KABUPATEN BANYUMAS
2015
.id
Katalog BPS : 4101002.3302
go
Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm
s.
Jumlah Halaman : xiii + 48 halaman
Naskah :
bp
BPS Kabupaten Banyumas
b.
ka
.id
pangan, papan, pendidikan, kesehatan, keamanan, dan kesempatan
kerja diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian hasil-
o
.g
hasil pembangunan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
ps
Publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Banyumas,
b
2015 merupakan hasil pengumpulan data melalui kuesioner Kor
b.
Susenas Maret 2015 (Daftar VSEN2015.K) yang dilaksanakan di seluruh
ka
Edy Aprotuwiyono
BAB I KEPENDUDUKAN
1.1. Keadaan Wilayah .......................................................................... 1
.id
1.2. Keadaan Penduduk ....................................................................... 1
o
.g
BAB II KESEHATAN
ps
2.1. Derajat Kesehatan Masyarakat .................................................... 9
2.2. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan ............................................... 12
b
b.
2.3. Penggunaan Jaminan Kesehatan ................................................ 15
ka
2.4. Penolong Proses Kelahiran ......................................................... 17
as
BAB IV KETENAGAKERJAAN
4.1. Perkembangan Jumlah Angkatan Kerja ...................................... 29
tp
BAB V PERUMAHAN
5.1. Kualitas Rumah Tempat Tinggal ................................................. 36
5.2. Penguasaan Tempat Tinggal ....................................................... 39
5.3. Fasilitas Perumahan ................................................................... 41
5.4. Penguasaan Alat Komunikasi ..................................................... 43
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Banyumas, 2015 iii
BAB VI PENGELUARAN DAN KONSUMSI PENDUDUK
6.1. Pengeluaran Rumah Tangga ....................................................... 45
6.2. Pola Konsumsi ............................................................................. 47
o .id
.g
b ps
b.
ka
as
um
ny
ba
://
tp
ht
Tabel Halaman
1.1. Statistik Kependudukan Kabupaten Banyumas, 2015 .................. 3
1.2. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut
Kecamatan di Kabupaten Banyumas 2010, 2014, dan 2015 ........ 5
1.3. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di
Kabupaten Banyumas, 2015 ......................................................... 7
2.1. Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan,
.id
Angka Kesakitan dan Rata-rata Lama Sakit menurut Daerah
o
Tempat Tinggal Kabupaten Banyumas, 2014-2015 .................... 10
.g
2.2. Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan
ps
menurut Berobat Jalan dan Daerah Tempat Tinggal Kabupaten
b
Banyumas, 2014-2015 ................................................................ 13
b.
2.3. Persentase Penduduk yang Tidak Berobat Jalan menurut Daerah
ka
2015 ............................................................................................ 15
2.5. Persentase Penduduk menurut Jaminan Kesehatan yang Dimiliki
ba
.id
5.3. Persentase Rumah Tangga menurut Daerah Tempat Tinggal dan
o
Status Penguasaan Tempat Tinggal Kabupaten Banyumas, 2014-
.g
2015 ............................................................................................ 40
ps
5.4. Persentase Rumah Tangga menurut Fasilitas Perumahan dan
b
Daerah Tempat Tinggal Kabupaten Banyumas, 2014-2015 ....... 41
b.
5.5. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Telepon Rumah dan
ka
Gambar Halaman
4.1. Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan
Utama Selama Seminggu yang Lalu Kabupaten Banyumas, 2015
..................................................................................................... 31
4.2. TPT dan TPAK Kabupaten Banyumas, 2015 ................................ 33
4.3. Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja
menurut Lapangan Usaha Utama Selama Seminggu yang Lalu
.id
Kabupaten Banyumas, 2015 ....................................................... 34
o
.g
b ps
b.
ka
as
um
ny
ba
://
tp
ht
KEPENDUDUKAN
1. Kepadatan Penduduk
Rata-rata banyaknya penduduk per kilometer persegi. Jumlah
penduduk yang tinggal di suatu wilayah dibagi dengan luas
wilayah tersebut.
.id
2. Rasio Jenis Kelamin
Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah
o
.g
penduduk perempuan dikalikan 100.
ps
3. Rasio Ketergantungan
b
Perbandingan jumlah penduduk usia tidak produktif (0-14
b.
tahun/anak-anak dan 65 tahun ke atas/lansia) dengan penduduk
ka
1. Angka Kesakitan/Morbiditas
Persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan hingga
terganggu aktifitasnya. Keluhan kesehatan adalah gangguan
terhadap kondisi fisik maupun jiwa, termasuk karena kecelakaan,
atau hal lain yang menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-
hari. Pada umumnya keluhan kesehatan utama yang banyak
dialami oleh penduduk adalah panas, sakit kepala, batuk, pilek,
.id
diare, asma/sesak nafas, sakit gigi. Orang yang menderita
penyakit kronis dianggap mempunyai keluhan kesehatan
o
.g
walaupun pada waktu survei (satu bulan terakhir) yang
ps
bersangkutan tidak kambuh penyakitnya.
PENDIDIKAN b
b.
ka
.id
oleh seseorang. Semakin tinggi angkanya maka semakin
lama/tinggi jenjang pendidikan yang ditamatkannya.
o
.g
KETENAGAKERJAAN
b ps
1. Penduduk Usia Kerja
b.
Jumlah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas
ka
2. Bekerja
as
3. Angkatan Kerja
ba
pekerjaan.
tp
ht
PERUMAHAN
1. Luas Lantai
Luas lantai yang ditempati dan digunakan untuk keperluan
sehari-hari sebatas atap.
.id
2. Dinding Rumah
o
Sisi luar/batas dari suatu bangunan/penyekat dengan bangunan
.g
fisik lain.
ps
3. Atap Rumah
b
b.
Penutup bagian atas suatu bangunan sehingga orang yang
ka
mendiami di bawahnya terlindung dari teriknya matahari, hujan
dan sebagainya.
as
um
4. Atap Layak
Jenis atap yang digunakan antara lain beton, genteng, sirap, seng
ny
dan asbes.
ba
7. Tangki
Tempat pembuangan akhir yang berupa bak penampungan,
biasanya terbuat dari pasangan bata/batu atau beton baik
mempunyai bak resapan maupun tidak, termasuk di sini daerah
1. Konsumsi
Meliputi konsumsi makanan dan bukan makanan.
.id
tangga selamasebulan dibagi dengan banyaknya anggota rumah
o
tangga.
.g
b ps
b.
ka
as
um
ny
ba
://
tp
ht
go
.id
ht
tp
://
ba
ny
um
as
ka
b.
bp
s.
go
.id
1.1. Keadaan Wilayah
.id
sebelah selatan dan barat.
go
Kabupaten Banyumas memiliki jumlah kecamatan
s.
terbanyak di Jawa Tengah. Secara administratif Banyumas dibagi
bp
menjadi 27 kecamatan. Wilayah paling luas berada di Kecamatan
Cilongok dengan luas sekitar 105,34 km2. Wilayah paling kecil
b.
adalah Kecamatan Purwokerto Utara seluas 7,4 km2 .
ka
A. Sebaran Penduduk
.id
Jumlah penduduk Kabupaten Banyumas dari hasil
go
proyeksi penduduk (SP2010) di tahun 2015 sebanyak
s.
1.635.909 jiwa, yang terdiri dari 817.383 laki-laki (49,96 %)
bp
dan 818.526 perempuan (50,04 %). Dengan jumlah
sebesar itu, Kabupaten Banyumas merupakan kabupaten
b.
dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di Provinsi
ka
.id
5 Kebasen 28,976 28,600 57,576 3,52 101,31 1,066
6 Kemranjen 32,701 32,530 65,231 3,99 100,53 1,074
go
7 Sumpiuh 25,664 25,511 51,175 3,13 100,60 853
s.
8 Tambak 21,455 21,288 42,743 2,61 100,78 822
9 Somagede 16,330 16,680 33,010 2,02 97,90 823
bp
10 Kalibagor 24,202 23,808
b. 48,010 2,93 101,65 1,344
11 Banyumas 23,183 23,337 46,520 2,84 99,34 1,221
12 Patikraja 26,695 26,727 53,422 3,27 99,88 1,236
ka
.id
kematian disebut perubahan reproduktif (reproductive
change) atau pertumbuhan alamiah, sedangkan selisih
go
antara migrasi masuk dan migrasi keluar disebut net-
s.
migration (migrasi netto).
bp
Pertumbuhan penduduk tercepat tahun 2015
b.
berada di Kecamatan Purwokerto utara sebesar 1,99%. Di
ka
sebesar 5,04%.
Laju Pertumbuhan
Jumlah Penduduk
Penduduk (%)
Kecamatan
2010- 2014-
2010 2014 2015
2015 2015
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
1 Lumbir 43,391 44,054 44,189 1,84 0,31
2 Wangon 73,163 74,904 75,291 2,91 0,52
.id
3 Jatilawang 57,140 58,411 58,690 2,71 0,48
go
4 Rawalo 45,343 46,617 46,907 3,45 0,62
5 Kebasen 55,834 57,257 57,576 3,12 0,56
s.
6 Kemranjen 62,497 64,712 65,231 4,37 0,80
bp
7 Sumpiuh 49,865 50,939 51,175 2,63 0,46
8 Tambak 41,971 42,612 42,743 1,84 0,31
b.
9 Somagede 31,881 32,800 33,010 3,54 0,64
ka
10 Kalibagor 46,037 47,637 48,010 4,29 0,78
11 Banyumas 45,681 46,379 46,520 1,84 0,30
as
.id
Banyumas mencapai 33,41 persen atau sebesar 564.603
jiwa.
go
s.
Dependency ratio memperlihatkan beban yang
bp
harus ditanggung penduduk yang produktif untuk
membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan
b.
tidak produktif lagi. Semakin tingginya persentase
ka
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Jumlah
Laki-Laki Perempuan
[1] [2] [3] [4]
04 71,551 67,190 138,741
59 70,561 66,149 136,710
.id
1014 67,954 64,524 132,478
go
1519 66,876 62,220 129,096
2024 60,311 58,094 118,405
s.
2529 53,556 54,357 107,913
3034 56,594
bp 59,377 115,971
b.
3539 61,346 63,286 124,632
ka
4044 57,109 58,958 116,067
4549 54,974 58,073 113,047
as
.id
(di bawah 15 tahun) yang mencapai 37,45 sementara
go
kelompok pasca produktif (di atas 65 tahun) mencapai
12,73.
s.
bp
b.
ka
as
um
ny
ba
://
tp
ht
b.
bp
s.
go
.id
ht
tp
://
ba
ny
um
as
ka
b.
bp
s.
go
.id
Kesehatan merupakan salah satu indikator kesejahteraan
penduduk sekaligus indikator keberhasilan program pembangunan.
Kesehatan berimplikasi pada produktifitas sumber daya manusia.
Sehingga pembangunan dan berbagai upaya di bidang kesehatan
diharapkan dapat meningkatkan pembangunan daerah secara umum.
.id
kesehatan masyarakat menyatakan tingkat/derajat baiknya
go
status kesehatan masyarakat. Derajat kesehatan penduduk
s.
merupakan gambaran kemampuan penduduk untuk mencapai
bp
indikator kesehatan. Tinggi rendahnya derajat kesehatan ini
dapat di ukur dari beberapa indikator, salah satunya Angka
b.
Morbiditas (kesakitan).
ka
tersebut tinggi.
ht
Perkotaan dan
Perkotaan Perdesaan
Uraian Perdesaan
2014 2015 2014 2015 2014 2015
.id
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
go
Keluhan 30.05 38.22 33.07 30.24 31.50 34.41
Kesehatan (%)
s.
Angka Kesakitan 14.26 22.30 20.22
bp
16.45 17.12 19.50
b.
(%)
ka
Terganggu (Hari)
um
2015.
.id
mengenai kondisi keluhan kesehatan yang dirasakan oleh
penduduk. Meningkatanya rata-rata lama terganggu untuk
go
penduduk Banyumas di wilayah perkotaan di tahun 2015
s.
semakin menegaskan bahwa kondisi kesehatan penduduk
bp
Banyumas di wilayah perkotaan di tahun 2015 secara umum
b.
memburuk. Jika tahun 2014 kondisi kesehatan yang mengganggu
aktivitas rata-rata terganggu selama 5,13 hari maka di tahun
ka
perdesaan jika dilihat dari tabel 2.1 dapat dikatakan lebih rendah
ny
.id
meningkat sedikit dari 5,28 hari di tahun 2014 menjadi 5,52 hari
go
di tahun 2015.
s.
2.2. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
bp
b.
Peningkatan sarana kesehatan yang menjadi program
pemerintah dapat dinikmati oleh penduduk jika disertai
ka
Perkotaan dan
Perkotaan Perdesaan
Cara Berobat Perdesaan
2014 2015 2014 2015 2014 2015
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
.id
Berobat Jalan 45.82 50.10 48.14 48.16 46.99 49.28
go
s.
Tidak Berobat 54.18 49.90 51.86 51.84 53.01 50.72
bp
jalan b.
Sumber : Susenas 2014, 2015
ka
.
as
.id
Tidak ada biaya transport 0.21 0.27 0.12
go
Mengobati sendiri 72.20 60.09 67.00
s.
Merasa tidak perlu 22.94 34.59 27.95
bp
Lainnya 1.99 b. 2.92 2.39
.id
RS pemerintah 8.95 10.20 6.65 7.81 7.74 9.21
go
RS Swasta 4.53 8.20 1.00 2.61 2.67 5.88
s.
Praktek Dokter/poliklinik 32.06 53.01 31.73 52.12 31.89 52.64
.id
BPJS Ketenagakerjaan 2.60 0.15 1.42
Askes/Asabri/Jamsostek 7.20 2.98 5.17
go
Jamkesmas/PBI 30.15 39.78 34.78
s.
Jamkesda 2.05 0.86 1.48
Asuransi Swasta 2.00
bp 0.09 1.08
b.
Perusahaan/kantor 0.77 0.13 0.46
ka
.id
mencapai fasilitas/tempat dan tenaga kesehatan sebagai rujukan
go
penduduk jika mengalami keluhan sakit hingga harus pergi
s.
berobat tetapi juga dilihat dari indikator penolong persalinan.
Tabel 2.6
bp
b.
Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun yang Pernah Kawin
ka
Dokter kandungan
tp
.id
Kandungan ( 31,09 persen).
go
Penolong kelahiran baik di wilayah perdesaan maupun
s.
perkotaan memiliki pola yang sama yaitu dominasi pemilihan
bp
bidan sebagai penolong kelahiran.
b.
ka
as
um
ny
ba
://
tp
ht
b.
bp
s.
go
.id
ht
tp
://
ba
ny
um
as
ka
b.
bp
s.
go
.id
Pembukaan UUD 1945 menyebutkan bahwa salah satu tujuan
nasional bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh
karena itu, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mencerdaskan
bangsanya melalui pendidikan. Pendidikan menjadi sangat penting bagi
suatu bangsa karena menjadi salah satu investasi bagi pembangunan
dalam menentukan kualitas suatu bangsa. Oleh karena itu, pendidikan
dapat mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas sehingga
dapat mendukung kemajuan bangsa. Peranan pendidikan yang sangat
penting tersebut menjadikan sektor pendidikan sebagai sasaran utama
.id
dalam setiap program pembangunan.
go
Upaya peningkatan kualitas pendidikan dilakukan dengan
s.
program pembangunan sarana prasarana sekolah, ditunjang dengan
bp
program bantuan biaya sekolah dan berbagai macam beasiswa.
b.
Pemenuhan atas hak pendidikan bagi setiap warga negara untuk
mendapatkan pendidikan dasar yang layak dan bermutu merupakan
ka
.id
bahwa rata-rata tingkat pendidikan penduduk dewasa (25 tahun ke
atas) baru dapat menyelesaikan sampai tamat SD (Kelas VI). Rata-rata
go
lama sekolah untuk tahun 2012 sampai 2015 antara 7,06 sampai 7,31.
s.
Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pendidikan penduduk
bp
dewasa (25 tahun ke atas) baru dapat menyelesaikan sampai kelas 1
b.
SMP (Kelas VII).
ka
as
Grafik 3.1
um
7.31 7.31
7.40 7.18
://
7.06
7.20
tp
6.94
7.00 6.82
ht
6.80
6.60
6.40
2010 2011 2012 2013 2014 2015*)
.id
mendapatkan kesempatan untuk bekerja. Indikator tingkat
pendidikan dapat digunakan untuk mengetahui keberhasilan
go
program wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan pemerintah.
s.
bp
Tabel 3.1
Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas menurut Pendidikan
b.
Tertinggi yang Ditamatkan, Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
ka
Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan K D K+D L P L+P
ny
.id
di perkotaan mempunyai tingkat pendidikan yang lebih baik
daripada penduduk di perdesaan. Persentase penduduk
go
perkotaan dengan tingkat pendidikan SMP/MTs ke atas pada
s.
setiap jenjang pendidikan selalu lebih tinggi dibanding di
bp
perdesaan. Namun, persentase penduduk dengan tingkat
b.
pendidikan yang lebih rendah (SD, belum tamat SD, dan
tidak/belum pernah sekolah) lebih tinggi di perdesaan dibanding
ka
di perkotaan.
as
.id
Upaya untuk memperluas jangkauan pelayanan
go
pendidikan bertujuan untuk meningkatkan pemerataan fasilitas
s.
pendidikan, sehingga makin banyak penduduk yang dapat
bp
bersekolah. Salah satu indikator penting yang dapat mengukur
tingkat partisipasi masyarakat dalam mengikuti pendidikan dari
b.
berbagai jenjang pendidikan adalah Angka Partisipasi Sekolah
ka
jenjang pendidikannya.
ny
2014 2015
Kelompok
Umur L P Total L P Total
.id
13-15 99.37 94.80 97.00 82.94 94.10 88.38
go
16-18 68.46 72.16 70.15 68.53 64.97 66.85
s.
19-24 21.57 16.04 19.08 20.46 22.67 21.65
bp
Sumber : Susenas 2014, 2015 b.
Selama kurun waktu 2014-2015, jumlah penduduk di
ka
.id
umur 16-18 tahun partisipasi sekolah laki-laki sebesar 68,53
persen dan partisipasi sekolah perempuan sebesar 64,97 persen.
go
Untuk kelompok umur 19-24 tahun, partisipasi sekolah laki-laki
s.
sebanyak 20,46 persen dan partisipasi sekolah perempuan lebih
bp
tinggi sebanyak 22,67 persen.
b.
3.3. Angka Partisipasi Murni (APM)
ka
pendidikannya.
2014 2015
Kelompok Umur
L P Total L P Total
.id
SD/MI 93,64 93.15 93,39 98,01 97,32 97,66
go
SMP/MTs 79,48 78,90 79,18 65,68 86,30 75,73
s.
SMA/MA 64,25 53,86 59,49 55,56 54,86 55,23
Diploma/Univ 18,12 14,57 16,52
bp
12,16 16,4 14,44
b.
Sumber : Susenas 2014, 2015
ka
.id
tinggal kelas atau terlambat masuk sekolah. Sebaliknya, siswa
yang lebih muda dibanding umur standar yang duduk di suatu
go
jenjang pendidikan menunjukkan siswa tersebut masuk sekolah
s.
di umur yang lebih muda
Tabel 3.4
bp
b.
Angka Partisipasi Kasar menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin
ka
2014 2015
um
Kelompok Umur
L P Total L P Total
ny
.id
dari 96 persen menjadi 81,19 persen. Pada tingkat SMA/MA, APK
go
turun dari 84,04 persen menjadi 80,07 persen. APK pada tingkat
Perguruan Tinggi menurun dari 21,09 persen menjadi 20,28
s.
persen.
bp
b.
ka
as
um
ny
ba
://
tp
ht
go
.id
ht
tp
://
ba
ny
um
as
ka
b.
bp
s.
go
.id
Pembangunan sektor ketenagakerjaan sebagai bagian dari
upaya pembangunan sumber daya manusia merupakan salah satu
bagian yang tak terpisahkan dengan pembangunan nasional. Berbagai
permasalahan di bidang ketenagakerjaan harus terus menjadi
perhatian pemerintah agar dapat cepat diantisipasi dan diselesaikan.
Permasalahan tersebut diantaranya tingginya tingkat pengangguran,
rendahnya perluasan kesempatan kerja yang terbuka, rendahnya
kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, dan sebagainya,
merupakan tantangan yang harus diselesaikan dalam pembangunan
.id
nasional.
go
Tenaga kerja yang banyak dan melimpah belum merupakan
s.
jaminan bahwa daerah tersebut akan makmur. Hal ini disebabkan jika
bp
tidak terintegrasinya pengelolaan tenaga kerja yang dimiliki suatu
b.
daerah yang tidak memiliki potensi dan tingkat pendidikan. Selain itu,
kesenjangan antara jumlah tenaga kerja yang besar dengan minimnya
ka
yang baik dan benar sangat ditentukan oleh kondisi ketersediaan data
tp
Tabel 4.1
.id
Penduduk 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Seminggu yang Lalu
Kabupaten Banyumas, 2015
go
s.
Tahun Jumlah Persentase
bp
[1] b. [2] [3]
Angkatan Kerja 740.512 60,17
Bekerja 693.340 56,34
ka
TPAK 60,17
tp
ht
.id
Untuk melihat lebih jelas tentang persentase angkatan kerja
yang bekerja, pengangguran dan penduduk yang tidak termasuk
go
angkatan kerja, dapat dilihat Gambar 4.1. Penduduk umur 15 tahun ke
s.
atas sekitar 56,34 persen yang berpartisipasi aktif dalam lapangan
bp
pekerjaan, dan sebesar 3,83 persen pengangguran, sedangkan 39,83
b.
persen bukan angkatan kerja.
ka
Gambar 4.1
as
56.34
ny
ba
39.83
://
tp
ht
3.83
.id
mengindikasikan besarnya penduduk usia kerja yang aktif secara
ekonomi. Selain TPAK, dalam analisis angkatan kerja juga dikenal
go
indikator yang biasa digunakan untuk mengukur pengangguran
s.
yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).
bp
Pengangguran terbuka didefinisikan sebagai orang yang
b.
sedang mencari pekerjaan atau yang sedang mempersiapkan
ka
terbuka.
://
100.00 60.17
50.00
6.37
.id
-
TPT TPAK
go
s.
bp
Sumber : Sakernas Agustus 2015
b.
Untuk melihat TPAK dan TPT Banyumas pada tahun 2015,
ka
dapat dilihat pada Gambar 4.2. TPAK di Banyumas mencapai sekitar
60,17 persen, sedangkan TPT mencapai 6,37 persen.
as
um
Lainnya 22.80
.id
Perdagangan Besar, Eceran,
28.15
go
Industri Pengolahan 17.35
s.
Pertanian, Kehutanan, 17.01
0.00
bp
10.00
b.
20.00
30.00
ka
bp
s.
go
.id
ht
tp
://
ba
ny
um
as
ka
b.
bp
s.
go
.id
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat,
merupakan kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar akan rumah
tempat tinggal dengan lingkungan sekitar yang baik dan sehat
merupakan kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Rumah dan
kelengkapannya selain merupakan kebutuhan dasar, juga merupakan
faktor penentu indikator kesejahteraan rakyat.
.id
menentukan keadaan higienis dan sanitasi lingkungan. Perumahan
yang tidak sehat dan terlalu sempit mengakibatkan mudah
go
terjangkitnya penyakit dalam masyarakat. Rumah sehat adalah kondisi
s.
fisik, kimia, biologi di dalam rumah dan perumahan sehingga
bp
memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat
b.
kesehatan yang optimal. Selain itu, kualitas lingkungan rumah tinggal
juga memengaruhi terhadap status kesehatan penghuninya.
ka
as
material seperti jenis atap, dinding dan lantai terluas yang digunakan,
termasuk juga fasilitas penunjang lain yang meliputi luas lantai hunian,
ba
sumber air minum, fasilitas tempat buang air besar, dan sumber
://
penghuninya.
Tabel 5.1.
.id
Persentase Rata-rata Luas Lantai Kab. Banyumas 2014-2015
go
Luas Lantai (m2)
s.
2014 2015
bp
[1] b. [2] [3]
< 20 1,58 2,97
ka
.id
sebesar 6,04 persen.
go
Rumah tinggal yang dapat dikategorikan ke dalam rumah
s.
yang layak huni sebagai tempat tinggal harus memenuhi
bp
beberapa kriteria kualitas rumah tempat tinggal. Beberapa
b.
diantaranya yaitu rumah yang memiliki dinding terluas yang
terbuat dari tembok atau kayu, dengan beratapkan beton,
ka
Perkotaan +
Perkotaan Perdesaan
Kualitas Perdesaan
Perumahan
2014 2015 2014 2015 2014 2015
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
Lantai Bukan
94,94 93,00 82,94 85,04 89,07 89,22
.id
Tanah
go
Atap Layak 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
s.
Dinding
bp
90,44 91,99 83,28 82,76 86,94 87,60
Permanen b.
Sumber : Susenas 2014, 2015
ka
.id
persen.
go
5.2. Penguasaan Tempat Tinggal
s.
bp
Status penguasaan tempat tinggal merupakan salah satu
indikator yang dapat menunjukkan tingkat kesejahteraan rumah
b.
tangga. Rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri
ka
Tabel 5.3.
.id
Persentase Rumah Tangga menurut Daerah Tempat Tinggal
dan Status Penguasaan Tempat Tinggal di Kab. Banyumas, 2014-2015
go
s.
Status Penguasaan Tempat Tinggal
Daerah Tempat
Tahun bp Dinas/
b.
Tinggal Kontrak/S Bebas
Milik Sendiri
ka
ewa Sewa/
Lainnya
as
Perdesaan
2015 97,52 0,28 2,20
://
tp
.id
tangga.
go
Tabel 5.4.
s.
Persentase Rumah Tangga menurut Fasilitas Perumahan
bp
dan Daerah Tempat Tinggal di Kab. Banyumas, 2014-2015
b.
Perkotaan +
ka
Perkotaan Perdesaan
Fasilitas Perdesaan
as
Perumahan
2014 2015 2014 2015 2014 2015
um
Penerangan
ny
Air Minum
://
Jamban Sendiri
ht
.id
listrik (PLN dan Non PLN), karena cahaya listrik lebih terang
dibandingkan sumber penerangan lainnya. Penggunaan fasilitas
go
penerangan listrik untuk daerah perkotaan dan perdesaan sudah
s.
banyak dimanfaatkan, yaitu masing-masing sebesar 100,00
bp
persen dan 99,77 persen. Pada tahun 2015 persentase rumah
b.
tangga yang telah menikmati fasilitas penerangan listrik sebesar
99,89 persen mengalami peningkatan dibandingkan dengan
ka
.id
teknologi telepon selular membuat telepon rumah semakin
go
ditinggalkan.
s.
Tabel 5.5.
bp
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Telepon Rumah dan
b.
Komputer menurut Daerah tempat Tinggal
ka
Perkotaan +
Alat Komunikasi Perkotaan Perdesaan
um
Perdesaan
[1] [2] [3] [4]
ny
.id
go
s.
bp
b.
ka
as
um
ny
ba
://
tp
ht
.id
go
s.
bp
b.
ka
as
um
ny
ba
://
tp
ht
ht
tp
://
ba
ny
um
as
ka
b.
bp
s.
go
.id
Pola konsumsi rumah tangga merupakan salah satu indikator
kesejahteraan rumah tangga/keluarga. Besar kecilnya proporsi
pengeluaran untuk konsumsi makanan terhadap seluruh pengeluaran
rumah tangga dapat memberikan gambaran kesejahteraan rumah
tangga tersebut. Dengan menggunakan data pengeluaran dapat
dijadikan ukuran guna menilai tingkat kesejahteraan ekonomi
penduduk. Makin rendah persentase pengeluaran untuk makanan
terhadap total pengeluaran makin membaik tingkat kesejahteraan
penduduk.
.id
6.1. Pengeluaran Rumah Tangga
go
s.
Data pengeluaran (dalam rupiah) menurut kelompok
bp
makanan dan bukan makanan dapat digunakan untuk
mengetahui pola pengeluaran penduduk. Pada kondisi
b.
pendapatan terbatas pemenuhan kebutuhan makanan akan
ka
.id
(%) (38,70) (55,33) (44,69)
go
2. Bukan Makanan (Rp) 542.311 241.454 398.126
s.
bp
(%) (61,30)
b. (44,67) (55,31)
ka
.id
rendah tingkat kesejahteraan penduduknya. Tabel 6.2 berikut ini
menampilkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk
go
Kabupaten Banyumas menurut kelompok komoditas dan daerah
s.
tempat tinggal.
bp
b.
ka
as
um
ny
ba
://
tp
ht
.id
4 Daging 16.891 9.513 13.355
5 Telur dan Susu 28.314 19.527 24.103
go
6 Sayur-sayuran 22.949 26.158 24.487
7 Kacang-kacangan 10.511 11.526 10.998
s.
8 Buah-buahan 22.813 20.621 21.763
bp
9 Minyak dan Lemak 10.838 11.691 11.247
10 Bahan Minuman 13.586 13.210 13.406
b.
11 Bumbu-bumbuan 6.581 6.811 6.691
12 Konsumsi Lainnya 5.909 6.595 6.238
ka
Tangga
16 Pengeluaran rumah tangga 144.242 62.200 104.942
ba