Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA


FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM GEOFISIKA EKSPLORASI ACARA VII : APPLIED GEOPHYSICS
SECTION : GEORADAR

DISUSUN OLEH:
DZAKY AHMAD DHANY SEMENGUK
(20/460292/TK/50881)
KELOMPOK: 10
ASISTEN ACARA:
MUHAMMAD RIFQI NAUFAL
PRYA ARIF RAHMAN
ASISTEN KELOMPOK:
MUHAMMAD MASHURI ADINUGROHO

YOGYAKARTA
MARET
2022
I. DASAR TEORI

Teori Operasional Geodar

Energi gelombang elektromagnetik (dalam hal ini gelombang radar) yang memasuki lapisan
tanah dipengaruhi oleh:
• konstanta dielektrik
•konduktivitas tanah

Konstanta dielektrik mempengaruhi kecepatan rambat (penetrating power) dan panjang


gelombang gelombang elektromagnetik, sedangkan konduktivitas mempengaruhi faktor
redaman.

Penampang prospek elektromagnetik

Untuk mendapatkan penampang waktu refleksi lapisan tanah menggunakan gelombang


elektromagnetik, dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat GPR AKULA 9000C
(sebagai unit kendali radar) + GEKKO-60 (sebagai antena). Data yang direkam oleh printer
grafis pada perangkat GPR AKULA 9000C + GEKKO-60 menunjukkan hubungan antara
posisi sepanjang permukaan tanah dan waktu tiba permukaan pantulan.

Waves Coming Time

Terdapat 2 metode ppengukuran, yang pertama adalah metode WARR (Wide_Angle and
Refraction), dan Profile Method. Alat yang diperlukan adalah cart, laptop beserta acquisition
software, AKULA 9000C, GEKKO-60. The GPR application can be used to:

• Survey of buried objects in shallow places, deep places, and inspection of concrete.
• Detect pipe leaks
•Construction (detect joints in tunnel walls, bedrock, foundations)
II. PENJELASAN SINGKAT STEP BY STEP

1. Buka REFLEX, lalu buat project baru berupa 2D-dataanalysis.

2. Buka “File”, kemudian “Import,” “Convert to Reflex”, dan pilih file yang akan
digunakan, kemudian “Close”, dan “Exit”

3. Buka “Processing”, “1D Filter”, check “Substract mean(dewow)”, kemudian pada


“timewindow ns”, masukkan nilai filtered spectrum, unah “ProcessingLabel” Menjadi 1
dan klik “Start”.

4. Buka “Processing”, kemudian “Correction/muting”, pilih “static connection”, lalu klik


pada penampang bagian kiri dan kanan atas, ubah “ProcessingLabel” menjadi 2,
kemudian klik “Start”
5. Buka “Processing”, kemudian “Gain”, kemudian “Gain Function”, dan pada “linear gain”
ubah nilai menjadi “0.1”, kemudian pada “ProcessingLabel”, ubah menjadi 3, kemudian
“Start”

6. Buka “Processing”, kemudian 2D-Filter”, “Background Removal” kemudian pada


“ProcessingLabel”, ubah menjadi 4, kemudian “Start”

7. Klik “Pick”, “Continous Pick”, tarik garis, kemudian klik “Save”, kemudian hingga layer
ke-n lakukan hal yang sama dengan nama dan nilai yang berbeda.

8. Klik “Layer Show”, “Create”, pilih file-dile layer yang telah disave pada step
sebelumnya, kemudian “Start”

9. Lakukan hal-hal tersebut pada STA selanjutnya


III. PEMBAHASAN DAN INTERPRETASI BESERTA PENAMPANG LITOLOGI

1. STA AB

- Layer 1
Pada layer 1 STA AB, waktunya adalah 20s, dan kedalaman 2 meter, maka
kecepatannya adalah 2x2/20= 0.2, maka litologi kemungkinan merupakan
sandstone (dry), atau Clay (dry).
- Layer 2
Pada layer 2 STA AB, waktunya adalah 40s, dengan kedalaman 3 meter, maka
kecepatannya adalah 2x3/40= 0.15, maka litologi kemungkinan merupakan
sand (dry), atau limestone, clay (dry), soil (sandy dry), soil (clayey dry),
granites, atau salt (dry).
- Layer 3
Pada layer 3 STA AB, waktunya adalah 75s, dengan kedalaman 4 meter, maka
kecepatannya adalah 2x3/75= 0.08, maka litologi kemungkinan merupakan
sand (wet), shales, silts, clays, clay(wet), soil (sandy wet/loamy dry/ loamy
wet/ clayey wait).
- Layer 4
Pada layer 4 STA AB, waktunya adalah 95s, dengan kedalaman 5 meter, maka
kecepatannya adalah 2x5/95= 0.105, maka litologi kemungkinan merupakan
permafrost, sandstone (wet), shales, shales wet, silts, clays (lempung).
- Layer 5
Pada layer 5 STA AB, waktunya adalah 240s, dengan kedalaman 15 meter,
maka kecepatannya adalah 2x15/240= 0.125, maka litologi kemungkinan
merupakan sand (dry), sandstone (wet), limestone, shales, silts, clays
(lempung), clay (dry), soil (sandy dry/clayey dry), granites, salt (dry).
2. STA CD

- Layer 1
Pada layer 1 STA CD, waktunya adalah 15s, dan kedalaman 1.5 meter, maka
kecepatannya adalah 2x1.5/15= 0,2, maka litologi kemungkinan merupakan
sandstone (dry), atau Clay (dry).
- Layer 2
Pada layer 2 STA CD, waktunya adalah 40s, dan kedalaman 3 meter, maka
kecepatannya adalah 2x3/40= 0.15, maka litologi kemungkinan merupakan
sand (dry), atau limestone, clay (dry), soil (sandy dry), soil (clayey dry),
granites, atau salt (dry).
- Layer 3
Pada layer 2 STA CD, waktunya adalah 210s, dan kedalaman 5.5 meter, maka
kecepatannya adalah 2x5.5/120= 0.091, maka litologi kemungkinan
merupakan permafrost, sandstone (wet), shales, silts, clays (lempung),

3. STA FG

- Layer 1
Pada layer 1 STA FG, waktunya adalah 10s, dan kedalaman 1 meter, maka
kecepatannya adalah 2x1/10= 0,20, maka litologi kemungkinan merupakan
sandstone (dry), atau Clay (dry).
- Layer 2
Pada layer 2 STA FG, waktunya adalah 110s, dan kedalaman 5 meter, maka
kecepatannya adalah 2x5/110= 0.091, maka litologi kemungkinan merupakan
permafrost, sandstone (wet), shales, silts, clays (lempung),
- Layer 3
Pada layer 3 STA FG, waktunya adalah 175s, dan kedalaman 7 meter, maka
kecepatannya adalah 2x7/175= 0.08, maka litologi kemungkinan merupakan
sand (wet), shales, silts, clays, clay(wet), soil (sandy wet/loamy dry/ loamy
wet/ clayey wait).

*Pada STA CD & FG dikerjakan pada device berbeda karena terjadi kendala pada device sebelumnya
DAFTAR PUSTAKA
Naufal, M. R., & Rahman, P. A. (2022). Applied Geophysics - Section : Georadar. Tim Asisten

Praktikum Geofisika Eksplorasi 2022. . Yogyakarta : Laboratorium Geofisika Eksplorasi

Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.

Staf asisten Praktikum Geofisika Eksplorasi. 2011. Buku Panduan Praktikum GEOFISIKA

EKSPLORASI Edisi-IV. Yogyakarta : Laboratorium Geofisika Eksplorasi Departemen Teknik

Geologi Universitas Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai