2017 – 2021 ………………………………………………………………………… 13
.id
Tabel 2.2 Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Pernah Kawin dan Me-
lahirkan Anak pada 2 Tahun Terakhir di Jawa Timur Menurut Tempat
go
Melahirkan, 2020 ………………………………………………………………………………………. 18
.
ps
Tabel 4.1 Penduduk Jawa Timur Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan
.b
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama
Seminggu yang lalu Menurut Kelompok Lapangan Usaha, 2017-2019
a
43
//j
(juta orang)………………………………………………………………………………………………….
s:
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Status Pekerjaan
tp
Tabel 5.2 Nilai Pengeluaran Non Makanan Penduduk Menurut Jenis Penge-
luarannya di Jawa Timur Tahun 2019…………………………………………………… 53
Tabel 5.3 Persentase Distribusi Pengeluaran Penduduk Jawa Timur Tahun 2014- 57
2019…………………………………………………………………………………………………………..
Tabel 7.2 Garis Kemiskinan, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), dan Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) Jawa Timur, 2017-2019……………………………… 75
Tabel 7.3 Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun Ke Atas di Jawa Timur Menurut
Status Bekerja dan Lapangan Pekerjaan, 2017-2019………………………………………. 79
.id
. go
ps
.b
atim
//j
s:
tp
ht
Halaman
Gambar 1.1 Pertumbuhan Penduduk Jawa Timur, Tahun 2014 -2020…………… 2
Gambar 2.1 Umur Harapan Hidup Penduduk Jawa Timur Tahun 2015-2019…………… 14
Gambar 2.2 Angka Kesakitan, Persentase yang Mengeluh Kesehatan dan Rata-rata 15
lama Rawat Inap Tahun 2019…………………………………………………………………..
Gambar 2.3 Persentase Bayi Usia 0-23 Bulan di Jawa Timur 2019 …………………………… 16
Gambar 2.4 Persentase Balita di Jawa Timur yang Mendapat Imunisasi menurut
Jenis Imunisasi, 2019……………………………………………………………………… 18
Gambar 2.5 Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Pernah Kawin dan Me-
.id
lahirkan Anak pada 2 Tahun Terakhir di Jawa Timur menurut Tempat
go
Melahirkan, di Jawa Timur 2019……………………………………………………………...
19
.
ps
Gambar 2.6 Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Pernah Kawin dan Me-
lahirkan Anak menurut Penolong Kelahiran Terakhir, di Jawa Timur, 20
.b
2018-2020 ...............................................................................................................
tim
Gambar 3.1 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Jawa Timur menurut Kelompok Umur,
a
2017-2019…………………………………………………………………………………………………. 25
//j
s:
Gambar 3.2 Angka Partisipasi Sekolah menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Jawa Timur, 2018-2020 ………………………………………………….………………….. 26
tp
ht
Gambar 4.2 Angkatan Kerja Menurut Pendidikan yang Ditamatkan Tahun 2019 (%)…. 40
Gambar 4.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Jawa Timur, 2015-2019……… 41
Gambar 4.4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Timur, Menurut Pen-
didikan Tertinggi Ditamatkan, Agustus 2017 – Agustus 42
2019……..………………………………………………………………………………………………..
Gambar 4.5 Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha, Agustus
2019 (Juta Orang)………………………………………………………………….……………………. 45
Gambar 5.1 Persentase Pengeluaran Penduduk Jawa Timur Tahun 2019 ………………… 49
Gambar 5.2 Pengeluaran Makanan dan Non Makanan Menurut Kabupaten/Kota di 54
JawaTimur Tahun 2019 …………………………………………………………………...
Gambar 5.3 Indeks Gini Jawa Timur Tahun 2014-2019………………………………………….. 56
.id
Gambar 5.4 Konsumsi Kalori Per Kapita Per Hari Penduduk Jawa Timur Menurut 58
go
Daerah Tempat Tinggal Tahun 2017-2019 ……………………………………………
.
ps
Gambar 5.5 Konsumsi Protein Per Kapita Per Hari Penduduk Jawa Timur Menurut 59
Daerah Tempat Tinggal Tahun 2017-2019 ………………………………………………
.b
tim
Gambar 6.1 Persentase Sumber Penerangan di Jawa Timur Tahun 2019, ……………… 65
Gambar 6.2 Persentase Rumah Tangga di Jawa Timur Menurut Status Kepemilikan
a
//j
Gambar 7.1 Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota, Jawa Timur Ta-
tp
Gambar 7.2 Peta Sebaran Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota, Maret 2020 … 73
Gambar 7.4 Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Kepara-
han Kemiskinan (P2) Jawa Timur, 2000 - 2021 …...………………………………… 76
Gambar 7.5 Perkembangan Pendidikan Penduduk Miskin Jawa Timur, Tahun 2006,
2010, 2015, 2020 ………………………………………………………………………………………… 77
Gambar 8.1 Persentase Penduduk Jawa Timur Usia 15+ menurut Jenis Kegiatan Uta-
ma seminggu yang Lalu, Agustus Tahun 2020 (%) ……………………………… 81
Gambar 8.2 Persentase Penduduk Jawa Timur Usia 10+ Menurut Jenis Kegiatan Uta-
ma Tahun 2020 (%)……………………………………………………………………………………. 82
Gambar 8.3 Persentase Penduduk Jawa Timur Usia 10+ yang Bekerja Menurut Ting-
kat Pendidikan Tahun 2020 (%) ………………………………………………………………. 83
.id
Gambar 8.10 Peta Kepemilikan Jaminan Kesehatan menurut Kabupaten/Kota di Ja-
wa Timur Tahun 2020 (%) ……………………………………………………………………... 95
go
Gambar 8.11 Persentase Penduduk yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan
.
ps
Setahun yang Lalu di Jawa Timur Tahun 2018-2020 (%) ……………… 96
.b
Gambar 8.12 Risiko Penduduk Terkena Kejahatan (Crime Rate) per 100.000
tim
Gambar 8.13 Penduduk yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan Setahun yang Lalu
a
//j
di Jawa Timur menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal Ta-
s:
.id
go
daya, bahkan keamanan sangat dipengaruhi oleh tersedianya
data kependudukan. .
ps
.b
Pertumbuhan penduduk
jurus yang jitu untuk dapat menjamin keberlangsungan pro-
yang tak terkendali dan
a
//j
demografi, menjadi pe- Sisi demografi lain yang penting adalah perubahan
taka demografii
komposisi/struktur penduduk dan ketimpangan distribusi
Jenis Kelamin
Jumlah penduduk Jawa Timur pada tahun 2020 Gambar 1.1 Pertumbuhan
Penduduk Jawa Timur, Tahun
berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 tercatat 2015- 2020
.id
Jawa Timur telah mengalami pertambahan penduduk
go
sebesar 3,19 juta jiwa. Terlihat bahwa jumlah penduduk
.
ps
Sumber : Proyeksi Penduduk
Jawa Timur menunjukkan tren peningkatan. Indonesia
.b
tim
Tabel 1.1 Jumlah, Laju Pertumbuhan Penduduk, dan Rasio Jenis Ke-
ht
lamin, 2015-2020
.id
penduduk Jawa Timur sebesar 0,61 persen dan terus men-
go
galami penurunan, hingga tahun 2020 tercatat 0,47 persen.
.
ps
Indikator ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah da-
.b
memperlihatkan kemajuan.
a
//j
begitu pula dengan kepadatan penduduk antara kota dan desa. Dis-
suatu wilayah.
.id
go
Sebaliknya, wilayah dengan dengan jumlah penduduk yang relatif
.
ps
sedikit akan memunculkan persoalan pemanfaatan sumber daya alam
.b
tahun 2017 densitas penduduk Jawa Timur sekitar 819 jiwa per km2,
tp
ht
km2, dan tahun 2019 sekitar 827 jiwa per km2.. Se- Gambar 1.2 Kepadatan Penduduk Jawa Timur,
Tahun 2017- 2020
dangkan tahun 2020 mencapai 847 jiwa per km2..
Kepadatan
Jumlah Penduduk
Provinsi Luas Wilayah (km2) Penduduk (per
(Juta Jiwa)
1.000 km2)
.id
Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia
go
.
ps
atas 1.000 per km2 kecuali Jawa Timur yang hanya sekitar 831
.b
karta yang mencapai sekitar 16.031 jiwa per km2 diikuti Jawa Ba-
s:
sekitar 1.411 jiwa per km2 dan 1.361 jiwa per km2. Kemudian disu-
sul DI Yogyakarta sekitar 1.239 jiwa per km2 dan Jawa Tengah
adalah Kota Mojokerto sekitar 7.789 jiwa per km2, disusul Kota Ma-
.id
go
semakin tinggi beban yang harus ditanggung penduduk produktif
.
untuk mendukung penduduk yang belum produktif dan tidak
ps
.b
43,97 persen serta tahun 2017 sebesar 43,79 persen. Pada tahun 2018
dan menjadi 43,68 pada tahun 2019, dan pada tahun 2020 sebesar
Angka Beban
15-64 Ta-
Tahun 0-14 Tahun 65 Tahun + Ketergantungan
hun
(jiwa)
1 2 3 4 5
2015 23,19 69,34 7,47 44,22
2016 22,91 69,46 7,63 43,97
2017 22,63 69,54 7,81 43,79
2018 22,37 69,60 8,00 43,70
2019 22,12 69,60 8,28 43,68
.id
2020 21,40 70,26 8,35 43,71
go
Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia
.
ps
penduduk produktif dapat terlibat aktif dalam kegiatan
.b
tim
hun) . Pada tabel 1.3 menunjukkan bahwa pada tahun 2015 ada
hun) dan turun menjadi 22,91 persen pada tahun 2016. Hingga
bangunan.
.id
Sementara itu, proporsi penduduk usia lanjut 65 tahun ke
go
atas semakin bertambah dari 7,47 persen pada tahun 2015 menjadi
.
ps
7,63 persen pada tahun 2016 dan 8,35 persen pada tahun 2020.
.b
lansia.
a
//j
1.4. Fertilitas
s:
tp
ht
tan dengan pelayanan ibu hamil dan perawatan anak. Semua ber-
TFR Jawa Timur mengalami penurunan, yaitu dari 2,04 pada tahun
2010 menjadi 1,91 di tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa rata-
.id
rata banyaknya anak yang dilahirkan oleh seorang wanita hingga
capai masa reproduksinya. GRR pada tahun 2020 pada angka 0,9
tp
Tabel 1.4 Ukuran Fertilitas Jawa Timur, Tahun 2010 dan 2020
1 2 3 4 5
2010 2,04 1,0 1,0 16,4
2015 1,97 1,0 0,9 15,1
2020 1,91 0,9 0,9 14,1
jumlah yang sama. NRR bernilai lebih dari satu berarti bahwa
.id
suatu populasi dapat mengantikan dirinya dengan jumlah yang
go
lebih besar, sementara NRR kurang dari satu berarti populasi
.
ps
tidak mampu menggantikan dirinya dengan jumlah yang sama.
.b
tim
NRR pada tahun 2020 adalah sebesar 0,9 atau turun sebesar
a
.id
. go
ps
.b
a tim
//j
s:
tp
ht
Beberapa indikator
go
yang digunakan untuk menggambarkan
.
ps
kondisi tingkat kesehatan masyarakat antara lain angka kesakitan
.b
tim
aktifitasnya sehari-hari.
.id
keluhan Kesehatan dibandingkan penduduk perdesaan. Penduduk
go
perkotaan pada tahun 2020 terdapat 14,28 persen yang mengala-
.
ps
mi keluhan kesehatan, sementara penduduk pedesaan 15,49 per-
.b
maupun pemerintah.
s:
tp
kondisi dan situasi, bisa disebabkan oleh situasi lokal maupun glo-
bal. Pada tahun 2020 angka kesakitan menurun padahal pada tahun
Tabel 2.1 Angka Kematian Bayi (AKB) dan Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB)
Jawa Timur Tahun 2017 – 2021
.id
go
Gambar 2.2. Umur Harapan Hidup Penduduk Jawa Timur
Tahun 2016 - 2 020 .
ps
.b
atim
//j
s:
tp
ht
matian per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2020 AKHB Jawa
ngan hidup bayi berbanding terbalik dengan angka kematian bayi. Se-
sosial ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari capaian umur harapan
.id
dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga
go
memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada
.
ps
gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
.b
Gambar 2.3. Persentase Anak Usia 0-23 Bulan (Baduta) di Jawa Ti-
mur menurut Lamanya Pemberian ASI, 2020
pendidikan.
–2020) terus meningkat yaitu dari 70,74 pada tahun 2016 menjadi
71,30 tahun 2020. Wilayah dengan UHH tertinggi adalah kota Su-
(66,89 tahun).
.id
(74,06 tahun). Tiga wilayah ini mempunyai lingkungan kota dan
go
masyarakat yang sadar menjaga lingkungan hidup, Kota Surabaya
.
ps
mempunyai kelebihan sarana dan prasarana yang lengkap sehingga
.b
.id
.go
ps
.b
tim
Pertumbuhan anak pada masa emas atau umur 0-5 tahun sangat
ASI .
awal keluar ASI, dari grafik di atas didapatkan bahwa baduta pada usia 0-6
.id
Sumber : Susenas 2020, Badan Pusat Statistik
go
.
ps
semakin bertambahnya umur, asupan ASI yang diperoleh baduta
.b
semakin menurun. Baduta usia 7-11 bulan yang masih mendapat ASI
tim
sebesar 23,63 persen, usia 12-155 bulan sebesar16,4 persen, usia 16-19
a
//j
bulan sebesar 13,26 persen, dan pada usia 20-23 bulan tersisa sebesar
s:
10,41 persen. Dari hasil Susenas 2020 juga diketahui bahwa bayi usia
tp
ht
dua tahun di Jawa Timur tidak sampai separuh yang mendapatkan ASI
Tabel 2.2.
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Pernah Kawin dan Melahirkan Anak
pada 2 Tahun Terakhir di Jawa Timur Menurut Tempat Melahirkan, 2020
.id
ibunya yang diterima saat masih dalam kandungan. Namun
go
kekebalan ini hanya dapat bertahan hingga beberapa minggu atau
.
ps
bulan saja. Setelah itu bayi akan rentan terhadap berbagai jenis
.b
serta tiga kali untuk DPT, Polio, dan Hepatitis B) sebanyak 42,66
.id
neonatal, diyakini dapat menurunkan Angka Kematian Ibu
go
(AKI), karena dapat mempengaruhi keselamatan ibu dan
.
ps
bayinya. Karena dalam penangannya telah menerapkan pros-
.b
hun 2020, jumlah Rumah Sakit Umum bertambah dari 295 unit
menjadi 303 unit, begitu pula Rumah Sakit bersalin yang semula 67
kecamatan, tercatat 1757 unit dari semula 1725 unit, dan posyandu
.id
tercatat sebanyak 46946 kelompok bertambah dari tahun 2019
go
yang tercatat 46893 kelompok. Bertambahnya Fasilitas Kesehatan
.
ps
menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mencapai pem-
.b
dikan merupakan hak setiap warga negara, yang bertujuan untuk mencer-
daskan kehidupan bangsa. Wajib belajar dua belas tahun pun mulai di-
sekolah.
.id
go
Ukuran keberhasilan pembangunan saat ini tidak dapat hanya
.
ps
menggunakan keberhasilan pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi
.b
kewilayahan, saat ini tidak lagi dianggap sebagai indikator utama dalam pem-
a
difokuskan pada objek yang akan dibangun, akan tetapi lebih kepada peran
itu pendidikan dianggap memiliki peran strategis yakni sebagai kunci kema-
juan sebuah bangsa. Peran strategis pendidikan yaitu sebagai alat yang tidak
didikan.
penduduk usia sekolah. Semakin tinggi APS maka semakin besar pula
.id
jumlah penduduk yang sedang menempuh pendidikan di bangku sekolah.
. go
APS Jawa Timur pada tahun 2020, untuk kelompok usia 7-12 dan 13-
ps
15 tercatat di atas 95 persen, pada umur jenjang SD sebesar 99,62 persen,
.b
tim
sedangkan pada jenjang SMP sebesar 97,02 persen, artinya mayoritas anak
a
usia 7-12 tahun dan usia 13-15 tahun dapat menikmati pendidikan SD dan
//j
s:
SMP atau sederajat. Hal ini sekaligus menggambarkan bahwa wajib belajar
tp
9 tahun telah berhasil dicapai. Sedangkan untuk kelompok umur 16-18 ta-
ht
hun masih mencapai 72,18 persen. Sehingga masih banyak anak pada jen-
APS di provinsi Jawa Timur masih belum bisa 100%. Hal ini disebabkan
faktor ekonomi, dan lain-lain. Selain itu, tuntutan ekonomi lebih besar pada
kelompok umur 16-18 tahun dimana meraka dianggap sudah mampu untuk
bekerja.
tingkat lanjutan, dan mudah diakses. Begitu pula dukungan dari masyarakat
.id
setempat (budaya). Budaya kawin pada usia muda dapat menjadi hambatan
go
anak-anak untuk meneruskan sekolah pada jenjang lanjutan. Pemerintah te-
.
ps
lah berupaya mendorong peningkatan APS di setiap jenjang usia. Me-
.b
tim
taranya kejar paket A, B, dan C. Disamping itu dibangun juga program pen-
//j
s:
antara laki-laki dibandingkan perempuan lebih tinggi APS perempuan. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan lagi antara laki-laki dan per-
empuan dalam menempuh pendidikan di provinsi Jawa Timur. Selain itu, pada
gambar dibawah juga menunjukkan bahwa nilai APS semakin menurun sei-
.id
dengan nilai APS terendah. Hal ini dikarenakan penduduk kelompok umur
go
tersebut cenderung berfokus untuk mencari pekerjaan. Selain itu, biaya untuk
.
ps
meneruskan pendidikan ke tingkat lanjut juga cukup mahal, sehingga tidak
.b
tim
tempat sebagian besar pendidikan tinggi di Jawa Timur, APS kelompok usia 16
tp
-18 tahunnya tidak tertinggi di Jawa Timur (hanya 65,67 persen), bahkan
ht
dibawah rata-rata APS Propinsi Jawa Timur (72,18 persen). Seperti diketahui
bahwa Kota Surabaya adalah surga para pendatang dari wilayah lain untuk
mencari kerja, tidak sedikit para pekerja tersebut cuma berbekal ijasah SD dan
SMP.
.id
. go
ps
.b
tim
usia sekolah di Jawa Timur memiliki minat yang tinggi untuk mengenyam
bangku pendidikan.
Sekolah Dasar saja sebanyak 32,91 persen, Sekolah menengah Pertama men-
capai 21,63 persen, selanjutnya tingkat sekolah Lanjutan Atas dan Sekolah
Menengah Kejuruan sebesar 33,41 persen dan hanya sebagian kecil (12,05
Gambar 3.4 Perbandingan Rata-rata Lama Sekolah Usia 25 Tahun ke Atas
Kota Madiun, Kabupaten Sampang dan Jawa Timur 2019-2020
.id
. go
ps
.b
a tim
//j
s:
tp
ht
paten dengan IPM terendah. Berdasarkan grafik diatas juga terlihat, bahwa
bahwa dalam kondisi normal rata-rata lama sekolah suatu wilayah tidak
rata lama sekolah adalah penduduk berusia 25 tahun keatas (sesuai dengan
UNDP variable penyusun IPM) . Semakin tinggi angka RLS, maka semakin
sebesar 7,78 tahun, meningkat sedikit pada tahun 2019 menjadi 7,59 tahun
.id
artinya bahwa secara rata-rata penduduk Jawa Timur yang berusia 25 ta-
go
hun ke atas mengenyam bangku pendidikan sekolah selama 7,59 tahun
.
ps
atau setara dengan kelas 2 pendidikan menengah pertama. Capaian ini
.b
tahun), atau dapat dikatakan sasaran pembangunan wajib belajar yang di-
a
//j
tahun). Gap antara RLS penduduk laki-laki dan penduduk perempuan se-
makin melebar karena pada umur 25 tahun keatas perempuan lebih ban-
yak menikah atau bekerja dan tidak melanjutkan pendidikan pada jenjang
mur, pada tahun 2019 dan 2020 mencapai 11,13 tahun dan 11,14 tahun. Se-
mentara tiga daerah terendah yaitu Kabupaten Sampang (4,85 tahun), Ka-
bupaten Bangkalan (5,95) dan Kabupaten Lumajang (6,4). Ketiga daerah ini
Gambar 3.5. Angka Harapan Lama Sekolah Jawa Timur Tahun 2017-2020
.id
. go
ps
.b
tim
Selisih RLS Kota Madiun dan Kabupaten Sampang sebagai RLS terting-
ht
mar merantau setelah lulus pendidikan tertentu membuat RLS Sampang tidak
mudah meningkat.
tidak berminat lagi mengenyam pendidikan dasar secara penuh dan pendidi-
kan jenjang lanjutan. Budaya ini tentu menjadikan Sampang akan sulit
meningkatkan komponen RLS sebagai salah satu penentu angka Indeks Pem-
.id
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur . go
ps
Pemerintah Jawa Timur dalam hal ini perlu terus memberikan pe-
.b
tim
(UNDP) sudah tidak lagi menggunakan indikator Angka Buta Huruf dan
Melek Huruf untuk penghitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ka-
penduduk melek huruf antar daerah akibat nilainya yang sudah tinggi
.id
. go
ps
.b
(dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu
tp
ht
yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat ini.
Angka HLS Jawa Timur tahun 2020 sebesar 13,19 tahun sedikit mening-
kat dibanding tahun 2019 (13,16 tahun). Angka tersebut menunjukkan bahwa
anak usia 7 tahun keatas diharapkan akan menikmati Pendidikan hingga 13,16
tahun. Selama kurun waktu 4 tahun, HLS Jawa Timur terbukti menunjukkan
peningkatan. Pada tahun 2017, HLS Jawa Timur mencapai 13.09 tahun,
kemudian meningkat menjadi 13,10 tahun pada tahun 2018. Walaupun pen-
ingkatan tidak terllau signifikan, namun pada tahun 2019 menunjukkan bahwa
.id
.go
ps
.b
terjadi pengkatan kembali. Pada tahun 2019, HLS menjadi sebesar 13,16
a
//j
meningkat 0.06 tahun. Pada tahun 2020, HLS juga kembali meningkat men-
s:
tp
jadi 13.19.
ht
pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.
tidak jauh berbeda. HLS untuk laki-laki sebesar 13,24 tahun sedangkan untuk
sumber daya manusia penerus generasi bangsa. Salah satu ukuran kualitas pe-
layanan pendidikan dapat dilihat dari rasio murid/guru, rasio guru/sekolah dan
jasa pendidikan.
.id
Rasio murid/guru menurut jenjang pendidikan di Jawa Timur pada tahun
go
2020 semakin besar, selang 16 hingga 41. Artinya, seorang guru memiliki
.
ps
tanggungjawab mendidik dan mengajar 16-41 orang siswa. Rasio ini relatif
.b
tim
sekolah. Rasio ini sangat besar di jenjang pendidikan SMA yaitu 41 siswa. Pa-
//j
s:
dahal jumlah siswa dalam satu kelas hanya berkisar 20-30 siswa. Hal ini
tp
menunjukkan bahwa beban guru SMA lebih berat dibandingkan jenjang pen-
ht
didikan lainnya.
Rasio murid terhadap guru yang terus mengalami penurunan sejak 2015
setiap tahunnya.
Dari tahun 2016 hingga 2020, terlihat bahwa rasio murid-sekolah pendidi-
pendidikan menengah pertama (SMP) yang terlihat fluktuatif dan di tahun 2019 dan
2020 berada di angka tertinggi. Pada tahun 2016, rasio murid-sekolah untuk SD
sebesar 162 kemudian menjadi 143 pada tahun 2020, sedangkan untuk SMP pada
meningkat pada setiap tahunnya. Pada tahun 2016 rasio murid-sekolah untuk SMA
.id
sebesar 291 kemudian pada tahun 2020 menjadi 355. Sedangkan untuk SMK sebe-
go
sar 323 di tahun 2016 dan meningkat cukup signifikan pada tahun 2020 menajdi
.
ps
374. Hal ini menunjukkan pula bahwa daya serap pendidikan paling tinggi di Jawa
.b
tim
Rasio murid-sekolah jenjang SMA dan SMK begitu besar. Ditambah dengan
//j
s:
kemungkinan adanya siswa yang pindah wilayah atau cross border dari luar Jawa
tp
Timur. Pada tahun 2020, sekolah SMA mempunyai murid sebanyak 355 orang , ter-
ht
Sedangkan untuk jenjang SMK, rasio murid-sekolah juga jauh lebih pesat
dengan luasnya lapangan pekerjaan yang ada di Jawa Timur saat ini. Rasio murid-
sekolah pada tahun 2020 terlihat konstan, yakni sebesar 374. Artinya, setiap
Pemerintah Jawa Timur dalam hal ini perlu tetap meningkatkan minat bela-
jar murid supaya daya serap sekolah terhadap murid semakin meingkat. Dengan
Dari tahun 2016 hingga 2020, terlihat bahwa rasio murid-sekolah pendidikan
didikan menengah pertama (SMP) yang terlihat fluktuatif dan di tahun 2019 dan
2020 berada di angka tertinggi. Pada tahun 2016, rasio murid-sekolah untuk SD
sebesar 162 kemudian menjadi 143 pada tahun 2020, sedangkan untuk SMP pada
.id
meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2016 rasio murid-sekolah untuk SMA
go
sebesar 291 kemudian pada tahun 2020 menjadi 355. Sedangkan untuk SMK
.
ps
sebesar 323 di tahun 2016 dan meningkat cukup signifikan pada tahun 2020
.b
tim
menajdi 374. Hal ini menunjukkan pula bahwa daya serap pendidikan paling ting-
a
dengan luasnya lapangan pekerjaan yang ada di Jawa Timur saat ini. Rasio murid-
sekolah pada tahun 2020 sebesar 374. Artinya, setiap sekolah SMK memiliki
Pemerintah Jawa Timur dalam hal ini perlu tetap meningkatkan minat
belajar murid supaya daya serap sekolah terhadap murid semakin meingkat.
vokasi pada jenjang SMA maupun SMK diharapkan pada waktunya mampu
.id
bangunan.
go
Beberapa indikator yang menggambarkan ketenagakerjaan antara
.
ps
lain Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Tingkat Pengangguran Ter-
.b
oleh ILO.
Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih)
yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan
penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus
Gambar 4.1 Jumlah Angkatan Kerja Kondisi Agustus Jawa Timur, 2015-2020
(Juta Orang)
.id
.go
ps
.b
tim
a
//j
s:
tp
ht
pribadi
seminggu yang lalu, termasuk pola kegiatan pekerja tak dibayar yang
angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja/ usia produktif 15 ta-
Tabel 4.1 Penduduk Jawa Timur Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama,
Kondisi Agustus Tahun 2015 - 2020
.id
Jenis Kegiatan Utama Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 2020
go
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Angkatan Kerja (AK) juta 20,50 19,95 20,94 21,30 21,50 22,26
.
ps
Bekerja juta 19,65 19,11 20,10 20,45 20,66 20.96
.b
2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 68,27 66,14 68,78 69,37 69,54 70,33
a
//j
3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 4,14 4,21 4,00 3,99 3,92 5,84
s:
4. Pekerja Tidak Penuh Juta 6,28 5,60 5,73 6,27 6,34 7,74
tp
ht
Pada Agustus 2020, TPAK Jawa Timur tercatat mencapai angka 70,33
persen meningkat tipis sebesar 0,79 poin. Meski dalam situasi pandemi,
jumlah penduduk Jawa Timur yang terlibat dalam pasar kerja tidak men-
galami penurunan. Secara umum, angka ini menunjukkan bahwa 70,33 per-
sen penduduk Jawa Timur yang berusia 15 tahun ke atas sedang aktif di
2020 meningkat bila dibanding Agustus 2019, dari 3,82 persen menjadi 5,84
sebesar 2,02 persen poin. Hasil sakernas Agustus 2020 menunjukkan bahwa
baik dalam bentuk pengurangan jam kerja, keluar dari pasar kerja, semen-
.id
tara tidak bekerja, hingga menjadi pengangguran.
go
Kualitas tenaga kerja merupakan modal besar bagi capaian produksi,
.
ps
salah satu indikatornya tercermin dari kualitas pendidikan yang dimiliki oleh
.b
didikan untuk masuk ke pasar kerja agar mampu bersaing, terutama dari
a
//j
s:
tp
Gambar 4.2 Angkatan Kerja Menurut Pendidikan yang Ditamatkan Tahun 2020 (%)
ht
pada tahun 2020 didominasi oleh tamatan Sekolah Dasar (SD) sebesar
28,15 persen, diikuti oleh lulusan SLTP (18,50 persen) dan urutan ketiga ta-
.id
Tingkat penganguran terbuka Provinsi Jawa Timur mengalami pening-
go
katan dari 3,82 persen di tahun 2019 menjadi sebesar 5,84 persen di tahun
.
ps
2020. Peningkatan pengangguran ini merupakan dampak dari Pandemi
.b
tim
Covid-19 yang menerpa Jawa Timur sejak awal tahun 2020. Akibat bebera-
.id
. go
ps
.b
tim
a
Penganggur dengan TPT terendah tahun 2020 ada pada tingkat pen-
tp
ht
pada tingkat SD kebawah disebabkan oleh jumlah angkatan kerja pada le-
vel ini paling sedikit jumlahnya dan jenis pekerjaan yang dilakukan biasanya
informal atau pekerjaan kasar yang banyak tersedia dan mudah diakses
pendapatan.
dari 3,72 persen di tahun 2018 menjadi 6,56 persen di 2020. Selain karena
disebabkan oleh reservation wage dari pekerja yang tidak bertemu dengan
.id
publikasi ini dibagi menjadi 3 sektor lapangan usaha, yaitu Sektor Primer
go
yaitu terdiri dari Pertanian (Pertanian, kehutanan dan perikanan, per-
.
ps
tambangan dan penggalian), Sektor Sekunder (industri pengolahan, listrik,
.b
tim
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama
a
gas dan air serta konstruksi) dan Sektor Tersier (perdagangan besar, eceran,
usaha persewaan bangunan, tanah, dan jasa perusahaan, serta jasa ke-
pada sektor primer sebesar 7,05 juta orang. Sedangkan yang bekerja pada
sektor sekunder dan tersier masing-masing sebesar 4,57 juta orang dan
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Status Pekerjaan
Utama, Tahun 2019-2020 (Juta Orang)
2019 2020
Status Pekerjaan Utama
.id
Februari Agustus Februari Agustus
go
(1) (2) (3) (4) (5)
Kegiatan Formal 7,97 . 8,15 8,30 7,62
ps
Berusaha dibantu buruh tetap 0,80 0,74 0,73 0,74
.b
menuju sektor primer dan tersier. Bisa dikatakan, sektor primer kembali
sebagai pekerja pada pekerjaan informal. Dari tabel diatas dapat diketahui,
di Jawa Timur pada Agustus 2020 terdapat 7,62 juta orang (39,4 persen)
bekerja pada kegiatan formal dan 13,33 juta orang (60,6 persen) bekerja
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa selama pandemi covid-19 pada
tahun 2020, informalitas tenaga kerja semakin meningkat. Hal ini dapat di-
.id
go
4.4 Jumlah Jam Kerja
.
ps
Pekerja dengan jam kerja di bawah jam kerja rata-rata selama sem-
.b
tim
Gambar 4.5 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Jam Kerja Sem-
s:
pacity). Sementara itu, pekerja penuh waktu adalah mereka yang memiliki
jumlah jam kerja normal selama seminggu (minimal 35 jam).
berkerumun. Jumlah pekerja penuh waktu berkurang 6,77 persen poin pada
.id
mendapatkan fasilitas Work From Home (WFH), mereka diharuskan untuk
go
mengurangi jam kerja. Bagi beberapa pekerja, pengurangan jam kerja be-
.
ps
rarti pengurangan upah yang diperoleh.
.b
tim
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan selama proses memproduksi ba-
ht
Februari 2020 mengalami penurunan dibanding tahun 2019, begitu pula un-
tuk kondisi bulan Agustus. Bahkan, rata-rata upah/gaji yang diterima peker-
ja pada Agustus 2020 lebih kecil dibanding Februari 2019. Ini menunjukkan
mengurangi jam kerja pegawai, maka upah/gaji yang diterima juga ikut ter-
.id
pengaruh dan mengalami penurunan.
. go
ps
.b
atim
//j
s:
tp
ht
lainnya.
.id
kekayaan; faktor demografi meliputi jumlah penduduk dan komposisi
go
penduduk; sedangkan faktor lain meliputi kebiasaan adat istiadat dan gaya
.
ps
hidup seseorang. Pada umumnya konsumsi penduduk dipengaruhi oleh
.b
semakin tinggi pula konsumsi yang mereka keluarkan. Bisa diartikan bahwa
a
//j
Struktur konsumsi penduduk Jawa Timur tahun 2020 sedikit berbeda dibanding
tahun 2019. Pada tahun 2019, konsumsi makanan tercatat sebesar 48.3 persen
atau sebesar Rp. 502.892,11 per kapita per bulan, sedangkan untuk pengeluaran
konsumsi non makanan tercatat sebesar 51,47 persen atau sebesar Rp. 533.284,56
.id
per kapita per bulan.
go
Pada tahun 2020, konsumsi makanan meningkat menjadi 49 persen
.
ps
atau sebesar Rp. 521.577
.b
Tabel 5.1
tim
Nilai Pengeluaran Makanan Penduduk Menurut Jenis per kapita per bulan. Se-
Pengeluaran di Jawa Timur Tahun 2020
dangkan pengeluaran
a
//j
galami peningkatan.
budaya praktis dan efisien. Beberapa rumah tangga lebih memilih ma-
kanan jadi sebagai prioritas. Kondisi ini juga didukung semakin banyaknya
dapat dilakukan secara online dan dalam rentang waktu yang cukup ce-
pat.
.id
Pada kelompok pengeluaran non makanan terbanyak pada penge-
go
luaran perumahan dan fasilitas rumah sebesar 46,22 persen dari total
.
ps
pengeluaran non makanan. Pengeluaran non makanan terbesar kedua
.b
dan ketiga tercatat pada pengeluaran aneka barang dan jasa (25,37 per-
tim
.id
. go
ps
.b
atim
//j
s:
tp
ht
kepala umumnya mencapai puncaknya pada saat Ramadhan, Idul Fitri dan men-
jelang tahun baru. Nilai pada jenis pengeluaran tersebut mengalami pening-
jenis pengeluaran barang tahan lama. Pada tahun 2019, nilainya sebesar Rp.
per kapita per bulan, merupakan yang terendah untuk golongan makanan di
.id
golongan makanan tercatat di Kota Surabaya dengan nilai sebesar Rp. 777.724
go
per kapita per bulan. Pada pengeluaran non makanan, Kabupaten Sampang
.
ps
mempunyai pengeluaran terendah sebesar Rp. 247.837 per kapita per bulan,
.b
makanan di atas Rp 1 juta. Dengan demikian, secara relatif ekonomi wilayah kota
ht
rata-rata pengeluaran makanan dan non makanan di atas Rp 1 juta per kapita
per bulan.
lainnya, sarana prasarana serta infrastruktur di Surabaya relatif lebih maju. Geliat
lainnya, dan merupakan kontibutor utama PDRB Jawa Timur. Maka wajar jika rata
.id
Penduduk antar wilayah tidak hanya berbeda dalam hal besarnya penge-
go
luaran, tetapi juga berbeda dalam hal pola konsumsi. Hal ini disebabkan oleh
.
ps
perbedaan besar kecilnya pendapatan yang diperoleh oleh berbagai lapisan
.b
tim
Ketimpangan pendapatan bisa didekati dari hasil indeks Gini untuk nilai
tp
pengeluaran tersebut. Nilai dari indeks ini berkisar antara 0 dan 1. Semakin men-
ht
makin tinggi. Dengan kata lain, semakin besar indeks Gini, semakin timpang
Gini sebesar 0,403 pada tahun 2015, relatif stabil pada tahun sesudahnya na-
mun menurun pada tahun 2017 menjadi 0,379. Untuk tahun 2018-2020 in-
deks Gini Jawa Timur relatif konstan dan bergerak dalam kisaran sempit 0,36-
.id
0,37.
. go
Selain Indeks Gini, ketimpangan juga bisa dilihat dari distribusi peme-
ps
rataan pendapatan versi Bank Dunia. Menurut Bank Dunia, penduduk digo-
.b
tim
berpendapatan tinggi.
tp
ht
mur tahun 2018 sejalan dengan indeks Gini. Pada tahun 2015 dan 2016 Jawa Ti-
long wilayah ketimpangan rendah. Dengan demikian, Provinsi Jawa Timur telah
.id
menunjukkan perbaikan pemerataan pembangunan pada setiap tahunnya. Perlu
go
diketahui, indeks Gini dan pemerataan pendapatan versi Bank Dunia untuk kasus
.
ps
Indonesia menggunakan data pengeluaran sebagai pendekatan data pendapa-
.b
tan.
tim
bangsa Indonesia, rata-rata kecukupan energi dan protein bagi penduduk Indo-
nesia masing-masing sebesar 2.150 kkal (kilo kalori) dan 57 gram protein per
hari.
.id
Sementara itu, rata-rata konsumsi pro-
go
tein per kapita per hari penduduk Jawa Timur
.
ps
juga masih relatif kecil, yaitu 62.66 gram pada tahun 2018, kemudian turun 0,73
.b
gram menjadi 61,93 gram pada tahun 2019. Tahun 2020 rata-rata konsumsi pro-
tim
tein per kapita perhari kembali turun 1,66 gram menjadi 60,27 gram. Hal ini
a
//j
tinggal relatif berfluktuasi pada periode 2018-2020, dari 2.088,26 kkal (tahun
2018) kemudian naik menjadi 2.103,09 kkal (tahun 2019) dan turun setahun
perkotaan lebih tinggi dibanding penduduk daerah perdesaan. Pada tahun 2017
63.81 gram (2018), 62.27 gram (2019), dan 63.81 (2020). Sementara itu, rata-rata
penduduk perkotaan masih kurang dari kecukupan energi yang dianjurkan. Selan-
akan kebutuhan asupan energi /kalori yang dibutuhkan bagi seluruh anggota
.id
. go
ps
.b
atim
//j
s:
tp
ht
sebagai salah satu faktor penentu indikator kesejahteraan rakyat. Rumah selain
sebagai tempat tinggal juga berfungsi sebagai tempat pusat pendidikan, pem-
binaan keluarga dan peningkatan kualitas generasi yang akan datang. Keadaan
.id
dengan kualitas kehidupan yang layak melalui pemenuhan kebutuhan tempat
go
tinggal maka akan terwujud kesejahteraan rakyat.
.
ps
Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Pemukiman
.b
kawasan permukiman yaitu untuk menjamin terwujudnya rumah yang layak huni
a
//j
dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana,
s:
yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan fasilitas umum sebagai hasil
Rumah selain sebagai tempat tinggal juga dapat menunjukkan status sosial
rumah. Semakin tinggi status sosial seseorang maka semakin besar peluang un-
tuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal dengan kualitas yang lebih baik.
kualitas material seperti jenis atap, dinding dan lantai terluas yang digunakan.
Selain itu, juga memenuhi fasilitas penunjang lain yang meliputi luas lantai hu-
memiliki lantai, dinding dan atap yang memenuhi syarat, serta mempunyai luas
.id
lamnya, termasuk fasilitas penerangan, air minum dan tempat pembuangan
go
akhir/tinja. Selain itu kualitas bangunan tempat tinggal dapat mencerminkan
.
ps
kondisi sosial ekonomi dari penghuninya. Rumah dengan bangunan yang kuali-
.b
tim
tasnya baik tentunya kondisi ekonominya juga lebih baik dibandingkan mereka
a
Pada tahun 2020 persentase rumah tangga di Jawa Timur yang ber-
tp
2020, rumah yang berlantaikan bukan tanah menjadi sebesar 92,82 persen,
menurut daerah tempat tinggal, rumah tangga perkotaan yang rumahnya ber-
Indikator lain yang dapat digunakan untuk melihat kualitas rumah tinggal adalah
penggunaan atap dan dinding terluas. Pada tahun 2020 rumah tempat tinggal
dengan atap beton, genteng, seng, sirap, bambu, dan asbes di Jawa Timur
Jika dilihat dari indikator dinding terluas, tercatat rumah dengan dinding
tembok dan kayu pada tahun 2020 sebesar 99.13 persen meningkat 0,50 poin
.id
dibanding tahun 2018 yang sebesar 98.67 persen. Kualitas rumah di daerah
go
perkotaan pada tahun 2019 dilihat dari dinding terluas dari tembok dan kayu
.
ps
meningkat 0,11 poin menjadi sebesar 99,67 persen dibanding tahun sebelumnya
.b
tim
tembok dan kayu sebesar 98.51 persen, naik 0,87 poin dari tahun sebelumnya
a
//j
Fasilitas rumah tinggal seperti ketersediaan air bersih, sanitasi yang layak,
serta penerangan yang baik merupakan faktor yang menentukan kualitas dan
air dalam jumlah yang cukup terutama untuk keperluan dikonsumsi dan sanitasi
merupakan tujuan dari program penyediaan air bersih yang terus menerus
diupayakan pemerintah.
dengan ketersediaan akses terhadap sarana air minum, kondisi sosial ekonomi
.id
gaya hidup penduduk yang tinggal di perdesaan. Hal ini terlihat dari indikator
go
rumah tangga yang mengonsumsi air kemasan, air isi ulang dan air ledeng.
.
ps
Provinsi Jawa Timur, dilihat dari persentase rumah tangga yang
.b
mengkonsumsi tiga sumber air yaitu air kemasan, air isi ulang dan air ledeng
tim
pata tahun 2020 sebesar 42,93 persen. Sedangkan jika dilihat berdasarkan tipe
a
//j
usaha sanitasi adalah penyediaan sarana jamban. Sanitasi layak mutlak diper-
lukan sebagai syarat rumah yang layak huni sehingga rumahtangga yang
2020, rumah tangga yang menggunakan jamban sendiri sudah mencapai 80,48
2019 (79,75 persen). Selanjutnya jika dilihat berdasarkan tipe daerah baik perkotaan
94.62 persen sedangkan perkotaan, perdesaan sebesar 81.14 persen. Selain itu, un-
tuk daerah perdesaan terdapat peningkatan yang cukup signifikan sebesar 12.21
persen.
mempengaruhi kualitas dari sebuah rumah untuk disebut layak huni. Sumber pen-
erangan yang ideal adalah yang berasal dari listrik (PLN dan Non PLN), karena ca-
.id
haya listrik lebih terang dibanding sumber penerangan lainnya.
. go
ps
Gambar 6.1 Persentase Sumber
.b
tim
listrik tahun 2020 sebanyak 99,47 persen listrik PLN, 0,48 persen listrik non PLN,
dan sebesar 0,05 persen bukan listrik. Di daerah perkotaan listrik PLN sebanyak
99,95 persen dan di daerah perdesaan sebanyak 99,44 persen. Jika dilihat
menurut kabupaten/kota mayoritas penggunaan listrik PLN sudah lebih dari per-
provinsi Jawa Timur masing-masing sebesar 88.31 persen dan 98.37 persen.
.id
. go
ps
.b
atim
//j
s:
raan dan peningkatan taraf hidup masyarakat yaitu status kepemilikan rumah
sini adalah rumah milik sendiri, kontrak/sewa, bebas sewa, rumah dinas, atau
milik sendiri akan lebih tenang dibandingkan mereka yang menempati ru-
mah sewa apalagi yang bebas sewa karena telah mampu memenuhi kebu-
tuhan akan tempat tinggal yang terjamin dan permanen dalam jangka pan-
jang.
menempati rumah milik sendiri sebesar 87,58 persen dan sisanya sebesar
.id
12,42 persen adalah bukan milik sendiri. Rumah tangga yang menempati
. go
rumah bukan milik sendiri terdiri dari kontrak/sewa sebesar 6,02 persen,
ps
.b
bebas sewa sebesar 5,96 persen, rumah dinas dan lainnya masing-masing
tim
rumah tangga yang memiliki status kepemilikan rumah milik sendiri ada di
adalah kota yang memiliki persentase terkecil untuk rumah tangga yang
memiliki status kepemilikan rumah milik sendiri, yaitu hanya sebesar 54,40
31.74 persen. Salah satu penyebabnya adalah harga rumah di Kota Suraba-
.id
. go
ps
.b
atim
//j
s:
tp
ht
nasional, angka kemiskinan sempat menyentuh single digit. Meski Jawa Ti-
mur belum bisa mengikuti capaian nasional, namun beberapa daerah telah
.id
tara beberapa daerah lagi masih perlu berjuang lebih keras agar terbebas
go
dari kemiskinan.
.
ps
Perhatian serius terhadap masalah kemiskinan telah ditunjukkan oleh
.b
komitmen global melalui MDGs yang kemudian diperbarui melalui SDGs. Ini
tim
didasari oleh kesadaran bersama bahwa hidup layak dan bermartabat ada-
a
//j
lah hak manusia yang paling hakiki. Bahkan, pengakuan terhadap hak war-
s:
tp
mun tanggung jawab moral bersama. Kesadaran akan hal ini kemudian
Tahun
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
.id
September 1 455,45 2 949,82 4 405,27 7,13 15,58 11,20
go
Maret 2018 1 457,61 2 874,97 4 332,59 7,06 15,30 10,98
September 1 458,09 2 834,05 4 292,15 6,97 15,21 10,85
.
ps
Maret 2019 1 449,27 2 662,98 4 112,25 6,84 14,43 10,37
.b
negara tanpa terkecuali. Oleh karena itu, keberhasilan pembangunan sepatutnya ti-
dak hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi semata, namun juga dari kecepatan
nangkap progres pengentasan kemiskinan ini sebagai dasar pelaksanaan aksi inter-
vensi berikutnya. Dinamika angka kemiskinan, khususnya pada tingkat makro, bisa
menjadi petunjuk bagi semua pihak untuk merumuskan langkah pencegahan dan
pengentasan.
mahtangga untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak. Kebutuhan tersebut
tal kebutuhan makanan dan non makanan ini kemudian dihitung secara ekonomis
.id
balita atau lansia, apakah makanan dan non makanan yang dikonsumsi berasal dari
go
pembelian atau pemberian/produksi sendiri, serta tidak melihat kualitas barang
.
ps
yang dikonsumsi. Karena penghitungan kemiskinan berbasis kalori dari konsumsi
.b
penurunan dari 21,61 persen menjadi 10,20 persen pada September 2019.
mengalami kenaikan 0,89 persen poin sebagai imbas pandemi global virus
kan oleh pendapatan yang mengecil atau terhenti. Kondisi yang sama juga
terjadi di tingkat global dan nasional, dimana angka kemiskinan global ber-
tambah 1,3 persen poin dan nasional bertambah 0,37 persen poin.
.id
kemiskinan tidak pernah turun. Secara praktis, garis kemiskinan tahun ber-
go
jalan dihitung dari garis kemiskinan tahun lalu di-inflate dengan inflasi umum
.
ps
Indeks Harga Konsumen (IHK). Oleh karena itu, kecepatan perubahan pen-
.b
tertinggi sebesar 22,78 persen dan kota Batu mempunyai angka kemiskinan
.id
. go
ps
.b
a tim
//j
persen poin dan 0,34 persen poin untuk periode Maret 2019-2020. Meski
misalnya batasan bagi perempuan untuk memiliki lahan, dan lain se-
.id
. go
ps
.b
tim
a
//j
s:
tp
ht
ber tahun 2020 adalah beras, rokok kretek filter, dan telur ayam ras. Dengan jenis
komoditi konsumsi yang tidak terlalu berbeda antara perkotaan dan perdesaan,
maka penduduk miskin perdesaan sebenarnya lebih rentan terhadap gejolak har-
Tabel 7.2 Garis Kemiskinan, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1), dan Indeks
Keparahan Kemiskinan (P2) Jawa Timur, 2017 -2020
Perkotaan +
Tahun Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Garis Kemiskinan
Maret 2017 344 164 339 537 342 092
September 2017 372 585 347 997 360 302
Maret 2018 385 009 361 493 373 574
September 2018 399 334 368 793 384 750
Maret 2019 411 731 382 327 397 687
.id
September 2019 418 570 388 075 404 172
Maret 2020 428 175 402 503 416 001
go
September 2020 428 593 406 206 418 228
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
.
ps
Maret 2017 1,176 2,595 1,872
.b
(P1) dan angka keparahan kemiskinan (P2), meski harus diakui ukuran-
dan tepat sasaran. Besaran P1 juga dapat digunakan untuk melihat kualitas
rang berkualitas.
.id
konsumsi masyarakat miskin relatif menyebar, membawa implikasi bahwa
go
masyarakat miskin memerlukan pembedaan pembiayaan dan perhatian da-
.
ps
lam pengentasan kemiskinan.
.b
tim
Gambar 7.4 Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) Jawa Timur, 2000 - 2021
a
//j
s:
tp
ht
.id
Mengenai karakteristik penduduk miskin, penduduk miskin semakin
. go
berpendidikan. Pada tahun 2006 sebagian besar penduduk miskin berijazah
ps
SD ke bawah (46,9 persen). Seiring meningkatnya tingkat pendidikan se-
.b
tim
kan, kini penduduk miskin yang berijazah SD ke bawah tinggal 29,59 per-
//j
s:
sen pada tahun 2006 menjadi 19,5 persen pada tahun 2020. Dengan
(9,38 persen).
.id
dengan kondisi ketiadaan pekerjaan. Pada tahun 2006, sekitar 13,30 persen
go
penduduk miskin memang tidak bekerja, dan persentase ini terus mening-
.
ps
kat menjadi 39,95 pada tahun 2020. Dengan demikian, salah satu karakter-
.b
tim
18,86 pada tahun 2020. Angka ini mengindikasikan bahwa in-work poverty
ht
harus mulai menjadi perhatian, bahwa tidak semua penduduk yang bekerja
2020 sebesar 18,86 persen. Yang menarik, persentase pekerja formal yang
termasuk dalam penduduk miskin terus meningkat dalam satu dekade tera-
khir. Pekerja formal ini terdiri atas pekerja berstatus sebagai pekerja dibantu
Kota Batu (42,98 persen) dan kabupaten dengan jumlah penduduk miskin
1. Status Bekerja
Tidak Bekerja 13,30 36,05 35,95 39,35
Bekerja di Sektor Informal 65,11 51,26 49,84 41,78
Bekerja di Sektor Formal 21,59 12,69 14,21 18,86
2. Lapangan Pekerjaan
Tidak Bekerja 13,30 36,05 35,95 39,35
.id
Bekerja di Sektor Pertanian 52,83 40,47 42,24 30,57
go
Bekerja Bukan di Sektor Pertanian 33,87 23,48 22,67 30,08
.
ps
.b
sektor pertanian pada tahun 2020. Yang menarik, penduduk miskin yang
ht
yang bekerja di sektor non pertanian cenderung bertambah. Hal ini mung-
gian besar penduduk miskin kini telah menikmati air bersih. Pada tahun
2005 hanya 55,88 persen penduduk miskin yang bisa menikmati air bersih.
68,16 persen pada tahun 2010 dan 73,09 pada tahun 2015. Pada tahun
2020, konsep air bersih diubah menjadi air minum layak sebesar 67,77 per-
sen tahun 2020. Mengingat air termasuk kebutuhan hidup yang vital, men-
jamin penduduk miskin untuk memperoleh akses terhadap air bersih meru-
miskin. Penduduk miskin yang telah menikmati sarana air bersih di Jawa Ti-
.id
Tingkat konsumsi rumahtangga secara umum bisa mencerminkan
go
tingkat kesejahteraan anggotanya. Rumahtangga miskin cenderung
.
ps
menghabiskan sebagian besar pengeluarannya untuk konsumsi makanan
.b
.id
sedangkan penduduk yang sekolah, mengurus rumahtangga, dan lainnya
go
(selain kegiatan pribadi) disebut sebagai bukan angkatan kerja. Kegiatan
.
ps
utama ini didasarkan pada penggunaan waktu terbanyak selama seminggu
.b
tim
terakhir.
a
menunjukkan jumlah penduduk Jawa Timur yang bekerja sebesar 20,96 juta
tp
orang dan jumlah penduduk yang mencari kerja sebesar 1,30 juta orang.
ht
Gambar 8.1. Persentase Penduduk Jawa Timur Usia 15+ menurut Jenis
Kegiatan Utama seminggu yang Lalu, Agustus Tahun 2020 (%)
dan lainnya masing-masing sebesar 2,09 juta, 5,90 juta, dan 1,39 juta orang.
Dibanding Agustus 2019, jumlah pekerja turun sebesar 69,65 ribu orang
yang lalu dari laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada grafik 8.2 di
.id
tunya untuk bekerja (79,18 persen) dan bersekolah (6,54 persen). Berbeda
go
dengan laki-laki, perempuan mengalokasikan waktu terbesarnya untuk
.
ps
bekerja (53,77 persen) dan mengurus rumahtangga (33,18 persen). Aktifitas
.b
tim
Gambar 8.2. Persentase Penduduk Jawa Timur Usia 10+ Menurut Jenis
Kegiatan Utama Tahun 2020 (%)
a
//j
s:
tp
ht
Selain jenis kelamin, kegiatan utama seminggu yang lalu juga ber-
.id
selama bersekolah. Selain itu, tujuan lainnya adalah memperoleh imbal ba-
go
lik materi sebagai balasan jerih payahnya selama bersekolah.
.
ps
Seseorang yang berpendidikan rendah juga mempunyai persentase
.b
pula karena sebagian besar mereka berstatus sebagai pekerja kasar dan
s:
tp
Gambar 8.3. Persentase Penduduk Jawa Timur Usia 10+ yang Bekerja Menurut
ht
.id
. go
ps
.b
akan bekerja apa saja untuk bertahan hidup sehingga partisipasi bekerjanya
s:
tp
relatif tinggi.
ht
kondisi ketenagakerjaan.
.id
8.2. Akses pada Teknologi Informasi dan Komunikasi
go
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terus berkembang dengan
.
ps
pesat. Teknologi menyediakan solusi yang lebih baik, lebih murah, lebih
.b
tim
banyak, dan lebih cepat. Selain itu, TIK juga memungkinkan pemerintah,
a
20 persen dari investasi TIK akan meningkatkan PDB suatu negara sebesar
lapangan kerja baru, mendorong tumbuhnya industri dan jasa baru, serta
Gambar 8.5.
Persentase Penduduk yang Menguasai/memiliki HP
di Jawa Timur Tahun 2020
.id
. go
ps
.b
atim
//j
s:
tp
ht
mendorong pencapaian tujuan pembangunan global lebih cepat. Dari 2017 ICT
penggunaan sumber daya (Indonesia Deputy Assistant for ICT and Utility,
2019).
.id
Persentase ini mengalami penurunan dibanding kondisi satu dekade lalu
go
yang mencapai 7,49 persen untuk telepon rumah. Sementara itu,
.
ps
kepemilikan komputer naik dari 7,94 persen poin dibanding satu dekade
.b
Hal ini berarti bahwa moda komunikasi yang dipilih oleh penduduk
s:
tp
dibawa kemana-mana dan harga jual alat komunikasi serta tarif yang makin
.id
. go
ps
.b
oleh rumahtangga di Jawa Timur meningkat dari 75,69 persen pada tahun
2011 menjadi 88,60 persen pada tahun 2020. Meski demikian, masih terjadi
seluler sebesar 68,63 persen, lebih tinggi daripada perempuan yang sebe-
dan akan terus menyempit untuk beberapa tahun ke depan. Beberapa ha-
oleh tingkat melek dan keterampilan digital yang rendah, dan isu kea-
manan (GSMA, 2020). Alasan lain adalah relevansi dengan pekerjaan dan
menurut daerah tempat tinggal, tingkat pendidikan, dan status sosial. Hasil
.id
telepon seluler sebesar 63,27 persen, sementara penduduk perdesaan
go
masih sebesar 51,05 persen. Salah satu alasan adalah kemudahan akses ter-
.
ps
hadap infrastruktur dan jasa-jasa di perkotaan, seperti angkutan online,
.b
Gambar 8.7.
a
//j
96,51 persen, hampir tiga kali lipat dibanding lulusan SD ke bawah. Semen-
tara itu, 78,33 persen penduduk dari kalangan atas telah mem-
.id
iliki/menguasai telepon seluler dibanding penduduk dari kalangan bawah
. go
yang hanya mencapai 45,19 persen. Disparitas ini pada akhirnya akan
ps
mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, mulai dari dimensi sosial, politik,
.b
tim
memasuki Indonesia pada tahun 1994 yang diikuti oleh pembentukan Aso-
ht
siasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 1996. Pengguna
internet penduduk Jawa Timur pada tahun 2012 sebesar 14,18 persen, ang-
ka ini kemudian yang terus meningkat hingga menjadi 57,54 persen pada
tinggal, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan status sosial. Pengguna inter-
net usia 5+ untuk laki-laki dan perempuan hanya berbeda delapan poin
persen, untuk laki-laki sebesar 57,54 persen dan untuk perempuan sebesar
.id
tujuan SDGs (Bank Dunia). Inklusi keuangan bermaksud untuk menghub-
go
ungkan masyarakat dengan dunia perbankan sehingga masyarakat bisa
.
ps
menikmati layanan perbankan lainnya sesuai kebutuhan-menabung, trans-
.b
keseluruhan.
kredit. Selain itu, akses keuangan juga menjadi sarana yang efektif untuk
.id
mengentaskan kemiskinan. Dalam konteks pembangunan gender, akses
go
keuangan yang setara antara laki-laki dan perempuan turut mempersempit
.
ps
jurang ketimpangan gender (Bank Dunia). Oleh karena itu, melalui inisiasi
.b
mur yang telah memiliki rekening tabungan sebesar 64,18 persen. Persen-
tase paling rendah ditemui di Sumenep (40,47 persen) dan persentase pal-
dan 32,91 persen. Hal ini mungkin disebabkan oleh status pekerjaan se-
didikan tinggi relatif mempunyai akses layanan keuangan yang lebih tinggi
dari status sosial, akses penduduk dari kalangan atas terhadap layanan
.id
lainnya.
go
Penggunaan layanan keuangan untuk memperoleh kredit usaha
.
ps
merupakan tahap lanjutan dari inklusi keuangan. Kredit usaha yang
.b
terjangkau, baik dari sisi lokasi, suku bunga, maupun calon kreditur, akan
tim
Gambar 8.9.
Rumahtangga Penerima
Kredit Usaha menurut
Jenis Kredit, Jawa Timur
2020 (%)
Timur berasal dari KUR (7,91 persen), kemudian disusul oleh program bank
digagas oleh World Health Assembly (WHA) pada tahun 2005 lalu bisa
.id
tercapai secepatnya. UHC didefinisikan sebagai kesamaan akses terhadap
go
layanan kesehatan promosi, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk semua
.
ps
dengan biaya yang terjangkau.
.b
Salah satu aspek penting dari UHC adalah pembiayaan kesehatan yang
tim
terlindungi oleh JKN sejak tahun 2019. Namun, hingga 31 Juli 2020 penduduk
langsung saat sakit menjadi pembayaran yang harus dilakukan sebelum sakit
melalui asuransi. Asuransi ini bisa berasal dari pemerintah, perusahaan, LSM,
.id
ketidakpastian, dan menghindari gagal bayar.
go
Persentase penduduk Jawa Timur yang memiliki jaminan kesehatan pada
.
ps
tahun 2020 baru sebesar 64,59 persen. Kepemilikan jaminan kesehatan ini tidak
.b
paling tinggi terdapat di Banyuwangi (99,74 persen) dan paling rendah terdapat
s:
kejahatan.
.id
kata lain, telah terjadi tindak kejahatan terhadap 820 orang tiap 100.000
go
penduduk Jawa Timur.
.
ps
.b
.id
. go
ps
Sumber: BPS RI, Statistik Kriminalitas Beberapa Tahun
.b
tim
alasan.
persen, dan 0,82 persen. Sementara jumlah kejahatan di Jawa Timur dari
catatan kepolisian juga menunjukkan tren yang hampir sama, yakni 34,5
ribu pada tahun 2017 menjadi 26,9 ribu pada tahun 2019. Dari kedua
semakin kondusif.
.id
. go
ps
Gambar 8.13. Penduduk yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan Setahun yang Lalu di
.b
Jawa Timur menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal Tahun 2020 (%)
tim
a
//j
s:
tp
ht