Anda di halaman 1dari 11

Senyawa Epigallocatechin gallate dari Daun Teh Hijau Sebagai Terapi Farmakologis

Hiperkolesterolemia dengan Uji Terhadap Mencit Strain BALB/C


1
Salma Hanandifa Aflanda, 2Iksa Yudi Eleksi, 3Falah Devara Hernanda, 4Selvira Anata, 5Miranda
Suhada, 6Ahmad Zaki Herdiansyah
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Brawijaya
Malang, Indonesia
¹salmahanandifa@student.ub.ac.id²iksayudisaragih@student.ub.ac.id ³falahdevara@student.ub.ac.id
⁴selviraanata@student.ub.ac.id⁵mirandashd01@student.ub.ac.id ⁶ahmadzakih@student.ub.ac.id
Abstrak
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

Kata kunci: :

Abstract
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

Keywords:
LATAR BELAKANG Hiperkolesterolemia dapat mengganggu

Berbagai penyakit kardiovaskular fungsi endotel dan mengakibatkan

menjadi salah satu penyakit dengan ancaman peningkatan produksi radikal bebas. Radikal

terbesar yang mengakibatkan tingginya ini menonaktifkan oksida nitrit, yaitu faktor

angka mortalitas dunia. Sejumlah penelitian endotel-relaxing utama yang berujung

mengungkapkan terdapat beberapa faktor kepada perdarahan, ulserasi, kalsifikasi atau


thrombosis dan menyebabkan infark
yang dapat menjadi pemicu seseorang
terkena penyakit ini, salah satunya adalah myocardium (Mawarti dan Ratnawati, 2012).

tingginya angka kolesterol pada tubuh atau Sayangnya, tingginya risiko penyakit

yang lebih dikenal sebagai kardiovaskular bahkan adanya potensi


kematian tersebut tidak diiringi dengan
hiperkolestrolemia. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia (Kemenkes RI) pada adanya obat yang “aman” dan tidak

tahun 2016 melansir angka kejadian memberikan efek samping berlebih. Statin

hiperkolestrolemia di Indonesia mencapai yang notabene adalah obat


hiperkolesterolemia yang umum beredar di
48% pada laki-laki dan 54,3% pada wanita.
Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah masyarakat menghambat secara kompetitif

seiring dengan pertambahan kemajuan koenzim 3-hidroksi-3-metilglutaril (HMG

perekonomian yang berpengaruh terhadap CoA) reduktase, yakni enzim yang berperan
pada sintesis kolesterol, terutama dalam hati.
pola perilaku dan pola kesehatan masyarakat.
Jika tidak dilakukan tindakan pencegahan Akan tetapi, konsumsi obat kimia yang

terhadap faktor risiko penyakit berlebihan dan dalam jangka waktu panjang

kardiovaskular, maka pada tahun 2030 akan menyebabkan efek langsung maupun
tidak langsung atau terakumulasi. Maka,
jumlah orang yang meninggal akan
meningkat sampai 23,6 juta, dan peningkatan statin harus dipertimbangkan untuk semua

jumlah kematian terbanyak akan terjadi di pasien, termasuk untuk orang tua, dengan

wilayah Asia Tenggara (Setiadi dan Halim, gejala penyakit kardiovaskular seperti
penyakit jantung koroner dan penyakit arteri
2018).
Hiperkolestrolemia sendiri oklusif.

merupakan keadaan dimana terjadi Di sisi lain, salah satu bahan alam

abnormalitas pada kadar kolesterol plasma yang berpotensi sebagai antioksidan dan

darah dan dapat menjadi faktor risiko antiinflamasi adalah Epigallocatechin

berkembangnya penyakit kardiovaskular gallate (EGCG) yang dapat diisolasi dari

(Putri dan Larasati, 2020). tanaman teh (Camellia sinensis). EGCG

2
merupakan senyawa aktif yang paling banyak Berdasarkan data dan permasalahan di atas,
terdapat pada teh hijau dan berpotensi peneliti berinovasi mengembangkan terapi
sebagai agen anti DM (Peristiowati, 2016). farmakologis dari senyawa EGTG ampas teh
Efek antioksidan EGCG pada teh hijau 100 hijau sebagai alternatif yang baik dalam
kali lebih kuat dari vitamin C dan 25 kali penurunan penyakit hiperkolesterolemia,
lebih kuat dari vitamin E dalam melawan sehingga dapat menekan angka mortalitas
radikal bebas (Shabri dan Rohdiana, 2016). yang disebabkan oleh berbagai penyakit
Berdasarkan fakta-fakta yang kardiovaskular.
telah dipaparkan sebelumnya, menarik minat RUMUSAN MASALAH
peneliti untuk menemukan dosis terbaik 1. Bagaimana dosis terbaik dalam
dalam memberikan senyawa EGTG dari teh pemberian senyawa EGTG dalam ampas
hijau sebagai kandidat obat teh 5 hijau sebagai terapi farmakologis
antihiperkolesterolemia. Penyimpulan hasil hiperkolestrolemia?
pada aktivitas antihiperkolesterolemia yaitu 2. Bagaimana hasil uji hiperkolestrolemia
penurunan kadar kolesterol dalam darah dengan pemberian senyawa EGTG
dengan indikator meliputi LDL, HDL, dan ampas teh hijau terhadap mencit BALB/C
kolesterol total. Peneliti mengujikan secara in yang diinduksi high fat diet?
vivo dengan pertimbangan bahwa hasil TUJUAN PENELITIAN
pengujian ini akan dikaji dan diamati secara 1. Untuk mengetahui dosis terbaik dalam
keseluruhan serta dapat mensimulasikan pemberian senyawa EGTG dalam ampas
kondisi tubuh secara nyata pada subjek hidup teh hijau sebagai terapi farmakologis
yang digunakan, yaitu mencit. Mencit strain hiperkolestrolemia
BALB/C dipilih sebahai hewan model karena 2. Untuk mengetahui hasil uji
memiliki mimik yang mirip dengan kondisi hiperkolestrolemia dengan pemberian
fisiologis manusia untuk mempelajari senyawa EGTG ampas teh hijau terhadap
mekanisme hiperkolesterolemia, pengobatan, mencit BALB/C yang diinduksi high fat
serta pencegahannya dan diet
perkembangbiakannya mudah (Johnson, MANFAAT PENELITIAN
2019). Pemilihan mencit juga dengan alasan Manfaat yang diharapkan dari
biaya yang dikeluarkan menjadi lebih sedikit penulisan karya tulis ini yaitu bagi
dibandingkan dengan metode in vitro, tidak siswa supaya dapat lebih memahami secara
agresif sehingga mudah dalam handling saat mendalam proses pembuatan karya tulis dan
proses sonde, injeksi, penimbangan berat mengasah kemampuan pemecahan masalah
badan, maupun saat pemindahan tempat. yang timbul di masyarakat. Adapun manfaat

3
bagi orang lain yaitu hasil penulisan ini iskemik secara global disebabkan oleh
diharapkan dapat memberi solusi baru dunia hiperkolesterolemia. Menurut World Health
medis dalam terapi farmakologis untuk Organization (WHO) pada tahun 2008,
hiperkolesterolemia, khususnya di Indonesia. wilayah Eropa memiliki peningkatan total
Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat kolesterol tertinggi yaitu 54%, diikuti oleh
menjadi studi awal untuk kajian lebih lanjut wilayah Amerika sebesar 48%. Prevalensi
terhadap aplikasi dari senyawa EGTG ampas hiperkolesterolemia di Indonesia pada tahun
teh hijau, sehingga dapat mengoptimalkan 2013 berdasarkan laporan Riset Kesehatan
pemanfaatannya secara berkelanjutan. Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa
sebanyak 39,6% dari populasi perempuan
TINJAUAN PUSTAKA dan 30% dari populasi laki-laki memiliki
Penyakit Hiperkolestrolemia kadar kolesterol yang lebih tinggi dari
Hiperkolesterolemia merupakan normal. Berdasarkan lokasi tinggal,
peningkatan kadar kolesterol LDL meningkat persentase tinggi hiperkolesterolemia di
pada saat puasa tanpa disertai peningkatan daerah perkotaan mencapai 39,5%
kadar trigliserida. Ada beberapa faktor yang dibandingkan dengan daerah perdesaan
dapat menyebabkan hiperkolesterolemia sebesar 32,1%. Tingginya kadar kolesterol
termasuk pola makan yang kaya kolesterol dapat disebabkan oleh faktor genetik dan
atau asam lemak jenuh, kelebihan berat faktor sekunder dari penyakit lain. Pasien
badan, penuaan, faktor genetik, dan hiperkolesterolemia dapat diatur pola
penurunan kadar estrogen pada wanita yang makannya dan meningkatkan aktivitas
telah memasuki masa menopause. Meskipun fisiknya. Terkadang, terapi farmakologi juga
angka kejadian hiperkolesterolemia pada diperlukan. Salah satu jenis obat yang dapat
wanita sebelum menopause cenderung lebih dipilih untuk pasien hiperkolesterolemia
rendah daripada pada pria, setelah adalah statin. Statin bekerja dengan cara
menopause, risiko seorang wanita terkena menghambat enzim HMG-CoA reduktase
hiperkolesterolemia akan sebanding dengan dan menjadi pilihan yang efektif untuk
risiko pada pria. Kondisi ini dapat menurunkan kolesterol LDL (Hariadini,
menyebabkan kolesterol tinggi yang dapat 2020).
menjadi penyebab atau pemicu penyakit lain Hiperkolesterolemia dapat
seperti aterosklerosis, yang merupakan diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu (1)
penyebab utama dari penyakit jantung hiperkolesterolemia ringan yang ditandai
koroner (PJK). (Artha, dkk., 2017). dengan kadar kolesterol LDL antara 140- 159
Tiga persepuluh dari kasus penyakit jantung mg/dL, (2) hiperkolesterolemia sedang

4
dengan kadar kolesterol total antara 240-300 - Famili : Theaceae
mg/dL, dan jika kolesterol LDL berkisar - Genus : Camellia
antara 160-189 mg/dL maka lebih spesifik, - Spesies : Camellia Sinensis.,L
dan (3) hiperkolesterolemia berat dengan - Nama Simplisia : Camellia Folium
kadar kolesterol LDL >190 mg/dL. - Nama Daerah : Enteh (Sunda)
Kolesterol LDL dianggap sebagai jenis - Divisio : Spermatophyta
kolesterol yang paling berbahaya karena - Sub divisi : Angiospermae
memiliki kemampuan aterogenik yang tinggi. - Kelas : Dicotyledone
Kolesterol LDL yang teroksidasi dipercaya - Ordo : Guttiferales
sebagai salah satu penyebab kerusakan Daun teh mengandung sekitar 30-
endotel, selain faktor lain seperti rokok, 40% polifenol, yang sebagian besar dikenal
hiperglikemia, dan agen infeksius. sebagai katekin. Komposisi daun teh terdiri
Kerusakan endotel dapat mengakibatkan dari lebih dari 400 komponen kimia yang
terjadinya aterosklerosis, yaitu pengerasan kompleks, yang jumlahnya bervariasi
pembuluh darah. Aterosklerosis pada arteri tergantung pada faktor-faktor seperti jenis
koroner dapat menyebabkan penyakit tanah, iklim, dan usia daun teh pada saat
jantung koroner (PJK), pada arteri serebral dipetik. Katekin, yang merupakan jenis
dapat menyebabkan stroke, dan pada polifenol, memiliki efek antioksidan yang
sirkulasi perifer dapat menyebabkan sangat kuat, bahkan lebih kuat daripada
klaudikasio intermiten dan gangren. Selain vitamin E, C, dan β-karoten. Daun teh
itu, ginjal juga dapat terkena aterosklerosis mengandung berbagai jenis katekin, seperti
(Aurora, dkk., 2017). epikatekin (EC), epikatekin galat (ECG),
Daun Teh Hijau epigallokatekin (EGC), epigalokatekin galat
Teh hijau (Camellia sinensis) (EGCG), gallokatekin, dan katekin (Syah,
telah menjadi bahan makanan dan minuman 2006).
yang populer selama ribuan tahun di Asia dan Senyawa Epigallocatechin gallate (EGTG)
kini populer di seluruh dunia. Teh hijau EGCG merupakan senyawa aktif
dikenal karena kandungan polifenolnya, yang paling banyak terdapat pada teh hijau
terutama epigallocatechin gallate (EGCG), dan berpotensi sebagai agen anti DM
yang memiliki banyak manfaat kesehatan. (Peristiowati, 2016). Efek anti oksidan
Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, taksonomi EGCG pada teh hijau 100 kali lebih kuat dari
teh dapat diklasifikasikan sebagai berikut vitamin C dan 25 kali lebih kuat dari vitamin
(Nazaruddin, 1993): E dalam melawan radikal bebas (Shabri dan
- Kingdom : Plantae Rohdiana, 2016). Pemberian EGCG dapat

5
melemahkan peningkatan malondialdehid kemampuan antioksidan yang lebih kuat
(MDA) dan mengurangi aktivitas hingga 200 kali lipat dibandingkan dengan
superoksida dismutase (SOD) di hati vitamin E dalam melawan radikal bebas
(Sa’diyah dan Hariani, 2021). EGCG adalah Antioksidan digunakan untuk mencegah
senyawa polifenol yang tersusun dari kerusakan seluler yang dapat menyebabkan
konfigurasi C8-C3-C6, terdiri dari dua cincin penyakit tertentu. Senyawa katekin yang
aromatik yang dihubungkan oleh satu unit terdapat dalam polifenol teh hijau memiliki
tiga karbon yang dapat membentuk cincin potensi antioksidan yang kuat, yang secara
atau tidak. Katekin dalam daun teh langsung berhubungan dengan kombinasi
merupakan senyawa yang sangat kompleks, cincin aromatik dan kelompok hidroksil yang
terdiri dari komponen catechin (C), membentuk struktur katekindan. Akibatnya,
epicatechin (EC), epicatechin gallate (ECG), senyawa katekin mampu mengikat dan
epigallocatechin gallate (EGCG), dan menetralkan radikal bebas melalui kelompok
galocatechin (GC) (14,15). Berdasarkan hidroksil tersebut. Selain itu, polifenol teh
penelitian yang telah dilakukan, katekin atau hijau juga merangsang aktivitas detoksifikasi
EGCG juga mampu menghambat produksi komponen senobiotik dan mampu mengikat
sebum dengan mempengaruhi kerja dari ion logam seperti besi yang dapat
enzim 5 alphareduktase tipe 1 yang menyebabkan produksi radikal bebas
ditemukan pada kelenjar sebasea. EGCG (Rahmanisa dan Oktaria, 2016).
dapat menghambat enzim 5 alpha-reduktase Obat Antiherperkolestrolemia yang
tipe satu yang berperan dalam produksi Beredar di Masyarakat
sebum dengan konsentrasi 30 mmol/l. Di Hiperkolesterolemia adalah
samping itu, EGCG memiliki kemampuan kondisi ketika kadar kolestrol di dalam darah
sebagai agen antibakteri melalui dua cara. yang tinggi. kolestrol merupakan salah satu
Cara pertama adalah dengan mencegah jenis lemak yang dihasilkan oleh hati.
bakteri patogen menempel pada membran sel Kolestrol di dalam darah terikat pada protein
inang. Cara kedua, EGCG mempengaruhi yang membentuk kombinasi yang disebut
reduktase dihidrofolat yang dibutuhkan oleh lipoprotein. Lipoprotein terbagi menjadi dua
bakteri untuk mensintesis purin dan jenis yaitu low-density lipoprotein (LDL) dan
pirimidin, sehingga aktivitas bakteri high-density lipoprotein (HDL). Terdapat
terhambat. Senyawa EGCG adalah salah satu beberapa obat yang dapat mengatasi
senyawa terpenting yang terdapat di dalam hiperkolesterolemia seperti statin. Statin
daun teh, berperan sebagai antioksidan. merupakan salah satu jenis obat penurun lipid
Kandungan ECGC pada teh hijau memiliki yang tergolong generasi terbaru, dan

6
memiliki beberapa jenis obat lain yang dilanjutkan dengan disiapkannya alat dan
bekerja pada titik tangkap yang berbeda. Cara bahan; persiapan sampel penelitian,
kerja Statin adalah dengan menghambat persiapan hewan coba, tahap ekstraksi,
enzim koenzim HMG-CoA reduktase secara pembuatan bahan induksi, pengujian, dan
kompetitif. Enzim ini berperan dalam sintesis analisis hasil.
kolesterol, terutama dalam hati. Akibat dari Kebutuhan alat dan bahan ini akan
penghambatan enzim ini adalah terjadinya disesuaikan dengan percobaan pembuatan
penurunan sementara pada konsentrasi alat yang akan dilaksanakan. Pemilihan alat
kolesterol seluler. Hal ini akan memicu dan bahan juga menyesuaikan harga dan
kaskade sinyal seluler yang akan kualitas dari alat dan bahan tersebut agar
mengaktifkan protein pengikat elemen menghasilkan produk yang maksimal dan
regulasi sterol (SREBP). SREBP adalah memuaskan. Alat dan bahan yang digunakan
faktor transkripsi yang bertugas mengatur yaitu:
ekspresi gen yang mengkode reseptor low Alat
density lipoprotein (LDL). Dengan Kandang plastik untuk mencit,
meningkatkan ekspresi reseptor LDL, maka tempat makan dan minum, timbangan
penyerapan LDL dalam plasma akan analitik, willstatter flask kapasitas 100 cc,
meningkat, dan akhirnya mengakibatkan labu erlenmeyer, saringan, microwave, gelas
penurunan kadar kolesterol LDL dalam ukur, pipet tetes, alat pencekok styringe,
plasma seperti yang digambarkan pada rotary vacum evaporator, spuit 1 ml, gelas
gambar 1. Lebih dari 70% dari reseptor LDL ukur 10 ml, spektrofotometer, alat bedah,
ditemukan pada hepatosit, sementara sisanya gelas beker 500 ml, tabung 2 ml, sentrifuge,
ditemukan pada berbagai sel tubuh lainnya. safety tool, komputer.
(Dewi dan Merry, 2017) Bahan
METODE Mencit galur Balb/C, SP pakan
Tempat dan Waktu Penelitian kelinci, glukosa, minyak lemak sapi, 12
Penelitian dilakukan dengan menggunakan tepung tinggi protein, kuning telur bebek,
data sekunder yang didasarkan pada asam kolat.
penelitian terdahulu, baik berupa buku Jumlah sampel ditentukan dengan rumus
maupun jurnal dan artikel ilmiah terkait. Federer. 24 ekor mencit putih (Mus
Penelitian berlangsung selama 1 bulan yang musculus) yang dikorbankan guna
terhitung sejak bulan Maret hingga April mendapatkan hewan model
2023. hiperkolesterolemia merupakan mencit galur
Pada tahap ini diawali dengan studi pustaka; BALB/C dengan umur sekitar 2-3 bulan,

7
berjenis kelamin jantan dengan massa antara High Fat Diet dan diberi ekstrak EGCG
20- 25 gram Mencit dikelompokkan secara ampas daun teh hijau dengan dosis 10 mg.
acak menjadi 6 kelompok. Estimasi besarnya sampel yang digunakan
Persiapan Hewan Coba dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus
Hewan yang digunakan dalam Ferderer berikut :
penelitian ini adalah mencit (Mus musculus) ( T –1 ) ( n –1 ) ≥ 15
galur BALB/C dengan umur sekitar 2-3 ( 6–1 ) ( n –1 ) ≥ 15
bulan, berjenis kelamin jantan dengan massa
6 ( n –1 ) ≥ 15
antara 20-25 gram. Mencit (Mus musculus)
6n –6≥ 15
strain BALB/C dipilih karena memiliki
n≥ 21/6
karakteristik genetik, biologi, dan perilaku
n≥ 3,5
mereka sangat mirip dengan manusia dan
perkembangbiakannya mudah (Johnson, n=4

2019). Sampel diambil secara acak dan Keterangan : n = jumlah replikasi T =

dikelompokkan ke dalam enam kelompok jumlah perlakuan. Sehingga jumlah sampel

dengan masingmasing perlakuan 1-4 secara keseluruhan dalam penelitian ini

memiliki perbandingan 1:1 antara ampas menggunakan 24 ekor mencit (Mus

daun the hijau dan ekstrak jahe merah, yaitu: musculus) strain BALB/C.

1. Kelompok Kontrol negatif, mencit tanpa Sebelum mencit diberi perlakuan,

diinduksi High Fat Diet dan tanpa diberi yang harus dilakukan adalah menyiapkan

ekstrak EGCG ampas daun teh hijau tempat pemeliharaan seperti kandang, sekam

2. Kelompok Kontrol positif, mencit kayu, tempat pakan, dan tempat minum

diinduksi High Fat Diet dan diberi ekstrak untuk mencit. Mencit dikelompokkan secara

EGCG ampas daun teh hijau. acak menjadi 6 kelompok, dimana setiap

3. Kelompok Perlakuan 1, mencit diinduksi kelompok terdiri dari 4 ekor. Kemudian

High Fat Diet dan diberi ekstrak EGCG selama tujuh hari, mencit diaklimatisasi

ampas daun teh hijau dengan dosis 2,5 mg. 4. untuk penyesuaian lingkungan. Selama

Kelompok Perlakuan 2, mencit diinduksi diaklimatisasi mencit diberi pakan B1 dan

High Fat Diet dan ekstrak EGCG ampas daun minum air mineral.

teh hijau dosis 5 mg. Tahap Pembuatan Bahan Uji Coba

5. Kelompok Perlakuan 3, mencit diinduksi Ekstraksi Epigallocatechin gallate

High Fat Diet dan ekstrak EGCG ampas daun (EGCG) dari Ampad Daun Teh Hijau

teh hijau dengan dosis 7,5 mg. Ampas daun teh hijau tadi

6. Kelompok Perlakuan 4, mencit diinduksi dipisahkan dari kantong teh dan kemudian

8
ampas daun teh hijau dikeringkan. Setelah dihomogenkan dengan kecepatan 12000 rpm
itu, drg daun teh hijau dihaluskan dengan selama 90 menit untuk menghasilkan koloid.
blender kemudian disaring melalui saringan Homogenisasi proses dilakukan dengan
60 mesh untuk mendapatkan bubuk daun teh menggunakan High Speed Homogenizer
hijau. 4 gram teh hijau Serbuk daun (HSH) HG-15D Daihan Scientific Co.
dimaserasi dengan 60 mL air mendidih Koloid yang terbentuk kemudian
selama 35 menit sambil diaduk. Ekstrak dikeringkan dan dipisahkan dari air suling
yang didapat kemudian disaring dengan menggunakan freeze dryer untuk
kertas saring dan kemudian diperas untuk mendapatkan bubuk EGCG berukuran nano.
mendapatkan filtrat yang masuk bentuk Distribusi partikel nano ukuran nanopartikel
ekstrak daun teh hijau dari ampas daun teh EGCG adalah diuji dengan Particle Size
hijau. Filtrat adalah kemudian dipekatkan Analyzer (PSA) untuk menentukan
dengan menggunakan rotary evaporator, distribusi ukuran partikel nano nanopartikel
kemudian dikeringkan dan dipisahkan dari EGCG. Selanjutnya bubuk yang sudah
pelarut menggunakan pengering beku untuk berbentuk nano dilarutkan dalam air distilasi
mendapatkan ekstrak daun teh hijau bubuk. sehingga didapat bahan uji berbentuk
Selanjutnya ekstrak analisis dilakukan seduhan yang akan diuji cobakan terhadap
dengan menggunakan spektro UV-vis. mencit. (Ardila dkk., 2017).
Setelah itu, epigallocatechin-gallate (EGCG) Pembuatan Bahan Induksi High Fat Diet
senyawa diisolasi dari ekstrak ampas daun Pembuatan bahan induksi High
teh hijau menggunakan tinggi kromatografi Fat Diet menggunakan 30% SP (pakan
cair kinerja metode dan kemudian diperoleh kelinci) yang telah dihaluskan, 30% glukosa
fraksi epigallocatechin dikeringkan lagi cair, 17% minyak lemak sapi, 10% tepung
dengan pengering beku. Hasil dari isolasi tinggi protein, 8% kuning telur bebek, 5%
tersebut senyawa epigallocatechin-gallate asam kolat. Bahan-bahan tersebut
dibandingkan dengan hasil kromatogram dicampurkan hingga membentuk adonan.
dari analisis ekstrak pulp daun teh hijau Selanjutnya adonan bahan induksi dibentuk
bubuk. (Sudjatini, 2017). menjadi bulat kecil dan dioven. Konsumsi
Karakterisasi Epigallocatechin gallate diet tinggi karbohidrat dan diet tinggi lemak
(EGCG) Nanopartikel berdampak terhadap kenaikan berat badan,
1,5 gram bubuk EGCG gangguan metabolism glukosa, dan
dilarutkan dalam 100 mL aquadest lalu sensitifitas insulin. Pemberian diet tinggi
diaduk sampai EGCG bubuk benar-benar lemak bertujuan untuk menurunkan kadar
larut oleh aquadest tersebut. Solusi EGCG HDL dan meningkatkan kadar LDL pada

9
mencit. enzim konjugat (Monoclonal anti- apoB) 100
Tahap Pengujian μl masing masing strip, setelah itu di inkubasi
Pengukuran Kolesterol Total, Trigliserida selama 1 jam pada suhu ruang (18-25º C)
dan HDL selanjutnya dilakukan pencucian yang kedua
Pengambilan sampel darah sebanyak 6 kali dengan wash buffer.
dilakukan sebanyak 2 kali, setelah pemberian Ditambahkan substrat TM 200 μl, Inkubasi
pakan high fat diet selama 30 hari dan setelah 15 menit pada suhu ruang tanpa dishaker dan
perlakukan induksi octacosanol molase ditambahkan stop solution 50 μl, dinkubasi
selama 30 hari. Selanjutnya mencit 30 menit dan Hasilnya dibaca pada panjang
dipuasakan selama 24 jam dan kemudian gelombang 450 (Jannah, dkk., 2013).
dilakukan pengambilan sampel darah di vena Analisa Data
lateral ekor, setelah itu disentrifugasi untuk Data dibuat tabel kemudian
mendapatkan serum darah dan dilanjutkan dibuatkan grafik batang di Ms. Excell untuk
dengan pengukuran kadar kolestrol total, kemudian dibandingkan di antara data yang
trigliserida dan HDL di Patologi Klinik ada dan dibandingkan dengan hasil penelitian
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya lain.
dengan metode Cholesterol Oxidase Para-
aminophenazone (CHOD-PAP) dan Glycerol DAFTAR PUSTAKA
Phosphate Oxidase Para-aminophenazone Artha, C., Mustika, A. and Sulistyawati,
(GPO-PAP) melalui S.W., 2017. Pengaruh ekstrak
spektrofotometri.Pengukuran HDL daun singawalang terhadap
menggunakan metode Direct. kadar LDL tikus putih jantan
Pengukuran Oksidasi LDL hiperkolesterolemia. eJournal
Ox-LDL diukur dengan Kedokteran Indonesia, 5(2),
menggunakan enzyme-linked pp.105-109.
immunosorbent assay (Mercodia Oxidize Aurora, R.G., Sinambela, A., Noviyanti,
LDL ELISA kit). Mikroplat dicoating dengan C.H., Aurora, R.G., Sinambela,
mouse monoclonal anti-oxidized LDL, A. and Noviyanti, C.H., 2012.
Mikroplate diisi dengan kalibrator dan Peran konseling berkelanjutan
plasma. sebanyak 25 μl kemudian pada penanganan pasien
ditambahkan assay buffer sebanyak 100 μl hiperkolesterolemia. J Indon Med
inkubasi 2 jam sambil di shaker pada suhu Assoc, 62(5), pp.194-201.
ruang (18-25º C). Dicuci 6 kali dengan wash Dewi, I.P. and Merry, M.S., 2017. Peranan
buffer sebanyak 350 μl dan ditambahkan Obat Golongan Statin. Berkala

10
Ilmiah Kedokteran Duta Wacana, LenteraBio: Berkala Ilmiah
2(3), p.1. Biologi, 9(1), pp.67-73.
Dwi Anggraeni Sukesih, 2021. Sa'diyah, L. and Hariani, D.,
KARAKTERISASI SENYAWA 2020. Efek Pemberian
Epigallocatechin 3-galllate
KATEKIN DARI DAUN TEH (EGCG) terhadap Kadar Glukosa
HIJAU (Camellia sinensis (L.) Darah dan Histopatologi Hepar
Kuntze) DAN UJI AKTIVITAS Mencit Diabetes yang Diinduksi
Aloksan. LenteraBio: Berkala
ANTIBAKTERI Ilmiah Biologi, 9(1), pp.67-73.
Hariadini, A.L., 2020. Hubungan Tingkat Sudjatini (2017). OPTIMASI
EKSTRAKSI DAN
Pengetahuan Dan Ketepatan
PENENTUAN KANDUNGAN
Penggunaan Obat Simvastatin KATEKIN DALAM TEH
Pada Pasien Hiperkolesterolemia HIJAU.
Sutarna, T.H., Ngadeni, A. and
Di Apotek Kota Malang.
Anggiani, R., 2013. Formulasi
Pharmaceutical Journal of sediaan masker gel dari ekstrak
Indonesia, 5(2), pp.91-96. etanol daun teh hijau (Camellia
Sinensis L.) dan madu hitam
Katrin, E., Andayani, W., Susanto, S. and
(Apisdorsata) sebagai
Winarno, H., 2016. Pengaruh antioksidan. Kartika: Jurnal
Iradiasi Gamma Pada Toksisitas Ilmiah Farmasi, 1(1), pp.17-23.
Jannah, R. et al., 2013.
Akut Oral Ekstrak Etanol Jahe
PENGUKURAN KADAR
Merah (Zingiber officinale). OX-LDL (Low Density
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Liporotei Oxidation)
PADA PENDERITA
Radiasi, 10(1).
ATEROSKLEROSIS
Rahmanisa, S. and Oktaria, R., 2016. DENGAN UJI ELISA.
Pengaruh
epigallocatechin-3-gallate
(EGCG) pada teh hijau terhadap
Acne vulgaris. Jurnal Majority,
5(2), pp.101-105.
Sa'diyah, L. and Hariani, D., 2020. Efek
Pemberian Epigallocatechin
3-galllate (EGCG) terhadap
Kadar Glukosa Darah dan
Histopatologi Hepar Mencit
Diabetes yang Diinduksi Aloksan.

11

Anda mungkin juga menyukai