Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian

Pada kesempatan ini penulis mengadakan penelitian untuk memperoleh sumber

data di Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah Yang berlokasi di Kampung Sampang

Desa Susukan Kecamatan Tirtayasa Serang. Alasan penulis memilih lokasi penelitian

di Madrasah Ashhabul Maimanah Sampng Susukan Tirtayasa ini dikarenakan jarak

Madrasah ini tidak jauh dengan tempat tinggal penulis sehingga dengan jarak yang

tidak begitu jauh akan mempermudah penulis untuk mencari sumber data, di samping

itu Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah ini berada dibawah Yayasan yang

tersebesar juga tertua di Kecamatan Tirtayasa ini sehingga penulis bisa meneliti lebih

leluasa terhadap perkembangan akhlak anak didik yang terjadi di Madrasah

Ashhabul Maimanah ini.

Madrasah Aliyah Ashabul Maimanah Berdiri sejak Tahun 1975. berdirinya

Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah ini dilatar belakangi oleh kebutuhan


masyarakat sekitar kecamatan Tirtayasa terhadap pendidikan formal keagamaan

tingkat menengah atas. Yang kebetulan sebelum Madrasah Tingkat Aliyah ini berdiri

telah berdiri lebih dahulu Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah yang di

Padu dengan pondok pesantren yang bernaung dalam satu Yayasan yaitu Yayasan

Perguruan Islam Ashhabul Maimanah yang didirikan Oleh sorang tokoh ulama

terkemuka yang bernama KH. Syanwani bin KH. Abdul Aziz..

Secara resmi Madrasah Aliyah Ashhabul maimanah ini menerima siswa baru

yang pertama kali pada tahun ajaran 1975/1976 M dengan jumlah siswa 17 Orang

sebanyak. peresmian Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah ini dilaksanakan Pada

Tahun 1976

Sejak berdirinya hingga sekarang Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah

memiliki perkembangan yang cukup baik, terutama dibidang pembinaan akhlak

berkat kerja sama dari para pendirinya juga para pengelola Madrasah Aliyah

Ashhabul Maimanah tersebut.

Untuk lebih jelasnya penulis akan menerangkan beberapa hal yang berkaitan

dengan lokasi penelitian diantaranya:

1. Lokasi Sekolah

Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah Memiliki Lokasi seluas 2434 M2 yang

seluruhnya telah dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dan pengajaran pada

umumnya.

Tanah lokasi Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah tersebut diperoleh dari

wakaf seorang pendiri Yayasan Dan beberapa masyarakat.


Tanah Lokasi yang ada sekarang berstatus hak milik Madrasah Aliyah

Ashhabul Maimanah

Dengan jumlah yang dimiliki sekarang ini telah dapat mencukupi untuk

kebutuhan tempat dan kegiatan sebagaimana telah di kemukakan oleh bapak H.

Rafe’I W. BA. A.Md. selaku kepala Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah

bahwa : “dengan lokasi yang telah tersedia sekarang dianggap telah mencukupi

kebutuhan tempat. Dan kegiatan pendidikan dan pengajaran telah dapat berjalan

dengan lancar dan ini memang sudah memadai.”.11

adapun perincian pemakaian lokasi di Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah

Adalah Sebagai berikut:

TABEL I
RINCIAN PEMAKAIAN LOKASI MADRASAH ALIYAH ASHHABUL
MAIMANAH SAMPANG SUSUKAN TIRTAYASA TAHUN AJARAN
2005/2006

NO JENIS LUAS

1 GEDUNG 558 M2

2 HALAMAN 230 M2

3 MUSHOLLA 60M2

1 Wawancara Dengan Bapak H. Rafe’I ( Kepala Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah) Tanggal 20
Juli 2006
4 LAPANGAN OLAH RAGA 200M2
24M2
5 WC

Sumber : Observasi dan dan wawancara dengan bapak A. Fairuz S. Pd.I


Kepala TU Dan Bpk Aonillah A.Ma staf TU madrasah Aliyah
Ashhabul Maimanah Sampang Susukan Tirtayasa tanggal 20 Juli
2006

2. Gedung Sekolah

Adapun jumlah gedung berjumlah 2 unit ditambah 1 unit untuk ruangan

kantor dan ruangan dewan guru. Dan keadaan gedung tersebut dibangun

permanen dan dapat difungsikan dengan baik untuk kegiatan pendidikan dan

pengajaran, serta dalam kondisi baik.

Gedung Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah tersebut dibangun dari dana

swadaya masyarakat dan para donator yang tak terikat lainnya

Adapun perincian pengunaan ruangan gedung Madrasah Aliyah Ashhabul

Maimanah tersebut adalah sebagai berikut:

TABEL II
KEADAAN RUANGAN GEDUNG MADRASAH ALIYAH ASHHABUL
MAIMANAH SAMPANG SUSUKAN TIRTAYASA
NO JENIS JUMLAH
Ruang Kepala

1 Ruang Guru 1

2 Ruang TU 1

3 Ruang Kelas 1
4 Ruang Perpustakaan 6

5 Ruang Lab Komputer 1

6 Ruang BP 1

7 Ruang Musholla 1

8 Ruang WC 1

9 Ruang Gudang 3

10 Ruang Kantor OSIS 1

Sumber : Observasi dan dan wawancara dengan bapak A. Fairuz S. Pd.I


Kepala TU Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah Sampang
Susukan Tirtayasa Tanggal 25 Juni 2006

Dengan adanya gedung dan ruang yang tersedia sekarang, maka

kebutuhan untuk kegiatan belajar mengajar serta proses bimbingan

penyuluhah dan administrasi madrasah telah dapat terpenuhi dan berjalan

dengan lancar .

3. Keadaan Siswa Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah

Sejak berdiri keadaan siswa Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah makin

bertambah dengan demikian berarti Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah

mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk mendidik anak-anak mereka

agar menjadi manusia yang berpengetahuan juga berakhlakul karimah.


Pada tahun ajaran 2006/2007 jumlah siswa Madrasah Aliyah Ashhabul

Maimanah mencapai dengan rincian sebagai berikut:

TABEL III
KEADAAN SiSWA MADRASAH ALIYAH ASHHABUL MAIMANAH
SAMPANG SUSUKAN TIRTAYASA TAHUN AJARAN 2006/2007
NO KELAS JUMLAH

1 Kelas I A 25 Orang

2 Kelas I B 28 Orang

3 Kelas II IPA 25 Orang

4 Kelas II IPS 37 Orang

5 Kelas III IPA 23 Orang

6 Kelas III IPS 35 Orang

Ju 172 Orang
ml
ah
Sumber : Dokumentasi Keadaan siswa Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah
Di Catat Tanggal 16 Juli 2006

4. Keadaan Guru Dan Tenaga Administrasi MA Ashhabul Maimanah

TABEL IV
KEADAAN GURU MADRASAH ALIYAH ASHHABUL MAIMANAH
SAMPANG SUSUKAN TIRTAYASA TAHUN AJARAN 2006/2007
NO Nama Pendidikan Bidang Studi

1 H. Rafe’I W. BA A. Md DIII ( Diploma Tiga) Kamad

2 Bachsin Bahrudin PGA BP

3 Fairuz S. Pd. I S1 ( Strata Satu ) Kep TU

4 Drs. Saurat MA S2 ( Strata Dua ) U. fiqh

5 Suwiro SE. MM S2 ( Strata Dua ) Matematika

6 Drs. H. Makmun F. S1 ( Strata Satu) Bhs Ingris

7 Drs. Sonhaji S1 ( Strata Satu) Qurdits

8 Drs. Bustomi S1 ( Strata Satu) Aqidah Akhlak

9 Drs. Tsamsudin M. Si S2 ( Strata Dua) Bhs. Indonesia

10 H. Abdul Wahid A. Ma D2 ( Diploma Dua ) Bhs arab

11 Khufifah S. Ag S1 ( Strata Satu) Ekonomi

12 Adeng Daenuri S. Ag S1 ( Strata Satu) Kimia

13 M. Nukhfi A. Ma D2 ( Diploma Dua ) Matematika

14 Hasyim A. S. Pd. I S1 ( Strata Satu) Bhs. Ingris

15 Sukanta S. Ag S1 ( Strata Satu) Sejnasdun

16 Kurtubi S. Ag S1 ( Strata Satu) PPkn

17 Yahya Saputra A. Ma D2 ( Diploma Dua) Akuntansi

18 Iip syarifudin A. Md Com D3 ( Diploma Tiga ) TIK


19 Yayah Fauziyah S. Ag S1 ( Strata Satu) Sosiologi

20 Aminullah MAN Mulok

21 Junaenah S. Ag S1 ( Strata Satu) Biologi

22 M. Nurdin A. Ma D2 ( Diploma Dua ) Penjaskes

23 M. imdad S. Pd. I S1 ( Strata Satu) Antropologi

24 Aonilah S.pd S1 ( Strata Satu) Geografi

25 Rohmatulloh SS S1 ( Strata Satu) TIT

Sumber : Dokumentasi Keadaan Guru Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah


Di Catat Tanggal 16 Juli 2006

Setelah keadaan guru pada tabel diatas terdapat pula tenaga administrasi

Keadaan tenaga administrasi tersebut adalah sebagai berkut:

TABEL V
KEADAAN TENAGA ADMINISTRASI MADRASAH ALIYAH ASHHABUL
MAIMANAH SAMPANG SUSUKAN TIRTAYASA TAHUN AJARAN
2006/2007
NO Nama Pendidikan Bidang Studi

1 A. Fairuz S. Pd. I S1 ( Strata Satu ) Kep TU

2 Aonillah S. Pd S1 ( Strata Satu ) Bendahara

3 Muslikh A. Ma D2 ( Diploma Dua ) Staf TU

4 Maskun A. Ma D2 ( Diploma Dua ) Staf TU


5 Adung Mahdum SR Penjaga

Sekolah

Sumber : Dokumentasi Keadaan Tenaga Administrasi Madrasah Aliyah


Ashhabul Maimanah Di Catat Tanggal 16 Juli 2006

A. Waktu Penelitian

Untuk memenuhi data yang kongkrit maka penulis melakukan penelitian secara

langsung di Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah Sampang Susukan Tirtayasa, hal

ini di karenakan tahapan kegiatan penelitian merupakan kegiatan inti dari sebuah

penelitian dan ditahapan inilah peneliti menghadapi subjek dan objek penelitian.

Penulis melakukan penelitian di Madrasah Ashhabul Maimanah ini terhitung mulai

tanggal 11 Juli sampai dengan 11 Agustus 2006 untuk melengkapi sumber dalam

pembuatan Skripsi yang berjudul “PENGARUH TAYANGAN RELIGIUS

TERHDAP PERKEMBANGAN AKHLAKUL KARIMAH ANAK “. (Studi Kasus

di Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah Sampang Tirtayasa)

B. Menentukan Populasi dan Sample

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Madrasah Aliyah Ashhabul

Maimanah Sampang Tirtayasa, yang Berjumlah 172 Siswa, akan tetapi yang

dijadikan sampel untuk penelitian ini ialah siswa kelas I dan Kelas II karena

Jumlahnya lebih Dari 100 Siswa yaitu kelasI berjumlah 53 siswa dan kelas II

berjumlah 62 siswa, maka penulis mengambil 35 % dari populasi yang akan di teliti
jadi 35 X 115 : 100% = 40,25 dibulatkan menjadi 40 siswa adapun pengambilan

sampel dilakukan secara random sampling yaitu dengan cara undian, sehingga setiap

siswa bisa mempunyai kesempatan yang sama sebagai objek penelitian.

Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto bahwa “ Untuk

sekedar ancar-ancar maka apabila subjeknya kurang dari kurang dari 100 maka lebih

baik diambil semuanya sehingga penelitian merupakan penelitian populasi.

Sebaliknya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10%- 15 % atau 20 % -

25 % atau Lebih”22

C. Sumber Data dan Instrumen Penelitian

Pada kesempatan ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif

“ karena penelitian ini termasuk kategori penelitian kuantitatif , penelitian ini

dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena

yang terjadi sekarang ( saat penelitian berlangsung) dan menyajikannya apa adanya.33

Dalam penelitian ini dalam pengumpulan data penulis mengunakan beberpa

tehnik yaitu :

1. Observasi

Observasi yang dilakukan disini adalah observasi langsung atau

pengamatan secara langsung “ yaitu cara pengumpulan data berdasarkan

pengamatan yang menggunakan mata dan telinga secara langsung tanpa

2 Suhar simi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1998),
H. 120

3
melalui alat bantu yang terstandar, misalnya mengamatim proses belajar

mengajar dikelas”. 43 tujuan penulis mengadakan observasi adalah untuk

memperoleh data mengenai kondisi umum Madrasah Aliyah ashhabul

Maimanah, baik maengenai saejarah berdirinya, letak geografis, keadaan

guru dan siswanya, sarana dan prasarana serta hal-hal yang berkaitan

dengan penelitian.

2. Angket

Angket atau quesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.54

Pada kesempatan ini penullis menyebarkan angket kepada 40 responden

dengan jumlah angket 10 item yang masing-masing mempunya 5 pilihan

jawaban dengan skor masing- masing ( a =5, b = 4, c = 3, d = 2, dan e = 1).

3. Wawancara

Wawancara atau interview adalah suatu kegiatan yang mengajukan

beberapa pertanyaan “ karena pada hakikatnya wawancara kegiatan

perolehan informasi, maka kemahiran pewawancara untuk menggali

informasi dari responden menjadi penting65 “. karena ini dapat menentukan

4 Ibid., H. 143
5 Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek ( Jakarta: Rineka Cipta, 1998),
H.140
6 Subana – Sudrajat Dasar-dasar Penelitian Ilmiyah, ( Bandung: CV Pustaka Setia 2001),H.142
kesuksesan berwawancara.

Adapun yang penulis wawancarai di Madrasah Aliyah Ashhabul maimanah

Sampang Tirtayasa Adalah

1. Kepala Madrasah Aliyah Ashhabul Maimanah Sampang Tirtayasa

2. Kepala dan Staf TU Madrasah Aliayah ashhabul Maimanah Sampang

Tirtayasa

3. Dewan Guru Madrasah Aliayah ashhabul Maimanah Sampang

Tirtayasa

4. Dokumentasi

Penulis menggunakan tehnnik Dokumentasi untuk memperoleh data yang

mana data tersebut tidak bisa penulis peroleh dengan cara tehnik wawancara

atau tehnik lainnya misalnya keadaan siswa dan guru Madrasah Aliyah

Ashhabul Maimanah sampang Tirtayasa Serang

5. Studi pustaka

Selanjutnya studi pustaka penulis pergunakan untuk menemukan landasan

teoritis yang dapat menjadikan penunjang argumentasi guru dalam

menghadapi Pengaruh Tayangan Religius dan Perkembangan Akhlakul

Karimah anak.

D. Analisis Data

Langkah selanjutnya yang penulis tempuh setelah data terkumpul adalah


mengelompokan data sesuai dengan jenisnya. Untuk data yang bersifat

kualitatif ,akan dianalisis dengan cara penedekatan logika , apadun data yang bersifat

kuantitatif penulis akan menganalisis dengan pendekatan statistik. Dan pendekatan

sttistik tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Analisis Parsial

Analisis parsial ini digunakan bertujuan untuk menghitung dan menguji

variabel X dan variabel Yang secara terpisah dan langkah-langkah yang

digunakan adalah sebagai berikut :

1. Mengurutkan data yang diperoleh, yaitu hasil penelitian angket Pengaruh

Tayangan Religius sebagai varibel X dan Perkembangan Akhlakul

Karimah Anak sebagai variabel Y.

1. Menentukan Range dengan rumus :

R=H–L+1

R = Total Range

H = Nilai Tertinggi

L = Nilai Terendah

1 = Bilangan konstan

2. Menentukan interval kelas dengan rumus:

K = 1 + 3,3 x Log N (N = 40)

K = Jumlah Kelas Interval

1 = Bilangan Konstan
N = Jumlah Responden

3. Menentukan jarak interval dengan rumus:

P=R
K
P = Jarak Interval

R = Total Range

K = Jumlah Kelas Interval

4. Studi Distribusi frekuensi

5. Menghitung Mean dengan rumus:

Me =  x f I
N
Me = Mean

∑ = Jumlah perkalian f dan x

N = Nilai responden

6. Menentukan nilai Median (Mdn) dengan rumus:

Mdn = b + p = ( ½ N – F )
f
Mdn = Median nilai rata-rata pertengahan

B = Batas bawah kelas median

P = Panjang kelas median

N = ukuran sampel/banyak data

F = Jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari

tanda kelas median


F = frekuensi kelas median

7. Menghitung modus dengan rumus:

Mo = 3 Md – 2M

8. Menghitung nilai standar deviasi dengan rumus:

S2 = N f1x1 2 – ( f1x1 )2
N (N –1)
9.

b. Menganalisis Korelasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X

dengan Variabel Yang dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. menghitung koefisien korelasi dengan menggunakan tehnik korelasi

pruduct moment. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut

rxy = N XY – ( X ) (Yang )
 {N  X2 - ( X)2 }{N  Y2 – (Y )2}

2. Menentukan penafsiran koefisien korelasi berdasarkan skala korelasi

0,00 – 0,20 = Korelasi sangat rendah

0,20 – 0,40 = Korelasi rendah

0,40 – 0, 70 = Korelasi sedang/cukup

0,70 – 0, 90 = korelasi tinggi

0, 90 – 1,00 = Korelsi sangat tinggi/sempurna

3. Menguji signifikansi korelasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan t hitung dengan rumus


r=r  n - 2
 1–r2
b. Mencari nilai t tabel dengan taraf signifikansi 5 %

c. Pengujian hipotesis dengan ketentuan

- Jika t hitung lebih besar dari t tabel berarti hipotesis kerja (Ha) diterima dan hipotesis

nol (Ho) ditolak

- Jika t hitung lebih kecil dari t tabel berarti hipotesis nol (Ho) diterima dan menolak

hipotesis kerja

4. jika terdapat korelasi, maka untuk menentukan besar kecilnya pengaruh

secara porsentase, digunakan koefisien determinasi yaitu C.d = r 2 x 100

Anda mungkin juga menyukai