TUJUAN PRAKTEKggggg
TUJUAN PRAKTEKggggg
TUJUAN PRAKTEK
B. DASAR TEORI
Apabila suatu benda uji dibengkokkan, maka akan terjadi perubahan bentuk pada
bagian yang dibengkokkan. Bagian luar akan mendapat tarikan sedangkan bagian
dalam akan mendapat tekanan dan bagian tengah netral.
Besarnya defleksi yang terjadi tergantung dari jenis bahan, dimensi bahan dan beban
yang diberikan. Pada pengujian lengkung ini defleksi atau lenturan yang terjadi dapat
di ukur dengan dial indikator, kemudian hasilnya dapat digunakan untuk menghitung
modulus elastisitas bahan uji tersebut.
Menurut ilmu gaya, defleksi atau lenturan dapat dihitung berdasarkan rumus-rumus di
bawah ini.
1. Rumus beban dengan jarak tumpuan sama.
a b
F a=b
A B
F
L RA = R B = 2
3
FxL
Dimana : E = 48 xΔ yxI
F = beban ( N )
N
2
E = modulus elastisitas ( mm )
y = defleksi ( mm )
a b
F a ¿ b
A B
Fxb Fxa
L RA = L , RB = L
2 2
a xb xF
E = 3 xΔ yxLxI
Ix = I y = I
π 4
xd
x x I = momen inersia = 64 (mm4)
π 3
xd
y Wx = Wy = momen tahanan = 32 (mm3)
1
xbxh 3
F Ix = 12 ( mm4 )
1
xbxh 2
y Wx = 6 ( mm3 )
x x h
1
xhxb 3
b Ix = 12 ( mm4 )
y y
1
xbxh 2
x Wx = 6 ( mm3 )
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pengukuran lenturan dengan penampang persegi panjang
a. Persiapkan peralatan yang digunakan
b. Ukur batang benda uji
c. Hidupkan mesin hirolik dengan menekan “pump on” sehingga “pump lamp”
menyala
d. Biarkan beberapa menit ( 15 menit) sebagai pemanasan awal mesin
e. Pasang roda penumpu dengan posisi a = b = 125 mm
f. Tempatkan batang uji dengan sumbu y - y mendatar
g. Gerakkan mesin hingga benda uji menyentuh penekan, catat kenaikan
bebannya
h. Atur dial indikator pada posisi nol
i. Naikkan beban setiap 200 N secara bertahap dan catat defleksinya pada saat itu
j. Pemberian beban jangan melebihi 2500 N
k. Beban turunkan kembali dan catat defleksinya
2. Gambar diagram dari data diatas.
3. Pengukuran lenturan dengan penampang persegi panjang
Langkah-langkahnya sama seperti no.1 tetapi posisi a b (a = 100 mm, b = 150
mm)
4. Pengukuran lenturan dengan penampang persegi panjang
Langkah-langkahnya sama seperti no.1 tetapi disini batang uji pada sumbu x-x
tegak
5. Pengukuran lenturan dengan penampang persegi panjang
Langkah-langkahnya sama seperti no.1 tetapi disini batang uji pada sumbu x-x
tegak dengan a b
6. Pengukuran lenturan dengan penampang bulat
Langkah-langkahnya sama seperti no.1 dengan a = b
7. Pengukuran lenturan dengan penampang bulat
Langkah-langkahnya sama dengan no.1 dengan a b
8. Setelah selesai melakukan percobaan mesin hirolik dimatikan dengan menekan
“pump off” sehingga “pump lamp” padam.