Anda di halaman 1dari 55

Katalog: 4201003.

13

.id
o
.g
ps
.b
r
ba
m
//su
s:
tp
ht

BADAN PUSAT STATISTIK


PROVINSI SUMATERA BARAT
ht
tp
s:
//s
um
ba
r.b
ps
.go
.id
PROFIL KESEHATAN
PROVINSI SUMATERA BARAT 2021

ISSN : 2723-181X
No. Publikasi : 13000.2237
Katalog : 4201003.13
Ukuran buku : 17,6 cm x 25 cm
Jumlah halaman : xii + 41

.id
go
Naskah:

.
BPS Provinsi Sumatera Barat
ps
r.b
Penyunting:
ba

BPS Provinsi Sumatera Barat


um

Gambar Kulit:
//s

BPS Provinsi Sumatera Barat


s:
tp

Ilustrasi Kulit:
Ikon Tenaga Kesehatan
ht

Diterbitkan Oleh:
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat

Dicetak oleh:
CV. Graphic Dwipa (cetakan1)

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan


dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk
tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
Provinsi Sumatera Barat (UU No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
pasal 43 huruf b).
PROFIL KESEHATAN
PROVINSI SUMATERA BARAT 2021

Pengarah : Ir. Herum Fajarwati, MM

Editor : Krido Saptono, S.Si, M.Si

.id
Iman Teguh Raharto, S.Si, M.Si

go
Ir. Yunimarlita
Yuliana Livi Andam Putri, S.ST

.
Yanda Frimahatta, S.ST
ps
r.b

ba


um

Penulis : Mila Artati, S.ST, M.Stat


//s


s:

Pengolah Data : Mila Artati, S.ST, M.Stat


tp
ht
ht
tp
s:
//s
um
ba
r.b
ps
.go
.id
KATA PENGANTAR

Publikasi “Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat


2021” merupakan publikasi lanjutan dari tahun sebelumnya
dengan judul yang sama. Publikasi ini merupakan edisi ke
delapan semenjak diterbitkan. Sumber data dalam buku ini
merupakan hasil dari pengolahan Susenas (Survei Sosial
Ekonomi Nasional) Maret 2021 Provinsi Sumatera Barat.

Publikasi ini memuat informasi di bidang kesehatan

.id
penduduk Sumatera Barat dengan beragam indikator
kesehatan yang disajikan keadaan tahun 2021. Data yang

go
disajikan dapat dijadikan referensi untuk merumuskan kebijakan

.
ps
pembangunan ke depan serta mengevaluasi hasil pembangunan
di bidang kesehatan. Oleh karena itu, penyusunan publikasi
r.b
ini perlu dilakukan mengingat permasalahan dan tantangan
ba

pembangunan di bidang kesehatan yang semakin kompleks.


um

Saran yang membangun dari pengguna data dapat


//s

disampaikan untuk kesempurnaan publikasi di masa mendatang.


s:
tp
ht

Padang, Juni 2022


KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI SUMATERA BARAT

Ir. Herum Fajarwati, M.M.

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 v


ht
tp
s:
//s
um
ba
r.b
ps
.go
.id
DAFTAR ISI
Halaman

Kata Pengantar................................................................................................ v
Daftar Isi........................................................................................................... vii
Daftar Tabel..................................................................................................... ix
Daftar Gambar................................................................................................ xi
I. Pendahuluan................................................................................................. 1
1.1 Umum .......................................................................................... 3

.id
1.2 Tujuan.......................................................................................... 5

go
1.3 Cakupan...................................................................................... 5

.
ps
1.4  Penjelasan Teknis..................................................................... 5
r.b
1.5  Batasan Konsep Operasional................................................ 7
ba

II. Kesehatan....................................................................................................11
um

2.1  Derajat Kesehatan...................................................................13


2.2  Pengobatan dan Jaminan Kesehatan............................. 20
//s

2.3  Penolong dan Tempat Melahirkan....................................34


s:
tp

III. Penutup.....................................................................................................39
ht

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 vii


ht
tp
s:
//s
um
ba
r.b
ps
.go
.id
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1.1 Persentase Angka Kesakitan Menurut Kelompok


Umur dan Daerah Tempat Tinggal, 2021 ............ 16
Tabel 2.1.2  Persentase Balita yang Mendapat Imunisasi
Lengkap Menurut Daerah Tempat Tinggal dan
Jenis Kelamin, 2021 ................................................... 18
Tabel 2.1.3  Persentase Balita yang Mempunyai Kartu
Imunisasi Menurut Daerah Tempat Tinggal dan

.id
Jenis Kelamin, 2021................................................... 20

go
Tabel 2.2.1  Persentase Penduduk yang Berobat Jalan

.
ps
Menurut Tempat Berobat dan Jenis Kelamin,
r.b
2021................................................................................ 23
Tabel 2.2.2 Persentase Penduduk yang Menggunakan
ba

Jaminan Kesehatan untuk Berobat Jalan Selama


um

Sebulan Terakhir Menurut Jenis Kelamin dan


//s

Daerah Tempat Tinggal, 2021................................ 24


s:

Tabel 2.2.3  Persentase Penduduk yang Mempunyai Jaminan


tp

Kesehatan Menurut Jenis Jaminan Kesehatan


ht

dan Daerah Tempat Tinggal, 2021 ........................ 25


Tabel 2.2.4  Unmet Need Pelayanan Kesehatan Menurut
Daerah Tempat Tinggal, 2021 ............................... 27
Tabel 2.2.5  Persentase Penduduk yang Pernah Rawat Inap
Menurut Tempat Rawat Inap dan Jenis Kelamin,
2021 .............................................................................. 30
Tabel 2.2.6  Persentase Penduduk yang Menggunakan
Jaminan Kesehatan untuk Rawat Inap Selama
Satu Tahun Terakhir Menurut Daerah Tempat
Tinggal dan Jenis Kelamin, 2021............................. 31
Tabel 2.2.7  Persentase Penduduk Menurut Jumlah Hari
Rawat Inap Selama Setahun Terakhir dan
Daerah Tempat Tinggal, 2021.................................. 32

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 ix


Tabel 2.2.8  Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin
dan Jumlah Hari Rawat Inap Selama Setahun
Terakhir, 2021............................................................... 33
Tabel 2.3.1  Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun
Yang Pernah Melahirkan 2 Tahun Terakhir
Menurut Proses Penolong Kelahiran Terakhir
dan Daerah Tempat Tinggal, 2021......................... 35
Tabel 2.3.2  Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun
Yang Pernah Melahirkan 2 Tahun Terakhir
Menurut Tempat Melahirkan Terakhir dan

.id
Daerah Tempat Tinggal, 2021.................................. 38

. go
ps
r.b
ba
um
//s
s:
tp
ht

x Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021


DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1.1  Persentase Angka Kesakitan Menurut Daerah


Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin, 2021 ............... 13
Gambar 2.1.2  Persentase Angka Kesakitan Menurut Kelompok
Umur dan Jenis Kelamin, 2021.................................... 15
Gambar 2.2.1 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan
Menurut Tempat Berobat, 2021................................ 21

.id
Gambar 2.2.2  Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan

go
Sakit Tetapi Tidak Pernah Berobat Jalan, 2021...... 26

.
ps
Gambar 2.2.3  Persentase Penduduk yang Pernah Rawat Inap
r.b
Menurut Tempat Rawat Inap, 2021............................ 29
ba

Gambar 2.2.4  Rata-rata Rawat Inap Penduduk Menurut Jenis


um

Kelamin, 2021................................................................. 33
Gambar 2.3.1  Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun
//s

Yang Pernah Melahirkan 2 Tahun Terakhir


s:
tp

Menurut Penolong Proses Kelahiran Terakhir dan


ht

Daerah Tempat Tinggal, 2021.................................... 34


Gambar 2.3.2  Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun
Yang Pernah Melahirkan 2 Tahun Terakhir
Menurut Tempat Melahirkan Terakhir dan Daerah
Tempat Tinggal, 2021 .................................................. 37

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 xi


ht
tp
s:
//s
um
ba
r.b
ps
.go
.id
ht
tp
s:
//s
um
ba I.  Pendahuluan
r.b
ps
.go
.id
ht
tp
s:
//s
um
ba
r.b
ps
.go
.id
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Umum

Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020
memuat tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMN) Tahun 2020-2024. Dalam
RPJMN tersebut telah ditetapkan pembangunan
Sumber Daya Manusia yang salah satu prioritasnya

.id
adalah bidang kesehatan.

go

.
Pemerintah
ps Provinsi Sumatera Barat
r.b
juga memprioritaskan bidang kesehatan dalam
RPJMD Tahun 2016-2021, yang ditetapkan
ba

dalam Peraturan Daerah Provinsi Sumatera


um

Barat No. 1 Tahun 2018. Bidang kesehatan ini


//s

dituangkan dalam misi 3, tujuan 5, sasaran 1 yaitu


s:

meningkatnya derajat kesehatan masyarakat


tp

secara merata.
ht

Kesehatan merupakan persoalan


penduduk selama hidup. Oleh karena itu,
pembangunan kesehatan sangatlah penting.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perhatian
pemerintah yang mengarahkan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) ke sektor kesehatan di samping sektor
pendidikan.

Kondisi/derajat kesehatan masyarakat


merupakan salah satu hal penting yang harus

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 3


diperhatikan dalam rangka pelaksanaan
pembangunan itu sendiri. Adapun salah satu
perwujudan pembangunan dari keadilan sosial
adalah dengan mengusahakan kesempatan yang
lebih luas bagi setiap warga negaranya untuk
mendapatkan derajat kesehatan yang sebaik-
baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada.

Pembangunan bidang kesehatan


diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia, kualitas kehidupan, dan usia

.id
harapan hidup. Dalam upaya untuk meningkatkan

go
taraf kesehatan masyarakat telah dilakukan

.
ps
berbagai program misalnya memberikan jaminan
kesehatan bagi masyarakat kurang mampu,
r.b
meningkatkan pelayanan terhadap ibu dan anak,
ba

serta meningkatkan pelayanan kesehatan dan


um

penyediaan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas


//s

serta pengadaan dan penyediaan fasilitas


s:

kesehatan lainnya. Selain itu, telah dilakukan


tp

penyuluhan kesehatan kepada masyarakat


ht

untuk membentuk dan membuat keluarga agar


berperilaku hidup sehat.

Keberhasilan terhadap program-program


pembangunan dalam bidang kesehatan yang
telah dilaksanakan oleh pemerintah dapat
dievaluasi dengan menggunakan indikator
kesehatan antara lain angka kesakitan/morbidity
rate, pemanfaatan fasilitas kesehatan, persentase
penolong kelahiran, persentase anak yang
memperoleh imunisasi dan indikator kesehatan
lainnya.

4 Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021


1.2  Tujuan

Tujuan penyusunan publikasi ini adalah


menyajikan profil kesehatan Provinsi Sumatera
Barat berdasarkan data hasil Susenas Maret
tahun 2021. Data dan indikator disajikan dalam
bentuk ulasan dan gambar serta tabel. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan pengguna
dalam memahami data-data pokok yang
dihasilkan karena ditampilkan secara ringkas.

.id
. go
1.3  Cakupan
ps
r.b
Pembahasan profil kesehatan Provinsi
ba

Sumatera Barat dalam publikasi ini dibagi menjadi


um

beberapa pokok bahasan untuk mengetahui


gambaran kesehatan penduduk Provinsi
//s

Sumatera Barat tahun 2021 melalui indikator-


s:
tp

indikator kesehatannya. Pokok bahasan terbagi


ht

atas derajat kesehatan, pengobatan dan jaminan


kesehatan serta penolong dan tempat kelahiran.

1.4  Penjelasan Teknis

Tantangan pembangunan kesehatan


dan permasalahan pembangunan kesehatan
makin bertambah berat, kompleks dan bahkan
terkadang tidak terduga. Oleh sebab itu,
pembangunan kesehatan perlu dilaksanakan
dengan memperhatikan dinamika kependudukan,
epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan
lingkungan.

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 5


Profil kesehatan Provinsi Sumatera Barat
dihitung menggunakan data Susenas Maret 2021.
Indikator-indikator yang disajikan dibatasi pada
kondisi/derajat kesehatan penduduk dengan
beragam variabelnya, diantaranya sebagai
berikut:

1. Angka kesakitan/morbiditas.
2. Persentase keluhan kesehatan.
3. Persentase penduduk yang mempunyai

.id
jaminan kesehatan.

go
4. Persentase penduduk berobat jalan.

.
ps
5. Persentase penduduk yang memakai
jaminan kesehatan ketika berobat jalan.
r.b
6. Unmet need pelayanan kesehatan.
ba

7. Persentase penduduk rawat inap.


um

8. Persentase penduduk yang memakai


//s

jaminan kesehatan ketika rawat inap.


s:

9. Lama rawat inap.


tp

10. Persentase penolong kelahiran terakhir.


ht

11. Persentase tempat melahirkan.


12. Persentase Balita yang mempunyai kartu
imunisasi.
13. Persentase Balita yang imunisasi lengkap.

Informasi kesehatan lingkungan/tempat


tinggal, telah dikemas pada publikasi lainnya. Untuk
melengkapi informasi yang ada, pembaca dapat
merujuk pada publikasi Indikator Kesejahteraan
Rakyat (Inkesra) 2021 atau publikasi Statistik
Kesejahteraan Rakyat (Statkesra) 2021 Provinsi
Sumatera Barat.

6 Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021


1.5  Batasan Konsep Operasional

Anggota Rumah Tangga (ART): semua orang


yang biasanya bertempat tinggal di suatu ruta
(rumah tangga) meliputi kepala ruta, suami/istri,
anak, menantu, cucu, orang tua/mertua, famili
lain, pembantu ruta atau anggota ruta lainnya.

Keluhan kesehatan: keadaan seseorang yang


mengalami gangguan kesehatan atau kejiwaan,

.id
baik karena gangguan/penyakit yang sering

go
dialami penduduk seperti; panas, pilek, diare,

.
ps
pusing, sakit kepala maupun karena penyakit
akut, penyakit kronis (meskipun selama sebulan
r.b
terakhir tidak mempunyai keluhan), kecelakaan,
ba

kriminalitas atau keluhan lainnya.


um
//s

Angka kesakitan/morbiditas: persentase


s:

penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan


tp

dan menyebabkan tidak dapat melakukan


ht

kegiatan secara normal, seperti dalam hal


pekerjaan, sekolah atau kegiatan sehari-hari.

Berobat jalan: upaya anggota ruta yang


mempunyai keluhan kesehatan untuk
memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan
dengan mendatangi tempat-tempat pelayanan
kesehatan modern atau tradisional tanpa
menginap, termasuk mendatangkan petugas
kesehatan ke rumah anggota ruta.

Jaminan kesehatan: program bantuan sosial


untuk pelayanan kesehatan. Menurut UU no.

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 7


40 tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial
nasional, jaminan kesehatan diselenggarakan
dengan tujuan menjamin agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan
dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan
dasar kesehatan.

Rawat inap: upaya penyembuhan keluhan


kesehatan dengan menginap 1 (satu) malam atau
lebih di unit pelayanan kesehatan modern atau

.id
tradisional, termasuk dalam kejadian ini adalah

go
rawat inap untuk persalinan.

.
ps
r.b
Penolong kelahiran terakhir: siapa yang
menolong pada saat proses kelahiran anak usia
ba

di bawah dua tahun (Baduta). Hingga tahun 2014,


um

penolong persalinan ditanyakan untuk anak usia


//s

di bawah lima tahun. Namun mulai tahun 2015,


s:

penolong persalinan ditanyakan untuk wanita


tp

usia 15-49 tahun berstatus pernah kawin yang


ht

melahirkan anak dalam 2 tahun terakhir.

Imunisasi: suatu upaya untuk menimbulkan/


meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat
terkena dengan penyakit tersebut tidak akan
sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Vaksin
adalah antigen berupa mikroorganisme yang
sudah mati, masih hidup tapi dilemahkan, masih
utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa
toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi
toksoid, protein rekombinan yang bila diberikan
kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan

8 Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021


spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi
tertentu.

Unmet need pelayanan kesehatan: keadaan


masyarakat yang sakit dan ingin berobat tetapi
belum terlayani oleh unit kesehatan.

.id
. go
ps
r.b
ba
um
//s
s:
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 9


ht
tp
s:
//s
um
ba
r.b
ps
.go
.id
II.  Kesehatan
ht
tp
s:
//s
um
ba
r.b
ps
. go
.id
ht
tp
s:
//s
um
ba
r.b
ps
.go
.id
BAB 2
KESEHATAN

2.1  Derajat Kesehatan

Derajat kesehatan penduduk memberikan


gambaran mengenai kondisi kesehatan penduduk
dan biasanya dapat dilihat melalui indikator
angka kesakitan (morbiditas), yaitu persentase
Tahukah Anda… penduduk yang mengalami gangguan kesehatan

.id
sehingga mengganggu aktivitas/kegiatannya

go
Penduduk sehari-hari.

.
perdesaan
cenderung Gambar 2.1.1  Persentase Angka psKesakitan
r.b
mengalami keluhan Menurut Daerah Tempat Tinggal
kesehatan yang dan Jenis Kelamin, 2021
ba

mengganggu
um

aktivitasnya
13,63 13,64 13,63
lebih rendah (11,18%)
//s

11,95 12,04 12,82 12,38


dibandingkan 11,18
s:

10,29
penduduk
tp
Persentase

perkotaan (13,63%).
ht

Laki-laki Perempuan Laki-laki+


Perempuan

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan

Sumber: Susenas Maret 2021

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi


Nasional (Susenas) Maret 2021 seperti terlihat
pada Gambar 2.1.1, penduduk Sumatera Barat

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 13


secara keseluruhan baik yang tinggal di daerah
perkotaan maupun perdesaan mengalami keluhan
kesehatan dan merasa terganggu aktivitasnya
pada tahun 2021 mencapai 12,38 persen dimana
penduduk laki-laki sebesar 11,95 persen, lebih
sedikit dibanding penduduk perempuan yaitu
sebesar 12,82 persen. Tahukah Anda…

Bila melihat angka kesakitan penduduk Jika dilihat menurut


Sumatera Barat menurut daerah tempat tinggal, jenis kelamin, laki-laki

.id
mengalami keluhan
maka terlihat penduduk yang tinggal di daerah
kesehatan lebih

go
perdesaan mengalami keluhan kesehatan yang rendah dibanding

.
ps
mengganggu aktivitasnya sebesar 11,18 persen, perempuan.
lebih rendah dibandingkan dengan daerah
r.b
perkotaan yaitu 13,63 persen. Dilihat menurut
ba

jenis kelamin dan daerah tempat tinggal, terlihat


um

di daerah perkotaan maupun daerah perdesaan,


//s

persentase laki-laki mengalami keluhan kesehatan


s:

yang mengganggu aktivitasnya lebih sedikit


tp

dibanding perempuan.
ht

Selanjutnya akan menjadi lebih menarik


bila melihat angka kesakitan penduduk Sumatera
Barat tadi digolongkan berdasarkan kelompok
umurnya. Keluhan kesakitan yang diderita oleh
seseorang tidak terlepas dari pengaruh sistem
kekebalan tubuh/sistem imun. Perkembangan
sistem imun dimulai sejak awal dalam masa
kandungan, dari keadaan lemah dan meningkat
dengan seiring bertambahnya umur.

Pada saat umur dewasa sistem imun akan


bekerja secara maksimal. Namun pada umur

14 Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021


lanjut, pada umumnya akan berkurang secara
bertahap. Hal tersebut disebabkan karena
pengaruh kemunduran biologis seseorang.

Pemerintah sekarang ini sangat gencar


dan fokus dalam menjalankan program-program
bidang kesehatan baik bersifat promotif, preventif
maupun kuratif di tengah-tengah masyarakat.
Kebijakan-kebijakan kesehatan yang berpihak
pada rakyat demi mewujudkan Indonesia Sehat

.id
sudah semakin pesat perkembangannya.

go
Salah satu diantaranya dapat kita lihat dengan

.
ps
keberadaan program nasional yaitu BPJS PBI
(BPJS Penerima Biaya Iuran) dan program daerah
r.b
yaitu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
ba
um

Tahukah Anda… Gambar 2.1.2  Persentase Angka Kesakitan


Menurut Kelompok Umur dan
//s

Jenis Kelamin, 2021


Penduduk kelompok
s:

lansia adalah
tp

22,96 22,61 22,77


kelompok paling
ht

rentan dan paling 18,53 18,09


17,64
tinggi angka
kesakitannya
Persentase

dibanding kelompok 11,50 11,05 11,28


9,51 10,97 10,24
umur lainnya.

Laki-laki Perempuan Laki-laki +


Perempuan

0-4 5-14 15-59 60+


Sumber: Susenas Maret 2021

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 15


Terlihat dari gambar 2.1.2 persentase angka
kesakitan paling rendah berada pada kelompok
umur 15-59 tahun, baik itu untuk jenis kelamin laki-
laki (9,51%) maupun perempuan (10,97%). Angka
kesakitan yang paling tinggi di tiap jenis kelamin
adalah pada kelompok umur 60 tahun ke atas
yaitu 22,96 persen untuk jenis kelamin laki-laki
dan 22,61 persen untuk jenis kelamin perempuan.

Tahukah Anda...
Tabel 2.1.1  Persentase Angka Kesakitan

.id
Menurut Kelompok Umur dan
Daerah Tempat Tinggal, 2021 Lansia di

go
perdesaan lebih

.
rendah angka
Kelompok
Umur
Tempat Tinggal
+ps
Perkotaan
kesakitannya
r.b
Perkotaan Perdesaan dibanding lansia
(Tahun) Perdesaan
ba

(1) (2) (3) (4) 


di perkotaan.
um

0-4 19,02 17,24 18,09


//s

5-14 13,36 9,42 11,28


s:

15-59 11,62 8,84 10,24


tp

60+ 22,82 22,73 22,77


ht

Sumber: Susenas Maret 2021

Dari tabel 2.1.1, angka kesakitan penduduk


paling banyak dialami oleh kelompok penduduk
berumur 60 tahun ke atas atau kelompok lansia
yaitu 22,77 persen. Kelompok umur Balita (0-4
tahun) berada diurutan kedua tertinggi sebesar
18,09 persen. Jika dipisah menurut daerah tempat
tinggal, angka kesakitan untuk kedua kelompok
rentan tersebut, mempunyai kesamaan pola
antara daerah perkotaan dan daerah perdesaan.
Daerah perkotaan, angka kesakitan tertinggi
berada kelompok lansia sebesar 22,82 persen

16 Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021


dan diikuti oleh kelompok penduduk balita
sebesar 19,02 persen. Begitu juga dengan daerah
perdesaan, angka kesakitan tertinggi berada
pada kelompok penduduk lansia yaitu sebesar
22,73 persen dan yang kedua adalah kelompok
balita sebesar 17,23 persen.

Untuk mengurangi angka kesakitan sejak


dini, sebaiknya balita diberi imunisasi. Imunisasi
Tahukah Anda... merupakan suatu cara serta upaya yang dilakukan

.id
untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Sebagai

go
Pada tahun 2021,
tindakan/aksi nyata oleh pemerintah hingga saat
sebanyak 42,80

.
persen balita di ps
ini telah mengupayakan Program Pekan Imunisasi
r.b
Sumatera Barat Nasional (PIN), Program Imunisasi Dasar Lengkap
telah melakukan (IDL), Program Penguatan Kekebalan dengan
ba

imunisasi lengkap. Imunisasi Pentavalen serta Program Imunisasi


um

Lanjutan dan lain sebagainya.


//s
s:

Balita dikatakan telah diimunisasi lengkap


tp

apabila telah memenuhi kriteria lima Imunisasi


ht

Dasar Lengkap (IDL) sebelum anak berusia 1 tahun


yaitu Hepatitis B sebanyak 4 kali, BCG sebanyak
1 kali, Polio sebanyak 4 kali, DPT sebanyak 3 kali
dan campak sebanyak 1 kali.

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 17


Tabel 2.1.2  Persentase Balita yang Mendapat
Imunisasi Lengkap Menurut Daerah
Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin,
2021

Daerah Jenis Kelamin Laki-laki


Tempat +
Laki-laki Perempuan
Tinggal Perempuan
(1) (2) (3) (4) 
Perkotaan 43,39 42,07 42,73 Tahukah Anda...
Perdesaan 41,36 44,38 42,87

.id
Di Sumatera
Perkotaan +

go
42,32 43,28 42,80 Barat tahun 2021,
Perdesaan persentase balita

.
Sumber: Susenas Maret 2021
ps perempuan yang
mendapat imunisasi
r.b
Pada Tabel 2.1.2 terlihat Balita yang telah lengkap lebih
ba

banyak dari balita


diimunisasi lengkap di Sumatera Barat tahun 2021
um

laki-laki.
sebanyak 42,80 persen. Tidak ada perbedaan
//s

signifikan antara daerah perkotaan dan perdesaan


s:

dalam memperoleh imunisasi lengkap untuk


tp

Balita. Daerah perkotaan memperoleh imunisasi


ht

lengkap sebanyak 42,73 persen dan di daerah


perdesaan sebanyak 42,87 persen. Jika dilihat
menurut gender, laki-laki memperoleh imunisasi
lengkap sebanyak 42,32 persen dan perempuan
sedikit lebih tinggi yaitu 43,28 persen.

Seharusnya, setiap balita mempunyai


kartu imunisasi yang digunakan dalam mencatat
dan memantau perkembangannya. Buku tersebut
tergabung dengan catatan kesehatan ibu selama
hamil, bersalin dan nifas. Buku ini sering dikenal
dengan nama Buku Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA). Secara umum, di Sumatera Barat balita

18 Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021


yang mempunyai kartu imunisasi dan dapat
ditunjukkan pada saat pencacahan ada sebesar
38,20 persen. Balita yang mempunyai kartu
imunisasi tetapi tidak dapat ditunjukkan pada saat
pencacahan ada sebesar 47,23 persen. Balita
yang sama sekali tidak memiliki kartu imunisasi
ada sebanyak 14,58 persen.

Jika dilihat menurut daerah tempat tinggal,


balita yang tidak mempunyai kartu imunisasi di
Tahukah Anda...

.id
daerah perkotaan lebih kecil daripada daerah

go
Di Sumatera Barat perdesaan. Daerah perkotaan balita yang

.
Balita yang tidak tidak mempunyai kartu imunisasi ada sebesar
memiliki kartu ps
14,43 persen sedangkan di daerah perdesaan
r.b
imunisasi ada
ada sebesar 14,79 persen. Kepemilikan kartu
sebanyak 14,58
ba

persen. imunisasi dilihat berdasarkan jenis kelamin juga


um

ada perbedaannya. Balita laki-laki yang tidak


//s

memiliki kartu imunisasi lebih banyak dari balita


s:

perempuan. Balita laki-laki yang tidak memiliki


tp

kartu ada sebanyak 14,95 persen, sedangkan


ht

balita perempuan yang tidak mempunyai kartu


ada sebesar 14,20 persen.

Di daerah perkotaan, jika dilihat menurut


jenis kelamin, laki-laki lebih banyak dibandingkan
perempuan dalam hal tidak memiliki kartu
imunisasi. Kemudian, jika dilihat pada daerah
perdesaan, dimana antara balita laki-laki dan
perempuan terdapat perbedaan. Balita laki-laki
di daerah perdesaan yang tidak memiliki kartu
imunisasi ada sebesar 15,07 persen sedangkan
balita perempuan sebesar 14,51 persen. Secara
lengkap gambaran kepemilikan kartu imunisasi
disajikan pada Tabel 2.1.3.
Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 19
Tabel 2.1.3  Persentase Balita yang Mempunyai
Kartu Imunisasi Menurut Daerah
Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin,
2021

Daerah Tempat Ya, tidak


Ya, di- Tidak
Tinggal/Jenis dapat
tunjukkan ada
Kelamin ditunjukkan
(1) (2) (3) (4) 
Tahukah Anda...
Perkotaan

Laki-laki 38,67 46,51 14,82 Persentase balita

.id
yang mempunyai
37,23 48,91 13,86

go
Perempuan
kartu imunisasi dan
Laki-laki +

.
37,95 47,71 dapat ditunjukkan
ps
14,43
Perempuan ketika pencacahan
r.b
Perdesaan lebih banyak di
ba

Laki-laki 37,83 47,10 15,07 daerah perdesaan


dibandingkan daerah
um

Perempuan 39,00 46,49 14,51 perkotaan.


Laki-laki +
//s

38,42 46,80 14,79


Perempuan
s:

Perkotaan +
tp

Perdesaan
ht

Laki-laki 38,23 46,82 14,95


Perempuan 38,16 47,64 14,20
Laki-laki +
38,20 47,23 14,58
Perempuan
Sumber: Susenas Maret 2021

2.2  Pengobatan dan Jaminan Kesehatan

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)


seharusnya dapat dijalankan oleh setiap manusia
agar terhindar dari penyakit. Setiap orang yang
mengalami keluhan sakit idealnya melakukan
upaya pengobatan/kuratif. Tindakan kuratif ini

20 Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021


meliputi upaya mengunjungi fasilitas kesehatan
(berobat jalan) dan perawatan di fasilitas
kesehatan dengan menginap (rawat inap).

Berikut dijabarkan beberapa tempat


berobat jalan yang digunakan oleh penduduk
Sumatera Barat tahun 2021.

Gambar 2.2.1  Persentase Penduduk yang


Tahukah Anda... Berobat Jalan Menurut Tempat
Berobat, 2021

.id
Praktik dokter/bidan

go
menjadi tempat
paling banyak

.
dikunjungi untuk ps
r.b
berobat jalan.
ba
um
//s
s:
tp
ht

Sumber: Susenas Maret 2021

Pada Gambar 2.2.1 terlihat secara umum


penduduk Sumatera Barat mayoritas berobat
jalan melalui praktik dokter/bidan sebesar 40,74
persen. Artinya, penduduk Sumatera Barat
pada tahun 2021 lebih banyak memilih tempat
berobat atas keluhan kesehatannya pada

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 21


praktik pribadi/perorangan yang dilakukan oleh
dokter/bidan namun tidak dilakukan di rumah
sakit, klinik, puskesmas, pustu, atau di UKBM
(Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat)
seperti poskesdes, polindes, posyandu, balai
pengobatan. Tahukah Anda...

Tempat berobat yang juga banyak Masih ada penduduk


dikunjungi penduduk Sumatera Barat untuk rawat Sumatera Barat yang
jalan selain praktik dokter/bidan adalah klinik/ berobat jalan di

.id
tempat berobat
praktik dokter bersama sebanyak 25,59 persen.
lainnya seperti

go
Hal menarik yang terjadi bahwa di tengah-tengah praktik dukun

.
ps
kemajuan dunia iptek iIlmu pengetahuan dan bersalin, posko
teknologi) yang telah semakin modern ternyata pengobatan, dll
r.b
masih ada sebagian kecil penduduk di Sumatera sebesar 0,62
ba

persen.
Barat berobat jalan ke tempat lainnya (praktik
um

dukun bersalin, posko pengobatan) walau hanya


//s

sebesar 0,62 persen.


s:
tp

Jika dilihat menurut jenis kelamin, tidak


ht

ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan


dalam memilih tempat berobat jalan. Baik laki-
laki maupun perempuan memilih praktik dokter/
bidan dalam berobat jalan, untuk laki-laki ada
sebanyak 39,84 persen dan untuk perempuan
sebesar 41,50 persen. Begitu juga dengan pilihan
kedua terbanyak untuk berobat jalan adalah
ke klinik/praktik dokter bersama yaitu 28,48
persen untuk laki-laki dan 23,18 persen untuk
perempuan. Terlihat dari tabel 2.2.1 baik laki-laki
maupun perempuan masih ada yang berobat
jalan ke lainnya (praktek dukun bersalin, posko
pengobatan).

22 Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021


Tabel 2.2.1  Persentase Penduduk yang Bero-
bat Jalan Menurut Tempat Berobat
dan Jenis Kelamin, 2021

Jenis Kelamin
Tempat Laki-laki +
Laki-
Berobat Perempuan Perempuan
laki
Tahukah Anda... (1) (2) (3) (4) 
RS Pemerintah 7,42 6,60 6,97
Laki-laki lebih
RS Swasta 4,79 5,29 5,06
memilih praktik
Praktik
dokter/bidan

.id
39,84 41,50 40,74
Dokter/ Bidan
sebagai tempat

go
berobat dibanding Klinik/Praktek
28,48 23,18 25,59

.
tempat berobat Dokter
lainnya. bersama ps
r.b
Puskesmas/
17,64 22,42 20,25
ba

Pustu
UKBM*) 3,89 4,40 4,17
um

Praktik
//s

Pengobatan 3,41 4,36 3,93


s:

Tradisional
tp

Lainnya**) 0,81 0,46 0,62


ht

*)UKBM: Poskesdes, Polindes,Posyandu, Balai pengobatan


**) Lainnya: praktek dukun bersalin, posko pengobatan

Sumber: Susenas Maret 2021

Dalam berobat jalan, sebagian penduduk


ada yang menggunakan jaminan kesehatan.
Sesuai dengan program pemerintah yang
dituangkan dalam visi BPJS bahwa, paling
lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk
Indonesia memiliki jaminan kesehatan nasional
untuk memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 23


kebutuhan dasar kesehatannya. Berikut disajikan
penggunaan jaminan kesehatan dalam berobat
jalan oleh penduduk Sumatera Barat tahun 2021.

Tabel 2.2.2  Persentase Penduduk yang


Menggunakan Jaminan Kesehatan
untuk Berobat Jalan Selama
Sebulan Terakhir Menurut Jenis
Kelamin dan Daerah Tempat
Tinggal, 2021 Tahukah Anda...

Persentase
Daerah Jenis Kelamin Laki-laki

.id
penduduk yang
Tempat + menggunakan

go
Laki-laki Perempuan
Tinggal Perempuan jaminan kesehatan

.
(1) (2) (3)
ps
(4)  untuk berobat jalan
selama sebulan
r.b
Perkotaan 53,37 54,97 54,23
terakhir di Sumatera
Perdesaan 26,96 29,21 28,21
ba

Barat ada 43,08


Perkotaan +
um

42,30 43,73 43,08 persen.


Perdesaan
//s

Sumber: Susenas Maret 2021


s:
tp

Dari Tabel 2.2.2 terlihat sebesar


ht

43,08 persen penduduk di Sumatera Barat


menggunakan jaminan kesehatan untuk berobat
jalan, 54,23 persen di daerah perkotaan dan
28,21 persen di daerah perdesaan. Jika dilihat
menurut jenis kelamin, persentase laki-laki dalam
penggunaan jaminan kesehatan lebih sedikit
(42,30%) dibanding perempuan (43,73%). Hal
yang sama juga berlaku untuk daerah perkotaan
dan perdesaan jika dilihat menurut jenis kelamin,
pengguna jaminan kesehatan laki-laki lebih
sedikit dari perempuan. Daerah perkotaan, laki-
laki menggunakan jaminan kesehatan sebesar
53,37 persen sedangkan perempuan sebesar

24 Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021


54,97 persen. Untuk daerah perdesaan, laki-laki
menggunakan jaminan kesehatan sebesar 26,96
persen sedangkan perempuan sebesar 29,21
persen.

Tabel 2.2.3  Persentase Penduduk yang


Mempunyai Jaminan Kesehatan
Menurut Jenis Jaminan Kesehatan
dan Daerah Tempat Tinggal, 2021
Tahukah Anda...

Tempat Tinggal Perkotaan


Persentase Jaminan

.id
+
penduduk Kesehatan Perkotaan Perdesaan
Perdesaan

go
Sumatera Barat
(1) (2) (3) (4) 
yang tidak

.
punya jaminan BPJS
ps 69,22 56,25 62,62
r.b
kesehatan ada
Jamkesda 6,32 14,24 10,35
30,10 persen.
ba

Asuransi
0,74 0,06 0,39
um

Swasta
Perusahaan/
//s

2,36 0,92 1,63


Kantor
s:

Tidak Punya 25,33 34,69 30,10


tp

Sumber: Susenas Maret 2021


ht

Ada banyak jenis jaminan kesehatan yang


beredar di masyarakat seperti BPJS, Jamkesda,
asuransi swasta ataupun perusahaan/kantor.
Tabel 2.2.3 menyajikan persentase penduduk
yang mempunyai jaminan kesehatan menurut
daerah tempat tinggalnya. Ternyata sebanyak
30,10 persen penduduk Sumatera Barat tidak
memiliki kartu jaminan kesehatan.

Dari tabel 2.2.3 terlihat juga jenis jaminan


kesehatan yang paling banyak adalah BPJS
sebanyak 62,62 persen. Dilihat menurut tempat

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 25


tinggal pemilik BPJS, terdapat perbedaan antara
daerah perkotaan dan daerah perdesaan.
Daerah perkotaan memiliki jaminan kesehatan
BPJS sebesar 69,22 persen sedangkan daerah
perdesaan sebesar 56,25 persen.

Diantara penduduk yang mengalami Tahukah Anda...


keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir, ada
Persentase
yang tidak pernah melakukan berobat jalan. Di
penduduk
Sumatera Barat tahun 2021 ada sebesar 44,88 Sumatera Barat

.id
persen yang tidak berobat jalan. Jika dilihat yang mempunyai

go
menurut daerah, ada sebesar 41,68 persen di keluhan sakit

.
tetapi tidak
perkotaan dan sebesar 48,64 persen di perdesaan.
ps pernah berobat
r.b
Terlihat dari Gambar 2.2.2, persentase penduduk
jalan ada sebesar
yang tidak pernah berobat jalan lebih besar di
ba

44,88 persen.
daerah pedesaan daripada daerah perkotaan.
um

Gambar 2.2.2  Persentase Penduduk yang


//s

Mempunyai Keluhan Sakit Tetapi


s:

Tidak Pernah Berobat Jalan,


tp

2021
ht

Sumber: Susenas Maret 2021

26 Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021


Alasan penduduk di Sumatera Barat tidak
berobat jalan bisa disebabkan oleh unmet need
dari pelayanan kesehatan, atau bisa jadi karena
merasa tidak perlu diobati atau alasan malas.
Unmet need alasan kesehatan dapat berupa tidak
punya biaya berobat, tidak ada biaya transportasi,
Tahukah Anda... tidak ada sarana transportasi dan waktu tunggu
pelayanan yang lama.
Alasan tidak berobat
jalan paling banyak

.id
Tabel 2.2.4  Unmet Need Pelayanan Kesehatan
di Sumatera Barat
Menurut Daerah Tempat Tinggal,

go
tahun 2021 adalah 2021

.
karena tidak punya
biaya untuk berobat ps
r.b
Alasan Tidak Berobat Jalan
yaitu sebesar 1,33
persen. Tidak Tidak
ba

Daerah Tidak Waktu


ada ada
Tempat
um

punya tunggu
biaya sarana
Tinggal biaya pelayanan
trans- trans-
//s

berobat lama
port portasi
s:

(1) (2) (3) (4) (5)


tp

Perkotaan 1,34 0,24 0,00 0,58


ht

Perdesaan 1,33 0,23 0,07 0,32


Perkotaan +
1,33 0,23 0,04 0,45
Perdesaan
Sumber: Susenas Maret 2021

Pada Tabel 2.2.4 terlihat unmet need


dengan alasan ekonomi (tidak punya biaya
berobat, tidak ada biaya transportasi dan tidak
ada sarana transportasi) di Sumatera Barat tahun
2021 sebesar 1,60 persen (1,33% tidak punya biaya
berobat, 0,23% tidak ada biaya transportasi dan
0,04% tidak ada sarana transportasi). Terlihat di
daerah perdesaan sebesar 1,63 persen (1,33%

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 27


tidak punya biaya berobat, 0,23% tidak ada
biaya transportasi dan 0,07% tidak ada sarana
transportasi) lebih tinggi daripada daerah
perkotaan (1,58%). Data tersebut dapat diartikan
bahwa keterbatasan ekonomi masih sangat
memengaruhi masyarakat perdesaan untuk
dapat menikmati pelayanan kesehatan. Jadi,
meskipun banyak penduduk di daerah perkotaan
yang tidak berobat jalan meskipun ada keluhan, Tahukah Anda...
tetapi hal ini bukan disebabkan oleh unmet need

.id
alasan kesehatan. Alasan tidak

go
punya biaya untuk
berobat jalan tahun

.
ps
Unmet need dengan alasan waktu
2021 di daerah
tunggu pelayanan lama ada sebesar 0,45
r.b
perdesaan lebih
persen. Keluhan ini lebih banyak dirasakan oleh kecil daripada di
ba

penduduk di daerah perkotaan yaitu sebesar daerah perkotaan


um

0,58 persen. Gambaran ini menunjukkan masih


//s

kurang efektifnya manajemen pelayanan yang


s:

ada di fasilitas kesehatan di daerah perkotaan.


tp
ht

Alternatif lain atas tindakan pengobatan/


kuratif terhadap keluhan kesehatan yang dialami
oleh seseorang adalah dapat melakukan tindakan
rawat inap di tempat pengobatan. Upaya
pengobatan yang dilakukan dengan menginap 1
(satu) malam atau lebih di suatu unit pelayanan
kesehatan modern atau tradisional, termasuk
rawat inap untuk persalinan adalah sudah
dikatakan sebagai melakukan rawat inap.

Dari gambar 2.2.3, penduduk Sumatera


Barat bila ingin melakukan rawat inap terhadap
penyakit yang dideritanya cenderung memilih

28 Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021


untuk dilayani di rumah sakit pemerintah sebesar
42,31 persen. Rumah sakit swasta merupakan
pilihan kedua tempat rawat inap terbanyak
setelah rumah sakit pemerintah yaitu sebesar
27,37 persen.

Gambar 2.2.3  Persentase Penduduk yang


Pernah Rawat Inap Menurut
Tempat Rawat Inap, 2021
Tahukah Anda...

.id
Persentase
penduduk

go
Sumatera Barat

.
yang pernah rawat
inap paling besar ps
r.b
di Rumah Sakit
ba

Pemerintah sebesar
um

42,31 persen
//s
s:
tp
ht

Sumber: Susenas Maret 2021



Berdasarkan Tabel 2.2.5 dapat dilihat
pada pelayanan rawat inap di praktik dokter/
bidan menunjukan suatu angka yang cukup
menarik antara perbandingan persentase rawat
inap penduduk laki-laki dan perempuan. Pada
praktik dokter/bidan, penduduk perempuan
lebih banyak mendapatkan tindakan rawat inap
sebesar 14,32 persen atau lebih besar hampir 5
kali dibandingkan penduduk laki-laki yang hanya
3,00 persen. Hal ini dapat dimungkinkan oleh
karena kaum perempuan cenderung banyak
memerlukan layanan persalinan di praktik dokter/
Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 29
bidan karena kebutuhan kodrat perempuan untuk
melahirkan sehingga meningkatkan proporsi
perempuan untuk melakukan tindakan berobat
rawat inap.

Tabel 2.2.5  Persentase Penduduk yang Pernah


Rawat Inap Menurut Tempat Rawat
Inap dan Jenis Kelamin, 2021

Tempat Jenis Kelamin Laki-laki +


Berobat Perempuan Tahukah Anda...
Laki-laki Perempuan

.id
(1) (2) (3) (4) 

go
Tempat rawat inap
RS Pemerintah 58,30 36,04 42,31 untuk penduduk

.
RS Swasta 24,66 28,43
ps27,37 Sumatera Barat
r.b
Praktik Dokter/ tahun 2021 paling
3,00 14,32 11,13
Bidan banyak adalah di
ba

Klinik/Praktek RS Pemerintah.
um

Dokter 3,31 11,09 8,89


bersama
//s

Puskesmas/
s:

11,60 10,33 10,69


Pustu
tp

Praktik
ht

Pengobatan 0,11 0,06 0,07


Tradisional
Lainnya 1,87 1,15 1,35

Sumber: Susenas Maret 2021

Sebagian masyarakat juga menggunakan


jaminan kesehatan dalam rawat inap. Penggunaan
jaminan kesehatan dalam rawat inap lebih besar
jumlahnya daripada rawat jalan. Pada rawat jalan
sebesar 43,08 persen (tabel 2.2.2) sedangkan
rawat inap sebesar 73,19 persen (tabel 2.2.6).

30 Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021


Tabel 2.2.6  Persentase Penduduk yang
Menggunakan Jaminan Kesehatan
untuk Rawat Inap Selama Satu
Tahun Terakhir Menurut Daerah
Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin,
2021

Daerah Jenis Kelamin


Tahukah Anda... Laki-laki +
Tempat
Laki-laki Perempuan Perempuan
Tinggal
Persentase (1) (2) (3) (4) 
penduduk
Perkotaan 74,75 77,09 76,44

.id
Sumatera Barat
yang menggunakan Perdesaan 72,71 68,21 69,49

go
jaminan kesehatan
Perkotaan +

.
untuk rawat inap
selama sebulan
Perdesaan ps
73,79 72,95 73,19
r.b
terakhir ada Sumber: Susenas Maret 2021
ba

sebesar 73,19
um

persen. Pada Tabel 2.2.6 terlihat penduduk


yang menggunakan jaminan kesehatan untuk
//s

rawat inap di daerah perkotaan sebesar 76,44


s:

persen dan sebesar 69,49 persen di daerah


tp

perdesaan. Terdapat perbedaan antara laki-


ht

laki dan perempuan dalam penggunaan jaminan


kesehatan yaitu 73,79 persen untuk laki-laki dan
72,95 persen untuk perempuan. Perbedaan antar
gender ini juga terlihat di daerah perkotaan dan
daerah perdesaan.

Rata-rata jumlah hari rawat inap untuk


penduduk Sumatera Barat adalah 4-5 hari. Dilihat
pada tabel 2.2.7, berdasarkan daerah tempat
tinggal, terdapat perbedaan pola. Pada daerah
tempat tinggal perkotaan rata-rata jumlah hari
rawat inap adalah 5-6 hari sedangkan daerah
perdesaan memiliki rata-rata jumlah hari rawat

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 31


inap sebanyak 4-5 hari. Kemudian, jika dilihat
menurut kelompok jumlah hari dirawat, terlihat
kelompok yang paling banyak berada di kelompok
rawat inap ≤ 3 hari (54,12%). Kelompok kedua
adalah kelompok yang dirawat 4-6 hari (22,95%).
Dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, baik
daerah perkotaan maupun daerah perdesaan
paling banyak berada di kelompok rawat inap ≤ 3
hari.
Tahukah Anda...
Tabel 2.2.7  Persentase Penduduk Menurut

.id
Jumlah Hari Rawat Inap Selama Jumlah hari

go
Setahun Terakhir dan Daerah
rawat inap untuk
Tempat Tinggal, 2021

.
ps laki-laki dan
perempuan paling
r.b
Daerah Jumlah Hari Rawat Inap (Hari) Lama
banyak berada di
ba

Tempat rawat
<=3 4-6 7-29 >=30 inap kelompok rawat
Tinggal
inap ≤ 3 hari.
um

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


//s

Perkotaan 48,85 25,26 24,18 1,71 5,53


s:

Perdesaan 60,12 20,33 18,71 0,84 4,34


tp

Perkotaan +
ht

54,12 22,95 21,62 1,31 4,97


Perdesaan

Sumber: Susenas Maret 2021

Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin,


pada tabel 2.2.8 jumlah hari rawat inap untuk
laki-laki dan perempuan paling banyak berada di
kelompok pertama yaitu kelompok rawat inap ≤ 3
hari.

32 Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021


Tabel 2.2.8  Persentase Penduduk Menurut
Jenis Kelamin dan Jumlah Hari
Rawat Inap Selama Setahun
Terakhir, 2021

Jumlah Hari Rawat Inap (Hari) Lama


Jenis
rawat
Kelamin <=3 4-6 7-29 >=30 inap
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Laki-laki 40,55 26,92 31,83 0,70 6,21

Perempuan 56,15 24,76 18,62 0,47 4,49

.id
Tahukah Anda...

go
Laki-laki +
51,32 25,43 22,71 0,54 4,97
Perempuan
Rata-rata lama

.
rawat inap
Sumber: Susenas Maret 2021 ps
r.b
penduduk
Sumatera Barat
ba

Pada gambar 2.2.4 terlihat perbedaan


adalah 4-5 hari
um

rata-rata jumlah hari rawat untuk laki-laki


dan perempuan. Penduduk laki-laki rata-rata
//s

membutuhkan waktu rawat inap pada tahun


s:

2021 sebanyak 6-7 hari, sedangkan penduduk


tp

perempuan hanya memiliki rata-rata rawat inap


ht

sebanyak 4-5 hari.

Gambar 2.2.4  Rata-rata Rawat Inap Penduduk


Menurut Jenis Kelamin, 2021

6,21

4,97
4,49

Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan

Sumber: Susenas Maret 2021


Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 33
2.3  Penolong dan Tempat Melahirkan

Dari uraian sebelumnya, terlihat banyaknya


kaum perempuan yang melakukan rawat inap
yang diindikasikan melakukan persalinan pada
fasilitas praktik dokter/bidan. Memperhatikan hal
ini, diharapkan pemerintah mampu menyediakan
tenaga medis terampil penolong kelahiran. Hal
ini dapat diupayakan seperti mendorong adanya
pendidikan perawat/bidan. Upaya ini sangat

.id
penting untuk mengurangi resiko kematian ibu

go
dan anak bila tidak ditangani oleh tenaga terampil Tahukah Anda...

.
dan fasilitas yang memadai. Hasil Susenas Maret
2021 terkait penolong persalinan dapat dilihat
ps Penolong
r.b
kelahiran paling
pada gambar 2.3.1
ba

banyak di
Sumatera Barat
um

Gambar 2.3.1  Persentase Perempuan Berumur


15-49 Tahun Yang Pernah adalah oleh bidan
//s

Melahirkan 2 Tahun Terakhir sebesar 51,59


Menurut Penolong Proses persen
s:

Kelahiran Terakhir dan Daerah


tp

Tempat Tinggal, 2021


ht


Sumber: Susenas Maret 2021
34 Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021
Pada gambar 2.3.1 terlihat bahwa
mayoritas penduduk Sumatera Barat dilayani
persalinannya oleh Bidan sebesar 51,59 persen
dan disusul oleh dokter kandungan sebesar
42,57 persen. Penolong proses kelahiran secara
rinci dijabarkan pada tabel 2.3.1 sebagai berikut:

Tabel 2.3.1  Persentase Perempuan Berumur


15-49 Tahun Yang Pernah Melahirkan
2 Tahun Terakhir Menurut Proses
Tahukah Anda... Penolong Kelahiran Terakhir dan

.id
Daerah Tempat Tinggal, 2021
Masih ada

go
penduduk yang Tempat Tinggal Perkotaan

.
ps
melahirkan di Penolong
Per- Per- +
Sumatera Barat Kelahiran
r.b
kotaan desaan Perdesaan
tahun 2021 yang
ba

(1) (2) (3) (4) 


ditolong oleh
Dokter
um

keluarga, teman 50,44 35,16 42,57


Kandungan
atau tetangga
//s

sebesar 0,20 Dokter Umum 2,48 3,81 3,17


Bidan 46,14 56,73 51,59
s:

persen.
tp

Perawat 0,26 0,79 0,54


ht

Dukun Beranak/
0,68 3,11 1,93
Paraji
Lainnya 0,00 0,40 0,20
Tidak ada 0,00 0,00 0,00
Jumlah 100,00 100,00 100,00

Sumber: Susenas Maret 2021

Terlihat dari tabel 2.3.1, penolong


kelahiran yang ditolong oleh bidan lebih besar
persentasenya di daerah perdesaan dibanding
daerah perkotaan. Daerah perdesaan sebesar
56,73 persen sedangkan daerah perkotaan
sebesar 46,14 persen. Hal ini berbanding
terbalik dengan penolong kelahiran yang
Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 35
ditolong oleh dokter kandungan. Penolong
kelahiran yang ditolong oleh dokter kandungan
untuk daerah perkotaan (50,44%) lebih
besar dibanding daerah perdesaan (35,16%).

Hal menarik lainnya, masih ada penduduk


melahirkan yang ditolong oleh lainnya (keluarga,
teman, tetangga) sebesar 0,20 persen dengan
rincian daerah perkotaan sebesar 0,00
persen dan daerah perdesaan 0,40 persen.

.id
go
Dilihat dari tempat melahirkan, paling
Tahukah Anda...

.
banyak penduduk Sumatera Barat memilih
melahirkan di Rumah Sakit/Rumah Sakit Ibu dan ps
r.b
Pada tahun
Anak (RSIA)/Rumah Sakit Bersalin (RSB) yaitu 2021, tempat
ba

sebesar 34,09 persen. Di urutan kedua ada melahirkan


um

Rumah Bersalin/Klinik sebesar 22,74 persen serta paling populer di


Sumatera Barat
//s

Praktik Tenaga Kesehatan (Nakes) di urutan


adalah rumah
s:

ketiga sebesar 16,99 persen (gambar 2.3.2). sakit/RSIA/RS


tp

bersalin.
ht

Perbedaan daerah tempat tinggal,


mengakibatkan adanya perbedaan penduduk
dalam memilih tempat melahirkan. Meskipun
secara persentase tiga teratas adalah sama
yaitu Rumah Sakit/RSIA/RSB, Rumah Bersalin/
Klinik dan Praktik Nakes, tetapi besaran
persentasenya jauh berbeda. Secara
lengkap tempat melahirkan penduduk
Sumatera Barat dijabarkan pada tabel 2.3.2.

36 Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021


Gambar 2.3.2  Persentase Perempuan Berumur
15-49 Tahun Yang Pernah
Melahirkan 2 Tahun Terakhir
Menurut Tempat Melahirkan
Terakhir dan Daerah Tempat
Tinggal, 2021

.id
go
Tahukah Anda...

.
ps
r.b
Puskesmas
lebih sering
ba

menjadi tempat
um

melahirkan di
daerah perdesaan
//s

Sumber: Susenas Maret 2021


dibandingkan
s:

dengan daerah
tp

perkotaan. Melahirkan di Rumah Sakit/RSIA/


ht

RSB untuk daerah perkotaan sebesar 37,64


persen, sedangkan daerah perdesaan hanya
sebesar 30,75 persen. Rumah Bersalin/Klinik,
di daerah perkotaan ada sebesar 29,30 persen
sedangkan di daerah perdesaan hanya 16,54
persen. Kemudian, melahirkan di praktik nakes,
untuk daerah perkotaan sebesar 18,56 persen
sedangkan di daerah perdesaan 15,52 persen.

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 37


Tabel 2.3.2  Persentase Perempuan Berumur
15-49 Tahun Yang Pernah Melahirkan
2 Tahun Terakhir Menurut Tempat
Melahirkan Terakhir dan Daerah
Tempat Tinggal, 2021 Tahukah Anda...

Tempat Tinggal Perkotaan Pada tahun


Jaminan
Per- Per- + 2021, masih
Kesehatan
kotaan desaan Perdesaan ada penduduk
(1) (2) (3) (4)  Sumatera Barat
Rumah Sakit/ yang melahirkan

.id
37,64 30,75 34,09 di rumah
RSIA/ RS Bersalin

go
sebanyak 5,22
Rumah Bersalin/
29,30 16,54 22,74 persen.

.
Klinik
Puskesmas 5,83 11,13 ps 8,56
r.b
Pustu 1,46 6,02 3,81
ba

Praktik Nakes 18,56 15,52 16,99


um

Polindes 3,50 10,36 7,03


//s

Rumah 2,32 7,95 5,22


s:

Lainnya 1,39 1,73 1,56


tp

Jumlah 100,00 100,00 100,00


ht

Sumber: Susenas Maret 2021

Tempat melahirkan Pustu dan Polindes


lebih besar persentasenya di daerah perdesaan.
Tempat melahirkan di Pustu untuk daerah
perkotaan hanya 1,46 persen sedangkan daerah
perdesaan 6,02 persen (lebih 4 kali lipat daerah
perkotaan). Tempat melahirkan di Polindes di
daerah perdesaan (10,36%) hampir 3 kali lipat
dibandingkan daerah perkotaan (3,50%). Hal
menarik disini adalah terdapat 2,32 persen yang
melahirkan di rumah untuk daerah perkotaan
dan 7,95 persen untuk daerah perdesaan,

38 Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021


ht
tp
s:

III.  Penutup
//s
um
ba
r.b
ps
. go
.id
ht
tp
s:
//s
um
ba
r.b
ps
.go
.id
BAB 3
PENUTUP

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari uraian sebelumnya


adalah
1. Angka kesakitan/morbidity di Sumatera Barat tahun 2021
sebesar 12,38 persen di mana daerah perdesaaan lebih
rendah keluhan sakitnya dibanding daerah perkotaan.
Kemudian, dilihat dari kelompok umur, penduduk kelompok
lansia lebih rentan sakit dibanding kelompok lainnya.

.id
2. Pada tahun 2021 terdapat 42,80 persen Balita yang telah

go
melakukan imunisasi lengkap. Namun, masih ada balita yang

.
tidak mempunyai kartu imunisasi sebanyak 14,58 persen.
ps
3. Praktik dokter/bidan menjadi tempat paling banyak
r.b
dikunjungi untuk berobat jalan. Hal ini dapat ditunjukkan dari
besar persentase penduduk yang berobat jalan ke praktik
ba

dokter/bidan yaitu sebesar 40,74 persen.


um

4. Di Sumatera Barat hampir setengah penduduk yang berobat


jalan telah menggunakan jaminan kesehatan sedangkan
//s

penduduk yang rawat inap sebanyak 73,19 persen telah


s:

menggunakan jaminan kesehatan.


tp

5. Pada tahun 2021, masih terdapat penduduk di Sumatera


ht

Barat yang tidak memiliki jaminan kesehatan sebesar 30,10


persen.
6. Masih terdapat penduduk yang mengeluh sakit tetapi tidak
pernah berobat jalan sebanyak 44,88 persen. Sebanyak 1,33
persen beralasan tidak memiliki biaya untuk pengobatan.
7. Penolong kelahiran paling banyak di Sumatera Barat
adalah bidan serta tempat paling banyak digunakan untuk
melahirkan adalah rumah sakit/RSIA/RSB.

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2021 41


.id
go
.
ps
r.b
ba
um
//s
s:
tp
ht

BADAN PUSAT STATISTIK


PROVINSI SUMATERA BARAT
Jl. Khatib Sulaiman No. 48 Padang 25135
Telp.: 0751-442158/442159
Homepage: http://sumbar.bps.go.id
E-mail: bps1300@bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai