Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH PANCASILA

Nama : Elisabet Nadea Noveanika


NIM : 20.1.70401.1409
Kelas : TV1

1. Jelaskan jenis-jenis nilai yang terdapat dalam nilai Pancasila sebagai core value!
a. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan yang tertuang pada sila pertama berarti Indonesia adalah negara
beragama. Jadi, setiap rakyat Indonesia memiliki agama yang dipercaya. Misalnya
beribadah sesuai dengan kepercayaan yang dianut dan menghargai perbedaan agama.
b. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan terdapat pada sila kedua. Makud dari nilai ini adalah warga Indonesia
harus bersikap adil dan manusiawi kepada setiap orang, meskipun orang itu memiliki
pandangan atau pendapat yang berbeda.
c. Nilai Persatuan
Nilai persatuan yang ada pada sila ketiga berarti nilai persatuan adalah kita sebagai
rakyat Indonesia harus bersatu dan jangan mudah terpecah belah hanyak karena
perbedaan.
d. Nilai Kerakyatan
Nilai kerakyatan ini memiliki arti negara Indonesia mengutamakan rakyat.
e. Nilai Keadilan
Nilai keadilan yang ada pada sila kelima berarti masyarakat Indonesia harus bersikap adil
terhadap semua orang.

2. Jelaskan perbandingan karakteristik tiap periode sejarah Indonesia dan jelaskan nilai-
nilai Pancasila yang terdapat pada tiap periode tersebut!
a) Zaman Purbakala dan Kerajaan-Kerajaan Nusantara
Sebelum pengaruh agama-agama datang ke Nusantara, masyarakat telah bersikap
religius-spiritual yang dikenal sebagai penganut animism dan dinamisme.
Masyarakat nusantara melewati ribuan tahun dengan pengaruh agama-agama. (sekitar) 14
abad mulai masuknya pengaruh Hinduisme dan Budhisme, (sekitar) 7 abad pengaruh
Islam, dan (sekitar) 4 abad pengaruh agama Kristen.
Adanya kerajaan-kerajaan yang berdiri sesuai kepercayaan masing seperti :
- Kerajaan Kutai
Ditemukan nilai-nilai sosial politik dan Ketuhanan dalam bentuk tradisi kenduri dan
keselamatan raja dan sedekah kepada para Brahmana.
Tradisi-tradisi ini menunjukkan adanya nilai ketuhanan (memuliakan kamu Brahmana
yang dipercaya sebagai wakil Tuhan bagi masyarakat)
- Kerajaan Sriwijaya
Pada masa kerajaan Sriwijaya , perdagangan sampai ke negeri seberang. Sriwijaya
menjalin kerjasama ekonomi dan politik antar bangsa. Hal ini menunjukkan adanya sikap
terbuka terhadap bangsa lain dan nilai internasionalisme (kerja sama ekonomi dan politik
antar bangsa demi kesejahteraan bersama).
- Kerajaan Majapahit
Sumpah Palapa Patih Gajah Mada muncul kata „nusantara‟. Isi dari sumpah tersebut
adalah tekad Patih Gajah Mada untuk menyatukan nusantara. Selain itu, dalam Kitab
Sutasoma karangan Empu Tantular muncul semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang pada
awalnya berbunyi “Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua” yang artinya :
meskipun agama-agama itu kelihatan berbeda bentuk namun pada hakikatnya satu jua.”
(Fauzi;1983)
Pada kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca munculah kata “Pancasila” yang
awalnya berarti “pelaksanaan kesusilaan yang lima”.
- Kerajaan-Kerajaan Islam
Kerajaan-kerajaan Islam seperti Samudra Pasai, Kesultanan Islam Aceh, Kerajaan
Demak, Kerajaan Pajang, Kasultanan Mataram dan lainnya turut mendorong
terbentuknyamasyarakat yang religus.
- Masa Pergerakan Nasional
Masa-masa Indonesia dijajah oleh pihak asing. Penjajah tidak hanya memasuki otoritas
kekuasaan politik dan ekonomi, namun juga aspek teritori wilayah, sehingga perlawanan
terpecah. Kerajaan-kerajaan melawan penjajah secara terpisah.
Cita-cita Indonesia mulai mucul ketika pembentukan Perhimpunan Indonesia. Terdapat
tulisan-tulisan yang menginginkan Indonesia merdeka. Hingga sampailah pada
momentum kebangsaan Sumpah Pemuda untuk menyatukan berbagai elemen kebangsaan
dengan berbagai latar perbedaan menuju kesatuan tanah air dan bangsa dengan
menjunjung tinggi bahasa persatuan.
Lalu disusul dengan perumusan Pancasila oleh BPUPKI dengan adanya usulan dasar
negara oleh Mohammad Yamin, Mr.Soepomo, dan Ir. Soekarno. Pada 22 Juni 1945,
Panitia Sembilan merumuskan “Piagam Jakarta”. Yang sila pertamanya mendapat respon
keberatan dari berbagai pihak sehingga dirubah.
- Era Orde Lama
Mulai munculnya silang-pendapat yang hendak melakukan interpreatasi ulang terhadap
Pancasila.
- Era Orde Baru
Pada peringatan hari lahir Pancasila, Soeharto mengatakan, “Pancasila makin banyak
mengalami ujian zaman dan makin bulat tekad kita mempertahankan Pancasila”. Menurut
Soeharto, perdebatan soal Pancasila telah menghabiskan energi bangsa dan harus diakhiri.
Namun obsesi Soeharti akan terciptanya stabilitas politik membuatnya sangat mencurigai
berbagai pandangan dan ideologi organisasi maupun kelompok masyarakat.
Pada saat orde baru berkuasa, Pancasila merupakan ideologi untuk menopang kekuasaan
rezim yang otoriter. Siapapun yang berusaha menyuarakan kritis terhadap kebijakan
pemerintah Soeharto akan dicap sebagai anti-Pancasila.
- Era Reformasi
Pada era ini, dilakukan amandemen UUD 1945 yang mengatur lebih lengkap mengenai
hak asasi manusia. Meluasnya jaminan hak-hak asasi manusia merupakan kemajuan
dalam membangun pondasi hukum bernegara. Namun disatu sisi, masyarakat masih
mengalami ketakutan terhadap apa saja yang berbau Orde Baru, termasuk adanya stigma
negative terhadap Pancasila yang akhirnya berimbas pada memudarnya nilai-nilai
Pancasila. Di sisi lain, Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara harus tetap
dipetahankan. Oleh karena itu, diperlukan upayauntuk memahami kembali cita-cita
bangsa yang dicerminkan di dalam Pancasila.
3. Jelaskan perbandingan sistem etika Pancasila dengan ideologi Pancasila dengan
ideologi-ideologi lain!
a. Aspek Hukum
- Liberalisme : Demokrasi Liberal, Hukum untuk melindungi individu. Dalam politik
mementingkan individu.
- Komunisme : Demokrasi Rakyat, berkuasa mutlak satu parpol, hukum untuk
melanggengkan komunis.
- Sosialisme : Demokrasi untuk kolektivitas, diutamakan kebersamaan, masyarakat
sama dengan negara.
- Pancasila : Demokrasi Pancasila, hukum menjunjung tinggi keadilan dan
keberadaban individu dan masyarakat.
b. Aspek Ekonomi
- Liberalisme : peran negara kecil, swasta mendominasi, kapitalisme, monopolisme,
persaingan bebas.
- Komunisme : peran negara dominan, demi koletivitas berarti demi negara, monopoli
negara.
- Sosialisme : peran negara ada untuk pemerataan, keadilan distributive yang
diutamakan.
- Pancasila : Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli yang tidak merugikan
rakyat.
c. Aspek Agama
- Liberalisme : Agama urusan pribadi, bebas beragama, bebas memilih agama, bebas
tidak beragama.
- Komunisme : Agama candu masyarakat, agama harus dijauhkan dari masyarakat
- Sosialisme : Agama mendorong perkembangan kebersamaan
- Pancasila : Bebas memilih agama, agama harus menjiwai dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara..
d. Aspek Pandangan Terhadap Idividu dan Masyarakat
- Liberalisme : individu lebih penting daripada masyarakat, masyarakat diabdikan
bagi individu.
- Komunisme : Individu tidak penting, masyarakat tidak penting, koletivitas yang
dibentuk negara lebih penting.
- Sosialisme : Masyarakat lebih penting dari individu.
- Pancasila : Individu diakui keberadaannya, masyarakat diakui keberadaannya,
individu akan punya arti apabila hidup di tengah masyarakat.
e. Ciri Khas
- Liberalisme : Penghargaan atas HAM, demokrasi negara hokum, reaksi terhadap
apsolutisme
- Komunisme : Atheisme, Dogmatis, Otoriter, Ingkar HAM., Reaksi terhadap
liberalism dan kapitalisme.
- Sosialisme : Kebersamaan, akomodasi, jalan tengah
- Pancasila : Keselarasan, keseimbangan, dan keserasian dalam setiap aspek
kehidupan.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki keseimbangan ide dan gagasan
dan tidak bersifat absolute dalam memandang manusia dan kehidupan bernegara.
Sedangkan Liberalisme dan Komunisme lebih bersifat mutlak. Sehingga ideologi yang
tepat bagi Indonesia adalah Pancasila, karena diangkat dari nilai-nilai budaya serta nilai
religious yang ada dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia.

4. Jelaskan kondisi politik Indonesia saat ini dan bagaimana Pancasila sebagai sistem
etika politik mampu menjadi solusi permasalahan-permasalahan politik yang ada!
Berdasarkan keadaan yang ada di Indonesia, saat ini politik bangsa Indonesia dirasa-rasa
menjadi tidak bermoral. Hal ini bukan tanpa alasn. Terbukti adanya korupsi yang semakin
melembaga tidak hanya di lingkup pemerintahan bahkan samapai di Dewan Perwakilan
Rakyat. Sebagai bangsa yang beradab, Indonesia justru menjadi negara yang banyak
melakukan korupsi. Lunturnya moral Pancasila justru digeser dengan pondasi yang dibangun
berdasarkan keserakahan, kesombongan, ketidakadilan dan kebohongan. Alasan mengapa
Indonesia menjadi bangsa yang korup karena tidak adanya rasa puas dalam diri tiap-tipa elit
politik dan lemahnya hukum serta pilih-pilih yang diperuntukkan kepada masyarakat. Para
elite politik seolah-olah kebal dengan hukum yang ada. Mungkin saja para elite politik
menginginkan agar Indonesia menjadi bangsa yang besar dan disegani, akan tetapi cita-cita
ini kandas oleh perilaku yang ditunjukkan oleh mereka sendiri. Lunturnya Pancasila sebagai
etika politik berpengaruh pada hilangnya tatanan yang bermoral dan rasional.
Akan tetapi perlu diingat bahwa Pancasila adalah sumber etika politik sekaligus identitas
bagi bangsa Indonesia. Pancasila seharusnya menjadi asas serta pijakan bagi Bangsa
Indonesia dalam berperilaku serta perbuatan. Sehingga diharapkan dapat terbentuk menjadi
warga negara yang adil dan makmur serasi dengan cita-cita bangsa Indonesia. Sebagai warga
Indonesia tanpa terkecuali baik itu para politikus, pejabat anggota dewan, dan rakyat harus
memiliki kesadaran tentang Pancasila sebagai sistem etika politik.

5. Jelaskan mengenai Pancasila sebagai ideologi terbuka dan tertutup!


- Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka merupakan ideologi yang terbentuk dari nilai-nilai luhur yang digali
dari budaya, adat istiadat, religiusitas, dan norma-norma yang telah tubuh berkembang
dan diwarisi sejak zaman dulu. Ideologi terbuka menjadi ideologi yang dapat
berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal.
Sehingga ideologi terbuka bersifat dinamis atau dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang terjadi di suatu. Poin penting Pancasila sebagai ideologi
terbuka yaitu :
a) Pancasila adalah ideologi NKRI yang nilai-nilainya digali dari akar budaya,
adatistiadat, moralitas dan religiusitas yang telah lama diwarisi dan dilestarikan oleh
bangsa Indonesia.
b) Sila-sila dalam Pancasila merupakanisti dari ajaran nenek moyang bangsa Indonesia
yang bersifat umum dan memiliki nilai-nilai tetap dan saling berkaitan, sehingga
penafsiarannya dapat berkembang sesuai dengan perubahan zaman.
c) Pancasila sebagai landasan rohani bangsa Indonesia yang menghargai kebhinekaan,
keberagaman, dan pluralitas sebagai karunia Tuhan untuk manusia dalam
kesederajata, kebebasan yang berlandaskan norma, serta keselarasan kehidupan
berbangsa dan bernegara.
d) Pancasila adalah ideologi yang menyentuh semua aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia serta menjadinilai pemersatu bangsa.
- Pancasila Sebagai Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup diterapkan oleh negara yang bersifat otoriter dan dijadikan alat
legitimasi untuk melengserkan kekuasaan pemerintah. Pancasila sesungguhnya
meruapakan ideologi terbuka, namun dalam perjalanannya, Pancasila sendiri melalui
masa dimana ideologi Pancasila menjadi ideologi tertutup. Hal tersebut terjadi pada
masa Orde Lama dan Orde Baru, dan puncaknya terjadi di masa Orde Baru. Pada masa
tersebut penguasa negara secara terus menerus dan sistematis memonopoli penafsiran
Pancasila. Masyarakatnya dituntut untuk memiliki pemahaman yang sama tentang
makna Pancasila, dan Pancasila hanya dijadikan alat untuk memanipulasi rakyat secara
sistematis demi melanggengkan kekuasaan para penguasa. Menurut sejarawan UGM
Kuntowijoyo (Bernafas, 2004), “pemerintah telah memanipulasi Pancasila untuk
keuntungan mereka”. Dalam pandangan Karl Marx, ideologi Pancasila pada masa Orde
Baru dijadikan sebagai kesadaran semu.

Anda mungkin juga menyukai